Mapel Bahasa Inggris
Mapel Bahasa Inggris
Mapel Bahasa Inggris
Affirmative Agreement
Untuk menghilangkan pengulangan kata pada suatu kalimat kita bisa menggunakan kata
“so”atau “too”. Ada perbedaan pada susunan kalimatnya ketika menggunaan kata “so” dan
“too”. Silahkan perhatikan rumus berikut:
Ketika hanya ada “to be” pada klausa utama (main clause), maka tenses yang sama dari “to
be” digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
1. I am hungry = I am hungry, and you are too.
2. You are hungry = I am hungry, and so are you.
Ketika hanya ada kata kerja bantu (auxiliary verb), contohnya: will, should, has, have, must,
etc pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu nya (auxiliary verb) juga digunakan
pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
1. He has seen her plays = He has seen her plays, and the girls have too.
2. The girls have seen her plays = He has seen her plays, and so have the girls.
Ketika hanya ada kata kerja (verb) tanpa auxiliary verb pada klausa utama (main clause), kata
kerja bantu do, does, atau did digunakan pada klausa kedua (second clause) dan tenses nya
harus sama.
Contohnya:
1. We go to school = We go to school, and my brother does too.
2. My brother goes to school = We go to school, and so does my brother.
Negative Agreement
“Either” dan “neither” memiliki fungsi yang sama seperti kata “too” dan “so” pada klausa
kedua (second clause) dalam kalimat positif (affirmative sentence/ agreement). Kata
“Either”dan “neither” ini digunakan untuk mengindikasikan kalimat negative (negative
sentence/ agreement). Aturan yang sama juga berlaku untuk penggunaan “to be”, “auxiliary
verb” (kata kerja bantu), dan “verb” (kata kerja).
Contohnya:
1. I didn’t go to the mosque yesterday, and Ali didn’t either.
2. I didn’t go to the mosque yesterday, and neither did Ali.
Preference dalam bahasa Inggris merupakan ungkapan pilihan atau pendapat yang lebih
disukai seseorang tentang benda, kegiatan, orang atau yang lainnya. Preference dapat
diungkapkan melalui beberapa kata, seperti kata ini: would rather, would prefer, had better,
prefer dan like.
1. would rather
Contoh:
2. Would Prefer
Contoh:
I would prefer to live in a warm country rather than in a cold city. (Saya lebih baik
tinggal di negara yang panas dibandingkan di kota yang dingin)
You’d prefer to do something rather than take a sleep. (Kamu lebih baik melakukan
sesuatu dari pada tidur)
3. Had Better
Contoh:
You had better study Dutch regularly. (Kamu lebih baik belajar Bahasa Belanda
teratur)
You had better not go to there. (Kamu lebih baik tidak usah pergi ke sana)
4. Prefer
Prefer + to infinitive
Prefer + nouns + to + nouns
Prefer + V-ing + to + V-ing
Contoh:
I prefer to live in a village than in a city. (Saya lebih suka tinggal di desa dari pada di
kota)
My brother prefer football to tennis. (Saya lebih suka sepak bola dari pada tenis)
Ryan prefers walking to riding a car.(Ryan lebih suka berjalan dari pada mengendarai
mobil)
5. Like
Contoh:
I like swimming better than jogging. (Saya lebih suka berenang daripada joging)
I like apples better than bananas. (Saya lebih suka apel daripada pisang)
Dalam belajar bahasa Inggris, grammar adalah pelajaran penting yang harus kamu
kuasai. Salah satu contoh tentang grammar adalah kalimat Subjunctive. Subjunctive
adalah kalimat yang berfungsi untuk menyatakan suasana hati dari subjek yang
disebut di dalamnya.
Subjunctive juga bisa digunakan untuk pengandaian terhadap sesuatu yang tidak
sesuai kenyataan sebenarnya. Kalimat ini biasanya ditulis dalam bentuk sederhana.
Penggunaan subjunctive biasanya berkaitan dengan orang lain sebagai subjek kedua.
Maksudnya, subjek pertama akan menyatakan suasana hatinya terhadap orang lain
melalui model kalimat ini. Namun, penggunaannya juga bisa untuk subjek tunggal.
Ketika menggunakan subjunctive, ada 3 macam bentuk pengandaian yang bisa kamu
gunakan. Kamu bisa menggunakan subjunctive untuk berandai-andai terhadap sesuatu
di masa lalu, masa sekarang, atau juga masa depan. Nah, di bawah ini rumus dan
contohnya:
1. Past Tense/Masa Lalu
Pada bentuk past, kalimat subjunctive menerangkan sesuatu yang tidak sesuai fakta di
masa lalu. Bentuk ini bisa menggunakan 4 macam kata, yaitu wish, as if, would
rather, dan if only. Berikut ini contoh penggunaannya
A. Subject + wish + subject + had + verb 3
Contoh: I wish I had met my brother that day. (Aku berharap aku dapat bertemu
saudaraku hari itu.)
B. Subject + verb 2 + as if + subject + had + verb 3
Contoh: You played as if you had been winning. (Kamu bermain seolah-olah kamu
sudah menang.)
C. Subject + would rather + subject + had + verb 3
Contoh: I would rather you had gone home first yesterday. (Aku lebih memilih kamu
pulang lebih dulu kemarin.)
D. If only + subject + had + verb 3
Contoh: If only she had helped me last night. (Seandainya dia membantuku semalam.)
2. Present Tense/Masa Sekarang
Pada bentuk ini, ada 4 jenis kata yang bisa digunakan antara lain wish, as if, would
rather, dan if only. Pengandaian ini bermaksud menyatakan keinginan seseorang
terhadap keadaan yang sedang terjadi, namun sebenarnya tidak sesuai kenyataan.
Rumus dan contohnya adalah seperti ini:
A. Subject + wish + subject 2 + verb 2
Contoh: I wish we had enough money so we can go traveling (Aku harap kita punya
cukup uang supaya kita bisa pergi berlibur.)
B. Subject + verb + as if + subject + verb/were
Contoh: He runs as if he were an athlete. (Dia berlari seolah-olah dia seorang atlet.)
C. Subject + would rather + subject + verb
Contoh: My father would rather I take that job. (Ayahku lebih memilih aku
mengambil pekerjaan itu.)
D. If only + subject + verb 2
Contoh: If only you stood closer, you can hear me. (Seandainya kamu berdiri lebih
dekat, kamu dapat mendengarku.)
3. Future Tense/Masa Depan
Kalau bentuk ini, kalimatnya menerangkan suatu harapan untuk masa yang akan
datang. Artinya, pengandaiannya masih mungkin terjadi. Cara penggunaannya adalah
sebagai berikut:
Subject + wish + subject 2 + could/would + verb
Contoh:
- I wish he would remember me someday. (Aku berharap dia akan mengingatku suatu
hari.)
- They wish you could help them tomorrow. (Mereka berharap kamu dapat membantu
mereka besok.)
- She wishes her son would return home next month. (Dia berharap anaknya akan
kembali pulang bulan depan.)
- The coach wishes we could play better after this. (Pelatih berharap kami dapat
bermain lebih baik setelah ini.)
Daily expression adalah ekspresi yang sering dikeluarkan atau perkataan yang diucapkan oleh
orang dalam kehidupan sehari-hari.
1. Contoh Derivation
2. Macam-macam Derivation
1. Noun derivation
Contohnya:
2. Adjective derivation
Contohnya:
3. Verb derivation
Contohnya :
4. Adverb derivation
Contohnya :
Away (pergi) = a (prefix) + way (root).
Backward (mundur) = back (root) + ward (suffix).
Degree of comparison digunakan sebagai kata pembanding antar objek. Bisa berupa
kata sifat atau adjective maupun kata keterangan atau adverb.
Cara paling mudah untuk mengetahui bentuk kalimat yang menggunakan degree of
comparison yaitu dengan kata kunci: more, less, the most, dan yang lainnya. Tentunya
kita harus mengetahui terlebih dahulu kalimat apa yang cocok menggunakan frasa
tersebut dalam bentuk degree of comparison
Positive degree
Positive degree merupakan bentuk sederhana dari degree of comparison karena tidak terdapat
perbandingan di dalamnya.
Positive degree ini hanya menyatakan suatu hal dengan perbandingan yang sama, sehingga
kita dapat menggunakan frasa “as …. as” untuk melengkapi kalimat tersebut.
Comparative degree
Comparative degree digunakan untuk membandingkan dua hal dalam satu kalimat.
Umumnya, saat menggunakan comparative degree perlu menambahkan akhiran -er atau -ier.
Misalnya pada kata angry, maka dapat kamu ubah menjadi angrier.
Comparative degree sebagai adverb juga bisa ditambahkan kata more sebelum adjective
seperti more angrily, more happily, dan seterusnya.
Be careful, the road is more slippery than you think (Hati-hati, jalan itu lebih licin
dari yang kamu bayangkan sebelumnya)
Learning English is easier than math (Belajar bahasa Inggris lebih mudah daripada
matematika)
Superlative degree
Superlative degree digunakan untuk membandingkan tiga hal atau lebih dalam satu kalimat.
Jika dalam bahasa Indonesia kita sering menggunakan kata “paling”, maka di superlative
degree ini frasa yang digunakan adalah “most” atau mengubah akhiran dari adjective
menjadi -est, seperti happy menjadi happiest.
Contoh kalimat dari superlative degree:
Sandy is the smartest student in my school (Sandy adalah murid yang paling pintar di
sekolahku)
Among the three basketball players, Beni is the most handsome man! (di antara tiga
pemain basket itu, Beni pria yang paling tampan!)