Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Konsep Dasar Evaluasi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI PEMBELAJARAN KIMIA

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Disusun

Oleh :
Hidayati (16176004)
Kiprah Piawi (16176015)
Repdayanti (16176006)

Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Latisma Dj, M.Si.

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

1437 H/2017 M

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan nikmatNya sehingga makalah yang berjudul Konsep Dasar Evaluasi
Pembelajaran dapat diselesaikan. Terima kasih diucapkan kepada Ibu Dr. Hj.
Latisma Dj, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Kimia Program Studi Pendidikan Magister FMIPA UNP.

Disadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh


sebab itu diharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mei 2017

BAB I
PENDAHULUAN

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 2


A. Latar Belakang
Guru adalah pendidik yang sangat berperan dalam rangka pemberian
nilai atau penentuan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, seorang guru dituntut
untuk mampu mengevalusi hasil belajar anak didiknya secara profesional.
Dalam dunia pendidikan, evaluasi berarti mengumpulkan informasi (berupa
angka, deskripsi verbal) untuk kemudian dianalisis dan interpretasi informasi
sebagai dasar untuk membuat keputusan.
Evaluasi pendidikan itu sendiri mempunyai dasar-dasar yang sudah
menjadi standar penilaian pendidikan. Hal ini juga telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007. Sehingga untuk
dapat melaksanakan proses evaluasi dengan baik dan benar, seorang
pendidik / guru sebaiknya paham dengan hal-hal yang berkenaan dengan
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di
butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat
mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan.
Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat
diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan
serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa,
maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan
pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data
mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau
menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai
dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai
putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian, kedudukan dan syarat-syarat umum evaluasi?
2. Bagaiaman fungsi, tujuan, sasaran dan prosedur evaluasi hasil belajar?

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 3


3. Bagaiaman fungsi, tujuan, sasaran dan prosedur evaluasi hasil
pembelajaran?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian, kedudukan dan syarat-syarat umum
evaluasi.
2. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, sasaran dan prosedur evaluasi hasil
belajar.
3. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, sasaran dan prosedur evaluasi hasil
pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi, Kedudukan dan Syarat-syarat Umum Evaluasi


1.) Pengertian Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang
artinya penilaian. Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut
Wang dan Brown dalam buku yang berjudul Essentials of Educational
Evaluation, dikatakan bahwa Evaluation refer to the act or process to
determining the value of something, artinya evaluasi adalah suatu

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 4


tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu.
Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat
diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan dunia pendidikan.
Menurut Benyamin S. Bloom Evaluasi merupakan Handbook on
formative and summative evaluation of student learning, yang artinya
Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk dijadikan
dasar penetapan ada tidaknya perubahan yang terjadi pada anak didik.
Jadi, kita sebagai guru harus yakin bahwa pendidikan dapat membawa
perubahan pada diri siswa.
Sedangkan Evaluasi menurut Cross adalah Evaluation is a
process which determines the extent to which objectives have been
achieved, yang artinya Evaluasi merupakan proses yang menentukan
kondisi, di mana suatu tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini
menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu
kegiatan yang mengukur derajat dari mana suatu tujuan dicapai.
Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi
adalah proses menentukan nilai suatu objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu, di mana objeknya adalah hasil belajar siswa dan
kriterianya adalah ukuran (sedang, rendah, tingginya).

2.) Kedudukan Evaluasi


Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia,
dimana di dalamnya terjadi proses membudayakan dan memberadapkan
manusia. Agar terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka
diperlukan transformasi kebudayaan dan peradaban.
Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa dengan segala
karakteristik dan keunikannya. Untuk memastikan karakteristik dan
keunikan siswa yang akan masuk dalam transformasi, diperlukan
evaluasi terhadap masukakan. Tranformasi dalam proses pendidikan

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 5


adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan siswa.
Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang
diharapakan dipengaruhi atau ditentukan oleh bekerjanya
komponen/unsur yang ada di dalam lembaga pendidikan.
Unsusr-unsur trasformasi dalam proses pendidikan meliputi :
a. pendidikan dan personal lainnya
b. isi pendidikan
c. teknik
d. sistem evaluasi
e. sarana pendidikan
f. sistem administrasi
Untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas transformasi dalam
proses pendidikan perlu dilaksanakan evaluasi terhadap bekerjanya
unsure-unsur transformasi. Keluaran dalam proses pendidikan adalah
siswayang semakin berbudaya dan beradap sesuai dengan tujuan yang
ditatapkan. Umpan balik dalam proses pendidikan adalah segala
informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang
digunakan sebagai badan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan
transformasi yang ada dalam proses. Adanya umpan balik yang akurat
sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan
perbaikan proses pendidikan.
Apabila kita perhatikan uraian sebelumnya, kita melihat bahwa
setiap unsur yang ada pada proses transformasi pendidikan membutuhkan
kegiatan evaluasi. Dengan demikian jelaslah bahwa kedudukan evaluasi
dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya setiap ada proses
pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki proses
pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap
proses pendidikan.
3.) Syarat-syarat Umum Evaluasi
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan
kegiatan evaluasi dalam proses pendidikan terurai sebagai berikut:
a. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat
diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang
seharusnya di evaluasi. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih,

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 6


dibutuhkan insturmen yang memiliki/memenuhi syarat-syarat
kesahihan suatu instrumental evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi
diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil pengalaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi yaitu:
(1) Faktor instrumen evaluasi itu sendiri.
(2) Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran.
(3) Faktor-faktor dalam respon-respon siswa.
b. Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan,
yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu
memberikan hasil yang tepat. Gronlund (1985: 86) mengemukakan
bahwa, keterandalan menunjukkan kepada konsistensi (keajegan)
pengukuran yakni bagaimana keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain
yang berasal dari pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain.
Dengan kata lain, keterandalan dapat kita artikan sebagai tingakat
kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu
instrument evaluasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterandalan yaitu:
(1) Panjang tes (length of test).
(2) Sebaran skor (Spread of scores).
(3) Tingkat kesulitan tes (Difficulty of test).
(4) Objektivitas (Objectivity).
c. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-
kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik dalam
mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh hasil,
maupun kemudahan dalam menyimpanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi
yaitu:
(1) Kemudahan mengadministrasi.
(2) Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi.
(3) Kemudahan menskor.
(4) Kemudahan interpretasi dan aplikasi.
(5) Tersedianya bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen atau
sebanding.

B. Evaluasi Hasil Belajar


1.) Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar maka tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 7


oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana
tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai
berupa huruf atau kata atau simbol. Apabila tujuan kegiatan evaluasi hasil
belajar sudah terealisai, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan
untuk berbagai keperluan.
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan
dan ditujukan untuk keperluan sebagai berikut:
a. Untuk diagnostik dan pengembangan.
b. Untuk seleksi.
c. Untuk kenaikan kelas.
d. Untuk penempatan.
2.) Sasaran Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang
terkandung dalm tujuan. Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil
belajar siswa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 3, yakni ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Davies, 1986: 97;
Jarolimek dan Foster 1981: 148).
Tujuan ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau
pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi, serta pengembangan
keterampilan intelektual (Jarolimek dan Foster 1981:148). Taksonomi
tujuan ranah kognitif oleh Bloom, mengemukakan adanya 6
kelas/tingkat, yakni pengetahuan, pemahaman, penggunaan/penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi.
Tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap,
penghargaan, nilai, perasaan dan emosi (Davies, 1986: 97; Jarolimek dan
Foster 1981: 148). Kratwohl, Bloom, dan Masia mengemukakan
taksonomi tujuan ranah afektif yaitu menerima, merespon, menilai,
mengorganisasi, dan karakterisasi.
Tujuan ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan
motorik, memanipulasibenda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi
saraf dan koordinasi badan (Davies, 1986: 97). Kibler, Barket, dan Miles
(1970) mengemukakan taksonomi tujuan ranah psikomotorik yaitu
gerakan tubuh yang mencolok, ketepatan gerakan yang dikoordinasikan,
perangkat komunikasi non-verbal, dan kemampuan berbicara.

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 8


3.) Prosedur Evaluasi Hasil Belajar
Agar proses evaluasi hasil belajar dapat diadministrasikan atau
dilaksanakan oleh seorang penilai, maka ada beberapa tahapan/langkah
kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh seorang penilai. Tahapan prosedur
evaluasi hasil belajar meliputi:
a. Persiapan
Pada tahapan persiapan ada 3 kegiatan yang harus dilakukan yaitu:
(1) Menetepkan pertimbangan dan keputusan yang dibutuhkan.
(2) Menggambarkan informasi yang dibutuhkan.
(3) Menetapkan informasi yang sudah tersedia.
b. Penyusunan Instrumen Evaluasi
Untuk melaksanakan evaluasi hasil belajar, tentunya diperlukan
instrumen/alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan
informai/data yang dibutuhkan. Prosedur yang perlu ditempuh untuk
menyusun alat penilaian tes adalah:
(1) Menentukan bentuk tes yang akan disusun.
(2) Membuat kisi-kisi butir soal.
(3) Menulis butir soal.
Adapun prosedur yang perlu ditempuh untuk menyusun alat penilaian
non-tes adalah:
(1) Menetapkan bentuk non-tes yang akan dilaksanakan.
(2) Mentapkan aspek-aspek sasaran evaluasi hasil belajar yang
akan dinilai.
(3) Menulis alat penilaian non-tes yang dibutuhkan sesuai dengan
aspek-aspek sasaran evaluasi hasil belajar.
c. Pelaksanaan Pengukuran
Pelaksanaan pengukuran untuk teknik tes maupun non-tes hampir
sama, prosedurnya adalah sebagai berikut:
(1) Persiapan tempat pelaksanaan pengukuran.
(2) Melancarkan pengukuran.
(3) Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar
jawaban siswa untuk memudahkan penskoran.
d. Pengolahan Hasil Penilaian
Kegiatan mengolah data yang berhasil dikumpulkan melalui
kegiatan penilaian disebut dengan kegiatan pengolahan hasil
penilaian. Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian adalah
sebagai berikut:
(1) Menskor.
(2) Mengubah skor mentah menjadi skor standar.

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 9


(3) Menkonversi skor standar ke dalam nilai.
(4) Penafsiran hasil penilaian.
e. Penafsiran Hasil Penilaian
Penafsiran hasil penilaian ada yang bersifat individual dan ada
yang bersifat klasikal. Ada 3 jenis penafsiran penilaian yang bersifat
individual, yakni:
(1) Penafsiran tentang tingkat kesiapan.
(2) Penafsiran tentang kelemahan individual.
(3) Penafsiran tentang kemajuan belajar individual.
Adapun penafsirang yang bersifat klasikal, yakni:
(1) Penafsiran tentang kelemahan-kelemahan kelas.
(2) Penafsiran tentang prestasi kelas.
(3) Penafsiran tentang perbandingan antarkelas.
(4) Penafsiran tentang susunan kelas.
f. Pelaporan dan Penggunaan Hasil Evaluasi
Pelaporan dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran secara langsung
maupun tidak langsung. Pihak-pihak yang perlu memperoleh laporan
tentang hasil belajar siswa adalah: siswa, guru yang mengajar, guru
lain, petugas lain di sekolah, dan orang tua (Arikunto, 1990: 289).
Secara umum, penggunaan hasil evaluasi meliputi:
(1) Untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan seorang
siswa yang terlibat dalam evaluasi hasil belajar tersebut.
(2) Untuk mengadakan diagnosis dan remedial terhadap siswa
yang membutuhkan.
(3) Untuk menentukan perlu tidaknya suatu penyajian isi
pelajaran/sub isi pelajaran tertentu diulang.
(4) Untuk menentukan pengelompokan dan penempatan para
siswa.
(5) Untuk membangkitkan motf dan motivasi belajar siswa.
(6) Untuk membuat laporan hasil belajar.
C. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa,
nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran.
1.) Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan utama dari valuasi pembelajaran adalah sejumlah informasi
atau data tentang jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran.
Sejumlah informasi atau data yang diperoleh melalui evaluasi

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 10


pembelajaran inilah yang kemudian difungsikan dan ditujukan untuk
pengembangan pembelajaran dan akreditasi.

2.) Sasaran Evaluasi Pembelajaran


Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang
terkandung dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian sasaran
evaluasi pembelajaran meliputi:
a. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran evaluasi pembelajaran yang
perlu diperhatikan, karena semua unsur/aspek pembelajaran yang lain
selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran. Tujuan
pengajaran itu sendiri adalah penjabaran tujuan pengajaran, rumusan
tujuan pengajaran, dan unsur-unsur tujuan pengajaran.
b. Unsur dinamis pembelajaran merupakan sumber belajar atau
komponen siste intruksional yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. Sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan latar (AECT, 1986: 2). Sumber-sumber belajar dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu: sumber belajar yang dirancang (by design)
dan sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilisation).
c. Pelaksanaan pembelajaran merupakan interkasi antara sumber belajar
dengan siswa. Mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dapat
menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan setiap
sumber belajar dan seberapa derajat interkasi antara sumber belajar
dengan tujuan pengajaran.

3.) Prosedur Evaluasi Pembelajaran


Evaluator dalam evaluasi pembelajaran adalah suatu tim yang
mempunyai peran penting dalam memberikan informasi mengenai
keberhasilan pembelajaran. Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri dari:
a. Penyusunan rancangan, secara garis besar desain evaluasi
pembelajaran berisi hal-hal yang sama dengan yang tertera dalam
desain penelitian, yakni meliputi latar belakang, problematika, tujuan
evaluasi, populasi dan sampel, instrumen dan sumber data, serta
teknik analisis data (Arikunto, 1988: 44).

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 11


b. Penyusunan instrumen, menurut Arikunto (1988: 49) langkah-langkah
penyusunan instrumen adalah:
(1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.
(2) Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian
variabel dan jeni instrumen.
(3) Membuat butir-butir instrumen evaluasi pembelajaran.
(4) Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran.
c. Pengumpulan data, dalam pengumpulan data dapat diterapkan
berbagai teknik pengumpulan data diantaranya adalah:
(1) Kuesioner yakni seperangkat pertanyaan tertulis yang
diberikan kepada seseorang untuk mengungkap pendapat,
keadaan, kesan yang ada pada diri orang tersebut maupun
diluar dirinya (Arikunto, 1988: 44).
(2) Wawancara yakni suatu teknik pengumpulan data yang
menuntut adanya pertemuan langsung atau komunikasi
langsung.
(3) Pengamatan yakni teknik pengumpulan data melalui kegiatan
mengamati yang dilakukan oleh evaluator terhadap kegiatan
pembelajaran.
(4) Studi kasus yakni teknik pengumpulan data berdasarkan kasus-
kasus yang ada dan didokumentasikan.

d. Analisis data, apabila data diolah secara individual maka hasilnya


menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan. Sedangkan
pengolahan dan penganalisisan secara kelompok hasilnya mrnunjuk
kepada suatu bagian data atau keseluruhan.
e. Penyusunan laporan, dalam laporan evaluasi pembelajaran harus
berisikan pokok-pokok sebagai berikut:
(1) Tujuan evaluasi.
(2) Problematika.
(3) Lingkup dan metodologi evaluasi pembelajaran.
(4) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
(5) Hasil evaluasi pembelajaran.

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 12


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Evaluasi berarti sebagai proses sistematis menetapkan nilai tentang suatu
hal, seperti objek, proses, unjuk kerja, kegiatan, hasil, tujuan atau hal lain,
berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
2. Evaluasi bersifat bersinambungan, dari tahap satu ke tahap lain selama
jenjang pendidikan atau sepenjang hayat.
3. Syarat-syarat umum evaluasi yaitu: kesahiha, keterandalan, dan
kepraktisan.

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 13


4. Hasil kegiatan evaluasi hasil belajar berfungsi untuk: diagnostik dan
pembangunan, seleksi, kenaikan peringkat belajar, dan penempatan siswa.
5. Sasaran evaluasi belajar berorientasi pada perbaikan atau peningkatan
kemampuan pada ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
6. Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses penentuan nilai, jasa, atau
manfaat kegiatan pembelajaran berdasarkan kriteria tertentumelalui
kegiatan pengukuran dan penilaian.

B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah
pengetahuan tentang Konsep Dasar Evaluasi Belajar dan Pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta

http://mahasiswa.ung.ac.id/151412025/home/2013/4/9/enter_title_herkonse
p_dasar_evaluasi_belajar__amp__pembelajaran.html (Diakses pada
hari Rabu, 10 Desember 2014 pukul 20.33)

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran 14

Anda mungkin juga menyukai