Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

01.akuntansi Keuangan Dan Standar-1 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR


AKUNTANSI KEUANGAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan memahami
Pembelajaran
lingkungan akuntansi keuangan dan standar akuntansi keuangan yang
melandasi perlakuan akuntansi keuangan

PENGERTIAN STANDAR AKUNTANSI


Pengertian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan aturan
Standar
Akuntansi dan pedoman bagi manajemen dalam menyusun laporan keuangan.
Standar Akuntansi yang baik akan mengarakan pada penyajian laporan
keuangan menjadi lebih bermakna, dapat diperbandingkan, tidak
menyesatkan dan dapat menciptakan transparansi bagi perusahaan.
Financial Accounting Standard Board (FASB) medefinisikan Standar
Akuntansi sebagai berikut: “Standar Akuntansi adalah metode yang
seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari
berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih
mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi,
kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum.”

Sebagai contoh bahwa standar akuntansi keuangan sebagai pedoman


akuntansi seperti di dijelaskan pada misalnya PSAK No.16 yang
mengatur tentang aset tetap sebagai berikut:
“PSAK No. 16 bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi asset
tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi
mengenai investasi entitas diaset tetap, dan perubahan dalam
investasi.”

Definisi diatas meyimpulkan bahwa Standar Akuntansi adalah metode


yang seragam yang digunakan untuk menyajikan informasi, sehingga
laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat
dibandingkan dengan mudah. Baik dari konsep, standar, prosedur,
metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dapat
diterima oleh puhak lain secara umum.

AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas.
Informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi disebut
laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk tujuan
umum maupun untuk tujuan khusus.Laporan keuangan yang disusun
bedasarkan standar merupakan bentuk laporan keuangan untuk tujuan
umum (general purposes financial statement). Penyusunan laporan
keuangan untuk tujuan umum dan ditujukan kepada pihak
eksternal,merupakan bagian dari akumtamsi keuangan. Sebagai mana
kelazimanmenghasilkan dan melaporkan informasi yang direlevan.
Sebagai sistem informasi keuangan,jelas imformasi yang diproses dan
di laporkan adalah yang bersifat keuangan. Sedangkan dari sifat
informasinya adalah relevan.pengertian relevan yaitu harus dikaitkan
dengan perima laporan (Siapa), tujuannya (apa), tempat (Dimana), dan
waktu (bilamana).

Dilihat dari sisi pengguna informasi maka bidan akuntansi dibedakan


Bidang
Akuntansi menjadi dua yaitu:
1. Akuntansi Manajemen
Tujuan akuntansi manajemen adalah mengolah, menghasilkan, dan
melaporkan informasi keuangan kepada manajemen (sebagai pihak
internal) yang dapat digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian kegiatan usaha. Jenis informasi yang di hasilkan akan
disesuaikan dengan fungsi, tugas, tanggung jawab, dan tujuan
penggunaan informasi masing-masing bagian manajemen.

2. Akuntasi Keuangan
Semua bidang akuntansi berhubungan dengan informasi keuangan dan
akuntansi keuangan menggunakan suatu uang sebagai alat ukur dan
hitung. Akuntansi keuangan (financial accounting) secara khusus di
artikan sebagai ”Akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi
keuangan suatu entitas yang berguna para pemangku kepentingan
(stake holders) sebagai penerima dan pengguna laporan keuangan,
untuk kepentingan antara lain;
a) Pengambilan keputusan ekonomi,khususnya tentang investasi
atau pinjaman
b) Pemahaman tentang posisi atau keadaan keuangan suatu unit
usaha,susunan aset yaitu sumber ekonomi yang dimiliki,sumber
pembelanjaan yaitu komposisi liabilitas dan ekuitas yang
membelanjai aset tersebut
c) Pemahaman kinerja dan arus kas.

Standar
STANDAR AKUNTASI KEUANGAN
Akuntansi Standar akuntansi keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan
Keuangan
penyusunan laporan keungan yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan sebagian besar pengguna laporan keuangan. Pengguna
laporan keuangan beragam dengan memiliki kebutuhan yang berbeda.
Oleh karena itu,untuk menyusun laporan euangan ini diperlukan
standar akuntansi keuangan.
Saat ini, hanya dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi
atau diadopsi di dunia yaitu international Financial Reporting Standar
(IFRS) dan US Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP).
IFRS disusun oleh international Accounting Standard Board (IASB)
sedangkan US-GAAP disusun oleh Financial Accounting Standard Board
(FASB). Perkembangan terakhir menunjukkan keinginan untuk
menyusun satu standard akuntansi yang berkualitas secara
internasional semakin menguat. Banyak negara melakukan adopsi
penuh IFRS untuk dijadikan standar lokal yang berlaku dinegaranya.
Saat ini, sedang terjadi proses penyesuaian antara IFRS dan US-GAAP
sehingga semakin sedikit perbedaan antara keduanya.

LIMA PILAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONE-


SIA

1. Standar Akuntansi Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk etitas yang
Lima Pilar
Standar memiliki akuntabilitas publik yang entitas terdaftar atau dalam proses
Akuntansi
Keuangan pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang menggunakan
dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana pensiun).
Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah
menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012.
Adopsi penuh IFRS bukan berarti indonesia tidak memiliki standar
sendiri dan menggunakan secara langsung IFRS. Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) tetap melakukan proses penerjemahan
IFRS ke dalam bahasa indonesi, DSAK juga melakukan analisis apakah
IFRS dapat diterapkan di indonesia dan sesuai dengan kondisi hukum
dan bisnis yang ada. Jika diperlukan, DSAK akan membuat
pengecualikan penerapan IFRS atau sebaliknya menambahkan aturan
dalam standar. Penjelasan penambahan atau pengurangan dari IFRS
dari tiap standar yang diadopsi dapat dilihat di bagian depan PSAK
yang diterbitkan. Informasi ini penting untuk pemakai sehingga
dengan cepat dapat mengetahui perbedaan IFRS dan PSAK.
IFRS sebagai standar international memiliki tiga ciri utama sebagai
berikut :
a. Principles Based
Standar yang menggunakan principles-based hanya mengatur hal-
hal yang pokok dalam standar sedangkan prosedur dan kebijakan
detail diserahkan kepada pemakai. Standar mengatur prinsip
pengakuan sesuai subtansi ekonomi, tidak didasarkan pada
ketentuan detail dalam atribut kontrak perjanjian. Standar yang rule
based, memuat ketentuan pengakuan akuntansi secara detail.
Keunggulan pendekatan ini akan menghindari dibuatya perjanjian
atau transaksi mengikuti peraturan dalam konsep pengangkuan.
b. Nilai Wajar
Standar akuntansi banyak mengguanakan konsep nilai wajar (fair
falue). Penggunaan nilai wajat untuk meningkatkan relevansi
informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan. Karena
informasi nilai wajar lebih relevan dikarenakan menunjukkan nilai
terkini.
c. Pengungkapan
Pengungkapan di perlukan agar pengguna laporan keuangan dapat
mempertimbangkan informasi yang relevan dan perlu diketahui
terkait dengan apa yang di cantumkan dalam laporan keuangan dan
kejadian penting yang terkait dengan item tersebut. Pengungkapan
dapat berupa kebijakan akuntansi,rincian detail,penjelasan penting
dan komitmen.

2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik


Standar ini mengadopsi IFRS untuk small medium enterprise (SME)
dengan beberapa penyederhanaan. Standar ETAP lebih sederhana dan
tidak banyak perubahan dari praktik akuntansi yang saat ini berjalan.
Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada laporan laba rugi konprehensifsif.
b. Penilaian untuk aset tetap,aset tak berwujud,dan properti investasi
setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan,tidak
ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar.
c. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban
pajak di akui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
Entitas yang menggunakan SAK ETAP,dalam laporan auditnya
menyebutkan laporan keuangan entitas telah sesuaia dengan SAK
ETAP. Penggunaan SAK ETAP akan memudahkan entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan menyusun laporankeuangan
karena SAK ETAP lebih mudah dan sederhana.

3. Standar Akuntansi Syariah


Sehubungan perkembangan transaksi dan entitas yang pesat, di
rasakan perlu menyusun seperangkat standar akuntansi syariah.
Dewan standar akuntansi keuangan IAI atas persetujuan badan
pelaksana harian dewan syariah nasional majelis ulama indonesia telah
menyusun secara khusus kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan syariah. Sejak tahun 2009,dewan pimpinan nasional
IAI membentuk dewan standar akuntansi syariah yang terpisah dari
dewan standar akuntansi keuangan.
4. Standar Akuntansi Pemerintah
Pertama kali terbit berdasarkan peraturan pemerintah Repulik Indonesi
Nomor 24 tahun 2005 tanggal 13 juni 2005. Kemudian di ubah
berdasrkan berdasarkan peraturan Republik Indonesia Nomor 71
tahun 2010 tanggal 22 oktober 2010 yang pada dasarnya sudah
menggunakan basis akrual.

5.Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah


Dalam rangka membantu UMKM memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangannya, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI) pada tahun 2016 telah menyusun dan
mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan
Menengah (SAK EMKM). Penerbitan SAK EMKM ini adalah bentuk
dukungan IAI sebagai organisasi profesi akuntan dalam meningkatkan
penegakan transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan entitas,
sekaligus mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia.

