Bab 4 Mektan 1 Heni
Bab 4 Mektan 1 Heni
Bab 4 Mektan 1 Heni
Dari kurva distribusi ukuran butir diperoleh 3 parameter tanah yang dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan tanah, yaitu :
1. Ukuran efektif (Effective size = D10), yaitu diameter tanah dimana 10% dari total butiran
lolos. Dengan analogi yang sama D30 didefinisikan sebagai diameter tanah 30% dari total
butiran lolos. D60 didefinisikan sebagai diameter tanah 60% dari total butiran lolos.
2. Koefisien keseragaman (coefficient of uniformity = Cu)
D 60
Cu
D10
Gambarkan kurva distribusi ukuran butiran, D10 dan nilai koefisien keseragaman (Cu),
bagaimana dengan gradasinya?
Penyelesaian
Dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Diameter lubang Berat butiran yang % butiran yang % butiran yang
(mm) tinggal (gram) tinggal lolos
4,75 0,0 0,0 100
2,36 8,0 4,6 95,4
1,18 7,0 4,0 91,4
0,60 11,0 6,3 85,1
0,30 21,0 12,0 73,1
0,21 63,0 36,0 37,1
0,15 48,0 27,4 9,7
0,075 14,0 8,0 1,7
0,02 2,0 1,1 0,6
0,006 1,0 0,6 -
0,006-0,002 0 - -
< 0,002 0 - -
Jumlah 175 100 -
Dibuat grafik hubungan antara % butiran yang lolos dengan ukuran butiran seperti Gambar
4.3.
Gambarkan kurva distribusi ukuran butiran, D10 dan nilai koefisien keseragaman (Cu),
bagaimana dengan gradasinya?
Penyelesaian
Diameter lubang Berat butiran yang tinggal % butiran yang % butiran yang
(mm) (gram) tinggal lolos
4,75 0 0,00 100,00
2,36 2 1,21 98,79
1,18 4 2,42 96,37
0,6 15 9 87,31
0,3 26 16 71,60
0,21 43 25,98 45,62
0,15 58 35,05 10,57
0,075 10 6,04 4,53
0,02 4 2,42 2,11
0,006 2 1,21 0,91
0,002 1 0,60 0,30
0,0001 0,5 0,30 0,00
jumlah 165,5 100
D30 = 0,19 mm
D60 = 0,25 mm
D 0,25
Cu 60 1,66 6
D10 0,15
( D30 ) 2 0,19 2
Cc 0,962 1
D60 xD10 0,25 x0,15
Maka tanah bergradasi buruk
<15% lolos
ayakan no. 200
<30% lolos A-1-a
ayakan no.40
50% <50% lolos
lolos ayakan no.10
ayakan PI < 6
no.40
LL & PL <25% lolos
<25% material ayakan no. 200
lolos lolos <50% lolos A-1-b
ayakan ayakan ayakan no.40
no.200 no.40 PI < 6
<35% 50%
lolos lolos <10% lolos A-3
ayakan ayakan ayakan no.200
no.200 no.40
adalah
granular LL 40 A-2-4
LL & PL PI 10
35% material LL 41 A-2-5
lolos lolos
Analisa ayakan ayakan LL 40 A-2-6
no.200 no.40
Saringan PI 11
LL 41 A-2-7
LL 40 A-4
35% LL & PL PI < 10
lolos material
lolos LL 41 A-5
ayakan
no.200 ayakan
adalah no.40 LL 40 A-6
silt-clay
PI > 11 PI LL-3 atau A-7-5
PL 30
LL 41
PI > LL-3 atau A-7-6
PL< 30
Gambar 4.8. Rentang dari batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) tanah berdasarkan sistem
klasifikasi AASHTO.
b. Tanah Lanau-Lempung
Catatan : Kelompok A-7 dibagi atas A-7-5 dan A-7-6 bergantung pada batas plastisnya (PL)
* Untuk PL > 30, klasifikasinya A-7-5
*
Untuk PL < 30 klasifikasinya A-7-6
NP = non plastis
Analisis saringan dan plastisitas pada 2 contoh tanah ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini
Penyelesaian :
Sistem Unified
Lihat butiran yang lolos saringan no 200 = 61% > 50% maka termasuk kelas tanah berbutir
halus.
Selanjutnya lihat LL = 21% < 50% maka kemungkinan termasuk golongan ML,CL,atau OL
untuk menentukan salah satu dari ketiga golongan tersebut maka nilai LL dan PI diplotkan ke
dalam grafik hubungan PI dengan LL. Jika PI=6% dan LL=21% diplotkan ke grafik hubungan
PI dengan LL maka akan jatuh pada daerah CL-ML. Jadi tanah I termasuk golongan CL-ML
menurut klasifikasi sistem Unified.
Sistem AASHTO
Lihat butiran yang lolos saringan no 200 = 61% > 35% maka termasuk kelas tanah lanau
lempung, kemungkinan golongan A-4, A-5, A-6 dan A-7.
Selanjutnya lihat LL = 21% (termasuk maksimum 40), dengan demikian termasuk golongan
A-4 atau A-6 untuk menentukan salah satu dari kedua golongan tersebut maka dilihat PI =6%
(termasuk maksimum 10) maka termasuk golongan A-4. Jadi tanah I termasuk golongan A-4
menurut klasifikasi sistem AASHTO.
TUGAS
1. Analisis saringan dan plastisitas pada suatu sampel tanah ditunjukkan pada tabel dibawah
ini, klasifikasikan jenis tanah tersebut menurut Unified dan AASTHO
No. Saringan Diameter butir % Lolos
4 4,75 100
10 2,00 96
40 0,425 80
100 0,15 72
200 0,075 51
LL 40
PL 19
PI 21
Penyelesaian
1. Saringan no 200 = 61 % > 50% maka termasuk tanah berbutir halus
LL = 45% < 50% maka kemungkinan ML, CL, OL. Untuk menentukan
salah satu golongan maka perlu di plotkan pada grafik PI vs LL daerah
titik jatuh merupakan golongan tanah tersebut.
Diketahui : PI = LL-PL = 45%-25% = 20%
LL = 45%