Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Manajemen Pemasaran STP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PERBANDINGAN STRATEGI PEMASARAN ANTARA


HONDA DAN YAMAHA
Tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran I

Disusun Oleh :

1. Alex Candra Dinata 4. Muhammad Wandi Rajif


Nim. 161010550473 Nim. 161010550417
2. Dewi Kurniasari 5. Novi Yulita Putri
Nim. 161010550442 Nim. 161020550038
3. Eman Jumasep 6. Titin Andriani
Nim. 161010550467 Nim. 161010550452

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAGEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Tangerang Selatan
Telp./Fax (021) 7412556. (021) 74709855 Ext. 1004
http://www.unpam.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
kesehatan dan ilmu pengatahuan yang Dia berikan sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen Manajemen Pemasaran I yang telah membantu
mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini, juga teman-teman yang telah
menyumbangkan pikiran dan tenaganya.

Harapkan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karenanya kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Pamulang, 3 April 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................3
1.3. Tujuan ....................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Persaingan Pemasaran Honda dengan Yamaha......................................4
2.2. Sejarah Honda di Indonesia: Pelopor Industri Motor Indonesia............6
2.3. Sejarah Yamaha di Indonesia: Berawal Dari 2-Tak................................8
2.4. Peta Penjualan Motor: Honda Perkuat Skubek, Yamaha di Bebek........9
2.5. Strategi Yamaha Untuk Mengungguli Honda........................................10
2.6. Persaingan Antara Honda dan Yamaha..................................................14
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................21
3.2. Saran ......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pasar sepeda motor Indonesa termasuk yang paling besar di dunia,

setelah negera China dan India. Sebab itulah para pemain sepeda motor dunia

menganggap pasar Indonesia sebagai pasa yang sangat penting. Sepeda motor

adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan

aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

lebih memilih menggunakan sepeda motor dibanding menggunakan mobil

atau alat transportasi lainnya. Sepeda motor dianggap lebih praktis dan lebih

mudah menerjang kemacetan.

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang trasportasi seperti sepeda

motor bersaing dan berlomba-lomba menawarkan produknya. Masing-masing

perusahaan memberikan keunggulan yang terbaik dari produk yang

ditawarkan kepada konsumen, agar perusahaan tersebut dapat merebut pasar

persaingan. Di mata konsumen produksi sepeda motor yang mempunyai

kualitas dari segi model, ketersediaan suku cadang, begkel resmi, desain

produk, performa mesin dan harga jual kembali menjadi faktor-faktor

pendukung dalam menentukan pilihan mereka .

Pada masa kemajuan teknologi dan persaingan pasar yang kompetitif

ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan harus

memperhatikan dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan

pemahaman yang terjadi di lingkungan pemasaran. Perusahaan harus

1
memperhatikan, memahami dan menanggapi dengan cepat perubahan

kebutuhan dan keinginan konsumen untuk dapat menjadi pemenang dalam

persaingan yang ketat tersebut.

Selain itu, agar sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa,

setiap perusahaan harus dapat menetapkan harganya secara tepat. Dari sudut

pandang perusahaan, harga merupakan komponen yang berpengaruh terhadap

laba perusahaan, karena tingkat harga yang ditetapkan harus sebanding

dengan kuantitas dan kualitas dari suatu produk yang akan dijual ke pasar.

Sedangkan dari sudut pandang konsumen, harga digunakan sebagai pengukur

nilaidari manfaat yang dirasakan terhadap barang atau jasa yang pada

akhirnya juga mempengaruhi dalam keputusan pembelian. Selain daripada itu

penetapan harga jual kembali dari perusahaan juga merupakan faktor yang

tidak kalah penting selain harga beli terhadap suatu barang atau jasa.

Demikian halnya dengan PT Astra Honda Motor, dan PT Yamaha

Motor juga menginginkan tingginya tingkat penjualan sepeda motornya agar

seluruh unit sepeda motor yang diproduksinya dapat terjual. Faktor harga jual

kembali yang masih tinggi kualitas produk, ketersediaan suku cadang dan

performa mesin yang baik dianggap perlu untuk meningkatkan keputusan

pembelian sepeda motor Honda dan Yamaha. Dengan harga jual kembali

yang masih tinggi diharapkan dapat dijadikan dasar/patokan dari konsumen

untuk membeli motor Honda atau Yamaha, disamping dengan adanya kualitas

dan kuantitas produk yang baik serta harga yang terjangkau oleh semua

lapisan masyarakat.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi yang dilakukan Yamaha sehingga bisa merontokkan

dominasi Honda selama puluhan tahun?

2. Bagaimana strategi bersaing yang dilakukan Honda dan Yamaha untuk

merebut pasar?

3. Bagaimana strategi yang dilakukan pabrikan lain diantara dua penguasa

besar?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami strategi pemasaran Yamaha untuk mendominasi pasar.

2. Untuk mengetahui strategi Honda dalam merebut pangsapasar.

3. Untuk memahami strategi pemasaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Persaingan Pemasaran Honda dengan Yamaha

Pasar sepeda motor di Indonesia merupakan suatu jenis differentiated

oligopoly, dimana pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana

barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Oligopoli itu sendiri

merupakan pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa

perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari

sepuluh. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri

yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri

mobil, sepeda motor dan industri kertas.

Di tengah banyak industri di Indonesia mengalami penurunan yang

signifikan, industri sepeda motor tetap menunjukkan pertumbuhan yang

menggembirakan. Dengan memanfaatkan situasi perekonomian, industri

sepeda motor mampu menggali celah dan kesempatan untuk bertahan.


Menarik sekali melihat persaingan pasar sepeda motor saat ini. Tak

terbantahkan, bahwa tahun ini adalah bukti perseteruan abadi antara Honda

dan Yamaha. Meski pasar nasional disesaki Suzuki, Kawasaki, Kanzen dan

beberapa pendatang baru dari India, tetapi mereka hanya kebagian kue tak

lebih dari 10 persen dari pasar nasional. Sisanya, menjadi porsi Honda dan

Yamaha. Selama 10 bulan terakhir di tahun 2009, Honda dan Yamaha mampu

merebut 91,33% pangsa pasar sepeda motor Indonesia.


Bagian mana yang menarik? Sepanjang 33 tahun sejarah persaingan

sepeda motor di Tanah Air selalu didominasi Honda. Honda bak Shinobi yang

4
susah ditumbangkan. Sebagai pelopor industri motor akarnya kuat menancap

sejak 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Tipe motor pertama

kali diproduksi adalah S 90Z bermesin 4-tak 90cc. Sejak saat itu Honda

langsung berjaya. Jumlah produksi tahun pertama 1.500 unit, melonjak

menjadi 30 ribu di tahun berikutnya hingga mencatat produksi ke 20 juta

tahun 2007.
Yamaha menyusul masuk ke Indonesia pada 6 Juli 1974. Varian yang

diandalkan adalah motor yang menganut sistem 2 langkah. Namun kehadiran

‘Samurai’ Yamaha tak mampu menggoyang dominasi Honda.


Tapi, pada Maret 2007 semua mata terperanjat. Dominasi Honda

rontok. Walau akhirnya Honda kembali merebut peran sebagai market leader.

Tapi, ini terulang lagi di bulan Juli. Meski kembali direbut Honda di bulan

berikutnya. Yamaha tidak menang, tapi sempat memimpin.


Dan puncaknya, semester pertama 2009, Yamaha benar-benar

menohok. Total penjualan, Yamaha unggul hanya 4 ribuan unit dari Honda.

Honda dan Yamaha saling susul-menyusul. Honda unggul pada bulan Januari,

Februari, dan Maret. Sedangkan Yamaha pada April, Mei, Juni.


Hal ini membuat PT Astra Honda Motor berbenah. Strategi berubah.

Manajemen pun dirombak. Pada Agustus, perubahan strategi bisnis dilakukan

Honda dengan mulai menggenjot produksi skutik. Hasilnya, PT Astra Honda

Motor (AHM) selaku ATPM Honda motor di Indonesia berhasil kembali

memimpin pasar motor bulanan. Prestasi ini diteruskan merek berlambang

sayap mengepak hingga bulan lalu dengan total penjualan 199.285 unit.

Sementara itu, total penjualan Yamaha 188.604 unit (termasuk ekspor 700

unit).

5
Dari total penjualan yang dikukuhkan kedua merek sepanjang Januari

hingga September, Honda kembali merebut posisi pemimpin dengan

perolehan 1.899.184 unit. Adapun Yamaha harus puas dengan pencapaian

1.892.401 unit.
Berperang era kini, tak hanya brand besar yang diandalkan. Irit bahan

bakar tak lagi jadi isu utama jualan. Tapi perlu kreatif dan kemasan promosi

yang mengena. Dan itulah yang kini dilakukan Honda. PT Yamaha Motor

Kencana Indonesia (YMKI) tak mau kalah. Promosi digenjot. Event digelar

dari hulu sampai hilir. Segmentasi promosi dari anak-anak hingga kakek-

kakek. Dari sepak bola sampai musik.

2.2. Sejarah Honda di Indonesia: Pelopor Industri Motor Indonesia

Honda adalah pelopor industri motor di Indonesia. Berdiri sejak 11

Juni 1971 dengan nama PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya

merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD

(completely knock down).


Tipe motor pertama kali diproduksi adalah tipe bisnis, S 90Z bermesin

4-tak dengan kapasitas 90 cc. Di tahun pertama, jumlah produksi hanya 1.500

unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus

berkembang hingga saat ini.


Dipicu kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif,

mendorong PT Federal motor memproduksi komponen Honda (2001) di

dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan. Di antaranya PT Honda

Federal (1974) memproduksi komponen dasar motor seperti rangka, roda,

knalpot dan sebagainya. PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) khusus

6
memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984)

memproduksi mesin motor serta PT Federal Izumi Mig. (1990) khusus piston.
Seiring perkembangan kondisi ekonomi serta pasar motor, komposisi

kepemilikan saham berubah. Tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa

anak perusahaan dimerger menjadi PT Astra Honda Motor, yang komposisi

kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra Internasional Tbk dan

50% milik Honda Motor Co. Japan.


Saat ini PT AHM memiliki tiga pabrik perakitan. Pertama di Sunter,

Jakarta Utara. Kedua di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta ketiga yang

sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang

Barat, Bekasi. Pabrik ketiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru

yang mulai beroperasi sejak 2005.


Dengan fasilitas ini PT AHM memiliki kapasitas produksi 3 juta unit

motor per-tahun. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra

Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada 2007. Dan pada

Kamis, 15 Oktober 2009 ini sudah merayakan produksi ke-25 juta.

2.3. Sejarah Yamaha di Indonesia: Berawal Dari 2-Tak

Yamaha broperasi di Indonesia pada 6 Juli 1974. Tipe motor yang

dikeluarkan adalah bebek Yamaha V75. Bermesin 2 langkah dnegan kapasitas

75 cc. Di tipe sport, Yamaha menelurkan RS100. Mesin 2 langkah dengan

volume dapur pacu 100 cc.

Konsentrasi riset Yamaha saat itu hanya berkutat di mesin 2-tak. Tak

heran, jika produksi turun yang keluar di tahun-tahun berikutnya adalah

7
generasi mesin peminum oli samping. Setelah V75, dilanjutkan V80, lalu V80

Super Deluxe yang kemudian dikenal dengan Yamaha Robot.

Dilanjutkan generasi Alfa dan Force One hingga F1Z-R di tahun 1997.

Di tahun itulah Yamaha mulai meriset mesin 4-Tak dengan menghadirkan

Yamaha Crypton yang dilanjutkan Sigma dan Vega hingga Jupiter series.

Di kelas sport, setelah tipe RS, Yamaha menelurkan generasi RX.

Mulai RXS, RX K dan yang paling melegenda hingga tiga puluh tahun

lamanya adalah RX-King.

Saat ini Yamaha memiliki dua pabrik perakitan. Pertama di

Pulogadung dengan luas 37 hektar. Kedua di Karawang yang tak kalah

luasnya. Produksi motor melalui 3 jalur perakitan yang beroperasi selama 24

jam. Kapasitas produksi lebih dari 3.500 motor per hari.

2.4. Peta Penjualan Motor: Honda Perkuat Skubek, Yamaha di Bebek

Sejak dua tahu terakhir ini persaingan Honda dan Yamaha makin

tajam. Sebelumnya, peta penjualan motor dikuasai oleh tiga pabrikan besar

berturut-turut Honda, Yamaha dan Suzuki. Dua pabrikan terakhir yaitu

Yamaha dan Suzuki ini sempat saling susul dengan perbedaan market share

tipis.

Sejalan waktu, Yamaha mampu melakukan inovasi melalui berbagai

kegiatan promosi dan produk sehingga sedikit meninggalkan Suzuki dan

membuntuti Honda. Tahun lalu, market share Yamaha masih 39,7%.

8
Sementara Honda masih duduk di singgasananya dengan menggenggam

pembagian kue penjualan sebanyak 46,2%. Suzuki tahun lalu masih di atas

dua digit yakni 12,8%.

Memasuki 2009, Yamaha makin mengkokohkan diri. Perlahan tapi

pasti penjualannya terus meroket. Pada tiga bulan pertama, penjualan Yamaha

masih di bawah Honda. Namun pada tiga bulan kedua sampai Juni angka

penjualan Yamaha menduduki tempat teratas. Hingga pada semester 1 ini

market share Yamaha menggeser kedudukan Honda dengan menang tipis

45,62% versus 45,46%.

Kalau melihat pembagian kategori yang terdiri dari bebek, sport dan

skubek bisa dilihat kekalahan Honda pada tipe skubek. Untuk kategori bebek

dan sport Honda masih tetap leading.

Pihak Honda bukannya tidak tahu. Mereka menyadari sekali, perlu

memperkuat line produksi khusus skubek. Executive Vice President Director

AHM pun pernah berujar, saat ini pihaknya sedang menggenjot produksi

skubek. “Kami akan memperbesar kapasitas per bulan menjadi lebih 100 ribu.

Saat ini cuma 60 ribu.” jelasnya.

Yamaha pun terlihat pasang strategi. Mengetahui kekalahan penjualan

di sektor bebek, tahun ini mereka meluncurkan bebek berkapasitas besar di

kelas bawah yakni Vega-ZR dengan kapasitas 115 cc. Bisa dimengerti

maksud dan tujuannya. Yakni menggempur penjualan di wilayah underbone.

Begitu juga di kategori sport, sport injeksi mereka V-ixion terbukti

sukses di penjualannya. Nampaknya, Yamaha ingin mengulangi sukses

9
dengan tipe baru yang nantinya akan diluncurkan dnegan kapasitas cc sama

yakni 150 sistem bahan bakar karburator.

Strategi mengeluarkan varian baru memang jitu untuk mendongkrak

penjualan. Skubek Honda Vario CBS Techno terbukti laku keras. Motor yang

diklaim memiliki sistem pengereman paling canggih di kelasnya ini di

beberapa tempat perlu inden untuk membelinya.

Kalau melihat ancang-ancang yang dilakukan pabrikan Honda dan

Yamaha tahun ini, diperkirakan tahun depan akan terjadi pertarungan seri

mengingat keduanya telah menyiapkan jurus mematikan.

2.5. Strategi Yamaha Untuk Mengungguli Honda

Srategi Yamaha untuk melawan Honda adalah dengan memanfaatkan

kelengahan. Yamaha memutuskan untuk tidak bersaing secara frontal dengan

Honda yang menguasai pasar, tapi dengan mempelajari kekuatan dan

kelemahan diri sendiri dan pesaing, melakukan inovasi dan menyerang celah

pasar yang tidak dijaga.

Pasar sepeda motor domestik selama ini dikuasai oleh Honda, sebagai

satu-satunya pemain dengan pangsa pasar lebih dari 50% menciptakan pasar

oligopoli yang dominan. Honda bermain banyak pada segmen motor bebek

dan motor sport. Yamaha yang waktu itu pangsa pasarnya kecil hanya sekitar

20% mulai mengatur strategi.

Strategi yang digunakan Yamaha adalah menghindari konfrontasi

langsung dengan Honda selaku pesaing yang lebih besar. Yamaha fokus pada

10
segmen pasar tunggal dengan mencari ceruk pasar yang tidak dimainkan oleh

Honda. Yamaha melihat bahwa pasar skuter matik yang dipelopori oleh

Kymco memiliki peluang emas. Sayangnya Kymco sebagai pelopor tidak

gigih dalam melakukan promosi dan Kymco tidak mendefinisikan dengan

jelas target pemakai skuter matik tersebut.

Kemudian Yamaha maju dengan produk skuter matik berdesain

ramping dan fleksibel yang diberi nama Mio. Target segmentasi Mio adalah

wanita, yang ternyata juga mencuri perhatian kaum pria. Hal ini tampak dari

dominasi pembeli Mio adalah pria sebanyak 60%. Sehingga kemudian

Yamaha mengeluarkan Mio Sporty yang ditargetkan untuk pemakai pria.

Selain itu, Yamaha juga bermain pada pasar 100-110cc dengan

mengusung Vega R. Di mana sebelumnya Honda tidak terlalu fokus pada

pasar ini yang terlihat dari Honda yang lebih gencar mengeluarkan motor

berkapasitas 125 cc. Padahal pasar ini cukup menjanjikan, sebab kelasnya

gemuk dan murah, sesuai dengan kondisi perekonomian Indonesia yang

masih belum stabil. Yamaha untuk membentuk kombinasi 4P (price, product,

place, promotion) untuk mengalahkan Honda.

Pertama dari segi price, Yamaha dengan berbagai macam produk

harga yang dikeluarkan untuk jenis yang sekelas lebih murah dari Honda.

Para pemain dalam industri sepeda motor yang melakukan perang harga atau

diskon, termasuk Honda, tidak membuat Yamaha memberikan diskon harga

dan uang muka yang berlebihan. Kompetisi memang merupakan suatu

keharusan, tetapi melakukan perang diskon antara merek-merek yang sudah

11
kuat hanya akan merugikan perusahaan yang bersangkutan. Yamaha

memutuskan untuk tidak terjebak pada perang diskon. Yamaha lebih fokus

dalam hal kualitas dan produk yang bagus demi kepuasan pelanggan. Karena

dengan memberikan harga murah dengan dalih diskon pasti akan

mengorbankan kualitas. Dengan menjaga harga, terbukti nilai jual kembali

Yamaha menjadi lebih tinggi daripada merek lainnya.

Dalam hal product, Yamaha memiliki keunggulan dengan menguasai

segmentasi. Yamaha meluncurkan banyak model dan menjadi inovator

pabrikan Jepang pertama yang mengeluarkan skubek otomatis pertama di

tanah air, bahkan Yamaha berani mengeluarkan Mio yang pada awalnya untuk

wanita ternyata juga disukai oleh pria. Hasilnya luar biasa. Yamaha menjadi

nomor satu untuk pangsa pasar skubek. Tidak berhenti disitu Yamaha juga

mengeluarkan Jupiter-MX yang merupakan bebek dengan spesifikasi paling

baik di kelasnya dan model paling sporty, serta mengeluarkan Vixion untuk

kelas motor sportnya.

Place, Yamaha juga terus berbenah mengejar ketertinggalan dari sisi

after sales service serta distribusinya, dimana dalam hal ini Honda sudah lama

memiliki keunggulan ini, dan Yamaha berhasil mewujudkannya Saat ini

bengkel Yamaha sudah tersebar luas, begitu juga dengan jaringan spare

partsnya yang kini sangat mudah didapatkan.

Selama ini, bengkel resmi yang cukup terkenal dan jumlahnya

mencapai ribuan adalah bengkel resmi Honda yang bernama AHASS (Astra

Honda Authorized Service Station). Selain jumlahnya yang cukup banyak,

12
letaknya juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang dipilih sesuai

dengan jumlah penyebaran sepeda motor Honda dan kebutuhan akan perlunya

layanan purna jual yang baik dan ketersediaan suku cadang. Yamaha

kemudian menjawab tantangan AHASS, dengan menambah jumlah bengkel

resmi Yamaha yaitu YSS (Yamaha Service Shop). Seluruh bengkel tersebut

memiliki dan mengikuti pola pelayanan yang standar atau seragam. Saat ini,

YSS sudah tersebar luas, begitu pula dengan jaringan spare part-nya yang kini

sangat mudah didapatkan.

Promotion. Yamaha mengoptimalkan brand awareness melalui iklan

televisi dan kegiatan berskala nasional, seperti menggelar Yamaha Religi dan

beberapa event balap motor. Penjualan Yamaha terus naik semenjak pembalap

motoGP Valentino Rossi pindah dari Honda ke Yamaha dan langsung

mempersembahkan gelar juara motoGP di musim perdananya bersama

Yamaha. Yamaha sangat jeli dan memanfaatkan momentum ini untuk

menaikan imej mereka akan sepeda motor yang cepat dan berkualitas sama

dengan merk yang digunakan oleh juara motoGP. Bahkan juga sempat dibuat

iklan Yamaha dengan Valentino Rossi sebagai endorsernya. Hal ini tidak

pernah dilakukan oleh Honda sebelumnya. Terlihat juga dari iklan-iklan

Yamaha untuk produk andalan Yamaha (Jupiter, Vega R dan Mio), iklan

Yamaha sangat berkaitan antara satu iklan dengan iklan lain seakan menjadi

sebuah cerita, didukung juga dengan menggunakan endorser yang cukup kuat

(Dedi Mizwar dan Didi Petet serta Komeng) dengan ruang lingkup kejadian

di desa rekaan mereka desa Cibebek. Kalau diperhatikan Honda dulu juga

13
mempunyai iklan yang bertema seperti itu yang dibintangi oleh pemain

sinetron Doel (Rano Karno, Basuki dan Mandra).

Konsep pemasaran, pengembangan teknologi dan usaha Yamaha

menyamai after sales service Honda yang dikombinasikan dengan usaha

Yamaha membangun ceruk pasar, telah dilakukan Yamaha dengan sangat

baik, sehingga Yamaha mampu melunturkan dominasi Honda selama puluhan

tahun.

2.6. Persaingan Antara Honda dan Yamaha

1. Satu mesin dengan berbagai varian

Ada beberapa syarat supaya motor bisa diterima oleh konsumen.

Diantaranya irit, bandel, dan spare-parts murah. Hal ini sudah diketahui

Honda sejak 50 tahun lalu. Makanya, strategi yang digunakan adalah

membuat satu mesin yang dapat digunakan untuk puluhan varian motor

yang akan diluncurkan.

