Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Paper Penerapan Prinsip 5r Pada Dosen Ikm

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PAPER PENERAPAN PRINSIP 5R PADA DOSEN IKM

Tugas Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kesehatan Kerja Sektor Informal

oleh:

1 Diah Wahyu Nofianti (6411414042)


2 Kristiana Wulan Sari (6411414044)

Peminatan K3

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

A. Definisi 5 R
5R berasal dari 5S, singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. 5S
berasal dari Jepang yang terkenal kemampuannya mengelola industry di Indonesia.. 5S
diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Rajin Konsep 5 S yang merupakan bagian dari konsep kaizen, memiliki arti penyempurnaan
yang berkesinambungan baik dalam kehidupan pribadi, dalam keluarga, lingkungan sosial
maupun di tempat kerja.

Metode 5R merupakan tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang berdampak
terhadap efektifitas kerja, efisiensi, produktifitas dan keselamatan kerja. Konsep 5 S
merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara
benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja perorangan
dapat diciptakan.

1. Ringkas (seiri)
Seiri berarti membedakan dengan jelas barang yang bermanfaat dari barang sisa
sampah dan membuang barang yang tidak berguna. Seiri secara langsung berarti
mengatur segala sesuatu dengan rapi. Di tempat kerja banyak sekali benda yang
seringkali dapat menyebabkan timibulnya gangguan operasional dalam bekerja, antara
lain tentang keluhan setiap orang yang mengeluhkan sempitnya ruang kerja mereka
karena terlalu banyak barang.
Adapun standar untuk membuang barang yang tak diperlukan adalah sebagai berikut :
Jangan sampai anda terbebani oleh berbagai barang di tempat kerja
Sebaliknya tentukan standar untuk membuang barang-barang yang tidak diperlukan
dari lingkungan anda.
Menyimpan barang yang tidak berguna atau pun barang berguna namun berlebihan
dapat menimbukan kerugian sebagai berikut:

Di tempat kerja yang sempit hal ini akan semakin menimbulkan kesan ruangan
terasa lebih sempit dan kurang nyaman.
Penggunaan area kerja menjadi tidak produktif.
Rak dan lemari penyimpanan, penggunaannya tidak efisien.
Semakin kesulitan untuk membedakan mana barang yang dibutuhkan di tempat
kerja dan mana yang tidak.
Menyimpan barang yang berlebihan bagaikan mempunyai banyak uang namun
tidak tersimpan di bank (kehilangan bunga bank).
Membiarkan kondisi barang yang berkarat, rusak atau kuno sama saja dengan
menghamburkan uang.
2. Rapi (seiton)
Seiton berarti menemukan cara untuk menyimpan peralatan dengan menekankan pada
aspek keamanan, mutu dan efektifitas. Semua barang yang tidak berguna atau tidak
sedang dipakai harus dibersihkan dan hanya menyisakan barang yang benar-benar
bermanfaat di tempatnya. Menjaga kerapian barang bahkan pada saat tergesa-gesa sekali
pun yang berarti harus selalu meletakkan barang di tempatnya sehingga jika diperlukan
mendadak maka mudah dicari dan dapat langsung diperoleh dengan mudah untuk
digunakan. cara menyimpan yang mudah dan sederhana dengan mempertimbangkan
beberapa hal berikut ini:

Barang yang sering dipakai harus disimpan di dekat pengguna.


Barang yang sering dipakai harus disimpan di tempat setinggi antara bagian siku
dan bahu.
Barang yang jarang dipakai harus disimpan di tempat lain dengan membedakannya
menurut penggunaan (kumpulkan semua barang yang jarang dipakai tersebut di
tempat yang sama). Simpan barang dengan penggunaan yang sama pada tempat
yang telah ditentukan misalnya obeng harus disimpan bersama dengan obeng,
kumpulkan pada saat digunakan bagian-bagian yang diperlukan dari masing-masing
tempat untuk dipasangkan.
3. Resik (seiso)
Seiso berarti menjaga tempat kerja dalam kondisi bersih dan rapi sepenuhnya tanpa sisa
kotoran dan sampah yang berserakan. Secara langsung kebersihan berarti menyapu dan
membersihkan dalam usaha merapikan tempat kerja. Area kerja tanpa sampah atau
kotoran dapat menciptakan kondisi kerja yang lebih nyaman. Menyeka dan mengelap
adalah cara yang paling umum untuk memeriksa adanya kelalaian bekerja.
Untuk melakukan seiso atau resik terlebih dahulu tentukanlah langkah-kangkahnya
sebagai berikut :
1) Tentukanlah apa yang hendak dibersihkan
2) Tentukan siapa bertanggung jawab untuk setiap tugas Resik
3) Tentukan metode resik
4) Siapkan peralatan kebersihan
5) Pelaksanaan Resik
4. Rawat (Seiketsu)
Seiketsu yaitu terus menerus mempertahankan 3 S tersebut diatas yakni Seiri, Seiton
dan Seiso. Seiketsu atau rawat, pada prinsipnya mengusahakan agar tempat kerja yang
sudah menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat kerja yang rawat, kerawanan dan
penyimpangan dapat segera dikenali, sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini
mungkin.
Memelihara tempat kerja tetap bersih tanpa sampah atau tetesan minyak adalah aktivitas
Seiketsu. Antara Seiso dengan Seiketsu sangat berkaitan erat. Seiketsu atau
pemeliharaan kerapihan secara terus menerus bergantung kepada Seiso yang
membakukan kegiatan pembersihan sehingga tindakan ini spesifk dan mudah
dikerjakan.
5. Rajin (Shitsuke)
Shitsuke yaitu metode yang digunakan untuk memotivasi pekerja agar terus menerus
melakukan dan ikut serta dalam kegiatan perawatan dan aktivitas perbaikan serta
membuat pekerja terbiasa mentaati aturan (rajin). Hal ini dianggap sebagai komponen
yang paling sukar dari 5 S.
Shitsuke atau rajin berkaitan dengan kebiasaan karyawan yang harus dibina agar dapat
menjaga dan meningkatkan apa yang sudah baik. Seperti, budaya antri, bersih, tepat
waktu, tepat janji dan sebagainya harus dibina.
B. Analisis Penerapan Prinsip 5R
Survei penerapan prinsip 5 R dilakukan pada:
Hari : Senin 14 November 2016
Waktu : 13.00
Tempat : Ruang dosen IKM (meja kerja Ibu Galuh Nita Prameswari, S.KM, M.Si)
Analisis
1. Ringkas (Seiri)
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara didapatkan hasil bahwa meja kerja yang
diamati telah melakukan S yang pertama yaitu seiri. Di meja kerja tersebut hanya
terdapat barang-barang yang diperlukan diantaranya laptop yang digunakan untuk
membantu proses bekerja serta dokumen-dokumen penting. Selain itu pemilik meja juga
menjelaskan bahwa beliau selalu meletakkan atau membuang barang-barang yang tidak
diperlukan pada tempat yang sesuai.
2. Rapi ( Seiton)
Jika dilihat dari segi kerapian meja kerja yang diamati sudah cukup rapi. Pemilik meja
meletakkan barang-barang sesuai pada tempatnya serta menyediakan tempat khusus
untuk meletakkan barang-barang yang diperlukan dan menyusun rapi barang-barang
tersebut sehingga meja kerja dapat dengan nyaman digunakan.
3. Resik (Seiso)
Resik berarti menjaga kebersihan tempat kerja dan peralatan bekerja dari debu maupun
sampah. Dari hasil pengamatan sudah disediakan tempat sampah yang berada disamping
meja kerja sehingga sampah tidak berserakan di meja kerja. Selain itu berdasarkan hasil
wawancara pemilik meja menuturkan bahwa beliau selalu menjaga kebersihan dari meja
kerjanya dengan rutin melakukan kegiatan pembersihan seminggu sekali.
4. Rawat ( Seiketsu)
Rawat adalah mempertahankan agar keadaan tempat bekerja tetap ringkas, resik dan
rapi. Jika dilihat dari ketiga prinsip diatas maka pemilik kerja selalu mempertahankan
prinsip ringkas, rapi dan resik sehingga meja kerja beliau tetap terawat.
5. Rajin (Shitsuke)
Rajin adalah mendisiplinkan diri dari prinsip ringkas, rapi, resik dan rawat. Pemilik meja
menuturkan bahwa beliau selalu berusahan mendisiplinkan diri untuk melakukan prinsip
4R diantaranya dengan rutin membersihkan meja selama seminggu sekali, membuang
peralatan atau barang yang tidak diperlukan serta menyusun rapi barang-barang pada
tempat yang disediakan.
C. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan untuk pemilik meja adalah agar pemilik meja mempertahankan
prinsip 5 R sehingga dalam melakukan pekerjaan dapat bekerja dengan nyaman dan
meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Adapun manfaat penerapan 5 R atau 5 S di
tempat kerja antara lain :
1. Bekerja menjadi lebih nyaman karena kualitas tempat kerja yang baik
2. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien.
3. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan menjadi luas atau
lapang
4. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagus atau baik
5. Menambah penghematan karena menghilangkan berbagai pemborosan di tempat kerja
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai