Gina Purdiyanti - 20181211031 SIA2-3
Gina Purdiyanti - 20181211031 SIA2-3
Gina Purdiyanti - 20181211031 SIA2-3
Pertemuan ke-3
NIM : 20181211031
Kelas : AK51R
SDLC merupakan metodologi umum dalam siklus pengembangan sistem dan merupakan
penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama dengan atau
memperbaiki sistem yang sudah ada. Dalam pengertian lain, SDLC adalah tahapan kerja
yang bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan
keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut. SDLC menjadi kerangka
yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproses pengembangan
suatu perangkat lunak. Sistem ini berisi rencana lengkap untuk mengembangkan,
memelihara, dan menggantikan perangkat lunak tertentu.
SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat
lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain
(design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan
(maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari
berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem
informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus
hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional
(traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using
prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
Sangat sulit untuk membuat sebuah perangkat lunak tanpa perancangan yang maksimal.
Beberapa teknik dalam mengembangkan perangkat lunak terus dikembangkan hingga
kini. Masih banyak perdebatan mengenai metode yang paling baik dan paling sesuai
untuk segala tipe perangkat lunak. Meski demikian, ada perencanaan lebih baik daripada
tidak ada perencanaan sama sekali. Dilihat dari berbagai sisi, SDLC memiliki banyak
fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang
kepentingan. SDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas
antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek.
Fungsi lain dari SDLC ialah dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas
dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.
Fungsi SDLC
Sangat sulit untuk membuat sebuah perangkat lunak tanpa perancangan yang maksimal.
Beberapa teknik dalam mengembangkan perangkat lunak terus dikembangkan hingga
kini. Masih banyak perdebatan mengenai metode yang paling baik dan paling sesuai
untuk segala tipe perangkat lunak. Meski demikian, ada perencanaan lebih baik daripada
tidak ada perencanaan sama sekali. Dilihat dari berbagai sisi, SDLC memiliki banyak
fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang
kepentingan. SDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas
antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek. Fungsi lain dari SDLC
ialah dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju
tahap selanjutnya.
Tahapan SDLC
SDLC berisi tahapan-tahapan yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. Berikut ini tujuh
tahapan yang harus dilewati.
5. Implementasi
Implementasi dan pemeliharaan merupakan tahap akhir dalam pembuatan SDLC.
Di tahap ini sistem sudah dibuat, diuji coba, dan dipastikan dapat bekerja optimal.
Setelah tahap pembuatan selesai, dilakukan implementasi dan pemeliharaan oleh
pengguna. Pemeliharaan sangat penting untuk memastikan sistem bekerja dengan
optimal setiap saat.
Fase ini disebut juga sebagai tahap penyebaran. Pada tahap ini, software disebarkan
setelah melewati proses yang melibatkan beberapa persetujuan manual. Tahap ini
dilakukan sebelum menurunkan software ke produksi. Proses penyebaran dapat
dilakukan menggunakan Application Release Automation (ARA) sebelum masuk
ke proses produksi. Output yang didapat dari tahap ini ialah perangkat lunak yang
siap untuk diproduksi secara massal.
6. Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem yang sudah dibuat sangat penting untuk referensi di kemudian
hari. Pemeliharaan ialah tahap akhir yang menjadi permulaan fase yang baru yaitu
penggunaan. SDLC belum berakhir di tahap ini. Software yang dihasilkan harus
terus dipantau untuk memastikan ia berjalan sempurna. Celah dan kerusakan yang
ditemukan pada proses produksi harus dilaporkan dan diselesaikan. Jika ditemukan
sebelum diproduksi massal, ini akan lebih baik daripada menyelesaikan dengan
merombak semuanya dari awal ke akhir.
1. Waterfall Model
Metode pengembangan sistem metode SDLC(Sistem Development Life Cycle) atau
sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall).Metode waterfall pertama kali
diperkenalkan oleh Windows W. Royce pada tahun 1970. Waterfall merupakan
model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier Output dari setiap tahap
merupakan input bagi tahap berikutnya (Kristanto, 2004). Model ini melibatkan
penyelesaian satu tahap secara lengkap sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
Ketika satu tahap selesai langsung dilakukan evaluasi untuk memastikan proyek
berjalan sesuai rencana dan layak diteruskan ke tahap berikutnya. Waterfall Model,
disebut juga model klasik, memiliki beberapa tahap utama, yaitu analisis dan
rekayasa sistem, perancangan, penulisan program, pengujian, dan pemeliharaan.
2. Model Prototype
Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan
perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia
pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan
perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama
SDLC atau waterfall development model. Dalam Model Prototype, prototype dari
perangkat lunak yang dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan
pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga
perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
5. Model Agile
Model Agile merupakan model pengembangan jangka pendek yang memerlukan
adaptasi cepat dan pengembangan terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Dalam
agile terdapat beberapa poin penting diantaranya sebagai berikut :
Interaksi antar personal lebih penting daripada proses dan alat.
Software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap
Kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negoisasi kontrak.
Sikap tanggap lebih penting daripada mengikuti rencana/plan.
Kelebihan Model Build & Fix Method Build and fix dibuat tanpa melalui tahapan
analisis dulu.
KASUS :
Blue Cross and Blue Shield, and Others : “Pemahaman Ilmiah Dibalik Sebuah Perubahan”
Sebuah Perusahaan “Blue Cross and Blue Shield” melalui Kevin Sparks Wakil Ketua CIO
(Chief Information Officer) ingin mengadakan perubahan cara/sistem kerja di bidang
teknologi informasi dalam otomasi monitoring dan support data. Dan semua staf atau
karyawan “Blue Cross and Blue Shield” setuju bahwa perubahan system tersebut akan lebih
efisien dalam menangani permasalahan. Tetapi pada saat ada pertemuan (meeting) untuk
membahas perubahan tersebut banyak sekali staf yang tidak hadir. Pada meetingtersebut juga
sering terjadi perdebatan terhadap perubahan dan selalu berpikir agar perubahan tersebut
tidak terjadi. Karena orang berfikir bahwa perubahan itu menyakitkan, manajemen cenderung
untuk memecat setiap orang yang lemah dan tidak ingin berubah. Hal tersebut yang menjadi
salah satu pemicu staf/karyawan yang takut untuk berubah.
Faktor penting dalam mendorong perubahan adalah Ilmu Pengetahuan yang akan
meningkatkan kemampuan staf atau karyawan untuk menyesuaikan perubahan baru.
Motivasi dibangun dengan pengetahuan mengenai membangun motivasi, tujuan ditentukan
dengan pengetahuan tentang menetapkan tujuan yang baik, rencana juga dibuat harus dengan
pengetahuan mengenai metode perencanaan yang efektif, dan tindakan harus dilakukan
dengan pengetahuan yang diperlukan untuk bertindak. Karena itu tidaklah berlebihan jika
pengetahuan dikatakan sebagai faktor paling penting dalam perubahan.
Bahkan sebenarnya pengetahuan merupakan aset yang paling penting dan kritikal dalam
suatu perusahan. Oleh sebab itu maka suatu perusahaan/organisasi yang memahami
pentingnya pengetahuan tentu akan memelihara dan mengelola pengetahuan yang ada di
organisasi tersebut dengan menerapkan knowledge management.
Manajemen Perubahan membutuhkan waktu yang lama dan sulit untuk diukur bagi CIO yang
berorientasi pada proses. karena siapapun dapat membuat orang melakukan sesuatu dengan
memberikan imbalan materi, tetapi seseorang yang dapat menginspirasi orang lain mengikuti
perubahan, dialah yang sukses dalam jangka panjang.
Kevin Sparks mempunyai strategi dalam meyakinkan stafnya untuk melakukan perubahan
yaitu dengan membawa seorang konsultan untuk mendiskusikan perubahan dalam bidang
Infrastruktur Teknologi Informasi. Konsultan tersebut berhasil menjadi instruktur perubahan
bagi “Blue Cross and Blue Shield”.
Konsultan harus melakukan langkah – langkh SDLC, yaitu pertama-tama, strategi sistem
harus dibuat digunakan untuk menganalisis bagaimana sistemnya akan dijalankan seperti
apa. Dengan membentuk komite pengarah untuk memberikan panduan dan pengawasan
untuk proyek sistem. Sehingga perubahan system tersebut akan lebih efisien dalam
menangani permasalahan. Setelah itu dibuatlah inisiasi proyek dengan cara proses menilai
proposal sistem untuk konsistensi dengan rencana yang strategis. Dimulai dengan dilihat dari
kelayakan dan karakteristiknya. Selanjutnya rancangan mulai dikerjakan atau
diimplementasikan menjadi system yang pasti dan dapat digunakan. Tahap selanjutnya ialah
memproduksi perangkat lunak dibawah proses output yang telah berfungsi dan siap di uji
atau disebut juga dengan konseptualisasi. Tujuan tahap konseptualisasi adalah menghasilkan
beberapa alternatif solusi konseptual yang memenuhi persyaratan. Setelah di lakukan
implementasi dan pemeliharaan oleh pengguna, yang mencakup penerapan perangkat lunak
terbaru, modifikasi internal, dan pembuatan infrastruktur dukungan pengguna. Konsultan
bekerja dengan optimal untuk memastikan system.