Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Metode Pelaksanaan Wates, Magersari Dan Balongsari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pertama-tama kita melakukan pemberitahuan pada konsultan perencana, konsultan pengawas
dan PPK untuk melakukan uitzed. Setelah hari sudah ditentukan dan disepakati, maka kita lakukan
uitzed pagar lama. Kita bersama-sama dengan direksi menentukan existing pagar yang hendak
dibongkar, selanjutnya kita mengukur ulang/mencocokkan ukuran pada gambar dengan ukuran
dilapangan. Jika uitzed sudah dilakukan maka dibuatkan mc 0 yang akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan.

PEKERJAAN PAGAR

1. Pembongkaran
Sebelum dilakukan penggalian, maka kita lakukan pembongkaran terlebih dahulu pada
pagar lama, kita bersama-sama dengan direksi untuk menentukan pagar mana yang akan
dibongkar. Setelah diketahui maka kita lakukan pembongkaran menggunakan tenaga manusia
dengan alat seperti bodem, gergaji, palu dll. Yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan
ini. Setelah pembongkaran selesai maka kita lakukan pembersihan lokasi, untuk material yang tidak
terpakai lagi kita buang jauh dari lokasi. Sedangkan yang masih diperlukan kita sisihkan di tempat
yang aman sekiranya tidak mengganggu jalannya pekerjaan lainnya dan melanjutkan ke pekerjaan
berikutnya.
2. Pekerjaan Galian Tanah Pagar dan Gapuro
Setelah pekerjaan pembongkaran pagar selesai, maka kita siapkan peralatan untuk
melakukan pekerjaan penggalian seperti : cangkul, sekrop, ganco, selang timbang, meteran, palu,
dll. Yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Kita bersama-sama dengan direksi
untuk menentukan titik dan ukuran galian pondasi, trous dan sepatu. Setelah titik dan ukuran sudah
disepakati, maka kita lakukan pembouwplank-an untuk mempermudah mengetahui ukuran dan
kelurusan pada saat penggalian tanah, tanah kita gali sesuai gambar kerja dengan bantuan
bouwplank-an, untuk mendapatkan kelurusan yang maksimal kita menggunakan bantuan Tarikan
benang. Tanah kita gali sesuai gambar kerja yang sudah disepakati. Setelah galian selesai maka kita
lakukan perapian galian. Untuk bekas tanah galian yang masih diperlukan kita rapikan supaya tidak
berantakan. Jika tidak digunakan lagi maka kita segera buang jauh dari lokasi supaya tidak
mengganggu jalannya pekerjaan lainnya. Jika sudah seleai maka kita segera beritahukan pada
direksi untuk dilakukan pengecekkan.
Secara bersamaan dengan pekerjaan galian tanah maka kita ajukan contoh material besi
yang hendak kita pakai pada saat perakitan pembesian struktur pagar (strous, plat sepatu, kolom
25x25 cm, kolom 20 x 20 cm, sloof 15 x 20 cm, balok kopel 15 x 20 cm), setelah contoh material
sudah disetujui maka kita lakukan pabrikasi material. Selanjutnya kita lakukan perakitan , sebelum
melakukan perakitan, kita siapkan terlebih dahulu peralatannya seperti : catut, pemotong besi, pen
untuk pembengkokan, pleser dll. Yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Besi
dibengkokkan /sikukan setelah kita rakit sesuai dengan gambar kerja dan persetujuan dari direksi.
Secara bersamaan dengan pekerjaan galian tanah kita juga mengerjakan bekesting untuk
plat sepatu, kolom 25x 25 cm, kolom 20 x 20 cm, sloof 15 x 20, balok kopel 15 x 20 m. Kita kerjakan
bekisting ini dilain tempat yang sekiranya tidak mengganggu jalannya pekerjaan lainnya, kita
siapkan peralatan terlebih dahulu seperti : gergaji, meteran, palu, pensil dll yang sekiranya efisien
untuk mengerjakan pekerjaan ini. Untuk materialnya kita siapkan : multiplek t=9 mm, kayu dll
sesuai dengan kebutuhan material untuk pekerjaan ini. Untuk mendapatkan bentuk penampang,
ukuran dari beton seperti yang ditetukan dalam gambar konstruksi, bekesting harus kita kerjakan
dengan baik, teliti dan kokoh. Bekisting untuk pekerjaan beton, yaitu kolom, dll. Dibuat dari papan
kayu dan multiplek t = 9 mm yang berkwalitas baik dan tidak pecah-pecah. Konstruksi dari
bekesting seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain yang memerlukan perhitungan harus
diajukan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui untuk dilaksanakan. Kita buat cetakan
menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan tepi-tepi yang sesuai dengan
gambar-gambar rencana dan syarat-syarat pelaksanaan.
3. Pekerjaan Lubang Strouse Gapura
Maka kita siapkan peralatan untuk melakukan pekerjaan pelubangan strouse seperti : bor
strouse dll. Yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Kita bersama-sama dengan
direksi untuk menentukan titik dan ukuran strous.Setelah titik dan ukuran sudah disepakati, maka
kita lakukan pengeboran sesuai titik dan kedalaman yang disepakati, setelah pelubangan selesai
maka kita lakukan perapian. Untuk bekas tanah pengeboran yang masih diperlukan kita rapikan
supaya tidak berantakan, jika tidak digunakan lagi maka kita segera beritahukan kepada direksi
untuk dilakukan pengecekan.
a. Pembesian Strous
Besi kita potong menggunakan bar cutting sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran dan
detail penulangan strous. Setelah pemotongan besi sudah siap maka kita lakukan
pembengkokan dan perakitan besi menggunakan alat manual seperti pen yang ditancapkan di
kayu, rol besi untuk begel strous, pleser, catut dll yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan
pekerjaan ini. Besi dibengkokkan sesuai dengan gambar kerjadan dirakit sesuai dengan detail
ukuran strous. Pembesian strous kita beri spaling/stek untuk mengikat plat sepatu, setelah
pembesian strous sudah siap maka kita lakukan pengecoran.
b. Pengecoran Strous
Sebelum dilakukan pengecoran maka kita persiapkan dulu untuk peralatan utama meliputi
molen, vibrator, cangkul, skrop, kotak takaran, timba dll yang sekiranya efisien untuk
menyelesaikan pekerjaan ini. Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,
pasir, kerikil/split serta air dll. Adukan beton harus memenuhi mutu beton K-200 yang sesuai
dengan spesifikasi. Sebelum dilaksanakan pengecoran kita memberitahukan kepada direksi
waktu akan bekesting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator dan harus
mendapatkan persetujuan Direksi. Selama waktu pengerasan, kita harus menghindarkan beton
dari pengeringan yang terlalu cepat dan melindunginya. Setelah itu kita beritahu kepada
Direksi untuk dilakukan pengecekan, jiak sudah disetujui Direksi maka kita lanjutkan ke
pekerjaan berikutnya.
4. Pekerjaan plat sepatu 120 x 170 x 25 cm gapuro dan Pek. Balok kopel gapuro 15 x 20 cm
Kita kerjakan plat sepatu dan balok kopel secara bersamaan, pertama-tama kita dampingi Direksi
untuk meninjau ulang ukuran dan titikpondasi plat dan balok kopel. Jika sudah mengetahui ukuran
dan titiknya, langkah pertama kita harus membuat penulangan besi dan bekestingnya. Untuk
pondasi plat dan balok kopelini perakitan tulangan dan juga lainnya dengan tujuan mempercepat
pekerjaan dan juga efisien. Pekerjaan pembesian dan pembekestingan ini kita kerjakan secara
bersamaan dengan pekerjaan galian tanah.
Ketika pekerjaan galian tanah mulai berjalan, dilain tempat yang sekiranya tidak mengganggu
jalannya pekerjaan lainnya kita lakukan pemotongan dan perkaitan pembesian serta pembuatan
bekesting plat sepatu.
a. Pembesian plat sepatu dan balok kopel
Besi kita potong menggunakan bar cutting sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran
pondasi plat, balok kopel dan kolom. Setelah pemotongan besi sudah siap maka kita lakukakan
pembengkokan dan perakitan besi menggunakan alat manual seperti pen yang ditancapkan di
kayu, pleser, catut dll yang sekiranya efisien untuk mengerjakan pekerjaan ini.besi
dibengkokkan dengan kesikuan sesuai dengan gambar kerja dan dirakit sesuai dengan detail
ukuran plat dan kolom. Pembesian pondasi plat, balok kopel dan kolom kita rakit saling
mengikat. Setelah pembesian pondasi plat, balok kopel dan kolom sudah siap maka kita bawa
ke lokasi titil pondasi plat, balok kopel dan kolom untuk dilakukan pemasangan/penyetelan.
