Pengertian Feromagnetik
Pengertian Feromagnetik
Pengertian Feromagnetik
Feromagnetik adalah bahan yang sangat kuat yang menarik gaya magnetik.Contoh
bahan feromagnetik adalah besi, nikel, gadolinium dan kobalt. Jika kemudian
digunakan magnetik tersebut walaupun medan luar dihilangkan, tetapi sifat
kemagnetan bahan tetap masih ada. Sifat kemagnetan bahan feromagnetik bisa hilang
jika di pukul-pukul maupun dipanaskan.
Magnet terdiri dari dua kutub, yaitu kutub selatan dan kutub utara.
a) Dua kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan saling
tolak menolak.
3. Membuat Magnet
Magnet terdiri dari magnet alami dan magnet buatan. Magnet alami
yaitu berupa batuan magnet yang dapat menarik benda logam yang
mempunyai kandungan partikel besi. Sedangkan magnet buatan
adalah benda logam yang mempunyai kandungan partikel besi
yang dijadikan magnet dengan berbagai cara. Ada 3 cara
pembuatan magnet yang dikenal sampai saat ini, yaitu :
a) Menggosok
b) Induksi Magnet
c) Arus Listrik
Dalam kemagnetan sering dipakai parameter fluks magnet atau magnetic flux (), kuat medan
magnet atau flux density (B), induksi kemagnetan (H) dan permeabilitas ().
Fluks adalah banyaknya garis gaya, sedangkan kuat medan adalah banyaknya gaya per satuan
luas. Pada lilitan berarus juga dikenal parameter Magneto Motive Force dengan symbol F
dengan satuan Ampere Lilit (A lilit). Selain F juga dkenal Magnetising Force atau kuat medan
magnet dengan symbol H yang satuannya A lilit/meter.
adalah permeabilitas bahan yang merupakan hasil perkalian permeabilitas absolut (o)
dengan permeabilitas relative (r). Besarnya o = 4.10-7 H/m.
Nilai yang diekspresikan (r-1) disebut magnetisasi per unit dari intetitas medan magnet yang
disebut susceptibilitas magnetisasi. Karena r tidak bersatuan, maka demikian pula dengan r-
1
. Besanya untuk bahan ferromagnetic tidak constant. Jika arus dialirkan melalui kumparan
dengan inti kumparan yang terus bertambah secara bertahap dimulai dari nol maka medan
magnet dan kerapatan fluks akan bertambah. Pertambahan keduanya adalah sepanjang garis
OP. Pada gambar terlihat bahwa kurva OP mula-mula naik dengan tajam, kemudian setelah
mencapai tahapan tertent kurvanya jadi mendatar. Hal ini setelah mencapai tahapan
kejenuhan (saturasi). Hasil nilai B dengan H adalah harga yang besarnya tidak constant.
Gb.1 Jerat Histerisis Bahan Ferro
Pada gambar 2 setelah titik 6P dicapai, kemudian arus diturunkan secara bertahap, maka
diperoleh kurva PQ, yaitu pada saat arus sama dengan nol, masih terdapat sisa kemagnetan
(Br). Kemudian arah arus dibalik dengan cara sebelumnya. Besar H akan bertambah sehingga B
menjadi nol dititik R, diperoleh Hc disebut Daya Koersip. Selanjutnya prosedur seperti diatas
diulang, didapat tertutup PQRSCTP yang disebut kurva Histerisis magnetic yang dimagnetisasi.
Kalau inti tersebut diberi arus bolak-balik maka akan menimbulkan Eddy Current yang sering
disebut arus pusar atau arus facoult.
Istilah bahan magnetic untuk umum yang digunakan hanyalah bahan ferromagnetic. Bahan-
bahan ferromagnetic dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu;
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetic lunak. Bahan ini banyak
digunakan untuk inti transformator, inti motor atau generator, relai, peralatan sonar atau radar.
2. Bahan ferromagnetic yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah
kembali semula, disebut bahan magnet keras. Bahan ini digunkan untuk pabrikasi magnet
permanen.
