Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tunnel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

MEKANIKA BATUAN

Terowongan adalah struktur bawah tanah yang mempunyai panjang lebih dari lebar

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
penampang galiannya, dan mempunyai gradien memanjang kurang dari 15%. Terowongan
umunya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar.

Terowongan umumnya dibuat melalui berbagai jenis lapisan tanah dan bebatuan
sehingga metode konstruksi pembuatan terowongan tergantung dari keadaan tanah. Metode
konstruksi yang lazim digunakan dalam pembuatan terowongan antara lain :
Cut and Cover System, Pipe Jacking System (Micro Tunneling), Tunneling Bor Machine (TBM),
New Austrian Tunneling Method (NATM), dan Immersed-Tube Tunneling System.

Menurut Paulus P Raharjo (2004) bahwa terowongan transportasi bawah kota merupakan
grup tersendiri diantara terowongan lalu lintas, dapat berupa terowongan kereta api maupun
terowongan jalan raya. Dalam tahap konstruksinya, terowongan memerlukan pengawasan yang
lebih, karena adanya sedikit kesalahan metode atau sequence of work dapat mengakibatkan
keruntuhan tunnel. Pelaksanaan galian terowongan dapat dikerjakan dengan bantuan alat-alat
berat (excavator dengan perlengkapan-perlengkapan clampshell, backhoe, shovel, dan juga
crawler loader), sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu relatif cepat dan
memperkecil kemungkinan runtuh

KLASIFIKASI TEROWONGAN
Ditinjau berdasarkan kegunaan terowongan, Made Astawa Rai (1988) membagi
terowongan menjadi 2 bagian, yaitu :
1 Terowongan lalu lintas ( traffic tunnel )
a Terowongan kereta api
Adalah terowongan yang merupakan terowongan paling penting diantara
terowongan lalu lintas.

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

b Terowongan jalan raya

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Terowongan yang dibangun untuk kendaraan bermotor karena pesatnya
pertambahan lalu lintas jalan raya bersamaan dengan berkembangnya industri
kendaraan bermotor.

c Terowongan pejalan kaki


Terowongan ini termasuk dalam grup terowongan jalan (road tunnel) tetapi
penampangnya lebih kecil, jari jari belokannya pendek dan kemiringannya
besar (lebih besar dari 10%). Terowongan ini biasanya digunakan dibawah jalan
raya yang ramai atau dibawah sungai dan kanal sebagai tempat menyebrang bagi
pejalan kaki.

d Terowongan navigasi

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

Terowongan ini dibuat untuk kepentingan lalu-lintas air di kanal-kanal dan

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
sungai-sungai yang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya.
Disamping itu juga dibuat untuk menembus daerah pegunungan untuk
memperpendek jarak dan memperlancar lalu lintas air.
e Terowongan transportasi dibawah kota

f Terowongan transportasi ditambang bawah tanah


Terowongan ini dibuat sebagai jalan masuk kedalam tambang bawah tanah yang
digunakan untuk lalu lintas para pekerja tambang, mengangkut peralatan
tambang, mengangkut batuan dan bijih hasil penambangan.

2 Terowongan angkutan
a Terowongan stasiun pembangkit listrik air
Air dialihkan atau dialirkan dari sungai atau reservoir untuk digunakan sebagai
Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051
MEKANIKA BATUAN

pembangkit listrik disebuah stasiun pembangkit yang letaknya lebih rendah.

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Terowongan ini dapat dikategorikan pada suatu grup utama berdasarkan

kegunaannya.

b Terowongan penyediaan air


Terowongan ini hampir sama dengan terowongan stasiun pembangkit listrik air,
perbedaannya hanya pada fungsi kedua terowongan tersebut. Fungsi dari
terowongan penyediaan air adalah menyalurkan air dari mata air ketempat
penyimpanan air di dalam kota atau membelokkan air ke tempat penyimpanan
tersebut.
c Terowongan untuk saluran air kotor
Terowongan ini dibuat untuk membuang air kotor dari kota atau pusat industri ke
tempat pembuangan yang sudah disediakan.

