Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Interferensi Gelombang 56557ae0d0552

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Sifat-Sifat Gelombang (Interferensi

Gelombang)

(e) Interferensi Gelombang

Jika pada suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka resultan gelombang di tempat
tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang tersebut. Peristwa ini di sebut sebagai
prinsip superposisi linear. Gelombang-gelombang yang terpadu akan mempengaruhi medium.
Nah, pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang yang terpadu tersebut disebut
interferensi gelombang.

Ketika mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh superposisi antara gelombang
datang dan gelombang pantul oleh ujung bebas atau ujung tetap, Anda dapatkan bahwa pada
titik-titik tertentu, disebut perut, kedua gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif),
dan dihasilkan amplitudo paling besar, yaitu dua kali amplitudo semuala. Sedangkan pada titik-
titik tertentu, disebut simpul, kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan
(interferensi destruktif), dan dihasilkan amplitudo nol.

Dengan menggunakan konsep fase, dapat kita katakan bahwa interferensi konstruktif (saling
menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo
gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap gelombang. Interferensi destruktif
(saling meniadakan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase. Amplitudo
gelombang paduan sama dengan nol. Interferensi konstruktif dan destruktif mudah dipahami
dengan menggunakan ilustrasi pada Gambar 1.24.

Gambar 1.24. Interferensi Konstruktif


OPTIK FISIS
diposting oleh nur-nisdiyatul-fst12 pada 20 May 2013
di Umum - 0 komentar

http://nur-nisdiyatul-fst12.web.unair.ac.id/artikel_detail-79238-Umum-OPTIK%20FISIS.html

OPTIK FISIS

Ilmu fisika yang mempelajari tentang difraksi, interferensi, dan polarisasi cahaya disebut optika
fisis. Antara lain sebagai berikut :

1. 1. INTERFERENSI CAHAYA

Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang
menimbulkan pola gelombang yang baru.

Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.
Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan.

Syarat Interferensi Cahaya :

Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda
fase,frekuensi dan amplitude sama) dan Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude
yang hampir sama.

Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu sumber cahaya, yang
dijatukan pada dua buah celah sempit.

Satu sumber cahaya, dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga cahaya yang melewati kedua
celah itu, merupakan dua sumbeer cahaya baru
Hasil interferensi dari dua sinar/cahaya koheren menghasilkan pola terang dan gelap.

Secara matematika rumus untuk mendapatkan pola terang dan gelap Sbb:

S1 = Sumber cahaya

S2 dan S3, dua sumber cahaya baru., d = jarak antar dua sumber c

θ= sudut belok, a=l = jarak antara dua sumber terhadap layar

Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :

atau
Keterangan :

P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)

d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)

l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)

m=bilangan (1,2,3…dst)

l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)

Interferensi Minimum/Gelap/Destrutip, terjadi jika

atau

Contoh Penerapan interferensi cahaya :

Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari berbagai macam
warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang sabun, lapisan minyak,
warna bulu burung merah, dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan. Hal ini terjadi
karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan
tipis.Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu adalah
gelombang.Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang
bergabung.Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit diamati.
Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:

(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.

(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang
(random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.
1. 2. POLARISASI CAHAYA

Terpolarisasi artinya memiliki satu arah getar tertentu saja. Polarisasi yang hanya terjadi pada satu
arah disebut polarisasi linear. Apa yang terjadi jika celah sempit dipasang secara horizontal?
Apakah terjadi polarisasi linear?

Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tidak terpolarisasi, yaitu dengan menghilangkan
(memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar saja. Ada 4 cara untuk
melakukan hal ini, yaitu: 1) penyerapan selektif 2) hamburan , 3) pemantulan dan 4) hamburan.
cahaya termasuk gelombang tranversal. Hal ini dibuktikan oleh peristiwa polarisasi cahaya.
cahaya adalah pembatasan atau pengutuban dua arah getar. Polarisasi cahaya dapat terjadi karena
beberapa hal berikut.

1. Penyerapan selektif

Polarisasi akibat penyerapan terjadi jika cahaya melalui zat yang dapat memutar bidang polarisasi
gelombang cahaya. Zat semacam ini disebut zat optik aktif. Contoh zat ini adalah larutan gula.

Anggaplah seberkas cahaya tak terpolarisasi menembus filter polaroid A. Setelah melalui A hanya
cahayan yang memiliki arah getar tertentu saja yang dapat menembus. Cahaya yang hanya
memiliki arah getar tertentu ini disebut cahaya terpolarisasi. Ketika kedudukan bidang polarisasi A
sejajar dengan B, cahaya diteruskan oleh polaroid B, sehingga mata dapat melihat cahaya atau
benda. Selanjutnya.

polaroid B diputar 90° terhadap sumbu sinar datang. Bidang polarisasi B menjadi tegak lurus
bidang polarisasi A atau tegak lurus bidang getar cahaya terpolarisasi. Pada keadaan ini mata tidak
dapat melihat cahaya atau benda karena cahaya diserap oleh polaroid B.

2. Hamburan

Salah satu gejala polarisasi cahaya akibat hamburan adalah langit yang berwarna biru. Hal ini
disebabkan gelombang cahaya warna biru lebih banyak dihamburkan oleh atmosfer. Atmosfer kita
cenderung lebih banyak menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang yang pendek
daripada panjang gelombang yang panjang.
3. Pemantulan

Ketika cahaya mengenai bidang batas dua medium optik dengan kerapatan berbeda, sebagian
cahaya akan dipantulkan. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya polarisasi. Tingkat polarisasi
bergantung pada sudut datang dan indeks bias kedua medium. Cahaya yang terpantul akan
terpolarisasi seluruhnya ketika sudut datang sedemikian sehingga antara sinar bias dan sinar pantul
saling tegak lurus.

Berdasarkan hukum Snellius, besarnya sudut datang saat terjadi polarisasi adalah:

n₁ sin θp = n₂ sin θ’p

1.1

Karena sinar bias dan sinar pantul saling tegak lurus maka :

θp + θ’p = 90°

θ’p = 90° – θp

Dengan demikian persamaan 1. 1 menjadi:

n₁ sin θp = n₂ sin (90°– θp)


Berdasarkan trigonometri sin (90° – θp) = cos θp, sehingga

1.2

Persamaan 1. 2 dikenal sebagai hukum Brewster.

4. Pembiasan Ganda

Gejala pembiasan ganda merupakan fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau kristal
plastik yang ditegangkan, misalnya selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah sama untuk
semua arah. Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada material tersebut.Zat
semacam ini disebut zat isotropik.

Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua bagian
yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam arah
yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda.
Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. Arah
ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, berkasberkas
cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah pada ruang. Jika
bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang

Contoh Penerapan Polarisasi :

Salah satu penerapan penting dari proses polarisasi adalah Liquid Crystal Dsiplay (LCD). LCD
digunakan dalam berbagai tampilan, dari mulai jam digital, layar kalkulator, hingga layar
televise. LCD dapat diartikan alat peraga kristal cair, berisi dua filter polarisasi yang saling
menyilang dan didukung oelh sebuah cermin. Biasanya polarisator yang saling menyilang
menghalangi semua cahaya yang melewatinya. Namun, diantar kedua filter itu terdapat lapisan
kristal cair. Selain energi listrik alat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar yang kuat
dengan membentuk sudut 900. Sinar-sinar yang berputar itu kemudian dapat menembus filter
(penyaring) bagian belakang. Kemudian sinar-sinar itu dipantulkan oleh cermin sehingga peraga
(layar) tampak putih. Angka atau huruf pada peraga dengan menyatakan daerah-daerah kristal
cair. Ini mengubah posisi kristal cair tersebut sehingga kristal-kristal tidak lagi memutar cahaya.
1. 3. DIFRAKSI

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin
kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip
Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah kanan atas terlihat adanya pola gelap dan terang,
hal itu disebabkan wavelet-wavelet baru yang terbentuk di dalam celah sempit tersebut saling
berinteferensi satu sama lain.
Untuk menganalisa atau mensimulasikan pola-pola tersebut, dapat digunakan Transformasi
fourier atau disebut juga dengan Fourier Optik.

DIFRAKSI FRESNEL

Geometri difraksi dengan sistem koordinat antara celah pada bidang halangan dan citra pada
bidang pengamatan.

Difraksi Fresnel adalah pola gelombang pada titik (x,y,z) dengan persamaan:

dimana:

DIFRAKSI FRAUNHOFER

Dalam teori difraksi skalar (en:scalar diffraction theory),Difraksi Fraunhofer adalah pola
gelombang yang terjadi padajarak jauh (en:far field) menurut persamaan integral difraksi fresnel
sebagai berikut:
Persamaan di atas menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi fresnel yang skalar
menjadi planar pada difraksi fraunhofer akibat jauhnya bidang pengamatan dari bidang halangan.