Sifat-sifat bahan magnetik mirip dengan sifat-sifat bahan dielektrik. Momen atom dan moleku-
molekul yang menyebabkan adanya dwikutub yang sama dengan momen dwikutub pada bahan
dielektrik. Magnetisasi pada bahan magnet seperti halnya polarisasi pada bahan dielektrik.
C. Baja Listrik
Untuk mengubah bahan magnetic lunak menjadi baja listrik, agar rugi histerisis arus pusarnya
turun, adalah dengan menambahkan silicon ke dalam komposisinya. Cara ini akan mengurangi
rugi histerisis dengan tajam karena penambahan silicon mengakibatkan pertambahan
resistivitas. Paduan baja dengan tambahan silicon sekarang ini merupakan bahan yang sangat
penting untuk bahan magnetic lunak pada teknik listrik. Namun perlu diingat bahwa
penambahan silicon akan menyebabkan bahan menjadi rapuh. Tabel dibawah ini memberikan
data campuran silicon pada baja sehubungan dengan resistivitas dan masa jenisnya.
Kandungan Si (%)
Resistivitas ohm-mm2/m Massa Jenis g/cm3
Laminasi untuk transformator umumnya mengandung Si sekitar 4%, sedangkan untuk jangkar
motor listrik mengandung Si nya 1-2%. Namun hal ini dapat berubah-ubah berdasarkan sandart
masing-masing Negara penghasil mesin-mesin tersebut.
Ketebalan laminasi baja transformator untuk inti peralatan listrik adalah 0,1 hingga 1 mm dan
yang bias dipasarkan adalah 0,35 mm dan 0,5 mm dalam bentuk lembaran 2 x 1 m, 1,5 x
0,75m. Kurva magnetisasi baja transformator ditunjukkan pada gambar 3.
Baja jenis listrik lainnya adalah baja listrik dengan proses dingin. Kemampuan baja listrik
sangat tinggi terutama jika fluks magnetnya searah dengan panjang laminasi. Karena kristal
baja ini dibuat searah dengan proses pendingin dan aniling pada ruang yang diisi hydrogen.
Baja ini digunakan pada pembuatan inti transformator dengan lilitan jenis ribbon (misalnya;
transformator arus). Baja ini memungkinkan untuk mengurangi berat dan dimensi
transformator 20-25% dan untuk transformator radio lakukan tersebut dapat mencapai 40%.
Bahan magnetic yang banyak digunakan adalah paduan besi nikel. Tabel 3 menunujukkan
hubungan antara permeabilitas dengan komposisi antara besi dan nikel. Paduan yang terdiri
dari bsi nikel dengan tambahan molybdenum, chromium atau tembaga, disebut permalloy.
No % Fe (Besi) % Ni (Nikel) i
1 100 0 500
2 80 20 0
3 60 40 2
4 40 60 3
5 20 80 150
6 0 100 100
Tabel 3 Hubungan antara permeabilitas dengan komposisi antara besi dan nikel
Permalloy dapat dibedakan berdasarkan kandungan nikelnya, yaitu nikel rendah, yaitu
permalloy yang mengandung nikel 40 sampai 50%. Permalloy yang mengandung nikel 72 hingga
80% disebut permalloy tinggi. Permeabilitas permalloy berbanding terbalik dengan frekuensi.
Permalloy yang mengandung Nikel sangat tinggi akan mempunyai permeabilitas yang tinggi
(hingga 800.000) setelah diadakan treatmen termal. Daya koersip rendah, yaitu antara 0,32
hingga 0,4 mikron. Permalloy sensitive terhadap benturan tekanan mempengaruhi sifat
kemagnetan.
Alsifer adalah bahan magnetic yang lebih murah dibanding permalloy, komposisinya 9,5% Si,
5,6% Al, 84,9% Fe. Permeabilitasnya berkisar antara 10.000 hingga 35.000, daya koersip 1,59
amper lilit/m dan resistivitas 0, 81 mm2/m. Alsifer sudah dijadikan bubuk dengan cara
menumbuknya untuk kemudian dibuat bahan magnetodielektrics pada kapasitor.
Camolloy termasuk bahan magnetic lunak yang komposisinya adalah 66,5% Ni, 30% Cu, 3,5% Fe.
Sifat yang menarik adalah Curienya relative rendah. Bahan akan kehilangan sifat ferromagnet
pada suhu 1000 C (titik Curie untuk Fe adalah 7680 C).
Gejala magnetostriksi adalah berubahnya ukuran bahan apabila bahan terleteak pada medan
magnet. Gejala ini dialami antara lain oleh Ni murni, beberapa paduan antara Fe dengan
Crom, Cobalt dan Aluminium. Gejala ini digunakan pada osilator frekuensi audio pada
frekuensi suara dan ultrasonic. Bahan yang termasuk jenis dielekterikmagnet digunakan untuk
inti pada peralatan-peralatan rangkaian magnetic yang bekerja pada frekuensi yang sangat
tinggi dengan kerugian arus pusar yang rendah. Bahan ini misalnya dibuat dari bubuk carbonyl
iron, alsiter, dan permalloy.
Bahan-bahan yang mempunyai jerat histerisis persegi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4
digunakan pada komposisi sebagai perangkat memori atau komponen operasi logic, sebagi alat
switching dan penyimpan informasi
Magnet permanen digunakan pada instrumen penginderaan, relay, mesin-mesin listrik yang
kecil dan banyak lagi. Baja karbon yaitu baja dengan komposisi karbon 0,4 hingga 1,7%,
merupakan bahan dasar pembuatan magnet pemanen. Walaupun bahan ini tergolong murah
harganya tetapi kualitas kemagnetannya tidak terlalu tinggi. Kemagnetan bahan ini relative
lebih mudah untuk hilang terutama oleh pukulan atau vabrikasi. Untuk menaikkan mutu
kemagnetannya, maka baja karbon ditambah wolfram, kromium atau kobal.
Magnet yang dibuat dari karbon murni, wolfram, kromium, dan baja kobal harus dikeraskan
didalam air atau didalam minyak mineral sebelum dimagnetisasi. Bahan paduan alni terdiri dari
aluminium, nikel dan besi. Jika bahan tersebut ditambah lagi dengan silicon, maka paduan
tersebut disebut dengan alnisi. Sedangkan alnico adalah bahan paduan dengan aluminium,
nikel dan kobal. Bahan-bahan tersebut mempunyai kemagnetan yang tinggi dan lebih murah
dibanding baja kobal berkualitas tinggi.
Vectolit adalah bahan paduan yang terdiri dari besi, kobal oksida dan barium. Bahan ini juga
disebut barium ferrit dan di pasaran sering disebut dengan arnox, indox ata ferroba, dari
bubuk bahan yang akan dipadukan pada suhu yang tinggi. Penggunaannya antara lain untuk
magnet pada pengeras suara, perangkat penggandeng magnetic. Beberapa sifat kemagnetan
dari bahan magnet permanen paduan terlihat pada tabel dibawah ini;
Komposisi
Hc Br
(sisanya
Klasifikasi % Fe) A lilit / m Wb / m2
No 1 2 3 4
2 3,5%
2 Besi tuang C 126,4 > 1,5
Dinamo dan
3 Transformator
3,4% 23,7
d. Baja trafo IV 4,3% Si 47,4 1,9
Bahan yang
4 mengandung Ni
99% Ni ;
Nikel murni 0,2% Cu 1,2 0,6
76% Ni ;
Memetal (II) 5% Mo 1,2 0,8
79% Ni ;
5% Mo ;
Baja untuk keperluan magnet dijumapai pada pelat-pelat baja dynamo. Magnet-magnet arus
bolak-balik, inti transformator, jangkar dari mesin DC, stator motor arus AC dibuat dari pelat-
pelat baja dynamo. Arus pusar akan timbul pada inti pejal dan menimbulkan panas yang tinggi.
Oleh karena itu inti dibuat dari inti yang berlapis-lapis dari baja dynamo atau kaleng
transformator atau kaleng jangkar. Bahan ini adalah ikatan special dari baja, zat arang,
silisum, mangaan dan fosfor; dan dalam perdagangan sering disebut dengan Stalloy.
Lempengan-lempengan baja yang sangat mudah dijadikan magnet dan mempunyai magnet
tinggal yang sangat sedikit. Penambahan Si mempertinggi tahanan listrik sehingga akan
memperkecil arus pusar. Kadar Si tidak boleh lebih dari 2,5%. Pelat-pelat trafo dengan kadar Si
yang tinggi tidak ditembus, tetapi hanya digunting. Antara pelat-pelat tersebut ditempelkan
kertas atau diberi lapisan lak tipis.
Untuk inti magnet arus searah dapat dipakai inti dan jangkat yang pejal. Untuk itu dapat
dipakai baja lunak, baja lunak, baja yang mudah sekali dijadikan magnet setelah mengalami
proses pemanasan sampai pijar dan stelah itu didinginkan perlahan-lahan.
G. Baja Magnet
Baja magnet harus dibuat keras sekali, sehingga kemagnetannya tinggal lama. Untk keperluan
ini dahulu orang hanya memakai baja wolfram. Kemudian dari baja yang dipadu dengan kobalt
didapatkan magnet yang lebih kuat dari pada baja wolfram. Magnet baja kobalt mula-mula
dipakai untuk pengeras suara elektrodinamis. Sekarang telah didapatkan magnet yang lebih
kuat dari paduan-paduan baja, aluminium dan nikel. Baja kobalt aluminium nikel disebut
alnico. Suatu than kobalt dan aluminium (Ticonical) merupakan paduan yang lebih unggul
untuk magnet permanen.
Pengertian Magnet
Dalam kehidupan sehari-hari,seringkali kita menemukan benda yang disebut dengan
magnet, baik dalam piranti elektronika maupun barang-barang rumah tangga lainnya. Hal ini
dikarenakan kerja alat-alat tersebut sangat bergantung pada keberadaan magnet.
Magnet adalah suatu benda atau bahan yang dapat menghasilkan atau menimbulkan garis-
garis gaya magnet, sehingga dapat menarik besi, baja, atau benda-benda lainnya. Ditinjau dari
proses pembuatan atau, maka magnet dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu magnet alam dan
magnet buatan.
A. Magnet alam
Magnet alam terdapat di dalam tanah yang berupa bijih besi magnet dalam bentuk besi
oksida. Pertama kali ditemukan di Magnesia dan dipergunakan pertama kali oleh bangsa China.
Anggapan atau perkiraan bahwa bumi adalah sebuah magnet besar, dengan kutub-kutub
magnet dan sebuah khatulistiwa magnet (magnet equator ), mula-mula dibuat oleh Sir William
Gilbert (1544-1603), seorang tabib Ratu Elizabeth I. Gilbert membuat terella (bumi kecil) berbentuk
bola yang kecil dari batu magnet yang terdapat di alam (secara harfiah batu utama atau kompas)
dan menelusuri garis-garis kemagnetannya. Pada jaman navigasi (pelayaran) dan eksplorasi tersebut
ada keinginan untuk menyelidiki kompas dan kemagnetan bumi.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1771-1851), Karl Fredrick
Gause (1777-1855), dan James Clerk Maxwell (1831-1879).
B. Magnet buatan
Magnet buatan (artificial magnet) dapat dibuat dari bahan-bahan feromagnetik seperti
Kobalt, paduan baja dengan nikel, dll. Sedangkan cara pembuatannya adalah:
1. Dengan cara menggosok; Caranya adalah menggosok-gosokan magnet pada bahan yang
akan dijadikan magnet dengan arah yang sama (tidak boleh bolak-balik) sampai menjadi
magnet.
2. Menggunakan arus listrik; Caranya adalah melilitkan kawat yang dialiri arus listrik searah
pada bahan yang akan dijadikan magnet. Dalam hal ini kuat medan magnet yang terjadi akan
ditentukan oleh banyaknya lilitan dan kuat arus yang mengalir.
A. Bahan Feromagnetik
Bahan yang mudah sekali ditarik oleh magnet seperti besi, nikel, kobalt, dan baja disebut
bahan feromagnetik. Bila berada dalam medan magnetik, bahan ini akan menarik banyak sekali
garis-garis gaya medan magnetik luar.
Sekelompok spin elektron yang bertetangga dan searah membentuk daerah khusus yang
dinamakan domain magnet. Sekeping bahan feromagnetik mengandung banyak domain yang arah
momen magnetnya acak, sehingga tidak bersifat sebagai magnet. Akan tetapi, apabila medan
magnetik luar diterapkan, domain magnet dapat berotasi sehingga seluruhnya menunjuk dalam arah
yang sama dan bahan menjadi magnet. Jika medan magnet luar dihilangkan, sebagian domain
magnet kembali menunjukkan arah yang acak.
Bahan feromagnetik keras, sisa magnetiknya sangat kuat karena hanya sedikit domain yang
kembali ke arah yang acak. Bahan ini digunakan untuk membuat magnet permanen. Bahan
feromagnetik lunak, sisa magnetiknya sangat lemah karena hampir seluruh domain kembali kearah
yang acak. Bahan ini sering digunakan sebagai Head VCR dan disk drive komputer. Pita kaset dan
disket sendiri merupakan bahan feromagnetik keras agar dapat menyimpan data lebih lama. Bahan
feromagnetik memiliki permeabilitas yang jauh lebih besar daripada permeabilitas vakum (
).
B. Bahan paramagnetik
Bahan yang sedikit menarik garis-garis meda magnetik luar seperi aluminium, platina, dan
kayu dinamakan bahan paramagnetik. Perbedaan bahan paramagnetik dengan bahan ferromagnetik
adalah tidak adanya domain magnet dalam bahan paramagnetik. Seluruh spin elektron
menunjukkan arah acak. Apabila medan magnetik luar diterapkan, spin elektron tidak akan
membentuk momen magnet yang searah tanpa suhu yang sangat dingin. Bahan paramagnetik
memiliki permeabilitas yang hanya sedikit lebih besar daripada permeabilitas vakum ( > ).
Penggunaan bahan paramagnetik adalah untuk memperkecil panas sebagai akibat adanya
kerugian arus pusar/ arus Eddy dan memperkecil pengaruh/ menutupi alat-alat yang tidak boleh
terkena gelombang elektromagnetik, misalnya sebagai shielding (perisai) pada alat-alat elektronik.
C. Bahan Diamagnetik
Bahan yang sedikit menolak garis-garis gaya magnetik luar seperti tembaga, bismuth, emas,
seng, dan sebagainya dinamakan bahan diamagnetik. Bahan diamagnetik memiliki permeabilitas
yang harganya sedikit lebih kecil dibandingkan permeabilitas vakum ( < ).
Superkonduktor merupakan jenis bahan diamagnetic, dengan suseptibilitasnya mencapai
harga -1. Oleh karena itu jika sebuah bahan superkonduktor diletakkan di dalam medan magnet
maka bahan tersebut akan menolak medan magnet secara sempurna, dan jika superkonduktor
tersebut diletakkan pada posisi di atas medan magnet maka bahan tersebut akan terlihat melayang
(Efek Meissner).
Contoh soal : Sebuah kawat lurus 5,0 cm dialiri arus listrik 3,0 A. Kawat tersebut berada di dalam
medan magnet sebesar 10-3 weber/m2 yang memiliki arah
Jawab:
dF = I dL x B
Hasil integrasi persamaan di atas adalah F = I L x B (B konstan), jadi besarnya gaya magnetik yang
bekerja pada kawat :
F = I L B sin = 3,0 . 0,05 . 10-3 sin 30o = 7,5 x 10-5 N
Arah dari gaya tersebut masuk ke dalam bidang kertas ini.
D. Hukum Ampere.
Sebelum kita membahas hukum Ampere ada baiknya kita diskusikan dulu mengenai
konvensi tanda yang akan digunakan dalam Hukum Ampere. Pandang sebuah lintasan tertutup L,
luas yang dilingkupi oleh lintasan L adalah S (S adalah sebuah permukaan terbuka). Permukaan ini
dapat dibagi menjadi elemen-elemen luas dS.
Setelah lintasan Ampere dipilih persoalan selanjutnya adalah menentukan jumlah arus yang
dilingkupi oleh lintasan tersebut.
Bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang ditarik oleh magnet dengan gaya yang kuat. Bahan
ini misalnya besi, baja, kobalt dan nikel.
Fungsi bahan ferromagnetik yang dimasukkan ke dalam kumparan berarus listrik adalah
agar dihasilkan medan magnet yang cukup besar pada kumparan tersebut.
Semoga mambantu