Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan Penyuluhan Asi Dam Mpasi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PENYULUHAN ASI DAN MP-ASI DI DESA BRAMBANG,


KECAMATAN KARANGAWEN, KABUPATEN DEMAK

Disusun Sebagai Tugas Perencanaan Intervensi Gizi Masyarakat di Desa Brambang


Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

Disusun oleh:

Sulistiyani Kusuma P (P17431113035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


JURUSAN GIZI SEMARANG
PRODI DIII GIZI
TAHUN 2016
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah membaca, menilik, dan mempertimbangkan usulan kegiatan ini, maka


kami menyetujui kegiatan tersebut untuk direalisasikan dengan harapan dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Demak, Mei 2015

Mengetahui,

PEMBIMBING

SRI NOOR MINTARSIH SKM, MKes

NIP :19611009 198501 2 001


1. Pendahuluan

ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu,
memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi
bayi. Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk
buatan, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI
juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah
komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan
bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi
kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung
komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis
telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya
(Intellegencia Quotient) lebih tinggi.

Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih
mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang
lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan
masyarakat. Makanan bayi yang paling utama adalah ASI. Semua gizi dan
nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi telah terkandung di dalamnya, khususnya
bagi bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Kandungan yang kaya akan nutrisi
dan gizi ini tidak dapat tergantikan oleh susu formula, meskipun harganya
paling mahal sekalipun. Itulah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada
kita. Pemberian ASI eklsusive diberikan kepada bayi hingga bayi mencapai
usia 6 bulan, artinya selama 6 bulan bayi tidak perlu memerlukan tambahan
pendamping untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Menginjak usia 6 bulan,
bayi mulai diperkenalkan pada makanan yang dinamakan makanan
pendamping ASI atau disingkat MPASI. Inilah makanan bayi kedua yang
menyertai pemberian ASI. Mengenai menu makanan yang baik untuk
dijadikan sebagai makanan pendamping. Oleh sebab itu, dengan latar belakang
ini kami akan memberikan penyuluhan tentang ASI dan MP-Asi untuk
mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas.
2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah diadakan ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti,
memahami tentang arti dari ASI eksklusif itu sendiri,manfaat ASI bagi ibu dan
anak, kandungan gizi ASI dibandingkan susu formula, langkah-langkah
menyusui yang benar, makanan pendamping ASI, bentuk-bentuk MP-ASI,
tujuan pemberian MP-ASI.

B. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan ini, diharapkan calon ibu dan wanita usia subur mampu :
1. Memahami dan mengerti arti dari ASI eksklusif 6 bulan
2. Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi ibu
3. Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi anak
4. Mengerti manfaat ASI eksklusif bagi kelestarian hidup
5. Mengerti kandungan gizi ASI dibandingkan susu formula
6. Memahami dan mengerti mengenai MP-ASI
7. Mengerti bentuk-bentuk MP-ASI
8. Mengerti tujuan pemberian MP-ASI

3. Sasaran

Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu balita di Desa Brambang, Kecamatan


Karangawen, Kabupaten Demak.

4. Metode

a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya jawab

5. Waktu

Hari, tanggal : Sabtu, 14 Mei 2016


Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
6. Tempat
Tempat : Posyandu 6 (Karang Malang)
7. Biaya
1. Pembuatan Proposal Rp. 7.000,-
2. Pembuatan media (lembar balik)
 Kertas manila Rp. 5.000,-
 Lem kertas Rp. 1.000,-
 Print warna Rp. 13.500,-
3. Leaflet Rp. 5.000,-
4. Snack Peserta Rp. 35.000,-+
Total biaya Rp. 66.500,-

8. Evaluasi

1. Kehadiran ibu balita 75%

2. Ibu balita mengikuti kegiatan dengan aktif

3. Ibu balita dapat menjawab pertanyaan setelah penyuluhan, dengan


pertanyaan:

a. Apakah ASI Ekslusif?

b. Apakah MP-ASI itu?

c. Apa saja contoh makanan untuk balita?

9. Hasil

Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik, meskipun terdapat balita yang


rewel ketika penyuluhan berlangsung. Selain itu penyuluhan juga dapat diterima
oleh ibu balita yang ditandai dengan ibu balita yang semula tidak dapat menjawab
pertanyaan, setelah penyuluhan ibu-ibu balita dapat menjawab pertanyaan.
Sehingga, ibu balita dapat mengetahui tentang ASI Ekslusif dan MP-ASI. Ibu
balita yang hadir juga mengajukan beberapa pertanyaan yaitu :

1. Mbak, bagaimana kalau anak susah makan?

Jawaban : dibujuk ibu, misal anak dibawa jalan-jalan atau diberikan saja
ketika anak sedang main, sedikit tidak apa-apa asal sering bu. Selain itu
sediakan makanan yang bervariasi sehingga menarik perhatian si anak

2. Mbak, apakah ibu yang bekerja bisa memberikan ASI EKSLUSIF?

Jawaban : bisa bu, ibu bisa memerah ASI lalu dimasukkan ke dalam
botol/wadah bu. Namun, wadah tersebut disterilkan atau dibersihkan
dahulu. Misal dot/botol yang akan dipakai direbus terlebih dahulu.
Setelah itu, masukkan ASI yang sudah didalam botol ke dalam freezer
bu. Lalu, dikasihkan ke anak namun jangan di rebus bu. Cukup di
hangatkan dengan air hangat saja.

10. Penanggung Jawab : Sulistiyani Kusuma Putri

Lampiran 1

A. ASI EKSLUSIF
1. Pengertian ASI Ekslusif
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi sejak usia 0 – 6
bulan, tanpa penambahan apapun, air juga tidak, benar-benar hanya ASI.
Karena lambung bayi sangat kecil, dan ASI saja sudah memenuhi seluruh
kebutuhan gizi bayi secara sempurna
2. Manfaat ASI Eksklusif
a. Bagi bayi
 ASI Ekslusif mengandung kombinasi dan jumlah gizi yang dibutuhkan
bayi secara lengkap dan sempurna
 Bayi yang baru lahir membutuhkan tingkat lemak yang lebih tinggi
selama 6 bulan, tubuh seorang ibu akan mengetahui hal itu dan
menyesuaikannya dengan tepat sehingga membantu memulai
kehidupannya dengan baik
 ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh
ibu, sehingga bayi memiliki kekebalan dan terhindar dari penyakit di
awal kehidupannya
 Bayi menjadi cerdas karena ASI mengandung nutrisi yang mendukung
pertumbuhan pesat otak bayi yang sedang terjadi diperiode emas ini
 Hormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa kantuk dan rasa
nyaman. Hal ini dapat membantu menenangkan kolik, dan membantu
membuat bayi tertidur setelah menyusu, ini dibutuhkannya untuk
bertumbuh
 Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi
karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu
 Menyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan ikatan
dengan ibu. Ibu tetap bisa melakukan kegiatan sambil menyusui. Bayi
tetap mendapat manfaat dari kehangatan dan keamanan karena
meringkuk ke tubuh ibu.
b. bagi ibu dan keluarga
 Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan
tenang, nyaman, dan cinta untuk bayi
 Bagus untuk kesehatan. Menyusui membantu uterus kembali ke ukuran
normal lebih cepat dan mencegah perdarahan. Wanita yang menyusui
memiliki risiko lebih sedikit terkena osteoporosis dan beberapa tipe
kanker termasuk kanker payudara dan kanker ovarium
 ASI merupakan metode kontrasepsi yang alami
 Ibu menjadi cantik dan ceria. Cara paling mudah untuk menurunkan
berat badan! Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per
hari. Biarkan wanita lain berkeringat di tempat senam, semua yang
perlu Anda lakukan adalah berpelukan dengan bayi ibu
 Ekonomis, karena menyusui itu gratis. Biaya untuk susu formula
selama seminggu bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama
setahun untuk susu formula mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan
lebih dari itu ibu harus membeli perlengkapan seperti dot, botol dan
peralatan sejenisnya kemudian Anda harus menjaga barang-barang
tersebut tetap bersih
 Praktis karena ASI selalu siap tersedia. Tidak perlu mencampur susu
formula atau menunggu menghangatkan, sementara bayi menjerit tak
bisa ditenangkan. Tidak perlu khawatir kehabisan ketika tengah malam
atau khawatir tidak cukup membawa susu formula tersebut ketika
sedang berpergian
c. Kelestarian lingkungan hidup
 ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan
dan disteril, bisa mengurangi pemborosan bahan bakar
 Memberikan ASI lebih ramah lingkungan, karena untuk memenuhi
kebutuhan susu bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan
berapa alam hijau, bahkan menebang pohon pelindung hutan, untuk
memelihara sapi perah yang lebih banyak
 Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa menghemat
berapa banyak sampah botol dan kaleng susu yang dibuang
 Jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI
selama 1 tahun, tentunya akan menghemat berapa banyak pembalut
wanita (karena pada masa memberi ASI ibu tidak memerlukannya)

3. Jenis ASI
 Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang
dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke-3. Kolostrum bisa dikatakan
sebagai "imunisasi" pertama yang diterima bayi karena banyak
mengandung protein untuk daya tubuh yang berfungsi sebagai pembunuh
kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali dibandingkan dengan ASI.
 ASI Transisi adalah air susu ibu yang di produksi setelah kolostrum
antara hari ke-4 sampai dengan hari ke-10. Dalam susu transisi ini
terdapat Immunoglobulin, protein dan laktosa dengan konsentrasi yang
lebih rendah dari kolostrum tetapi konsentrasi lemak dan jumlah kalori
lebih tinggi, vitamin larut lemak berkurang, vitamin larut air meningkat.
Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.
 Susu Matur adalah susu yang keluar setelah hari ke-10. Berwarna putih
kental. Komposisi ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremilk)
mengandung lemak dan karbohidratnya lebih banyak dibandingkan
hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-isapan terakhir), maka jangan
terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang lain,
bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis agar bayi
mendapat seluruh manfaat yang ada.

4. Kandungan ASI
ASI mengandung:
a. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus
laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
3) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
b. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen
C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
c. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI


PROTEIN 12 gr 3,3 gr

LEMAK 3,8 gr 3,8 gr

LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr

KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal

VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI

VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr

VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr

KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr

BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula


1. ASI :
 Mengandung zat-zat gizi terutama DHA untuk perkembangan otak,
 Dapat membantu bayi menahan infeksi dan selaput mata
 Asi lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi
 Lebih murah (menghemat biaya), Tidak perlu disterilkan, dan minuman
dengan suhu yang paling tepat untuk bayi
 Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat menghindari alergi karena susu
formula seperti diare

2. Susu Formula
 Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh
tubuh bayi sehingga dapat menyebabkan susah BAB dan membuat bayi
tidak nyaman
 Biaya lebih mahal, peralatan harus disterilkan.
 Bagi bayi yang alergi terhadap susu formula tidak dapat menghindari diare
 Penyusuan susu formula dengan botol susu akan mengakibatkan
penyedotan yang tidak puas sehingga kemungkinan kegemukan
B. MP-ASI
1. Pengertian
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada
bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain
makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling
tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali
bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi
dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan
diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14).
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada
bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu
dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa
mengalami gangguan pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan
pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi,
bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan
pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang
dianjurkan kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia
bayi (Azrul, 2003).
2. Tujuan pemberian makanan pendamping ASI
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian makan pendamping
ASI akan memberikan manfaat yang baik untuk bayi, karena pemberian
makanan pendamping ASI memiliki tujuan sebagai berikut : ( Djitowiyono,
2010:43-44 ).
a. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi
tinggi
3. Gangguan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
a. Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan
makanan yang kurang bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus
bayi yang belum sempurna.
b. Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi
akibat usus bayi yang masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh
protein asing.
c. Terjadi malnutrisi atau gangguan pertumbuhan anak. Bila makanan yang
diberikan kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP
(Kurang Energi Protein) dan dapat terjadi sugar baby atau obesitas bila
makanan yang diberikan mengandung kalori yang terlalu tinggi.
d. Produksi ASI menurun, karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI
tadi, maka frekuensi menyusu menjadi lebih jarang, akibatnya dapat
menurunkan produksi ASI.
e. Tingginya solute load dari MP-ASI yang diberikan, sehingga dapat
menimbulkan hiperosmolaritas yang meningkatkan beban ginjal.
4. Dampak Pemberian MP-ASI Terlalu Dini
a. Risiko jangka pendek
1) Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan
frekuensi dan intensitas pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko
untuk terjadinya penurunan produksi ASI.
2) Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi
penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi
dan anemia.
3) Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
4) Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya
berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan
ini memang membuat lambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih
sedikit daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak
terpenuhi.
5) Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga
resiko infeksi meningkat.
6) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi anak
7) Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan
atau tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena
adanya kram di dalam usus.
b. Risiko jangka panjang
1) Obesitas
Kelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari
pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada
usia-usia selanjutnya adalah terjadi kelebihan berat badan ataupun
kebiasaan makan yang tidak sehat.
2) Hipertensi
Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15 mg/100 ml).
Namun, masukan dari diet bayi dapat meningkat drastis jika makanan
telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan menyebabkan
kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya gangguan/hipertensi.
3) Arteriosklerosis
Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet yang
mengandung tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak jenuh,
sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat
menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.
4) Alergi Makanan
Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini
dapat menyebabkan alergi terhadap makanan. Manifestasi alergi secara
klinis meliputi gangguan gastrointestinal, dermatologis, gangguan
pernapasan sampai terjadi syok anafilaktik (Cox, 2006).
5. Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan
a. ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi
sampai berumur 6 bulan
b. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat
menghindarkan dari berbagai risiko penyakit
c. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem
pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
d. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi
agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat
berkembang dengan baik
e. Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan
6. Tahapan dan cara pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) kepada
bayi :
a. Usia 6-9 bulan teruskan beri ASI sesering mungkin. Berikan ASI dulu
baru MP-ASI MP-ASI bubur tepung beras, pisang lumat (lihat MP-ASI
yang dianjurkan) Setiap hari (pagi, siang, dan sore) bayi diberikan MP-
ASI sebagai berikut:
 Usia 6 bulan diberikan 2 kali makan masing-masing sebanyak 6 sdm
peres
 Usia 7 bulan diberikan 2-3 kali makan masing-masing sebanyak 7
sdm peres
 Usia 8 bulan diberikan 3 kali makan masing-masing sebanyak 8 sdm
peres
 Usia 9 bulan diberikan 3 kali makan masing-masing sebanyak 9 sdm
peres
b. Usia 9 -12 bulan: Teruskan beri ASI sesering mungkin. Berikan ASI dulu
baru MP-ASI MP-ASI lebih padat dan kasar seperti bubur, nasi tim, nasi
lembik. Untuk selingan: biscuit bayi dan buah. Setiap hari (pagi, siang,
dan sore) bayi diberikan MP-ASI sebagai berikut:
 Usia bayi 9 bulan diberikan 3 kali makan masing-masing sebanyak 9
sdm peres dan makanan selingan 2 kali
 Usia bayi 10 bulan diberikan 3 kali makan masing-masing sebanyak
10 sdm peres dan makanan selingan 2 kali
 Usia bayi 11 bulan diberikan 3 kali makan masing-masing sebanyak
11 sdm peres dan makanan selingan 2 kali
c. Usia 12-24 bulan: Teruskan beri ASI sesering mungkin. Berikan MP-ASI
dulu baru ASI
 Berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai kemampuan anak,
jika perlu diawali dalam bentuk dicincang
 Berikan makan keluarga 3 kali sehari, sebanyak 1/3 sampai ½ porsi
dewasa, terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah
 Beri makanan selingan kaya gizi sebanyak 2 kali sehari diantara
waktu makan (pudding, kue, jus buah dll.)
 Makanan keluarga harus bervariasi
7. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang dianjurkan
a. Bubur tepung beras/beras merah yang dimasak dengan menggunakan air
atau kaldu daging atau sayuran
b. Sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang direbus kemudian di haluskan
menggunakan blender. Pada saat diblender sebaiknya ditambah dengan
kaldu atau air matang agar lebih halus. Sayuran dan kacang tersebut
adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning,
kacang hijau.
c. Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya,
pisang, apel, melon dan alpukat
d. Daging sapi pilihan yang tidak berlemak direbus dengan sedikit air,
kemudian di blender, ditambahkan ke bubur tepung
e. Ikan yang diblender. Ikan yang digunakan yang tidak berduri seperti
daging dari ikan kakap yang segar , ikan gindara, atau ikan salmon.
8. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak dianjurkan
a. Makanan yang mengandung protein gluten yaitu tepung terigu, barley, biji
gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Semua jenis makanan
tersebut dapat membuat perut bayi kembung, mual dan diare pada bayi.
Hal ini disebabkan oleh reaksi gluten intolerance
b. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa pada
makanan bayi
c. Makanan terlalu berlemak
d. Makanan pedas atau berbumbu tajam
e. Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
f. Buah-buahan yang mengandung gas, durian, cempedak. Sayuran
mengandung gas, kol, kembang kol, lobak. Kedua makanan tersebut
dapat membuat perut bayi kembung
g. Kacang tanah, dapat menyebabkan alergi atau pembengkakan pada
tenggorokan sehingga bayi sulit bernafas
h. Kadangkala telur dapat memacu alergi. Berikan secara bertahap dan
dengan porsi kecil. Jika bayi alergi segera hentikan
i. Susu sapi dan olahannya yang dapat membuat bayi alergi atau lactose
intolerance

Lampiran 2

POA
PENYULUHAN

No Kegiatan Waktu pelaksanaan Keterangan


2-10 Mei 2016 14 Mei 2016
1 Perencanaan X Perencanaan
- Penentuan tema
. penyuluhan mulai dari
- Pembuatan proposal dan
peninjauan,
media
menentukan tema,
sasaran yang akan
disuluh, membuat
proposal
2 Pelaksanaan penyuluhan X Penyuluhan dilaksanan
sesuai rencana kegiatan

Sarana dan
No Kegiatan Sasaran Implementasi Keterangan / metode
Prasarana
1 Penyuluhan Ibu anak balita Posyandu Dilaksanakan Penyuluhan akan
ASI ekslusif pada hari dilaksanakan di
dan MPASI Sabtu, 14 Mei posyandu 6 (Karang
2016 Malang). Penyuluh akan
menyampaikan dan
menjelaskan materi
tentang “ASI Ekslusif
dan MPASI”

Anda mungkin juga menyukai