Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

SWMM Fix

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

ANALISIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN

PEMUKIMAN PADA SUB DAS AUR


PALEMBANG (STUDI KASUS : PEMUKIMAN
9/10 ULU)

Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol.2 No.1,


Maret 2014
Penulis Defi Tesha Isfandari, Reini S. Ilmiyati
dan M. Baitullah A.
Latar Belakang
Banjir yang terjadi di kota Palembang khususnya
yang terjadi di kawasan pemukiman menimbulkan
permasalahan bagi masyarakat serta tantangan buat
pemerintah untuk mengevaluasi saluran drainase di
pemukiman tersebut. Saluran-saluran tempat
pengaliran air hujan yang sudah ada perlu dilakukan
peninjauan ulang dan pengembangan agar bisa
menampung debit air yang mengalir di kawasan
tersebut. Salah satu pemukiman yang pernah terjadi
banjir di kota Palembang adalah pemukiman
penduduk 9/10 Ulu yang terletak pada Sub DAS Aur.
Saluran drainase merupakan saluran terbuka.
Perumusan Masalah

1. Bagaimana menganalisis dan mengevaluasi


dimensi saluran drainase di kawasan
pemukiman 9/10 Ulu Palembang ?
2. Bagaimana menganalisis banjir dan genangan
air yang terjadi di kawasan pemukiman 9/10 Ulu
Palembang ?
Tujuan Penelitian

1. Menganalisis dan mengevaluasi dimensi saluran


drainase di kawasan pemukiman 9/10 Ulu
Palembang.
2. Menganalisis banjir dan genangan air yang
terjadi di kawasan pemukiman 9/10 Ulu
Palembang.
SWMM 5.0 (Storm Water Management Model)
Storm Water Management Model (SWMM) adalah
simulasi curah hujan-limpasan dinamik yang
digunakan untuk menganalisis limpasan kuantitas
dan kualitas dari daerah perumahan maupun
perkotaan dalamjangka pendek atau jangka panjang.
Komponen limpasan dari SWMM beroperasi pada
kumpulan daerah yang menerima curah hujan
subcatchment dan menghasilkan beban aliran
permukaan.
METODOLOGI
Setelah dilakukan peninjauan lapangan dan
pengumpulan data, maka dapat dilakukan pengolahan
data berikut :
a) Pengolahan data peta-peta hasil survey.
b) Perhitungan intensitas curah hujan.
c) Penentuan metode distribusi curah hujan dengan Uji
Smirnof – Kolmogorov.
d) Perhitungan debit banjir rencana dengan metode
rasional.
e) Analisis pemodelan kapasitas saluran dengan program
SWMM-5 (Strom Water Management Model 5)
f) Data laju infiltrasi.
g) Data dimensi saluran ekisting.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Peta Udara Pemukiman 9/10 Ulu


Gambar 2. Peta Topografi Pemukiman 9/10 Ulu
Data Hidrologi
Data-data klimatologi yang diperlukan untuk
perhitungan hidrologi adalah data curah hujan
selama 20 tahun terakhir dari tahun 1993-2012.
Data curah hujan diperoleh dari Stasiun
Klimatologi Klas II Kenten Palembang.
Data Topografi
Pemukiman 9/10 Ulu mempunyai topografi yang
relatif datar dan sebagian besar dengan tanah
asli berada dibawah permukaan air pasang
maksimum Sungai Musi (± 3,75 m diatas
permukaan laut) kecuali lahan-lahan yang telah
dibangun dan akan dibangun dimana
permukaan tanah telah mengalami penimbunan
dan reklamasi. Sebelum di reklamasi kawasan ini
mempunyai ketinggian elevasi antara 3-5 m di
atas permukaan laut, setelah di reklamasi
ketinggian berubah menjadi 5-8,5 m di atas
permukaan laut. Data SRTM yang digunakan
adalah data SRTM pulau Sumatera.
DISTRIBUSI AIR HUJAN

Analisis curah hujan menggunakan distribusi


Normal
Kurfa IDF (Intencity Duration Frequency)
Perhitungan intensitas curah hujan ini menggunakan
Metode Dr. Ishiguro yang merupakan sebuah variasi
dari persamaan-persamaan curah hujan jangka pendek.
Hasil dari perhitungan intensitas curah hujan akan
digunakan untuk membuat Kurva IDF untuk didapatkan
persamaan intensitas curah hujan yang nantinya akan
digunakan.
SWMM 5.0
Pada proses hasil simulasi dilakukan pengecekan
di tiap-tiap saluran (Junctions, Conduits,
Outfalls). Setelah itu dilakukan analisis simulasi
daerah yang mengalami banjir. Berikut gambar
simulasi banjir yang terjadi pada setiap saluran.
Perhitungan Rasional
Dari hasil perhitungan menggunakan metode
rasional di dapat Dimensi saluran rencana
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Perencanaan Saluran Drainase dari
Perhitungan Metode Rasional
Analisis Pembahasan
Analisis curah hujan rencana digunakan empat
distribusi dalam analisis frekuensi yaitu Distribusi
Normal, Distribusi Log Normal, Distribusi Gumbel dan
Distribusi Log Pearson Type III. Selanjutnya dari
keempat distribusi tersebut diuji dengan
menggunakan uji kecocokan Chi Kuadrat dan uji
kecocokan Smirnov – Kolmogorof untuk menentukan
distribusi mana yang cocok untuk digunakan dalam
perhitungan selanjutnya. Dalam laporan ini distribusi
yang dipakai menggunakan uji Smirnov – Kolmogorof
adalah curah hujan rencana Distribusi Normal.
Dari analisis curah hujan dihitung intensitas curah
hujan menggunakan tiga metode yaitu Metode Van
Breen, Metode Bell Tanimoto, dan Metode Hesper &
Der Weduwen. Setiap masing-masing metode
perhitungan memakai persamaan Talbot, Sherman,
dan Ishiguro. Dalam hasil perhitungan diambil Metode
Bell Tanimoto dengan persamaan Ishiguro karena
memiliki nilai deviasi terkecil.
Analisis debit banjir dan sistem drainase
pemukiman 9/10 ulu menggunakan program
SWMM 5.0 diperoleh hasil simulasi dengan dimensi
saluran di lapangan terjadi limpasan di saluran-
saluran yang ada. Analisis debit banjir dan sistem
drainase menggunakan perhitungan Metode
Rasional didapat hasil saluran yang direncanakan
tidak terjadi limpasan di saluran. Saluran di analisis
kembali menggunakan program SWMM 5.0 dengan
perhitungan Metode Rasional diperoleh hasil
simulasi dengan dimensi yang direncanakan bahwa
tidak terjadi limpasan lagi di saluran yang
sebelumnya melimpas.
Kesimpulan
Dari analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada saluran
drainase di kawasan pemukiman 9/10 ulu Palembang, dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan hasil survey dan wawancara langsung dengan
masyarakat 9/10 ulu banjir disebabkan kapasitas saluran yang
kecil tidak cukup untuk mengalirkan debit limpasan saat curah
hujan tinggi dan pasang air Sungai Musi, sehingga terjadi
limpasan pada saluran drainase tersebut.
2. Hasil survey lokasi pemukiman 9/10 ulu sebagian besar daerah
kedap air sehingga luasan resapan menjadi berkurang, dan
kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah di
saluran juga menjadi penyebab limpasan permukaan.
3. Pada saat simulasi kondisi eksisting pada saluran drainase di
Pemukiman 9/10 Ulu dengan menggunakan program SWMM
5.0 didapat bahwa saluran yang tidak mampu menampung
debit aliran air adalah pada J1 – Out1 kecuali C10 dan C15, pada
J6 – J5 kecuali C6, pada J13 – J12 kecuali C13, pada J8 – Out2,
pada J19 – J20, dan pada J21 – J22 semua saluran tidak dapat
menampung debit aliran.
4. Setelah dilakukan perencanaan ulang dimensi saluran dengan
menggunakan Metode Rasional, diperoleh dimensi saluran yang
bisa menampung debit aliran air di daerah tersebut.
5. Berdasarkan hasil simulasi ulang sistem drainase dengan
menggunakan program SWMM 5.0 dan memasukkan dimensi
saluran yang direncanakan menggunakan Metode Rasional
didapat bahwa saluran dapat mengalirkan air dengan baik.

You might also like