Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bahasa Indonesia K 10 S 25

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

X

K-13

s
Kela
bahasa indonesia
TEKS NEGOSIASI

SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK – KURIKULUM 2013

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 1.1 Memahami dan unsur kebahasaan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, teks negosiasi baik melalui lisan
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin maupun tulisan.
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dasar teks negosiasi.
2. Memahami struktur teks negosiasi.
3. Memahami unsur-unsur kebahasaan teks negosiasi.
A. Teks Negosiasi
1. Pengertian Teks Negosiasi
Teks negosiasi adalah teks yang memuat interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan di
antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda atau saling bertentangan.
Teks ini berisi proses untuk mencapai suatu kesepakatan atau perjanjian antara kedua
belah pihak agar sama-sama diuntungkan. Kedua belah pihak memiliki hak yang sama,
menerima, dan saling memberi. Negosiasi biasanya berisi proses tawar-menawar sehingga
mencapai hasil akhir atau kesepakatan.

2. Tujuan Teks Negosiasi


Tujuan teks negosiasi adalah sebagai berikut.
a. Memperoleh kesepakatan dalam kesamaan persepsi, saling pengertian, dan
persetujuan antara pihak-pihak yang berkepentingan.
b. Mempersatukan perbedaan pendapat yang ada antara pihak-pihak yang memiliki
kepentingan berbeda.
c. Mendapatkan kondisi penyelesaian atau solusi dari masalah yang dihadapi.
d. Menghindari kerugian, seperti memberatkan salah satu dari pihak-pihak yang
berkepentingan.

3. Ciri-Ciri Teks Negosiasi


Ciri-ciri teks negosiasi, yaitu:
a. terdapat pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda;
b. sarana penyelesaian masalah;
c. menitikberatkan pada kepentingan bersama yang saling menguntungkan;
d. media penghasil kesepakatan;
e. mengarah pada tujuan praktis, yakni untuk mencapai kesepakatan yang dapat
diterima kedua belah pihak.

4. Jenis-Jenis Teks Negosiasi


a. Teks Negosiasi Tuturan Langsung
1) Teks negosiasi pemecahan konflik: teks ini bersifat umum, yakni negosiasi
untuk memecahkan konflik atau masalah dan menghasilkan kesepakatan.
Misalnya: negosiasi antara utusan perusahaan dengan perwakilan pekerja,
negosiasi antara siswa dan guru, atau negosiasi lainnya yang bertujuan
memecahkan konflik.

2
2) Teks negosiasi kerja sama: teks ini merupakan permohonan kerja sama antara
pengusaha dengan pihak bank untuk peminjam modal usaha atau kerja sama
lainnya yang bersifat menguntungkan semua pihak.
3) Teks negosiasi penjual dan pembeli: teks ini merupakan proses jual-beli antara
penjual dan pembeli.
b. Teks Negosiasi Tuturan Tidak Langsung (Surat)
Teks negosiasi ini dalam bentuk surat-menyurat. Pihak pertama mengirimkan surat
pengajuan dan pihak kedua menjawab pengajuan.

B. Struktur Teks Negosiasi


1. Struktur Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
a. Bagian Struktur Negosiasi Pemecahan Konflik
1) Pembuka adalah bagian yang terdapat salam, sapa, pengenalan diri dua
belah pihak (negosiator: penutur dan mitra tutur), dan penggiringan pokok
pembicaraan.
2) Isi adalah bagian yang terbagi dalam dua bagian, yaitu:
• penyampaian materi adalah bagian yang isinya menyangkut pertanyaan
atau pemberitahuan tentang objek atau permasalahan yang hendak
dinegosiasikan;
• tawar-menawar serta penyelesaian masalah di mana kedua belah pihak
saling bernegosiasi untuk mencapai suatu keputusan.
3) Penutup adalah bagian akhir dari teks negosiasi yang berisi salam penutup.