PERKEMBANGAN DSAK DAN PSAK


DSAK adalah salah satu badan dalam IAI yang mempunyai tugas
melakukan perumusan, pengembangan,dan pengesahan hal-hal yang
terkait dengan Standar Akuntansi Keuangan dan menjawab
Perkembangan
DSAK dan
pertanyaan dari pemerintah, otoritas, asosiasi, dan lembaga luar, negeri
PSAK
yang terkait dengan SAK dalam hal di pandang perlu berdasarkan
pertimbangan DSAK.
Hal-hal terkait SAK yang merupakan lingkup kerja DSAK meliputi
berikut ini.
a. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
b. Pernyataan SAK yang lebih rinci
c. Interprestasi SAK
d. Pemberitahuan Pencabutan SAK
e. Produk lain yang terkai dengan PSAK
Untuk menjadi anggotas DSAK seseorang harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Memiliki pengetahuan tentang akuntansi dan laporan keuangan
2. Memiliki tingkat intelektual,integritas,dan disiplin tinggi
3. Memiliki temperamen yudisial
4. Mampu untuk bekerja dengan suasana kolegial
5. Memiliki kemampuan komunikasi
6. Memiliki pehaman likungan bisnis dan pelaporan keuangan
7. Mempunyai komitmen untuk menjalankan misi DSAK dan IAI
8. Secara sukarela bersedia mencurahkan waktu untuk menjalankan
tugasnya sebagai anggota DSAK
9. Bersedia mendahulukan kepentingan menegakkan citra profesi
akuntansi dan kepentingan menciptakan standar pelaporan keuangan
yang bernilai tinggi.

Due process procedur penyusunan dan pencabutan SAK


1. Due process procedur penyusunan dan pencabutan SAK,yaitu :
a. idenfikasi isu
b. konsultasikan isu dengan DKSAK dalam hal diperlukan;
c. melakukan riset terbatas;
d. pembahasan materi SAK;
e. pengesahan dan publikasi exposure draft;
f. pelasaan public hearing;
g. pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan);
h. pembahsan masukan publik;dan
i. pnggesahan SAK
2. Due process procrdure penyusunan buletin teknis dan annual
improvements.
Due process procedure penyusunan buletin teknis dan annual
improvements tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process
procedure penyusunan dan pencabutan SAK.
Walaupun saat ini Indonesia telah mempunyai Standar Akluntansi
Keuangan yang sudah kovergen dengan IFRS namun demikian proses
konvergensi tersebut tidak semudah yang dibayangkan karena
bebarapa hal:

1. Ketidakstabilan nilai rupiah


Dikarenakan nilai rupiah yang cenderung lemah di pasar valuta asing
dan sering kali tidak stabil sehingga perubahan IAS akan memberikan
dampak yang serius bagi valuta asing,terutama bila terjadi devaluasi
atau depresiasi rupiah.

2. Landasan hukum yang berbeda


Merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam mengadopsi suatu
standar akuntansi. Misalnya dalam PSAK 1 Penyajian Laporan
Keuangan,dalam definisi SAK termasuk peraturan regulator pasar
modal untuk entitas yang berada dibawah pengawasan.

3. Profesi penunjang lain yang belum berkembang setaraf


internasional
Pengaplikasian beberapa standar akuntansi memerlukan dukungan
dari profesi penunjang lain (penilai, aktuaris, dan lain-lain) yang
setaraf dengan negara maju.
4. Frekuensi perubahan IFRS
Penyusuna laporan keuangan auditor, dan pengguna laporan
keuangan perlu waktu, uang untuk cukup memahami suatu standar
akuntansi. Dengan frekuensi perubahan yang cukup cepat, maka
menimbulkan tantangan dalam penerapan.

KERANGKA DASAR PENYAJIAN DAN PENYUSUNAN


LAPORAN KEUANGAN

Kerangka konseptual menurut IFRS


Pengguna dan tujuan laporan keuangan

Kerangka Pengguna dan tujuan dalam laporan keuangan meliputi :


konseptual
menurut IFRS a. Investor menilai entitas dan kemampuan entitas mebayar deviden di
masa mendatang. Investor dapt memutuskan untuk membeli atau
menjual saham entitas.
b. Karyawan, mampu memberikan balas jasa,manfaat pensiun, dan
kesempatan kerja.
c. Pemberi jaminan, mampu membayar hutang dan bunga yang akan
mempengaruhi keputusan apakah akan memberikan pinjaman.
d. Pemasok dan kreditur lain, kemampuan entitas membayar
leabilitasnya pada saat jatuh tempo.
e. Pelanggan, kemampuan entitas dalam menjamin kelangsungan
hidupnya.
f. Pemerintah, menilai bagaimana alpkasi sumber daya.
g.Masyarakat : menilai tren dan perkembangan kemakmuran entitas

Asumsi
Asumsi dalam penyusunan laporan keuangan digunakan sebagai
konsep dasar yang melandasi penyusunan laporan keuangan.
berdasarkan asumsi ini laporan keuangan disusun dan diharapkan
dapat memenuhi tujuan laporan keuangan.

Karateristik kualitatif
Laporan keuangan berisi informasi keuangan yang pada hakikatnya
Karateristik
adalah informasi kuantitatif. Agar informasi tersebut berguna bagi
kualitatif
pemakai informasi tersebut harus memenuhi karakteristik kualitatif.
Dengan karakteristik kualitatif tersebut, informasi kuantitatif dalam
laporan keuangan dapat memunuhi kebutuhan pemakai. Dapat
dipahami dan dapat dimengerti.
a. Relevan
Berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut dalam pengambilan
keputusan. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
memenuhi keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu.
b. Unsur laporan keuangan
laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari tranksaksi
dan peristiwa lain yang terjadi dalam satu entitas. Unsur laporan
keuangan diklarifikasikan dalam beberapa kelompok menurut
karakteristik ekonominya. Unsur yang berkaitan dengan laporang
keuangan yaitu laba rugi komprehensif adalah penghasilan dan beban.
c. Pengakuan Unsur Laporan keuangan
Pengakuan merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang
memenuhi definisi dinyatakan neraca atau laporan laba rugi
komprehensif. Pengakuan menentukan waktu atau saat suatu pos akan
disajikan sehingga membawa konsekuensi pencatatn atas transaksi
tersebut. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan
dengan pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam entitas, dan pos
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
d. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
a). Biaya historis
Biaya perolehan pada tanggal transaksi
b). Biaya kini
Biaya yang seharusnya diporeleh saat atau pada saat
pengukuran.
c). Nilai realisi/penyelesaian
Nilai yang dapat diperoleh dengan menjual aset dalam
pelepasan normal (orderly disposal)
d). Nilai kini
Arus kas masuk neto di masa depan yang didiskontokan ke
biaya kini dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil
dalam pelaksanaan usaha normal.
e. Konsep pemeliharaan modal
Ada dua pemeliharaan modal ini menciptakan dua konsep laba sebagai
berikut :
1. Pemeliharaan modal keuangan
Konsep ini menjelaskan laba diperoleh jika jumlah
finansial(uang) dari aset nota pada akhir periode melebihi
jumlah finansial dari aset neto pada awal periode,setelah
memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan
mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama satu
periode.
2. Pemeliharaan modal fisik
Laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif fisik (kemampuan
usaha) pada akhir periode melebihi kapsitas produktif fisik pada
awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi
kepada,dan mengeluarkan setiap konstrubusi dari,para pemilik
selama suatu periode.

Kerangka konseptual menurut US-GAAP


Kerangka konseptual menurut US-GAAP sedikit berbeda dengan
Kerangka kerangka konseptual di Indonesia yang mengadopsi penuh dari IFRS.
konseptual
menurut US- Namun secara konsep mendasar relatif sama, misalnya dari isi dan
GAAP
komponennya. Tujuan laporan keuangan menurut kerangka
konseptual US-GAAP tidak berbeda dengan kerangka konseptual
menurut IFRS. Yaitu memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan

TANTANGAN AKUNTANSI DI MASA MENDATANG

Penggunaan IFRS sebagai standar internasional memunculkan

Tantangan
tantangan akuntansi di masa mendatang. Pengukuran dengan
Akuntansi
menggunakan nilai wajar dalam laporan keuangan akan menyebabkan
dimasa
mendatang banyak angka dalam laporan keuangan yang tidak berasal dari proses
pencatatan akuntansi. Akuntansi menghadapi tantangan di masa
mendatamg misalnya kebutuhan informasi nonkeuangan, penggunaan
teknologi informasi, kompleksitas bisnis,aset tak berwujud memiliki
posisi semakin besar, dan etika dalam penyusunan laporan keuangan.

PERTANYAAN:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kerangka dasar akuntansi
keuangan
Pertanyaan 2. Jelaskan apa manfaat dari kerangka dasar akuntansi keuangan
3. Jelaskan tujuan dari Standar Akuntansi Keuangan
4. Jelaskan bagaimana proses untuk menetapkan tujuan dari laporan
keuangan
5. Sebutkan dan jelaskan asumsi dasar yang digunakan untuk
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
6. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan karakteristik
kualitatif laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai