Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Modul Anemometer Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

ANEMOMETER

STANDAR KOMPETENSI

1. Mahasiswa mengenali anemometer


2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi anemometer
3. Mahasiswa mampu menggunakan anemometer sebagai alat untuk mengukur
kecepatan dan tekanan angin

KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu mengoperasikan Anemometer sebagai alat pengukur kecepatan angin.

INDIKATOR

1. Dapat mengetahui fungsi anemometer


2. Dapat mengetahui prinsip kerja anemometer
3. Dapat cara membaca anemometer

TUJUAN PERCOBAAN

1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja anemometer sebagai alat pengukur


kecepatan angin.
2. Mahasiswa mampu menggunakan anemometer sebagai alat untuk mengukur
kecepatan dan tekana angin

ALAT DAN BAHAN

- Anemometer
- Kipas angin

TEORI DASAR

Anemometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai
dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal
kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista
Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur
besarnya tekanan angin itu. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat
tertiup angin, baling-baling atau mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak
sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin
cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam
satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya, karena di dalam anemometer terdapat
alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin.

Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan
angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur tekanan angin anemometer
tekanan). Dari kedua tipe anemometer ini velocity anemometer lebih banyak digunakan.
Salah satu jenis velocity anemometer adalah thermal anemometer, atau lebih dikenal dengan
hot wire anemometer yaitu anemometer yang mengkonvensi perubahan suhu menjadi
kecepatan angin.

Fungsi Anemometer

 Mengukur kecepatan angin


 Memperkirakan Cuaca
 Memperkirakan tinggi gelombang laut
 Memperkirakan kecepatan dan arah arus

Anemometer berdasarkan cara pembacaannya

Pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang


bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari cara pembacaannya, alat meteorologi
terdiri dari dua jenis:

1. Recording yaitu alat yang dapat mencatat data secara terus menerus sejak pemasangan
hingga penggantian alat berikutnya. Contoh : barograf dan anemograf.
2. Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saat saat
tertentu untuk memperoleh data. Contoh : barometer, ermometer dan anemometer.

Gambar disamping merupakan gambar anemometer


digital. Anemometer digital merupakan alat yang
terdiri dari tombol-tombol dan layar tampilan
(display). Anemometer digital memiliki tiga skala
pengukuran yaitu meter/sekon, km/jam, dan Knot.
Prinsip Kerja Anemometer

1. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian tekanan yang kuat pada baling-
baling yang berbentuk cekung (mangkuk).
2. Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.
3. Poros yang berputar dihubungkan dengan dynamo kecil.
4. Bila baling-baling berputar maka terjadi arus listrik yang besarnya sebanding dengan
kecepatan putaran.
5. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera dengan
satuan kecepatan dalam knots, m/s, km/jam dan beaufort.

Proses Pengukuran Anemometer :


Berikut contoh perhitungan sederhana kecepatan angin yang diukur dengan anemometer
tiga mangkok. Panjang lingkaran susunan mangkok-mangkok adalah 3 m, dan susunan itu
pada suatu waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 detik, maka kecepatan angin dapat
dihitung : [(20x3)/10 m = 6 m/dt]. Untuk memudahkan menghitung putaran dari pada
piringan anemometer maka salah satu mangkok diberi warna lain.
Sehubungan dengan karena adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian
yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan
atau kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor
(mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah. Untuk mengumpulkan data penunjang bagi
pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang anemometer setinggi 0,5 m. Di lapangan
terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang
cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor
penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar Anemometer ini umumnya
tidak dapat merekam kecepatan angin dibawah 1-2 mil/jam karena ada faktor gesekan apa
awal putaran.
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Memasang “probe plug”ke dalam “probe input terminal”


2. Menyalakan alat dengan menekan “power off/on button”
3. Memilih mode velocity dengan menekan “VEL/FLOW button
4. Memilih satuan temperature dengan menekan “ oc/of conversation button”
5. Memilih ukuran air velocity (m/s, km/h, knot, ft/min) dengan menekan ‘unit /Button”
6. Fungsi data hold, selama prosedur pengukuran tekan “Data Hold Button” untuk
menghentikan nilai pengukuran dan LCD akan menunjukan indicator Hold pada layar
kiri.
7. Merekan data (Max,Min) menekan “Max/Min Button” untuk merekam nilai data Max
dan min selama prosedur pengukuran.

Data Hasil Pengamatan

Satuan Hasil pengukuran


m/s
Km/h
Knots
Ft/min

Anda mungkin juga menyukai