Kajian Manajemen Publik
Kajian Manajemen Publik
Kajian Manajemen Publik
Dasar pemikiran
-Administrasi negara muncul dalam masyarakat terorganisir dan mempunyai sistem
pemerintahan.
-Semua kegiatan untuk mencapai tujuan didasarkan perhitungan daya guna dan hasil guna
yang setinggi-tingginya
-Tujuan yang dicapai adaalah terpenuhinya kebutuhan publik/barang publik bagi masyarakat
dalam segala aspek kehidupan.
-Sejak abad 19 administrasi mulai dikembangkan perlunya dipelajari secara sistematis untuk
melahirkan pengetahuan obyektif tentang azas, pedoman, prinsip untuk mencapai tujuan
efektif dan efisien yaitu melalui manajemen publik
-Perkembangan kedepan perlu pemikiran menghadapi perubahan yang menuntut sikap dan
perilaku birokrasi yang sesuai tuntutan masyarakat yang terus berkembang.
Sejarah perkembangan
-Old public administration
-New public management (NPM)
-New public service (NPS)
Konsep administrasi seperti diatas menunjukkan kekuasaan tidak saja ditangan birokrasi
pemerintah atau sebaliknya diserahkan bebas kepada individu untuk besaing dalam
mendapatkan kekuasaan, ketika pihak-pihak tidak mampu menyediakan kebutuhan
masyarakat atau pasar dalam keadaan resesi kondisi menjadi tidak terkendali, inflasi dan
sebagainya. Muncul pemikiran perlunya keterlibatan pemerintah untuk pemecahan persoalan
publik melalui manajemen publik yang baik, perlu suntikan dana yang cukup atau adanya
kebijakan.
Bagaimana seharusnya?
-Administrasi publik dalam pemerintahan seharusnya tidak terpaku pada aturan legalistik,
tetapi berorientasi dinamis untuk melaksanakan aturan legal.
-Persoalan administrasi publik bersumber pada persoalan masyarakat sehingga administrasi
publik harus mampu menjawab persoalan-persoalan masyarakat yang dinamis.
-Kontrol masyarakat menjadi perhatian penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan membiasakan desentralisasi kekuasaan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.
-Kontrol publik akan berdampak pada usaha reformasi birokasi pemerintahan.
Reformasi administrasi
-Ceiden menyatakan reformasi dianggap sebagai the artificial inducement of administrative
transformation against yang mengandung implikasi:1) reformasi administrasi merupakan
kegiatan yang dibuat oleh manusia (man made) tidak bersifat eksisdental, otomatis maupun
alamiah. 2) Reformasi administrasi merupakan proses. 3) Resistensi beriringan dengan proses
reformasi administrasi.
-Terry menyatakan orthodoxy of reform yang melahirkan gerakan penyadaran dalam tubuh
administrasi publik secara berkesinambungan.
-Agenda reformasi ditandai dengan: muncunya nilai-nilai humanistik,desentralisasi dan
pemerintahan demoktatis yang efektif, efisien dan ekonomis serta berkeadilan sosial.
-Reformasi administrasi dalam perkembangannya dapat menentukan manajemen publik
dalam dalam memberikan pemenuhan kebutuhan publik.
Tujuan reformasi
-Menurut Zauhar adalah: melakukan perubahan inovatif terhadap kebijakan dan program
pelaksanaan, meningkatkan aktivitas administrasi, meningkatkan kualitas personil dan
melakukan antisipasi terhadap kemungkinan kritik dan keluhan pihak luar.
Manajemen publik
-Manajemen adalah suatu usaha merencanakan, mengorgansisi, mengarahkan ,
mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan
organisasi secara eisiensi dan efektif.(Sukanto Reksohadiprojo)
-Manajemen adalah suatu usaha /kegiatan yang dilaksanakan secara efisiensi dan efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan bantuan
orang lain. (Alex Nitisemito).
-Publik: orang banyak atau umum (kamus besar bhs indonesia)
-Publik: segala sesuatu yang diperuntukkan orang banyak di suatu negara
Barang publik
-Barang publik global harus memenuhi kriteria: 1) Sifat menonjol dari barang publik global
adalah manfaatnya tidak dapat dikhususkan dan tanpa persaingan (nonrival) dalam
pemakaiannya.Kedua ciri tersebut sebagai kategori barang publik secara umum. 2)
Maslahat barang tersebut bersifat universal bagi hubungan bangsa-bangsa (lebih dari satu
negara), masyarakat (generasi sekarang dan yang akan datang) dalam pemenuhan kebutuhan
-Barang semi publik adalah barang publik murni dan barng murni swasta/privat. Bang yang
hanya memenuhi satu atau dua kriteria sebagaimana disebutkan diatas.Bersifat lebih umum,
separo tanpa persaingan dan separo tidak dapat dikhususkan.
Organisasi penyelenggara
Organisasi publik Serving making
Organisasi bisnis. Profit making
-Regional:
-,Pencegahan kebakaran hutan
-,Mengontrol penyakit hewan
-,Mengontrol banjir
Antargenerasi:
-Global:
-,Perlindungan lapisan ozon
-,Pencegahan pemanasan global
-,Penciptaan pengetahuan
-,Pencegahan penyakit
-Regional:
-,Membersihkan danau
-,Membersihkan limbah racun
-,Pemeliharaan tanah basah
Eksternalitas
-Muncul ketika seseorang atau perusahaan mengambil suatu tindakan tetapi tidak terbebani
suatu biaya (eksternalitas negatif) atau mengambil segala manfaat dari tindakan tersebut
(eksternalitas positif). Jadi eksternalitas merupakan hasil dari aktivitas tertentu dalam
lingkungan tertentu.
Public good
-Barang dan jasa yang umumnya digunakan secara bersama-sama dan tidak mungkin
mencegah siapapun untuk menggunakannya sehingga pengguna pada umumnya akan
bersedia membayar berapapun tanpa dipaksa untuk memperoleh barang tersebut. Misalnya:
jalan raya, keamanan, dll
Kelemahannya AP
-Hanya saja AP sebagai penyedia barang publik adalah: kadang terdogma dengan kepatuhan,
mempunyai hak memaksa, dengan persoalan yang rumit dan banyak serta dana yang terbatas
memaksa perlunya prioritas dalam pengerjaan pekerjaan, sehingga dituntut kemampuan
menjabarkan kebijakan yang berkualitas yang terkadang mengindahkan hak azazi manusia
Hambatan AP
-Keterbatasan kemampuan SDM baik kualitas maupun kuantitas
-Keterbatasan sumberdaya finansiil
-Lemahnya menghadapi persaingan dalam memberikan pelayanan publik
-Kurang efisien, pengurangan pajak yang rendah atau lemahnya perlindungan hak-hak publik
secara proporsional.
-Lemahnya tanggungjawab terhadap kebutuhan pelayanan publik
-Keterbatasan lainnya
Konsep NPM
-Lahir dengan istilah berbeda-beda yaitu managerialism (Pollitt,1990). New Public
Management (Hood,1991) yang menekankan penggunaan prinsip-prinsip managemen bisnis
ke sektor publik. Market-based public administration (Lane and Rosenbloom, 1992 yaitu
organisasi publik yang menekankan usaha efisiensi dan responsif lewat persaingan.
Entrepeneurial Government (Osborne and Gaebler, 1992) yang menekankan pergeseran
kultur dari pemerintahan birokratik menuju pemerintahan wirausaha yang kompetitif dan
berorientasi kebutuhan publik dan masalah publik.
-Konsep NPM berusaha mereformasi nilai-nilai administrasi klasik yang lebih melayani diri
sendiri dengan ide-ide dari sektor privat.
-NPM berusaha memperbaiki kinerja organisasi publik dengan menggunakan metode yang
biasa digunakan sektor privat dan melalui mekanisme pasar. (Prasojo,2007)
Pengertian NPM
-NPM merupakan konsep modern dengan ciri efisiensi, kompetisi dan berfokus pada
pelanggan.
-Makna NPM adalah pasar dan manajemen. Pasar berarti persaingan, agar bertahan hidup
harus terus meningkatkan kualitas produk. Manajemen berarti aktvitas untuk mengorganisir
rencana-recana, orang-orang dan tehnologi untuk mencapai tujuan.
-NPM merupakan pendekatan administrasi publik dengan memanfaatkan pengetahuan dan
pengalaman yang didapat dalam manajemen bisnis dan disiplin ilmu lain untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan kinerja birokrasi serta kualitas layanan publik untuk mewujudkan
good governance.
Hood (1991) dalam Islamy (2003:62) menetapkan tujuh doktrin dasar dari NPM yaitu:
-Pembagian sektor publik menjadi sejumlah unit korporat berdasarkan produk.
-Provisi kompetitif berbasis kontrak, dengan pasar internal dan kontrak.
-Pertimbangan pada gaya praktek manajemen sektor privat.
-Peduli dengan disiplin dan frugalitas penggunaan sumberdaya.
-Emphasis pada top-management.
-Standart terukur formal yang eksplisit untuk pengukuran kinerja dan kesuksesannya.
-Emphasis besar pada kontrol output.
Perdebatan
-Reinventing Government yang dipopulerkan David Osborne dan Ted Gaebler dianggap
relevan di negara berkembang termasuk Indonesia, namun belum keseluruhan karakteristik
bisa diaplikasikan. Artinya masih menunjukkan karakteristik terbatas dalam menerapkan
prinsip-prinsip manajemen bisnis di sektor publik keberhasilannya akan diwarnai
karakteristiknya yang berbeda.
-Banyak permasalahan yang dihadapi daerah misal gerakannya masih dibatasi oleh aturan
yang dibuat pemerintah atasnya atau memang keterbatasan kemampuan daerah itu sendiri
untuk menerapkan konsep NPM dalam organisasi publik
-perjalanan NPM tidak harus selalu sama namun diharapkan bertujuan sama misalkan
mewujudkan efektivitas, efisiensi sektor publik, meningkatkan daya respon lembaga publik
terhadap klien, mengurangi pengeluaran dan sebagainya.
-Untuk menjadikan sektor publik lebih manajerial dengan karakteristik NPM bukan hal
mudah, diperlukan seorang manajer publik yang mempunyai cara berpikir seperti seorang
usahawan. Untuk menumbuhkan cara berpikir birokrasi kearah berpikir wirausahawan
diperlukan berbagai bentuk dorongan
Ciri komunitas
-Didasarkan kepedulian
-Saling percaya
-Teamwork yang ditentukan sebuah sistem kuat dan efektif bagi komunikasi dan
penyelesaian konflik.
-Sifat interaktif dari komunitas memberikan mediasi antara individu dengan kolektif.
Humanisme organisasional
-Akar teoritis penting administrasi publik baru adalah humanisme organisasional.
-Penulis administrasi publik lama seperti Dimock, Dahl dan Waldo, Argyris, Weber dll
berpandangan perilaku rasional dalam alat dan tujuan dan tidak terkait kebebasan dan
keadilan, tetapi menekankan bagaimana orang memfokuskan pada bagaimana orang bisa
secara efisien menyelesaikan pekerjaannya dalam organisasi. Atau rasional memfokuskan
pada aktivitas berpikir yang konsisten, terpogram, terorganisir dari manusia yang
memberikan keunggulan terhadap perilaku yang terkait dengan dengan tujuan dan
menentukan tujuan tanpa bertanya bagaimana tujuan tersebut dikembangkan.
-Pemikiran baru menekankan bahwa orang tidak selalu bertindak rasional atau mendekati
perilaku rasional, mereka mengabaikan pertimbangan politik dan emosional secara
komprehensif.
-Kompleknya masalah-masalah kontemporer membutuhkan keahlian dari administrator
terletih secara profesional dan ahli tehnis sehingga harus ada orang yang mau menghadapi
tantangan tersebut, bahkan ada pengakuan dari nilai administrasi publik.
-Kepada:
-,Pera menteri
-,Pimpinan lain yang terlibat
-,Gubernur
-,Bupati/wali kota
Yaitu dgan
-Dlm wkt secepat-cepatnya mengambil langkah-langkah perbaikan mutu Pelayanan Di lingk
masing-msg
-langkah-langkah
-Perbaikan dengan:
-,memberikan pel scr cepat, tepat, dan langsung bagi pel. Yang sifatnya sesaat.
-,bagi pel yg memerlukan proses waktu:
-,,Pedoman informasi pel yg transparan
-,,Menempatkan petugas yang bertanggung Jawab melakukan pengecekan berkas
permohonan setuju atau ditolak
-,,Ada kepastian biaya (penghapusan biaya tambahan /pungli)
-,,Menyelesaikan permohonan tepat waktu
-,,Menerapkan pola pel terpadu (satu atap)
-,,Melakkan survey kepuasan masya/pelanggan
-Nilai
-,bersifat subyektif, normatif
-,moral, agama, etis, estetica, historis, sosiologis
-,Abstrak
-,Kuantitatif
-,Mewjud dalam bentuk saran, peringatan-peringatan
-,Seperti kerugan moral, sosial dan bahaya-bahaya/malapateka jika dilanggar
Privatisasi
-Merupakan salah satu bentuk model rasional dari kebijakan publik, maka privatisasi
merupakan pilihan publik yang paling mengedepan.
-Privatisasi merupakan kebijakan pblik yang menonjol berbagai macam pilihan-pilihan
publik dan sengaja dibuat untuk meningkatkan penampilan pemerintah.
-Privatisasi adalah kunci untuk pemerintah yang terbatas (ukuran, ruang lingkup, kekuasaan
relatif terhadap institusi2 lain dari masyarakat) dan lebih baik ( kebutuhan masyarakat
dipuaskan secara lebih efisien, efektif dan adil)
-Hasil privatisasi: pemerintah lebih kecil dan tangkas, sebaliknya masyarakat lebih kokh dan
dapat disesuaikan
-Pemerintah sebagai pengemudi yang mengarahkan dan mengintrol dan bukan pelaksana
langsung dari suatu aktivitas karena bertumpu pada institusi privat masyarakat dan kurang
bertumpu untuk memuaskan masyarakat.
Setiap pengaturan yang berbeda dapat untuk menyediakan barang yang berbeda. Setiap
barang dapat diberikan melalui lebih dari satu pengaturan institusional. Namun setiap jenis
pengaturan juga mempunyai keterbatasan dalam penyediaan barang.
Tekanan pragmatik
-Bila menghadapi tekanan hebat yaitu ketika biaya kegiatan pemerintah meningkat, tetapi
perlawanan terhadap pajak-pajak yang lebih tinggi juga meningkat. Shg pegawai publik
mencari pemecahan yang memberikan harapan baik terhadap kesulitan mereka.
-Cara yang dilakukan:
-,pembukuan kreatif yang menutupi besarnya perbedaan antara pendapatan dan pengeluaran.
-,meminjam untuk menutupi kesenjangan itu.
-Karena negara lain sulit memberi bantuan pada negara yang boros, maka secara alami
memotong atau menghapus kegiatan pemerintah menjadi tidak populer, maka meningkatkan
produktivitas rupanya lebih menarik secara politis.
-Usaha lain untuk meningkatkan penerimaan dengan mensentralisasi, mendesentralisasi,
mengorganisasikan kembali, memperkenalkan penampilan anggaran, pilihan menejemen,
pelatihan kepekaan, pengembangan organisasi, insentif, tabungan, dll.
Tekanan ideologis
-Dasar pemikirannya dari filsafat politik dan ekonomi.
-Lebih banyak pendapat rakyat diambil oleh pemerintah sebagai keputusan tentang
penempatan uang-uang dalam organisasi, sehingga membuat renggang dan tidak responsif
dan kehilangan kebebasan.
-Institusi-institusi pemerintah dapat menjadi lalim dalam masyarakat demokratis, karena akan
menggerakkan dukungan mayoritas dengan sangsi2 paksaanuntuk menghalangi golongan
minoritas. Maka perlu konstitusi kolektif untuk melindungi kemerdekaan individu.
-Kemerdekaan, keadilan, dan efisiensi adalah esensial semuanya dan masing-masing
bercampur, namun sering berbeda bahkan bertujuan masing2. Maka perlu keseimbangan,
saling tukar menukar kebebasan dan lebi adil dan pemerintahlah sebagai alat untuk
menemukan keseimbangan tanpa melampaui batas dan tanpa mengancam tujuan serta jangan
sampai menimbulkan ancaman terbesar yaitu ketidakpercayaan pemerintah.
-Dalam pertimbangan ekonomi: bahwa kesesjahteraan masyarakat jangka panjang akan
dimaksimalkan jika keputusan-keputusan ekonomi sebagian besar ditinggalkan di pasar
(pemerintah menjamin bahwa tak seorangpun ditinggalkan tanpa kebutuhan dan kehidupan).
Hak tersebu sering mengakibatkan pertentangan secara politis.
Tekanan komersial
-Pengeluaran pemerintah terbesar adalah gaji pegawai dan jauh dari kepentingan komersial.
Pendukung privatiasi mengharap kegiatn pemerintahan lebih banyak diarahkan melakukan
pekerjaan sebagimana dilakukan oleh bisnis2 privat dan pembayar pajak.
-Sektor privat melihat kesempatan bisnis yang kokoh dalam proyek modal pemerintah
bagaikan penjara tanpa kebebasan menentukan kebijakan. Maka seharusnya privat dapat
diberi kesempatan untuk membiayai, membangun atau mengoperasikan proyek/fasilitas
sebagai pilihan pemerintah karena tidak mampu membiayai dengan perhitungan hasil
sebagaimana disepakati untuk meningkatkan kesesjahteraan rakyat.
Kebijakan privatisasi dalam mewujudkan tujuan sesuai pilihan publik
-Pemerintah lebih baik dalam arti lebih efektif biaya
-Pengurangan peranan pemerintah, karena peranan tersebut mulai diambil alih dan
diperankan institusi privat
-Lebih banyak orientasi kegiatan pemerintah pada bisnis
-Penduduk mempunyai pilihan pilihan yang lebih besar dalam menejemen publik dan
berkuasa mendefiniskan kebutuhan-kebutuhan umum mereka
Manajemen Publik dan Kinerja Keorganisasian:
Sebuah Agenda untuk Penelitian
George A. Boyne, Kenneth J. Meier, Laurence J. OToole, Jr. dan Richard M. Walker
Teori
Teori ditandai dengan presisi dan melalui generasi proposisi sehingga akan membuat temuan
empiris ke dalam bentuk yang koheren dan jelas, dan juga akan menunjukkan jalan menuju
penelitian masa depan. Teori harus dibangun dengan kuat dan dapat dikembangkan lebih
lanjut sehingga dapat diterjemahkan menjadi suatu penambahan studi empiris.
Beberapa Kelemahan Teori dalam manajemen publik diantaranya adalah (1) Penelitian
bersifat diskursif dan spekulatif tanpa tes empiris yang sistematis, dan tanpa petunjuk-
petunjuk yang empiris. Selain itu kebanyakan Cakupan deskriptif Konstruksi teori tidak
memuat argumen logis yang kuat, untuk menghasilkan hipotesis.
ContohGagasan teori ekonomi Choi dan Heinrich tentang efisiensi sebagai nilai yang kecil
dalam memprediksi atau menjelaskan kinerja sistem kontrak pemerintah, Prinsip Provan,
Milward dan Analisis dokumen Asett yang digunakan dalam memahami kinerja
Syarat Teori yang baik dalam Manajemen Publik
1. Teori yang tepat, memiliki suatu karakteristik yang berguna dalam penyelidikan
manajemen publik dan peranannya dalam penyediaan layanan publik.
2. Memiliki presisi dan selalu berusaha untuk memperoleh kesetaraan.
3. Memiliki variabel dan implikasi yang kompleks sehingga perlu dikurangi jumlah
variabel dan fokus
4. Membatasi hubungan yang sederhana, linear , dan aditif antar variabel.
5. (O'TToole dan Meier 1999), Memilih pada fokus yang menunjukkan hasil yang
produktif dalam bentuk pertanyaan empiris.
6. Untuk menghindari pemalsuan data pada analissi perlu mengurangi variabel yang di
uji statistik.
Selain itu juga Teori harus didasarkan pada klasifikasi yang tepat dari suatu studi yang masih
berlaku.
Rancangan teori yang baik mengidentifikasi dan mengklasifikasi informasi untuk
menentukan hubungan dan bentuk fungsional dari hubungan tersebut,.
dua yang bisa dimanfaatkankan pada studi individu dan juga pada penelitian umum
masyarakat dengan meningkatkan sistematika fokus tentang pengukuran dan
menghasilkan varians melalui pendekatan-pendekatan metodologis,
satu yang dapat menghasilkan manfaat, terutama untuk investasi masyarakat yang
lebih luas.
Setiap ukuran empiris dari Pengukuran Kinerja terdiri dari dua bagian, yaitu;
Manajemen Publik
Variabel Manajemen paling mempengaruhi kinerja yang terkait dengan fungsi-fungsi
manajerial
Variabel manajemen masih jarang diteliti berkaitan dengan kinerja karena dampak dari bias
disiplin ilmu ekonomi (berfokus pada insentif dan hasil) dan ilmu politik (berkaitan dengan
faktor-faktor lingkungan eksternal pada tiap unit organisasi). Sebelum manajemen publik
dapat menjadi suatu desain ilmu yang benar (Simon 1996), di mana salah satu tujuannya
untuk meningkatkan kinerja, pertama-tama kita harus mampu mengukur aspek-aspek yang
relevan pada sistematika manajemen baik besar maupun kecil, yang dapat diandalkan dan
valid
Catatan
Singkatnya, studi sistematis menyangkut kinerja pelayanan publik tidak akan banyak
memiliki kemajuan tanpa peningkatan yang signifikan dalam studi manajemen publik.
Seperangkat Data Hybrid
Ilmu manajemen publik tidak tersedia data secara luas, sehingga perlu ada data campuran
karena:
Pemerintah memberikan sumber data tentang indikator kinerja, tetapi sedikit dan tidak
ada hubungan dengan ukuran manajemen.
Sumber data dari perangkat struktur organisasi yang tidak terdokumentasikan secara
jelas sehingga Data arsip atau perangkat pemerintah tersebut perlu digabung dengan
data survei struktur manajemen, kemudian menambah dan menggabungkan variabel-
variabel lainnya.
Data-data gabungan tersebut perlu dilengkapi dengan wawancara, kunjungan
lapangan dan pengumpulan data melalui metode kualitatif untuk memberikan
penjelasan dan menemukan adanya hubungan.
Untuk membangun teori dalam bidang manajemen publik dan kinerja organisasi,
dengan data campuran maka perlu dianalisis triangulasi untuk membuat pernyataan
kausal yang meyakinkan, untuk menarik kesimpulan dan rekomendasi
1. bentuk fungsional, berupa pertanyaan apakah ada atau tidak ada hubungan antara dua
variabel yang dirangkum oleh garis lurus atau dengan perkiraan non linier.
2. variabel mungkin berinteraksi satu sama lain dan dalam proses menghasilkan
hubungan yang sangat berbeda untuk beberapa organisasi.
3. hubungan antara dua variabel mungkin berbeda-beda pada tiap organisasi atau pada
organisasi yang sama pada waktu yang berbeda.
Kesimpulan
Peneliti peduli akan kinerja, tetapi tidak menjadikannya sekedar pemikiran akan suatu
estetika atau intelektual berpikir, akan tetapi karena menyangkut hasil-hasil pelayanan publik
dan memiliki nilai-nilai publik.
Sebagai konsekuensinya, bila terfokus pada peningkatan pelayanan publik, maka perlu
menangani beberapa metode pertanyaan dari perspektif yang agak terpisah dari ilmu sosial
lainnya.
Meningkatkan pelayanan publik berarti meningkatkan nilai-nilai publik, melibatkan
perbaikan-perbaikan desain. Sebagai ilmu desain, manajemen publik perlu menerapkan
teknik baru yang dikembangkan untuk menentukan bagaimana memperkuat dampak kinerja.
Demikian pula, beberapa perbaikan metodologis dapat mendapatkan pengaruh pada masalah
kontingensi dan non linearities yang jelas merupakan bagian penting dari suatu pemecahan
masalah.
Metode canggih lainnya juga dapat membawa perbaikan praktis yang memungkinkan kita
untuk menilai prospek dan tingkat sebuah tujuan atau, sebaliknya, sinergi dalam berbagai
program publik yang lebih kompleks.