Dokumen tersebut membahas pentingnya interaksi dan komunikasi efektif siswa dengan lingkungan seni budaya melalui pengembangan sikap demokratis, etis, dan toleransi selama proses pembelajaran seni. Sikap tersebut akan mendorong siswa berinteraksi dengan masyarakat luas secara santun.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya interaksi dan komunikasi efektif siswa dengan lingkungan seni budaya melalui pengembangan sikap demokratis, etis, dan toleransi selama proses pembelajaran seni. Sikap tersebut akan mendorong siswa berinteraksi dengan masyarakat luas secara santun.
Deskripsi Asli:
Interaksi Dan Komunikasi Efektif Dengan Lingkungan Seni Budaya
Dokumen tersebut membahas pentingnya interaksi dan komunikasi efektif siswa dengan lingkungan seni budaya melalui pengembangan sikap demokratis, etis, dan toleransi selama proses pembelajaran seni. Sikap tersebut akan mendorong siswa berinteraksi dengan masyarakat luas secara santun.
Dokumen tersebut membahas pentingnya interaksi dan komunikasi efektif siswa dengan lingkungan seni budaya melalui pengembangan sikap demokratis, etis, dan toleransi selama proses pembelajaran seni. Sikap tersebut akan mendorong siswa berinteraksi dengan masyarakat luas secara santun.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
Nama : Agung dwi prasetyo
Kelas : XI MIA I
Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan
Lingkungan Seni Budaya
Dari pengalaman belajar apresiasi seni, di harapkan berkembang
sikap demo kratis, etis, toleransi, dan sikap positif lainnya. Sikap demokratis misalnya akan tercermin ketika siswa mengacu kepada prinsip diferensiasi dan tidak diskriminatif, hal ini akan terjadi bila ia memberi peluang yang sama kepada semua anggota panitia mengemukakan pendapat untuk menentukan, misalnya, tema pameran. Contoh sikap demokratis lain, adalah prilaku yang tidak bias gender. Siswa akan memperlihatkan penerapan prinsip kesetaraan gender sesama teman dan pergaulan dengan masyarakat seni dan lingkungan pergaulan sosial pada umumnya. Sikap toleran akan tercermin ketika siswa dapat menerima perbedaan pendapat dalam aktivitas mengapresiasi seni, karena dari kajian
yang dilakukannya dalam menafsirkan data pengamatan perbedaan
respons estetik adalah sesuatu yang wajar. Sebab dia tahu pada dasarnya seni dapat dipersepsi secara berbeda. Sikap etis akan tercermin bila siswa dalam kegiatan diskusi yang hangat, tidak mengucapkan kata-kata atau menunjukkan prilaku yang bernada melecehkan, menertawakan, merendahkan, menghina, atau kata lain yang setara dengan itu.
Dari perolehan kehidupan berbudaya dalam proses pembelajaran di
sekolah, dan dari interaksi siswa dengan dunia seni (kunjungan pameran, museum, galeri, sanggar, atau pergaulan langsung, misalnya, dalam kegiatan diskusi dalam kegiatan pameran di sekolah dan lain-lain). Diharapkan para siswa dapat berinteraksi dengan santun dan efektif dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas, termasuk lingkungan seni budaya, di mana ia bermukim. Dengan sikap berbudaya seperti itu, maka para siswa dapat mengamalkan prilaku positif dan optimistik dalam berinteraksi dengan masyarakat seni rupa, seni pertunjukan, dan masyarakat dalam konteks lokal, nasional, dan internasional.