Tugas Irigasi Bangunan Dan Air Kelas Untirta
Tugas Irigasi Bangunan Dan Air Kelas Untirta
Tugas Irigasi Bangunan Dan Air Kelas Untirta
Keterangan :
P = elevasi muka air di saluran primer atau sekunder
A = elevasi lahan sawah
a = lapisan genangan air di sawah ( 10 cm )
b = kehilangan tinggi energi disaluran kuarter ke sawah ( 5 cm )
c = kehilangan tinggi energi di boks bagi kuarter ( 5 cm )
d = kehilangan tinggi energi selama pengaliran di saluran irigasi
e = kehilangan tinggi energi di boks bagi
f = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong
g = kehilangan tinggi energi di bangunan sadap
h = variasi tinggi muka air
z = kehilangan tinggi energi di bangunan tersier lain
4) Menentukan kemiringan saluran di lapangan,
Kemiringan saluran mengikuti kemiringan medan pada peta topografi
(kontur). Cara terbaik adalah memplot elevasi pada titik potong trase saluran
dengan garis kontur
Kemiringan Medan ( Io )
Kemiringan medan tiap ruas dapat ditentukan dengan persanaan :
Keterangan :
RWLu = Tinggi muka air yang diperlukan pada bangunan sadap di hulu
RWLd = Tinggi muka air yang diperlukan pada bangunan sadap di hilir
H0 = Jumlah perkiraan kehilangan tinggi pada bangunan dan saluran
L = Panjang ruas
2
4) Saluran pembuang kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang
dibuang airnya, menggunakan huruf kecil diawali dengan dk, misalnya dka,
dka2 dan seterusnya. Saluran pembuang tersier, diberi kode dt1, dt2 juga
menurut arah jarum jam.
c. Pengaruh garis kontur terhadap pembuatan petak irigasi dan saluran irigasi
Jawaban :
Pengaruh garis kontur terhadap pembuatan petak irigasi yaitu garis kontur pada peta
menggambarkan medan daerah yang akan direncanakan. Topografi suatu daerah
akan menentukan Lay out serta konfigurasi yang paling efektif untuk saluran
pembawa atau saluran pembuang. Dari kebanyakan tipe medan Lay Out yang cocok
digambarkan secara sistematis. Tiap peta tersier yang direncanakan terpisah agar
sesuai dengan batas alam dan topografi. Dalam banyak hal biasanya dibuat beberapa
konfigurasi Lay Out jaringan irigasi dan pembuang.
e. Buatlah skema jaringan irigasi dan beri nama saluran & petak irigasi, jika
daerah irigasi kanan (luas) Jetak dan daerah irigasi kiri Sedayu dari peta
tersebut lengkap (nama, luas dan debit)
3
2) Irigasi Lokal adalah ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga
berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu.
Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
3) Irigasi dengan Penyemprotan. adalah irigasi yang biasanya Penyemprotan
dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut,
sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu,
kemudian menetes ke akar.
4) Irigasi Tradisional dengan Ember. Di sini diperlukan tenaga kerja secara
perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja
yang harus menenteng ember.
5) Irigasi Pompa Air Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui
pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa
atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
6) Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi Di Afrika yang kering dipakai sistem
ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air. Ada beberapa sistem irigasi untuk
tanah kering, yaitu: irigasi tetes (drip irrigation), irigasi curah (sprinkler
irrigation), irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan irigasi bawah
permukaan (subsurface irrigation).
Alasan Ilmu irigasi harus dipelajari :
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, irigasi tidak saja membicarakan dan menjelaskan
metode-metode dan usaha yang berhubungan dengan pengambilan air dari
bermacam-macam sumber, menampungnya dalam suatu waduk atau menaikkan
elevasi permukaannya, serta menyalurkan serta membagi-bagikannya ke bidang-
bidang tanah Irigasi adalah segala usaha manusia yang berhubungan dengan
perencanaan dan pembuatan sarana untuk menyalurkan serta membagi air ke bidang-
bidang tanah pertanian secara teratur, serta membuang air kelebihan yang tidak
diperlukan lagi yang akan diolah, tapi juga mencakup masalah-masalah
pengendalian banjir, sungai dan segala usaha yang berhubungan dengan
pemeliharaan dan pengamanan sungai untuk keperluan pertanian.
b. Apa yang dimaksud irigasi teknis, semi teknis dan sederhana serta
keuntungan-kerugiannya dan perbedaan masing-masing?
Jawaban :
1) Irigasi Teknis
Sistem sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi
terpisah dari saluran pembuangan agar penyediaan dan pembagian air ke
dalam sistem sawah tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan
mudah. Biasanya sistem sawah irigasi teknis mempunyai jaringan irigasi
yang terdiri dari saluran primer dan sekunder serta bangunannya dibangun
4
dan dipelihara oleh PU. Ciri-ciri irigasi teknis yaitu air dapat diatur dan
diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunan permanennya.
Keuntungan Irigasi Teknis :
a) Kemampuan bangunan dalam mengukur dan mengatur debit dengan
baik.
b) Bangunan utama dapat digunakan dalam jangka panjang.
c) Terdapat saluran utama dan saluran sekunder untuk memudahkan
pendistribusian kebutuhan air.
Kerugian Irigasi Teknis :
a) Membutuhkan banyak biaya dalam proses pengelolaannya.
b) Konstursi yang dibangun permanen, maka harus dengan perncanaan
yang matang.
c) Mudah rusak, jika dalam tahap perencanaan tidak memenuhi standar.
3) Irigasi Sederhana
Jaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu
kelompok petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan
dalam mengukur dan mengatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air
biasanya melimpah dan mempunyai kemiringan yang sedang sampai curam,
sehingga mudah untuk mengalirkan dan membagi air.
Keuntungan Irigasi Sederhana : Mudah diorganisasikan karena menyangkut
pemakaian air dari latar belakang sosial yang sama
Kerugian Irigasi Sederhana :
a) Terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang, air yang
terbuang tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah yang lebih
subur.
5
b) bangunan penyadap bersifat sementara, sehingga tidak mampu
bertahan lama.
6
7) Talang
Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya,
saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah. Aliran
didalam talang adalah aliran bebas.
8) Talud
Talud dipasang di sepanjang sungai yang berfungsi sebagai penjaga stabilitas
tanah pinggiran sungai.
9) Saluran Primer
Saluran primer adalah saluran yang membawa air dari jaringa utama ke
saluran sekunder dan petak- petak tersier. Batas ujung saluran primer adalah
angunan bagi yang terakhir.
10) Bangunan Terjunan
Bangunan yang berfungsi untuk menurunkan muka air (dan tinggi energy)
dipusatkan di satu tempat. Bangunan ini bias memiliki terjun tegak atau
terjun miring. Jika perbedaan tinggi energy mencapai beberapa meter maka
konstruksi got miring dipertimbangkan.
11) Saluran Kwarter
Saluran yang membawa air dari boks bagi tersier ke petak-petak sawah.
d. Apakah yang dimaksud dengan system rotasi dan golongan, kapan hal tersebut
terjadi serta sebutkan keuntungan dan kerugiannya dengan system tersebut?
Jawaban :
System ini dilaksanakan jika persediaan air tidak mencukupi, yang diatur secara
giliran atau rotasi antara sekunder, tersier dan quarter. Menurut banyak sedikitnya
persediaan air.
System golongan pada irigasi
Sawah dibagi menjadi golongan-golongan saat permulaan pekerjaan sawah
bergiliran menurut golongan masing-masing.
Kekurangan dan kelebihan dari sistem rotasi dan golongan
1) Distribusi air yang kurang merata
2) Menghindari konflik sosial antar petani
3) Terbatasnya ketersediaan air
7
pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi,
dan konsumsi.
Contoh dari ketahanan pangan
Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini
merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita
bahwa gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras
pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang menjadi krisis
multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas
ekonomi dan stabilitas Nasional. Nilai strategis beras juga disebabkan karena beras
adalah makanan pokok paling penting. Industri perberasan memiliki pengaruh yang
besar dalam bidang ekonomi (dalam hal penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan dan
dinamika ekonomi perdesaan, sebagai wage good), lingkungan (menjaga tata guna
air dan kebersihan udara) dan sosial politik (sebagai perekat bangsa, mewujudkan
ketertiban dan keamanan). Beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi
yang meliputi kalori, protein, lemak dan vitamin.
f. Bagaimana solusi dan cara mengatasi apabila saluran irigasi dengan kondisi :
- Bersilangan dengan jalan raya / kereta (sebidang)?
Jawab : dengan cara membuat gorong – gorong dan sipon. gorong - gorong
adalah Gorong-gorong dipasang di tempat-tempat di mana saluran lewat di
bawah bangunan (jalan, rel kereta api) atau apabila pembuang lewat di bawah
saluran. Aliran di dalam gorong gorong umumnya aliran bebas.
- Bersilangan dengan sungai (sebidang)?
- Bersilangan dengan jalan raya/kereta api (tidak sebidang dan elevasi jalan
jauh di bawah elevasi saluran) ?
Jawab : dengan cara membuat, sipon merupakan saluran tertutup yang
direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi oleh
tinggi tekan. Sipon dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan
gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan, anak sungai atau sungai. Sipon
juga dipakai untuk melewatkan air di bawah jalan, jalan kereta api, atau
bangunan-bangunan yang lain.
- Kemiringan saluran sangat curam sehingga aliran menjadi kritis?
Sebutkan ampak kalau tidak diatasi?
Jawab : jika tidak segera diperbaiki, maka akan berdampak pada saluran tersebut,
saluran akan menjadi rusak.
- Melewati bukit yang tinggi
Jawab : Membuat flum tumpu (bench flum) untuk mengalirkan air di sepanjang
lereng bukit yang curam
8
- Sebelah saluran terdapat tebing yang tinggi dan rawan longsor
Jawab : Membuat saluran tertutup, Saluran tertutup dibuat apabila trase saluran
terbuka melewati suatu daerah di mana potongan melintang harus dibuat pada
galian yang dalam dengan lereng-Iereng tinggi yang tidak stabil.
- Daerah tersebut tidak terdapat aliran irigasi dan jauh dari sumber air
(sungai, rawa dan waduk)
- Petak irigasi tidak terdapat jaringan irigasi dan terdapat air sungai dengan
elevasi dibawah elevasi petak irigasi?
g. Apakah yang dimaksud dengan irigasi system pompa dan irigasi pasang surut?
Jawaban :
Sistem irigasi dengan menggunakan pompa dapat dipertimbangkan, apabila
pengambilan secara gravitatif ternyata tidak layak dari segi ekonomi maupun
teknik. Cara ini membutuhkan modal kecil, namun memerlukan biaya ekpoitasi
yang besar.
Irigasi sistem pasang surut suatu tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan
air sungai akibat peristiwa pasang – surut air laut. Areal yang direncanakn untuk
tipe Irigasi ini adalah areal yang mendapat pengaruh langsung dari peristiwa
pasang-surut air laut.
9
Cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi yang ketiga dengan
melakukan pembasmian hama penyakit pada tanaman padi sawah. Jenis
hama yang biasa mnyrang padi sawah seperti hama wereng, walang sangit
dan sebagainya. Gunakan produk pembasmi hama yang banyak dijual di
took-toko pertanian untuk membantu memberantas hama ini.
4) Pemupukan tahap kedua
Cara untuk mningkatkan hasil produksi tanaman padi yang keempat adalah
dengan melakukan pemupukan tahap kedua. Pemupukan ini dapat dilakukan
setelah padi berumur kira-kira 2 bulan atau saat padi mulai menghijau
kemudian segera dipupuk lagi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman
padi dan tentunya agar hasil panen nanti menjadi baik dan meningkat.
5) Menjaga tanaman padi
Cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi yang kelima dengan
selalu menjaga tanaman padi sawah dari berbagai ancaman seperti hewan
peliharaan maupun hewan lainnya,terutama sekali saat padi mulai berubah.
Inti dari kesuksesan dalam membudidayakan padi sawah adalah terletak pada
perlakuan yang diberikan terhadap tanaman.
i. Beberapa waktu lalu pada media berita di bahas pro-kontra ekspor beras pada
saat menjelang panen raya, sebutkan dampaknya terhadap apabila terjadi
impor beras di saat panen raya padi? Dampak terhadap para petani padi dan
harga beras?
Jawaban :
Bagi petani, seberapa besar pun kenaikan harga beras di pasaran tidak akan
mempengaruhi penghasilan mereka. Meski harga beras medium di pasaran sempat
tembus hingga Rp 11.500, harga jual gabah di tingkat petani umumnya hanya sekitar
Rp 5.000-5.500. Pihak yang paling diuntungkan dari kenaikan harga beras umumnya
adalah pedagang perantara dan tengkulak. Tapi, ketika harga beras di pasaran
menurun, maka pihak yang paling dirugikan umumnya adalah petani. Keputusan
pemerintah melakukan impor beras memang menguntungkan konsumen dan
tengkulak, terutama para mafia perberasan. Tapi, di sisi lain, keputusan impor beras
yang tidak tepat waktu alias telat, seperti yang dilakukan Kementerian Perdagangan
kali ini, tentu akan berdampak kontraproduktif bagi upaya peningkatan
kesejahteraan petani.
Menjelang panen raya, berbagai instrumen lain yang sebetulnya bisa dilakukan
pemerintah adalah pengendalian harga beras melalui operasi pasar yang intensif,
mempercepat penyaluran beras sejahtera (rastra), dan memperlancar arus distribusi
serta mengatur logistik beras dengan mendorong peran Satgas Pangan yang lebih
10
efektif. Inti manajemen tata niaga dan logistik beras adalah bagaimana mengatur
harga beli ke petani dapat berjalan stabil dan bagaimana mengatur penyerapan beras
saat panen raya agar harga di tingkat konsumen pun stabil. Jangan sampai, hanya
karena ingin melindungi kepentingan konsumen, nasib petani diabaikan.
11
3. Rencanakan saluran irigasi sekunder
a. Rencanakan dimensi saluran sekunder (trapesium: kedalaman, lebar,
kemiringan dinding, kemiringan dasar dan tinggi jagaan) antara box primer
sampai box sekunder ke-1 dan saluran sekunder antara box ke-9 sampai box
ke-10
Ket : Kelas A : Daerah Irigasi Sedayu
Jawaban :
Antara box primer sampai box sekunder 1
Diket : kebutuhan air saluran sekunder adalah (Q) = 3,684 m3/dtk
Kemiringan tebing = 1 : m = 1 : 1,5 dari tabel 2
Kecepatan rata-rata (v) = 0,50 m/dtk dari tabel 9
Perbandingan B/y = 3 dari tabel 1
Dit = kedalaman, lebar, kemiringan dinding, kemiringan dasar dan tinggi jagaan
Jawab =
12
Q=AXV
A=Q/V
A = 3,684/ 0,50 = 7,368 m2
Luas penampang basah
A = ( B + my ) y
7,368 = ( 3y + 1,5y )y
7,368 = 4,5y2
7,368
Y=√ = 1,279 m = 1,28m
4,5
Ambil lebar dasar saluran baru Bb = 4 m, maka tinggi
air yang baru dapat dicari sebagai berikut:
A = hb (Bb + m.hb)
7,368 = hb (4 + 1,5.hb)
1,5.hb2 + 4.hb – 7,368 = 0
Dengan rumus abc, diperoleh hb = 1,2531 m.
Tinggi jagaan, fb = 0,50 m
Tinggi saluran H = hb + fb
= 1,2531 + 0,50
= 1,7531 m.
Ambil H = 1,80 m.
Kemiringan saluran, S
S = (n2 V2 ) : (R4/3)
n = 0,022 (lihat Tabel 7)
13
Antara Box 9 dan Box 10
Diket : kebutuhan airadalah (Q) = 0,166 m3/dtk
Perbandingan b/y = 1 tabel 10
Kecepatan rata-rata (v) = 0,25 m2/dtk tabel 12
Talud dalam m=1 tabel 10
Jawab
Q=AXV
A=Q/V
A = 0,166/ 0,125 = 0,664 m2
Luas penampang basah
A = ( B + my ) y
0,664 = ( 1y + 1y )y
0,166
Y=√ = 0,5761 m = 0,6 m
2
Dari Tabel 11, didapat saluran tipe V dengan
14
B = 0,60 m
h = 0,60 m
fb = 0,30 m
Kemiringan saluran (gradien hidrolis), S
S = (n2V2) : (R4/3)
n = 0,025
R = h(B +m.h) : (B+2h 1+ m2
= 0,60(0,60 +1,60) : (0,60 +2,0,60 1+12
= 0,72 : 2,297
= 0,3134 m.
Maka, S = (0,025)2 (0,25)2 : (0,3134)3/4
= 0,0183 %.
15
Subtitusi
1 = ( B + 1y)y
1 = (0,828y + 1y)y
1 = 1,828y2
1
Y = √1,828 = 0,740 m
4. Diketahui daerah irigasi memiliki luas tanah 275 ha, dibuat menjadi 5 golongan,
masing-masing seluas 55 ha, 57 ha, 53 ha, 59 ha, dan 51 ha. Umur Padi 4 (empat)
bulan dan pemberian air diatur berikut :
Petak I dan II diberi air bersamaan, petak III, IV dan V pemberian air dilakukan
setelah minggu dan masing-masing berselang satu periode (1 periode = 2 minggu).
