Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutanbaru
Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutanbaru
Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutanbaru
NIM :172381211
JURUSAN : KEHUTANAN
KUPANG
2017
BAB 1 : PENDAHULUAN
Fase padat yaitu bahan mineral dan bahan organik.menempati 50% volume
tanah, sedangkan sisahnya yang berupa ruang pori-pori tanah ditempati oleh
fase cair dan gas yang perbandingannya selalu berubah-ubah tergantung pada
musim dan cara penggelolaan tanah. Ada pun perbandingan bahan mineral dan
bahan organik juga berfariasi. Pada tanah dan bahan organik tetapi pada tanah
organik terjadi sebaliknya. Tanah menjadi sangat penting karna tanah sebagai
media tumbuh dan berkembang bagi makhluk hidup dan menyediakan unsur
hara,seperti mineral,bahan organik,air dan udara
1.2 : TUJUAN
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah di lihat dan
menunjukan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran
komponen lain yang terjadi karna mempengaruhi berbagai faktor atau
persenyawaan tunggal. Urutan warna tanah adalah hitam, cokelat,karat,abu-
abu,kuning dan putih (Syarief,1986).
Air terdapat di dalam tanah alfisol di tahan (di serap) oleh massa tanah,
tertahan oleh lapisan kedap air, atau karna keadaan drainase yang kurang
baik. Baik kelebihan air atau pun kekurangngan air dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Fungsi air tanah sebagai pembawa unsur hara dalam
tanah serta keseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai
respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya grafitasi. Karna itu conto
tanah dengan kadar air harus di saring,di ukur, dan biasanya satu kali contoh
tanah akan di analisis untuk penerapan suatu sifat (Purwowidodo, 1991).
2.4. D. pH
Reaksi tanah merupakan salah satu sifat kimia dari tanah yang mencakup
berbagai unsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap. Reaksi
tanah menunjukan tentang keadaan atau status kimia tanah dimana status
kimia tanah merupakan suatu faktor yang mempengaruhi proses-proses
biologis seperti pada pertumbuhan tanaman. Reaksi atau pH yang ekstrim
berarti menunjukan keadaan kimia tanah yang dapat di sebutkan proses
biologis terganggu (Pairunan, 1997).
2.5. E. porositas
Porositas atau ruang pori adalah volume seluruh pori dalam suatu volume
tanah yang utuh yang dui nyatakan dalam persen. Porositas total merupakan
indikator awal yang paling muda untuk mengetahui apakah suatu tanah
mempunyai struktur baik atau jelek. Pengukuran porositas total di lakukan
pada kedalaman 0-25 cm, dengan menggunakan persamaan (Yunus,2004).
Data porositas total perlu di lengkapi dengan distribusi ukuran pori yang
perhitungannya di dasarkan pada kurva karakteristik air tanah(Yunus,2004)
Ruang pori total adalah volume tanah yang di tempati oleh udara dan
air,persentase ruang pori total di sebut porositas. Untuk menentukan
porositas,tanah di tempatkan pada tempat berisi air sehingga jenuh dan
kemudian di timbang. Perbedaan berat antara volume ruang pori persatuan
volume dimana ruang pori untuk tanah (Hanafiah,2005).
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
A. Alat
1. Lembar praktikum
2. Ring sampel
3. Alat tulis menulis
4. Kantong plastik
5. Pisau atau parang
6. Palu atau hammer
7. Buku ajar
8. Kertas label
B. Bahan
1. Tanah di bawah tegakan jati
2. Tanah di bawah tegakan johar
3. Tanah di bawah tegakan hutan alam
3.3.Prosedur kerja
1. Pengambilan sampel tanah utuh di lakukan dengan prosedur berikut:
f. Memisahkan ring sampel bagian atas dari ring sampel bagian bawah
dengan menggunakan pisau.
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Secara fisik tanah mineral merupakan campuran dari bahan organik, bahan
organik udara dan air. Bahan anorganik secara garis besar terdiri atas
golongan fraksi tanah yaitu: pasir,debu,dan liat, masing-masing fraksi
mempunyai ukuran dan sifat yang berbeda. Tanah yang banyak
mengandung pasir akan mempunyai tekstur yang kasar, mudah untuk
diolah, mudah merembeskan air dan disebut sebagai tanah ringan.
Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat akan sulit meloloskan air,
aerasi jelek, lengket dan sulit dalam pengolahannya sehingga disebut tanah
berat.
BAB.5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
.
.