Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sonnykalangi,+13 +ok+ (13) +sudarman+68-80

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

eISSN 2337-5949

e-CliniC. 2021;9(1):68-80
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.9.1.2021.31960
Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Preeklampsia

Sudarman,1 Hermie M. M. Tendean,2 Freddy W. Wagey2

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,
Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
2
Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,
Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
E-mail: armansudar@gmail.com

Abstract: Hypertension in pregnancy is still a major cause of maternal death. Preeclampsia


affects about 2% to 8% of pregnancies worldwide. This study was aimed to determine the risk
factors associated with the occurrence of preeclampsia. This was is a literature review study,
using three databases, namely PubMed, ClinicalKey, and Google Scholar. The keywords
used were risk factors OR faktor risiko AND preeclampsia OR preeklampsia. After being
selected with inclusion and exclusion criteria, a critical appraisal was carried out and obtained
30 literatures consisting of
14 cross-sectional studies, 13 case control studies, and 3 cohort studies. The results found 30
literatures examined the relationship factors or characteristics of age, parity or gravida status,
obesity, diabetes mellitus, chronic hypertension, history of kidney disease, history
of preeclampsia, multiple pregnancies, family history of preeclampsia, duration
between pregnancies, socioeconomic status (education levels and employment), and
autoimmune diseases. In conclusion, the factors associated with the occurrence of
preeclampsia are age at risk for pregnant women, nulliparity, primigravida, obesity,
diabetes mellitus, chronic hypertension, history of kidney disease, history of
preeclampsia, multiple pregnancies, family history of preeclampsia, distance between
pregnancies, socioeconomic level, and autoimmune disease. Keywords: risk factors,
preeclampsia.

Abstrak: Hipertensi dalam kehamilan masih menjadi penyebab kematian ibu yang cukup
tinggi. Preeklampsia memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan
terjadinya preeklamp- sia. Jenis penelitian ialah literature review, menggunakan tiga
database yaitu PubMed, ClinicalKey, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu
risk factor OR faktor risiko AND preeclampsia OR preeklampsia. Setelah diseleksi dengan
kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan critical appraisal, didapatkan 30 literatur yang terdiri
dari 14 cross-sectional study, 13 case control study, dan 3 cohort study. Hasil penelitian
mendapatkan 30 literatur yang meneliti hubungan faktor atau karakteristik usia, paritas atau
status gravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat
preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan,
status sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan pekerjaan), dan penyakit autoimun. Simpulan
penelitian ini ialah faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia yaitu usia
ibu hamil berisiko, nuliparitas, primigravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik,
riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia
keluarga, jarak antar kehamilan, tingkat sosioekonomi, dan penyakit autoimun.
Kata kunci: faktor risiko,
preeklampsia

PENDAHULUAN ngah ke bawah memiliki rasio kematian ibu


Menurut data pada tahun 2010, dilapor- sebanyak 240 per 100.000 kelahiran
kan pada negara dengan pendapatan mene- hidup dibandingkan dengan 16 per 100.000
kela-
68
69 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
hiran hidup pada negara berpendapatan Penelitian yang dilakukan di RSUP Dr.
tinggi.1 Kematian yang terjadi selama keha- Mohammad Hoesin Palembang
milan sebesar 24%, saat melahirkan atau se- menyebut- kan faktor risiko preeklampsia
minggu setelah melahirkan sebesar 34%, 7- yaitu usia maternal ≥35 tahun, IMT ≥23,0
42 hari setelah melahirkan sebesar 19%, dan kg/m2, dan riwayat hipertensi dalam
43-365 hari setelah melahirkan sebesar
kehamilan. Faktor risiko yang
24%.2
berhubungan tidak bermakna dengan
Berdasarkan Riskesdas 2018,
kejadian preeklampsia diantaranya
jenis gangguan atau komplikasi dalam
pekerjaan tetap, jarak kehamilan ekstrim,
kehamilan diantaranya muntah/diare terus
menerus (20,0%), demam tinggi (2,4%), dan riwayat penyakit maternal. 9 Obesitas
hipertensi (3,3%), janin kurang memiliki risiko tinggi mengalami pre-
bergerak (0,9%), perdarahan pada jalan eklampsia sebesar 25 kali
lahir (2,6%), keluar air ketuban (2,7%), kaki dibandingkan yang tidak obesitas. Pasien
bengkak disertai kejang (2,7%), batuk dengan resistensi insulin memiliki risiko
lama (2,3%), nyeri dada/ jantung tinggi 4 kali untuk menderita
preeklampsia dibandingkan yang tidak
berdebar (1,6%), dan lainnya (7,2%). 3
Pada tahun 2013, dilaporkan penye- bab mengalami resistensi insulin.10
kematian ibu diantaranya perdarahan Data secara global dan nasional masih
(30,3%), hipertensi (27,1%), infeksi (7,3%), menunjukkan angka yang tinggi terkait
kejadian preeklampsia. Banyak faktor yang
dan lain-lain (40,8%).4 Data Profil Kesehat-
an Indonesia tahun 2019, mencatat kemungkinan berperan dalam terjadinya
kematian akibat Hipertensi Dalam preeklampsia; hal ini yang menjadi latar
belakang sehingga penulis tertarik untuk
Kehamilan (HDK) sebanyak 1.066 kasus.5
meneliti mengenai faktor-faktor yang berhu-
Hipertensi dalam kehamilan diklasifi-
bungan dengan terjadinya preeklampsia.
kasikan menjadi hipertensi kronik, pre-
eklampsia, hipertensi kronik
METODE PENELITIAN
superimposed preeklampsia, dan
Penelitian ini berbentuk literature
hipertensi gestasional. Hipertensi kronik
review. Pencarian literatur melalui publikasi
menjadi penyulit sekitar
di tiga database dengan menggunakan kata
3% hingga 5% pada wanita hamil di Ame-
kunci (“risk factor” OR “faktor risiko”)
rika Serikat. Preeklampsia sendiri meme-
AND (preeclampsia OR preeklampsia).
ngaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di
Dari hasil pencarian tersebut peneliti
seluruh dunia.6 mendapatkan artikel sebanyak 208 meng-
American College of Obstetricians and gunakan PubMed, 3.565
Gynecologists (ACOG) membagi faktor menggunakan ClinicalKey, dan 17.200
risiko preeklampsia menjadi tiga menggunakan Google Scholar
tingkatan yaitu risiko rendah, sedang (n=20.973) yang sesuai dengan kata
dan tinggi. Persalinan dengan bayi cukup kunci tersebut. Dari hasil pencarian
bulan sebe- lumnya termasuk risiko rendah. yang didapat selanjutnya dilaku- kan
nuliparitas, Indeks Massa Tubuh (IMT) skrining judul yang sesuai dengan topik
>30 kg/m2, riwayat keluarga dengan literature review diperoleh 288 artikel
preeklampsia, karakteristik sosiodemografi, (n=288). Selanjutnya dilakukan skrining
usia >35 tahun, faktor riwayat pribadi judul yang tersedia abstrak dan full text
(seperti berat bayi lahir rendah terhadap 288 artikel dan diperoleh 78 artikel
sebelumnya dan jarak kehamilan (n=78). Skrining literatur sesuai
sebelumnya lebih dari 10 tahun) kriteria inklusi dan eksklusi terhadap 78
termasuk dalam faktor risiko sedang. artikel, memperoleh 30 artikel yang
Uuntuk faktor risiko tinggi diantaranya memenuhi kriteria (n=30).
riwayat preeklamp- sia sebelumnya,
kehamilan ganda, hiper- tensi kronik, HASIL PENELITIAN
diabetes tipe 1 atau 2, penyakit ginjal, dan Dari 30 literatur yang telah memenuhi
gangguan autoimun.7 Penyakit jantung kriteria inklusi dan eksklusi, 14 diantaranya
juga menjadi salah satu faktor risiko
preeklampsia.8
70 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
berupa cross-sectional study, 13 literatur yang ada, 16 menggunakan bahasa
lainnya berupa case control study, dan 3 Indonesia dan 14 lainnya
diantaranya berupa cohort study. Terdapat menggunakan bahasa Inggris. Tabel 1
20 literatur yang melakukan penelitian di memperlihatkan karakteristik dari 30 jurnal
Indonesia dan yang digunakan dalam penelitian ini.
10 literatur di luar Indonesia. Dari
30

Tabel 1. Karakteristik jurnal berdasarkan penulis, tahun, judul, tempat, metode, dan ringkasan
hasil penelitian
Jenis
Penulis Jurnal (Tahun) dan Judul Tempat Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Harumi AM dan Armadani Puskesmas Jagir Cross Dari uji statistik didapatkan hubungan
DK (2019), “Hubungan Surabaya. sectional antara status gravida (p-value=0,027)
Primigravida Dengan Kejadian dengan preeklampsia.11
Preeklampsia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Jagir Surabaya”.11
Aulia D, Rodiani, dan Graharti Case control Didapatkan p-value=0,018 untuk
RSUP DR. H. Abdul
R (2019), “Hubungan Diabetes diabetes melitus.12
Moeloek Provinsi
Melitus dengan Kejadian
Lampung.
Preeklampsia di RSUD DR. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Periode 1 Januari -
30 Juni 2018”.12
Puskesmas Case control Diperoleh untuk faktor usia
Rahmawati I, Anies, Adi MS, dan Nalumsari, (p-value=0,011) dan paritas
Hadi C (2020), “Maternal age ≥ Puskesmas Mayong (p-value=0,023).13
35 years, Nulliparity, High Blood 2, dan Puskesmas
COHb Levels, and Low Serum Kalinyamatan di
Nitric Oxide Levels Increased Kabupaten Jepara.
Risk of Preeclampsia”.13
RSKD Ibu dan Anak Case control Diperoleh usia (p-value=
Sadidi M, Bustan MN, Gobel FA, dan Siti Fatimah Kota 0,025), tingkat pendidikan (p-
Sartika (2019), “Analisis Faktor Makassar. value=0,039), dan paritas (p-
Risiko Kejadian Preeklampsia value=0,005).14
Di RSKD Ibu Dan Anak Siti
Fatimah Kota Makassar”.14
Puskesmas Cukir
Mukhoirotin, Fatmawati DA, Jombang. Case control Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan Shofiana N (2018), ada hubungan antara umur dengan
“Relationship Between Age and kejadian preeklampsia dengan nilai
Gravidity with Preeclampsia p=0,017 dan status gravida p-value =
Incident among Pregnant Women 0,002.15
at Puskesmas Cukir Jombang”.15
Puskesmas
Nisa R, Kartasurya MI, dan Fatimah S Kabupaten Case control Hasil penelitian didapatkan faktor
(2018), “Asupan Vitamin D, Obesitas Indramayu. risiko usia (p-value = 0,001), riwayat
dan Paparan Asap Rokok sebagai preeklampsia sebelumnya (p-value =
Faktor Risiko Preeklampsia”.16 0,001), riwayat preeklampsia dalam
keluarga (p-value = 0,001),
obesitas (p-value = 0,001).16
RSUD
Bardja S (2020), “Faktor Arjawinangun, Case control Hasil penelitian menunjukkan ada
Risiko Kejadian Preeklampsia Cirebon. hubungan usia (p = 0,000),
Berat/ Eklampsia pada Ibu Hamil”.17 pendidikan (p = 0,000), paritas (p
=
0,003), obesitas (p = 0,000), riwayat
preeklampsia (p = 0,000),
riwayat penyakit keluarga (p =
Kabupaten
0,000), dan jumlah janin (p =
Fajarsari D dan Prabandari F (2018), Banyumas.
“Pengaruh Umur Dan Interval 0,0061).17
Persalinan Terhadap Case control Faktor risiko usia (p-value = 0,009)
Kejadian Preeklampsia Di dan interval persalinan (p-value =
Kabupaten Banyu- mas”.18 0,009) memiliki pengaruh terhadap
terjadinya preeklampsia.18
Wulandari S (2016), “Hubungan
RS Aura Syifa Cross Terdapat hubungan antara jarak antar
Antara Jarak Kehamilan Dan Status Kabupaten Kediri. sectional kehamilan (p-value=0,006) dan
Gizi Dengan Kejadian Preeklampsia
obesitas (p-value=0,030) dengan
Pada Ibu Hamil Di RS Aura Syifa
preeklampsia.19
71 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
Kabupaten Kediri Tahun 2015”.19
Laila EF (2019), “Hubungan Usia, Ruang Paus RSUD Cross Diperoleh faktor usia (p-
Paritas, Riwayat Hipertensi, Dan Palabuhan Ratu sectional value=0,001), paritas (p-value
Frekuensi Pemeriksaan ANC Kabupaten =0,015), dan riwayat hipertensi
Terhadap Kejadian Preeklampsia Pada Sukabumi. kronik (p- value=0,01).20
Ibu Hamil”.20
Haryani AP, Maroef M, dan Adilla Dari analisis uji Chi-Square didapat-
RSU Haji Surabaya. Cross
SN (2015), “Hubungan Usia Ibu sectional kan nilai p = 0,000 yang
Hamil Berisiko Dengan Kejadian berarti terdapat hubungan.21
Preeklamp- sia/Eklampsia Di RSU
Haji Surabaya Periode 1 Januari
2013-31 Desember
2013”.21
Arwan B dan Sriyanti R (2020),
Department of Cross Terdapat hubungan untuk faktor usia
“Relationship between Gravida
Obstetrics and sectional (p-value=0,001),
Status, Age, BMI (Body Mass
Gynecology Dr. M. status gravida (p-value=0,001), dan
Index)
Djamil Padang. obesitas (p-value=0,001).22
and Preeclampsia”.22
Hasliani A (2018), “Hubungan Riwa-
RSUD Pangkep. Cross Hasil analisis bivariat didapatkan nilai
yat Hipertensi Dengan Kejadian
sectional p = 0,001 untuk faktor riwayat
Preeklampsia Di RSUD Pangkep”.23
hipertensi dengan kejadian pre-
eklampsia.23
Opitasari C dan Andayasari L (2014),
RS yang telah Cross Dari uji bivariat didapatkan hasil
“Parity, Education Level, and Risk for
dipilih di Jakarta. sectional untuk faktor usia (p-value =
(pre-) eclampsia in Selected Hospitals
0,004), tingkat pendidikan (p-value =
in Jakarta”.24 0,005), pekerjaan (p-value = 0,018),
paritas (p-value = 0,000), dan
riwayat hipertensi kronik p-value =
Kurniasari D dan Arifandini F (2015), Puskesmas Rumbia Cross 0,000).24
“Hubungan Usia, Paritas Dan Kabupaten sectional Hasil uji Chi-square didapatkan usia
Diabetes Melitus Pada Kehamilan Lampung Tengah. ibu bersiko terhadap preeklampsia
Dengan Kejadian Preeklampsia
dengan nilai p-value = 0,000, paritas
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja ibu hamil dengan preeklampsia p-
Puskesmas Rumbia Kabupaten
value = 0,008, dan diabetes melitus
Lampung Tengah Tahun 2014”.25 dengan preeklampsia p-value =
Marniati, Rahmi N, dan Djokosujono Rumah Sakit Umum Cross 0,000.25
K (2016), “Analisis Hubungan dr. Zainoel Abidin sectional Hasil variabel usia (p-value = 0,001),
Usia, Status Gravida dan Usia Provinsi Aceh. variabel status gravida (p-value =
Kehamilan dengan Preeklampsia pada 0,003), dan usia kehamilan (p-value =
Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum 0,039).26
dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh
Tahun 2015”.26
RSUD Abdul Cross
Wahyuni R, Azhari, dan Syukur Wahab Sjahranie sectional Diperoleh p-value = 0,006 yang
NA (2019), “Hubungan Obesitas Samarinda. berarti terdapat hubungan antara
Dengan Preeklampsia Pada Ibu obesitas dengan preeklampsia pada
Hamil Trimester II Dan III”.27 Cross ibu hamil trimester II dan III.27
RSUP Dr.
Denantika O, Serudji J, dan Revilla G M. Djamil Padang. sectional Dari uji statistik untuk faktor usia (p-
(2015), “Hubungan Status Gravida value=0,001) dan status gravida
dan Usia Ibu terhadap (p- value= 0,036).28
Kejadian Preeklampsia di RSUP Dr.
M. Djamil Padang Tahun 2012- C ase
Puskesmas Ngasem,
2013”.28 Kabupaten Kediri. control Hasil uji Chi-square didapatkan p-
Yanuarini TA, Suwoyo, dan value = 0,038.29
Julianawati T (2020), “Hubungan
Status Gravida
dengan Kejadian Preeklampsia”.29
Andriyani R (2012), “Faktor Risiko
RSUD Arifin Case control Berdasarkan uji statistik
Kejadian Preeklampsia di RSUD
Achmad Provinsi terdapat hubungan antara usia (p-
Arifin Achmad”.30 value =
Riau.
0,001), tingkat pendidikan (p-value =
0,001), pekerjaan (p-value = 0,001),
status gravida (p-value = 0,001), dan
riwayat preeklampsia (p-value
Luealon P dan Phupong V (2010), =
King Chulalongkorn 0,001).30
“Risk Factors of Preeclampsia in Thai
Memorial Hospital,
Women”.31
Bangkok, Thailand.
72 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
Case control Faktor yang
berhubungan
dengan terjadinya
preeklampsia
yaitu usia (p-
value = 0,028),
paritas (p-value
73 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
=0,001), kehamilan kembar (p-value
= 0,02), obesitas (p-value =
0,004), riwayat hipertensi kronik (p-
value =
0,002), dan riwayat preeklampsia (p-
value = 0,009).31
Tangren JS dkk (2018), “Risk of Massachusetts
Preeclampsia and Pregnancy Com- General Hospital. Cohort Wanita dengan r-AKI mengalami
plications in Women With a History of peningkatan tingkat preeklampsia
Acute Kidney Injury”.32 dibandingkan dengan wanita tanpa r-
AKI sebelumnya p-value <0,001).32
Laine K, Murzakanova G, Sole Medical
KB, Pay AD, Heradstveit S, dan Birth Cohort Terdapat hubungan antara kehamilan
Räisänen S (2019), “Prevalence and Registry of Norway. kembar dengan kejadian preeklamp-
risk of pre- eclampsia and sia (p = 0,001).33
gestational hyper- tension in
twin pregnancies: A population-
based register study”.33
Verma MK, Kapoor P, Yadav R, dan Mahila chikitsalaya, Case control Analisis bivariat menemukan
Manohar RK (2017), “Risk Factor Jaipur, India. bahwa preeklampsia signifikan
Assessment for Pre-eclampsia: A terkait dengan usia (p-value = 0,001),
Case Control Study”.34 paritas (p-value = 0,001), obesitas (p-
value =
0,001), riwayat preeklampsia (p-value
= 0,001), dan riwayat preeklampsia
keluarga (p-value = 0,001), namun
tidak pada jarak antar kehamilan (p-
value = 0,476).34
Quan LM, Xu QL, Zhang GQ, Wu LL Jinhua
dan Xu H (2017), “An analysis of the People’s Hospital, Case control Terdapat hubungan antara Obesitas
risk factors of preeclampsia and Jinhua, China (p-value = 0,026), riwayat hipertensi
prediction based on combined kronik (p-value = 0,004), dan dia-
bio- chemical indexes”.35 betes melitus (p-value = 0,039)
dengan preeklampsia.35
Shao Y, dkk (2017), “Pre-pregnancy
Lanzhou, China. Cohort Diperoleh untuk faktor Usia (p-value
BMI, gestational weight gain and risk = 0,001), tingkat pendidikan (p-value
of preeclampsia: a birth cohort study = 0,0001), pekerjaan (p-value =
in Lanzhou, China”.36 0,0012), paritas (p-value = 0,0035),
kehamilan kembar (p-value =
0,0001), dan obesitas (p-value =
0,0001).36
Hussein YA, Ali RK, dan Alezzi
Maternity and Cross Terdapat hubungan antara usia (p-
JI (2018), “Preeclampsia: Maternal
Pediatric Hospital sectional value = 0,04), status gravida (p-value
Risk Factors & Perinatal
(ZMPH) in Al- = 0,01), dan obesitas (p-value
Outcomes”.37 =
Muqdadia
District in Diyala 0,001) dengan kejadian preeklamp-
province/ Iraq. sia.37
Paropakar Maternity Cross
Das S dkk (2019), “Incidence and Dari uji statistik didapatkan untuk
and Women’s sectional
Risk Factors of Pre-Eclampsia in usia (p-value = 0,005), paritas (p-
Hospital,
the Paropakar Maternity and value = 0,005), kehamilan kembar
Kathmandu, Nepal.
Women’s Hospital, Nepal: A (p-value = 0,000), dan riwayat
Retrospective Study”.38 hipertensi kronik (p-value = 0,000).38
Harutyunyan A, Armenian H dan
Rumah Sakit di Case control Terdapat hubungan antara jarak antar
Petrosyan V (2013), “Interbirth
Yerevan, Armenia. kehamilan (p-value = 0,0005), dan
Interval And History Of Previous
riwayat preeklampsia (p-value =
Preeclampsia: A Case–Control Study 0,0005) dengan kejadian preeklam-
Among Multiparous Women”.39 psia.39
Rajaei E dkk (2019), “The effect
Golestan Hospital, Cross Hasil penelitian menunjukkan bahwa
of lupus disease on the pregnant
Jundishapur Univer- sectional adanya sindrom antifosfolipid pada
women and embryos: a
sity of ibu hamil dapat menyebabkan kom-
retrospective study from 2010 to
Medical Sciences in plikasi seperti nefritis, artritis, dan
2014”.40 Ahwaz, Iran. preeklampsia pada ibu (p-value
0,003).40

BAHASAN obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik,


Kajian penelitian ini meliputi 12 faktor riwayat penyakit ginjal, riwayat ekklampsia,
risiko preeklampsia, yaitu usia, paritas, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia
74 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
keluarga, jarak antar kehamilan, ibu hamil dengan usia kurang dari 35
tingkat sosioekonomi, dan penyakit tahun.
autoimun.

Usia
Dari literatur yang telah dilakukan
review, didapatkan 20 literatur yang mene-
liti hubungan usia ibu hamil
dengan kejadian preeklampsia. Dari kedua
puluh jurnal tersebut didapatkan nilai p
<0,05 yang berarti terdapat hubungan
antara usia ibu hamil berisiko (<20 tahun
atau >30 tahun) dengan kejadian
preeklampsia.
Usia hamil yang tidak berisiko yaitu
antara 20-35 tahun. Rentang usia
tersebut merupakan usia reproduktif
yang aman untuk hamil karena
komplikasi kehamilan yang sedikit
sedangkan usia ibu hamil kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan
rentang usia yang berisiko karena
kejadian komplikasi meningkat pada usia
tersebut.28
Perkembangan pesat baik secara
fisik, mental, dan intelektual terjadi pada
saat masa remaja. Kehamilan pada usia
muda atau remaja memiliki dampak pada
kesehat- an remaja dan bayinya serta
dampak sosial dan ekonomi. Kehamilan
pada usia remaja memiliki risiko tinggi
untuk mengalami komplikasi kehamilan
dibandingkan usia kehamilan 20-39
41
tahun. Seperti disebutkan sebelumnya,
pada usia <20 tahun masih terjadi
pertumbuhan seperti ukuran uterus yang
belum mencapai ukuran normal untuk
kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan
risiko preeklampsia meningkat.28
Wanita dengan usia >35 tahun kemung-
kinan telah terjadi proses degeneratif
yang memengaruhi pembuluh darah
perifer sehingga terjadi perubahan
fungsional dan struktural yang berperan
pada perubahan tekanan darah,
sehingga lebih rentan mengalami
preeklampsia.28 Wanita usia >35 tahun
lebih rentan untuk mengalami
preeklampsia dibandingkan wanita pada
usia 20-35 tahun.42 Menurut Lamminpaa et
al,43 ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun
memiliki kemungkinan 1,5 kali
menderita preeklampsia dibandingkan
75 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor
27
yang berhubungan …
Paritas. Wahyuni et al (p=0,006), Luealon dan
Literatur yang meneliti hubungan Phupong31
paritas dengan kejadian preeklampsia, yaitu
Rahmawati et al13 (p=0,023), Sadidi et al14
(p=0,005), Bardja17 (p=0,003), Laila20
(p=
0,015), Opitasari dan Andayasari24 (p=
0,000), Kurniasari dan Arifandini25 (p=
0,008), Luealon dan Phupong31
34
(p=0,001), Verma et al (p=0,001),
Shao et al36 (p=0,0035), dan Das et al38
(p=0,005). Dari kesepuluh literatur tersebut
didapatkan nilai p<0,05 yang berarti
terdapat hubungan antara paritas dengan
kejadian preeklampsia.
Selain itu, didapatkan juga literatur
yang meneliti hubungan status gravida
dengan kejadian preeklampsia. Terdapat
delapan literatur yang meneliti hubungan
tersebut diantaranya Harumi dan
Arma- dani11 (p=0,027), Mukhoirotin et
al15 (p=
0,002), Arwan dan Sriyanti 22
26
(p=0,001), Marniati et al (p=0,003),
Denantika et al28 (p=0,036), Yanuarini et
al29 (p=0,038),
Andriyani30 (p=0,001), dan Hussein et al37
(p=0,01). Dari kedelapan literatur
tersebut didapatkan nilai p<0,05 yang
berarti terdapat hubungan antara status
gravida dan kejadian preeklampsia.
Sebuah teori menyebutkan kejadian
preeklampsia pada kehamilan pertama ber-
hubungan dengan peran faktor
imunologi.
Pada kehamilan pertama terjadi pemben-
tukan pemblokiran antibodi terhadap
situs antigenik plasenta yang mungkin
terganggu,
sehingga meningkatkan risiko preeklamp-
sia.42 Berdasarkan Bdolah et al,44 wanita
dengan nuliparitas memiliki tingkat
sirku- lasi sFlt1 dan rasio sFlt1/PlGF
yang lebih tinggi dibandingkan wanita
dengan multi- paritas yang menunjukkan
adanya hubungan
ketidakseimbangan faktor angiogenik.

Obesitas.
Dari tiga puluh literatur yang
telah dikumpulkan, didapatkan sepuluh
literatur yang meneliti hubungan obesitas
dengan kejadian preeklampsia. Sepuluh
literatur tersebut diantaranya Nisa et al16
(p=0,001), Bardja17 (p=0,000), Wulandari19
(p=0,030), Arwan dan Sriyanti22 (p 0,001),
76 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
(p=0,004), Verma et al34 (p=0,001), Quan et al12 (p=0,018), Kurniasari dan Arifandini25
al35 (p=0,026), Shao et al36 (p=0,0001), dan (p=
Hussein et al37 (p=0,001). Dari 0,000), dan Quan et al35 (p=0,039). Berda-
kesepuluh literatur tersebut didapatkan
nilai p<0,05 yang berarti terdapat
hubungan antara obesitas dengan kejadian
preeklampsia.
Obesitas meningkatkan risiko
preek- lampsia. Dengan demikian, risiko
preek- lampsia berat dan ringan serta
preeklampsia yang terjadi pada awal dan
akhir kehamilan lebih besar pada wanita
obesitas dan kele- bihan berat badan.
Sebuah teori menyebut- kan bahwa
antioksidan memiliki peran untuk
menghambat terjadinya preeklampsia.
Wanita yang obesitas memiliki konsentrasi
antioksidan dalam darah yang lebih ren-
dah.45 Berdasarkan penelitian Sibai et al,46
semakin tinggi berat kehamilan maka sema-
kin tinggi risiko mengalami preeklampsia.
Obesitas dapat memengaruhi fungsi
dan perfusi plasenta, melalui beberapa
perubah- an metabolik yang
berhubungan dengan obesitas seperti
hiperlipidemia, hiperinsu- linemia, atau
hyperleptinemia. Penanda metabolik ini
diketahui meningkat pada plasma
wanita hamil yang mengalami obesitas
dan bahkan lebih tinggi pada wanita dengan
preeklampsia. Selain itu, telah
dilaporkan bahwa kadar kolesterol serum
total pada trimester pertama dan
kedua kehamilan dapat memprediksi
terjadinya preeklampsia. Perubahan profil
lipid yang terdiri dari peningkatan
low-density lipoprotein (LDL), rendahnya
kadar high- density lipoprotein (HDL), dan
peningkatan kadar trigliserida pada
wanita dengan preeklampsia. Telah
dilaporkan bahwa LDL mengurangi migrasi
sitotrofoblas ekstravili dan meningkatkan
apoptosis trofoblas. Juga, tingginya kadar
trigliserida dan asam lemak bebas, yang
meningkat pada obesitas, meningkatkan
risiko preeklampsia dan meningkat pada
preeklampsia.47

Diabetes melitus
Setelah melakukan pencarian
literatur,
didapatkan tiga literatur yang meneliti
hubungan antara diabetes melitus dengan
kejadian preeklampsia, yaitu Aulia et
77 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
sarkan ketiga literatur tersebut
didapatkan nilai p<0,05 yang berarti
terdapat hubungan antara diabetes
melitus dengan kejadian preeklampsia.
Kejadian preeklampsia meningkat pada
wanita dengan diabetes.42 Berdasarkan
penelitian Yanit et al,48 preeklampsia lebih
mungkin terjadi pada wanita dengan diabe-
tes sebesar tiga sampai empat kali. Pada
wanita diabetes dengan hipertensi kronik
memiliki kemungkinan 12 kali menderita
preeklampsia.
Peningkatan kadar glukosa
memiliki efek yang sama pada
perkembangan preek- lampsia. Glukosa
yang berlebih selama kehamilan
menghambat fungsi sel sito- trofoblas
(CTB) dengan menginduksi pen- sinyalan
jalur stres (P38 MAPK dan PPARγ)
diikuti dengan penghambatan MMP-9
yang menyebabkan migrasi CTB dan
komplikasi invasi, stres oksidatif yang
menyebabkan hipoksia plasenta, dan pe-
ningkatan IL6 yang menyebabkan ketidak-
seimbangan angiogenik. Semua
perubahan ini tampaknya berkontribusi
pada jalur umum akhir yang mengarah
ke plasentasi abnormal, sehingga
49
berkembangnya pre- eklampsia.

Hipertensi kronik
Literatur yang meneliti faktor risiko
hipertensi kronik, yaitu Laila 20 (p=0,01),
Hasliani23 (p=0,001), Opitasari dan Andaya-
sari24 (p=0,000), Luealon dan Phupong31
(p=0,002), Quan et al35 (p=0,004), dan Das
et al38 (p=0,000). Dari enam literatur
tersebut, diperoleh nilai p<0,05 yang berarti
terdapat hubungan antara hipertensi kronik
dengan kejadian preeklampsia.
Pada wanita dengan hipertensi
kronik terjadi penurunan tekanan darah
pada awal kehamilan dan meningkat
kembali pada trimester ketiga.42
Komplikasi paling sering dalam kehamilan
pada wanita dengan hiper- tensi kronik
adalah preeklampsia. Pada sebuah
penelitian terhadap 763 wanita dengan
hipertensi kronik dilaporkan 25%
mengalami superimposed preeklampsia,
angka tersebut meningkat pada wanita yang
telah mengalami hipertensi >4 tahun.50
Salah satu faktor predisposisi pre-
78 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
eklampsia berat ialah riwayat hipertensi, filtrasi kehamilan telah diidentifikasi seba-
penyakit hipertensi vaskular sebelumnya, gai faktor risiko preeklampsia, kelahiran
atau hipertensi esensial. Hipertensi yang prematur, dan berat lahir rendah.32
diderita sebelum kehamilan mengakibatkan
gangguan/kerusakan pada organ-organ Riwayat preeklampsia
penting tubuh. Kehamilan itu sendiri Dari tiga puluh literatur yang telah
membuat berat badan naik sehingga dikumpulkan, terdapat enam penelitian yang
dapat mengakibatkan gangguan/kerusakan meneliti hubungan antara riwayat pre-
yang lebih parah, yang ditunjukkan eklampsia dengan preeklampsia diantaranya
dengan edema dan proteinuria.51 Nisa et al16 (p=0,001), Bardja17 (p=0,000),
Andriyani30 (p=0,001), Luealon dan Phu-
Riwayat penyakit ginjal pong31 (p=0,009), Verma et al34 (p=0,001),
Setelah melakukan pencarian dan Harutyunyan et al39 (p=0,0005). Dari
literatur, keenam literatur tersebut diperoleh
didapatkan satu literatur yang meneliti nilai p<0,05 yang berarti terdapat hubungan
hubungan riwayat penyakit ginjal dengan an- tara riwayat preeklampsia dengan
kejadian preeklampsia. Berdasarkan hasil kejadian preeklampsia.
penelitian Tangren et al32 didapatkan p= Berdasarkan penelitian Bhattacharya et
53
0,001 yang berarti terdapat hubungan antara al, wanita dengan riwayat preeklampsia
riwayat penyakit ginjal dengan pada kehamilan sebelumnya berisiko 5,12
kejadian preeklampsia. kali untuk mengalami preeklampsia diban-
Semua wanita dengan penyakit ginjal dingkan wanita dengan normotensi pada
kronik memiliki insiden terjadinya pre- kehamilan sebelumnya. Penelitian dari
eklampsia tinggi.42 Hipertensi dan penyakit Benschop et al54 menyebutkan bahwa 41,5%
ginjal yang sudah ada sebelumnya mening- dari total 200 wanita dengan
katkan risiko hasil kehamilan yang merugi- preeklampsia sebelumnya mengalami
kan, terutama peningkatan risiko hipertensi satu tahun setelah melahirkan.
pre- eklampsia. Menurut Tangren et al, 32
52 Preeklampsia sebelumnya merupakan
ibu hamil dengan riwayat gangguan ginjal faktor risiko terjadinya preeklampsia, mung-
akut memiliki risiko mengalami kin karena ketidakmampuan sistem
preeklampsia kardio- vaskular untuk pulih dari
2,9 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil preeklampsia karena profil kardiovaskular
yang tidak memiliki riwayat gangguan pada wanita dengan preeklampsia
ginjal akut. berulang lebih buruk dibandingkan dengan
Wanita dengan akut kidney injury mereka yang memiliki kehamilan normal
(AKI) yang pulih secara klinis, terutama sesudahnya. Wanita de- ngan
mereka dengan AKI berat, memiliki sisa preeklampsia berulang mengalami
penyakit ginjal subklinis dan massa nefron peningkatan ketebalan karotis intima-media,
rendah sebelum memasuki kehamilan. serta curah jantung yang lebih rendah (CO)
Jumlah nefron dapat berkurang hingga 50% dan massa ventrikel kiri, dibandingkan
sebelum kreatinin serum naik di atas kisaran dengan wanita dengan kehamilan lanjutan
normal. Jumlah nefron rendah dan peng-
ganti untuk massa ginjal rendah telah normal.55
dikaitkan dengan konsekuensi kesehatan
jangka panjang yang merugikan, Kehamilan ganda
termasuk hipertensi dan gangguan ginjal Didapatkan lima literatur yang meneliti
kronik. Jumlah nefron yang rendah juga hubungan antara kehamilan ganda dengan
tampaknya menjadi faktor risiko komplikasi kejadian preeklampsia diantaranya Bardja17
kehamilan. Kehamilan dikaitkan dengan (p=0,061), Luealon dan Phupong31 (p=
perubahan 0,02), Laine et al31 (p = 0,001), Shao et al36
besar dalam aliran plasma ginjal yang (p=0,0001), dan Das et al38 (p = 0,000). Dari
menyebabkan peningkatan GFR sebesar literatur tersebut didapatkan empat peneliti-
50% saat midgestasi. Penurunan hiper-
79 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
an yang memperoleh nilai p<0,05 Fajarsari dan Prabandari18 (p=0,000),
yang berarti terdapat hubungan antara Wulandari19 (p=
kehamilan ganda dengan terjadinya 0,006), Verma et al34 (p=0,476), dan Harut-
preeklampsia.
Pada kehamilan kembar, kadar sFlt1
yang bersirkulasi dan rasio sFlt1/ PlGF dua
kali lebih tinggi dibandingkan pada
keha- milan tunggal. Kadar sFlt1
serum yang meningkat pada kehamilan
kembar tidak disertai dengan perubahan
kadar sFlt1 mRNA dan protein HIF-1alpha
di plasenta kembar tetapi berkorelasi
dengan pening- katan berat plasenta.
Temuan ini menun- jukkan bahwa
peningkatan risiko pre- eklampsia pada
kehamilan kembar mungkin disebabkan
oleh peningkatan massa plasenta yang
menyebabkan peningkatan kadar sFlt1
dalam sirkulasi.56

Riwayat preeklampsia keluarga


Literatur yang meneliti faktor risiko
riwayat preeklampsia keluarga
diantaranya Nisa et al (p=0,001), Bardja17
16

(p=0,001), dan Verma et al34 (p=0,001).


Berdasarkan tiga literatur tersebut,
didapatkan nilai p<0,05 yang berarti
terdapat hubungan anta- ra riwayat
preeklampsia keluarga dengan kejadian
preeklampsia.
Riwayat preeklampsia keluarga dari ibu
dengan onset awal, menengah, atau akhir
masing-masing 2,15 kali, 2,08 kali, dan
1,49 berisiko dibandingkan dengan wanita
tanpa riwayat preeklampsia dalam
keluarganya. Riwayat preeklampsia
keluarga dari ayah tidak terlalu
berpengaruh. Hubungan pre- eklampsia
dengan riwayat preeklampsia keluarga
dari ibu memiliki pengaruh yang sama
dengan wanita nuliparitas.57 Meskipun
sebagian besar kasus preeklampsia terjadi
pada wanita tanpa riwayat keluarga,
keha- diran preeklampsia pada kerabat
tingkat pertama meningkatkan risiko wanita
untuk mengalami preeklampsia berat
sebesar dua hingga empat kali lipat.58

Jarak antar kehamilan


Dari 30 literatur yang dikumpulkan,
didapatkan empat literatur yang meneliti
hubungan jarak antar kehamilan
dengan kejadian preeklampsia, yaitu
80 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
yunyan et al39 (p=0,0005). Tiga literatur
yang dilakukan kajian memperoleh nilai p<
0,05 yang berarti terdapat hubungan antara
jarak antar kehamilan dengan kejadian
preeklampsia.
Risiko terjadinya preeklampsia me-
ningkat seiring peningkatan usia ibu.
Hubungan ini dapat berkontribusi pada
peningkatan jarak antar kehamilan.
Berda- sarkan penelitian Skjaerven,
risiko pre- eklampsia terkait peningkatan
jarak antar kehamilan tetap ada meski
usia ibu hamil telah dikontrol.
Ditemukan juga bahwa wanita dengan
multiparitas yang hamil 10
tahun atau lebih dari kehamilan sebelumnya
dapat mengalami preeklampsia seperti
halnya wanita nuliparitas.59

Tingkat sosioekonomi
Untuk mengetahui hubungan sosial
ekonomi dengan kejadian preeklampsia
maka digunakan literatur yang membahas
karakteristik tingkat pendidikan dan peker-
jaan dari ibu hamil. Literatur yang
mem- bahas karakteristik tingkat
pendidikan dida- patkan lima penelitian
yaitu, Sadidi et al 14 (p=0,039), Bardja17
(p=0,000), Opitasari danAndayasari24
(p=0,005), Andriyani30 (p=
0,001), dan Shao et al36 (p=0,0001).
Dari kelima literatur tersebut didapatkan
nilai p<
0,05 yang berarti terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dengan kejadian
preeklampsia. Pada karakteristik
pekerjaan didapatkan empat penelitian
yaitu, Bardja17 (p=0,469), Opitasari dan
Andayasari24 (p=0,018), Andriyani30
(p=0,001), dan Shao et al36 (p=0,0012).
Dari keempat literatur tersebut,
didapatkan tiga literatur yang
memperoleh nilai p<0,05 yang berarti
terdapat hubungan antara pekerjaan dengan
kejadian preeklampsia.
Penelitian oleh Silva et al, menyim-
pulkan bahwa faktor risiko kuat
terjadinya preeklampsia yaitu status
sosioekonomi ibu yang rendah. Hasil
penelitian ini menun- jukkan wanita
dengan tingkat pendidikan yang rendah
lebih mungkin mengalami preeklampsia
5,12 kali labih tinggi diba- ndingkan
wanita dengan pendidikan yang lebih
tinggi.60 Menurut Youssef et al,61
terdapat hubungan kuat antara tingkat
81 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
pendidikan dan status ekonomi dengan mengalami komplikasi preeklampsia.42
keja- dian preeklampsia.61 Wanita dengan Dari penelitian
sosio- ekonomi rendah cenderung menerima
pera- watan prenatal lebih jarang dan
berisiko lebih tinggi untuk komplikasi
kebidanan. Selain itu, wanita dengan
sosioekonomi rendah cenderung
dirugikan dalam hal pemanfaatan layanan
medis.62
Wanita hamil dengan sosioekonomi
rendah telah terbukti memiliki hasil
kebi- danan yang kurang baik terkait
dengan kunjungan prenatal yang tidak
memadai.62
Wanita dengan tingkat pendidikan
lebih tinggi memiliki kemampuan untuk
memper-
oleh, mengolah, dan memahami
informasi kesehatan. Dapat bertanya dan
berdiskusi dengan petugas kesehatan
serta dapat mengambil keputusan
sendiri.63

Penyakit autoimun
Pada faktor risiko autoimun hanya
ditemukan satu literatur yang meneliti
hubungan autoimun dengan kejadian
preeklampsia yaitu Rajaei et al40 yang men-
dapatkan nilai p=0,003 yang berarti terdapat
hubungan antara autoimun dengan pre-
eklampsia.
Kehamilan dengan SLE memiliki risiko
yang tinggi untuk mengalami preeklampsia.
Pada 5-8% kehamilan di Amerika
Serikat menyebabkan komplikasi
berupa pre- eklampsia. Angka
preeklampsia berkisar antara 13% sampai
35% dalam kelompok kehamilan dengan
lupus. Preeklampsia diduga muncul dari
disfungsi vaskular di plasenta. Beberapa
penanda eksperimental untuk
preeklampsia, termasuk sFlt-1 dan PlGF,
telah ditemukan berhubungan dengan
preeklampsia pada pasien lupus seperti
yang terdapat pada wanita dengan SLE.
Wanita dengan risiko khusus untuk
preeklampsia berada pada kehamilan
pertama mereka, memiliki komplemen
rendah, obesitas, memiliki SLE aktif saat
konsepsi, memiliki antibodi anti-dsDNA
atau RNP positif, memiliki riwayat
preeklampsia atau penyakit ginjal,
64
dan/atau hipertensi.
Dari data kohort 13.555 wanita
hamil dengan SLE, sebanyak 22,5%
82 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
yang dilakukan Miyamoto et al,65 dari Tahun 2019. Kementeri Kesehatan
17 pasien yang dilaporkan mengalami Republik Indones.
SLE, komplikasi yang paling banyak 2019;
6. Shah S, Gupta A. Hypertensive disorders
dialami yaitu preeklampsia. of pregnancy. Cardiol Clin.
2019;37(3):
SIMPULAN 345-54.
Faktor risiko yang berhubungan dengan 7. Wilkerson RG, Ogunbodede AC.
terjadinya preeklampsia antara lain usia ibu Hypertensive disorders of pregnancy.
hamil berisiko, nuliparitas, Emerg Med
primigravida, obesitas, riwayat diabetes
melitus, riwayat hipertensi kronik, riwayat
penyakit ginjal, riwayat preeklampsia,
riwayat preeklampsia keluarga, jarak
antar kehamilan, tingkat sosioekonomi
yang rendah, dan penyakit
autoimun. Setelah melakukan penelitian ini,
faktor risiko yang paling banyak dibahas
yaitu usia ibu hamil.

Konflik Kepentingan
Penulis menyatakan tidak terdapat
konflik kepentingan dalam studi ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. Shetty AK. Global Maternal, Newborn,
and Child Health: Successes,
Challenges, and Opportunities.
Pediatr Clin North
Am [Internet]. 2016;63(1):1-
18.
2. Davis NL, Smoots AN, Goodman
DA.
Pregnancy-Related Deaths : Data
from
14 U. S. Maternal Mortality
Review
Committees. MMRIA. 2017;13:3-
6.
3. Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. Laporan Nasional Riskesdas
2018. Kementeri
Kesehat Republik Indones
[Internet].
2018; Available from: http://www.
yankes.kemkes.go.id/assets/download
s/ PMK No. 57 Tahun 2013
tentang
PTRM.pd
f
4. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Infodatin Data and Information
Center
Ministry of Health Republic of
Indonesia (Mother’s day). Pusat
Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI. 2014. p. 1–6.
5. Indonesia KKR. Profil Kesehatan
Indonesia
83 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
Clin North Am. 2019;37(2):301- 2018;2(2):367-
16. 72.
8. Deak TM, Moskovitz JB. Hypertension 16. Nisa R, Kartasurya MI, Fatimah S.
and pregnancy. Emerg Med Clin Asupan vitamin D , obesitas dan
North Am. paparan asap rokok sebagai
2012;30(4):903- faktor risiko preeklampsia. Manaj
17. Kesehat Indones.
9. Martadiansyah A, Qalbi A, Santoso B. Preva- 2018;6:204-9.
lensi kejadian preeklampsia 17. Bardja S. Faktor risiko kejadian
dengan komplikasi dan faktor preeklampsia berat/eklampsia pada ibu
risiko yang hamil. Embrio J Kebidanan.
mempengaruhinya di RSUP 2020;12:18-30.
Dr. Mohammad Hoesin Palembang 18. Fajarsari D, Prabandari F. Pengaruh umur
(Studi Prevalensi Tahun 2015, 2016, dan
2017). Sriwij J Med. 2019;2(1):231– interval persalinan terhadap
41. kejadian preeklamsi di Kabupaten
10. Perdana RA, Surya I, Sanjaya IH. Obesitas Banyumas. J Publ Kebidanan.
dan resistensi insulin merupakan 2018;9(2):121-30.
faktor risiko terjadinya preeklampsia.
Medi- cina (B Aires). 2019;50(3):493-
7.
11. Harumi AM, Armadani DK.
Hubungan primigravida dengan
kejadian pre- eklampsia pada ibu
hamil di Puskesmas Jagir Surabaya.
Midwifery J (J Kebi- danan UM
Mataram). 2019;4(2): 79.
12. Aulia D, Rodiani, Graharti R.
Hubungan diabetes melitus dengan
kejadian preeklampsia di RSUD DR.
H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Periode
1
Januri-30 Juni 2018. J Medula.
2019;
8:180-6.
13. Rahmawati I, Anies, Adi MS, Hadi
C.
Maternal age ≥35 years, nulliparity,
high blood COHb levels, and low
serum nitric oxide levels increased
risk of preeclampsia. Indian J
Forensic Med Toxicol.
2020;14(3):311-7.
14. Sadidi M, Bustan MN, Gobel FA,
Sartika.
Analisis Faktor Risiko
kejadian preeklampsia di RSKD Ibu
dan Anak
Siti Fatimah Kota Makassar. J Heal
Care
Media. 2019;3(5):19-
24.
15. Mukhoirotin, Fatmawati DA, Shofiana
N.
Relationship between age and
gravidity
with pre-eclampsia incident
among pregnant women at
Puskesmas Cukir Jombang. 2nd Jt
Int Conf [Internet].
84 e-CliniC, Volume 9, Nomor Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
19. Wulandari S. Hubungan antara jarak preeklampsia pada ibu hamil
keha- milan dan status gizi dengan trimester II dan III. Mahakam
kejadian preeklamsi pada ibu hamil di Midwifery J. 2019;2(5):312.
RS Aura Syifa Kabupaten Kediri 28. Denantika O, Serudji J, Revilla G.
Tahun 2015. J Kebidanan Midwiferia. Hubungan status gravida dan usia
2016;2. ibu terhadap kejadian preeklampsia di
20. Laila EF. Usia, paritas, riwayat hipertensi RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun
dan frekuensi pemeriksaan anc 2012-2013. J Kesehat Andalas.
terhadap 2015;4(1):212-7.
kejadian preeklampsiapada ibu hamil. 29. Yanuarini TA, Suwoyo, Julianawati
J Kebidanan Malahayati. T.
2019;5(2):128- Hubungan status gravida dengan
36. kejadi-
21. Haryani AP, Maroef M, Adilla SN.
Hubungan
usia ibu hamil berisiko dengan
kejadian preeklampsia/eklampsia di
RSU Haji Surabaya Periode 1
Januari 2013 - 31
Desember 2013. Saintika Med.
2015;
11(1):27-
33.
22. Arwan B, Sriyanti R. Relationship
between gravida status , age , BMI
(Body Mass Index) and
preeclampsia. Andalas
Obstet Gynecol J. 2020;4(1):13-
21.
23. Hasliani A. Hubungan riwayat
hipertensi dengan kejadian
preeklampsia di RSUD Pangkep. J
Ilm Kesehat Diagnosis.
2018;12(1):93-
8.
24. Opitasari C, Andayasari L. Parity,
education level and risk for (pre-)
eclampsia in selected hospitals in
Jakarta. Heal Sci J
Indones. 2014;5(1):35-
9.
25. Kurniasari D, Arifandini F. Hubungan
usia, paritas dan diabetes mellitus
pada kehamilan dengan kejadian
preeklamsia
pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Rumbia Kabupaten.
J Kesehat Holistik. 2015;9(3):142-50.
26. Marniarti, Rahmi N, Djokosujono K.
Analisis
hubungan usia , status gravida dan
usia kehamilan dengan pre- eklampsia
pada ibu hamil di Rumah Sakit
Umum dr . Zaionel Abidin Provinsi
Aceh Tahun (Relationship analysis of
age , gravida status and age of
pregnancy with pre- eclampsia in
pregnant women. J Healthc
Technol Med. 2016;2(1):99-
109.
27. Wahyuni R, Azhari, Syukur NA.
Hubungan obesitas dengan
85 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
an preeklampsia (The correlation the paropakar maternity and
between gravida status with the women’s hospital, Nepal: A
inci- dence of preeklampsia). J retrospective study. Int J Environ
kebidanan. Res Public Health.
2020;9(1). 2019;16(19):1-
30. Andriyani R. Faktor risiko kejadian 8.
pre- eklampsia di RSUD Arifin 39. Harutyunyan A, Armenian H, Petrosyan
Achmad. J Kesehat Komunitas. V.
2012;2(1):26-30. Interbirth interval and history
31. Luealon P, Phupong V. Risk factors of previous preeclampsia: a case-
of preeclampsia in thai women. J control
Med Assoc Thail. 2010;93(6):661-6. study among multiparous women.
32. Tangren JS, Adnan WM, Hafiz WA, BMC Pregnancy Childbirth.
Powe 2013;13:244.
CE, Ecker J, Bramham K, et al. Risk 40. Rajaei E, Shahbazian N, Rezaeeyan
of preeclampsia and pregnancy H,
compli- cations in women with a
history of acute kidney injury.
Hypertension. 2018;
72(2):451–
9.
33. Laine K, Murzakanova G, Sole KB, Pay
AD, Heradstveit S, Raïsänen S.
Prevalence and risk of pre-
eclampsia and gesta-
tional hypertension in twin
pregnancies: a population-based
register study. BMJ Open.
2019;9(7):1–8.
34. Verma MK, Kapoor P, Yadav R,
Manohar
RK. Risk Factor assessment
for preeclampsia: a case control study.
Int J Med Public Heal. 2017;7(3):172-
7.
35. Quan LM, Xu QL, Zhang GQ, Wu LL, Xu
H.
An analysis of the risk factors
of preeclampsia and prediction
based on combined biochemical
indexes. Kaohsiung J Med Sci.
2018;34(2):109-
12.
36. Shao Y, Qiu J, Huang H, Mao B, Dai W, He
X, et al. Pre-pregnancy BMI,
gestational weight gain and risk of
preeclampsia: A
birth cohort study in Lanzhou,
China. BMC Pregnancy
Childbirth. 2017;
17(1):2-
9.
37. Hussein YA, Ali RK, Alezzi JI.
Preeclampsia:
Maternal risk factors &
perinatal outcomes. Pediatr Pract Res.
2018;6(2):
10-5.
38. Das S, Das R, Bajracharya R, Baral G,
Jabegu
B, Odland JØ, et al. Incidence and risk
factors of pre-eclampsia in
86 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
Mohammadi AK, Hesam S, Zayeri 47. Lopez-Jaramillo P, Barajas J, Rueda-
ZD. The effect of lupus disease Quijano SM, Lopez-Lopez C, Felix C.
on the pregnant women and Obesity and preeclampsia:
embryos: a retrospective study from common patho- physiological
2010 to 2014. Clin Rheumatol. mechanisms. Front Physiol.
2019;38(11):3211–5. 2018;9:1-10.
41. Kementerian Kesehatan Republik 48. Yanit KE, Snowden JM, Cheng YW,
Indonesia. Caughey AB. The impact of chronic
Situasi Kesehatan Reproduksi hypertension and pregestational
Remaja diabetes on pregnancy outcomes.
[Internet]. INFODATIN Pusat Data Am J Obstet Gynecol.
dan 2012;207(4):333e1–6.
Informasi Kementerian Kesehatan 49. Uddin MN, Beeram MR, Kuehl TJ.
RI. Diabetes mellitus and preeclampsia.
2014. p. 1. Available from: Med J Obstet
https://www.
kemkes.go.id/download.php?
file=down
load/pusdatin/infodatin/
infodatin reproduksi remaja-
ed.pdf
42. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL,
Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et
al. Williams Obstetrics (24th ed). New
York: McGraw-Hill Education,
2014.
43. Lamminpää R, Vehviläinen-Julkunen
K, Gissler M, Heinonen S.
Preeclampsia
complicated by advanced maternal
age: a registry-based study on
primiparous women in Finland
1997–2008. BMC Pregnancy
Childbirth. 2012;12(1):47.
44. Bdolah Y, Elchalal U, Natanson-Yaron
S, Yechiam H, Bdolah-Abram T,
Green- field C, et al. Relationship
between nulliparity and preeclampsia
may be explained by altered
circulating soluble fms-like tyrosine
kinase 1. Hypertens pregnancy. 2014
May;33(2):250-9.
45. Roberts JM, Bodnar LM, Patrick TE,
Powers
RW. The role of obesity in
pre- eclampsia. Pregnancy Hypertens.
2011;
1(1):6-
16.
46. Sibai BM, Gordon T, Thom E, Caritis
SN,
Klebanoff M, McNellis D, et al.
Risk factors for preeclampsia in
healthy nulliparous women: a
prospective multicenter study. The
National Institute of Child Health
and Human Develop- ment
Network of Maternal-Fetal
Medicine Units. Am J Obstet
Gynecol.
1995 Feb;172(2 Pt 1):642-
8.
87 e-CliniC, Volume 9, Nomor
Sudarman,
1, Januari-Juni
Tendean,
2021,
Wagey:
hlm. 68-
Faktor-faktor yang berhubungan …
Gynecol. 58. Wang A, Rana S, Karumanchi SA.
2013;1(3):1016. Pre- eclampsia: The role of
50. Seely EW, Ecker J. Chronic hypertension in angiogenic factors in its pathogenesis.
pregnancy. Circulation. Physiology.
2014;129(11): 2009;24(3):147–
1254–61. 58.
51. Kartika AR, Aldika Akbar MI, Umiastuti P. 59. Skjaerven R, Wilcox AJ, Lie RT. The
Risk factor of severe preeclampsia in Interval between pregnancies and
Dr. Soetomo Hospital Surabaya in the risk of preeclampsia. New Engl J
2015. Med. 2003;
Maj Obstet Ginekol. 346(1):34-6.
2018;25(1):6. 60. Silva LM, Coolman M, Steegers EA, Jaddoe
52. Reis IP, Vais A, Piercy CN, Anita B. Renal VW, Moll HA, Hofman A, et al. Low
disease and hypertension in socioeconomic status is a risk factor
pregnancy. Clin Med (Northfield Il). for
2013;13(1):62. preeclampsia: the Generation R Study.
53. Bhattacharya S, Campbell DM, Smith J Hypertens. 2008;26(6):1200-8.
NC. 61. Youssef AE-DA, Mohamed MH, Habib
Preeclampsia in the Second DME-S, Moussa SSA. Effect
Pregnancy: Does Previous Outcome of
Matter? Obstet Gynecol Surv. Socioeconomic Status on
2009;64(9). Available Preeclampsia Cross Sectional Study.
from: Med J Cairo Univ.
https://journals.lww.com/obgynsurve 2018;86(12):4227-34.
y/ 62. Kim MK, Lee SM, Bae SH, Kim HJ, Lim
Fulltext/2009/09000/Preeclampsia_in NG,
_t he_Second_Pregnancy Yoon SJ, et al. Socioeconomic
Does.7.aspx status can affect pregnancy
54. Benschop L, Duvekot JJ, Versmissen J, Van outcomes and complications, even
Broekhoven V, Steegers EAP, Roeters with a universal healthcare system.
Van Lennep JE. Blood pressure Int J Equity Health.
profile 2018;17(1):2.
1 year after severe 63. Buehler JW, Kaunitz AM, Hogue
preeclampsia. CJR, Hughes JM, Smith JC, Rochat
Hypertension. 2018;71(3):491- RW. Maternal Mortality in Women
8. Aged 35
55. Thilaganathan B, Kalafat E. Years or Older: United States. JAMA
Cardiovascular system in J Am Med Assoc. 1986;255(1):53-7.
preeclampsia and beyond. 64. Clowse MEB. Lupus Activity in Pregnancy.
Hypertension. 2019;73(3):522-31. Rheum Dis Clin North Am.
56. Bdolah Y, Lam C, Rajakumar 2007;
A, Shivalingappa V, Mutter W, Sachs 33(2):237-52.
BP, et al. Twin pregnancy and the 65. Miyamoto T, Hoshino T, Hayashi N, Oyama
risk of preeclampsia: bigger placenta R, Okunomiya A, Kitamura S, et
or relative ischemia? Am J al. Preeclampsia as a
Obstet Gynecol. Manifestation of
2008;198(4):428.e1- New-Onset Systemic Lupus
428.e6. Erythema- tosus during Pregnancy: A
57. Boyd HA, Tahir H, Wohlfahrt J, Melbye M. Case-Based Literature Review. Am
Associations of personal and J Perinatol Reports.
family 2015;06(01):e62-7.
preeclampsia historywith the risk of
early-, intermediate- and late-
onset preeclampsia. Am J
Epidemiol. 2013;
178(11):1611–
9.

You might also like