Gathering Information and Scanning Environment
Gathering Information and Scanning Environment
Gathering Information and Scanning Environment
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Pemasar juga mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi
lintas Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss paling banyak
mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak mengkonsumsi keju, orang Irlandia paling
banyak minum the, dan orang Austria paling banyak merokok.
Masalahnya, banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi. Ada
banyak perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran. Perusahaan lain hanya
mempunyai departemen yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin, analisis penjualan, dan
sedikit survei.
Beberapa manajer mengeluh karena mereka tidak tahucara mendapatkan informasi penting;
biasanya mereka mendapatkan terlalu banyak informasi yang tidak dapat mereka gunakan dan
terlalu sedikit informasi yang benar-benar mereka perlukan; dan terlambat mendapatkan informasi
yang penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati keunggulan kompetitif.
Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik, mengembangkan penawaran yang lebih baik,
dan melaksanakan perencanaan pemasaran yang lebih baik.
PERMASALAHAN
Dewasa ini coffee shop tengah tumbuh pesat di kota-kota besar di Indonesia. Mayoritas
mengusung konsep vintage yang sangat nyaman untuk bersantai ataupun private meeting dengan
business partner. Baik itu coffee shop lokal maupun pemain asing, seperti Starbucks. Salah satu
pendatang baru yang siap head to head dengan Starbucks adalah Maxx Coffee. Dari warna logo
dan lokasi outlet nya, nyaris mirip dengan coffee shop asal Amerika Serikat itu. Selain mengusung
konsep vintage yang menjadi primadona masyarakat urban. Geoffry menjelaskan perbedaan Maxx
Coffee dengan kompetitor lain adalah pada karakterisrik kopi yang disuguhkan. Maxx Coffee masih
mengandalkan jaringan Lippo Group dengan mall-mall dan wilayah jaringan Lippo Mall yang
tersebar di seluruh kota di Indonesia. Di tahun 2017 ini, Maxx Coffee ditargetkan mencapai 180
outlet diseluruh kota di Indonesia. Geoffry optimis dengan perluasan oultel dan Barista handal yang
dimilikinya, Maxx Coffe bisa menjadi coffee shop kebanggaan masyarakat Indonesia. (EVA)
1. a) Mengumpulkan informasi agar mengetahui pasar yang akan digarap Maxx Coffee
Setiap perusahaan harus meneliti lingkungan luar untuk mengidentifikasi perubahan pasar
yang signifikan. Sehingga mereka harus mempunyai metoda disiplin untuk mengumpulkan
informasi, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti
persaingan serta perusahaan dan kelompok luar lainnya.
Beberapa perusahaan telah mengembangkan sistem informasi pemasaran yang memberikan
rincian yang mendalam kepada manajemen tentang keinginan, preferensi, dan perilaku pembeli.
Pemasar juga mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi
lintas Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss paling banyak
mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak mengkonsumsi keju, orang Irlandia paling
banyak minum the, dan orang Austria paling banyak merokok.
Masalahnya, banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam mengumpulkan informasi. Ada
banyak perusahaan yang belum mempunyai departemen riset pemasaran. Perusahaan lain hanya
mempunyai departemen yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin, analisis penjualan, dan
sedikit survei. Beberapa manajer mengeluh karena mereka tidak tahucara mendapatkan informasi
penting; biasanya mereka mendapatkan terlalu banyak informasi yang tidak dapat mereka gunakan
dan terlalu sedikit informasi yang benar-benar mereka perlukan; dan terlambat mendapatkan
informasi yang penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati keunggulan
kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik, mengembangkan penawaran yang
lebih baik, dan melaksanakan perencanaan pemasaran yang lebih baik.
Setiap perusahaan harus mengelola dan mendistribusikan aliran informasi berkelanjutan
bagi manajer pemasarannya. Sistem Informasi Pemasaran, MIS (Marketing Information System),
terdiri dari orang-orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu, dan akurat bagi
pengambil keputusan pemasaran. System informasi pemasaran bergantung pada catatan internal
perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran, dan riset pemasaran.
System informasi pemasaran perusahaan harus merupakan persilangan antara apa yang kira-
kira dibutuhkan oleh manajer, apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang benar-benar
layak secara ekonomis.
Sistem Intelijen Pemasaran
Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur dan
sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian tentang berbagai
perkembangan dalam lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen
pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan,
pemasok, dan distributor; mengamati media sosial di internet melalui kelompok diskusi online,
daftar e-mail dan blog; dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan lain.
Bertemu dengan
para manajer
perusahaan lain
Sebuah perusahaan dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas intelijen
pemasarannya.
Melatih dan memotivasi tenaga penjualan untuk menemukan dan melaporkan
perkembangan baru. Perusahaan harus menjual tenaga penjualannya berdasarkan arti
penting mereka sebagai pengumpul intelijen.
Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara lain untuk menyampaikan intelijen yang
penting. Banyak perusahaan mempekerjakan spesialis untuk mengumpulkan intelijen
pemasaran. Penyedia layanan dan pengecer sering mengirimkan pembelanja misterius ke
took-toko mereka untuk menilai kebersihan fasilitas, produk dan cara karyawan
memperlakukan pelanggan.
Membentuk jaringan eksternal.
Perusahaan dapat membeli produk pesaing; menghadiri open house dan pameran dagang;
membaca laporan terbitan pesaing; menghadiri rapat pemegang saham; berbicara dengan
karyawan, penyalur, distributor, pemasok, dan agen pengiriman; mengumpulkan iklan
pesaing; dan mencari berita baru tentang pesaing.
Membentuk panel penasihat pelanggan.
Anggota dapat meliputi perwakilan pelanggan atau pelanggan terbesar perusahaan atau
sebagian besar pelanggan yang jujur dan canggih. Banyak sekolah bisnis mempunyai panel
penasihat yang terdiri dari para alumni dan perekrut yang memberikan umpan balik pada
kurikulum.
Memanfaatkan sumber daya data pemerintah.
Membeli informasi dari pemasok luar.
Menggunakan sistem umpan balik pelanggan online untuk mengumpulkan intelijen
kompetitif. Dewan peninjau pelanggan, forum diskusi, ruang chatting, dan blog dapat
mendistribusikan penilaian produk atau pemasok yang dilakukan pelanggan hingga
sejumlah besar pembeli dan potensial lain dan, tentu saja, bagi pemasar yang mencari
informasi tentang persaingan.
Beberapa perusahaan mensirkulasikan intelijen pemasarannya. Staf memindai internet dan
publikasi utama, merangkum berita-berita yang relevan, dan mendiseminasikan buletin berita
kepada manajer pemasaran. Fungsi intelijen kompetitif paling berhasil ketika operasi intelijen
bekerja sama secara erat dengan para pengguna kunci dalam proses pengambilan keputusan.
Sebaliknya, perusahaan yang hanya memandang intelijen sebagai fungsi terpisah dan berbeda, yang
hanya membuat laporan dan tidak terlibat, adalah perusahaan yang kurang efektif.
b) Mencari peluang Maxx Coffee di lingkungan pemasaran dengan memperhatikan
lingkungan internal dan eksternal
Lingkungan pemasaran dapat digambarkan sebagai berikut :
Analisis lingkungan internal dan eksternal sering dikenal pula dengan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity and Threat). Analisis ini digunakan untuk memahami kondisi internal
(kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan), sehingga dapat diperoleh
posisi suatu perusahaan atau isu dalam kontek dan konten yang diemban. Faktor internal adalah
faktor-faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik itu
sumberdaya, sumber dana maupun manusianya. Faktor Eksternal adalah faktor yang tidak dimiliki
oleh perusahaan atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang berujud peluang dan hambatan dari
luar, karena berada di luar dan dimiliki oleh perusahaan atau sistem lain. Analisis SWOT harus
mengacu pada visi dan misi perusahaan sebagai pengarah dan penentu. Peluang (opportunities) dan
hambatan (threats) merupakan keluaran dari analisis faktor eksternal. Hasil analisis yang mampu
memberikan indikasi manfaat optimal diukur dari tujuan yang akan dicapai, akan merupakan tujuan
analisis SWOT ini. Analisis mengenai faktor eksternal akan memunculkan perusahaan atau pihak
lain yang merupakan mitra atau kompetitor. Disamping menyangkut institusi atau perusahaan lain,
juga terhadap situasi dan kondisi ekonomi, konstelasi politik, perubahan teknologi, pergeseran
selera pasar, jaringan informasi dan lain sebagainya.
Analisis SWOT memerlukan serangkaian data dan analisis lainnya yang secara kualitatif dan
kuantitatif saling mendukung untuk melihat kondisi internal dan situasi eksternal dari perusahaan.
Analisis internal merupakan analisis untuk melihat diri sendiri, merefleksi secara kritis apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis internal memiliki elemen-elemen untuk
melihat secara kritis mengenai :
Potensi sumberdaya apa saja, berapa jumlahnya dan bagaimana mutu atau kualitasnya.
Kemampuan sumberdana perusahaan publik pada umumnya terbatas atau kurang bila
dibandingkan dengan tugas yang diemban dan tuntutan yang harus dipenuhi.
Manusia atau personalia perusahaan menduduki peringkat yang paling penting dalarn perusahaan.
Citra atau image yang dimiliki perusahaan
Analisis ekternal melihat peluang dan ancaman sebagai sesuatu yang datang dari luar perusahaan.
Analisis eksternal memiliki elemen-elemen :
Lingkungan eksternal yang di singkat PERT yaitu: Politik, Ekonomi. Sosial, Teknologi, yang
merupakan faktor makro dan trend makro yang tak hanya mengenai perusahaan, tetapi juga berlaku
atau mempengaruhi tiap orang.
Globalisasi ekonomi dapat bermata dua, bisa menjadi peluang dan ancaman. Peluang bila
dikaitkan dengan kemampuan perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional maupun
regional dalam kerangka fair trade. Namun demikian akan menjadi ancaman dengan masuknya
barang impor dari negara tetangga yang lebih murah seperti dari Cina, Hongkong dan Malaysia
yang mempengaruhi keberadaan produk yang serupa di produksi oleh masyarakat.
Munculnya generasi baru bisa merombak berbagai tatanan sosial. Generasi baru memiliki gaya
dan selera yang dimanjakan dengan konsumerisme dan hedonisme. Bila dilihat dari prospek yang
positif dapat memberikan harapan bahwa tatanan sosial yang berubah ini menuju pada demokrasi
dengan peluang partisipasi yang lebih besar.
Perkembangan teknologi yang teramat pesat dapat mempengaruhi konstelasi lingkungan eksternal
dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi digital telah membawa pada kecepatan
berkomunikasi dan tampilan data yang lebih meyakinkan, namun disisi lain terdapat kerawanan bila
terjadi gangguan misalnya serangan virus komputer.
Lingkungan tugas termasuk faktor trend yang berkait langsung dengan misi perusahaan yaitu:
kompetisi, produk baru dan proses, perubahan kekuatan dan kebutuhan stakeholder.
Kombinasi analisis lingkungan internal dan eksternal dilihat untuk dapat melakukan benchmarking
dan positioning. Suatu perusahaan tidak berdiri sendiri, tetapi memiliki mitra dan kompetitor yang
menentukan eksistensi dan perkembangannya apakah masih dibutuhkan dan berperan di masa
depan. Dalam memeriksa lingkungan dapat di capai beberapa manfaat:
Memberikan masukan tentang lingkungan kompetitif yang memberi informasi strategi dan
memberi panduan perumusan strategi.
Membuat ramalan perkembangan masa depan dalam lingkungan kompetitif.
Mengidentifikasikan dan mengkompermasikan kelemahan kompetitif yang terbuka.
Menentukan kapan strategi tak lagi relevan dan tak dapat di pertahankan atau di lanjutkan.
Memberi indikasi kapan dan bagaimana startegi harus di sesuaikan terhadap lingkungan
kompetitif yang berubah.
Langkah sistematis yang harus dilakukan dalam menjalankan riset pemasaran diantaranya adalah
sebagai berikut:
Merumuskan Masalah
Proses perumusan masalah ini sangat penting untuk dilakukan agar kita mengerti betul dengan
tujuan yang akan dicapai setelah riset selesai. Pada dasarnya riset disusun untuk menghasilkan
informasi yang akurat dan jelas sebagai kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi
dalam bisnis.
Menentukan Desain Riset
Desain riset dibutuhkan untuk menentukan prosedur secara rinci mengenai cara pengumpulan
data, cara pengujian hipotesa dan kemungkinan melakukan kuesioner dengan berbagai model
yang ditentukan. Penentuan desain riset biasanya didasarkan pada parameter yang akan diambil
untuk menghasilkan sebuah kesimpulan tertentu.
Strategi Usaha :
Mempunyai keistimewaan dalam metode penyajian baru, Maxx Coffe Prima memberi salah satunya
cold brew, yakni proses menyarikan bubuk kopi dengan air es di wadah khusus. Untuk
mendapatkan tiga sampai empat cangkir kopi dari proses cold brew, butuhkan waktu 12 jam.
Harga produk yang ditawarkan lebih bersaing dari kedai kopi lainnya., lantaran tidak perlu
membayar royalti seperti kebanyakan pemain lain.
Strategi pemasaran dalam Coffee Maxx Prima ditahun 2016 ini akan membuka banyak outlet
diseluruh kota di Indonesia sekitar 180 outlet. Selain itu Geoffry Samuel menargetkan dalam tempo
dua tahun kedepan, Maxx Coffee bisa membuka 300 gerai dengan adanya dukungan proyek
properti Grup Lippo.
KESIMPULAN
Maxx Coffee meneliti lingkungan luar untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang
signifikan. Sehingga mereka harus mempunyai metoda disiplin untuk mengumpulkan informasi,
dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti
persaingan serta perusahaan dan kelompok luar lainnya.
Analisis lingkungan internal dan eksternal sering dikenal pula dengan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Analisis ini digunakan untuk memahami kondisi
internal (kekuatan dan kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan hambatan), sehingga dapat
diperoleh posisi suatu perusahaan atau isu dalam kontek dan konten yang diemban. Faktor internal
adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu perusahaan
baik itu sumberdaya, sumber dana maupun manusianya. Faktor Eksternal adalah faktor yang tidak
dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang berujud peluang dan
hambatan dari luar, karena berada di luar dan dimiliki oleh perusahaan atau sistem lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Erlangga : Jakarta.
http://www.kembar.pro/2015/07/6-langkah-dasar-untuk-melakukan-riset-pemasaran.html
(diakses pada tanggal 3 Februari 2017 pukul 14.05)