Langkah ini diakukan Hond dengan mesin C series di bulan

Agustus 1958 dengan label Super Cub C100, 4-tak pendingin udara,

berkapasitas 49cc yang diproduksi di Yamato Plant. Sejak diperkenalkan

telah terjual di 160 negara. Motor inilah yang menghantarkan perusahaan

motor Jepang menjadi industri otomotif internasional. Dan siapa sangka, C

series dan keturunannya ini mampu bertahan hingga 50 tahun lamanya.

Di Indonesia, mesin C series ini menghiasi deretan varian yang

melegenda seperti C70, Super 700, Super 800, Astrea 800, Astrea Star,

14
Astrea Prima, Astrea Grand, Astrea Grand Impressa. Kemudian disusul

generasi Astrea Supra, Astrea Supra X, Astrea Legenda, Astrea Legenda 2,

Astrea Supra V, Astrea Supra XX, Supra Fit, New Supra Fit, Fit S, Revo,

dan Fit X. Meski kode mesin sudah berubah menjadi NF100, basis mesin

tetap sama.

Dengan hanya satu mesin, Honda tidak perlu menghamburkan

uang untuk melakukan riset buat menghadirkan produk baru. Riset hanya

difokuskan pada desain bodi, rangka, sistem suspensi, pengereman.

Karena dana riset mesin tidak keluar, maka harga motor bisa ditekan lebih

murah. Selain murah, konsumen juga diuntungkan dengan ketersediaan

spare-parts motor yang melimpah. Karena basis mesin sama, maka part

subtitusi sangat mungkin dilakukan oleh tipe motor lawas dengan motor

baru.

Tapi itu dulu. Sayangnya, kini PT. Astra Honda Motor (AHM)

menghentikan produksi motor 100 cc-nya di Indonesia. Digantikan varian

terbaru dengan kapasitas 110 cc dan sama sekali baru. Sebut saja Blade

yang teknologinya diambil dari CBR. Atau CS-1 yang benar-benar baru.

Ini sebuah langkah berani atau justru bunuh diri. Karena langkah ini,

menuntut Honda harus terus berinovasi. Atau, memang Honda mencoba

untuk menghadirkan legenda baru pengganti C series.

Yamaha justru berlaku kebalikannya. Di saat Honda sedang

menikmati kejayaan C series di era 1958 hingga 2000, Yamaha melakukan

langkah yang dilakukan Honda saat ini. Yaitu berkutat dengan riset mesin

15
dan varian motor. Terbukti, Yamaha rajin menelurkan varian baru yang

sama sekali berbeda dengan pendahulunya. Dan rentang kemunculannya

antara produk yang satu dengan yang lain tidak terlalu lama. Sebut saja

generasi Alfa dan Force 1. Rentangnya tidak lebih dari 10 tahun. Satu-

satunya yang sukses adalah generasi RX-King yang mampu bertahan

selama 30 tahun.

Yamaha pun mengubah strategi. Boleh juga disebut mirip dengan

Honda jaman dulu. Satu mesin, buat beberapa varian. Terlihat dari mesin

Crypton yang juga digunakan Vega yang mampu bertahan hingga

sekarang. Juga Jupiter MX yang berkapasitas 135 cc. Dengan sedikit bore

up, mesin MX inipun menghuni Yamaha Vixion. Dan tidak menutup

kemungkinan dijadikan andalan buat varian baru yang nantinya bakal

dikeluarkan Yamaha. Makanya, Yamaha pun berani mengeluarkan motor

yang murah, tapi tidak murahan. Seperti klaim mereka di iklan.

Tetapi, seinovatif apapun desain yang disuguhkan Honda dan

Yamaha, konsumen tetap tahunya motor itu harus irit, bandel, dan murah.

2. Perang promosi

Iklan motor, tanpa harus naik motor. Yang penting pesannya sampai

ke masyarakat. Itulah yang disampaikan Yamaha dalam iklan-iklan

mereka. Formatnya, obrolan ringan antara sosok anak muda, bapak yang

bijak yang diperankan Deddy Mizwar, dan celetukan bapak yang polos

yang diperankan Didi Petet. Kedua bapak itu tidak pernah naik motor,

hanya memberi masukan mengenai keunggulan dari Yamaha. Sasaran yang

16
dituju mengarah ke kalangan orang tua yang akan membelikan motor

untuk anaknya, yang secara tersirat ingin mengatakan bahwa orang tua

yang bijak akan membelikan motor Yamaha ke anaknya. Sementara untuk

segemen anak muda diisi oleh Komeng untuk mengangkat pamor Jupiter

series. Digambarkan sosok pemuda yang mengandalkan kecepatan motor

yang merupakan nilai jual tinggi bagi anak muda yang merupakan salah

satu syarat bagi motor anak muda. Bahkan Valentino Rossi pun ikut

terlibat. Hasilnya sungguh luar biasa. Penjualan Jupiter meningkat tajam

mendekati Vega yang selama ini menjadi andalan Yamaha.

