Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan 5. Darah I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA

PERCOBAAN DARAH I

Oleh :
SULASTRI
153112620120044

JURUSAN S1 BIOLOGI MEDIK


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2017
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA

A. Judul : Percobaan Darah I

B. Tanggal : 4 Desember 2017

C. Tujuan :
Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :
1. Menghitung jumlah sel darah merah (sel eritrosit)
2. Menghitung jumlah sel darah putih (sel leukosit)
3. Menentukan kadar hemoglobin (Hb)

D. DasarTeori :
Darah adalah unit fungsional seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen
yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah yang ada pada
darah sekitar 55% dari jumlah darah dalam tubuh manusia,
sedangkan sel-sel darah yang ada pada darah sekitar 45%. Sel-sel
darah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu eritrosit, leukosit, dan
trombosit.
1. Hitung Jumlah Eritrosit
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm
kubik darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5
juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4
juta sel darah merah. Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti
cakram dengan garis tengah 7,5 M dan tidak berinti. Warna eritrosit
kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam
sitoplasma terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.

Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul


yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen
dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler. Warna merah pada eritrosit berasal dari
warna zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum
tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel
darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah aktif selama 120
hari sebelum akhirnya dihancurkan.Tiap-tiap sel darah merah
mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin mempunyai
fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh
jaringan tubuh.

2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)


Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh
Hb.
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau
mikroliter darah. Untuk menghitung jumlah sel-sel eritrosit ada dua
metode, yaitu manual dan elektronik (automatik). Metode manual
menggunakan bilik hitung. Prinsip hitung eritrosit manual adalah darah
diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung
eritrosit dan mencegah hemolisis. Larutan Pengencer yang digunakan
adalah:
Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid 0.5 g, Merkuri
klorid 0.25 g, aquadest 100 ml. Pada keadaan hiperglobulinemia,
larutan ini tidak dapat dipergunakan karena dapat menyebabkan
precipitasi protein, rouleaux, aglutinasi.
Larutan Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat glasial 33.3 ml,
aquadest 200 ml. Larutan ini mencegah aglutinasi dan rouleaux.
Natrium klorid 0.85 %
Nilai Normal :
Dewasa laki-laki : 4.50 6.50 (x106/L)
Dewasa perempuan : 3.80 4.80 (x106/L)
Bayi baru lahir : 4.30 6.30 (x106/L)
Anak usia 1-3 tahun : 3.60 5.20 (x106/L)
Anak usia 4-5 tahun : 3.70 5.70 (x106/L)
Anak usia 6-10 tahun : 3.80 5.80 (x106/L)
Penurunan jumlah eritrosit dapat disebabkan kehilangan darah
(perdarahan), anemia, leukemia, infeksi kronis, mieloma multipel,
cairan per intra vena berlebih, gagal ginjal kronis, kehamilan, hidrasi
berlebihan. Peningkatan eritrosit dapat disebabkan polisitemia vera,
hemokonsentrasi/dehidrasi, dataran tinggi, penyakit kardiovaskuler.

2. Hitung Jumlah Leukosit


Sel Leukosit berukuran antara 10 nm25 nm. Fungsi sel darah
putih untuk melindungi badan dari infeksi penyakit serta pembentukan
antibodi di dalam tubuh. Jumlah sel darah putih lebih sedikit daripada
sel darah merah. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum tulang,
limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah putih terdiri atas agranulosit dan
granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler, sedangkan
granulosit bila plasmanya bergranuler.
Sel darah putih dapat dibedakan menjadi beberapa macam
yaitu limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan basofil. Jenis sel darah
putih yang terbanyak ialah neutrofil sekitar 60%. Neutrofil berfungsi
menyerang dan mematikan bakteri. Terdapat dua cara untuk
menghitung leukosit dalam darah tepi.Yang pertama adalah cara
manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.
Cara kedua adalah cara semi automatik dengan memakai alat
elektronik.
Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari
keadaan asal dan lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi,
sekitar 10.00030.000/l. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12
jam yaitu antara 13.000 38.000 /l. Setelah itu jumlah leukosit turun
secara bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar
antara 4500 11.000/ l. Pada keadaan asal jumlah leukosit pada
orang dewasa berkisar antara 5000 10.0004/l. Jumlah leukosit
meningkat setelah melakukan aktifitas fisik yang sedang,tetapi jarang
lebih dari 11.000/l. Bila jumlah leukosit lebih dari nilai rujukan, maka
keadaan tersebut disebut leukositosis sedangkan bila jumlah leukosit
kurang dari nilai rujukan, maka keadaan tersebut disebut leukopenia.
Hitung leukosit memiliki prinsip bahwa darah diencerkan
dengan larutan asam lemah yang menyebabkan sel-sel eritrosit
hemolisis serta darah menjadi encer sehingga sel-sel leukosit mudah
dihitung .

3. Hitung Kadar Hemoglobin Darah


Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada sel darah merah
yang berfungsi sebagai media transport karbondioksida dari jaringan
tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam
hemoglobin membuat darah berwarna merah. Sel darah merah
mengandung hemoglobin (Hb) yang dapat membawa oksigen (O2)
dan karbon dioksida (CO2). Sintesis hemoglobin dimulai dalam
pronormoblas dan berlanjut bahkan dalam stadium retikulosit. Saat
retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran
darah, retikulosit tetap membentuk sejumlah kecil hemoglobin satu
hari sesudah dan seterusnya sampai sel tersebut menjadi eritrosit
yang matur.
Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer
(mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua
sub unit mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap sub
unit memiliki berat molekul 16,000 Dalton, sehingga berat molekul
total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub unit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan
hemoglobin memilki kapasitas empat molekul oksigen. Hemoglobin
(Hb) tersusun atas protein globular. Tiap rantai Hb terdiri atas empat
rantai polipeptida, rantai ini terdiri dari dua rantai alfa. Tiap rantai
mengandung 141 asam amino, sedangkan pada rantai beta tiap
rantainya mengandung asam amino sebanyak 146

Kadar Haemoglobin Normal


Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 gr/dl
Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 gr/dl
Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 gr/dl
Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 gr/dl
Pada dewasa (Pria) : 13.2 - 17.3 gr/dl
Pada dewasa (Wanita) : 11.7 - 15.5 gr/dl
Adanya hemoglobin dalam darah ini menyebabkan eritrosit
berwarna merah, karena hemoglobin merupakan penyusun 30% dari
total isi eritrosit. Hemoglobin mempunyai berat molekul 64.450 dan
merupakan suatu molekul yang dibentuk oleh 4 rantai polipeptida,
dimana pada tiap polipeptida melekat pada gugus heme. Heme
adalah suatu turunan porfirin yang mengandung besi (Fe). Polipeptida
ini dinamai secara bersama sebagai bagian dari globin dari molekul
hemoglobin. Adapun fungsi dari hemoglobin ini adalah sebagai alat
transportasi O2 serta membawa hasil akhir proses respirasi CO2.
Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menyebabkan anemia.
Kekurangan Hb disebabkan karena kekurangan zat besi.
Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi
globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara
dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi dengan ion
Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin
yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk dibandingkan dengan
warna standar. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara
pengenceran dengan aquadest sehingga warnanya sama dengan
warna standar.

E. Alat, Bahandan Cara Kerja


1. Alat
Alat yang digunakan dalam test/percobaan ini adalah sebagai
berikut :

NO NamaAlat Jumlah
1 Bilik hitung dan kaca penutupnya 1 Unit
2 Pipet Thoma (pengencer eritrosit) 1 Unit
3 Pipet Leuko (pengencer leukosit) 1 Unit
4 Mikroskop cahaya 1 Unit
5 Lanset 1 Unit
6 Autoklik 1 Unit
7 Gelas Arloji 1 Unit
8 Alat Penghitung (Counter) 1 Unit
9 Tabung Hemoglobulinometer Sahli 1 Unit
10 Pipet Sahli 1 Unit
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam test/percobaan ini yaitu sebagai
berikut :
NO NamaBahan Jumlah
Orang percobaan
1 1 orang (wanita)
(mahasiswa biomedik)
2 Alkohol 70% Secukupnya
3 Kapas/tissue Secukupnya
4 Larutan Hayem (eritrosit) Secukupnya
5 Larutan Turk (leukosit) Secukupnya
6 Larutan HCl 0.1 N Secukupnya
7 Aquades Secukupnya

3. Prinsip Kerja
1. MenghitungJumlahEritrosit (seldarahmerah)
Prinsip hitung sel darah merah adalah sel darah merah
dalam larutan hayem akan tetap stabil bentuknya. Sedangkan
protein plasma akan mengalami denaturasi.Kemudian sel yang
tinggal (sel darah merah) dihitung dengan menggunakan bilik
hitung.
2. MenghitungJumlahLeukosit (seldarahputih)
Prinsip hitung sel darah putih adalah sel darah putih
menyerap warna biru violet, sedangkan sel darah merahnya
hancur oleh asam cuka 2% yang ada pada reagen turk,
membentuk hematin asam. Kemudian sel yang tinggal (sel darah
putih) dihitung dengan menggunakan bilik hitung.
3. Menentukan Kadar Hemoglobin Darah (Hb)

Cara ini didasarkan pada perubahan Hb dengan HCl ,1 N


menjadi hematin asam yang berwarna tengguli. Campuran ini
diencerkan dengan akuades sampai warnanya sama dengan
warna standar yang ada pada tabung Sahli.
4. Cara Kerja
1. Menghitung Jumlah Eritrosit (sel darah merah)
a. Lakukan pengambilan darah perifer pada jari OP.
b. Hisap darah perifer tersebut dengan pipet thoma sampai angka
0,5 lalu diencerkan dengan larutan hayem sampai angka 101,
jangan sampai ada gelembung udara.
c. Kocok selama 5 30 detik dan diamkan pada suhu kamar.
d. Siapkan bilik hitung dengan hati-hati bersihkan dengan kain
yang bersih dan halus, juga siapkan mikroskop.
e. Setelah didiamkan pada suhu kamar, buang larutan di dalam
ujung pipet 3-4 tetes lalu diisikan ke dalam bilik hitung.
f. Diamati Penyebaran sel darah merah dengan Lensa Objektif
10x dan dihitung Jumlah sel darah merah pada Lensa objektif
40x.
g. Kemudian hitung jumlah sel darah merah pada 5 kotak R kecil
yang terletak di bagian tengah bilik hitung.
h. Hitung dengan menggunakan rumus R x F x P.
2. Menghitung Jumlah Leukosit (sel darah putih)
a. Lakukan pengambilan darah perifer pada jari OP.
b. Hisap darah perifertersebutdengan pipet leuco sampai angka
0,5 lalu diencerkan dengan larutan turk sampai angka 11,
jangan sampai ada gelembung udara.
c. Kocok selama 15 30 detik dan diamkan pada suhu kamar.
d. Siapkan bilik hitung dengan hati-hati bersihkan dengan kain
yang bersih dan halus, juga siapkan mikroskop.
e. Setelah didiamkan pada suhu kamar, buang larutan di dalam
ujung pipet 3-4 tetes lalu diisikan ke dalam bilik hitung.
f. Diamati Penyebaran sel darah putih dengan Lensa Objektif 10x
dan dihitung Jumlah sel darah putih pada Lensa objektif 40x.
g. Kemudian hitung jumlah sel darah putih pada 4kotak W besar
yang terletak di empat sudut bilik hitung.
h. Hitung dengan menggunakan rumus W x F x P.
3. Menentukan Kadar Hemoglobin Darah (Hb)
a. Cara Sahli
(i) Tabung Hemoglobinometer Sahli diisi dengan HCl 0,1 N
sampai angka 2.
(ii) Siapkan darah perifer, hisap dengan pipet Sahli sampai
angka 20, kemudian masukkan ke dalam larutan HCl 0,1
N pada tabung hemoglobinometer Sahli yang telah
disiapkan, bilas dengan pipet 2 3 kali hingga pipet
bersih dari darah.
(iii) Kocok tabung sampai homogeny, lalu berdirikan di
tengah tabung Sahli.
(iv) Perlahan-lahan encerkan isi tabung dengan aquades
sampai warnanya sama dengan warna standar pada
tabung Sahli
(v) Hasilnya dibaca dengan melihat batas miniskus cairan.
(vi) Skala pada tabung Sahli menunjukkan kadar Hb dengan
g/dL.
F. HasilPercobaan (Data)
Menentukan kadar Hemoglobulin Metode Sahli
G. Pembahasan
Pada tanggal 4 Desember 2017 dilakukan beberapa percobaan
yaitu hitung jumlah sel eritrosit, hitung jumlah sel leukosit, menentukan
kadar Hemoglobulin dengan metode sahli. Sampel darah yang digunakan
ialah sampel darah Nn.Rasmia .Dari beberapa percobaan tersebut
diperoleh hasil sebagai berikut :
No Percobaan Hasil
1 Hitung jumlah eritrosit 5.270.000 butir sel/mm3
2 Hitung jumlah leukosit 6.950.000 butir sel/mm3
3 Hitung kadar Hb cara Sahli 14,1 g/dL

Pada hitung jumlah eritrosit, eritrosit dihitung pada 5 kotak eritrosit


yang berada di tengah bilik hitung yang terdiri dari 16 kotak kecil dengan
ukuran 0,05 mm x 0,05 mm = 0,0025 mm2 luasnya, dan dalamnya 0,1 mm
sehingga jumlah isi ruangan yang dihitung eritrositnya adalah 5 x 16 x
0,0025 x 0,1 mm3= 0,02 mm3. Bila jumlah sel eritrosit yang dihitung = R
1
maka 0,02 mm3 R butir = 1 mm3 R butir. Kemudian dikalikan
0,02

Faktor koreksi pengenceran yakni darah 0,5 ditambah larutan pengencer


sampai 101 dikurangi 1 bagian yang tidak ikut dicampur (dibuang),
1011 100
sehingga P = = = 200 x . Pada kotak 1 ditemukan sebanyak 104
0,5 0,5

eritrosit, kotak kedua ditemukan sebanyak 98 eritrosit, kotak ketiga


ditemukan sebanyak 103 eritrosit, kotak keempat ditemukan sebanyak
114 eritrosit dan kotak kelima ditemukan sebanyak 108 eritrosit. Jadi
jumlah keseluruhan eritrosit yang dihitung dalam 5 kotak ialah 527 eritrosit
sehingga jumlah butir eritrosit per mm3adalah :
1
P x F x R = 200 x 0,02 x R = R x 10.000 butir sel/mm3

= 527 x 10.000 butir sel/mm3


= 5.270.000 butir sel/mm3
Jumlah eritrosit yang diperoleh normal. Jumlah normal eritrosit
perempuan dewasa yakni
Pada hitung jumlah leukosit, leukosit dihitung pada 4 kotak leukosit
yang berada di empat sudut bilik hitung dengan ukuran 1 mm x 1 mm = 1
mm2 luasnya, dan dalamnya 0,1 mm sehingga jumlah isi ruangan yang
dihitung eritrositnya adalah 4 x 1 x 0,1 mm 3= 0,4 mm3. Bila jumlah sel
1
leukosit yang dihitung = W maka 0,4 mm3 W butir = 1 mm3 W
0,4

butir. Kemudian dikalikan Faktor koreksi pengenceran yakni darah 0,5


ditambah larutan pengencer sampai 11 dikurangi 1 bagian yang tidak ikut
111 10
dicampur (dibuang), sehingga P = = = 20 x . Pada kotak 1
0,5 0,5

ditemukan sebanyak 39 Leukosit, kotak kedua ditemukan sebanyak 31


leukosit, kotak ketiga ditemukan sebanyak 34 leukosit dan kotak keempat
ditemukan sebanyak 35 leukosit Jadi jumlah keseluruhan leukosit yang
dihitung dalam 4 kotak ialah 139 Leukosit sehingga jumlah butir leukosit
per mm3adalah :
1
P x F x W = 20 x 0,4 x W = W x 50 butir sel/mm3

= 139 x 50 butir sel/mm3


= 6.950 butir sel/mm3
Jumlah leukosit yang diperoleh berada dikisaran normal leukosit
yakni 4.000 11.000sel /L.
Pada hitung kadar hemoglobin dengan metode sahli diperoleh hasil
14,1 g/dL. Kadar Hb yang diperoleh berada dikisaran nilai normal yaitu
Pada wanita dewasa sekitar 11.7 - 15.5 gr/dl. Metode Sahli membutuhkan
ketelitian visualisasi praktikan dalam membandingkan warna yang
diperoleh dari pengenceran dengan warna standar.
H. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari percobaan darah 1 dapat disimpulkan bahwa :
Jumlah eritrosit OP normal.
Jumlah leukosit OP normal.
Kadar Hb OP normal.

Saran
Pada saat praktikum sebaiknya praktikan harus lebih teliti dalam
menghitung jumlah sel di bilik hitung agar tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan jumlah sel eritrosit dan leukosit.
DaftarPustaka

Nizar N. 2013. Dasar Teori Pemeriksaan Leukosit.


https://www.scribd.com/doc/241393710/Dasar-Teori-PemeriksaanLeukosit
.Diakses pada tanggal 7 Desember 2017.
Sketsaits.2013. Hitung Leukosit.
https://sketsaistjourney.wordpress.com/2013/03/23/hitung-leukosit-2/.
Diakses pada tanggal 7 Desember 2017.
Aristi AD. 2014. Laporan eritrosit.
https://www.scribd.com/doc/216093505/Laporan-Eritrosit. Diakses tanggal
9 Desember 2017.
Linsra M. 2015. Hitung Jumlah Eritrosit.
https://www.academia.edu/10178556/Hitung_Jumlah_Eritrosit.
Diakses tanggal 9 Desember 2017.
Amri A. 2013. Penentuan kadar Hb metode sahli.
https://imamri.wordpress.com/tag/penentuan-kadar-hb-metode-sahli/.
Diakses tanggal 9 Desember 2017.
Nr Shofiyah. 2014. Penentuan Golongan Darah.
https://shofiyahnr.wordpress.com/2014/11/04/penentuan-golongan-darah/.
Diakses tanggal 9 Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai