Dokumen tersebut membahas tentang fungsi bahasa sebagai alat ekspresi diri, komunikasi, integrasi dan adaptasi sosial, serta kontrol sosial. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan diri sendiri maupun berkomunikasi dengan lingkungan. Bahasa juga memungkinkan manusia belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, bahasa berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk menyampaikan informasi dan panduan kep
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
571 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi bahasa sebagai alat ekspresi diri, komunikasi, integrasi dan adaptasi sosial, serta kontrol sosial. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan diri sendiri maupun berkomunikasi dengan lingkungan. Bahasa juga memungkinkan manusia belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, bahasa berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk menyampaikan informasi dan panduan kep
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi bahasa sebagai alat ekspresi diri, komunikasi, integrasi dan adaptasi sosial, serta kontrol sosial. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan diri sendiri maupun berkomunikasi dengan lingkungan. Bahasa juga memungkinkan manusia belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, bahasa berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk menyampaikan informasi dan panduan kep
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi bahasa sebagai alat ekspresi diri, komunikasi, integrasi dan adaptasi sosial, serta kontrol sosial. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan diri sendiri maupun berkomunikasi dengan lingkungan. Bahasa juga memungkinkan manusia belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Selain itu, bahasa berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk menyampaikan informasi dan panduan kep
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
1.
Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan disekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4). Contoh: Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Tulisan kita dalam sebuah buku, merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi, pada saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai berpikir kepada siapakah surat itu akan ditujukan. Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.
2. Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita. Contoh: kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional. Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan
3. Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang- orang lain. Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati. Contoh: Dalam bahasa Jepang penggunaan pangilan Chan (seperti Hi bro. hi sis) hanya boleh dilakukan untuk umur yang sebaya atau umur yang lebih kecil dari kita. Panggilan San (Tuan) hanya boleh dilakukan untuk umur yang lebih tua dari kita.
4. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.