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

d Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Terowongan ini biasanya dibuat di daerah perkotaan untuk menyalurkan kabel
listrik dan telepon, pipa gas dan air, dan juga pipa pipa lainnya yang penting,
dibuat dibawah saluran air, jalan raya, jalan kereta api, blok bangunan untuk
memudahkan inspeksi secara kontinyu, pemeliharaan dan perbaikan sewaktu

waktu kalau ada kerusakan.

Berdasarkan lokasinya terowongan dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :


a Underwater Tunnels
Terowongan yang dibangun dibawah dasar muka air. Pada umunnya dibangun
dibawah dasar dan sungai atau laut. Perhitungannya lebih kompleks, selain ada
tekanan tanah.juga terdapat tekanan air yang besar.

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O

b Mountain Tunnels
Terowongan jenis ini adalah salah satu terowongan yang mempunyai peran
penting ketika suatu daerah memiliki topografi yang beragam, sehingga perlu
adanya terowongan yang dibangun menembus sebuah bukit maupun gunung.

c Tunnels at Shallow Depth and Water City Streets


Jaringan transportasi di Negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, dan Jepang
banyak yang menerapkan tipe terowongan ini. Terowongan jenis ini sangat cocok
untuk dibangun di perkotaan. Baik itu untuk transportasi maupun saluran drainase

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

kota.

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O

Berdasarkan material yang dipakai, Paulus P Raharjo (2004) menjelaskan terdapat 3


jenis terowongan, yaitu :
1 Terowongan Batuan (Rock Tunnels)
Terowongan batuan dibuat langsung pada batuan massif dengan cara pemboran atau
peledakan. Terowongan batuan umumnya lebih mudah dikonstruksikan daripada
terowongan melalui tanah lunak karena pada umumnya batuan dapat berdiri sendiri
kecuali pada batuan yang mengalami fracture.

2 Terowongan melalui tanah lunak (Soft Ground Tunnels)


Terowongan melalui tanah lunak dibuat melalui tanah lempung atau pasir atau batuan
lunak (soft rock) . Karena jenis material ini runtuh bila digali, maka dibutuhkan suatu
dinding atau atap yang kuat sebagai penahan bersamaan dengan proses penggalian.
Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051
MEKANIKA BATUAN

Umumnya digunakan shield (pelindung) untk memproteksi galian tersebut agar tidak

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
runtuh. Teknik yang umum digunakan pada saat ini adalah shield tunneling Pada
terowongan melalui tanah lunak ini, lining langsung dipasang dibelakang shield
bersamaan dengan pergerakan maju dari mesin pembor terowongan (Tunnel Boring
Machine).
3 Terowongan gali timbun (Cut and Cover Tunnel)
Terowongan ini dibuat dengan cara menggali sebuar trench pada tanah, kenudian dinding
dan atap terowongan dikonstruksikan di dalam galian. Sesudah itu galian ditimbun

kembali dan seluruh struktur berada dibawah timbunan tanah. (Sumber : Rai Made
Astawa Rai : Teknik Terowongan: 1988)

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
METODE PENGGALIAN TEROWONGAN

Terowongan adalah struktur bawah tanah yang mempunyai panjang lebih dari lebar
penampang galiannya, dan mempunyai gradien memanjang kurang dari 15%. Terowongan
umunya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan
luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai sebuah tembusan di
bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil, dan yang lebih pendek dari itu
dinamakan underpass.
Klasifikasi Tanah untuk Terowongan (Terzaghi, 1950)

