Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Lap Beta Naftol Dela Meilya Sarry 30118012 D3 TLM 2a PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

TOKSIKOLOGI KLINIK

Disusun Oleh:
Tim Dosen Toksikologi Klinik

Nama DELA MEILYA SARRY

NIM 30118012

Kelas 2A

PRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS INSTITUT ILMU


KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2019/2020
β-Naftol
a. Prosedur Kerja
i. Uji Organoleptik

Perlakuan Hasil Pengamatan


Bau Tidak Berbau
Rasa Tidak Berasa
Warna Kecoklatan
Bentuk fisik (makroskopis) Serbuk

ii. Uji kelarutan

Hasil pengamatan
Perlakuan
Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Sampel + Aquadest Tidak larut Larut
Sampel + Alkohol Larut Larut
Sampel + NaOH Tidak larut Larut
Sampel + HCl Tidak larut Larut

iii. Uji Pendahuluan

PERLAKUAN HASIL TEORI PENGAMATAN


Sampel + FeCl3 Larutan hijau gumpalan Hijau
putih
Sampel + reagen Marquis Hijau Ada endapan merah muda
kecoklatan
Sampel + reagen millon Kuning hijau Coklat kehijauan dengan warna
kuning
Uji fluoresensi Ungu,dalam NaOH ungu Terbentuk warna biru
kuat keunguan

b. Pembahasan

Naftol adalah senyawa kimia dengan 2 isomer: alfa-naftol dan beta-naftol.


Naftol merupakan senyawa yang banyak digunakan dalam industri tekstil (Laksono,
2012).Naftol merupakan zat warna tekstil yang dapat dipakai untuk mencelup secara
cepat dan mempunyai warna yang kuat (Pamurni, 1996).
Beta-naftol adalah senyawa turunan dari naftalena dan fenol. Beta-naftol
biasanya digunakan sebagai bahan dasar dari zat warna.
Naftol merupakan senyawa yang tidak larut dalam air yang terdiri dari dua
komponen dasar yaitu golongan naftol AS (Anilid Acid) dan komponen pembangkit
warna yaitu golongan diazonium atau biasa disebut garam. Kedua komponen tersebut
bergabung menjadi senyawa berwarna jika sudah dilarutkan. Naftol disebut sebagai
Ingrain Colorskarena terbentuk di dalam serat dan tidak terlarut di dalam air (Laksono,
2012).
Pada uji organoleptic β-Naftol didapatkan hasil pengamatan tidak berbau dan
tidak berasa, β-Naftol memiliki warna kecokelatan dengan bentuk serbuk.
Pada uji kelarutan β-Naftol yang ditambahkan dengan aquadest didapatkan hasil
tidak larut tetapi setelah dipanaskan menjadi larut, pada penambahan alcohol atau etanol
β-Naftol napat larut setelah dipanaskan campuran tersebut tetap larut, pada penambahan
NaOH β-Naftol tidak larut tetapi setelah dipanaskan dapat larut, pada penambahan HCl
sebelum dipanasakan tidak larut sedangkan setelah dipanasakan β-Naftol dapat larut.
Hal ini dapat terjadi karena sifat dari β-Naftol merupakan sekelompok pewarna pelarut,,
pewarna pelarut tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic non polar dan
lemak ( Tim KBI kimia organic, 2015 ).
Pada uji pendahuluan yang pertama yaitu sampel ditambahkan FeCl3 dan
dipanaskan didapatkan hasil terbentuknya warna hijau pada hasil teori yaitu larutan
panas hijau gumpalan putih, FeCl3 mengandung kation F3+ yang bersifat asam lewis
dan bertindak sebagai katalis logam melalaui pembentukan kompleks tak jenuh dengan
β-Naftol. (https://www.academia.edu/37585866/Laporan_Praktikum5_Sintesis_1_1-
bis-2-Naftol.docx ).
Pada uji yang kedua yaitu uji Marquish, reagen marquish terdiri dari asam sulfat
pekat dengan formaldehyde, sampel ditambahkan dengan H2SO4 dan formaldehyde
didapatkan hasil endapan merah muda kecokelatan sedangkan pada hasil teori
didapatkan hasil hujau.
Pada uji ketiga yaitu uji Millon sampel ditambah dengan reagen Millon
didapatkan hasil terbentuk cokelat kehijauan dengan warna kuning, pada teori
didapatkan hasil kuning hijau, reagen millon merupakan reagen analitik yang digunakan
untuk menganalisa protein dan golongan fenol. Terbentuk warna cokelat kehijauan
dengan kuning karena menandakan adanya kompleks dari fenol dan merkuri dalam
HNO3.
Pada uji fluoresensi sampel yang ditambahkan dengan NaOH dan dilihat pada
cahaya fluoresensi terbentuk warna biru keunguan menandakan adanya sifat pendar
pada gugus fenol di sampel β-Naftol.

c. Kesimpulan

Jadi dari praktikum uji β-Naftol pada uji organoleptic didapatkan β-Naftol
tidak berbau dan tidak berasa, memiliki warna kecokelatan dengan bentuk serbuk.
Pada uji kelarutan sebelum dipanaskan β-Naftol dapat larut dalam alcohol/ etanol
sedangkan pada aquadest, NaOH, HCl β-Naftol tidak dapat larut, tetapi setelah
dipanaskan β-Naftol dapat larut dalam aquadest, alcohol, NaOH, HCl. Pada uji
pendahuluan didapatkan hasil pengamatan yang sesuai dengan teori.

Anda mungkin juga menyukai