Dipterocarpaceae
Dipterocarpaceae | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Malvales |
Famili: | Dipterocarpaceae |
Genera | |
Anisoptera |
Suku meranti-merantian, Suku Keruing-keruingan, atau Dipterocarpaceae merupakan sekelompok tumbuhan tropis yang anggota-anggotanya banyak dimanfaatkan dalam bidang perkayuan. Hutan Kalimantan merupakan satu pusat keragaman suku ini. Karena banyak dieksploitasi, beberapa anggota penting suku ini telah masuk dalam Red List IUCN sebagai spesies terancam punah.
Beberapa anggotanya yang tumbuh di Kalimantan Barat:
- keruing (Dipterocarpus elongatus Korth., status IUCN: CR)
- mersawa (D. crinitus Bl.)
- kapur (Dryobalanops oblongifolia Dyer, EN)
- bangkirai (Shorea laevis Ridd., LR)
- meranti putih/melapi (S. virescens Parijs)
- meranti kuning (S. macroptera Dyer, CR)
- meranti merah (S. parvifolia Dyer, EN)
- tengkawang (S. pinanga Scheff.)
- meranti batu (Hopea mengarawan Miq., CR)
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Suku ini praktis semuanya berupa pohon, yang biasanya sangat besar, dengan ketinggian dapat mencapai 70-85m.
Umumnya memiliki daun yang tersusun berseling dengan daun penumpu serta memiliki sebuah kaliks yang sebagian besar buahnya bersayap[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.