Sistem pemberian air ditentukan seperti :
0,5 bulan pembibitan 1,0 lt/dt/ha
1 bulan penggarapan 1,2 lt/dt/ha
1,5 bulan pemeliharaan 0.8 lt/dt/ha
1 bulan pemeliharaan 0.4 lt/dt/ha
Jawab :
Golongan (ha) Jumlah
Periode Pemberian Air Untuk
55 57 53 59 51 275 ha
1 Pembibitan 1 lt/dt 55 57 112
2 penggarapan tanah 1,2 lt/dt 66 68,4 53 187,4
3 penggarapan tanah 1,2 lt/dt 66 68,4 63,6 59 257
4 penggarapan tanah 1,2 lt/dt 66 68,4 63,6 70,8 51 319,8
5 pemeliharaan 1 0,8 lt/dt 44 45,6 63,6 70,8 61,2 285,2
6 pemeliharaan 1 0,8 lt/dt 44 45,6 42,4 70,8 61,2 264
7 pemeliharaan 2 0,4 lt/dt 22 22,8 42,4 47,2 61,2 195,6
8 pemeliharaan 2 0,4 lt/dt 22 22,8 21,2 47,2 40,8 154
9 21,2 23,6 40,8 85,6
10 23,6 20,4 44
11 20,4 20,4
16
5.
a. Diketahui suhu bola kering 40ᵒ C, suhu bola basah 28ᵒ C dan kecepatan angin 1
m/det. Hitung evaporasinya
Jawab :
Tekanan uap jenuh (pa) dengan 40oC = 55,10 mm/hg
Kelembaban relative = 23 %(dari table)
Pu = Pa x Rh
= 55,10 x 23%
= 12,67 mm/hg
U2 = (1 m/det x 24 jamx 60 menit x 60 detik) : 1600 ml/mile
= 54 mile/hari
Nilai evporasi
Eo = 0,35 (Pa-Pu) (1+U2/100)
= 0,35 (55,10-12,67) (1+54/100)
= 0,35 (42,43) (0,46)
= 6,83 mm/hari
b. Suatu sawah dengan luas petak tersier 140 Ha, di bagi menjadi 3 golongan dengan
luas masing-masing adalah sebagai berikut :
Diminta :
Buat tabel pembagian waktu untuk sistim pemberian air dengan cara bergilir?
Jawab :
Pemberian air Secara terus menerus dapat dilakukan selama Q> 65% Qmax. Bila
Q <65% Qmax,Maka pemberian air dilakukan secara bergilir
1) Pemberian air bila Q= 100% Qmax
Petak A luas = 64 Ha ,dengan kelarutan air = 3.62 x 64 = 231.68 Lt/det
Petak B luas = 57 Ha ,dengan kelarutan air = 3.75 x 57 = 213.75 Lt/det
17
Petak C luas = 48 Ha ,dengan kelarutan air = 3.15 x 48 = 231.68 Lt/det
Qmax = 596,63 Lt/det
65
2) Pemberian air bila Q= 65% ,Qmax = 100 x 596.63 = 387.81 Lt/det
Air sebanyak 178.99 Lt/det tidak dapat diberikan secara proposional dalam waktu
bersamaan dan dipakai hanya untuk mengairi hanya untuk mengairi satu perak
sawah tersier secara begilirian . lamanya giliran berdasarkan notasi sub tersier III.
Hasil hitungan diatas di atas dihimpun dalam tabel sebagai
Petak Luas
Sub Q (Lt/dt) Q
Tersier (ha)
18
jumlah 169 596.63 908.21 178.99
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa debit yang terbesar tidak selalu
terdapat dari Q = Max, sehingga debit rencana tidak dapat begitu saja ditentukan
dari pembagian debit pada 100% Qmax
c. Hitung berapa Itldet/ha kebutuhan air di sawah jika diketahui data-data pada
bulan September sebagai berikut :
Evapotranspirasi = 144,6mm
Perkolasi = 180 mm
Kebutuhan air bulan pertarna = 70 mm.
Jawab :
EvaporTranspirasi = 144.6 mm
Pengolahan Tanah = 170 mm
Curah Hujan efektif = 147.6 mm
Koefisien = 0.91
Perkolasi = 180 mm
Pemakaian konsumtif = 0.91 x 144.6 = 131.59 mm
Kebutuhan air untuk tanaman = 131.59 + 180
= 311.59
Kebutuhan air di sawah = 311.59 + 170 – 147.6
= 333.99 mm > 0.33399 m
Kebutuhan air di sawah = 333.99 x 1 ha x ( 10.000 x 31 x 24 x 3600) / 1000
= 0.33399 x 1 ha x 10.000 / 31 x 24 x 3600
= 3339.9 /86400 ( 1 hari = 86400 detik) = 0.039 l/dt/ha
19
20