Teknik Reservoir PDF
Teknik Reservoir PDF
Teknik Reservoir PDF
Kondisi: P dan T
GENERATION, MIGRATION, AND TRAPPING OF HYDROCARBONS
Seal
Fault HC-water
(impermeable) contact (HCWC)
Migration route
Seal
Hydrocarbon Reservoir
accumulation rock
in the
reservoir rock
Top of maturity
Source rock
CONTOH-CONTOH RESERVOIR HIDROKARBON
A. Wadah (Batuan Reservoir)
• Batupasir:
- Orthoquartzite
- Graywacke
- Arkose
(ketiga macam batupasir tersebut mempunyai komposisi
kimia yang berbeda-beda sesuai dengan sumber dan proses
sedimentasinya).
• Batuan Karbonat
• Shale
Sifat Fisik Batuan Reservoir
Porositas
Kompresibilitas
Permeabilitas absolut
Saturasi fluida
Wetabilitas
Tekanan Kapiler
Permeabilitas Efektif dan Relatif
Sifat Kelistrikan
B. Isi (Minyak, Gas, dan Air Formasi)
Sifat fisik minyak:
- Densitas minyak
- Viskositas minyak
- Kelarutas gas dalam minyak
- Faktor volume formasi minyak
- Koefisien kompresibilitas minyak.
Sifat fisik gas:
- Densitas gas
- Viskositas gas
- Faktor kompresibilitas gas
- Faktor volume formasi gas
- Koefisien Kompresibilitas gas.
Sifat fisik air formasi:
- Densitas air formasi
- Viskositas air formasi
- Kelarutan gas dalam air formasi
- Faktor volume formasi air
- Koefisien Kompresibilitas air formasi.
C. Kondisi Reservoir
• Kondisi reservoir meliputi tekanan reservoir dan temperatur reservoir.
• Kondisi reservoir sangat berpengaruh terhadap sifat fisik batuan maupun
fluida reservoir (minyak, gas dan air formasi).
• Kondisi reservoir berhubungan dengan kedalamaan reservoir. Reservoir
yang kedalamannya berbeda, tekanan dan temperaturnya juga berbeda .
C.1. Tekanan Reservoir
• Tekanan reservoir adalah tekanan fluida yang ada di dalam pori-pori
batuan reservoir.
• Tekanan reservoir menyebabkan terjadinya aliran fluida di dalam
reservoir ke dalam lubang sumur yang mempunyai tekanan relatif lebih
rendah.
• Tekanan reservoir akan berkurang (turun) sejalan dengan lama waktu
produksi (banyaknya fluida reservoir yang terproduksi).
Tekanan yang bekerja di dalam reservoir pada dasarnya
disebabkan oleh :
1. Ekspansi gas (tudung gas) pada gas cap drive reservoir, tenaga ini
disebut dengan body force. Karena pengaruh gravitasi akibat
perbedaan densitas antara minyak dan gas maka gas yang terpisah
dari minyak akan terakumulasi pada puncak reservoir menjadi tudung
gas. Pengembangan tudung gas ini dapat mendorong minyak mengalir
kedalam sumur produksi.
2. Pendesakan oleh air formasi yang diakibatkan adanya tekanan
hidrostatik dan/atau beban formasi di atasnya (overburden).
3. Pengembangan gas yang semula terlarut di dalam minyak pada
reservoir solution gas drive. Perbedaannya dengan reservoir gas cap
drive adalah bahwa gas yang terjadi (terbebaskan dari minyak) tidak
terperangkap di dalam pori-pori batuan tetapi mengalir bersama
minyak ke dalam sumur produksi.
4. Tekanan akibat adanya gaya kapiler yang besarnya dipengaruhi oleh
tegangan permukaan dan sifat kebasahan batuan.
Zona
Non-Wetting
Pc or height
P90
h = Pc / ∆f .g
Zona
P50
Transisi
• Td = Ta + Gt D
dimana :
Td : Temperatur formasi pada kedalaman D ft, oF
Ta : Temperatur permukaan rata-rata, oF
Gt : Gradien temperatur, oF/100 ft
D : Kedalaman, ratusan ft.
Dasar-Dasar
Klasifikasi Reservoir
Dasar Jenis-jenis Reservoir
Sandstone (batupasir), carbonate,
Komposisi Batuan shaly sand, fractured shale
Friable, unconsolidated,
Sementasi Butiran consolidated
Sistem Porositas Single porosity, dual porosity
24
1. Berdasarkan Perangkap
a. Perangkap Struktur
b. Perangkap Stratigrafi
c. Perangkap Kombinasi
25
a. Perangkap Struktur
Perangkap yang terbentuk akibat adanya gejala-gejala tektonik
atau struktur, seperti perlipatan dan patahan.
b. Perangkap Stratigrafi
Terbentuk karena perubahan lithologi batuan, seperti batuan reservoir
menghilang atau berubah fasies menjadi batuan lain, atau batuan yang
karakteristik reservoirnya menghilang sehingga menjadi penghalang
permeabilitas.
Perangkap Stratigrafi
Interseksi suatu
patahan dengan
suatu bagian ujung
pengendapan porous
dan permeabel
Perangkap Kombinasi
Perlipatan suatu
bagian reservoir dan
pembajian
2. Berdasarkan Fasa Fluida
• Reservoir Minyak
• Reservoir Gas Kondensat
• Reservoir Gas
31
Diagram Fasa Suatu Fluida Reservoir
(Craft dan Hawkins, “Applied Petroleum Reservoir Engineering”, 1991)
32
Diagram Fasa Suatu Fluida Reservoir
(Craft dan Hawkins, “Applied Petroleum Reservoir Engineering”, 1991)
33
A. Reservoir Minyak
• Reservoir Minyak Tak-Jenuh (Under -saturated)
34
Reservoir Minyak Jenuh (Saturated)
35
Under-saturated dan Saturated Reservoir
(Ahmed, T., “Hydrocarbon Phase Behavior”, 1989)
36
B. Reservoir Gas Kondensat
37
Reservoir Gas Kondensat
(Ahmed, T., “Hydrocarbon Phase Behavior”, 1989)
38
C. Reservoir Gas
• Reservoir Gas Basah
Mengandung fraksi berat yang lebih banyak daripada gas kering.
Fluida hidrokarbon di dalam reservoir berupa gas secara keseluruhan,
akan tetapi dalam proses produksinya sebagian gas berubah menjadi
cairan (kondensat) pada kondisi permukaan.
39
Reservoir Gas Kering
Kandungan utamanya adalah fraksi ringan seperti
methana dan ethana.
Kondisi reservoir maupun separator untuk reservoir
ini terletak di luar daerah dua fasa (daerah gas),
sehingga di permukaan tidak dijumpai HK cair.
40
Reservoir Gas Basah Reservoir Gas Kering
(Ahmed, T., “Hydrocarbon Phase Behavior”, 1989) (Ahmed, T., “Hydrocarbon Phase Behavior”, 1989)
41
3. Berdasarkan Tenaga
Pendorong
• Tenaga pendorong reservoir adalah tenaga alamiah
yang dapat menggerakkan minyak di dalam reservoir
menuju ke dalam sumur.
• Dapat berupa:
44
Ciri-ciri DepletionDrive Reservoir
P > Pb
P < Pb
P > Pb
P ≤ Pb
54
REVIEW
SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR
55
Sifat-Sifat Fisik
Batuan Reservoir:
1. Porositas
2. Kompresibilitas
3. Saturasi Fluida
4. Wetabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Permeabilitas
1. Porositas Batuan
Porositas adalah perbandingan antara volume
ruang pori terhadap volume bulk batuan.
Vb Vs
Vp
Vb Vb
Vb : vol. bulk batuan.
Vs : vol. padatan (grain).
Vp : vol. ruang pori.
59
Cubic
Vb = (2r)3 = 8r3
Vs = (4/3)pr3
Porosity = 47,6%
Rhombohedral
Porosity = 25,96%
60
• Tipikal porositas beberapa batuan sedimen:
- Soil: 55%
- Gravel & pasir: 20-50%
- Lempung (clay): 50-70%
- Batupasir: 5-30%
- Batu gamping (limestone): 10-30%
- Batubeku yang rekah-rekah: 10-40%
61
2. Kopresibilitas Batuan
1. Pada keadaan statis, gaya (beban)
overburden harus diimbangi oleh
Fo gaya ke atas dari matriks batuan dan
fluida di dalam pori-pori.
2. Jadi: Fo = Fr + Ff
dan
Fr Ff Po = Pr + P
4. Ketika fluida diproduksikan dari reservoir, maka tekanan fluida (P) turun sementara
tekanan overburden konstan, dan:
(a) gaya terhadap matriks naik ( “net compaction pressure”, Pr=Po-P)
(b) bulk volume mengecil (turun), dan
(c) volume pori mengecil (turun).
62
Cr : kompressibilitas matriks batuan, tekanan-1
1 dVr (biasanya Cr 0)
Cr
Vr dP Cp: kompressibilitas pori, tekanan-1
1 dV p
Cp * Cb: kompressibilitas bulk, tekanan-1
V p dP Vr : volume padatan (matriks)
1 dVb Vp: volume pori
Cb *
Vb dP Vb: volume bulk batuan
Cb Cr Cb P : tekanan hidrostatik fluida (pori)
Cp
P* : tekanan luar (overburden)
: porositas, fraksi.
63
• Kompresibilitas pori (Cp) sering disebut juga sebagai
kompresibilitas formasi (Cf) (Tiab, 2004).
• Hall (1953) meneliti hubungan kompresibilitas formasi
dengan porositas dan mendapatkan:
1.87
C f 6 x 0.415
10
Cf : kompresibilitas formasi (pori), psi-1
: porositas, fraksi.
64
Kompresibilitas total formasi dan fluida didefinisikan
sebagai:
Ct Co So C g S g Cw S w C f
Ct : Kompressibilitas total formasi, tekanan-1
Co: Kompressibilitas minyak, tekanan-1
Cg: Kompressibilitas gas, tekanan-1
Cw: Kompresibilitas air, tekanan-1
Cf : Kompresibilitas formasi, tekanan-1
So : Saturasi minyak, fraksi
Sg : Saturasi gas, fraksi
Sw : Saturasi air, fraksi.
Bila kompresibilitas total formasi diabaikan, maka OOIP
(metoda Material Balance) bisa 30% sd. 100% lebih besar
dari harga sebenarnya (Hall, 1953).
65
3. Saturasi Fluida
Perbandingan antara volume pori batuan yang
ditempati oleh fluida dengan volume pori efektif
(saling berhubungan) batuan.
volume pori yang diisi oleh minyak
So =
volume pori yang saling berhubungan
66
Hal-Hal Penting Mengenai Saturasi:
• Sg + So + Sw = 1
• So Vb + Sg Vb = (1 – Sw) Vb
• Saturasi fluida bervariasi terhadap posisi di dalam reservoir.
67
4. Wetabilitas (Wettability)
• Bila gaya “kohesi” antar molekul-molekul suatu fluida lebih
kecil daripada gaya “adhesi” antara molekul fluida dengan
permukaan padatan, maka dikatakan fluida tersebut
bersifat “membasahi” padatan.
• Air membasahi permukaan kaca.
• Air-raksa (mercury) tidak membasahi permukaan kaca.
• Wetabilitas atau tingkat kebasahan adalah kemampuan
fluida untuk membasahi padatan.
• Wetabilitas suatu fluida dinyatakan dengan sudut kontak
(contact-angle = q ).
• q < 90o berarti fluida membasahi padatan (batuan), q > 90o
berarti fluida tidak membasahi padatan.
• Faktor yang mempengaruhi:
• komposisi kimia fluida,
• komposisi kimia (mineral) padatan, dan
68
• temperatur.
5. Tekanan Kapiler
• Tekanan kapiler didefinisikan sebagai perbedaan
tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak
saling-campur (immiscible) sebagai akibat terjadinya
pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
• Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan
tekanan antara fluida “non-wetting phase” dengan
fluida “wetting phase”, atau :
Pc = Pnw - Pw
70
• Tekanan kapiler dalam pipa kapiler tergantung pada jari-jari pipa dan
jenis fluida yang ada.
• Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut:
2. .cos q
Pc . g. h
dimana : r
Pc = tekanan kapiler
= tegangan antar-muka antara dua fluida
q = sudut kontak fluida pembasah
r = jari-jari pipa kapiler
= perbedaan densitas dua fluida
g = percepatan gravitasi
h = tinggi kenaikan fluida pembasah dalam pipa kapiler. 71
Untuk sistem butiran yang teratur dan
seragam, “Plateau” mengemukakan pers.
tekanan kapiler sbb.:
P90
Pc or height
h = Pc / ∆f .g
Zona Transisi
P50
P10
Free Water Level
0,20 1,00
Sw
Kurva Tekanan Kapiler dan Ketinggian vs Sw
(Wright dan Woddy, 1955)
6. Permeabilitas
• Kemampuan suatu batuan (media berpori) untuk
meloloskan fluida yang ada di dalam pori-porinya.
• Permeabilitas absolut; bila fluida yang mengisi ruang pori
dan mengalir di dalam media berpori hanya satu fasa.
• Permeabilitas efektif; bila fluida yang mengisi ruang pori
lebih dari satu fasa.
• Permeabilitas relatif; perbandingan antara permeabilitas
efektif dengan permeabilitas dasar (base permeability).
Base permeability bisa berupa k absolut atau knw pada saat
Sw=Swirr.
A
h1-h2
q
A
h1
h2
(Panjang kolom pasir) L
0.6 0.6
Oil
0.4 0.4 Water
Oil
0.2 0.2
Water
0 0
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Water Saturation (% PV) Water Saturation (% PV)
Hidrokarbon: Hidrokarbon:
Methane 70 – 98 % Methane 50 – 92 %
Ethane 1 – 10 % Ethane 5 – 15 %
Prophane trace – 5 % Prophane 2 – 14 %
Butane trace – 2 % Butane 1 – 10 %
Pentane trace – 1 % Pentane trace – 5 %
Hexane trace – 0.5 % Hexane trace – 2 %
Heptane kecil (biasanya Heptane s/d – 1.5%
tidak ada) Non Hidrokarbon:
Non Hidrokarbon:
Nitrogen Trace – 15 % Nitrogen trace – 10 %
Carbon dioxide Trace – 1 % Carbon dioxide trace – 4 %
Hidrogen sulfide Kadang-kadang Hidrogen Sulfide trace – 6 %
Helium s/d 5 % Helium tidak ada
YS 15/9/08
Komponen Pembentuk Crude Oil
YS 15/9/08
Sifat-Fisik Gas Hidrokarbon
YS 15/9/08
1. Faktor Kompresibilitas (Deviasi) Gas (Z)
Persamaan gas nyata:
PV = Z m RT/M atau PV = Z n RT
Harga faktor Z dapat ditentukan dengan:
• Korelasi Standing dan Katz,
• Pers. keadaan (EOS), misal: Pers. Soave-Redlich-Kwong (SRK)
Penentuan harga Z gas alam dengan korelasi Standing dan Katz dan
persamaan keadaan (EOS) memerlukan harga tekanan tereduksi
semu (Ppr) dan temperatur tereduksi semu (Tpr).
Tekanan tereduksi: Ppr=P/Ppc
Temperatur tereduksi: Tpr=T/Tpc
dimana: Ppc = yi Pci
Tpc = yi Tci
yi = fraksi mol komponen (gas murni) ke-i didalam sistem,
Pci= tekanan kritis komponen ke-i (dari tabel),
Tci = temperatur kritis komponen ke-i.(dari tabel).
YS 15/9/08
Tabel 5.1 Konstanta Fisik Beberapa Senyawa HK dan Impurities
91
YS 1/12/08
Tabel 5.1a Generalized Physycal Properties of C6 to C45
92
YS 1/12/08
Tabel 5.1a Generalized Physycal Properties of C6 to C45
(lanjutan)
93
YS 1/12/08
Ppc dan Tpc campuran gas hidrokarbon (di permukaan) dapat juga
ditentukan dengan grafik (Gambar 4.1) atau persamaan
Standing:
Tc = 168 + 325 (gg) - 12,5 (gg)2
Pc = 677 + 15 (gg) - 37,5 (gg)2
dimana: gg adalah specific gravity gas atau campuran gas.
Gb. 4.1
Pseudo-critical
properties of
natural gases.
YS 15/9/08
Faktor Z dengan metoda Standing dan Katz
Bila gas alam mengandung impurities, seperti CO2, H2S, N2, maka
penentuan faktor Z perlu dikoreksi dengan berbagai cara, al:
a. Cara Eilerts, Sage, dan Lacey (CO2, H2S, dan N2)
b. Koreksi Cara Wichert dan Aziz (CO2 dan H2S)
c. Cara Carr, Kobayashi dan Burrows (CO2, H2S, dan N2)
Faktor Koreksi Terhadap Pc dan Tc Untuk Setiap 1 % mol Impuritis
(Carr, Kobayashi dan Burrows)
YS 15/9/08
Contoh soal:
Komponen Fraksi,Mol
CH4 0,60
C2H6 0,05
CO2 0,10
H2 S 0,20
N2 0,05
Ditanyakan :
a) Harga faktor kompresibilitas gas pada temperatur 200 oF dan
tekanan 1500 psia, bila dihitung dengan metode Standing dan
Katz dan koreksi Carr et.al.
98
YS 1/12/08
Penyelesaian:
99
YS 1/12/08
Impurities Koreksi Tc, oR Koreksi Pc, psia
CO2 - 0,8 + 4,4
H2 S + 1,3 + 6,0
N2 - 2,5 - 1,7
Dengan metode Carr et.al., maka Ppc dan Tpc perlu dikoreksi
terhadap impurities (lihat Tabel 5.2), sebagai berikut:
Tpc kor = Tpc – 0,8 x 10 + 1,3 x 20 – 2,5 x 5
= 434,56 – 8,00 + 26,00 – 12,50 = 440,06 oR.
Ppc kor = Ppc + 4,4 x 10 + 6,0 x 20 – 1,70 x 5
= 832,37 + 44,0 + 120 – 8,50 = 987,87 psia.
1500
Ppr 1,52
987 ,87
460 200
T pr 1,50
440,06
Dari grafik Gambar 5.4 diperoleh Z = 0,86.
100
YS 1/12/08
Perhitungan Z dengan Persamaan Soave-Redlich-Kwong
RTc
b = 0,08664
Pc
R 2 Tc2
aC = 0,42747
Pc
a = {1 + m(1 – Tr1/2)}2
m = 0,480 + 1,574w – 0,176w2
w = -(log Pvr + 1) pada Tr = 0,7
Pvr = tekanan uap tereduksi
Tr = temperature tereduksi
VM = volume molar = volume setiap lb-mole gas.
102
YS 1/12/08
Contoh soal:
Komponen Fraksi,Mol
CH4 0,60
C2H6 0,05
CO2 0,10
H2S 0,20
N2 0,05
103
YS 1/12/08
Jawab:
= {1 + 0,5646 (1 – 1,519½)2
= 0,7548
aC = 0,42747 (R2Tc2/Pc)
= 0,42747 (10,732 x 434,562/832,37)
= 11165,756
aT = aCa = 11165,756 x 0,7548 = 8428
b = 0,08664 (RTc/Pc)
= 0,8664 (10,73 x 434,56/832,37) = 0,4853
105
YS 1/12/08
Misalkan VM = 3 cuft/lb-mole
maka: aT
p (VM b) RT
VM (VM b)
8428
1500 (3 0,4853 ) 10,73x660
3(3 0,4853 )
= 2306,052 x 2,5147 – 7081,80
= - 1282,80
Misal VM = 5 cuft/lb-mole
Maka:
aT
p (VM b) RT
VM (VM b)
8428
1500 (5 0,4853 ) 10,73x660
5(5 0,4853 )
= 1077,60
106
YS 1/12/08
misal VM = 3 + 2 {1282,8/(1282,8+1077,7)}
= 3 + 1,087
= 4,087 cuft/lb-mole
Maka
aT
p (VM b) RT
VM (VM b)
8428
1500 (4,087 0,4853 ) 10,73x660
4,087 (4,087 0,4853 )
107
YS 1/12/08
misal VM = 4,087 + 0,913 {54,88/(54,88+1077,7)}
= 4,1312 cuft/lb-mole
Maka
aT
p (VM b) RT
VM (VM b)
8428
1500 (4,1312 4853 ) 10,73x660
4,1312 (4,1312 0,4853 )
= - 1,7843
108
YS 1/12/08
aT
p (VM b) RT
VM (VM b)
[1500+8428/{4,1327 (4,1327 + 0,4853)}] (4,1327 - 0,4853) – 10.73x660 =
0,0202 mendekati nol, pemisalan dianggap benar.
Jadi vol 20 lb-mole gas = 20 x 4,1327 = 82,654 cuft.
Z = Vaktual/Videal
Videal = nRT/P
= (20)(10,732)(660)/1500
= 94,442 cuft.
Z = 82,654/94,442
= 0,87518.
Catatan : Metode Carr et.al. menghasilkan Z = 0,876.
109
YS 1/12/08
Persamaan Peng-Robinson
Peng dan Robinson mengusulkan suatu persamaan sbb.:
aT
p (VM b) RT ……. (3-26)
VM (VM b) b(V M b)
dimana: aT = aC a
RTc
b = 0,07880 Pc
aC = 0,45724 R 2 Tc2
Pc
a = {1 + m(1 – Tr1/2)}2
m = 0,37464 + 1,5422w – 0,2699w2
w = acentric factor (Tabel 5.1)
VM = volume molar = v/m.
Seperti metode SRK, VM dicari secara coba-coba sehingga harga ruas kiri pers.
sama dengan ruas kanan. Z factor bisa dihitung dng pers Z = VM/(RT).
110
YS 1/12/08
2. Koefisien Kompresibilitas Gas (Cg)
• Koefisien kompresibilitas gas didefinisikan sebagai fraksi perubahan volume
gas terhadap perubahan tekanan pada temperatur konstan.
1 V 1 VM
Cg atau Cg
V P T VM P T
Gb. 4.5
Grafik Cg vs P
Cg = Cpr/Ppc
3. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
• Satu cubic-foot gas di dalam reservoir, bila dibawa ke
permukaan volumenya tidak akan tetap 1 cuft, melainkan
bertambah besar karena pemuaian.
• Perbandingan volume gas pada kondisi reservoir dengan
kondisi standar disebut “Faktor Volume Formasi Gas”:
Vres
Bg
Vsc
Bila standard condition (sc) adalah
P = 14,7 psia dan T = 520 oR, dan Zsc = 1,00 maka:
YS 15/9/08
1. Kelarutan Gas di dalam cairan (Rs)
• Kelarutan (solubility) gas adalah volume gas yang
terbebaskan dari cairan sewaktu cairan (minyak bumi)
berubah dari kondisi reservoir menjadi kondisi permukaan.
YS 15/9/08
Gambar. 4.13. Tipikal
Hubungan
Co dan Tekanan pada P > Pb
Gambar 4.16
Pengaruh Proses
Pembebasan Gas
Terhadap Bo.
Penentuan Bo dengan Metode Standing
Standing juga membuat grafik hubungan Bo sbb.
YS 15/9/08
KLASIFIKASI CADANGAN
• Definisi Cadangan:
Cadangan (reserves) adalah jumlah hidrokarbon (crude oil
atau natural gas) yang diperkirakan akan dapat diproduksikan
ke permukaan secara komersial pada waktu mendatang dari
akumulasi hidrokarbon yang telah diketahui.
Lower
Rsk
RESERVES
Project Maturity
RESOURCES
Development on Hold
Meassured Indicated Inferred
1C 2C 3C Development not Viable
UNRECOVERABLE
PROSPECTIVE Prospect
Undiscovered
RESOURCES
Commercial
Potentially
Lead
Low Best High
IIP
Higher
Rsk
Estimate Estimate Est.
Play
UNRECOVERABLE
• 1P = Proved. Proved
• 2P = Proved + Probable.
Probable
• 3P = Proved + Probable + Possible.
Possible
130
A. Cadangan Terbukti (Proved Reserves)
Definisi:
Adalah jumlah hidrokarbon, yang berdasarkan analisis data geologi
dan/atau keteknikan, dapat diperkirakan dengan tingkat kepastian
tinggi ( ≥ 90%), akan dapat diperoleh secara ekonomis pada waktu
mendatang dengan kondisi ekonomi, metode operasi, maupun
peraturan pemerintah yang ada.
Kriteria:
Telah memiliki data tes sumur (DST) dan/atau data performance
(perilaku) hasil produksi yang telah dikorelasi dengan data log.
Daerah reservoir yang dikategorikan sbg terbukti (proved) meliputi:
1) Daerah yang telah di-deliniasi dan telah didefinisikan dengan
kontak fluida hidrokarbon dengan air (WOC atau WGC).
2) Daerah-daerah reservoir yang belum dibor tetapi dapat
ditentukan sebagai daerah komersial untuk diproduksikan,
berdasarkan data geologi dan keteknikan.
131
Besar cadangan dapat mengalami perubahan dgn
pertambahan waktu, al. disebabkan oleh :
• Perubahan status suatu lapangan, dengan telah dimulainya
produksi pada lapangan tersebut.
• Adanya perhitungan ulang dengan adanya pengeboran-
pengeboran baru, ataupun oleh adanya data penunjang
baru yang lain.
132
B. Cadangan Potensial
(Unproved Reserves)
Adalah jumlah hidrokarbon (minyak dan/atau
gas) yang berdasarkan pada data geologi
dan keteknikan, jumlahnya masih harus
dibuktikan dengan pemboran dan pengujian
lebih lanjut.
Cadangan Potensial mempunyai derajat
kepastian yg relatif rendah.
133
B.1. Cadangan Mungkin (Probable Reserves)
Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat
didalam reservoir yang mungkin dapat diproduksikan.
Tingkat kepastian: minimal 50 % dari jumlah cadangan terbukti
+ cadangan mungkin bisa diperoleh di permukaan (bisa
diproduksikan).
Kriteria: Hanya memiliki data sumur dan log tetapi belum pernah ada
tes sumur (DST) dan/atau data perfomance hasil produksi.
Cadangan mungkin bisa berupa:
• Cadangan dimana data sub-surface tidak mencukupi untuk
mengklasifikasikan cadangan ini sebagai cadangan terbukti , tetapi bisa
menjadi terbukti (proved) bila dilakukan ”step-out drilling” normal.
• Cadangan yang terdapat pada formasi yang mungkin produktif
berdasarkan data log tetapi belum ada data core ataupun uji sumur.
• Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling
(mestinya bisa menjadi cadangan terbukti bila spasi sumur dibuat lebih
rapat).
134
B.2. Cadangan Harapan (Possible Reserves)
Definisi : Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) yang terdapat didalam
reservoir yang diharapkan dapat diproduksikan.
Tingkat kepastian: minimal 10% dari jumlah cadangan terbukti +
cadangan mungkin + cadangan harapan bisa diperoleh di
permukaan (bisa diproduksikan).
Kriteria: Zona reservoir penghasil hidrokarbon yang diperoleh
dari korelasi geologi dan geofisika dan/atau di luar daerah
investigasi uji sumur (DST = drillstem test).
Cadangan mungkin bisa berupa:
• Cadangan yang berdasarkan interpretasi geologi bisa jadi terdapat di luar
daerah yang dikilasifikasikan sebagai daerah mungkin.
• Cadangan yang terdapat pada formasi yang memperlihatkan tanda
sebagai ”petroleum bearing” berdasarkan analisis core dan log tetapi
tidak bisa diproduksikan pada laju produksi komersial.
• Tambahan cadangan yang mungkin bisa diperoleh dari infill-drilling tetapi
masih mengandung ketidak-pastian.
135
Kandungan Minyak Mula-mula
(Original Oil in Place, OOIP)
• Didefinikan sebagai:
Jumlah hidrokarbon (minyak dan atau gas) mula–mula
yang terkandung di dalam suatu reservoir.
136
• Ultimate Recovery (UR):
Adalah maksimum cadangan hidrokarbon (minyak dan atau gas)
yang dapat diambil secara komersial pada tahap produksi primer
(primary recovery), yi. tahap produksi dengan menggunakan
tenaga alamiah reservoir.
• Recovery Factor (RF):
Perbandingan antara Ultimate Recovery dengan Original Oil In
Place atau Initial Gas In Place.
• Produksi Kumulatif:
Jumlah hidrokarbon yang telah diperoleh di permukaan sampai
dengan saat ini.
• Cadangan Sisa (Remaining Reserves):
Selisih antara Ultimate Recovery dengan Produksi Kumulatif
(Cumulative Production) sampai dengan saat ini.
• Current Recovery Factor (CRF):
Perbandingan antara Produksi Kumulatif sampai saat ini dengan
Original Oil In Place atau Initial Gas In Place. 137
HUBUNGAN OOIP/IGIP, CADANGAN, PRODUKSI
KUMULATIF, DAN CADANGAN SISA
139
Metode Perkiraan Cadangan
Perkiraan cadangan (proved reserves) dapat dilakukan
melalui beberapa metode:
1. Metode Volumetrik; dapat digunakan sebelum maupun
sesudah reservoir diproduksikan.
2. Metode Material Balance (Keseimbangan Materi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada
penurunan tekanan reservoir.
3. Metode Decline Curve (Kurva Penurunan Produksi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada
penurunan laju produksi maupun tekanan reservoir.
140
1. Perkiraan Kandungan dan Cadangan
Hidrokarbon Metode Volumetris
• Metode Volumetris dapat digunakan untuk memperkirakan
besarnya cadangan reservoir pada suatu lapangan minyak
atau gas yang baru dimana data yang tersedia belum
lengkap.
• Data yang diperlukan untuk perhitungan cadangan
dengan metode volumetrik adalah:
• porositas rata-rata,
• saturasi fluida rata-rata,
• faktor volume formasi minyak dan gas,
• volume bulk batuan.
141
Perkiraan
Original Hydrocarbons in Place
Water Zone
Volumetric method
142
Perkiraan Original Oil In Place (OOIP)
N 7758 Vb
1 Swi
......... (1)
Boi
dimana :
N = original oil in place, STB
Vb = volume bulk batuan reservoir untuk zona-
minyak, acre–feet
= porositas batuan, fraksi
Swi = saturasi air formasi mula–mula pada zona-
minyak, fraksi
Boi = FVF minyak mula–mula, bbl/STB
7758 = faktor konversi, bbl/acre–feet . 143
Perkiraan Initial Gas In Place (IGIP)
o Untuk batuan reservoir (zona gas) yang memiliki volume
Vb acre–feet pada kondisi awal, maka volume gas yang
terkandung di dalamnya adalah:
G 43560 Vb
1 S wi......... (2)
Bgi
dimana :
G = initial gas in place, SCF.
Bgi = FVF gas mula–mula, cuft/SCF
Vb = volume bulk batuan reservoir untuk zona gas, acre-feet
= porositas batuan, fraksi
Swi = saturasi air formasi mula–mula pada zona gas, fraksi
43560 = faktor konversi, cuft/acre–feet.
144
Ultimate Recovery (UR) atau Cadangan Ultimate
UR = N x RF untuk res. minyak, dan UR = G x RF untuk res. gas.
Secara volumetris, ultimate recovery reservoir minyak (oil) dapat
ditentukan dengan persamaan sbb.:
1 S wi S or
UR 7758 Vb STB ....... (3)
Boi Boa
Untuk reservoir gas dengan mekanisme pendorong air, UR dapat
ditentukan dengan persamaan:
1 S wi S gr
UR 43560 Vb SCF ....... (4)
B Bga
gi
dimana :
Sor = saturasi minyak residual residual, fraksi.
Sgr = saturasi saturasi gas residual, fraksi.
Swi = saturasi rata-rata air mula-mula, fraksi.
Boa = FVF minyak pada kondisi abandonmen, bbl/STB.
Bga = FVF gas pada kondisi abandonmen, cuft/scf. 145
Recovery Factor (RF) Res. Minyak
ultimate recovery
RF
initial oil in place
volume minyak awal volume residual
......... (5)
volume minyak awal
Atau:
Vb S oi V S oa
Boa
RF Boi b
S
Vb oi
Boi
S oi S
B oa B
oi oa S B
1 oa oi .......... (6)
S oi Boa S oi
Boi
146
Recovery Factor (RF) Res. Gas
ultimate recovery
RF
initial gas in place
volume gas awal volume residual
......... (5a)
volume gas awal
Atau:
S gi S ga
Vb B Vb B
RF gi ga
S gi
Vb
Bgi
S gi S ga
B
gi B ga S ga Bgi .......... (6a)
1
S gi Bga S gi
Bgi
147
Perkiraan RF Metode JJ. Arps
Res. Minyak Water Drive :
A. Persamaan Trapezoidal
Vb
h
An An 1 ........ (9)
2
Digunakan apabila : (An+1)/An 0,5
dimana :
Vb : volume batuan, acre-ft.
An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.
An+1 : luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya,
acre.
h : interval garis kontur isopach,ft.
B. Metode Pyramidal
h
Vb An An 1 An An 1
3
........ (10)
dimana :
Vb : volume batuan, acre-ft.
An : luas yang dibatasi garis kontur isopach terendah, acre.
An+1 : luas yang dibatasi garis kontur isopach di atasnya, acre.
h : interval garis kontur isopach, ft.
Perhitungan OOIP
7758 Vb (1 S wi )
N ........ (11)
Boi
dimana :
N : original oil in place, STB.
∆Vb : jumlah volume batuan mengandung minyak, cuft.
: porositas batuan, fraksi.
Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.
Boi : faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB.
7758 : Konstanta faktor konversi, bbl/acre-ft.
Perhitungan IGIP
43560 Vb (1 S wi )
G ........ (12)
Bgi
dimana :
G : initial (original) gas in place, SCF
∆Vb : volume batuan mengandung gas, cuft.
: porositas batuan, fraksi.
Swi : saturasi air mula-mula, fraksi.
Bgi : faktor volume formasi gas mula-mula, cuft/SCF.
43560 : konstanta faktor
konvers, cuft/acre-ft.
Contoh Soal Volumetrik-1
Diketahui luas planimeter area garis isopach A0, A1, A2, dan
seterusnya, sebagai berikut :
Luas Area
Garis Isopach
(acre)
A0 450
A1 375
A2 303
A3 231
A4 154
A5 74
A6 0
Pertanyaan :
Hitung total volume
reservoir dari peta isopach
tersebut dan berapa
kandungan minyak awal (N),
bila diketahui = 0,19, Swi =
0,30 dan Boi = 1,27 bbl/STB.
Jawaban Volumetrik-1
Luas Perbandingan
Garis
Area Luas area
Isopach
(acre) (An+1/An)
2 e-
A3 231 0,67
A4 154 0,48
feet
Area A4 :
A5 74 0
A6 0
5
Vb 154 74 154 74 558 Acre-
3
feet
Area A5 :
7758 Vb (1 S wi )
N
Boi
= 5.452.842 STB
Contoh Soal Volumetrik-2
Diketahui peta isopach, sebagai berikut :
Skala peta 1 inch = 1000
ft
1 acre = 43.560 ft2
1 kotak ∞ 1.000.000
ft2
1 inc2 ∞ 22,96 acre
Pertanyaan :
Hitung total volume
reservoir dari peta isopach
tersebut dan berapa
kandungan minyak awal (N)
bila diketahui
= 0,21,
Swi = 0,29
Boi = 1,06 bbl/STB.
Jawaban Soal Volumetris-2
Luas,
Kontur Kotak Luas, feet2
acre
A0 112 112.000.000 2571,17
A1 86,5 86.500.000 1985,77
A2 53 53.000.000 1216,71
A3 24,5 24.500.000 562,44
A4 7,5 7.500.000 172,18
A5 1 1.000.000 22,96
Jawaban Soal Volumetris-2
Area A1 :
Area A4 :
Vb
10
3
562,44 172,18 562,44 172,18
= 3486,03 acre-feet
Jawaban Soal Volumetris-2
7758 Vb (1 S wi )
N
Boi
N = 53.866.986,49 STB
Contoh Soal-3
Suatu reservoir gas volumetrik memiliki karakteristik sbb.:
A = 3.000 acres, h = 30 ft, = 0,15, Swi = 20%,
T = 150°F, Pi = 2.600 psia.
P, psia Z
2600 0,82
1000 0,88
400 0,92
P, psia Z Bg,
cuft/scf
2600 0,82 0,0054
1000 0,88 0,0152
400 0,92 0,0397
V p (1 S wi )
G
Bgi
75,17 x109
CRF 9
86,3%
87,12 x10
Soal untuk latihan
1. Perangkap reservoir minyak TM 2013 mempunyai keliling
garis kontur ketebalan sebagaimana ada dalam kolom A dan
B. Interval ketebalan kontur atas dan bawahnya ada pada
kolom E. Hitung C, D dan F, serta tentukan rumus pada
kolom G untuk menghitung Vb (Trapezoidal atau
Pyramidal). Hitung pula Vb sebagai jumlah dari masing-
masing Vb yang dibatasi 2 kontur pada kolom H. Diketahui:
1 in2 peta = 1000 acre riil.
2. Jika diketahui bahwa porositas batuan reservoir TM 2013
adalah 20% dan saturasi air saat ditemukan (Swi) sebesar
30%, serta FVF minyaknya (Boi) = 1,15 rbbl/STB. Hitung
harga Original Oil Inplace dalam STB.
3. Jika diketahui pada kondisi abandonmen: Soa = 30% dan Boa
= 1,1 rbbl/STB. Hitung RF dan UR.
A B C D E F G H
Prod. Keliling Luas Luas area Interval Rasio Persa- Vb
area Kontur area prod. riil kontur area maan (acre
(in) prod. di lapangan h (ft) – ft)
peta A (acres )
L (in2)
A0 100 6
A1 90 6
A2 70 6
A3 50 6
A4 40 6
A5 25 4
A6 0
a. Keliling , sesuai teorema transformasi bentuk
Lmap p r ;r
2
2p
b. Ariil Lmap 1000 acre , sesuai skala peta
2
in
c. Rasio Area An 1
An
An An 1
h
Vtrap
2
V pyr
h
3
An An 1 An x An 1