Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Artikel Umbi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

UMBI

Tanaman umbi-umbian merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi
dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ
yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah
permukaan tanah. meskipun dapat pula terbentuk jauh di dalam maupun di atas permukaan.
Umbi terbagi menjadi beberapa kelompok menurut asal terjadinya yaitu umbi akar, umbi batang,
dan umbi lapis. Umbi akar contohnya adalah tanaman ketela pohon atau singkong, wortel, uwi,
ubi jalar. Umbi batang contohnya adalah tanaman talas, suweg, kentang. Sedangakan contoh
umbi lapis adalah bawang merah dan bawang bombay.

Jenis atau macam-macam umbi-umbian :

1. Umbi akar

Umbi akar adalah umbi-umbian yang terbentuk karena perkembangan akar yang membesar
karena penumpukan nutrisi dalam waktu tertentu untuk cadangan makanan pada tanaman
tersebut. Umbi ini seluruhnya berada di bawah tanah. Umbi akar dalam satu tanaman ada yang
berjumlah satu buah dan dalam satu tanaman ada yang berjumlah lebih dari satu. Dilihat dari
asalnya, umbi akar dapat terbentuk dari akar tunggang, seperti umbi wortel atau lobak, maupun
dari akar cabang, seperti umbi ketela pohon/singkong, ketela rambat/ubi jalar, dan garut.
Contoh :

 Singkong

Salah satu umbi yang memiliki nilai strategis sebagai pengganti nasi putih adalah
singkong.Singkong mengandung karbohidrat sangat tinggi, sekitar 34-38 gram per 100
gram.Kandungan energinya 146-157 kalori per 100 gram bahan. Namun, kadar protein
dalam singkong tergolong rendah, sehingga harus diimbangi dengan pangan sumber
protein saat mengonsumsinya. Dibandingkan singkong putih, singkong kuning memiliki
keunggulan kandungan provitamin A, yang di dalam tubuh diubah menjadi vitamin A.
Kadar provitamin A pada singkong kuning setara dengan 385 SI vitamin A per 100 gram,
sedangkan singkong putih tidak mengandung vitamin A.
Satu hal yang perlu diwaspadai pada pengolahan singkong adalah kandungan asam
sianida (HCN) yang bersifat racun. Ada empat golongan singkong berdasarkan kadar
HCN-nya: golongan yang tidak beracun (sekitar 50 mg HCN per kg umbi segar),
golongan beracun sedikit (50-80 mg HCN per kg umbi segar, golongan beracun (80-100
mg HCN per kg umbi segar), dan golongan sangat beracun (lebih dari 100 mg HCN per
kg umbi segar).

 Kencur
 Temulawak
 Bengkuang
 Uwi

Ada beberapa varietas dari uwi dan penamaannya di tiap daerah juga berbeda-beda. Di
daerah Wonosari (Yogyakarta) dan desa Poncokusumo (Malang-Jawa Timur), terdapat
varietas uwi putih dan uwi ungu (”gadung” dalam bahasa JawaTimur). Di Kutowinangun
(Jawa Tengah), dikenal yang namanya uwi bangkulit (kulit luarnya berwarna merah
“abang” dalam bahasa Jawa Tengah), sedangkan di daerah Garut dikenal varietas huwi
manis/kalapa (karena rasanya manis seperti kelapa) dan huwi hideung (karena warna
hitam. “”hideung” hitam dalama bahasa Sunda). Umbi uwi ini biasanya dipanen sekitar
umur 6-8 bulan. Pemanfaatan uwi sebagai sumber bahan pangan biasanya hanya sebatas
dikonsumsi sebagai pengganti nasi dengan cara dikukus, atau di kecamatan Leles,
Kabupaten Garut, uwi biasanya digunakan untuk acara sawaka (7 bulanan masa
kehamilan).Uwi memiliki fosfor dengan kandungan tinggi yang digunakan oleh tubuh
untuk proses metabolisme. Tidak ketinggalan dengan gadung, umbi ini ternyata
mengandung vitamin C cukup tinggi, bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta
menghindari serangan flu di musim yang mudah berubah seperti sekarang.

