Reviews">
Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Alasan Kenapa Perusahaan Masih Menjalankan Iklan Yang Tidak Jujur

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Alasan kenapa perusahaan masih menjalankan iklan yang tidak jujur.

Dalam dunia bisnis, iklan merupakan satu kekuatan yang dapat digunakan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Penekanan utama iklan adalah akses informasi dan promosi dari pihak produsen kepada konsumen. Sebagai media, baik yang berupa visual atau oral, iklan jenis punya tendensi untuk mempengaruhi khalayak umum untuk mencapai target keuntungan. Hampir setiap hari kita dibanjiri oleh iklan yang disajikan media-media massa, baik cetak maupun elektronik. Akibatnya seakan-akan upaya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari untuk sebagian besarnya dikondisikan oleh iklan. Memang, inilah sebenarnya peran yang diemban oleh iklan, yakni sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang menginformasikan konsumen perihal produk-produk barang dan jasa yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. Iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Iklan adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan khayalak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kemilikannya melalui proses jual beli.

Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Sementara itu, periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita. Periklanan merupakan

suatu proses dan terdiri dari empat macam kegiatan yaitu penyiapan ( preparation ), perencanaan ( planning ), pelaksanaan ( execution ) dan pengawasan ( control ). Menurut Lotfon (2004) mengatakan bahwa iklan tidak hanya hangat tetapi juga harus jelas. Untuk itu diperlukan perhatian khusus hari demi hari untuk dapat memberikan sajian iklan yang terkini dan sesuai dengan konteks perhatian masyarakat sesuai dengan sasaran iklan. Dalam Tata Krama dan Tata Cara periklanan Indonesia yang disusun dan disyahkan tahun 1978, terdapat tiga hal pokok yang merupakan asas-asas umum tata krama periklanan, yaitu: - Iklan harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. - Iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan atau merendahkan martabat agama, tata susila, adat, budaya, suku dan golongan. - Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat. Namun banyak perusahaan di Indonesia tidak mengindahkan etika periklanan yang sepeti dijelaskan diatas. Perusahaan di Indonesia saat ini dapat kita lihat sudaj bayank sekali menjalankan iklan yang tidak etis. Ini data kita lihat dari iklan-iklan yang ditayangkan di televise. Seperti iklan yang dilaksanakan oleh provider telekomunikasi di Indonesia, mereka beriklan seolah produk mereka yang terbaik dan terhebat. Padahal iklan mereka tersebut jika kita teliti secara detail hanya memberikan informasi yang bohong kepada konsumen. Praktek-praktek iklan tidak etis ini masih saja dilakukan oleh perusahaan di indonesi dapat disebabkan oleh beberapa hal.diantaranya: Mereka ingin tetap membangun brand image mereka. Kita tahu bahwa salah satu tujuan dari iklan adalah membangun brand image. Contoh dari kasus ini seperti iklan XL. Mereka ingin menegaskan bahwa tariff telpon mereka adalah yang termurah. Padahal kata-kata Termurah yang dipakai XL sudah

sudah melanggar Undang-Undang (UU) No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Kalau XL punya bukti termurah, seharusnya diberitakan secara matematis atau menggunakan badan independen untuk menilainya. Alasan lain kenapa perusahaan masih menjalankan iklan yang cenderung tidak etis ini adalah

diantaranya masih belum adanya aturan yang tegas mengenai sanksi yang akan diberikan kepada pihak yang masih membandel menayangkan iklan yang tidak etis ini. Perusahaan yang berorientasikan produk senantiasa selalu membuat iklan yang fokusnya adalah keistemawaan produk mereka . mereka seolah ingin melihatkan kepada konsumen bahwa produk mereka jauh lebih bagus daripada competitor dengan cara membuat iklan yang menunjukan bahwa produk mereka yang terbaik, dan menjelekan produk competitor lain, kasus ini juga sering dilaksanakan oleh penyedia layanan telekomunikasi dalam membuat sebuah iklan. 6. manfaat dan kerugian iklan tidak jujur

Anda mungkin juga menyukai