Klasifikasi Perilaku Tipe Tanah


Karena bagian depan galian kuat, Tanah lepas diatas air tanah,
Firm maka lempung
tidak diperlukan penyokong keras, marl, ppasir semen, kerikil
sementara,
dan lining permanen
Gumpalan dipasang
atau bongkahan tanah Sisa tanah atau pasir dengan
mulai sedikit
keluar dari daerah lengkungan atau bahan pengikat akan mempercepat
Raveling Slow Raveling, Fast dinding terowongan setelah tanah raveling dibawah muka air tanah
digali, dan
mengarah pada loosening atau memperlambat di atas muka air
retakan tanah.
yang getas ( tanah retak pada Kecepatan raveling pada lempung
Raveling permukaan, keras
melawan tanah
Adanya tanah yang
yang squeezing).
ter-squeezing bergantung
Tanah denganpada derajatfriksi yang
kekuatan
atau kecil. Rata - rata squeezenya
extrudes plastically pada terowongan tergantung
terjadi tanpa retak yang terlihat atau pada derajat pembebanan. Terjadi
Squeezing Cohesive Running,
hilangnya kontinuitas dan tanpa sampai kedalaman sedang pada
terlihat lempung konsistensi sangat lunak
bertambahnya kadar air. Kekentalan, sampai sedang. Pada lempung kaku
plastic yield dan aliran mengarah sampai keras akan terjadi
pada kombinasi
Running
pembebanan. antara raveling pada permukaan
Material granular tanpa kohesi tidak Material granular bersih dan kering.
tabil Adanya kohesi pada pasir basah
Running lereng kurang lebih 30 - 35. Pada atau
lereng sementasi lemah pada beberapa
yang lebih curam material ini runtuh tanah
sampai lereng menjadi hampir rata. granular membuat terjadinya
Campuran tanah dan air yang raveling
Lanau, pasir atau butiran kasar
mengalir ke dibawah
Flowing dalam terowongan seperti cairan muka air tanah tanpa adanya
kental. lempung
Material itu dapat masuki dari balik yang mempunyai kohesi dan
dinding dan dapat mengalir dengan plastisitas.
deras
Tanah menyerap air, memperbesar Dapat terjadi
Lempung padahighly
dengan lempung sensitif
Swelling volume, dan secara perlahan preconsolidated, mempunyai
terowongan indeks
menjadi lebih luas. plastisitas lebih kurang 30,

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

Terowongan biasa digunakan untuk lalu lintas kendaraan (umumnya mobil atau

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara sepeda. Selain itu, ada pula
terowongan yang berfungsi mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi,
terowongan untuk saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan terowongan yang
menyalurkan kabel telekomunikasi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Terowongan)

Dalam penggalian terowongan ada beberapa metode yang umum digunakan,akan


tetapi metode penggalian terowongan yang akan dipilih disesuaikan oleh keadaaan alam
sekitar dengan segala pertimbangan dan analisis, Rai Made Astawa Rai (1988), membagi
beberapa metode penggalian terowongan yang biasa diterapkan dilapangan sebagai berikut :

A Metode full face


Metode full face adalah suatu cara dimana seluruh penampang terowongan digali
secara bersamaan. Metode ini sangat cocok untuk terowongan yang mempunyai ukuran
penampang melintang kecil hingga terowongan dengan diameter 3 meter. Cara
penggaliannya yaitu dimana seluruh bidang muka setelah dibor untuk tempat detonator
kemudian diledakkan seluruh bidang muka. Ini umumnya dilakukan pada adit yang
mempunyai diameter kecil yaitu kurang dari 10 feet.
Keuntungan :
a Pekerjaan akan lebih cepat karena penampang permukaan terowongan digali
secara bersamaan,
b Proses tunneling dapat dilakukan dengan kontinyu.

Kerugian :
a Banyak membutuhkan alat alat mekanis
b Metoda ini tidak dapat digunakan apabila kondisi tanah tidak stabil,
c Hanya untuk terowongan dengan lintasan pendek

B Metode Heading and Bench


Metode Heading and Bench adalah cara penggalian dimana bagian atas
penampang terowongan digali terlebih dahulu sebelum bagian bawah penampangnya.
Setelah penggalian bagian atas mencapai panjang 3 3,5 meter (heading), penggalian
bawah penampang dikerjakan ( bench cut) sampai membentuk penampang terowongan

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

yang diinginkan. Ini diterapkan bila bridging capacity rendah terutama pada adit yang

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
mempunyai diameter besar

Metoda heading dan bench

Keuntungan :
a Memungkinkan pekerjaan pengeboran dan pembuangan sisa peledakan
dilakukan secara simultan,
b Metoda ini efektif untuk pekerjaan terowongan dengan penampang besar
dan dengan lintasan yang relative panjang

C Metoda Drift

Metoda drift
Metode drift adalah suatu metode yang menggali terlebih dahulu sebuah lubang

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

bukaan berukuran kecil sepanjang lintasan terowongan yang kemudian diperbesar

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
sampai membentuk penampang yang direncanakan. Metode ini terbagi menjadi 3 bagian
yaitu :

- Top Drift
- Centre Drift
- Bottom Drift
- Side Drift
a Top Drift
Metode ini banyak digunakan pada penggalian endapan di tambang. Metode ini tidak
jauh berbeda dengan medode heading and bench.

Metoda top drift


b Centre Drift
Metode ini dimulai dengan penggalian lubang berukuran 2,5m x 2,5m 3m x 3m
dari portal ke portal. Perluasannya dimulai setelah penggalian center drift selesai.

Metoda Centre drift

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

Keuntungan :

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
a Metoda ini menguntungkan karena memberikan sistem ventilasi yang
baik,
b Tidak memerlukan penyangga sementara yang rumit karena
ukurannya cukup kecil,
c Mucking dapat dilakukan bersamaan dengan penggalian.
Kerugian :
a Pekerjaan perluasannya harus menunggu center drift selesai secara
keseluruhan,
b Alat bor harus dipasang dengan pola tertentu.

c Bottom drift
Pada metode ini, penggalian dimulai dengan membuka bagian bawah penampang.
Pembuatan lubang-lubang bahan peledak untuk membuka bagian atas penampang
dilakukan dengan mem-bor dari bottom drift vertikal ke atas.

Metoda Bottom drift

d Side Drift
Pada metode ini dua drift digali sekaligus pada sisi-sisi penampang, sepanjang
lintasan terowongan. Proses selanjutnya adalah penggalian bagian arch yang
diikuti dengan pemasangan penyangga sementara.

Keuntungan :
a Proses pekerjaan lining dapat dilakukan sebelum penggalian bagian
tengah selesai
b Cocok untuk penggalian terowongan besar dan dengan kondisi tanah
yang buruk.

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Metoda side drift
D Metoda Pillot Tunnel
Pilot tunnel digali paralel pada jarak kurang lebih 25 meter dari sumbu terowongan yang
akan direncanakan dengan ukuran 2 x 2 m2 3 x 3 m2. Penggalian pada terowongan
utama sendiri dilakukan dengan metode drift. (Sumber : Rai Made Astawa Rai :
Teknik Terowongan: 1988)
Pilot tunnel adalah cara terbaik untuk menyelidiki lokasi terowongan dan harus
digunakan bila terowongan berukuran besar akan dilaksanakan pada jalur yang
mempunyai kondisi geologi yang kritis. Degan membuat pilot tunnel maka berbagai
masalah yang akan ditemui pada pelaksanaan penggalian pada skala yang lebih besar
dapat diantisipasi sedini mungkin.

Keuntungan :
a Cocok untuk penggalian terowongan besar dengan medan
yang/kondisi geologi ktiris.
b Tingkat resiko pada kondisi geologi yang kritis dapat dinimalisir.

E Metode Sumuran Vertical


Sumuran adalah suatu terowongan yang digali secara vertikal (yang menyerupai
sumur besar), dimana pada dinding atau dasar sumur tadi dapat digali lubang-lubang ke
arah horisontal
Metode ini dilaksanakan dengan membuat lubang vertikal tegak lurus sampai
pada terowongan yang akan digali. Dengan dibuatnya satu lubang yang memotong
lintasan terowongan akan didapatkan paling sedikit tiga buah heading face

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Metoda top Sumuran vertikal
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN TEROWONGAN (TUNNELING)
Pada dasar pembuatan tunnel dapat dilaksanakan dengan berbagai cara tergantung dari
kondisi setempatnya terutama batuan dan lain-lain. Salah satu cara pembuatan tunnel yang
terbaru telah ditemukan di Austria dan dikenal dengan nama N.A.T.M (New Austrian Tunneling
Methode).
1 Sekilas tentang NATM Method
New Austrian Tunneling Methode adalah suatu system pembuatan tunnel dengan
menggunakan shotcrete ( beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi) dan rock bolt
sebagai penyangga sementara tunnel sebelum diberi lapisan concrete (lining Concrete).
Sebelum ditemukannya metode NATM ini, digunakan kayu dan rangka baja sebagai
konstruksi penyangga sementara. Kelemahan dari Konstruksi kayu ini menurut Prof. LV.
Rabcewicz dalam bukunya NATM adalah kayu khususnya dalam keadaan lembab akan
sangat mudah mengalami keruntuhan, meskipun baja mempunyai sifat fisik yang lebih baik,
efisiensi kerja busur baja sangat tergantung dari kualitas pengganjalan (kontak baja dan
batuan), sementara diketahui bahwa akibat merenggangnya batuan pada waktu penggalian
sering kali menyebabkan penurunan bagian atas terowongan.

2 Pengaruh tekanan akibat Stress Rearrangement


Menurut Prof. LV. Rabcewicz, apabila sebuah rongga digali maka pola distribusi
tegangan akan berubah. Pada suatu saat, suatu tegangan yang baru akan terjadi di sekitar
rongga dan keseimbangan akan tercapai dengan atau tanpa bantuan suatu lapisan (tergantung
dari kekuatan geser batuan, terlampui atau tidak). Stress Rearrangement ini umumnya terjadi
dalam 3 tahap:
a Wedge Shape Bodies

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Wedge shape bodies pada kedua sisi
bergeser
Pada permukaan MOHR kea rah
rongga.
Arah pergerakan tegak lurus
terhadap arah
Main Pressure (MP)

Pada pertambahan bentang;


selanjutnya atap
dan lantai untuk mengalami
Konvergensi

b Konvergensi

Pada tahap berikutnya gerakan


bertambah. Batuan menekuk di bawah
pengaruh tekanan lateral dan dapat
tersembul kea arah rongga.

Pada pemakaian cara penerowongan


konvensional efek tekanan akibat stress

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

rearrangement tidak diketahui dengan baik, sehingga sering kali terjadi terowongan runtuh

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
sebelum diberi lining concrete.

