Sabun
Sabun
Sabun
WhatsAppFacebookLineGoogle+Twitter
Kopi merupakan bahan yang sudah tidak asing lagi untuk perawatan kulit.
Tidak diragukan lagi, kopi merupakan sumber zat antioksidan. Zat antioksidan
ini berguna untuk melindungi kulit dari radikal bebas. Berdasarkan dari studi
ilmiah ini.
Selain itu, kopi juga dapat berperan sebagai exfoliator. Exfoliator berarti agen
di permukaan kulit yang berfungsi menghilangkan sel kulit mati. Atau biasa
juga disebut scrub. Kopi akan mengelupas sel kulit mati dan membuat kulit
menjadi lebih lembut.
Dibandingkan dengan exfoliator yang lain (contoh: gula dan garam), kopi lebih
lembut sebagai exfoliator.
Saya tidak akan membahas tentang pembuatan scrub dalam artikel ini. Tetapi
saya akan membahas tentang menambahkan kopi ke dalam sabun mandi.
Sabun kopi disini akan memiliki dua manfaat sekaligus. Pertama sebagai
sabun dan yang kedua sebagai scrub.
Saya akan menggunakan metode hot process dalam pembuatan sabun kopi
ini. Metode ini sedikit berbeda dengan metode cold process.
Kadang saat selesai membuat sabun kita pasti tidak sabar menunggunya dan
tergiur untuk segera mencobanya.
Disinilah kelemahan dari metode cold process. Waktu curing, sampai aman
digunakan dan cukup keras, cenderung lama.
Untuk kalian yang tidak sabar menunggu, ada sebuah metode pembuatan
sabun yang langsung aman untuk digunakan. Yaitu menggunakan metode hot
process. Metode hot process ini sebenarnya merupakan perpanjangan dari
metode cold process.
Metode hot process juga digunakan untuk membuat beberapa sabun khusus.
Sabun khusus ini antara lain: sabun transparan, sabun cair dan sabun krim.
Dengan mempelajari dasar dari metode hot process, membuka peluangmu
untuk bisa membuat sabun khusus tersebut.
Berikut saya jelaskan tentang kelebihan dan kekurangan dari metode hot
process ini.
Waktu curing pada metode hot process ini juga tergantung dari air yang
digunakan dan ditambahkan setelah memanaskan. Semakin banyak air yang
digunakan semakin lama waktu curing nya. Begitu juga sebaliknya.
Biasanya hanya memakan waktu curing selama 2 minggu dengan metode hot
process.
Kita pasti tergoda untuk menambah bahan-bahan alami seperti bunga, buah-
buahan, maupun ekstrak tanaman lainnya ke dalam sabun mandi buatan kita.
Kamu bisa menambahkan aditif yang kamu suka tanpa kuatir kehilangan
manfaatnya. Karena aditif yang ditambahkan tidak bereaksi dengan alkali.
Superfat dengan metode cold process terjadi secara acak. Kita tidak bisa
menentukan minyak mana yang tidak ikut tersaponifikasi. Walaupun kita
menambahkan saat trace, tetap kita tidak bisa mengetahui kandungan minyak
yang tidak tersaponifikasi.
Pada metode cold process pewangi ditambahkan saat trace. Ada beberapa
pewangi yang bisa mempercepat trace. Jika tidak hati – hati maka sabun
akan sulit dituangkan ke dalam cetakan.
Metode hot process tidak terpengaruh oleh sifat pewangi yang bisa
mempercepat trace. Pewangi yang ditambahkan setelah pemanasan tidak
berpengaruh terhadap sabun.
Sabun akan mengalami gel phase pada metode cold process, yang
menyebabkan suhu sabun menjadi meningkat. Pewangi khususnya essential
oil merupakan minyak yang sangat sensitif terhadap suhu tinggi. Wangi yang
dihasilkan akan berkurang setelah 24 jam.
Gel phase berlangsung saat memanaskan sabun pada metode hot process.
Pewangi ditambahkan setelah selesai memanaskan. Tetapi harus
diperhatikan saat menambahkan pewangi sebaiknya saat suhu sabun
dibawah titik uap (flash point) pewangi.
Untuk lebih jelas mengenai penggunaan essential oil dalam sabun mandi bisa
dilihat dalam artikel wawancara Robert Tisserand dengan Kevin Dunn.
Gumpalan tersebut juga jika suhunya dingin maka akan mengeras. Jika
sudah mengeras maka kamu akan kesulitan untuk menambahkan aditif dan
memasukkannya ke cetakan.
Tidak seperti metode cold process, sabun yang masih mentah berbentuk cair,
untuk mengaduknya lebih mudah.
Sabun yang dihasilkan dari metode hot process akan menghasilkan sisi yang
kasar pada bagian atas cetakan. Sebenarnya bisa diaatasi dengan
menambahkan lebih banyak air. Tetapi dengan menambahkan air maka
waktu curing juga semakin bertambah.
Bahan Utama
1. Minyak Kelapa Sawit – 400 gr
2. Minyak Kelapa – 300 gr
3. Minyak Zaitun Pomace – 300 gr
4. Air Distilasi -290 gr
5. NaOH – 72.5 gr
Aditif
1. Air Distilasi – 50-100 gr , untuk memberikan kemudahan saat
mengaduk.
2. Kopi Bubuk – 2 sendok besar, tambahkan sesuai selera.
3. Peppermint Essential Oil – 20 gr, untuk memberikan sensasi dingin pada
sabun mandi.
Tutorial pembuatan sabun kopi ini akan saya bagi menjadi 4 bagian untuk
memudahkanmu:
Memanaskan Sabun
masukkan ke dalam double boiler
1. Masukkan ke dalam panci yang lebih besar dengan air yang sudah
mendidih. Jangan lupa untuk menutup panci sabun untuk menjaga sabun
tetap panas. Panaskan selama 2-3 jam, periksa dan aduk setiap 30 menit.
Ukur pH Sabun
Untuk mengukur pH sabun sebaiknya kamu memiliki larutan phenolphthalein.
Larutan tersebut memudahkanmu untuk mengukur pH. Kamu bisa
membaca cara mengukur pH sabun mandi untuk alternatif pengukuran pH yang
lain.
3. Amati perubahan warna yang terjadi. Jika masih menunjukkan warna pink
gelap maka lanjutkan memanaskan. Menandakan alkali masih belum
bercampur sempurna dengan minyak.
4. Sampel sabun di atas diambil setelah 1,5 jam waktu pemanasan. Masih
terdapat titik pink gelap, sehingga pemanasan dilanjutkan kembali selama 30
menit.
5. Jika sudah menunjukkan warna transparan atau pink terang, maka sudah
cukup untuk menghentikan pemanasan.
Jika setelah 3 jam memanaskan warna yang ditunjukkan masih pink gelap.
Kemungkinan kamu salah mengukur bahan-bahan tersebut. Tinjau kembali
resepmu.
Tambah Aditif
1. Sebelum sabun siap, timbang bahan yang dibutuhkan dan panaskan air
tambahan yang dibutuhkan. Kamu bisa menambahkan jus atau cairan
lainnya. Dalam tutorial ini saya hanya menambahkan air.
2. Tambahkan air panas ke dalam sabun untuk memudahkanmu mengaduk.
Jangan menambahkan air yang dingin, karena bisa membuat sabun malah
menjadi semakin menggumpal.
5. Tunggu suhu sabun hingga mencapai suhu dibawah titik uap (flash point)
pewangi. Jika suhu sabun sudah mencapai suhu di bawah flash point
essential oil, masukkan essential oil dan aduk hingga rata.
6. Masukkan sabun ke cetakan, ratakan dan tekan semua bagian supaya
tidak menyisakan ruang kosong.
7. Biarkan dalam cetakan hingga 12-24 jam. Setelah 12-24 jam keluarkan
sabun dari cetakan dan potong sesuai selera.
Gunakan metode hot process jika kamu ingin menambahkan berbagai macam
aditif tanpa kehilangan manfaatnya. Metode hot process ini merupakan dasar
untuk membuat sabun cair, transparan, dan cream. Untuk membuat jenis-
jenis sabun tersebut lebih baik untuk menguasai metode dasarnya terlebih
dahulu.
Terima kasih telah membaca hingga akhir. Saya harap artikel ini dapat
membantumu untuk membuat sabun kopi dengan metode hot process. Happy
soaping!
Membuat sabun mandi sendiri terlihat sangat memusingkan. Apalagi bagi kita
yang tidak mengerti kimia sama sekali.
Jangan kuatir!
Kamu tidak perlu untuk mengerti kimia yang rumit untuk bisa membuat sabun
sendiri. Ikuti langkah mudah cara membuat sabun mandi dari kami. Kamu
langsung bisa membuat sabun dalam sehari.
Nah sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara membuat sabun
mandi, kita kenalan dulu nih sama sabun.
Untuk selalu menjaga kebersihan kulit kita tidak bisa lepas dari yang namanya
mandi. Ketika mandi kita membersihkan minyak dan kotoran beserta kroni-
kroninya yang menempel di tubuh kita. Kalau cuma menggunakan air maka
kotoran-kotoran tersebut susah hilang.
Umumnya pada saat mandi kita menggunakan sabun cuci mandi supaya
badan kita lebih bersih dan segar. Semua sabun mandi baik padat maupun
cair memiliki fungsi yang sama yaitu mengangkat kotoran dari badan
kemudian dibilas dengan air.
Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun
utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-
hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak
zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya memiliki
pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun
natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).
Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa
melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun
pasti tetap menggunakan alkali.
Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini berfungsi
untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin digunakan
hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion, moisturizer, pasta gigi,
dsb.
Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci piring,
pakaian, kendaraan, dsb.
Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di dalam
sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami yang
bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-bijian, dsb.
Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni atau bentuk
yang kamu inginkan.
Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun
batang.
Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat
campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung
dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa
proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.
Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung
digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu.
Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream
biasanya menggunakan metode hot process.
3. Metode Melt & Pour (MP)
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya
menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan
dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll.
Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!
Safety Gear
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan
selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan
alkali.
Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena
kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak
melibatkan anak-anak.
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus
stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan
menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali.
Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan
gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal.
Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan
satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.
Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan waktu
hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan stick
blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu gunakan
yang terbuat dari stainless steel!
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah
dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak
akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi
tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized).
5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa
menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang
besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah
bekas susu cair atau pringles.
Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam
bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang.
Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes
atau pellet.
3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-
benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan
air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi
(Demineralized Water) / Deionized Water.
3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep.
Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu
akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang
menusuk (merupakan reaksi yang normal).
4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan
mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air,
jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek
gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan
campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak
kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada
yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.
10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan.
Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi.
Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama
1-2 hari.
11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang
diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik,
biarkan 2-4 minggu.
12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu
sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses
saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.