Kaidah Penyusunan Media
Kaidah Penyusunan Media
Kaidah Penyusunan Media
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Bahasa
Arab
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dr. Raden Ahmad Barnabas, M. Pd. dan Ihwan Rahman Bahtiar, M.
Pd. Selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran Bahasa Arab.
Kami banyak menghadapi kendala, baik yang datangnya dari diri kami sendiri, maupun
dari luar. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Media Pembelajaran Bahasa Arab ini dengan baik.
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami meminta masukan dari
Bapak dosen yang bersifat membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Jadi, berdasarkan pengertian di atas media pembelajaran bahasa Arab adalah media
pembelajaran yang terencana, terprogram dan bertujuan agar pesan materi bahasa arab bisa
dengan mudah dimengerti siswa dan mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab. Ada
beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
1.) Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.) Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.) Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4.) Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya.
Dalam penyusunan media pembelajaran, tentu memiliki kaidah umum dari media
pembelajaran itu sendiri, dan ada beberapa yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
agar media pembelajaran bernilai, diantaranya adalah:
A. Pedagogi
a) Preferensi individual dan tanggapan peserta didik terhadap pesan
tergantung pada pengalaman dan keterampilan siswa sebelumnya
b) Cara dimana pesan disampaikan akan berdampak pada motivasi
siswa
c) Proses pembelajaran dituntun oleh struktur konten dan tata letak
B. Teknis
a) Sumber daya yang tersedia
b) Kemampuan perseorangan
c) Alat-alat yang ada
d) Apakah ada cara yang terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang sama?
e) Teks mudah di manipulasi
f) Video dapat menampilkan proses agar yang kompleks ketimbang
narasi
g) Apakah elemen media sesuai tujuan pembelajaran?
h) Jangan biarkan peserta didik menunggu elemen media tampil terlalu
lama, bahkan yang tidak penting
i) Pemberitahuan atau plugin penyerta untuk menjalankan elemen
media
j) Apakah produk akhir mempunyai nilai dalam jangka panjang?
C. Logistik
a) Mengembangkan media pembelajaran membutuhkan waktu dan
organisasi sumber daya
b) Media harus bernilai tinggi untuk membenarkan waktu dan sumber
daya yang diperlukan
c) Bekerja sama dengan desainer pembelajaran (instructional
designer) mutlak dilakukan.
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, ada baiknya terlebih dahulu
memperhatikan beberapa aspek, antara lain:
1.) Memilih Strategi Pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Selain itu juga memperhatikan gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya
dapat mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran sebaiknya merujuk
pada model ARCS. Model ARCS dapat membantu strategi mana yang dapat
membangun perhatian (Attention) siswa, pembelajaran dianggap relevan
(Relevance) bagi kebutuhan dan tujuan mereka terhadap pembelajaran,
sehingga dapat membangun rasa percaya diri (Confidence), dan menghasilkan
kepuasan (Satisfaction) dari apa yang mereka pelajari dan hasil belajar yang
mereka dapat.
Tujuan pemilihan strategi ialah mengarahkan siswa untuk belajar secara
mandiri (self-regulated learning). Menurut Arends dalam Trianto, siswa yang
mandiri adalah siswa yang mampu melakukan hal penting dan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a) Mendiagnosis secara tepat suatu situasi pembelajaran tertentu
b) Memiliki pengetahuan strategi-strategi belajar efektif, bagaimana serta
kapan menggunakannya.
c) Dapat memotivasi diri sendiri tidak hanya karena nilai atau motivator
eksternal.
d) Mampu tetap tekun dalam tugassehingga tugas itu terselesaikan
e) Belajar secara efektif dan memiliki motivasi abadi untuk belajar.
2.) Menyiapkan teknologi dan media yang sesuai dengan bahan ajar
Teknologi bisa menjadi sebuah perangkat ampuh untuk membantu guru
mencapai tujuan kognitif yang bermacam-macam. Teknologi bisa membantu
siswa mempelajari fakta, memahami abtraksi dan mencapai tujuan-tujuan
dalam tingkatan taksonomi kognitif yang lebih tinggi atau bisa kita sebut
dengan literasi visual dan audio-visual. Maka dari itu guru harus menjelaskan
secara rinci bagaimana guru akan menerapkannya ke dalam pelajaran.
Ada beberapa hal penting dan perlu dipertimbangkan dalam memilih media,
seperti seberapa pentingkah peran media dalam kegiatan pembelajaran, media
apakah yang paling mudah dan praktis untuk diterapkan pada sebuah
pembelajaran, apakah diperlukan piranti khusus dalam menerapkan media
tersebut, seberapa jauhkah hasil yang diharapkan dari penggunaan media
tersebut, dan bagaimanakah efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran.