3 Shotcrete sebagai penyangga sementara


Suatu konstruksi penyangga sementara yang direncanakan untuk mencegah lepasan
(loosening) haruslah dapat memikul beban yang relative besar dalam tempo yang relatif
singkat, cukup kaku dan tidak runtuh.
Selama beberapa dekaade yang lampau, telah diperkenalkan rock bolting dan
shotcreating dalam pembuatan terowongan. Melihat hasil-hasil yang ada; pengenalan metode
penyangga dan perlindungan permukaan (support dan surface protection) tersebut di atas
dapat dianggap sebagai peristiwa penting, khususnya pada batuan lunak dan tanah. Kelebihan
metode ini dapat ditunjukan dengan membandinkan mekanika batuan ynag dilapis dengan
shotcrete.
Penyangga sementara yang lain (kayu/baja) cenderung mengakibatkan loosening dan
voids yang timbul karean kerusakan bagian bagian tertentu. Akan tetapi suatu lapisan tipis
shotcrete yang bekerja sama dengan sistem rock bolt yang dipasang segera setelah
penggalian, sepenuhnya mencegah loosening dan mengubah batuan sekeliling menjadi
seperti self supporting arch.
Menurut pengamatan, suatu lapisan shotcrete setebal 15 cm yang dipakai pada
terowongan berdiameter 10 meter dapat dengan aman menahan beban sampai 45 ton/m2,
sedang apabila dipakai baja tipe WF-200 yang dipasang jarak 1 m, hanya mampu menahan
65% dari kekuatan shotcrete tersebut.
Kelebihan lain dari shotcrete adalah interaksinya dengan batuan sekelilingnya. Suatu
lapisan shotcrete yang ditembakkan pada permukaan batuan yang baru saja digali akan
membentuk permukaan keras dengan demikian batuan yang kurang keras diransformasikan
menjadi permukaan yang stabil dank keras.
Shotcrete menyerap tegangan-tegangan tangensial yang terjadi dan berharga maksimum
di permukaan terowongan stelah diproses penggalian. Dalam hal ini tegangan tarik akibat
lentur mengecil dan tegangan tekan diserap oleh batuan sekeliling. Kemampuan shotcrete
memperoleh kekuatannya dalam tempo yang singkat sangat menguntungkan, terutama karena
kekuatan tarik lenturnya akan mencapai kira-kira 30% s/d 50% dari compressive strength
setelah 1 s/d 2 hari.

4 Pelaksanaan Pekerjaan
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan pembuatan terowongan (tunnel) meliputi
pekerjaan:
Persiapan
Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051
MEKANIKA BATUAN

Penggalian (Excavation)

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
Pembetonan (Concrete Lining)

1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan di sini meliputi perencanaan dan pembuatan fasilitas-fasilitas
sementara (temporary facilities) yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
terowongan. Fasilitas-fasilitas diperlukan antara lain adalah
a Penyediaan Air ( Water Supply)
Penyediaan air diperlukan untuk peralatan pada waktu melakukan penggalian
terowongan dan pada waktu pembetonan. Dari hasil perhitungan perencanaan
akan diperoleh jumlah kapasitas dan spesifikasi pompa air dan pemipaannya yang
diperlukan.
b Penyediaan Udara (Air Supply)
Penyediaan Udara diperlukaan didalam terowongan untuk peralatan dan pekerja.
Dari hasil perhitungan perencanaan akan diperoleh jenis, kapasitas dan spesifikasi
Compressor dan pemipaan yang diperlukan.
c Penyediaan Tenaga Listrik (Power Supply)
Penyediaan listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik baik bagi peralatan
maupun untuk penerangan dengan memperhitungkan cadangan yang diperlukan
apabila listrik dari PLN mati. Dari hasil perhitungan perencanaan akan diperoleh
kapasistas dan spesifikasi Generator Cadangan dan instalasi listrik yang
diperlukan.
d Pembuatan Saluran Pembuang (Drainage)
Untuk pembuangan air kerja maupun air tanah keluar dari dalam terowongan.
Dari hasil perhitungan perencanaan diperoleh pompa Submersible dan pipa
drainage atau parit pembuangan air yang diperlukan.
e Pembuatan Ventilasi (Ventilation)
Yang dimaksud di sini adalah pemberian udara segar ke dalam terowongan,
sehingga pekerja tidak kekurangan oksigen/udara bersih, mengingat pekerjaan
yang dilakukan di dalam terowongan bisa menimbulkan gas yang kadang
kadang berbahaya buat kesehatan pekerja. Dalam hal ini mengacu kepada syarat-
syarat yang dikeluarkan. Depnaker dan ketentuan dari ACGIH (American
Conference of Government Industrial Hygienist).

Dari hasil perhitungan perencanaan diperoleh kebutuhan dan kapasitas Blower yang
diperlukan dan pemipaannya

2 Pekerjaan penggalian (Excavation)


Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051
MEKANIKA BATUAN

Pekerjaan Penggalian Terowongan meliputi pekerjaan:

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
a Pekerjaan persiapan/surveying; meliputi pekerjaan marking dan pengukuran,
pemanasan alat-alat, pembagian tugas pekerja, dll.
b Drilling
Adalah pembuatan lubang untuk diisi dinamit dan dilaksanakan menurut pola
yang sudah ditentukan
c Charging
Adalah pengisian dinamit dalam lubang bor dengan alat stick kayu d= 30 mm.
d Blasting
merupakan proses peledakan dinamit yang telah terpasang sesuai pola drilling
yang ada, menggunakan Blasting Machine.
e Ventilating
Adalah penghembusan udara segar dari blower setelah selesai blasting, untuk
membersihkan udara dari asap dan gas yang ditimbulkan oleh peledakan
f Mucking
Adalah pekerjaan pembuangan material hasil blasting keluar tunnel,
menggunakan alat-alat angkut seperti wheel loader, dump truck atau dengan lori
maupun conveyor, tergantung kondisi setempat.
g Stealling
Yaitu Pekerjaan membongkar batu-batu yang masih tersedia pada permukaan
galian setelah blasting, yang dapat membahayakan. Pekerjaan ini dilakukan
dengan menggunakan alat backhoe dan dump truck.
h Shotcreting
Dikerjakan setelah scalling sebagai konstruksi penyangga sementara terowongan,
menggunakan alat khusus yang di sebut juga Robot Shotcrete atau Alivia
Shotcrete Placer.
i Rock Bolting
Pemasangan rock Bolt sebagai konstruksi penyangga sementara di samping
shotcrete. Pemasangannya adalah dengan alat bor.
Pada Uraian selanjutnya proses penggalian ini disajikan dalam bentuk rangkaian
gambar-gambar ilustrasi

3 Pekerjaan Pembetonan
Setelah galian terowongan selesai digali dan telah diberi lapisan shotcrete maka tahap
berikutnya adalah pekerjaan pembetonan yang meliputi tahapan:
Pembesian
Pemasangan Bekisting
Pengecoran Beton

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini tunnel dibagi dalam keadaan dua bagian yaitu
bagian bawah dan bagian atas atau disebut juga dengan half face tunnel. Pembetonan
dimulai pada bagian bawah dan selanjutnya bagian atas. Menggunakan alat-alat tackle
Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051
MEKANIKA BATUAN

untuk mengangkat, menyetel, dan membongkar bekisting setelah dicor untuk bagian

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
bawah, sedangkan untuk pembetonan bagian atas menggun akan alat traveler. Uraian
selengkapnya dan lebih rinci disajikan dalam bentuk rangkaian ilustrasi seperti pada
bagian berikut

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
TAHAPAN EXCAVATION :
1 Pasang fore poling (besi ulir D-25) dengan panjang 2.5 m (jika ada)
2 Chipping face galian dengan jack hammer
3 Pasang steel rib
4 Pasang wiremesh layer 1
5 Shotcrete layer 1
6 Pasang wire mesh layer 2 + shotcrete layer 2, kembali ke No.1 dst.
1 Fore Poling

2 Galian Setengah Atas


3 Shotcrete Dasar
4 Pasang Steel rib bagian atas jarak 50 cm
5 Pasang angkur 6 buah D 19 panjang 1,25 m2

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
6 Wire Mesh Layer 1
7 Shotcrete Layer I
8 Mucking

BEKISTING TUNNEL BAGIAN BAWAH


1 Bekisting plat baja 4 mm
2 Pipe support/skor penyangga vertical dan horizontal
3 Traves gantung
4 Takle 3,5 ton (alat bantu)
5 GIP/pipa black steel D 2 (alat bantu)

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
STEL BEKISTING 1 (SATU) LEMBAR
1 Letakkan lembar bekisting nomor 1.
2 Letakkan lembar bekisting nomor 2 pada masing-masing engsel dan kencangkan
3 Pasang lembar bekisting nomor 3 pada masing-masing engsel dan kencangkan
4 Masing-masing lembar bekisting panjang 1,20 m

BEKISTING

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

1. Letakkan bekisting tunnel bagian bawah di atas pembesian dan dengan bantuan tackle angkat

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
bekisting tersebut.

2. Stel elevasi bekisting

3. Pasang skor tegak dan horizontal


4. Pasang penutup bekisting bawah (stop cor)

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
5. Terowongan bagian bawah siap untuk dicor
Keterangan:
a Kayu 6/12
b Papan 3/10
c Besi beton
d Kawat ram 5-10 mm

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
METODE PELAKSANAAN CONCRETING HEADRACETUNNEL
TAHAPAN CONCRETING:
1 Pembesian sepanjang 45 m
2 Concrete bagian bawah sepanjang 21.50 m ke -1
3 Concrete bagian bawah sepanjang 21.50 m ke-2
4 Concrete bagian atas sepanjang 13.10 m ke-1
5 Concrete bagian atas sepanjang 13.10 m ke -2
6 Concrete bagian atas sepanjang 13.10 m ke -3 & 4

PEMBONGKARAN BEKISTING TUNNEL BAWAH


1 Lepaskan skor tegak dan skor horizontal

2 Buka baut tiap 6 segmen bekisting (1,20 m x 6)


dan bekisting sepanjang 7,20 m siap buka

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
3 Dengan bantuan traves angkat dan pindahkan bekisting
Tersebut untuk di stel kembali ke pengecoran berikutnya.
4 Sebelum digunakan kembali bekisting harus diolesi dengan Oli (untuk perawatan)

BEKISTING TUNNEL
BAGIAN ATAS
1 Bekisting plat baja 4 mm
2 Gerobak/Traveler
3 Skore vertical dilas dengan pengaku canal C (dilas dengan gerobak)
4 skore pipa horizontal
5 Gelagar dan roda
6 Rel dari besi C, Plat baja dan balok/kayu glugu
7 Tackle 3,5 ton (alat bantu)
8 Dongkrak 30 ton (alat bantu)
9 Selling dan locomotive (alat bantu)

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
PEMASANGAN BEKISTING TUNNEL ATAS
1 Pasang rel dan traveler

2 Letakkan bekisting atas diatas traveler

3 Kencangkan penyangga-penyangga bekisting

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O

4 Pasang penutup bekisting atas (stop cor)


5 Terowongan bagian atas siap dicor
Keterangan:
a Kayu 6/12
b Papan 3/10
c Besi Beton
d Kawat ram 5-10 mm

METODE PELAKSANAAN CONCRETING HEADRACETUNNEL


Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051
MEKANIKA BATUAN

TAHAPAN CONCRETING:

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O
1 Pembesian sepanjang 45 m
2 Concrete bagian bawah sepanjang 21.50 m ke -1
3 Concrete bagian bawah sepanjang 21.50 m ke-2
4 Concrete bagian atas sepanjang 13.10 m ke-1
5 Concrete bagian atas sepanjang 13.10 m ke -2
6 Concrete bagian atas sepanjang 13.10 m ke -3 & 4

PEMBONGKARAN BEKISTING TUNNEL KE ATAS


1 Kendorkan skor penyangga

2 Buka bekisting tunnel atas dan geser kereta dan relnya ke lokasi selanjutnya untuk
digunakan lagi.

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051


MEKANIKA BATUAN

- U N I V E R S I TA S S A M RAT U L A N G I M A N A D O

3 Pengecoran tunnel selesai.

Sumber : Buku Referensi untuk Kontraktor bangunan gedung dan sipil oleh PT. PP
(persero). General Contractor. Penerbit gramedia: 2003

Johanes Patrick Petter Sollar - 120211051

Anda mungkin juga menyukai