 Ganyong

Ganyong umumnya tumbuh berumpun di bawah naungan antara lain: jati, bambu, pisang,
biasanya ditanam secara tumpang sari namun belum secara intesif. Umumnya, hasilnya
untuk konsumsi keluarga saja. Dikenal 2 macam ganyong yaitu ganyong berdaun merah
dan berdaun putih, meskipun umbinya berwarna putih dan mempunyai rasa yang sama.
Di Jawa Barat ganyong dikenal dengan nama ganyol.Untuk umbi ganyong, data
Direktorat Gizi Depkes RI menyebutkan bahwa kandungan gizi Ganyong tiap 100 gram
secara lengkap terdiri dari kalori 95,00 kal; protein 1,00 g; lemak 0,11 g; karbohidrat
22,60 g; kalsium 21,00 g; fosfor 70,00 g; zat besi 1,90 mg; vitamin B1 0,10 mg; vitamin
C 10,00 mg; air 75,00 g.

 Garut

Kata garut berasal dari kata arrowroot yang berarti tanaman yang mempunyai akar
rimpang (umbi) berbentuk seperti busur panah. Umbi garut memiliki tekstur lembut dan
mudah dicerna. Itu sebabnya umbi garut sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh
seseorang yang baru sembuh dari sakit. Juga cocok dikonsumsi anak yang mengidap
autis. Tingginya kadar karbohidrat dan energi membuat umbi garut dapat digunakan
sebagai pengganti karbohidrat. Kadar proteinnya relatif rendah ketimbang tepung beras
atau tepung jagung, tetapi setara dengan protein sagu, tepung singkong, tepung kentang,
maizena, dan tapioka. Rendahnya protein tepung umbi garut dapat disiasati dengan
mengombinasikannya bersama bahan pangan sumber protein. Dalam industri makanan,
pati garut dimanfaatkan sebagai bahan baku jenang (dodol), kue dadar, kue semprit,
cantik manis, roti, biskuit, cendol, puding, keripik, mi, glukosa cair, serta makanan bayi.
Pati garut dapat digunakan sebagai pengganti sebagian atau seluruh tepung terigu pada
industri makanan. Dalam pembuatan roti tawar, tepung garut dapat mensubstitusi terigu
sebanyak 10 sampai dengan 20%, sedangkan pada pembuatan mi kering, dapat
mensubstitusi tepung terigu hingga 15 sampai 20%.Tanaman garut menyukai tumbuh
pada tanah yang lembap dan di bawah naungan. Di Jawa Barat, garut dikenal dengan
sebutan sagu atau irut. Umbinya banyak mengandung tepung pati yang sangat halus yang
mudah dicerna. Beberapa daerah penanaman dan produksi tepung garut yang dikunjungi
antara lain di Malang, Yogyakarta dan Garut. Umbi tanaman ini dapat diolah menjadi
tepung garut, kue semprit dan emping garut.
2. Umbi batang

Umbi batang adalah umbi-umbian yang terbentuk pada bagian pangkal batang tanaman umbi-
umbian, yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tanaman tersebut. Umbi
batang letaknya ada yang dibawah permukaan tanah semua dan ada yang berada sebagian
didalam tanah dan sebagian lagi berada diatas permukaan tanah. Umbi batang mampu
memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif
oleh manusia. Contoh umbi batang yang umbinya berada seluruhnya didalam tanah adalah
tanaman kentang. Tanaman kentang disebut umbi batang karena tanaman kentang berakar
tunggang, akar sampingnya banyak. Diantara akar samping, terdapat stolon yang merupakan
cabang samping dari batang. Bagian ujung stolon dapat membesar dan membentuk umbi yang
besar. Sedangkan contoh umbi batang yang sebagian umbinya di dalam tanah dan sebagian lagi
berada di atas tanah adalah tanaman talas. Umbi pada tanaman ini terjadi pada batang bagian
pangkal, awalnya umbi hanya berada di bawah tanah, tetapi semakin lama umbi tersebut semakin
bertambah naik ke atas, hal ini terjadi karena daun yang telah mengering jatuh dan pada bagian
upihnya membesar menjadi umbi. Contoh lain selain talas adalah tanaman sente. Contoh:

 1

 Kentang

Kentang mengandung vitamin C dan mineral yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat
kentang sekitar 18 persen, protein 2,4 persen dan lemak 0,1 persen. Total energi yang
diperoleh dari 100 gram kentang sekitar 80 kalori. Kentang merupakan satu-satunya jenis
umbi yang kaya vitamin C, kadarnya mencapai 31 miligram per 100 gram kentang.
Umbi-umbian lainnya sangat miskin vitamin C. Kadar vitamin lain yang cukup menonjol
adalah niasin dan tiamin (vitamin B1). Kentang juga mengandung berbagai mineral
seperti kalsium (26 mg/100 g), fosfor (49 mg per 100 g), besi (1,1 mg/100 g), dan kalium
(449 mg/100 g). Sementara kandungan natriumnya sangat rendah, yaitu 0,4 mg/100 g.
Rasio kalium terhadap natrium yang tinggi pada kentang sangat menguntungkan bagi
kesehatan, khususnya dalam mencegah penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
 Talas ( Colocasia sp. )

Salah satu jenis umbi-umbian yang cukup banyak digemari orang adalah talas. Talas
sembir atau semir banyak dijumpai dan dibudidayakan di desa Sembir, Kabupaten
Sumedang. Batang dan daunnya dapat disayur. Selain talas sembir, penduduk setempat
membudidayakan pula talas gadong dengan ciri-ciri berbatang ungu dan mempunyai
anakan banyak, namun batangnya tidak bisa disayur. Menurut masyarakat setempat, rasa
talas semir lebih enak dan daging umbinya lebih pulen dari talas bogor ( Colocasia
esculenta (L.) Schotz ).Talas juga berpotensi menjadi makanan pokok selain betas karena
mengandung karbohidrat dan zat gizi lainnya. Karena kandungan karbohidrat pada talas
cukup tinggi meskipun tidak sebesar singkong, beras, maupun gandum. Komponen
terbesar dari karbohidrat talas adalah pati yang mencapai 77,9%. Pati umbi talas terdiri
atas 17 sampai 28% amilosa, sisanya 72 sampai 83% adalah amilopektin.Tingginya kadar
amilopektin menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket seperti beras ketan.
Keunggulan lain dari pati talas adalah mudah dicerna, sehingga cocok digunakan sebagai
makanan bayi atau penyembuhan pasca sakit.Talas juga memiliki kadar protein yang
lebih baik. Protein ini mengandung beberapa asam amino esensial meski miskin histidin,
lisin, isoleusin, triptofan dan metionin.Untuk meningkatkan kualitas protein, talas dapat
dikonsumsi dengan kacang-kacangan.Talas juga mengandung lemak, vitamin dan
mineral.Seperti umbi-umbian lain, umbi talas juga mengandung oligosakarida, terutama
rafinosa. Oligosakarida tersebut tidak tercerna di dalam usus halus, tetapi masuk ke
dalam usus besar.Di dalam usus besar, rafinosa difermentasi oleh sejumlah mikroflora
menghasilkan bermacam gas, seperti metan (CH 4), karbon dioksida (CO 2), dan
hidrogen (H 2).Akumulasi gas-gas tersebut menyebabkan kembung, sehingga orang
sering buang gas (kentut) setelah makan talas.Namun, proses pemasakan seperti
perebusan, penggorengan, pengukusan, atau pemanggangan yang cukup dapat membantu
mereduksi senyawa rafinosa pada talas.

1
Talas juga berpotensi menjadi makanan pokok selain betas karena mengandung
karbohidrat dan zat gizi lainnya.Karena kandungan karbohidrat pada talas cukup tinggi
meskipun tidak sebesar singkong, beras, maupun gandum. Komponen terbesar dari
karbohidrat talas adalah pati yang mencapai 77,9 persen. Pati umbi talas terdiri atas 17-28
persen amilosa, sisanya 72-83 persen adalah amilopektin.

Tingginya kadar amilopektin menyebabkan talas bersifat pulen dan lengket seperti beras
ketan. Keunggulan lain dari pati talas adalah mudah dicerna, sehingga cocok digunakan
sebagai makanan bayi atau penyembuhan pasca sakit.Talas juga memiliki kadar protein
yang lebih baik. Protein ini mengandung beberapa asam amino esensial meski miskin
histidin, lisin, isoleusin, triptofan, dan metionin.Untuk meningkatkan kualitas protein,
talas dapat dikonsumsi dengan kacang-kacangan.Talas juga mengandung lemak, vitamin,
dan mineral.Seperti umbi-umbian lain, umbi talas juga mengandung oligosakarida,
terutama rafinosa. Oligosakarida tersebut tidak tercerna di dalam usus halus, tetapi masuk
ke dalam usus besar.Di dalam usus besar, rafinosa difermentasi oleh sejumlah mikroflora
menghasilkan bermacam gas, seperti metan (CH4), karbon dioksida (C02), dan hidrogen
(H2).Akumulasi gas-gas tersebut menyebabkan kembung, sehingga orang sering buang
gas (kentut) setelah makan talas.Namun, proses pemasakan seperti perebusan,
penggorengan, pengukusan, atau pemanggangan yang cukup dapat membantu mereduksi
senyawa rafinosa pada talas.

 1
 Gembili

Jenis ini merupakan salah satu yang dibudidayakan dan jarang ditemukan tumbuh liar.
Umumnya ditanam secara terbatas di pekarangan rumah. Umbinya berwarna putih
sampai putih kekuningan dan pemanfaataannya sebatas dikonsumsi dengan cara dikukus
sebagai pengganti makanan pokok. Umbi gembili banyak dijual di pasar-pasar tradisional
di Jawa Tengahantara lain Kebumen, Kutowinangun, Wonosari dan Jawa Timur yaitu di
Malang.Jenis ini merupakan salah satu yang dibudidayakan dan jarang ditemukan
tumbuh liar. Umumnya ditanam secara terbatas di pekarangan rumah. Umbinya berwarna
putih sampai putih kekuningan dan pemanfaataannya sebatas dikonsumsi dengan cara
dikukus sebagai pengganti makanan pokok. Umbi gembili banyak dijual di pasar-pasar
tradisional di Jawa Tengah (Kebumen, Kutowinangun, Wonosari) dan Jawa Timur
(Malang).

 Suweg ( Amorphophallus paeoniifolius ( Dennstedt) Nicolson)

Suweg merupakan salah satu jenis Araceae yang berbatang semu, memiliki satu daun
tunggal yang terpecah-pecah. Jenis ini jarang dibudidayakan, umumnya tumbuh di hutan-
hutan jati atau kebun yang tidak dipelihara. Seperti halnya talas, suweg juga mengandung
kristal kalsium oksalat yang membuat rasa gatal. Senyawa ini dapat dihilangkan dengan
cara perlakuan dan perebusan. Umbinya dapat dipanen 8 sampai 10 bulan. Beberapa
daerah penghasil suweg ini antara lain Wonosari dan Malang.Suweg merupakan salah
satu jenis Araceae yang berbatang semu, memiliki satu daun tunggal yang terpecah-
pecah. Jenis ini jarang dibudidayakan, umumnya tumbuh di hutan-hutan jati atau kebun
yang tidak dipelihara. Seperti halnya talas, suweg juga mengandung kristal kalsium
oksalat yang membuat rasa gatal. Senyawa ini dapat dihilangkan dengan cara perlakuan
dan perebusan. Suweg memiliki kandungan kalsium yang baik bagi pertumbuhan anak,
dapat menguatkan tulang dan gigi baik bagi anak maupun orang dewasa. Umbinya dapat
dipanen 8 sampai 10 bulan.

3. Umbi lapis

Umbi lapis merupakan sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun
rapat dalam format roset. Umbi lapis dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak
mengakumulasi karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesaran terjadi karena
berkumpulnya cairan di sel-selnya.

Umbi jenis ini dibentuk oleh beberapa suku-suku monokotil seperti Amaryllidaceae (arti luas,
termasuk kelompok bawang-bawangan) dan Liliaceae.
Umbi lapis memiliki bagian pangkal yang agak keras yang disebut cakram (discus). Cakram ini
sebnearnya adalah batang. Dari cakram akan tumbuh lapisan-lapisan daun yang tebal, lunak, dan
berair. Karena tebal dan berlapis inilah terbentuk struktur yang membengkak sehingga disebut
"umbi". Apabila lapisan-lapisan ini besar dan saling menutupi ia disebut tunica, dan apabila
lapisan-lapisan ini kecil dan hanya saling menyirap disebut squama (sisik).

Umbi lapis mudah dikacaukan dengan sejenis umbi asal batang yang dikenal sebagai cormus
atau bulbotuber. Dilihat dari strukturnya, umbi lapis berbeda dari cormus. Apabila dibelah, umbi
lapis memperlihatkan lapisan-lapisan sampai ke bagian paling pusat. Cormus, karena berasal dari
batang, apabila dibelah memperlihatkan struktur padat, serupa dengan rimpang.

Contoh
 1
 1
 1
 1
 1
http://blognyaandrikiswantoro.blogspot.co.id/2016/01/jenis-jenis-tanaman-umbi.html?m=1

http://ananugroho.blogspot.co.id/2012/06/tanaman-umbi-umbian.html?m=1

http://dikawiwit06.blogspot.co.id/2011/09/kandungan-gizi-dalam-umbi-umbian.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Umbi

http://www.faunadanflora.com/pengertian-tanaman-umbi-berdasarkan-jenis-dan-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai