Deskriptif
Deskriptif
Deskriptif
PEMBAHASAN
Penelitian deskriptif menurut Etna Widodo dan Mukhtar (2000) kebanyakan tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan lebih pada menggambarkan
apa adanya suatu gejala, variabel, atau keadaan. Namun demikian, tidak berarti semua
penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam
penelitian deskriptif bukan dimaksudkan untuk diuji melainkan bagaimana berusaha
menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian
melalui prosedur ilmiah.
Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan dan
penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut.
Oleh karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian
komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala
dengan fenomena atau gejala lain, atau dalam bentuk studi kuantitatif dengan
mengadakan klasifikasi, penilaian, menetapkan standar, dan hubungan kedudukan satu
unsur dengan unsur yang lain.
1. Studi kasus
Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang
dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang
perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini
dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk
membuat hipotesis.
2. Survei
Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari
kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang
lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata),
sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-
hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-
hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
3. Studi perkembangan
Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana
perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka
tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan
metode longitudinal dan metode cross-sectional.
4. Studi tindak lanjut
Yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi
perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
5. Analisis dokumenter
Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk
menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.
6. Analisis kecenderungan
Yakni, analisis yang dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang
akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
7. Studi korelasi
Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya
hubungan antar variabel yang diteliti.