3.) Memilih dan menyiapkan materi pelajaran
Materi menurut Yasin biasanya dikemas dalam kurikulum yang lebih
kompleks dengan nama mata pelajaran, sebab kurikulum merupakan
serangkaian program pendidikan yang diperlukan untuk proses pendidikan,
baik yang nyata maupun tidak nyata 1. Setelah memilih teknologi dan media
yang diperlukan dalam mata pelajaran, maka tahap berikutnya ialah memilih
materi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan mata pelajaran dengan
menggunakan tiga langkah, yaitu:
a) Memilih materi yang tersedia
Selain materi yang sudah tersedia (siap pakai), perlu
dipertimbangkan juga dalam memilih yang tepat terkait materi yang
akan digunakan dengan cara:
1) Melibatkan peran para spesialis teknologi dan media yang
terkoordinasi dengan pengguna dalam pemilihannya;
2) Melibatkan guru-guru lainnya, keuntungannya adalah selain
mereka yang dimmungkinkan lebih kritis, juga dapat berbagi
gagasan mengenai penggunaan materi di ruang kelas dan secara
kolektif memiliki waktu yang lebih cepat dalam memperoleh;
dan
1 A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 120.
3) Mensurvei panduan referensi sumber dan media dengan
meninjau materi yang gratis dan murah secara on line.
b) Mengubah materi yang sudah ada, dengan cara memindai bentuk materi
yang ada. Misal mengubah materi yang masih berbentuk file ke bentuk
cetak (print) ataupun sebaliknya.
c) Merancang materi baru. Artinya dalam membuat materi perlu
dipertimbangkan kebutuhan dan tujuan belajar.
4.) Utilize Technology, Media, and Materials (Memanfaatkan Teknologi, Media
dan Bahan Ajar)
Memanfaatkan penggunaan teknologi, media dan materi oleh peserta didik
dan pendidik. Langkah ini menjelaskan bagaimana pendidik akan menerapkan
media dan materi. Untuk setiap jenis media dan materi yang tercantum di bawah
dipilih, dimodifikasi, dan didesain.
Pada tahap ini melibatkan perencanaan guru dalam menggunakan
teknologi, media dan materi dengan proses 5P, yaitu;
a) Pratinjau (preview) teknologi, media dan materi. Dalam peninjauannya
harus sesuai dengan tujuan yaitu memilih yang langsung selaras dengan
mata pelajaran yang akan diajarkan.
b) Menyiapkan (prepare) teknologi, media dan materi. Yaitu
mengumpulkan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan dalam
pembelajaran.
c) Menyiapkan (prepare), Yaitu tempat dimana saja melakukan aktivitas
pembelajaran, misal di ruang kelas, laboratorium, dan lain sebagainya,
semuanya harus diatur secara efektif. Seperti contoh memastikan alat
yang disiapkan berfungsi dengan baik dengan daya dukung yang
memadai (misalkan listrik dan ruang belajar) disesuaikan dengan
kriteria teknologi yang disiapkan.
d) Menyiapkan (prepare) peserta didik. Keefektifan dari apa yang
dipelajari bergantung pada kesiapan para pembelajar dalam aktivitas
belajar tersebut dengan beberapa hal, yaitu:
1) Pengantar tentang tinjauan luas mengenai content mata
pelajaran;
2) Sebuah alasan pemikiran yang menjelaskan bagaimana
pelajaran itu terkait dengan topik yang sedang dipelajari;
3) Memotivasi peserta didik, yakni dengan menyampaikan pesan
terhadap pentingnya materi yang akan diajarkan sehingga akan
menuntut mereka untuk mengetahui materi yang akan dipelajari
dengan cara menyimak mata pelajaran; dan
4) Isyarat-isyarat yang mengarahkan perhatian pada aspek-aspek
spesifik (intisari) dari mata pelajaran.
e) Menyediakan (provide) pengalaman belajar. Jika pengalaman belajar
berpusat pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi,
latihan dan praktik, dan atau tutorial. Oleh karenanya guru harus benar-
benar mempersiapkan hal tersebut.
5.) Require Learner Parcipation (Mengaktifkan Keterlibatan Peserta Didik)
Proses pembelajaran memerlukan keterlibatan mental siswa secara aktif
dengan materi dan substansi yang sedang dipelajari. Pemberian latihan
merupakan contoh cara melibatkan aktivitas mental siswa dengan meteri yang
dipelajari. Siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran menurut
Pribadi, akan dengan mudah mempelajari materi pembelajaran. Setelah aktif
melakukan proses pembelajaran, pemberian umpan balik berupa pengetahuan
tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk mencapai prestasi belajar
yang lebih tinggi.
Sebelum dinilai secara formal, peserta didik perlu dilibatkan dalam aktivitas
pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi.
Dalam hal ini guru harus menyiapkan pengalaman pembelajaran bagi siswa.
Jika materi berbasis guru, seharusnya guru lebih bersifat professional. Jika
berpusat pada siswa, guru harus berperan sebagai fasilitator, membantu siswa
untuk mengeksplorasi materi, mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi
seperti fortopolio, atau mempresentasikan dengan teman sekelas mereka.
Belajar yang paling baik bagi siswa yaitu jika mereka secara aktif terlibat dalam
pembelajaran. Siswa yang pasif lebih banyak memiliki permasalahan dalam
belajar, karena guru hanya mencoba untuk memberikan stimulus, tanpa
mempedulikan respon dari siswa. Apapun strategi pembelajarannya guru harus
dapat menggabungkan strategi satu dengan yang lain, diantaranya strategi
tanya-jawab, diskusi, kerja kelompok, dan strategi lainnya agar siswa aktif
dalam pembelajarannya. Dengan demikian, seorang guru harus menjelaskan
bagaimana cara agar setiap siswa belajar secara aktif.
6.) Evaluate And Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)
Tahap keenam adalah mengevaluasi dan merevisi perencanaan
pembelajaran serta pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk
melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang dipilih/digunakan
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil
evaluasi akan diperoleh kesimpulan, apakah teknologi, media dan materi yang
kita pilih sudah baik, atau harus diperbaiki lagi.
Berkaitan dengan evaluasi, evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah
pembelajaran. Sebagai contoh, sebelum proses pembelajaran, karakteristik
siswa diukur guna memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang
dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama
dalam proses pembelajaran, evaluasi bisa dilakukan menggunakan umpan
balik, evaluasi diri atau kuis pendek siswa. Evaluasi yang dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung memiliki tujuan diagnosa yang didesain
untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah pembelajaran dan kesulitan-
kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi dilakukan untuk
mengetahui pencapaian siswa. Evaluasi bukanlah tujuan akhir pembelajaran,
namun sebagai titik awal menuju siklus berikutnya.
Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat kembali dan
mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Pengajar harus melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan serta masing-
masing komponennya.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Media pembelajaran adalah alat-alat atau bahan yang digunakan untuk
mempermudah sampainya pesan pembelajaran kepada siswa. Sedangkan menurut
Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau
materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut
National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras. Media pembelajaran ini biasanya perpaduan antara
perangkat keras (hardware) sebagai penyampai pesan pembelajaran dengan perangkat
lunak (software) sebagai pesan materi pembelajaran itu sendiri.
Penyusunan media pembelajaran agar bernilai, perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan dalam beberapa hal, yaitu Pedagogi, Teknis, dan juga Logitstik.
Sebelum membuat media pembelajaran, perlu adanya penyusunan dalam media
pembelajaran itu sendiri, langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan media
pembelajaran adalah memilih strategi pembelajaran, menyiapkan teknologi dan media
yang sesuai dengan bahan ajar, memilih dan menyiapkan pelajaran, Utilize
Technology, Media, and Materials (Memanfaatkan Teknologi, Media dan Bahan
Ajar), Require Learner Parcipation (Mengaktifkan Keterlibatan Peserta Didik),
Evaluate And Revise (Mengevaluasi dan Merevisi).
1.2 Saran
Pada bagian saran ini, kami mengharapkan kepada pembaca untuk lebih memahami
materi dalam makalah ini karena sangat berguna bagi mahasiswa yang mempelajari
Media Pembelajaran khsusnya dalam Bahsa Arab Kami juga mengharapkan agar
pembaca dapat mengetahui tentang gambaran umum serta macam bidang-bidang
Media Pembelajaran melalui pemaparan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Samsi, Marzuq, Ahmad, Rahman Bahtiar, Ihwan. 2020.Media Pembelajaran Bahasa
Arab Berbasis Komputer (Langkah Awal Menyusun Media Pembelajaran Era 4.0). Serang:
Penerbit & Percetakan Media Madani.
Muhammad, Yaumi. 2018, Penerapan Model ASSURE dalam Pengembangangan Media dan
Teknologi Pembelajaran PAI,
https://www.researchgate.net/publication/329355066_Penerapan_Model_Assure_dalam_Pengembangan_
Media_dan_Teknologi_Pembelajaran_PAI, dikutip pada tanggal 23 Maret 2020.
Aminudin. Media Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal Al-Munzir Vol.7, No.2, November 2014.