Makalah Askeb Kehamilan
Makalah Askeb Kehamilan
Makalah Askeb Kehamilan
Di susun Oleh :
kelompok 10
Syalomei winowatan
Npm :
Meyvi merlinda Letunggamu
Npm : 19330101125
Novania Turambi
Npm : 19330101121
PRODI KEBIDANAN
UNIVERSITAS TRINITA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah , karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “KEBUTUHAN PSIKOLOGI BAGI
IBU HAMIL TRIMESTER I, II , III ”. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah “ASKEB HAMIL”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1. Kesimpulan...................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan
stres dan kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya
dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama
kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal
yang penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat
memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir
dengan kehamilannya.
Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga
kesehatan khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya.
“Untuk menjelaskan tentang Support dari tenaga kesehatan pada ibu hamil”.
. Bentuk dukungan tenaga kesehatan yang bagaimana yang perlu diberikan pada
ibu hamil?
BAB II
PEMBAHASAN
Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa transisi atau
peralihan. Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat kelahiran dan peran
yang baru, serta ketidak pastian yang terjadi sampai peran yang baru ini dapat
disatukandengan anggota keluarga yang baru.
a. Sibling (Kakak)
1. Respon kakak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan bergantung
pada usia dan tingkat perkembangan.
4. Tingkah laku negatif mungkin muncul dan merupakan petujuk derajat stres
padakakak.
5. Tingkah laku negatif ini mungkin berupa masalah tidur, peningkatan usaha
untukmenarik perhatian, kembali ke pola tingkah laku kekanak-kanakan,
sepertimengompol atau mengisap jempol.
7. Tingkah laku ini merupakan manifestasi rasa iri dan frustrasi yang
dirasakankakak bila mereka melihat perhatian ibu diberikan kepada orang lain.
9. Ada pra sekolah mungkin akan lebih banyak melihat dari pada menyetuh.
10 . Sebagian besar akan menghabiskan waktu dekat bayi dan berbicara kepada
ibutentang bayi ini.
11. Lingkungan rileks dan biasa tanpa biasa tanpa dibatasi waktu akan
mempermudahinteraksi anak-anak yang mudah dengan bayi.
12. Kakak harus diberikan khusus oleh orang tua, pengunjung dan bidan
yangsepadan yang diberikan kepada bayi baru.
b.Adaptasi Kakak
1.Balita
a) Bagaimana cara kakak menyesuaikan diri dengan kelahiran bayi akan sangat
bergantung pada usia dan tingkah perkembangan anak-anak.
b) Anak-anak yang masih muda, 2 tahun atau kurang, tidak menyadari perubahan
pada ibunya yang sedang hamil dan dan tidak mengerti bahwa akan lahir
seorangadik laki-laki atau perempuan karena balita belum mempunyai resepsi
waktu.
g) Hanya apabila si balita merasa aman terhadap kasih sayang orang tuanya,
barudapat diharapkan seorang anak berumur 2 tahun bersedia
menyongsongkedatangan lain.
a) Anak yang lebih tua, usia 3-12 tahun, lebih sadar akan perubahan-
perubahantubuh ibunya dan mungkin menyadari akn terjadi kelahiran bayi.
b) Anak-anak ini mungkin akan tertarik memperhatikan perut ibu, dan merasakan
pergerakan janin, dan mungkin mempunyai beberapa pertanyaan tentang cara bayi
dikeluarkan dari perut.
f) Mereka senang sekali mengukur besar dan perkembangan janin lalu danmencatat
dikalender.
g) Mereka tertarik untuk mempersiapkan tempat tidur bayi dan mengumpulkan
barang-barang keperluan bayi.
i) Anak-anak yang lebih tua juga mendapat rasa tentram dan menikmati
bersamaorang tua.
m) Pada beberapa kondisi, anak berumur 3 tahun sudah dipernbolehkan hadir saat
persalinan.
n) Bila anak yang muda ini hadir dalam peristiwa persalinan, mereka
harusmengikuti kelas yang akan mempersiapkan mereka untuk peristiwa tersebut.
o) Seseorang yang sudah dikenal harus hadir untuk menerangkan apa yang
sudahterjadi menenangkan atau membawa mereka keluar ruangan jika mereka
takut.
3. Remaja
b) Ada yang remaja yang malu akan kehamilan, sebab berarti ada hubungan
seksual antara orang tua mereka.
2.6 Suami
1). Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti
meningkatkankesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan proses
persalinan, bahkan jugamemicu produksi ASI. Suami sebagai seorang yang paling
dekat, dianggap palingtahu kebutuhan istri. Saat hamil wanita mengalami
perubahan baik fisik maupunmental. Tugas penting suami yaitu memberikan
perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri
mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalahyang dialaminya dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan selama mengalamikehamilan.
2). Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan
mempermudah danmeringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi
berbagai perubahan yangterjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesoso “manusia
mungil” di dalam perutnya. Bahkan, keikutsertaan suami secara aktif dalam masa
kehamilan, dapatmempengaruhi keberhasilan seorang istri dalam mencukupi
kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan
keterlibatan suami dalammasa-masa kehamilannya.
3). Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi seorang wanita, jadi sebisa
mungkinseorang suami memberikan suasana yang mendukung perasaan istri,
misalnya denganmengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri ke dokter untuk
memeriksakankehamilannya serta tidak membuat masalah dalam komunikasi.
Diperoleh tidaknyadukungan suami tergantung dari keintiman hubungan, ada
tidaknya komunikasi yang bermakna, dan ada tidaknya masalah atau kekhawatiran
akan bayinya.
2.7 Peran Bidan
Bidan harus memahami berbagai perubahan psikologis yang terjadi pada ibu
hamiluntuk setiap trimester agar asuhan yang diberikan tepat sesuai
kebutuhan ibu. Hal inidiperlukan ketelitian dan kehati-hatian bidan untuk
mengkaji /menilai kondisi psikologi seorang wanita hamil tidak hanya aspek
fisik saja.Memfasilitasi wanita agarmau terbuka berkomunikasi baik dengan
suami, keluarga ataupun bidan.
Bidan harus mampu mengidentifikasi sumber dukungan yang ada disekitar ibu,
mempelajarikeadaan lingkungan ibu, keluarga, ekonomi, pekerjaan sehari-hari.
Perlu dipahami bahwasumberdukungan psikososial yang paling besar pengaruhnya
pada individu adalah orang yangterdekat bagi mereka seperti pasangan, teman
baik, kerabat.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
2. Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam
menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis
3. Dalam memberikan support kepada ibu hamil, bidan juga berperan sebagai
fasilitator dan pendidik
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA