Pendekatan, Strategi, Teknik Dan Model Pembelajaran
Pendekatan, Strategi, Teknik Dan Model Pembelajaran
Pendekatan, Strategi, Teknik Dan Model Pembelajaran
Disusun Oleh :
A3 PGSD 2019
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pendekatan, strategi,
teknik dan Model Pembelajaran.
Makalah yang disusun ini diharapkan mampu membantu penulis dan mahasiswa sebagai
pembaca untuk menambah wawasan mengenai Pendekatan, strategi, teknik dan Model
Pembelajaran serta bagaimana cara memilih pendekatan yang baik. Oleh karena itu, dengan
adanya makalah ini, penulis berharap agar mahasiswa mampu mengerti dan memahami tentang
hal-hal yang berkaitan dengan Pendekatan, strategi, teknik dan Model Pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pendekatan Pembelajaran.....................................................................................................2
B. Strategi Pembelajaran...........................................................................................................6
C. Teknik Pembelajaran............................................................................................................9
D. Model Pembelajaran...........................................................................................................11
BAB III : PENUTUP.....................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: a) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan b)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
2. Cara Memilih Pendekatan Yang Baik
Memilih pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, keefektifan
pembelajaran yang sesuai pada mata pelajaran biasanya diukur dengan tingkat
pencapaian si belajar. Ada 4 aspek penting yang dapat dipakai untuk menjelaskan
keefektivan pembelajaran yang sesuai mata pelajaran, yaitu:
a. Karakteristik materi pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri sehingga perlu
disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode tertentu. Misalnya
mata pelajaran bersifat eksak lebih tepat menggunakan metode eksperimen
atau demonstrasi.
b. Ketersediaan sarana
Alat, sarana, dan media yang tersedia disekolah sangat mempengaruhi
penguunaan metode pembelajaran. Metode eksperimen atau demonstrasi tidak
mungkin digunakan jika penunjang metode tersebut tidak tersedia.
c. Kemampuan dasar siswa
Disekolah pedesaan berbeda dengan diperkotaan. Hal ini menjadi
pertimbangan guru dalam metode pembelajaran. Menggunakan metode tugas,
misalnya bisa berjalan baik bila kemampuan dasar siswa untuk berdiskusi
cukup memadai, selain itu perlu keterampilan siswa berbicara dalam sebuah
diskusi.
d. Alokasi waktu pembelajaran
Alokasi waktu yang tersedia dan tercantum dalam kurikulum perlu
dipertimbangkan guru. Jika waktu yang tersedia terbatas maka guru akan
memilih metode sederhana seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Ini
tidak mungkin menggunakan metode eksperimen karena metode eksperimen
membutuhkan waktu yang lama.
2
3. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam
penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga
belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan
secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan
warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Inquiry, sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi
peluang kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh
Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil
belajar dengan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar.
Pengetahuan dan kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat
menumbuhkan motif intrinsik karena warga belajar merasa puas atas
penemuannya sendiri.
Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara
penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis,
sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar
dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis
terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan dari
hasil informasi yang diperolehnya. Peran sumber belajar dalam penggunaan
pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat
mengarahkan warga belajar dalam kegiatan pembelajarannya secara efektif dan
efisien.
Ciri-ciri model pembelajaran inquiri
a. Menggunakan keterampilan proses
b. Jawaban yang dicari siswa tidak diketahui terlebih dahulu
c. Siswa berhasrat untuk menemukan pemecahan masalah
d. Suatu masalah ditemukan dengan pemecahan siswa sendiri
e. Hipotesis dirumuskan oleh siswa untuk membimbing percobaan atau
eksperimen.
f. Para siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data dengan mengumpulkan
data, mengadakan pengamatan, membaca atau menggunakan sumber lain.
g. Siswa melakukan penelitian secara individu atau berkelompok untuk
mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut.
h. Siswa mengolah data sehingga mereka sampai pada kesimpulan.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan
Inquiry yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :
3
a. Stimulation : Sumber belajar mulai dengan bertanya mengajukan persoalan
atau memberi kesempatan kepada warga belajar untuk membaca atau
mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.
b. Problem Statement : Warga belajar diberi kesempatan mengidentifikasi
berbagai permasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis.
c. Data Collection : Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis itu, warga belajar diberi kesempatan untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya,
mewawancarai nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data Processing : Semua informasi itu diolah, dilacak, diklasifikasikan,
ditabulasikan kalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification : Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang
ada tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek terbukti atau tidak.
f. Generalization : Berdasarkan hasil verifikasi maka warga belajar menarik
generalisasi atau kesimpulan tertentu.
4
Dalam penggunaan pendekatan Inquiry, Sumber belajar perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang
mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan dan
kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian
oleh beberapa orang warga belajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan
pendapat. Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber
belajar dituntut memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan
warga belajar supaya mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai
dengan potensi yang sudah dimilikinya.