DIFRAKSI CELAH TUNGGAL

Pendekatan numerik dari pola difraksi pada sebuah celah dengan lebar empat kali panjang
gelombang planar insidennya.

Grafik dan citra dari sebuah difraksi celah tunggal


Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimal akan mendifraksi sinar cahaya insiden menjadi
deretan gelombang circular, dan muka gelombang yang lepas dari celah tersebut akan berupa
gelombang silinder dengan intensitas yang uniform.
Secara umum, pada sebuah gelombang planar kompleks yang monokromatik dengan panjang
gelombang &lambda yang melewati celah tunggal dengan lebar d yang terletak pada bidang x′-
y′, difraksi yang terjadi pada arah radial r dapat dihitung dengan persamaan:

dengan asumsi sumbu koordinaat tepat berada di tengah celah, x′ akan bernilai dari hingga , dan
y′ dari 0 hingga .
Jarak r dari celah berupa:

Sebuah celah dengan lebar melebihi panjang gelombang akan mempunyai banyak sumber titik
(en:point source) yang tersebar merata sepanjang lebar celah. Cahaya difraksi pada sudut tertentu
adalah hasil interferensi dari setiap sumber titik dan jika fasa relatif dari interferensi ini
bervariasi lebih dari 2π, maka akan terlihat minimal dan maksimal pada cahaya difraksi tersebut.
Maksimal dan minimal adalah hasil interferensi gelombang konstruktif dan destruktif pada
interferensi maksimal.
difraksi Fresnel /difraksi jarak pendek yang terjadi pada celah dengan lebar empat kali panjang
gelombang, cahaya dari sumber titik pada ujung atas celah akan berinterferensi destruktif dengan
sumber titik yang berada di tengah celah. Jarak antara dua sumber titik tersebut adalah λ / 2.
Deduksi persamaan dari pengamatan jarak antara tiap sumber titik destruktif adalah:

Minimal pertama yang terjadi pada sudut &theta minimum adalah:

Difraksi jarak jauh untuk pengamatan ini dapat dihitung berdasarkan persamaan integral difraksi
Fraunhofer menjadi:
Dimana fungsi sinc berupa sinc(x) = sin(px)/(px) if x ? 0, and sinc(0) = 1.

DIFRAKSI CELAH GANDA

Sketsa interferensi Thomas Young pada difraksi celah ganda yang diamati pada gelombang air.

Pada mekanika kuantum , eksperimen celah ganda yang dilakukan oleh Thomas Young
menunjukkan sifat yang tidak terpisahkan dari cahaya sebagai gelombang dan partikel . Sebuah
sumber cahaya koheren yang menyinari bidang halangan dengan dua celah akan membentuk
pola interferensi gelombang berupa pita cahaya yang terang dan gelap pada bidang pengamatan,
walaupun demikian, pada bidang pengamatan , cahaya ditemukan terserap sebagai partikel
diskrit yang disebut foton.
Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena interferensi konstruktif, saat
puncak gelombang berinterferensi dengan puncak gelombang yang lain, dan membentuk
maksimal. Pita cahaya yang gelap terjadi saat puncak gelombang berinterferensi dengan landasan
gelombang (en:trough) dan menjadi minimal. Interferensi konstruktif terjadi saat:

dimana

λ adalah panjang gelombang cahaya


a adalah jarak antar celah, jarak antara titik A dan B pada diagram di samping kanan

n is the order of maximum observed (central maximum is n = 0),

x adalah jarak antara pita cahaya dan central maximum (disebut juga fringe distance) pada
bidang pengamatan

L adalah jarak antara celah dengan titik tengah bidang pengamatan

Persamaan ini adalah pendekatan untuk kondisi tertentu. Persamaan matematika yang lebih rinci
dari interferensi celah ganda dalam konteks mekanika kuantum dijelaskan pada dualitas Englert-
Greenberger.

