Pengaruh Konsentrasi Susu Skim Terhadap Karakteristik Minuman Probiotik Susu Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Terfermentasi Dengan
Pengaruh Konsentrasi Susu Skim Terhadap Karakteristik Minuman Probiotik Susu Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Terfermentasi Dengan
Pengaruh Konsentrasi Susu Skim Terhadap Karakteristik Minuman Probiotik Susu Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Terfermentasi Dengan
The Effect of Skim Milk Concentration on The Characteristics of Fermented Sweet Corn Milk
Probiotic Drink (Zea mays L. Saccharata) with Lactobacillus rhamnosus SKG34
Abstract
This research was to determine the effect of skim milk concentration on the characteristics of fermented sweet corn
milk probiotic drink with Lactobacillus rhamnosus SKG34, and to identify the right skim milk concentration that
produced fermented sweet corn milk probiotic drink with the best characteristics. This research method used a
Completely Randomized Design (CRD) with skim milk concentration as a treatment that consisted of 6 levels (0%, 3%,
6%, 9%, 12% and 15%). Each treatment was repeated 3 times resulting in 18 experimental units. The data were
analyzed by Analysis of Variance (ANOVA) method and if the treatment had a significant effect, then continued with
the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that skim milk concentration had a significant effect in
total LAB, total sugar, total acidity, pH, and sensory profile. The addition of 9% skim milk concentration produced the
best characteristics of fermented sweet corn milk probiotic drink, with the following criteria: 14,60 Log CFU/ml or 7,64
x 1014 CFU/ml of total lactic acid bacteria, 0,63% of total acid, 11,92% of total sugar, 4,42 of pH, with sensory
characteristics produced which are white and slightly yellow of colour and liked, aroma was rather liked, texture was
thick and liked, taste was sour and liked, and overall acceptance was liked.
Keyword probiotic drink, sweet corn, skim milk, Lactobacillus rhamnosus SKG34
420
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
penggumpal susu, yang berguna sebagai pengendapan. Susu skim dapat menjadi alternatif
pembentuk curd pada pembuatan keju untuk ditambahkan dalam pembuatan minuman
(Setiadarma et al., 2020). Berdasarkan uraian probiotik berbahan dasar susu nabati, yang dapat
tersebut, maka Lactobacillus rhamnosus SKG34 meningkatkan konsistensi dan kestabilannya. Susu
dapat digunakan sebagai isolat dalam pembuatan skim sendiri mengandung protein sebesar 35-
minuman probiotik susu jagung manis, yang 37%, yang berguna sebagai pembentuk koagulan,
bermanfaat untuk dikonsumsi. sehingga dapat meningkatkan viskositasnya.
Jagung manis merupakan komoditi Selain itu, susu skim juga dapat menambah nilai
dengan produktivitas yang tinggi dan harganya gizi dan meningkatkan cita rasa pada minuman
cukup murah, terutama ketika panen. Disisi lain probiotik (Handayani et al., 2016). Fungsi utama
meskipun produktivitasnya cukup tinggi, olahan susu skim pada minuman probiotik merupakan
jagung manis belum dimanfaatkan secara optimal. sumber nutrisi karena mengandung laktosa yang
Jagung manis biasanya dikonsumsi dalam bentuk dimanfaatkan oleh BAL sebagai sumber energi
jagung rebus, jagung bakar, olahan kue basah, untuk pertumbuhan. BAL akan memecah laktosa
tepung dan pakan ternak (Abdul et al., 2018). menjadi asam laktat. Akumulasi asam yang
Salah satu pemanfaatan jagung manis yang dapat terbentuk menyebabkan penurunan nilai pH,
meningkatkan nilai tambah fungsionalnya yaitu sehingga akan berdampak pada ciri khas flavor
dengan mengolahnya menjadi minuman probiotik yang unik pada minuman susu fermentasi
(Machmud et al., 2011). Jagung manis berpotensi (Syamsuddin et al., 2013). Selain itu, protein pada
untuk dijadikan minuman probiotik karena susu skim akan dimanfaatkan oleh BAL untuk
kandungan karbohidrat dan gula pereduksi yang menyusun sel baru, karena protein merupakan
tinggi (Putri, 2017). Pemanfaatan jagung manis sumber organik N yang dapat mempercepat
menjadi minuman probiotik yaitu dengan diolah pertumbuhan mikroorganisme (Yusmarini et al.,
dalam bentuk susu. Susu jagung manis merupakan 2010).
susu nabati yang diperoleh dari penggilingan biji Penggunaan susu skim berperan penting
jagung manis yang telah direbus dengan air, lalu dalam pembuatan minuman probiotik guna
disaring untuk memperoleh filtratnya. memperoleh jumlah bakteri yang sesuai dengan
Kendala didalam susu jagung manis yaitu standar. Maka dari itu penting diketahui jumlah
memiliki sifat yang kurang stabil, dimana mudah konsentrasi susu skim yang tepat untuk
mengalami pemisahan antara bagian cairan dan ditambahkan. Menurut penelitian Fadro et al.,
padatannya (Diputra et al., 2015). Susu jagung (2015), bahwa dengan penambahan susu skim
manis memiliki kandungan protein yang lebih sebanyak 7% pada minuman probiotik susu
sedikit dibandingkan dengan susu sapi, sehingga jagung manis menggunakan bakteri L. acidophilus
apabila dijadikan minuman probiotik menjadi FNCC 0051 menghasilkan karakterstik terbaik,
tidak homogen dan cepat mengalami yaitu pH 4,88, total asam 0,31%, total BAL 9,55
421
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
log CFU/ml, protein 2,12% dan total padatan (koleksi UPT Laboratorium Terpadu Biosains dan
18,42% dan sudah sesuai dengan SNI. Bioteknologi Universitas Udayana), jagung manis
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dengan varietas bonanza F1 yang diperoleh dari
dilakukan penelitian mengenai pengaruh Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar Timur,
konsentrasi susu skim terhadap karakteristik susu skim bubuk (indoprima), susu full cream
minuman probiotik susu jagung manis yang (grienfields), gula pasir (gulaku), air mineral
difermentasi dengan Lactobacillus rhamnosus (aqua), aquades, media American Bacteriological
SKG34 serta mengetahui konsentrasi susu skim Agar dan MRS Broth (Oxoid, Inggris), alkohol
yang tepat untuk menghasilkan produk dengan 96%, aquades, H2SO4 pekat, NaOH 50%, HCl 4
karakteristik terbaik. N, NaCl 0,85%, gliserol, alumunium foil, tisu,
kertas saring, kristal violet, pewarna safranin,
METODE
larutan lugol, pereaksi anthrone, glukosa standar,
Tempat dan Waktu Penelitian
indikator phenolphtalein 1%, larutan buffer pH 4
Penelitian ini telah dilaksanakan mulai
dan pH 7.
dari bulan Maret hingga Mei 2021. Bertempat di
Rancangan Percobaan
UPT. Laboratorium Terpadu Biosains dan
Rancangan percobaan yang digunakan
Bioteknologi Universitas Udayana, Jalan Raya
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
Kampus Udayana, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan,
perlakuan konsentrasi susu skim yang terdiri dari
Kabupaten Badung.
6 taraf yaitu:
Alat dan Bahan
K0 = Konsentrasi susu skim 0%
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
K1 = Konsentrasi susu skim 3%
adalah panci, kompor, pengaduk, pisau, blender,
K2 = Konsentrasi susu skim 6%
botol kaca 100 ml, cawan petri (petriq),
K3 = Konsentrasi susu skim 9%
timbangan analitik (shimadzu Aux220, Jepang),
K4 = Konsentrasi susu skim 12%
kaca objek, tabung reaksi (pyrex), microtube
K5 = Konsentrasi susu skim 15%
(Eppendorf), batang bengkok, jarum ose, bunsen,
Persentase susu skim (b/v) dihitung dari
vortex, inkubator (Memmert BE 400) , water bath
volume bahan baku yang digunakan. Masing-
(Nvc Thermologic, Jerman), laminar air flow,
masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali
spektrofotometer (Evolution 201, USA), soxhlet,
sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Data yang
buret, pH-meter (Martini instrument, USA),
diperoleh kemudian dianalisis dengan sidik ragam
mikroskop (Olympus CX21FS1, Jerman), tip
ANOVA, apabila terdapat pengaruh antara
kuning 100 µl, tip biru 1000 µl, pipet tetes, pipet
perlakuan (berbeda nyata) dilanjutkan dengan uji
volume, labu ukur, erlenmeyer (pyrex), autoklaf,
lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test )
sentrifuge, magnetik stirer, thermometer.
(Gomez dan Gomez, 1995).
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah isolat Lactobacillus rhamnosus SKG34
422
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
423
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
Disiapkan sebanyak 100 ml susu full 80oC selama 15 menit. Susu jagung lalu
cream lalu dimasukkan kedalam botol jar steril. didinginkan hingga mencapai suhu 45 oC,
Susu kemudian dipasteurisasi pada suhu 80 oC kemudian ditambahkan starter L. rhamnosus
selama 15 menit, kemudian didinginkan hingga SKG34 sebanyak 3% (v/v). Selanjutnya susu
suhu 45oC. Selanjutnya kultur L. rhamnosus jagung manis diinkubasi pada suhu 37oC selama
SKG34 yang telah dicuci dengan saline 12 jam.
diinokulasikan pada susu full cream yang telah
dipasteurisasi, kemudian dikocok. Setelah itu Parameter yang Diamati
dilakukan inkubasi pada suhu 37oC selama 24 Parameter yang akan diamati yaitu total
jam. Starter siap digunakan pada pembuatan BAL metode Total Plate Count (Fardiaz, 1993),
minuman probiotik susu jagung manis. total asam metode titrasi netralisasi (Sudarmadji
Pembuatan Minuman Probiotik Susu Jagung et al., 2007), total gula metode Anthrone
Manis (Andarwulan et al., 2011), nilai derajat keasaman
Pembuatan minuman probiotik susu pH-meter (AOAC, 1995), dan evaluasi sensoris
jagung manis mengacu pada pembuatan minuman (Soekarto, 1985).
probiotik susu jagung manis Fadro et al., (2015)
yang telah dimodifikasi. Susu jagung yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
dibuat sebelumnya dimasukkan ke dalam botol jar Hasil analisis total BAL, total asam, total
steril. Selanjutnya ditambahkan sukrosa sebanyak gula, dan derajat keasaman (pH) dari minuman
8%, lalu ditambahkan susu skim sesuai perlakuan, probiotik susu jagung manis dengan perlakuan
yaitu 0%, 3%, 6%, 9%, 12%, dan 15% (b/v). konsentrasi susu skim dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai rata-rata total BAL, total gula, total asam, dan derajat keasaman (pH) dari minuman
probiotik susu jagung manis dengan perlakuan konsentrasi susu skim
Konsentrasi Total BAL (Log Total Gula Derajat Keasaman
Total Asam (%)
Susu Skim CFU/ml) (%) (pH)
0% (K0) 13,22 ± 0,49 b 0,19 ± 0,02 d 9,39 ± 0,33 e 3,96 ± 0,03 e
3% (K1) 14,11 ± 0,39 a 0,40 ± 0,05 c 10,38 ± 0,58 d 4,06 ± 0,05 de
6% (K2) 14,27 ± 0,20 a 0,51 ± 0,05 bc 11,13 ± 0,21 d 4,26 ± 0,10 cd
9% (K3) 14,60 ± 0,59 a 0,63 ± 0,89 ab 11,92 ± 0,40 c 4,42 ± 0,13 bc
12% (K4) 14,77 ± 0,61 a 0,67 ± 0,11 a 13,33 ± 0,34 b 4,60 ± 0,18 ab
15% (K5) 14,06 ± 0,34 a 0,77 ± 0,11 a 14,41 ± 0,57 a 4,77 ± 0,18 a
Keterangan : Huruf yang sama dibelakang nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05).
424
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
probiotik susu jagung manis berkisar antara 13,22 6% (K2), 9% (K3) dan 15% (K5). Sedangkan
Log CFU/ml - 14,77 Log CFU/ml. Nilai total nilai total BAL terendah terdapat pada perlakuan
BAL tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi tanpa konsentrasi susu skim (K0) yaitu 13,22 Log
susu skim 12% (K4) yaitu 14,77 Log CFU/ml atau CFU/ml atau 2,65 x 1013 CFU/ml. Grafik total
1,15 x 1014 CFU/ml, yang tidak berbeda nyata BAL dengan perlakuan konsentrasi susu skim
dengan perlakuan konsentrasi susu skim 3% (K1), dapat dilihat pada Gambar 1.
15 [] a
[] a
Total BAL (Log CFU/ml)
14.5 [] a
[] a [] a
14
13.5 [] b
13
12.5
12
0 3 6 9 12 15
Konsentrasi Susu Skim (%)
Gambar 1. Grafik pengaruh konsentrasi susu skim terhadap total BAL minuman probiotik susu jagung manis
Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan BAL yang lebih banyak, yaitu berkisar antara
bahwa semakin meningkatnya konsentrasi susu 13,22 - 14,77 Log CFU/ml. Hal tersebut
skim, terjadi kecenderungan peningkatan jumlah menunjukkan bahwa L. rhamnosus SKG34
total BAL. Peningkatan jumlah total BAL, terjadi mampu tumbuh dengan baik pada substrat susu
karena perbedaan jumlah susu skim yang jagung manis dengan penambahan susu skim. Hal
ditambahkan kedalam produk, dimana semakin tersebut karena susu skim kaya karbohidrat dan
tinggi konsentrasi susu skim, maka jumlah nutrisi protein yang merupakan media pertumbuhan yang
dalam substrat yang dimanfaatkan oleh BAL akan baik bagi BAL. Gula didalam susu skim akan
semakin banyak, sehingga akan mempercepat dimanfaatkan oleh BAL sebagai sumber energi,
pertumbuhan BAL tersebut. Hal ini didukung oleh dimana semakin tersedianya sumber energi, maka
penelitian Fadro et al., (2015) yang menyatakan pertumbuhan BAL akan semakin cepat.
bahwa penambahan susu skim, mampu Susu skim mengandung nutrisi penting
meningkatkan total bakteri pada minuman yang dibutuhkan BAL yaitu laktosa atau gula
probiotik susu jagung manis dengan isolat L. susu. Laktosa merupakan disakarida yang
acidophilus FNCC 0051, dengan total BAL 9,50 - tersusun atas glukosa dan galaktosa, dimana
9,90 Log CFU/ml. Pada penelitian ini, minuman glukosa akan dimetabolisme oleh BAL melalui
probiotik susu jagung manis yang difermentasi jalur fermentasi homofermetatif dengan bantuan
dengan L. rhamnosus SKG34 menghasilkan total enzim-enzim yang dihasilkan bakteri asam laktat
425
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
untuk merombak glukosa melalui beberapa gula, dan bakteri akan kehilangan air sehingga
tahapan sampai dihasilkan asam piruvat, dimana perkembangbiakannya menjadi terhambat.
pada tahap akhir asam piruvat akan diubah Menurut SNI 75522009 jumlah minimal
menjadi produk akhir berupa asam laktat dengan strain probiotik pada susu fermentasi berperisa
bantuan enzim laktat dehidroginase (Abdul et al., adalah sebesar 1 x 106 CFU/g, sehingga pada
2018). Protein yang terdapat dalam susu skim penelitian ini, minuman probiotik susu jagung
juga dapat meningkatkan pertumbuhan BAL manis dengan semua perlakuan konsentrasi susu
sebagai sumber nitrogen. Protein akan diurai skim telah memenuhi syarat minimal sebagai
menjadi senyawa-senyawa asam amino yang lebih pangan probiotik.
sederhana. Selama proses fermentasi, protein Total Asam
dihidrolisis menjadi komponen-komponen terlarut Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
untuk pembentukan sel-sel BAL (Khoiriyah et al., perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh
2013). sangat nyata (P<0,01) terhadap total asam
Berdasarkan Gambar 4, terjadi penurunan minuman probiotik susu jagung manis. Tabel 1
jumlah total BAL pada konsentrasi susu skim menunjukkan bahwa nilai total asam minuman
tertinggi yaitu 15% (K5). Penurunan total BAL probiotik susu jagung manis berkisar antara 0,19
pada konsentrasi susu skim tertinggi, diduga % - 0,77 %. Nilai total asam terendah terdapat
karena bakteri mengalami plasmolisis. Bakteri pada perlakuan tanpa susu skim (K0) yaitu 0,19%,
berada pada kondisi lingkungan yang hipertonik, sedangkan nilai total asam tertinggi terdapat pada
karena susu skim yang terlalu pekat. Menurut perlakuan konsentrasi susu skim 15% (K5) yaitu
Waluyo (2005), jika mikroorganisme ditempatkan 0,77% yang tidak berbeda nyata dengan
dalam larutan yang hipertonik, maka selnya akan perlakuan konsentrasi 12% (K4) dan 9% (K3).
mengalami plasmolisis, dimana air dalam sel Grafik total asam dengan perlakuan konsentrasi
bakteri akan keluar mengalir kedalam larutan susu skim dapat dilihat pada Gambar 2.
1
[] a
0.8 [] a
[] ab
Total Asam (%)
0.6 [] bc
[] c
0.4
[] d
0.2
0
0 3 6 9 12 15
Konsentrasi Susu Skim (%)
Gambar 2. Grafik pengaruh konsentrasi susu skim terhadap total asam minuman probiotik susu jagung manis
426
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
427
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
(2021) bahwa semakin besar konsentrasi susu perlakuan berbeda, dan jumlah starter BAL yang
skim yang ditambahkan pada minuman probiotik ditambahkan serta lama waktu fermentasi yang
sari buah terung belanda terfermentasi, maka sama, maka tidak semua kandungan gula dalam
semakin meningkatkan total gula pada produk. substrat yang dimetabolisme menjadi asam lakat
Bakteri memanfaatkan gula dalam substrat untuk oleh BAL, yang mana sisa kandungan gula
dimetabolisme menjadi asam laktat, namun tersebut akan terhitung sebagai total gula.
karena jumlah gula pada masing-masing
20
[] a
15 [] b
Total Gula (%)
[] d [] c
[] e [] d
10
0
0 3 6 9 12 15
Konsentrasi Susu Skim (%)
Gambar 3. Grafik pengaruh konsentrasi susu skim terhadap total gula minuman probiotik susu jagung manis
Menurut Sintasari et al., (2014) semakin probiotik susu jagung manis berkisar antara 3,96 -
tinggi konsentrasi susu skim dan sukrosa yang 4,77. Nilai pH terendah terdapat pada perlakuan
ditambahkan pada minuman probiotik sari beras tanpa penambahan susu skim (K0), sedangkan
merah, maka total gula yang dihasilkan akan nilai pH tertinggi terdapat pada perlakuan
semakin banyak. Hal tersebut karena selama konsentrasi susu skim 15% (K5) yaitu 4,77 yang
proses inkubasi, bakteri asam laktat memiliki tidak berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi
batasan optimal dalam memanfaatkan gula 12% (K4). Grafik nilai derajat keasaman (pH)
sebagai sumber energi untuk metabolismenya, dengan perlakuan konsentrasi susu skim dapat
sehingga tidak semua gula yang ada dalam dilihat pada Gambar 4.
substrat diubah menjadi asam laktat, dimana Proses fermentasi susu jagung manis
jumlah gula yang tersisa dalam substrat akan mampu menurunkan pH produk dari semula
terhitung sebagai total gula. sebesar 6,81 hingga kisaran 3,96 - 4,77. Pada
Derajat Keasaman (pH) Gambar 4 menunjukkan bahwa terjadi
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa peningkatan nilai pH pada minuman probiotik
perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh susu jagung manis, seiring bertambahnya
sangat nyata (P<0,01) terhadap derajat keasaman konsentrasi susu skim. Nilai derajat keasaman
(pH) minuman probiotik susu jagung manis. Tabel (pH) berhubungan dengan total asam yang
1 menunjukkan bahwa nilai pH minuman dihasilkan pada produk, dimana semakin banyak
428
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
total asam yang terbentuk, maka nilai pH akan Setiadarma et al., (2020) selama proses inkubasi,
semakin turun, hal tersebut karena semakin bakteri Lactobacillus rhamnosus SKG34
meningkatnya akumulasi asam laktat yang menghasilkan enzim protease yang dapat
terbentuk. Namun, pada pelitian ini, nilai derajat memecah protein menjadi ikatan peptida dan
keasaman (pH) justru semakin tinggi seiring asam amino. Pemecahan protein pada substrat,
meningkatnya total asam yang dihasilkan. akan menghasilkan NH3 yang bersifat basa,
Peningkatan nilai derajat keasaman (pH) diduga sehingga pH dalam minuman probiotik susu
terjadi karena bakteri Lactobacillus rhamnosus jagung manis akan semakin tinggi seiring
SKG34 menghasilkan enzim protease, yang dapat bertambahnya konsentrasi susu skim karena
mempengaruhi nilai pH pada produk. Menurut meingkatnya aktivitas enzim protease.
6
[] ab []7 a
5 [] cd [] bc
[] e [] de
4
Nilai pH
3
2
1
0
0 3 6 9 12 15
Konsentasi Susu Skim (%)
Gambar 4. Grafik pengaruh konsentrasi susu skim terhadap nilai derajat keasaman (pH) minuman probiotik
susu jagung manis
Susu skim sendiri mengandung protein menghasilkan enzim proteolitik yang dihasilkan di
sebesar 34 - 37% (Arlington, 2005). Semakin sekitar dinding sel bakteri, membran sitoplasma
banyak kandungan protein dalam bahan, maka maupun berada didalam sel.
dapat meningkatkan aktivitas enzim protease oleh Evaluasi Sensoris
bakteri Lactobacillus rhamnosus SKG34 untuk Evaluasi sensoris dilakukan dengan uji
memecah protein. Menurut Setiadarma et al., hedonik (penilaian kesukaan) dan uji skoring.
(2020), Lactobacillus rhamnosus SKG34 Nilai rata-rata uji hedonik terhadap warna, aroma,
merupakan BAL yang memiliki potensi sebagai tekstur, dan rasa minuman probiotik susu jagung
penghasil enzim protease serta enzim penggumpal manis dapat dilihat pada Tabel 2. Nilai rata-rata
susu, karena sumber galurnya yang berasal dari uji skoring terhadap warna, tekstur, rasa asam dan
susu kuda liar. Hal ini didukung oleh penelitian hedonik penerimaan keseluruhan minuman
Yusmarini et al., (2010), yang menyatakan bahwa probiotik susu jagung manis dapat dilihat pada
beberapa strain bakteri asam laktat mampu Tabel 3.
429
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
Tabel 2. Nilai rata-rata uji hedonik terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa minuman probiotik susu
jagung manis
Hedonik
Konsentrasi
Susu Skim Warna Aroma Tekstur Rasa
0% (K0) 4,90 ±0,83 d 5,05 ± 1,27 a 4,20 ± 1,05 b 4,75 ±1,41c
3% (K1) 5,35 ±0,83 c 5,05 ± 1,15 a 4,75 ± 1,25 b 5,25 ±1,30 bc
6% (K2) 5,65 ±0,65 b 5,40 ± 1,09 a 5,70 ± 0,92 a 5,80 ±0,83 ab
9% (K3) 6,30 ±0,4 ab 5,55 ± 0,94 a 6,10 ± 0,55 a 6,40 ±0,68 a
12% (K4) 6,50 ±0,60 ab 5,55 ± 0,94 a 6,00 ± 0,79 a 6,40 ±0,94 a
15% (K5) 6,45 ±0,76 a 5,60 ± 1,14 a 6,10 ± 0,91 a 6,40 ±0,88 a
Keterangan : Huruf yang sama dibelakang nilai rata-rata pada kolom yang sama menunjukkan perlakuan
berbeda tidak nyata (P>0,05). Kriteria uji hedonik: 7= sangat suka, 6= suka, 5= agak suka, 4=
biasa, 3=agak tidak suka, 2= tidak suka, 1= sangat tidak suka
Tabel 3. Nilai rata-rata uji skoring terhadap warna, tekstur, rasa asam dan hedonik penerimaan
keseluruhan minuman probiotik susu jagung manis
Skoring Penerimaan
Konsentrasi
Keseluruhan
Susu Skim Warna Tekstur Rasa Asam
0% (K0) 3,75 ± 0,55 e 1,00 ± 0,00 e 1,60 ± 0,60 b 5,90 ± 0,91 c
3% (K1) 3,20 ± 0,52 de 1,50 ± 0,61 d 2,40 ± 0,68 a 5,35 ± 0,81 b
6% (K2) 2,85 ± 0,49 d 2,10 ± 0,45 c 2,70 ± 0,57 a 5,65 ± 0,59 b
9% (K3) 2,40 ± 0,50 c 2,75 ± 0,55 b 2,65 ± 0,59 a 6,30 ± 0,47 a
12% (K4) 2,15 ± 0,37 b 3,70 ± 0,47 a 2,40 ± 0,68 a 6,50 ± 0,60 a
15% (K5) 2,00 ± 0,56 a 3,80 ± 0,41 a 2,35 ± 0,93 a 6,45 ± 0,76 a
Keterangan : Huruf yang sama dibelakang nilai rata-rata kolom yang sama menunjukkan perlakuan berbeda
tidak nyata (P>0,05). Kriteria skoring warna 4= kuning, 3= kuning keputihan, 2= putih
kekuningan, 1= putih. Kriteria skoring tekstur 4= sangat kental, 3= kental, 2= agak kental, 1=
tidak kental. Kriteria skoring rasa asam 4= sangat asam, 3= asam, 2= agak asam, 1= tidak
asam. Kriteria penerimaan keseluruhan: 7= sangat suka, 6= suka, 5= agak suka, 4= biasa,
3=agak tidak suka, 2= tidak suka, 1= sangat tidak suka.
430
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
terendah terdapat pada konsentrasi 15% (K5), perlakuan tanpa konsentrasi susu skim (K0), yang
dengan kriteria warna putih kekuningan. Hal ini tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 3% (K1)
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi dengan kriteria biasa. Panelis lebih meyukai
susu skim yang ditambahkan, maka warna minuman probiotik susu jagung manis dengan
minuman probiotik susu jagung manis akan tekstur yang agak kental.
semakin mendekati warna putih. Hal tersebut Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
karena tingginya konsentrasi susu skim dalam perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh
produk, sehingga warna yang lebih dominan sangat nyata (P<0,01) terhadap skor tekstur
adalah warna putih, dengan sedikit warna kuning minuman probiotik susu jagung manis. Tabel 3
dari susu jagung manis. menunjukkan bahwa nilai skor terhadap tekstur
Aroma minuman probiotik susu jagung manis berkisar
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa antara 1,00 – 3,80. Nilai skor tekstur tertinggi,
perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh terdapat pada perlakuan konsentrasi susu skim
tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai kesukaan 15% (K5) dengan kriteria sangat kental, yang
aroma minuman probiotik susu jagung manis. tidak berbeda nyata dengan konsentrasi susu skim
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai kesukaan 12% (K4). Nilai skor tekstur terendah, terdapat
terhadap aroma minuman probiotik susu jagung pada perlakuan tanpa konsentrasi susu skim (K0),
manis berkisar antara 5,05 - 5,60 dengan kriteria dengan kriteria tidak kental. Semakin tinggi
agak disukai. Aroma dari minuman probiotik susu konsentrasi susu skim yang ditambahkan, maka
jagung manis yang dihasilkan pada semua tekstur minuman probiotik susu jagung manis
perlakuan beraroma asam dengan sedikit aroma akan semakin kental. Hal ini berhubungan dengan
khas jagung manis. semakin meningkatnya total asam pada produk.
Tekstur Menurut Adrianto et al., (2020), total asam yang
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa meningkat akan menghasilkan yoghurt yang
perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh semakin padat, hal tersebut karena viskositas atau
sangat nyata (P<0,01) terhadap tekstur minuman kekentalan dalam produk akan naik.
probiotik susu jagung manis. Tabel 2 Meningkatnya total asam pada produk,
menunjukkan bahwa nilai kesukaan terhadap menyebabkan kasein dalam susu akan mengalami
tekstur minuman probiotik susu jagung manis koagulasi membentuk gel, sehingga menghasilkan
berkisar antara 4,20 - 6,10. Nilai kesukaan tekstur tekstur produk yang semi padat.
tertinggi, terdapat pada konsentrasi susu skim 9% Rasa
(K3) dan 15% (K5), yang tidak berbeda nyata Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
dengan perlakuan konsentrasi susu skim 6% (K2) perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh
dan 12% (K4), dengan kriteria suka. Nilai sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai kesukaan
kesukaan tekstur terendah, terdapat pada rasa minuman probiotik susu jagung manis. Tabel
431
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
2 menunjukkan bahwa nilai kesukaan terhadap dengan kriteria suka, yang tidak berbeda nyata
rasa minuman probiotik susu jagung manis dengan konsentrasi susu skim 9% (K3) dan 15%
berkisar antara 4,75 - 6,40. Nilai kesukaan rasa (K5). Nilai penerimaan keseluruhan terendah,
paling tinggi ada pada konsentrasi susu skim 9% terdapat pada perlakuan konsentrasi susu skim 3%
(K3), 12% (K4), dan 15% (K5) dengan nilai sama (K1) dengan kriteria agak suka, yang tidak
yaitu 6,4 dengan kriteria suka, yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi susu
berbeda nyata dengan konsentrasi 6% (K2). Nilai skim 6% (K2). Berdasarkan penilaian penerimaan
kesukaan rasa terendah, terdapat pada perlakuan keseluruhan, minuman probiotik susu jagung
tanpa konsentrasi susu skim (K0), dengan kriteria manis pada semua perlakuan konsentrasi susu
biasa. Panelis lebih menyukai produk minuman skim dapat diterima dengan baik oleh panelis.
probiotik susu jagung manis dengan konsentrasi
KESIMPULAN
susu skim yang tinggi, dengan kisaran 6-15%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
sebagai berikut :
perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh
1. Konsentrasi susu skim berpengaruh sangat
sangat nyata (P<0,01) terhadap skor rasa asam
nyata terhadap total asam, total gula, derajat
minuman probiotik susu jagung manis. Tabel 3
keasaman (pH), nilai kesukaan (warna,
menunjukkan bahwa skor rasa asam minuman
tekstur, rasa, penerimaan keseluruhan), skor
probiotik susu jagung manis berkisar antara 1,60 –
(warna, tekstur, dan rasa asam), berpengaruh
2,70. Rata-rata nilai skor rasa asam tertinggi ada
nyata terhadap total BAL dan berpengaruh
pada perlakuan konsentrasi susu skim 6% (K2)
tidak nyata terhadap kesukaan aroma pada
dengan kriteria asam, yang tidak berbeda nyata
minuman probiotik susu jagung manis.
dengan perlakuan konsentrasi susu skim 3% (K1),
2. Perlakuan konsentrasi susu skim 9%
9% (K3), 12% (K4) dan 15% (K5). Nilai skor rasa
menghasilkan minuman probiotik susu jagung
asam paling rendah ada pada perlakuan tanpa susu
manis dengan karakteristik terbaik, yaitu
skim (K0), dengan kriteria agak asam.
dengan kriteria total BAL 14,27 Log CFU/ml,
Penerimaan Keseluruhan
atau 7,64 x 1014 CFU/ml, total asam 0,63%,
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
total gula 11,92%, derajat keasaman (pH)
perlakuan konsentrasi susu skim berpengaruh
4,42, dengan sifat sensoris yang dihasilkan
sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai penerimaan
yaitu warna putih kekuningan dan disukai,
keseluruhan minuman probiotik susu jagung
aroma agak disukai, tekstur kental dan
manis. Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai
disukai, rasa asam dan disukai dan
penerimaan keseluruhan minuman probiotik susu
penerimaan keseluruhan disukai.
jagung manis berkisar antara 5,35 - 6,50. Nilai
penerimaan keseluruhan tertinggi terdapat
perlakuan konsentrasi susu skim 12% (K4)
432
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
433
Itepa: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, ISSN : 2527-8010 (Online)
Fahmy Kafa Hakiki dkk./ Itepa 11 (3) 2022 420-434
434