b. Pembekestingan plat sepatu dan balok kopel
Di tempat dengan waktu yang bersamaan kita juga membuat bekesting untuk pondasi plat dan
balok kopel. Kita siapkan peralatannya terlebih dahulu mulai dari gergaji, meteran, pensil dll
yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Untuk materialnya kita siapkan:
multiplek t= 9mm, kayu dll sesuai dengan kebutuhan material untuk pekerjaan ini. Papan
bekesting kita potong menggunakan gergaji sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran
pondasi plat dan balok kopel. Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton
seperti yang ditentukan dalam gambar konstruksi, bekesting harus kita kerjakan dengan baik,
teliti dan kokoh. Bekesting untuk pekerjaan beton, yaitu plat sepatu, balok kopel dll.dibuat dari
papan kayu dan multiplek t = 9mm yang berkwalitas baik dan tidak pecah-pecah. Konstruksi
dari bekesting seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain yang memerlukan
perhitungan harus diajukan kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui untuk dilaksanakan.
Kita buat cetakan menghasilkankonstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan tepi-tepi
yang sesuai dengan gambar-gambar rencana dan syarat-syarat pelaksanaan setelah
pemotongan sudah selesai dengan ukuran dan dirasa siap maka kita bawa ke titik lokasi
pondasi plat.
Setelah bekesting dan juga pembesian sudah siap maka kita lakukan pemasangan pembesian
pada tiap titik pondasi plat dan balok kopel. Penulangan pembesian yang sudah siap segera
kita pasang dan setel. Sebelum dipasang pembesiannya bagian alasnya kita pasang beton
decking, selanjutnya kita pasang tulangan plat dan balok kopel saling mengikat dengan stekan
strous sebelumnya. Untuk mendapatkan AS kita gunakan cara penarikan benang antar
bouwplank, setelah sudah sesuai dengan AS maka kita lakukan pemasangan bekesting dan juga
penyanggahan/ klem/ penguatan. Bekesting kita pasang dengan kuatdan sesuai ukuran
pondasi plat dan balok kopel. Kita juga lakukan penyanggahan untuk pembesian kolom agar
tidak terjadi perubahan atau roboh. Setelah bekesting dan pembesian dirasa siap, kita segera
laporkan kepada Direksi untuk dilakukan pengecekan. Jika sudah disetujui Direksi maka kita
lakukan pengecoran pondasi plat dan balok kopel secara bersamaan.

c. Pengecoran plat sepatu dan balok kopel


Sebelum dilakuakan pengecoran maka kita persiapkan dulu untuk peralatan utama meliputi
molen, vibrator,cangkul,argo,skrop,kotak takaran,timba dll yang sekiranya efisien untuk
menyeselaikan pekerjaan ini. Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah
semen,pasir,kerikil /split serta air dll. Adukan beton harus memenuhi mutu beton K.200 yang
sesuai dengan spesifikasi sebelum dilaksakan pengecoran . segera setelah beton dituangkan
kedalam bekesting adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator dan harus mendapat
persetujuan direksi. Selama waktu pengerasan , kita harus menghindarkan beton dari
pengeringanyang terlalu cepat dan melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan
setelah pengecoran plat sepatu dan balok kopel. Pembongkaran bakesting tidak boleh
dilakukan sebelum waktu pengerasan dan pembongkarannya kita lakukan dengan hati-hati
tidak merusak beton yang sudah mengeras dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
direksi.

5. Pek. Kolom gapuro 25 x 25 cm


Pertama-tama kita didampingi direksi untuk meninjau ulang ukuran dan titik kolom gapuro . jika
sudah mengetahui ukuran dan titiknya. Langkah pertama kita harus membuat penulangan besi dan
bekestingnya . Untuk kolom gapuro ini perakitan tulangan dan juga pembeketingannya dilakukan
diluar tempat pengecoran dilokasi proyek yang sekiranya tidak menggangu pekerjaan lainnya
dengan tujuan mempercepat pekerjaan dan juga efisien pkerjaan pembesian dan pembekestingan
ini kita kerjakan secara bersamaan dengan pekerjaan galian tanah.
