Biaya Bunga Selama Konstruksi
Biaya Bunga Selama Konstruksi
Biaya Bunga Selama Konstruksi
Disusun oleh :
Akuntansi yang tepat untuk biaya bunga telah menjadi perdebatan yang sangat
lama.Tiga pendekatan telah disarankan untuk menghitung bunga yang terjadi dalam
pembiayaan pembangunan aktiva, dan peralatan:
1. Kapitalisasi tanpa bunga selama masa konstruksi. Pada pendekatan ini, bunga dianggap
sebagai biaya pembiayaan dan bukan biaya konstruksi. Beberapa berpendapat bahwa jika
sebuah perusahaan telah menggunakan pendanaan ekuitas dan bukan hutang, maka tidak
akan dikenakan biaya ini. Argumen utama terhadap pendekatan ini adalah bahwa
penggunaan uang tunai, apa pun sumbernya, memiliki biaya bunga terkait implisit, yang
tidak boleh diabaikan.
2. Biaya konstruksi dengan semua biaya dana yang digunakan, apakah dapat di identifikasi
atau tidak. Metode ini berpendapat bahwa biaya konstruksi harus mencakup biaya
pembiayaan, baik secara tunai, utang, atau equity. Pendukung teori ini mengatakan
bahwa semua biaya yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva siap untuk digunakan,
termasuk bunga, adalah bagian dari biaya asset Bunga,apakah aktual atau
diperhitungkan, adalah biaya, seperti halnya tenaga kerja dan materials. Sebuah kritik
utama dari pendekatan ini adalah bahwa perhitungan biaya modal ekuitas berfifat
subjektif dan di luar kerangka sistem biaya historis.
3. IFRS menggunakan istilah biaya pinjaman daripada beban bunga. Biaya pinjaman
termasuk beban bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif. Kita menggunakan
istilah beban bunga disini untuk menunjukkan itu adalah biaya pinjaman.
Hanya mengkapitalisasi biaya bunga yang terjadi selama masa konstruksi. Pendekatan
ini setuju dengan sebagian dasar pemikiran pendekatan kedua- bahwa bunga adalah biaya
yang sama nilainya dengan biaya bahan baku dan tenaga kerja. Tetapi pendekatan ini hanya
mengkapitalisasi biaya bunga yang timbul melalui sumber pembiayaan-utang. Artinya,
pendekatan ini tidak membuat ketetapan dalam menentukan biaya jika pembiayaan dilakukan
melalui sumber pembiayaan-ekuitas. Dalam pendekatan ini, perusahaan yang menggunakan
sumber pembiayaan-utang akan memiliki aset dengan biaya yang lebih tinggi daripada
perusahaan yang menggunakan sumber pembiayaan-ekuitas. Beberapa pihak menganggap
pendekatan ini tidak memuaskan karena mereka percaya bahwa biaya perolehan suatu aset
harusnya sama apakah itu dibiayai secara tunai, utang, ataupun ekuitas.
IFRS menggunakan pendekatan ketiga-kapitalisasi bunga aktual (dengan modifikasi).
Metode ini mengikuti konsep bahwa biaya historis dalam perolehan aset mencakup semua
biaya (termasuk bunga) yang terjadi untuk membawa aset tersebut pada kondisi dan lokasi
yang diperlukan agar dapat digunakan sesuai rencana. Dasar pemikiran dari pendekatan ini
adalah bahwa selama konstruksi, aset tersebut tidak menghasilkan pendapatan. Oleh karena
itu, perusahaan harus menangguhkan (mengkapitalisasi) biaya bunga. Setelah
pembangunannya selesai, aset tersebut siap untuk digunakan dan perusahaan dapat
memperoleh pendapatan. Pada titik ini, perusahaan harus melaporkan bunga sebagai beban
dan menandingkannya dengan pendapatan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus
membebankan setiap biaya bunga yang terjadi dalam pembelian aset yang siap untuk
digunakan.
Dalam mengimplementasikan pendekatan umum ini, perusahaan mempertimbangkan
tiga hal:
1. Kualifikasi aktiva.
2. Periode kapitalisasi.
3. Jumlah yang harus dikapitalisasi.
Akumulasi
Pengeluaran
X Tarif Bunga = Bunga Avoidabel
Rata-rata
tertimbang
Shalla sebaiknya menghapus bunga yang dikapitalisasi sebagai bagian dari depresiasi
terhadap nilai guna aset di dalamnya dan tidak lebih dari term dari utang. Dia seharusnya
mengungkapkan jumlah bunga yang dikapitalisasi selama periode tersebut dan tarif
kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah bunga yang dikapitalisasi, yang dibagi
menjadi bagian untuk beban dan bagian untuk dikapitalisai.
Pada 31 Desember 2011, Shalla mengungkapkan jumlah bunga yang dikapitalisasi
baik itu sebagai bagian dari laporan laba rugi atau di dalam catatan yang menyertai laporan
keuangan. Kami mengilustrasikan bentuk pengungkapan keduanya, pada ilustrasi 10-7 dan
10-8.
ILUSTRASI 10-7
Pelaporan bunga dikapitalisasi dalam laporan laba rugi
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga $239,500
Dikurangi: Bunga dikapitalisasi 120,228 119,272
Pendapatan sebelum pajak XXXX
Pajak pendapatan XXX
Laba bersih XXXX
ILUSTRASI 10-8
Pengungkapan bunga dikapitalisasi di dalam catatan laporan keuangan
Catatan 1: Kebijakan Akuntansi. Bunga dikapitalisasi. Selama 2011 total biaya bunga
$239,500, sebesar $120,228 dikapitalisasi dan sebesar $119,272 dibebankan ke beban
bunga. Tarif kapitalisasi yang digunakan adalah 11,04%.
Isu-isu khusus yang berkaitan dengan Kapitalisasi Bunga
Dua isu yang berkaitan dengan kapitalisasi bunga ditujukan pada perhatian khusus:
1. Pengeluaran/belanja tanah
2. Pendapatan bunga
Pengeluaran perolehan Tanah. Ketika perusahaan membeli tanah dan bermaksud
mengolahnya untuk tujuan tertentu, biaya bunga yang terkait dengan pengeluaran tersebut
dapat dikapitalisasi. Apabila tanah tersebut dibeli dengan tujuan sebagai lokasi untuk
bangunan (seperti lokasi pabrik), biaya bunga yang dikapitalisasi selama periode
pembangunan merupakan bagian dari biaya pabrik, bukan tanah. Sebaliknya, jika perusahaan
mengolah tanah tersebut untuk dijual, biaya bunga yang dikapitalisasi selama periode
pembangunan merupakan bagian dari biaya perolehan tanah. Akan tetapi, perusahaan tidak
seharusnya mengkapitalisasi biaya bunga yang terkait dengan pembelian tanah untuk
spekulasi karena aktiva tersebut telah siap untuk dipergunakan sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Pendapatan Bunga. Perusahaan seringkali meminjam dana untuk membiayai
pembangunan suatu aktiva. Mereka menginvestasikan kelebihan atas pinjaman dana pada
interest bearing securities untuk sementara waktu hingga mereka membutuhkan dana untuk
membiayai pembangunan. Selama tahap awal pembangunan, pendapatan bunga, yang
diperoleh dapat melebihi biaya bunga yang timbul atas dana yang dipinjam.
Haruskah perusahaan meng-offset pendapatan bunga terhadap biaya bunga ketika
menentukan nilai bunga untuk mengkapitalisasinya sebagai bagian dari biaya konstruksi
aktiva? IFRS mengharuskan bahwa pendapatan bunga yang diperoleh atas pinjaman spesifik
(specific borrowings) harus meng-offset biaya bunga yang dikapitalisasi. Alasannya adalah
bahwa pendapatan bunga atas pinjaman spesifik yang diperoleh secara langsung terkait
dengan biaya bunga atas pinjaman tersebut. Contohnya, asumsikan bahwa Shalla Company
memperoleh pendapatan bunga $10,000 pada tahun 2011 yang terkait dengan pijaman
spesifik sebesar $750,000. Dalam hal ini, Shalla mengkapitalisasi biaya bunga sebesar
$110,228 ($120,228 - $10,000), bukan $120,228. Seperti yang ditunjukkan, Shalla hanya
menggunakan pendapatan bunga pinjaman spesifik untuk mengurangi jumlah yang
dikapitalisasi. Offsetting pendapatan bunga dari pinjaman umum lainnya tidak tepat karena
itu mengarah pada pengurangan bunga dikapitalisasi yang keliru.
Observasi
Persyaratan untuk pengkapitalisasian bunga masih dalam perdebatan. Dari kacamata
konseptual, banyak yang meyakini bahwa untuk alasan yang disebutkan di awal, perusahaan
harus mengadopsi salah satu dari no interest cost atau all interest cost, actual atau
diperitungkan.
Persyaratan untuk mengkapitalisasi interest dapat menyebabkan dampak yang
signifikan pada laporan keuangan. Contoh, saat pendapatan dari perusahaan bangunan Jim
Walter’s Corporation (USA) mennurun dari $ 1.51 sampai ke $ 1.71 untuk tiap sahamnya,
perusahaan kehilangan 11 sen pada tiap saham karena kemerosotan yang disebabkan oleh
kapitalisasi pada bunga dalam proyek pertambangan batu bara dan beberapa pabrik yang
sedang dalam pembangunan.
Bagaimana para pemegang kepentingan menentukan dampak dari kapitalisasi bunga
dalam garis bawah perusahaan?. Mereka memeriksa catatan atas laporan keuangan.
Perusahaan dengan kapitalisasi bunga material harus menutup jumlah dari kapitalisasi bunga
terhadap biaya total bunga. Contohnya, Royal Dutch Shell (GBR and NLD) mengkapitalisasi
hamper 42% dari keseluruhan total biaya bunga dalam tahun yang bersangkutan dan
menyediakan catatan kaki berikut yg berhubungan dengan kapitalisasi bunga.
Interest Expense
Interest Incurred $2,051
Less: Interest Capitalised (870)
Total $ 1,181
(Aplikasi persentase bunga dalam menentukan jumlah dari kapitalisasi tahun 2008 adalah
5.0 %, 2007; 5.0%; 2006;4.0%)