Teks Hikayat
Teks Hikayat
Teks Hikayat
Angin semilir sejuk membuat Raden Budog terlena. Perlahan matanya terpejam.
Dalam tidumya Raden Budog bermimpi mengembara ke utara dan bertemu
dengan seorang gadis yang sangat cantik. Hati Raden Budog terpesona oleh
kecantikannya.
Berhari-hari bayangan mimpi itu tidak pernah bisa hilang dari ingatan Raden
Budog. Lalu diputuskannya bahwa dia akan pergi mengembara. Raden Budog
pun segera menyiapkan perbekalan untuk pengembaraannya.
Raden Budog terus memacu kudanya menapaki jalan-jalan terjal dan mendaki
hingga tiba di Gunung Walang yang sekarang ini menjadi kampung Cimahpar.
Tiba-tiba kudanya roboh. Raden Budog terperanjat, mencoba menguasai
keseimbangannya.
Teks Anekdot
Taksi Yang Misterius
Ada seorang karyawati yang kecapekan setelah selesai bekerja hingga tengah
malam di depan menara Elang, menyetop sebuah taksi yang meluncur melalui
lapangan kuningan. Waktu itu pukul 11.30 malam, setelah taksi berhenti karyawati
itupun langsung masuk dan duduk dikursi belakang taksi sambil menyebutkan
tujuannya yakni daerah Pasar Senin kepada Pak sopir taksi.
saking lelahnya setelah bekerja akhirnya si karyawati pun langsung tertidur di kursi,
Selang beberapa saat akhirnya karyawati pun terbangun, saat terbangun ia menyadari
ada yang tidak beres dengan taksi yang ditumpanginya karena berjalan dengan sangat
lambat dan semakin melambat.
Saat karyawati itu melihat ke depan sopir yang mengemudikan taksi itu sudah tidak ada
ditempatnya. Yang ada hanyah kursi taksi kosong dan suasana malam yang
mencekam. Anehnya Taksi itu tetap berjalan walaupun hanya pelan pelan, menyadari
keadaan menyeramkan yang karyawati alami maka karyawati itupun menjerit sekeras-
kerasnya.
Tiba-tiba dari balik jendela taksi munculah sosok kepala, (kepala sopir taksi): “Mbak,
jangan teriak-teriak ntar dikira saya ngapa ngapain embak, bantuin dorong taksinya lagi
mogok”