DIFRAKSI CELAH MAJEMUK

Difraksi celah ganda (atas) dan difraksi celah 5 dari sinar laser

Difraksi sinar laser pada celah majemuk

Pola difraksi dari sinar laser dengan panjang gelombang 633 nm laser melalui 150 celah
Diagram dari difraksi dengan jarak antar celah setara setengah panjang gelombang yang
menyebabkan interferensi destruktif

Difraksi celah majemuk (en:Diffraction grating) secara matematis dapat dilihat sebagai
interferensi banyak titik sumber cahaya , pada kondisi yang paling sederhana, yaitu yang terjadi
pada dua celah dengan pendekatan Fraunhofer, perbedaan jarak antara dua celah dapat dilihat
pada bidang pengamatan sebagai berikut:

Dengan perhitungan maksimal:

Dan persamaan minimal:

Pada sinar insiden yang membentuk sudut θi terhadap bidang halangan , perhitungan maksima
menjadi:

Cahaya yang terdifraksi dari celah majemuk dapat dihitung dengan penjumlahan difraksi yang
pusat terjadi pada setiap celah berupa konvolusi dari pola difraksi dan interferensi.

4.DISPERSI CAHAYA
Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya
berwarna-warni (monokromatik).Cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya
yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma,
maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang
memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks
biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna
cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Dispersi cahaya pada prisma

Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi
cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap cahaya mempunyai sudut
deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut
dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut :

Φ = δu - δm = (nu – nm) β .......................................2.1

Keterangan:

Φ = sudut dispersi

nu = indeks bias sinar ungu

nm = indeks bias sinar merah

δu = deviasi sinar ungu

δm=deviasi sinar merah

Contoh Penerapan Dispersi:

Contoh peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya dapat kita
lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas cahaya
matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka sinar itu dibiaskan oleh bagian depan
permukaan air. Pada saat sinar memasuki titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian
belakang permukaan air, kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh
permukaan depan. Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum
matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi.

Pustaka
http://deskadeskarachmala.blogspot.com/2010/12/difraksi.html
http://tienkartina.wordpress.com/2010/08/21/interferensi-cahaya/
http://katupatkarau.blogspot.com/2010/11/interferensi-dan-difraksi-cahaya.html
Tipler,P.A. and Mossa G. Physics for scientist and engineers,4th Edition
4. Interferensi Gelombang

Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang mempengaruhi suatu bagian medium
yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor
gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena
interferensi. Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki
frekuensi dan beda fase sama.

Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat bertemu
keduanya melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan perjalanannya seperti
semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat
khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.

Gambar 6. Interferensi gelombang tali.


Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu titik
secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang semula.
Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif). Titik yang mengalami
interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu
tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum
(sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut interferensi saling melemahkan (destruktif).
Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan menggunakan tangki riak dengan dua
pembangkit gelombang lingkaran.

Analisis interferensi gelombang air digunakan seperti pada Gambar 7.


Gambar 7. Interferensi Gelombang Air.
Berdasarkan gambar, S1 dan S2 merupakan sumber gelombang lingkaran yang berinterferensi.
Garis tebal (tidak putus-putus) menunjukkan muka gelombang yang terdiri atas puncak-puncak
gelombang, sedangkan garis putus-putus menunjukkan dasar-dasar gelombang.

Perpotongan garis tebal dan garis putus-putus diberi tanda lingkaran kosong (O). Pada tangki
riak, garis sepanjang titik perpotongan itu berwarna agak gelap, yang menunjukkan terjadinya
interferensi yang saling melemahkan (destruktif). Di antara garis-garis agak gelap, terdapat
pitapita yang sangat terang dan gelap secara bergantian. Pita sangat terang terjadi jika puncak
dua gelombang bertemu (perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap terjadi jika dasar dua
gelombang bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang pada pita
terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap merupakan titik-titik hasil interferensi
saling menguatkan.
Interferensi Gelombang
http://pilipusfisika.blogspot.com/2012/01/interferensi-gelombang.html

Interferensi Gelombang
Interferensi merupakan sifat cahaya yang dapat diamati ketika perbedaan gelombang cahaya
dicampur bersamaan. Contoh interferensi adalah pelangi yang kamu lihat dalam gelembung
sabun, spektrum warna opal, dan kilauan warna dari beberapa bulu burung. Di sebagian area
pola interferensi, gelombang cahaya berada dalam fase, dengan bukit dan lembah saling
menguatkan, membentuk daerah yang berkilau. Di daeah lain,di luar fase, dengan bukit dan
lembah yang berlawanan,membentuk daerah yang suram. Terdapat berbagai variasi cara untuk
memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang terang maupun daerah suram, dan
perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang gelombang cahaya. Interferensi
menghasilkan gelombang yang berhimpit.Ketika dua bukit (titik tertinggi) gelombang bertemu,
mereka bergabung menjadi gelombang yang lebih besar.Ketika bukit sebuah gelombang dan
lembah (titik terendah) gelombang bertemu, gelombang saling menghapuskan satu sama lain.
Posisi bukit dan lembah disebut fase.

Dua gelombang disebut .sefase, jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama
dan pada setiap saat yang sama memiliki arah simpangan yang sama pula. Adapun dua
gelombang disebut berlawanan fase, jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama,
dan pada setiap seal yang sama memiliki arah simpangan yang berlawanan. Untuk mengamati
interterensi dari dua buah gelombang dapat digunakan sebuah tangki rink (ripple tank).
Pertemuan kedua gelombang akan mengalami interferensi..lika pertemunan kedua gelombang
saling menguatkan, disebut interfreusi maksimum atau interferensi konstruktif. Peristiwa ini
terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika pertemuan
gelombang saling melemahkan, disebut interferensi minimum atau interferensi destruktif.
Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombangnya berlawanan fase.

Jika dua gelombang sefase dan dua gelombang berlawanan fase mengalami interferensi.

Interferensi juga didefinisikan sebagai interaksi antar gelombang di dalam suatu


daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda
fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat,
sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Interferensi merupakan sifat cahaya yang dapat diamati
ketika perbedaan gelombang cahaya dicampur bersamaan. Contoh interferensi adalah pelangi
yang kamu lihat dalam gelembung sabun, spektrum warna opal, dan kilauan warna dari
beberapa bulu burung. Di sebagian area pola interferensi, gelombang cahaya berada dalam
fase, dengan bukit dan lembah saling menguatkan, membentuk daerah yang berkilau. Di daeah
lain, di luar fase, dengan bukit dan lembah yang berlawanan, membentuk daerah yang suram.
Terdapat berbagai variasi cara untuk memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang
terang maupun daerah suram, dan perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang
gelombang cahaya.

Interferensi menghasilkan gelombang yang berhimpit. Ketika dua bukit (titik tertinggi)
gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi gelombang yang lebih besar. Ketika bukit
sebuah gelombang dan lembah (titik terendah) gelombang bertemu, gelombang saling
mengapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah disebut fase.

Alat dan Bahan yang digunakan jika pada suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka
resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang tersebut.
Peristwa ini di sebut sebagai prinsip superposisi linear. Gelombang-gelombang yang terpadu
akan mempengaruhi medium. Kemudian pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-
gelombang yang terpadu tersebut disebut interferensi gelombang.

Ketika mempelajari gelombang stasioner yang dihasilkan oleh superposisi antara gelombang
datang dan gelombang pantul oleh ujung bebas atau ujung tetap, Anda dapatkan bahwa pada
titik-titik tertentu, disebut perut, kedua gelombang saling memperkuat (interferensi konstruktif),
dan dihasilkan amplitudo paling besar, yaitu dua kali amplitudo semuala. Sedangkan pada titik-
titik tertentu, disebut simpul, kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan
(interferensi destruktif), dan dihasilkan amplitudo nol. Dengan menggunakan konsep fase, dapat
kita katakan bahwa interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi bila kedua gelombang
yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo gelombang paduan sama dengan dua kali
amplitudo tiap gelombang. Interferensi destruktif (saling meniadakan) terjadi bila kedua
gelombang yang berpadu berlawanan fase. Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol.

Interferensi merupakan perpaduan/interaksi dua atau lebih gelombang cahaya dapat


menghasilkan suatu pola yang teratur terang-gelap. Intererensi adalah hasil kerja sama dua
gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik di dalam ruang danmenimbulkan fenomena
fisikyang dapat diamati.Agar interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya
dapat diamati, dua kondisi berikut harus dipenuhi:
Sumber harus bisa mempertahankan suatu beda fasa yang tetap (sumber koheren).
Sumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang sama.Jika
sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah hitam-putih. Pola interferensi stabil,
jika memiliki frekuensi sama. Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fasa
yang bergantung waktu, sehingga 12 = 0.

Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen merah berinterferensi


dengan merah, biru dengan biru dan seterusnya. Pola interferensi akan terlihat jelas, jika
sumber memiliki amplitudo yang hampir sama atau sama. Daerah pusat dari pola terang atau
gelap menunjukkan interferensi yang konstruktif atau destruktif sempurna. Interferensi terjadi
pada cahaya yang terpolarisasi linier atau polarisasi lain, termasuk cahaya natural / alami
(Hukum Fresnel-Arago). Ketika dua gelombang yang koheren menyinari/melalui dua celah
sempit, maka akan teramati pola interferensi terang dan gelap pada layar. Jarak tempuh cahaya
yang melalui dua celah sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan), hal ini yang
menghasilkan pola interferensi.

Pola interferensi terbagi dua, yaitu: Interferensi Maksimum: gelombang saling


memperkuat/konstruktif, menghasilkan garis terang. Interferensi Minimum: gelombang saling
memperlemah/destruktif, menghasilkan garis gelap. Interferensi Maksimum (Konstruktif):
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yang sama (sefase), yaitu
jika selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λd sin θ =
m λ; m = 0, 1, 2 ……….

Bilangan m disebut orde terang . Untuk m = 0 disebut terang pusat, m = 1 disebut terang
ke-1 dst.Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka
sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dengan demikian : pd/l = m λdengan p adalah
jarak terang ke-m ke pusat terang. Interferensi minimum (Destruktif): nterferensi minimum
terjadi jika beda fase kedua gelombang 180 derajad, yaitu jika selisih lintasannya sama dengan
bilangan bulat kali setengah panjang gelombang λd sin θ = (m – ½ )λ; m = 1, 2, 3 …………

Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke 0. Untuk m = 1 disebut gelap ke-1
dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka: pd/l = (m – ½ )λ dengan p adalah jarak terang ke-m ke
pusat terang.Jarak antara dua garis terang yang berurutan sama dengan jarak dua garis gelap
berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka : Δp d = λ l Interferensi Dua Berkas (Film Dielektrik)
Efek interferensi juga dapat diamati pada lembaran tipis material dielektrik dengan ketebalan
dalam rentang nanometer – centimeter. Contoh : lapisan film di kacamata, kaca helm, dan lain-
lain.Karena (AB) = (BC) = d/cos θ, maka :Δ = 2 nf d cos θt
Interferensi maksimum terjadi jika beda fasenya = 2mπ, maka :d cos θt = (2m + 1) λf/4 ;
λf = λ0/nfInterferensi minimun terjadi jika beda fasenya = (2m + 1)π, maka : d cos θt = 2m λf/4 ;
λf = λ0/nf Interferensi pada Lapisan Sabun (Wedge Shaped Film). Ketika cahaya dipantulkan
dari buih sabun atau dari layar tipis dari minyak yang mengambang dalam air terlihat
bermacam-macam warna. Hal ini akibat pengaruh inteferensi antara dua gelombang cahaya
yang dipantulkan pada permukaan yang berlawanan dari lapisan tipis larutan sabun atau
minyak. Interferensi Dua Gelombang
Interferensi konstruktif dan interferensi destruktif.

Aplitudo bergantung pada beda fasa, f.Jika f= 0 dan amplitudo = 2A, disebut interferensi
konstruktif. Jika f = p maka amplitudo = 2A, dan kedua gelombang saling menghilangkan. Ini
disebut interferensi destruktif.Interferensi juga terjadi pada gelombang bunyi, yang ditunjukka
dengan pelayangan. Yaitu interferensi dua gelombang dengan frekuensi berbeda namun
hampir sama.Interferensi adalah kerja sama antara dua gelombang cahaya atau lebih pada
suatu titik atau daerah tertentu pada suatu waktu tertentu pula. Peralatan yang digunakan untuk
menunjukkan adanya interferensi cahaya disebut interferometer. Salah satu percobaan yang
menunjukkan adanya umbai- umbai interferensi (interference fringe) adalah percobaan Young.
Ada dua jenis cahaya, yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik. Cahaya
polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Contoh
cahaya polikromatik adalah cahaya putih. Adapun cahaya monokromatik adalah cahaya yang
hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang. Contoh cahaya monokromatik
adalah cahaya merah dan ungu.

Interferensi Cahaya (Interferensi Light Wave)

Cahaya merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi adalah paduan


dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi cahaya bisa terjadi jika
ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar
maka interferensinya sulit diamati. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut

ini dinamakann beda lintasan yang secara matematis dinyatakan dengan б = r2 – r1.

Anda mungkin juga menyukai