Ketika pekerjaan galian tanah mulai berjalan dilain tempat yang sekiranya tidak menggangu
jalannya pekerjaan lainnya kita lakukan pemotongan dan perkaitan pembesian serta pembuatan
bekesting.
a. Pembesian
Besi kita potong menggunakan bar cutting sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran
kolom setelah pemotongan besi sudah siap maka kita lakukan pembengkokan dan perakitan
besi menggunakan alat manual seperti pen yang ditancapkan di kayu,pleser,catut dll yang
sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini, besi dibengkokkan dengan kesikuan
sesuai dengan gambar kerja dan dirakit sesuai dengan detail ukuran kolom. Pembesian kolom
kita rakit saling mengikat dengan penulangan pondasi plat sebelum dilakukan pengecoran
pondasi plat setelah pembesian pondasi kolom sudah siap maka kita lakukan
pemasangan/penyetelan bekesting.
b. Pembekestingan
Di tempat lain dengan waktu yang bersamaan kita juga membuat bekesting untuk kolom kita
siapkan peralatannya terlebih dahulu mulai dari gergaji,meteran,pensil,palu dll yang sekiranya
efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Untuk material nya kita siapkan : Multiplek
t=9mm,kayu dll sesuai dengan kebutuhan material untuk pekerjaan ini papan bekesting kita
potong menggunakan gergaji sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran kolom . untuk
mendapatkan bentuk penampang ukuran dari beton seperti yang ditentukan dalam gambar
kontruksi , bekesting harus kita kerjakan dengan baik ,teliti dan kokoh. Bekesting untuk
pekerjaan beton yaitu kolom dll dibuat dari papan kayu dan multiplek t = 9mm yang
berkawlitas baik dan tidak pecah-pecah . kontruksi dari bekesting seperti sokongan-sokongan
perancah dan lain-lain yang memerlukan perhitungan harus diajukan kepada direksi untuk
diperikasa dan disetujui untuk dilaksanakan. Kita buat cetakan menghasuilkan kontrusi akhir
yang mempunyai bentuk ,ukuran dan tepi-tepi yang sesuai dengan gambar-gambar rencana
dan syarat-syarat pelaksanaan setelah pemotongan sudah sesuai denggan ukuran dan dirasa
siap maka kita bawa ke titik lokasi kolom. Penulangan pembesian dan pembekestinagn
yang sudah siap segera kita pasang dan sesuai setel. Kita ukur ketegakannya menggunakan lot
kita tarik kelurusan dengan bantuan benang ,selanjutnya kita lakukan pemasangan bekesting
dan juga penyanggahan/klem/penguatan .bekesting kita pasang dengan kuat dan sesuai
ukuran kolom. Setelah bekesting dan pembesian dirasa siap kita segera laporkan pada direksi
untuk dilakukan pengecekan jika sudah disetujui direksi maka kita lakukan pegecoran kolom .
c. Pengecoran
Sebelum dilakukan pengecoran maka kita persiapkan dulu untuk peralatan utama meliputi
molen, vibrator,cangkul, argo,skrop, kotak takaran, timba dll yang sekiranyan efisien untuk
meyelesaikan pekerjaan ini . Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah : semen,
pasir,kerikil/split serta air dll.Adukan beton harus memenuhi mutu beton K-200 yang sesuai
dengan spesifikasi sebelum dilaksanakan pengecoran kita memberitahukan pada direksi waktu
akan dilakukan pengecoran jika sudah disetujui maka kita lakukan pengecoran . Segera setelah
beton dituangkan kedalam bekesting adukan harus dipadatkan dengan concrete vibrator dan
harus mendapat persetujuan direksi. Selama waktu pengerasan kita harus menghindarkan
beton dari pengeringan yang terlalu cepat dan melindunginya dengan menutup goni dan
menyiram air. Pembongkaran bekesting tidak boleh dilakuakan sebelum waktu pengerasan
dan pembongkarannya kita lakukan dengan hati-hati dan tidak merusak beton yang sudah
mengeras dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan direksi.
6. Urugan pasir dan pondasi batu kali pagar
Sambil menunggu beton kolom mengeringmaka kita lakukan pemasangan pondasi batu kali untuk
pagar sebelum kita lakukan pemasangan pondasi batu kali maka kita lakukan urugan pasir,pasir kita
urugan dan ratakan menggunakan cangkul hingga mencapai ketebalan sesuai pada gambar kerja,
jika pengurugan pasir sudah selesai maka kita lanjutkan ke pekerjaan pondasi.
Kita bersama-sama dengan direksi untuk mengecek ukuran serta titik ukuran pondasi batu kali,
setelah titik dan ukuran pondasi sudah diketahui maka kita segera mempersiapkan peralatan
seperti: cetok, meteran,selang timbang, argo dll yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan
pekerjaan ini, kita juga siapkan bahan seperti : semen, pasir, batu belah 15/20 dll sesuai material
yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Kita buat bowulank terlebih dahulu untuk mempermudah/
sebagai acuan pemasangan pondasi batu kali, bowuplank kita kerjakan sesuai elavasi pada gambar
untuk mengukur elavasi kita menggunakan bantuan selang timbang, jika bowuplank sudah siap
maka kita pasang pondasi batu kalisesuai ukuran gambar kerja, setelah pemasangan pondasi selesai
maka kita segera bertitahukan pada direksi untuk dilakukan pengecekan ulang, setelah selesai
disetujui direksi maka kita lanjutkan ke pekerjaan sloof pagar.
7. SLOOF
Setelah pekerjaan pondasi batu kali selesai maka kita lanjutkan ke pekerjaan sloof. Pertama-tama
kita didampingi direksi untuk meninjau ulang ukuran dan titik sloof, jika sudah mengetahui ukuran
dan titiknya, langkah pertama kita harus membuat penulangan besi dan bekestingnya. Untuk sloof
ini perakitan perakita tulangan dan juga pembekestingannya dilakukan diluar tempat pengecoran
dilokasi proyek yang sekiranya tidak mengganggu pekerjaan lainnya dengan tujuan mempercepat
pekerjaan dan juga efisien, pekerjaan pembesian dan pembekestingan ini kita kerjakan secara
bersamaan denganpekerjaan galian tanah.
Ketika pekerjaan galian mulai berjalan, dilain tempat yang sekiranya tidak mengganggu jalannya
pekerjaan lainnya kita lakukan pemotongan dan perkaitan pembesian serta pembuatan bekesting.
a. Pembesian sloof dan kolom
Kita kerjakan pembesian sloof dan kolom secara bersamaan, besi kita potong menggunakan
bar cutting sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran sloof dan kolom, setelah
pemotongan besi sudah siap maka kita lakukan pembengkokan dan perakitan besi
menggunakan alat manual seperti pen yang ditancapkan di kayu, pleser, catut dll yang
sekiranya efisien untuk menyelesaiakan pekerjaan ini. Besi dibengkokan dengan
kesikuansesuai dengan gambar kerja dan dirakit sesuai dengan detail ukuran sloof. Pembesian
sloof kita rakit dengan ikatan yang kuat, setelah pembesian sloof dan kolom pagar sudah siap
maka kita bawa ke lokasi titik sloof dan kolom untuk dilakukan pemasangan dan penyetelan.
b. Pembekestingan
Di tempat lain dengan waktu yang bersamaan kita juga membuat bekesting untuk sloof, kita
siapkan peralatannya terlebih dahulu mulai dari gergaji, meteran, pensil dll yang sekiranya
efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini, papan bekesting kita potong menggunakan gergaji
sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran pondasi plat, setelah pemotongan sudah sesuai
dengan ukuran dan dirasa cukup banyak maka kita bawa ke titik lokasi sloof.
Setelah bekesting dan juga pembesian sudah siap maka kita lakukan pemasangan pembesian
pada tiap titik sloof. Penulangan pembesian yang sudah siap segera kita pasang dan setel ,
sebelum dipasang pembesiannya bagian alasnya kita pasang beton decking, selanjutnya kita
pasang tulangan yang sudah dirakit dengan bantuan tarikan benang untuk mendapatkan
kelurusan, setelah sudah sesuai dengan kelurusan dan ukuran maka kita lakukan pemasangan
bekesting. Bekesting kita pasang dengan kuat dan sesuai ukuran sloof, untuk mendapatkan
bekesting dengan kelurusan yang baik maka kita lakukan penarikan benang dari ujung titik
sampai pangkal, lalu kita kaitkan tulangan kolom dengan sloof saling mengikat. Setelah itu baru
bekesting sloof kita klem dengan kuat sesuai dengan ukuran sesuai dengan ukuran dan
kelurusan, setelah bekesting dan pembesian dirasa siap, kita segera laporkan pada direksi
untuk dilakukan pengecekan, jika sudah disetujui direksi maka kita lakukan pengecoran sloof.
c. Pengecoran
Sebelum dilakukan pengecoran maka kita persiapkan dulu peralatan utama meliputi molen,
vibrator, cangkul, argo, skrop, kotak takaran, timba dll yang sekiranya efisien untuk
menyelesaikan pekerjaan ini. Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah : semen,
pasir, kerikil/split serta air dll. Adukan beton harus memenuhi Mutu Beton K-200 yang sesuai
dengan spesifikasi. Sebelum Mix disain dilakukan, kita harus melaksanakan pengujian agregat
di Laboratorium. Bahan agregat yang dipakai untuk perencanaan campuran beton (mix disain)
harus telah mendapatkan rekomendasi dari Laboratorium dan dipakai sebagai tolak banding
pemeriksaan untuk agregat yang didatangkan di lapangan pekerjaan. Hasil dari perencanaan
campuran yang akan dipakai pedoman didalam pelaksanaan pekerjaan ini harus dikalibrasikan
dalam perbandingan campuran dengan satuan volume (bukan berat) yang selanjutnya
dinyatakan dalam takaran bahan di lapangan pekerjaan. Benda uji diujikan di Laboratorium
beton yang netral/independen, setelah perencanaan campuran sudah mendapat persetujuan
dari direksi maka kita lakukan pencampuran beton menggunakan molen untuk pengecoran,
sebelum dilakukan pengecoran kita harus membuat benda uji berupa kubus beton atau
silinder untuk dilakukan pengujian kekuatan beton, jika sudah disetujui maka kita lakukan
pengecoran, pengecoran kita padatkan dengan mesin vibrator hingga tampak kental,
tercampur dan padat.
Kitas harus melindungi beton yang baru dicor terhadap sinar matahari langsung, angin dan
hujan sampai beton sempat mengeras secara wajar. Kita juga harus melakukan perawatan
beton seperti menyiram dan menutupi dengan goni. Sebelum kita melakukan pembongkaran
bekesting maka kita meminta ijin terlebih dahulu pada Direksi. Jika sudah mendapat
persetrujuan dari Direksi maka kita lakukan pembongkaran bekesting dan melanjutkan ke
pekerjaan pasang rollag dan kolom.
8. Pasang rollag bata merah 1 pc : 4 psr
Setelah pekerjaan pondasi selesai maka kita lanjutka ke pekerjaan pasang riollag bata, kita
bersama-sama dengan Direksi menentukan dan ukuran rollag. Setelah itu kita siapkan peralatan
seperti : cetok, meteran, selang timbang, argo, dll yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan
pekerjaan ini. Kita juga siapkan bahan seperti : semen, pasir, bata, dll sesuai material yang
dibutuhkan dalam pekerjaan ini. Kita pasangan bata rollag dengan ukuran sesuai gambar kerja,
rollag kita pasang di atas pondasi batu kali di bagian sisi tepi untuk lubang tengah kita pasang
tulangan sloof. Pasangan bata rollag kita pasang dengan lurus dengan bantuan tarikan benang.
setelah pasangan rollag suydah terpasang sesuai elevasi yang pada gambar kerja maka kita
lanjutkan ke pekerjaan pasangan batu bata.
9. Kolom 20 x 20
Pertama-tama kita didampingi direksi untuk meninjau ulang ukuran dan titik kolom. Jika sudah
mengetahui ukuran dan titiknya, langkah pertama kita membuat penulangan besi dan
bekestingnya. Untuk kolom ini perakitan tulangan dan juga pembekestingannya dilakukan di luar
tempat pengecoran di lokasi proyek yang sekiranya tidak mengganggu pekerjaan lainnya dengan
tujuan mempercepat pekerjaan dan juga efisien. Pekerjaan pembesian dan pembekestingan ini kita
kerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian tanah.
Ketika pekerjaan pembuatan galian tanah mulai berjalan, dilain tyempat yang sekiranya tidak
mengganggu jalannya pekerjaan lainnya kita lakukan pemotongan dan perkaitan pembersihan serta
pembuatan bekesting.
a. Pembesian
Untuk pembesian kolom yang sudah kita kerjakan bersamaan dengan pekerjaan galian, dan
pemasangan pekerjaan tulangan kolom yang bersamaan dengan pemasangan pembesian
sloof, maka untuk pembesian kolom tinggal kita melakukan penyetelan ulang. Pembesian
kolom kita lot menggunakan unting-unting untuk mendapatkan ketegakan yang maksimal.
Setelah itu baru kita lakukan pembesketingan kolom.
b. Pembeskestingan
Ditempat lain dengan waktu yang bersamaan kita juga membuat bekesting untuk kolom. Kita
siapkan peralatannya terlebih dahulu melalui terlebih dahulu mulai dari gergaji, meteran,
pencil, palu, dll yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Papan bekesting kita
potong menggunakan gergaji sesuai panjang yang dibutuhkan untuk ukuran kolom. Setelah
pemotongan sudah sesuai dengan ukuran dan dirasa cukup banyak maka kita bawa ke titik
kolom. Setelah bekesting sudah siap maka kita lakukan pemasangan pemberkestingan pada
tiap titik kolom. Penulangan pembesian yang sudah siap segera kita tutup dengan bekesting.
Bekesting kita sambungkan hingga membentuk ukuran kolom. Setelah itu kita paku dengan
kuat dengan sekiranya tidak sampai bocor atau retak pada saat pengecoran. Selanjutnya kita
lakukan pengelotan dengan untuing untuk mendapat ketegakan beskestingan. Jika sudah
mendapat ketegakan yang maksimal maka kita lakukan penguatan, penyanggahan dan
pengeklaiman hingga kuat. Jika pembesian dan pembeskestingan sudah siap maka kita segera
lapor pada Direksi untuk dilakukan pengecekan dan dilanjutkan ke pengecoran.
c. Pembeskestingan
Sebelum dilakukan pengecoran maka kita persiapkan dulu untuk peralatan utama meliputi
molen, vibrator, cangkul, argo, skrop, kotak takaran, timba, palu, dll yang sekiranya efisien
untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah :
semen, pasir,kerikil/split serta air dll. Adukan beton harus memenuhi mutu beton K-200 yang
sesuai dengan spesifikasi. Sebelum Mix disain dilakukan, kita harus melakukan pengujian
agregat di laboratorium. Bahan agregat yang dipakai untuk perencanaan campuran beton (mix
disain) harus telah mendapatkan rekomendasi dari laboratorium dan dipakai sebagai toalk
banding pemeriksaan untuk agregat yang didatangkan di lapangan. Hasil dari perencanaan
campuran yang akan dipakai pedoman di dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus dikalibrasikan
dalam perbandingan campuran dengan satuan volume (bukan berat) yang selanjutnya
dinyatakan dalam takaran bahan di lapangan pekerjaan. Benda uji diujikan di Laboratorium
beton yang netral/independen. Setelah perencanaan campuran sudah mendapat persetujuan
dari Direksi maka kita lakukan percampuran beton menggunakan molen untuk pengecoran.
Sebelum dilakukan pengecoran kita harus membuat benda uji berupa kubus beton atau
silinder untuk dilakukan pengujian kekuatan beton. Jika sudah disetujui maka kita lakukan
pengecoran, pengecoran kita padatkan dengan mesin vibrator hingga tampak kental,
tercampur dan padat. Pengecoran kita lakukan sampai ketinggian elevasi.
Pada gambar kerja, setelah itu kita lakukan pembongkaran sesuai petunjuk direksi dan
melanjutkan ke pekerjaan pasangan batu bata dan bata ekspose
10. Pasangan batu bata
Jika kolom sudah cukup umur dan dibonghkar maka kita segera melanjutkan ke pekerjaan
pemasangan dinding batu bata pada pagar pertama-tama kita siapkan peralatannya terlebih dahulu
seperti : cangkul, skrop, cetok, benang, unting-unting dll. Setelah itu kita lanjutkan ke pemasangan
dinding batu bata pagar. Sebelum dilakukan pemasangan kita bersama-sama dengan direksi untuk
menentukan ukuran dan elevasi. Jika mendapat persetujuan dari direksi maka kita lanjutkan
pemasangan dinding batu bata, pertama kita ukur elevasiya terlebih dahulu kemudian ditandai
dengan tarikan benang. Setelah itu kita ukur ketegakannyaq menggunakan unting-unting dan kita
beri tanda dengan tarikan benaang setelah itu kita lanjut pasangan dinding batu bata hingga
mencapai elevasi pada gambat dan melanjutkan ke pekerjaan plesteran.
11. Pekerjaan Plesteran
Setelah pekerjaan pasangan dinding batu bata selesai maka kita lanjutkan ke pekerjaan Plesteran.
Untuk camputran kita sesuaikan dengan RAB yaitu 1 pc : 5 psr. Pertama-tama kita siapkan
peralatannya terlebih dahulu seperti cangkul, skrop, cetok, benang, unting-unting dll. Setelah itu
kita lanjutkan ke plesteran pagar. Seblum dilakukan pemlesteran kita bersama-sama dengan direksi
untuk menentukan ukuran dan elevasi. Jika mendapat persetujuan dari direksi maka kita lanjutkan
pekerjaan plesteran, setelah itu kita ukur ketegakkannya menggunakan unting-unting dan kita beri
tanda dengan tarikan benang, baru kita lakukan pemlesteran dengan lanmgkah awal kita membuat
kepalaan terlebih dahulu. Setelah itu kita lanjut keseluruhan pemlesteran menggunakan kasutan
atau alat lainnya yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Kita kerjakan plesteran
dengan rata tanpa ada gelombang. Jika sudah selesai kita segera lapor pada direksi untuk dilakukan
pengecekan
12. Batu Bata Ekspose
Jika kolom sudah cukup umur dan dibongkar maka kita segera melanjutkan ke pekerjaan
pemasangan dinding batu bata ekspose pada pagar. Pertama-tama kita siapkan peralatannya
terlebih dahulu seperti cangkul, skrop, cetok, benang, unting-unting dll. Setelah itu kita lanjutkan ke
pemasangan dinding batu bata ekspose pada pagar sesuai dengan gambar kerja. Sebelum dilakukan
pemasangan kita bersama-sama dengan direksi untuk menentukan ukuran dan elevasi jika
mendapat persetujuan dari direksi maka kita lanjutkan pemasangan dinding batu bata ekspose.
Pertama kita ukur elevasinya terlebih dahulu kemudian ditandai dengan tarikan benang. Setelah itu
kita ukur ketegakannya menggunakan unting-unting dan kita beri tanda dengan tarikan benang.
Setelah itu kita lanjut pasangan dinding batu bata ekspose hingga mencapai elevasi pada gambar
dan melanjutkan ke pekerjaan pemasangan ascesoris mahkota.
13. Pemasangan mahkota
Pertama-tama kita ajukan contoh material yang hendak kita pakai, jika sudah disetujui direksi maka
kita lakukan pabrikasi setelah itu kita lakukan pemasangan mahkota pada tiap titiknyaq. Jika sudah
selesai maka kita beritahu paqda direksi untuk dilakukan pengecekan
14. Pemasangan papan nama kelurahan dan pasang pintu pagar
Kita ajukan contoh tulisan dan juga modelnya, setelah disetujui dari direksi maka kita lakukan
pemesanan setelah pemesanan selesai maka tenaga ahli dari pihak penyedia pembuatan tulisan
dan model segera memasang pada area pagar papan nama secara bersamaan dengan pekerjaan
papan nama. Kita ajukan gambar pada direksi untuk model dan pintu pagar sesuai gambar kerja
selnjutnya kita lakukan pengecekan ukuran pada gambar dengan ukuran lapangan. Jika ukuran dan
model telah disepakati, maka kita lakukan pemesanan pada bengkel las dengan ketentuan model
dan ukuran sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Jika gambar sudah jadi maka kita lakukan
pemasangan di lokasi. Kita siapkan terlebih dahulu untuk peralatan seperti las listrik, unting-unting,
meteran, dll yang sekiranya efisien untuk menyelesaikan pekerkaan ini. Kita juga siapkan material
seperti : gril besi yang sudah dirakit, rel pagar, slot pintu, elektroda, dll yang sesuai dengan
kebutuhan dalam pekerjaan ini. Selanjutnya kita pasang terlebih dahulu untuk rel pintu besi. Rel
kita pasang dengan kuat, lurus dan rata agar tidak terjadi perubahan posisi. Selanjutnya kita pasang
grill beso/pintu besi pada rel. Jangan lupa kita beri sanggahan/klem agar tidak goyang. Lalu tahap
terakhir kita pasang slot kunci sesuai gambar, jika sudah selesai maka kita beritahukan pada direksi
untuk dilakukan pengecekan
15. Pengecatan
a. Pengecatan Pintu Pagar
Untuk cat pintu pagar menggunakan cat kayu, kita laksanakan pada seluruh permukaan pintu
pagar. Pelaksanaan pengecatan sesuai dengan ketentuan standart dari pabrik pembuat.
Sebelum dicat permukaan pintu pagar yang akan dicat harus rata dan kita bersihkan dengan
cara menggosok memakai kain yang dibasahi / amplas basah dan setelah kering diplamir
seh8ingga permukaannya menjadi rata dan halus. Pengecatan dilakukan dengan kuas / mesin
semprot / alat semprot cat lainnya sampai didapatkan hasil akhir yang merata warnanya.
Pengecatan kita lakukan 3 kali untuk mendapatkan warna yang merata
b. Pengecatan bata ekspose/dinding pagar/gapura
Untuk cat dinding pagar menggunakan cat exterior coating. Kita laksanakan pada permukaan
dinding bata ekspose pagar/gapura. Pelaksanaan pengecatan sesuai dengan ketentuan
standart dari pabrik pembuat. Sebelum dicat permukaan dinding yang akan dicat harus rata dan
kita bersihkan dengan cara menggosok memakai kain yang dibasahi / amplas basah.
Pengecatan dilakukan dengan kuas / mesin semprot / alat semprot cat lainnya sampai
didapatkan hasil akhir yang merata warnanya. Pengecatan kita lakukan 3 kali untuk
mendapatkan warna yang merata

Anda mungkin juga menyukai