Bicara irit, Honda tidak perlu diragukan lagi. Semestinya, Honda

tidak perlu lagi mempromosikan keiritan produknya. Tahun ini lebih

Honda lebih mengandalkan desain. Perubahan ini terlihat signifikan bila

melihat produk Honda 10-20 tahun lalu, misalnya generasi Astrea dimana

desainnya tidak mengalami perubahan signifikan. Kini, Honda mampu

menghasilkan desain revolusioner. Ubahan tidak hanya pada desain bodi,

tetpi juga mesin. Honda memposisikan diri sebagai motor yang

fashionable dan stylish. Ibaratnya belum keren kalau belum naik Honda.

Pesan ini disampaikan oleh Agnes Monica yang disimbolkan sebagai

cewek muda, enerjik, fashionable dan stylish. Di segmen cowok diwakili

Daniel, simbol laki-laki sukses, muda, enerjik, fashionable dan stylish.

Keduanya mengisi segmen premium, yaitu Vario. Sementara di kelas anak

muda diisi oleh Afgan dan Cinta Laura, simbol ABG jaman sekarang yang

cocok menggunakan BEAT.

17
Yamaha Vega ZR dan Honda Absolutely Revo. Di segmen ini

pertarungan paling tajam antara Honda dan Yamaha. Tidak hanya karena

segmennya sama, tetapi juga langkah promosinya, yaitu sama-sama

menggaet grup musik papan atas sebagai partner promosi. Karena

pertimbangan ini Yamaha memilih Slank, yang dianggap mewakili

masyarakat menengah bawah, kelas yang cocok untuk pasar Vega ZR.

Sementara Honda menggaet Nidji, dengan banyak penggemar dari

kalangan anak muda, yang merupakan sasaran tembak Revo. Nidji

dianggap sangat mewakili sosok Honda Revo yang menampilkan desain

bodi baru revolusioner, desain mesin yang juga baru.

Disadari atau tidak, komunitas motor sangat dibutuhkan oleh

pabrikan motor. Klub atau komunitas motor merupakan sarana paling

efektif dalam membantu pabrikan melakukan promosinya. Tidak hanya

promosi product knowledge, bahkan image pabrikan pun tercermin dari

klub motor ini. Besarnya potensi ini disadari oleh pabrikan, tak terkecuali

Honda dan Yamaha.

Yamaha boleh berbangga dengan dukungan loyal customer. Banyak

tumbuh klub motor yang menggunakan brand Yamaha meski tanpa

dukungan langsung Yamaha. Menjamurnya klub salah satunya dipicu

munculnya Yamaha Mio. Klub matic ini sudah terdapat ratusan di

Indonesia, dan meeka terhubung satu sama lain melalui media internet

untuk menjalin komunikasi. Sampai saat ini memang belum ada event

besar yang mempertemukan mereka, karena memang Yamaha belum

18
melakukan support secara resmi ke komunitas. Yamaha sendiri belum

membentuk divisi khusus untuk menangani komunitas ini. Artinya,

inisiatif datang dari klub.

Perhatian Honda terlihat sangat besar dan serius menggarap

komunitas. Sampai-sampai ada divisi khusus yang mengurusi klub. Ini

pening bagi mereka karena membawa pencitraan Honda serta memberi

input positif. Keseriusan Honda juga diwujudkan dengan membantu dalam

penyelenggaraan website mereka.

Sementara untuk tahun 2018 ini, terjadi persaingan ketat antara

Honda PCX dengan Yamaha NMAX. PCX dengan ikan tagline

kemewahan sejati, sedangkan NMAX memiliki tagline Live in The Higher

Stage. Yamaha mengekankan segmentasi pasarnya untuk kalangan muda,

sedangkan Honda untuk semua kalangan.

3. Pabrikan Lain: Menyelinap diantara dua raksasa

Ketika Yamaha dan Honda berperang, pemain lain seperti Suzuki,

Kawasaki, Bajaj, TVS dan pemain motor Cina lainnya terus mencari celah

supaya tidak kena dampaknya.

Suzuki dulu pernah besar. Di periode 2004 dan 2005 porsi

penjualannya tidak jauh beda dengan Yamaha. Berbagai cara diterapkan

Suzuki untuk mengembalikannya. Salah satunya dengan mengeluarkan

berbagai varian skubek. Setelah Skywave 125, mereka mengeluarkan

Skydrive 125 yang menyasar kalangan muda. Harapannya Skydrive 125

19
menjadi dinamisator bagi perkembangan produk Suzuki lainnya. Hal ini

karena motor matic memang menjadi tren saat ini.

Sementara PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) selaku produsen

Kawasaki melihat peperangan Yamaha dan Honda sebenarnya di motor

bebek dan matic. Karena itu Kawasaki tidak masuk kesana. Maka ide yang

dikeluarkan adalah dengan mengeluarkan motor sport 250 cc yang tidak

dimiliki keduanya. Dan dengan analisis pasar, terbukti penjualan Ninja

meledak. PT Bajaj Auto Indonesia (BAI) selaku produsen Bajaj juga

mengambil strategi yang unik dengan fokus pada penjualan motor sport.

Mereka mengeluarkan motor dengan variasi segmen mulai kelas bawah

sampai atas.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Industri sepeda motor akan terus tumbuh melihat situasi

perekonomian dan mampu menggali celah untuk mengambil kesempatan.

Honda dan Yamaha terbukti mampu menjaga nama besarnya dengan

mempunyai manajemen yang kuat dan profesional, strategi pemasaran yang

bagus, pencitraan dan positioning tepat. Performa produk dan inovasi di

segala lini efektif.

Srategi Yamaha untuk melawan Honda adalah dengan memanfaatkan

kelengahan. Yamaha memutuskan untuk tidak bersaing secara frontal dengan

Honda yang menguasai pasar, tapi dengan mempelajari kekuatan dan

kelemahan diri sendiri dan pesaing, melakukan inovasi dan menyerang celah

pasar yang tidak dijaga.

Yamaha yang terus mengancam membuat Honda berbenah. Strategi

berubah. Semula Honda lebih mengandalkan keiritan bahan bakarnya, maka

saat ini Honda lebih mengandalkan desain.

Promosi yang gencar dilakukan merupakan media efektif

menciptakan image dan untuk mendongkrak penjualan.

Melihat persaingan yang semakin keras antara Honda dan Yamaha,

diperkirakan tahun depan akan terjadi pertarungan yang lebih seru mengingat

21
keduanya sudah menyiapkan produk baru yang akan diluncurkan tahun

depan.

Di tengah persaingan antara dua pabrikan besar Honda dan Yamaha,

pabrikan lainnya harus memiliki strategi jitu jika ingin tetap bertahan dalam

persaingan.

Mengambil segmen dimana Honda dan Yamaha tidak terlalu fokus

merupakan langkah yang perlu dilakukan pabrikan lain.

Jadi, menurut kelompok kami strategi pemasaran yang lebih unggul

diantara Honda vs Yamaha adalah Honda. Mengapa kami memilih Honda

sebagai brand yang lebih unggul dalam strategi pemasarannya? Karena

seperti apa yang kami susun dalam isi makalah ini sejauh ini Yamaha masih

belum bisa mengungguli Honda. Dalam strageti pelayanannya, Honda

menyediakan bengkel resmi hampir disetiap daerah, sedangkan Yamaha

keberadaan bengkel resminya sendiri acap kali jarang ditemui.

22
3.2 Saran

Saran

23
DAFTAR PUSTAKA

___ (2009). Oligopoli. Diambil 7 Desember 2009 dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Oligopoli
___ (2009). Perebutan Tahta Honda Vs Yamaha. Dimabil 28 November 2009 dari
http://torsimax.wordpress.com/2009/11/17/perebutan-tahta-honda-vs-yamaha/
Saiful, M. (2009). “Shinobi Versus Samurai.” Bikers, Edisi 17, November 2009, 3.
Saiful, M. (2009). “Satu Mesin Puluhan Varian.” Bikers, Edisi 17, November
2009, 10.
Saiful, M. (2009). “Berebut Fans Group Musik.” Bikers, Edisi 17, November
2009, 18-19.
Saiful, M. (2009). “Pertarungan Kreatif Demi Image.” Bikers, Edisi 17,
November 2009, 20-21.
Saiful, M. (2009). “Sejarah Honda di Indonesia & Sejarah Yamaha di Indonesia.”
Bikers, Edisi 17, November 2009, 34.
Saiful, M. (2009). “Honda Bersemangat Yamaha Lemes.” Bikers, Edisi 17,
November 2009, 36-37.
Suhendra, A. (2009). “Honda Perkuat Skubek Yamaha di Bebek.” Bikers, Edisi
17, November 2009, 26.
Suhendra, A. (2009). “Menyelinap DI Antara Dua Buaya.” Bikers, Edisi 17,
November 2009, 74.
ZBJ (2009). Honda dan Yamaha Kuasai Pasar Sepeda Motor Indonesia. Diambil
28 November 2009 dari

24

Anda mungkin juga menyukai