Osilator
Osilator
Osilator
Osilator adalah rangkaian yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan pasif
yang menghasilkan bentuk gelombang periodik yang spesifik, misalnya gelombang kotak,
segitiga, gigi gergaji, atau sinusoida yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan
waktu.
Jenis-Jenis Osilator
1. Osilator Umpan Balik Positif
Pada dasarnya, osilator umpan balik memiliki bagian penguat, jaringan umpan balik
(feedback), rangkaian penentu frekuensi (tank circuit) dan catu daya. Isyarat masukan
diperkuat oleh penguat (amplifier) kemudian sebagian isyarat yang telah diperkuat dikirim
kembali ke masukan melalui rangkaian umpan balik. Isyarat umpan balik ini harus
memiliki fase dan nilai yang tepat agar terjadi osilasi didalam rangkaian osilator.
2. Osilator Penggeser Fasa
Osilator ini memiliki sebuah penguat pembalik, dan sebuah tapis umpan balik yang
menggeser 180 fasa dari frekuensi osilasi. Filter elektronik harus didesain sedemikian
rupa sehingga isyarat diatas dan dibawah frekuensi osilasi yang diinginkan digeser kurang
ataupun lebih dari 180.
Jalan paling umum untuk mendapatkan tapis jenis ini adalah dengan menyambungkan
deret tiga tapis resistor-kondensator, yang memberikan geseran fasa sebesar 270. Pada
frekuensi osilasi, setiap tapis memproduksi geseran fasa sebesar 60 sehingga keseluruhan
tapis forsoduksi geseran fasa 180.
Pada frekuensi osilasi tegangan input dan output penguat berbeda fasa 180 derajat
perbedaan fasa diperoleh dari jaringan tangga RC tiga tingkat Menggunakan umpan
balik tunggal Frekuensi resonansi 1/(2(RC)0.5).
Keterangan:
C = kapasitor
L = induktor
fres = frekuensi osilasi
Sebuah Osilator Hartley terdiri dari dua induktor secara seri dan satu tuning kapasitor.
Keuntungan dari Osilator Hartley adalah:
2. Osilator Colpitts
3. Osilator Clapp
Merupakan versi modifikasi osilator Colpitts dengan kemantapan frekuensi lebih baik.
Frekuensi ditentukan oleh deret kondensator Co dan induktor Lo dan bukan oleh kondensator
jajar C1 dan C2 seperti dalam rangkaian osilator Colpitt standar.
Kestabilan Osilator
Osilator adalah inti dari sebuah pemancar, pada sistem komunikasi radio osilator
menghasilkan gelombang sinus yang dipakai sebagai sinyal pembawa, sinyal informasi
kemudian ditumpangkan pada sinyal pembawa dengan proses modulasi. Osilator yang bisa
dirubah disebut VFO (Variable Frequency Oscillator). VFO memiliki kelebihan pada deviasi
frekuensinya yang lebar, karena pada VFO (Variable Frequency Oscillator) dipakai induktor
dan kapasitor sebagai penentu frekuensinya maka kestabilan VFO (Variable Frequency
Oscillator) sangat tergantung dari kestabilan nilai induktor dan kapasitor. Komponenkomponen pada VFO (Variable Frequency Oscillator) yang mudah terpengaruh oleh suhu
menyebabkan VFO
(Variable
Frequency
Oscillator) mempunyai
kestabilan
yang
rendah. VFO (Variable Frequency Oscillator) yang frekuensinya bisa berubah karena diberi
besaran tegangan tertentu pada inputnya disebut sebagai VCO (Voltage Controlled
Oscillator), paling banyak dipakai pada rangkaian osilator FM (Frekuensi Modulasi) karena
sinyal suara langsung dapat dimasukan pada input VCO (Voltage Controlled Oscillator).
Osilator jenis lain memakai kristal sebagai komponen frekuensinya. Osilator kristal memiliki
kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kestabilan yang sangat tinggi ini membuat osilator
kristal menjadi sulit untuk diterapkan pada metode FM (modulasi frekuensi). Kestabilan
frekuensi dari osilator crystal dapat digabungkan dengan deviasi frekuensi VFO (Variable
Frequency Oscillator) yang lebar dengan menerapkan osilator yang terkontrol dengan PLL
(Phase Locked Loop), osilator kristal dipakai sebagai penghasil frekuensi referensi. Dengan
demikian akan didapatkan frekuensi referensi yang sangat stabil. Sedangkan VFO (Variable
Frequency Oscillator) dipakai pada osilator yang sebenarnya.
Osilator Kristal
Kristal oscilator berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi
yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan
kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric
effect. Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolaholah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh
massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R
berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank
cirkuit kristal sebagai resonansi seri.
Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil
frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika
kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti
penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat
difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator Hartley dan
Colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat
dengan pemasangan kristal.
Daftar Pustaka
http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-oscilator-umpan-balik/
http://elsyadai.blogspot.co.id/2012/12/definisi-osilator-colpitt.html
http://elektronika-dasar.web.id/oscilator-colpitts/oscilator-colpitts/
http://elektronika-dasar.web.id/oscilator-gelombang-segitiga/
http://emagz.blog.uns.ac.id/kuliah/elektronika-analog-osilator/
http://slideplayer.info/slide/2013014/
http://elektronika-dasar.web.id/oscilator-dengan-kristal/
ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI:
OSILATOR
Disusun oleh:
Rahmat Muammar (17413186)
3IB01
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2015/2016