Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Format Satuan Acara Penyuluhan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Anemia

Sub Pokok Bahasan : pencegahan primer,sekunder,tersier dan persiapan,pelaksanaan dan


paska pemeriksaan diagnostik dan laboratorium

Sasaran : Masyarakat

Tempat : Puskesmas

Hari/Tanggal : Rabu,30 Oktober 2019

Waktu : 08.00-Selesai

Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Unitri Malang

I. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu mengetahui cara-cara
pencegahan penyakit anemiadan persiapan,pelaksanaan dan paska pemeriksaan
diagnostik dan laboratorium.

II. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 75 menit masyarakat mampu
1. Menjelaskan pengertian anemia
2. Menjelaskan tentang penyebab anemia
3. Menjelaskan tentang bahayanya anemia
4. Menjelaskan cara menangani anemia

III. MATERI
1. Pengertian anemia
2. Penyebab anemia
3. Cara penanganan anemia
4. Pencegahan anemia

IV. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

V. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan: a. Menjawab salam


b. Mendengarkan
a. Membuka/memulai ke-giatan c. Mendengarkan
dengan mengucapkan d. Mendengarkan &
salam memperhatikan
b. Memperkenalkan diri e. Menjawab
c. Menjelaskan tujuan dari pertanyaan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi
penyuluhan
e. Bertanya kepada peserta apakah
sudah menge tahui tentang
Pencegahan dan Pertolongan
Pertama Diare.

2 15 menit Pelaksanaan :

Penyampaian materi :

1. Menjelaskan tentang pengertian 1. Mendengarkan


anemia
2. Menjelaskan penyebab anemia. 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tentang 3. Mendengarkan
penanganan pada anemia
4. memberikan kesempatan 4. Mendengarkan
kepada peserta untuk bertanya
5. Menjelaskan tentang 5. Mendengarkan
pencegahan anemia
6. Menjelaskan tentang
persiapan,pelaksanaan dan 6. Mendengarkan
pemeriksaan diagnostik dan
laboratorium

3 10 menit Evaluasi :

a. Menanyakan kepada peserta a. Menjawab


tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan,dan rein-forcement
kepada yang dapat menjawab

4 2 menit Terminasi: a. Mendengarkan


b. Menjawab salam
a. Mengucapkan terima kasih atas peran
pesertanya

b. Mengucapkan salam penutup


VI. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah
merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan
baik.Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan
tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat. Anemia terjadi ketika kadar
hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen)
berada di bawah normal.
2. Penyebab Anemia
Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau
hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen
dan tidak berfungsi secara normal.
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
1. Produksi sel darah merah yang kurang.
2. Kehilangan darah secara berlebihan.
3. Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.

3. Gejala Anemia
Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia bisa
mengalami gejala berupa:
1. Lemas dan cepat lelah
2. Sakit kepala dan pusing
3. Kulit terlihat pucat atau kekuningan
4. Detak jantung tidak teratur
5. Napas pendek
6. Nyeri dada
7. Dingin di tangan dan kaki
Gejala di atas awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa seiring
bertambah parahnya kondisi anemia.

4. Cara Penanganan Anemia


Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup
secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas,
makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat)
untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi,
teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum susu pada saat
makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah dengan
prevalensi tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama
susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang
mengandung phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan
untuk skrining anemia defisiensi besi .

5. Pencegahan Anemia
Pencegahan primer meliputi segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu
penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi.Promosi kesehatan,pendidikan kesehatan
dan perlindungan kesehatan adalah tiga aspek utama di dalam pencegahan primer.Tujuan
pencegahan ini untuk mencegah atau menunda terjadinya kasus baru penyakit dan
memodifikasi faktor risiko atau mencegah berkembangnya faktor risiko.
1. Pencegahan Primer
a. Penyuluhan (edukasi)
b. Modifikasi Makanan
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan yang dilakukan pada individu yang memiliki risiko terhadap penyakit
tertentu.Individu ini telah mengalami masalah kesehatan atau terkena
penyakit.Pencegahan sekunder ini bertujuan untu mencegah terjadinya komplikasi atau
memburuknya suatu kondisi penyakit.Pencegahan sekunder pada anemia adalah
dengan memberikan pengobatan pada penyakit anemia
3. Pencegahan Tersier
Dilakukan pada individu yang sudah mengalami komplikasi,perburukan,cacat secara
permanen dan tidak dapat disembuhkan.Pencegahan Tersier ini berfungsi untuh
mencegah terjadinya suatu komplikasi dari penyakit dan terjadinya penurunan fungsi
kondisi kesehatan individu.
6. Pemeriksaan Diagnostik  

1. jumlah HB lebih rendah dari normal


2. Kadar Ht menurun
3. Peningkatan birubin total
4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong di ganti lemak

VII. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan
KRITERIA EVALUASI.

1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan di puskesmas A
c. Pengorganisasian penyelenggaran dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi.

2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tentang Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare.
b. Peserta mengetahui tentang tujuan dan manfaat Pencegahan dan Pertolongan
Pertama Diare
c. Peserta mengerti persiapan dan cara Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare
d. Peserta mengerti waktu secara tepat dan cepat dalam penanganan diare

Anda mungkin juga menyukai