5
B. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke
dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat
diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam
pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu
sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian
luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun,
2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put)
dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi
dan selera masyarakat yang memerlukannya.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan
dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement)
usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik.
b. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode
dan teknik pembelajaran.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua
bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual
learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan
6
cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
8
C. Teknik Pembelajaran
1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
2. Cara Memilih Teknik Pembelajaran Yang Baik
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
b. Kemampuan dan latar belakang siswa.
c. Kemampuan dan latar belakang guru.
d. Keadaan proses belajar yang berlangsung.
e. Alat-alat atau sarana yang tersedia.
3. Teknik Inquiry
Teknik pembelajaran inquiry adalah suatu teknik dimana siswa diminta
membahas sebuah permasalahan bersama dengan temannya dalam kelompok
kecil, lalu kemudian membuat sebuah laporan tertulis dan menyampaikannya di
depan guru ataupun teman yang lain.
Langkah-langkah metode inquiry menurut Kindsvatter dkk dalam buku Paul
Suparno adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi dan klarifikasi persoalan.
Langkah awal adalah menentukan persoalan yang ingin didalami atau
dipecahkan dengan metode inquiry.
b. Membuat hipotesis.
Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan jawaban
sementara tentang suatu persoalan. Inilah yang disebut hipotesis.
c. Mengumpulkan data.
Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak.
d. Menganalisis data.
Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat membuktikan
hipotesis apakah benar atau tidak.
Ada banyak kelebihan dari teknik inquiry, antara lain mampu membentuk rasa
disiplin, percaya diri dan tak putus asa. Siswa juga akan terbiasa dengan semangat
untuk bekerja sama, saling berkompetisi dengan sehat. Selain itu teknik inquiry
9
memiliki kelebihan menghadirkan suasana belajar yang hidup serta mampu
membuat siswa merasa semakin terangsang, khususnya dalam mengungkapkan
pendapatnya.
Kekurangan dari teknik inquiry adalah berpotensi membuat kelas gaduh, ribut
dan kacau. Anak-anak harus benar-benar dibiasakan untuk mendengarkan
presentasi atau pendapat dari temannya serta diajarkan cara mengungkapkan
gagasan dengan baik.
10
D. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata
lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok
model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut
diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya
dapat divisualisasikan sebagai berikut:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan adalah tata cara pembelajaran yang melibatkan para guru dan siswa
mereka untuk membangun mencapai tujuan dengan informasi mereka telah didapat
secara aktif, melalui kegiatan dan keikutsertaannya. Pendekatan juga merupakan sudut
pandang bagi guru, dosen, atau struktur atau pengembang terhadap proses pembelajaran.
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan strategi merupakan rencana dan
cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala
tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif.
Model memiliki cakupan lebih luas daripada pendekatan, metode, strategi dan teknik
karena untuk menyusun sebuah model pembelajaran kita harus menentukan pendekatan,
strategi, metode, dan teknik yang akan digunakan. Begitupula dalam pendekatan
mencakup strategi, metode, dan teknik. Strategi didefenisikan sebagai taktik. Oleh karena
itu, untuk menciptakan strategi pembelajaran dibutuhkan metode dan teknik. Sementara
metode adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang
memerlukan teknik yang sesuai. Jadi, diantara keempat komponen seperti pendekatan,
metode, strategi dan teknik memiliki hubungan satu sama lain untuk mencapai proses
pembelajaran yang efektif dan efesien.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman calon guru agar dapat
meningkatkan kepemahaman tentang langkah-langkah penyusunan pembelajaranguna
meningkatkan kompetensi guru yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asyafah, Abas. (2019) Menimbang Model Pembelajaran (Kajian Teoretis-Kritis atas Model
Pembelajaran dalam Pendidikan Islam). TARBAWY. Vol. 6 (1). Hal 24-25
Kadir, St. Fatimah. (2015) Strategi Pembelajaran Afektif Untuk Investasi Pendidikan Masa
Depan. Jurnal Al-Ta’dib. Vol 8 (2). Hal 147
May Sarah, 125060033 (2016) Meningkatkan Sikap Percaya Diri Dan Hasil Belajar Siswa
Melalui Model Problem Based Learning Tipe STAD Dalam Pembelajaran IPS(Penelitian
Tindakan Kelas Materi Peninggalan-Peninggalan Sejarah Dari Masa Hindu Budha Dan
Islam Di Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN Gumuruh 8 Bandung). Skripsi(S1) thesis, FKIP
UNPAS.
Ulfa, Maria dan Saifuddin. (2018). Terampil Memilih Dan Menggunakan Metode
Pembelajaran. SUHUF. Vol. 30 (1). Hal 40-41
Widyanti. (2019) Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi Pembelajaran. [online]. Tersedia
di : https://widyantiwdy.wordpress.com/2019/05/30/pendekatan-metode-teknik-dan-strategi-
pembelajaran/
15