b. Bagan Struktur Teks Negosiasi Pemecahan Konflik

PEMBUKAAN

PENYAMPAIAN
STRUKTUR TEKS MATERI
NEGOSIASI
ISI
PEMECAHAN
KONFLIK TAWAR-MENAWAR DAN
PENYELESAIAN MASALAH

PENUTUP

3
2. Struktur Teks Negosiasi Kerja Sama
a. Bagian Struktur Teks Negosiasi Kerja Sama
1) Pembuka (orientasi) adalah bagian yang terdapat salam, sapa, pengenalan diri
dua belah pihak (negosiator: pengusaha dan pihak bank), dan penggiringan
pokok pembicaraan.
2) Isi adaah bagian yang terbagi dalam tiga bagian sebagai berikut.
• Pengajuan, yaitu bagian yang berisi pengajuan dari pengusaha kepada
bank tentang peminjaman kredit untuk modal usaha atau tambahan
modal usaha.
• Penawaran, yaitu bagian yang berisi penawaran dari pengusaha dan
sistem pembagian hasil dengan pihak bank selaku pemberi kredit.
• Persetujuan, yaitu bagian yang merupakan kesepakatan antara
pengusahan dengan pihak bank dengan kedua pihak sama-sama
diuntungkan.
3) Penutup, yaitu bagian akhir dari teks negosiasi yang berisi salam penutup.

b. Bagan Struktur Teks Negosiasi Kerja Sama

PEMBUKAAN (ORIENTASI)

PENGAJUAN

STRUKTUR TEKS
NEGOSIASI KERJA ISI PENAWARAN
SAMA

PERSETUJUAN

PENUTUP

3. Struktur Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli


a. Bagian Struktur Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli
1) Pembuka (orientasi) adalah bagian yang berisi salam, sapa, dan awal negosiasi.
2) Isi adalah bagian yang terdiri atas lima bagian yang dapat diulang, bergantung
jenis dan jumlah barang yang akan dibeli.

4
3) Permintaan adalah bagian berupa permintaan barang atau jasa yang ingin
dibeli oleh pembeli.
4) Pemenuhan adalah bagian berisi pemenuhan barang atau jasa dari penjual
yang diminta oleh pembeli.
5) Penawaran adalah bagian berisi tawar-menawar harga barang dari pembeli
dan penjual memberi tanggapan.
6) Persetujuan adalah bagian berisi keputusan antara dua belah pihak untuk
penawaran yang sudah dilakukan.
7) Pembelian adalah bagian berisi transaksi dari pembeli setelah penawaran
harga disetujui penjual.
8) Penutup adalah bagian akhir dari teks negosiasi yang berisi kalimat penutup
atau salam penutup.

b. Bagan Struktur Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli

PEMBUKAAN (ORIENTASI)

PERMINTAAN

PEMENUHAN

NEGOSIASI
PENJUAL DAN ISI PENAWARAN
PEMBELI

PERSETUJUAN

PEMBELIAN

PENUTUP

5
4. Contoh Teks Negosiasi beserta Strukturnya
a. Teks Negosiasi Pemecahan Konflik

NEGOSIASI UANG IURAN PHBN


PEMBUKAAN
Para siswa heboh karena mendengar pengumuman bahwa uang iuran PHBN
(Perayaan Hari Besar Nasional) sebesar Rp100.000,00 per siswa. Salah seorang
siswa, Dimas, memberanikan diri untuk menghadap waka kesiswaan perihal siswa
yang tidak setuju dengan nominal iuran PHBN tersebut.
Wakil siswa : “Selamat pagi, Pak!”
Waka kesiswaan : “Selamat pagi, silakan duduk!”
Wakil siswa : “Terima kasih, Pak.”
Waka kesiswaan : “Ada apa ini? Sepertinya ada hal yang penting?”
Wakil siswa : “Iya, Pak. Ini mengenai iuran PHBN.”

ISI
PENYAMPAIAN MATERI
Waka kesiswaan : “Ada apa dengan iuran PHBN?”
Wakil siswa : “Kami merasa keberatan Pak dengan iuran sebesar
Rp100.000,00. Kami ingin meminta keringanan biaya, Pak.”
Waka kesiswaan : ”Begini Dimas, dari pihak guru, kepala sekolah, dan jajarannya
sudah merapatkan hal ini. Jadi, sepertinya tidak mungkin
untuk diturunkan.”

TAWAR-MENAWAR DAN PENYELESAIAN MASALAH


Wakil siswa : “Apa benar-benar tidak bisa turun, Pak? Kasihan teman-teman
yang mempunyai adik yang berada di bangku SMP dan SD.
Orang tua mereka harus bekerja lebih keras untuk memenuhi
kebutuhan anak-anaknya saat PHBN. Kami harap iuran dapat
diturunkan menjadi Rp60.000,00.”
Waka kesiswaan : “Kalau Rp60.000,00 kurang, Dimas. Dalam PHBN nanti, kita
membutuhkan dana sekitar Rp80.000.000,00. Dari sekolah
dan guru sudah terkumpul uang sebesar Rp21.000.000,00
maka dengan 679 siswa akan didapat Rp67.900.000,00. Jika
iuran Rp60.000,00 nanti hanya didapat Rp40.740.000,00. Itu
kurang sekali dari kebutuhan sekolah kita.”
Wakil siswa : “Mohon diturunkan, Pak. Kami akan membantu dalam
pembuatan maskot, persiapan-persiapan, dan lain-lain yang
penting iurannya bisa turun.”

6
TAWAR-MENAWAR DAN PENYELESAIAN MASALAH
Waka kesiswaan : “Baiklah, saya akan mengusulkan Rp75.000,00, tapi kamu
harus mengoordinasikan teman-teman untuk membantu
persiapan–persiapan sekolah."

PENUTUP
Wakil siswa : “Baik Pak, akan saya lakukan. Terima kasih, Pak. Selamat pagi.”
Waka kesiswaan : “Ya, sama–sama. Selamat pagi.”

(Diadaptasi dari downloadmakalah.blog)

b. Teks Negosiasi Kerja Sama

NEGOSIASI PENGUSAHA FURNITUR DENGAN PIHAK BANK


PEMBUKAAN (ORIENTASI)
Pihak bank : “Selamat siang, Pak. Silakan duduk!”
Pengusaha : “Selamat siang. Ya, terima kasih.”(Pengusaha lalu duduk)

ISI
PENGAJUAN
Pengusaha : “Begini, Bu. Saya mempunyai usaha furnitur. Saya ingin mengajukan
proposal peminjaman uang.”
Pihak bank : “Bisa saya lihat proposalnya”
Pengusaha : “Silakan, Bu!” (Pihak bank membaca dan mempelajari proposal)
PENAWARAN
Pengusaha : “Usaha ini sudah turun-temurun dari kakek saya. Saya berencana
memperluas penjualan sampai luar negeri. Karena sudah ada
permintaan dari luar negeri.”
Pihak Bank : “Begini, Pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk
Rp800.000.000,00 kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya.
Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp500.000.000,00 dengan
bunga 5%.”
Pengusaha : “Tidak bisa tambah, Bu? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”
Pihak Bank : “Mungkin jika tambah sedikit bisa.”
Pengusaha : “Jika Rp700.000.000,00 bagaimana, Bu?”
Pihak Bank : “Maaf Pak, kami maksimal hanya mampu menyediakan
Rp650.000.000,00.”

7
PERSETUJUAN
Pengusaha : “Baiklah, Bu, Rp650.000.000,00 tidak apa-apa.”
Pihak Bank : “Silakan Pak menunggu sebentar.”
(Pengusaha menunggu beberapa menit)

PENUTUP
Pihak Bank : “Ini Pak uangnya Rp650.000.000,00 dengan bunga 5 %. Silakan
dihitung.”
Pengusaha : “Iya, Mbak. Terima kasih. Selamat siang.”
Pihak Bank : “Selamat siang.”

(Diadaptasi dari downloadmakalah.blog)

c. Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli

Negoisasi Jual-Beli Kerudung di Pasar


PEMBUKAAN (ORIENTASI)
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual-beli. Anton yang sedang
berekreasi ingin membelikan oleh-oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan
kerudung. Terjadilah tawar-menawar antara Anotn dan penjual kerudung.
Penjual : “Selamat siang.”
Anton : “Selamat siang.”

ISI
PERMINTAAN
Penjual : “Mau beli apa, Mas?”
Anton : “Ini, Mbak, mau beli kerudung untuk ibu saya.”
Penjual : “Yang modelnya bagaimana?”
Anton : ”Yang biasa saja, Mbak.”
Penjual : ” Silakan, Mas ke sini.”

PEMENUHAN
Penjual : “Silakan Mas dipilih, banyak pilihannya.”
Anton : “Saya suka yang hijau, Mbak, kalo dilihat segar.”
Penjual : “Iya, Mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu Mas.”

8
PENAWARAN
Anton : “Ini berapa, Mbak?”
Penjual : “Rp 50.000,00.”
Anton : “Wah, kok mahal, Mbak? Rp30.000,00 tidak boleh?”
Penjual : “Tidak boleh Mas, itu bahannya bagus soalnya.”
Anton : “Tidak bisa kurang, Mbak?”
Penjual : “Rp45.000,00 boleh, Mas.”
Anton : “Rp40.000,00 ya, Mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.”
Penjual : “Benar-benar tidak boleh, Mas. Nanti toko saya bisa bangkrut lagi,
hehe."

PERSETUJUAN
Anton : “Ya sudah, Mbak Rp45.000,00, saya ambil yang ini.”
Penjual : “Mau beli apa lagi, Mas?”

PEMBELIAN
Anton : “Itu saja, Mbak. Ini uangnya, Mbak.”
Penjual : ”Uangnya Rp50.000,00, kembali Rp5.000,00. Terima kasih, Mas.”
Anton : “Iya Mbak, sama-sama.”

PENUTUP
Penjual : “Selamat siang, Mas. Terima kasih telah berkunjung di toko saya”
Anton : “Selamat siang, Mbak.”

(Diadaptasi dari download makalah.blog)

Super "Solusi Quipper"


Ingat, struktur dasar dari teks negosiasi adalah BUKA-ISI-TUTUP!

C. Unsur-Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi


1. Partisipan
Partisipan adalah pelaku atau negosiator (penutur dan mitra tutur). Pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan yang berbeda. Sebagai contoh penjual dan pembeli, pengusaha
dan pihak bank. Perwakilan karyawan dan utusan perusahaan. Dalam teks negosiasi,
partisipan dibatasi dengan tanda titik dua, (teks dialog). Mereka menggunakan kata sapaan,
seperti bapak, ibu, mbak, mas, dan lain-lain.

9
2. Bahasa Santun
Teks negosiasi merupakan teks untuk menghasilkan kesepakatan. Jadi, bahasa yang
digunakan adalah bahasa yang santun, yakni bahasa yang bersifat positif dan tidak
menyinggung perasaan. Sebagai contoh memberikan salam, menggunakan sapaan yang
sesuai dengan usia dan jabatan, dan menolak dengan kata-kata tidak kasar.

3. Pasangan Tuturan
Teks negosiasi berupa tuturan langsung antara negosiator. Tuturan langsung itu berupa
tanya dan jawab antara penutur dengan mitra tutur.
Misalnya:
a. mengucapkan salam—membalas salam/diam;
b. bertanya—menjawab/tidak menjawab;
c. meminta—memenuhi/menolak permintaan;
d. menawarkan—menerima/menolak tawaran;
e. mengusulkan—menerima/menolak usulan.
Contoh:
• Wakil siswa : “Selamat pagi, Pak!” [mengucapkan salam]
Waka kesiswaan : “Selamat pagi, silakan duduk!” [menjawab salam]
[mempersilakan duduk]
Wakil siswa : “Terima kasih, Pak.” [mengucapkan terima kasih lalu duduk]
• Penjual : “Mau beli apa, Mas?” [bertanya]
Anton : “Ini Mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.” [menjawab]
• Anton : “Wah, kok mahal, Mbak? Rp30.000,00 tidak boleh?” [meminta]
Penjual : “Tidak boleh Mas, itu bahannya bagus soalnya.” [menolak permintaan]

2. Kalimat Persuasif
Negosiasi dilakukan dengan cara persuasi sehingga dalam teks negosiasi terdapat kalimat
persuasif. Dalam teks negosiasi, kalimat ini diperlukan untuk mencapai tujuan kesepakatan.
Contoh:
• “Mohon diturunkan, Pak. Kami akan membantu dalam pembuatan maskot, persiapan-
persiapan dan lain-lain yang penting iurannya bisa turun.”
• “Iya, Mas, cocok kalau dipakai sama ibu Mas.”
• “Tidak bisa tambah, Mbak? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”

10
5. Kalimat Deklaratif
Dalam teks negosiasi, kalimat deklaratif diperlukan untuk menginformasikan keinginan
partisipan. Tujuannya agar partisipan lain mengerti tentang hal yang sedang dinegosiasikan.
Contoh:
• “Kami merasa keberatan Pak dengan iuran sebesar Rp100.000,00. Kami ingin meminta
keringanan biaya, Pak.”
• “Begini, Pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp800.000.000,00
kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi
Rp500.000.000,00 dengan bunga 5%.”

6. Kalimat Interogatif
Dalam teks negosiasi, kalimat interogatif diperlukan untuk menanyakan informasi tentang
hal yang sedang dinegosiasikan.
Contoh:
• “Ada apa dengan iuran PHBN?”
• “Mau beli apa, Mas?”
• “Ini berapa, Mbak?”

7. Ungkapan Kesepakatan
Ungkapan kesepakatan adalah kata atau kalimat yang mengungkapkan makna bahwa
permasalahan negosiasi telah selesai dan keduanya mencapai tujuan yang sama.
Contoh:
• “Ya sudah, Mbak Rp45.000,00, saya ambil yang ini.”
• “Baiklah, Bu Rp650.000.000,00 tidak apa-apa.”
• “Baiklah saya akan mengusulkan Rp75.000,00, tapi kamu harus mengoordinasikan
teman-teman untuk membantu persiapan–persiapan sekolah.

8. Unsur Kebahasaan Lainnya


Unsur kebahasan lainnya adalah kalimat langsung, kata sapaan, ucapan salam, dan
pronomia persona.

11
LATIHAN SOAL

Bacalah teks negosiasi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1–3.
Bagian (1)
Penjual : “Apa benar Pak Manto tertarik dengan mobil yang saya iklankan di koran?”
Pembeli : “Betul, Pak. Dari foto yang ditampilkan di koran, saya tertarik ingin melihat fisik mobil.
Kelihatannya mobil Bapak masih bersih dan baru.”
Penjual : “Oh, itu betul sekali, mobil itu baru saya beli dua tahun yang lalu dan kondisinya
masih bagus. Saya menjualnya karena ingin membeli mobil baru yang muat untuk
saya sekeluarga.”
Bagian (2)
Pembeli : “Oh, begitu. Boleh saya lihat mobilnya, Pak?”
Penjual : “Mari, Pak Midun. Silakan.”

1. Bagian (1) kutipan teks di atas merupakan bagian dari struktur teks negosiasi, yaitu ….
A. orientasi
B. permintaan
C. pemenuhan
D. penawaran
E. persetujuan

2. Pada bagian (1), dalam dua pernyataan penjual terdapat unsur kebahasaan teks negosiasi,
kecuali ….
A. kalimat yang berisi ungkapan persuasif
B. kalimat yang memuat pronomina persona
C. berjenis kalimat langsung interogatif
D. terdapat nama partisipan
E. terdapat ungkapan kesepakatan

3. Bagian (2) teks di atas merupakan bagian pemenuhan pada struktur teks negosiasi. Alasan
yang mendukung pernyataan tersebut adalah ….
A. Penjual ingin menjual mobilnya karena terlalu kecil.
B. Pembeli tertarik dengan iklan mobil yang dipasang penjual di koran.
C. Pak Manto selaku calon pembeli mobil ingin melihat kondisi mobil secara langsung
dan dipenuhi oleh penjual.
D. Pembeli ingin melihat langsung penawaran mobil yang diiklankan koran dan ternyata
mobil itu baru dua tahun usianya.
E. Penjual mempersilakan pembeli untuk datang melihat kondisi fisik mobil di rumahnya.

12
Bacalah penggalan teks negosiasi di bawah ini dengan cermat untuk menjawab soal nomor 4–6.
Bagian A
Pengusaha : “Begini, Pak! Saya akan mengembangkan usaha saya. Oleh karena itu, saya akan
mengajukan kredit.”
Pihak bank : “Berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk mengembangkan usaha Anda?”
Bagian B
Pengusaha : “Saya membutuhkan dana sebesar Rp400 juta. Bisakah saya mendapatkan
pinjaman?”
Pihak bank : “Maaf, Pak. Jumlah pinjaman Bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank
memberikan pinjaman kepada Bapak sebesar Rp200 juta."
Pengusaha : “Apa tidak bisa lebih dari itu, Pak? Saya kan sudah lama menjadi nasabah di
bank ini.”
Pihak bank : ”Baiklah, untuk Bapak saya berikan Rp230 juta. Bagaimana, Pak?”
Pengusaha : “Usahakan lebih. Saya membutuhkan itu untuk mengembangkan usaha saya.”
Bagian C
Pihak bank : ”Mohon maaf, bank hanya mampu memberikan pinjaman Rp250 juta.”
Pengusaha : “Baiklah, saya setuju. Kapan uang itu dapat dicairkan? Kalau bisa secepatnya.”

4. Urutan yang tepat bagian A, B, C pada teks di atas adalah ….


A. penawaran-persetujuan-penutup
B. pembukaan-isi-penutup
C. orientasi-pengajuan-penawaran
D. pengajuan-penawaran-persetujuan
E. permintaan-pemenuhan-penawaran

5. Unsur kebahasaan berupa ungkapan persetujuan sesuai teks negosiasi di atas adalah ….
A. “Baiklah, saya setuju. Kapan uang itu dapat dicairkan? Kalau bisa secepatnya.”
B. ”Baiklah, untuk Bapak saya berikan Rp230 juta. Bagaimana, Pak?”
C. “Apa tidak bisa lebih dari itu, Pak? Saya kan sudah lama menjadi nasabah di bank ini.”
D. “Saya membutuhkan dana sebesar Rp400 juta. Bisakah saya mendapatkan
pinjaman?”
E. ”Mohon maaf, bank hanya mampu memberikan pinjaman Rp250 juta.”

13
6. Pasangan tuturan dialog pertama bagian B pada kutipan teks negosiasi tersebut adalah ….
A. mengusulkan—menolak usulan
B. mengucapkan salam—membalas salam
C. menawarkan—menerima
D. meminta—memenuhi
E. permintaan—penolakan

Bacalah teks negosiasi berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8.


A : ” Ada yang bisa saya bantu, Dik?”
B : “Saya ingin membeli sepatu basket, Pak.”

A : “Ya, Dik! Warnanya pun beragam.”


B : “Boleh saya melihatnya?”
A : “Silakan, Dik.”

7. Teks negosiasi tersebut merupakan jenis teks negosiasi tuturan langsung ….


A. penjual dan pembeli
B. pengusaha dan pihak bank
C. murid dan pihak sekolah
D. pedagang dan petugas keamanan
E. perwakilan buruh dan pihak pabrik

8. Penggalan teks tersebut terdiri dari dua bagian struktur teks negosiasi, yaitu ….
A. permintaan dan pemenuhan
B. pembukaan dan permintaan
C. penawaran dan persetujuan
D. pembelian dan penutup
E. pemenuhan dan penawaran

9. Hal ini berhubungan dengan negosiasi, kecuali ….


A. negosiasi dilakukan untuk pemecahan konflik antara dua pihak yang berbeda
kepentingan
B. disampaikan dengan bahasa yang santun
C. negosiasi seperti debat tidak ada mufakat
D. tujuan praktis dari negosiasi adalah mencapai kesepakatan
E. jenis negosiasi seperti negosiasi jual-beli dan negosiasi kerja sama

14
10. Struktur teks negosiasi penjual dan pembeli yang berurutan adalah ….
A. pembuka—isi—penutup
B. orientasi—pengajuan--penawaran--persetujuan—penutup
C. orientasi-permintaan-pemenuhan-penawaran-persetujuan-pembelian-penutup
D. pembukaan—penyampaian materi—tawar-menawar dan penyelesaian masalah—
penutup
E. orientasi—isi –penutup

15

Anda mungkin juga menyukai