Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Ojs Fiana

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

ISSN 2337-3776 (Cetak)

9ROXPH1RPRU'HVHPEHU
Volume 9, Nomor 3 Desember 2020
E-ISSN 2599-0527 (Online)
Sekretariat Redaksi Jurnal: Gedung C Fakultas Kedokteran Universitas lampung
Jalan Prof. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 Telp/Fax (0721) 7691197
Email: jurnalmajority@gmail.com

SURAT KETERANGAN
LETTER OF ACCEPTANCE

Tim Jurnal Majority 10.2 telah menerima dan mempublikasi artikel dengan judul :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prolaps Organ Panggul di


RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Periode 1
Januari 2014 – 31 Desember 2018

Penulis:
Fiana Deswita,
Ratna Dewi Puspita Sari,
Ety Apriliana,
Nurul Islamy

Artikel publikasi telah diterbitkan pada Jurnal Majority Volume 10 Nomor 2 Desember 2021.
Demikian surat ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, 16 Desember 2021


4/6/22, 11:02 AM Factors Related With Pelvic Organ Prolapse In Regional Public Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province January, 1s…

Home
/
Archives
/
Vol. 10 No. 2 (2021): MAJORITY
/
Articles

Factors Related With Pelvic Organ Prolapse In Regional


Public Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province
January, 1st 2014 – December, 31st 2018 Period

Fiana Deswita

Ratna Dewi Puspita Sari

Ety Apriliana

Nurul Islamy

Keywords:
Age, body mass index, factors, menopause,
parity, pelvic organ prolapse, work

Abstract

Pelvic organ prolapse (POP) is a condition that affects a


woman's quality of life. Pelvic organ prolapse can include
uterine prolapse, cystocele and rectocele. POP occurs due to
weakness of the muscles, ligaments and fascia that support
the pelvic organs. This condition can be influenced by factors
such as age, parity, menopause, body mass index and
occupation. This study aims to determine the relationship of
these factors to the incidence of POP. The study is an
 PDF (Bahasa Indonesia)
observational analytic with cross sectional approach, using
secondary data from the medical records of gynecological
patients at H. Abdul Moeloek Hospital in the period 1 January
2014 to 31 December 2018 with a total sampling technique. Published
Then univariate and bivariate analyzes were performed using 2021-12-20
the chi-square test. The incidence of POP in the period of 1
January 2014 to 31 December 2018 in the H. Abdul Moeloek
Hospital was 33 cases. Factors that had a relationship with
Issue
the highest risk sequence are parity (p = 0.000; OR 7,959),
age (p = 0.002; OR 7,250), menopause (p = 0.014; OR Vol. 10 No. 2 (2021): MAJORITY
5.019), body mass index (p = 0.036; OR 3.297) and type of
work (p = 0.036; OR 3.297).All factors studied is parity, age, Section
menopause, body mass index and type of work were Articles
associated with the incidence of pelvic organ prolapse in
patients at H. Abdul Moeloek Hospital, Lampung Province
January 2014 to 31 December 2018
License

Copyright (c) 2021 MAJORITY


References

Ermawati, Syafrianto, Bachtiar H. Hubungan Antara Usia,


Paritas, dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Prolaps This work is licensed under a Creative
Organ Panggul berdasarkan Skor Pelvic Organ Prolapse Commons Attribution-ShareAlike 4.0
Quantification. OBGIN EMAS. 2014; 5(3):2014 International License.

Rizkar M. Prolap uteri. Dalam, Buku Ajar Uroginekologi


Indonesia, Junizaf SantosoBI (editor). Himpunan
Uroginekologi Indonesia Bagian Obstetri Ginekologi FKUI,
2011; 29-37

Jelovsek JE, Maher C, Barber MD. Pelvic organ prolapse.


Lancet J. 2007; 27(1):369-83.

Kim CM, Jeon MJ, Chung DJ, Kim SK, Kim JW, Bai SW. Risk
factors of pelvic organ prolapse.International Journal of

jurnalmajority.com/index.php/majority/article/view/22 1/3
PEDOMAN BAGI
PENULIS
...
Jurnal MAJORITY Universitas Lampung merupakan jurnal Laporan Kasus
publikasi ilmiah yang terbit setiap empat bulan dengan Artikel mengenai kasus dalam bidang ilmu kedokteran
menggunakan sistem peer review untuk seleksi artikel. dan kesehatan yang perlu disebarluaskan. Format
Jurnal MAJORITY dapat menerima artikel penelitian asli laporan kasus terdiri atas judul, abstrak (Indonesia dan
yang relevan dengan bidang kedokteran dan kesehatan, Inggris), pendahuluan, kasus, hasil, pembahasan,
meta–analisis, laporan kasus, penyegar ilmu kedokteran, simpulan, dan daftar pustaka.
editorial, dan surat kepada dewan redaksi dengan
ketentuan sebagai berikut: Tinjauan Pustaka
Artikel yang mengulas berbagai hal mutakhir. Format
Artikel Penelitian terdiri atas judul, abstrak (Indonesia dan Inggris),
Artikel penelitian asli dalam ilmu kedokteran dasar, pendahuluan, isi, simpulan, ringkasan, dan daftar
terapan, dan kesehatan. Format artikel penelitian terdiri pustaka.
atas judul, abstrak (Indonesia dan Inggris), pendahuluan,
metode, hasil, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka. Editorial
Membahas berbagai masalah ilmu kedokteran dan
Meta–analisis kesehatan yang menjadi topik di kalangan kedokteran
Merupakan kaji ulang artikel-artikel (review) mengenai dan kesehatan.
masalah ilmu kedokteran dan kesehatan mutakhir dengan
topik yang sama. Format meta–analisis terdiri atas judul, Surat Kepada Redaksi
abstrak (Indonesia dan Inggris), pendahuluan, metode, Sarana komunikasi pembaca dengan redaksi dan
hasil, pembahasan, simpulan, dan daftar pustaka. pembaca lain yang dapat berisi komentar, sanggahan,
atau opini mengenai isi artikel MAJORITY sebelumnya
atau untuk selanjutnya.

PETUNJUK UMUM
...

Untuk menghindari duplikasi, Jurnal MAJORITY tidak menerima artikel yang sudah di publikasikan atau sedang diajukan
kepada majalah lain, dengan menandatangani surat pernyataan. Penulis harus memastikan bahwa semua penulis
pembantu telah menyetujui. Bila diketahui artikel telah dimuat pada jurnal lain, maka pada Jurnal MAJORITY edisi
selanjutnya artikel akan dianulir.

Semua artikel akan dibahas oleh para pakar dalam bidang keilmuan yang sesuai (peer review) dan dewan redaksi. Artikel
yang perlu perbaikan dikembalikan kepada penulis, Artikel penelitian harus memperoleh persetujuan komite etik atau
mempertimbangkan aspek etika penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penulis Artikel dan urutannya berdasarkan abjad.


Artikel diketik 1 spasi pada kertas A4, dengan jarak dari
tepi kiri 3 cm serta atas, kanan, dan bawah 2 cm. Jumlah Tabel
halaman maksimal 10 lembar, jenis huruf Calibri ukuran Tabel disusun sistematis pada naskah. Setiap tabel harus diberi
11. Setiap halaman di beri nomor secara berurutan dimulai judul singkat di bagian atas, rata tengah cetak tebal, jenis
dari halaman judul sampai halaman terakhir. huruf Calibri ukuran 10. Isi tabel ditulis dengan jenis huruf
Calibri ukuran 10 spasi 1. Tempatkan penjelasan dan singkatan
Halaman judul pada keterangan di bawah tabel dengan jenis huruf Calibri
Halaman judul berisi judul artikel dalam bahasa Indonesia ukuran 8. Jumlah tabel maksimal 5 buah.
dan Inggris font 14 Calibri dengan Kapital setiap awal kata.
Nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar dan berurutan, Foto/Gambar
serta lembaga afiliasi penulis dengan jenis huruf Calibri Foto dan gambar disusun pada naskah. Foto orang disajikan
ukuran 12. Judul artikel singkat danjelas. sedemikian rupa sehingga tidak dapat dikenali. Gambar yang
pernah dipublikasikan harus diberi acuan menurut Vancouver.
Abstrak dan Kata Kunci Foto/gambar harus diberi nomor urut sesuai dengan
Abstrak untuk setiap artikel ditulis dalam bahasa Indonesia pemunculan dalam teks, judul ditulis singkat di bagian bawah,
dan Inggris dengan jenis huruf Calibri ukuran 9. Bentuk rata tengah cetak tebal, jenis huruf Calibri ukuran 10. Jumlah
abstrak tidak terstruktur dengan jumlah maksimal 250 foto/gambar maksimal 5 buah.
kata, ditulis ringkas dan jelas sesuai dengan format
introduction, methods, results and discussion (IMRAD) Metode Statistik
dalam bentuk narasi dalam satu paragraf. Pilih 3-5 buah Jelaskan metode statistik yang digunakan secara rinci pada
kata kunci yang dapat membantu penyusunan indeks bagian metode.

Majority | Volume 6 | Nomor 3 | Juli 2017 |iv


Ucapan Terima Kasih Fauci AS, Rudolf F, Rown A, Aria A, Rudy R, Kima K, Dkk (Jika
Bila diperlukan ucapan terima kasih dapat diberikan Editor Lebih dari sama dengan 6) editor. Harrison’s
kepada kontributor penelitian tanpa menuliskan gelar. principles of internal medicine. Edisi ke-17. New York:
McGraw Hill; 2008.
Daftar Pustaka
Rujukan ditulis sesuai aturan penulisan yang dikeluarkan
oleh Tim Jurnal MAJORITY. Jumlah rujukan minimal 7. Organisasi sebagai Penulis
Khusus sumber jurnal dari terbitan 15 tahun terakhir, Canadian Dental Hygienists Association. Dental hygiene:
dianjurkan merujuk artikel dari Jurnal MAJORITY. Rujukan definition and scope. Ottawa: Canadian Dental Hygienists
dari jurnal dianjurkan sebanyak 80%, sisanya berasal dari Association; 1995.
buku ajar, monograf, prosiding, skripsi, tesis, dan disertasi.
Bab dalam Buku
Contoh cara menuliskan rujukan: Alexander RG. Considerations in creating a beautiful smile.
Dalam: Romano R, editor. The art of the smile. London:
Artikel Jurnal Cetak
Haas AN, Rudolf F, Rown A, Aria A, Rudy R, Kima K, Dkk Quintessence Publishing; 2005. hlm.187-210.
(Jika Penulis Lebih dari sama dengan 6). Azithromycin as a
Prosiding/Konferensi
adjunctive treatment of aggressive periodontitis: 12-
Nicolai T. Homeopathy. Proceedings of the Workshop
months randomized clinical trial. J Clin Periodontol. 2008; Alternative Medicines; 2011 Nov 30; Brussels. Belgium:
35(8):696-704. ENVI; 2011

Artikel Jurnal Online Makalah dalam Konferensi


Tasdemir T, Yesilyurt C, Ceyhanli KT, Celik D, Er K. Trilly P, Lu K, Mu X. Predicting modality from text quiries for
Evaluation of apical filling after root canal filling by 2 medical image retrieval. Dalam: Cao Y, Kalpathy- Cramer J,
different techniques. J Can Dent Assoc [internet]. 2009 Unay D, editors. MMAR’11: proceeding of the 2011
international ACM workshop on medical multimedia
[disitasi tanggal 14 Juni 2009]; 75(3):1-5. Tersedia dari:
analysis and retrieval; 2011 Nov 28-Des 01; Arizona, USA.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19356318 New York: ACM. hlm. 7-12

Artikel Website Dengan Pengarang Disertasi


Fehrenbach MJ. Dental hygiene education [internet]. USA: Suprapto. Penjatuhan pidana mati terhadap pelaku tindak
Fehrenbach and Associates; 2000 [diperbarui tanggal 2 pidana narkotika dan psikotropika di Indonesia dalam
Mei 2009; disitasi tanggal 15 Juni 2009]. Tersedia dari: perspektif hak asasi manusia berdasarkan UUD 1945
http://www.dhed.net/main.html [disertasi]. Bandung: Universitas Padjadjaran; 2011.

Artikel Website Tanpa Pengarang Cara Pengiriman Artikel


ADHA, oral health associations urge for regular oral cancer Penulis mengirim artikel disertai surat pengantar yang
exams [internet]. Chicago: American Dental Hygienists’ ditujukan kepada penanggung jawab redaksi dengan
Association; 2015 [disitasi tanggal 17 April 2015]. Tersedia alamat:
dari: http://www.adha.org/resources-
docs/ADHA_Oral_Cancer_Press_Release_4-13-15.pdf
MAJORITY
Volume dengan Suplemen
Van Sporonsen FJ, Huijbregts SC, Bosch AM, Leuzzi V. MEDICAL JOURNAL OF LAMPUNG
Cognitive, neurophysiological, neurogical and psychosocial Redaksi Jurnal MAJORITY Unila Fakultas Kedokteran
outcomes in early-treated PKU-patients: a start toward Universitas Lampung Gedung LK Ruang Sekretariat Lakuna
standardizer outcome measurement across development. Jurnal Majority Jalan Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1,
Mol Genet Metab. 2011; 104(Suppl 1):S45- 51. Bandar Lampung, Indonesia. 35145.

Edisi dengan Suplemen Telp/Fax (0721) 7691197 Hp; dr. Gigih 081381262100
Dietz CA, Nyberg CR. Genital, oral, and anal human Home Page: http://jukeunila.com/majority
papillomavirus infection in men who have sex with men. J Email: Majority.FkUnila2017@gmail.com
Am Osteopath Assoc. 2011; 111(3 Suppl 2):S19-25.

Buku dan Monograf Lain Penulis Perorangan


Mason J. Concepts in dental public health. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins; 2005.

Editor (Penyuting) sebagai Penulis Perorangan


Ireland R, editor. Clinical textbook of dental hygiene and
therapy. Oxford: Blackwell Munksgaard; 2006.
Buku Penulis/Editor Lebih dari 6

Majority | Volume 6 | Nomor 3 | Juli 2017|v


MAJORITY
PISSN 2337-3776
EISSN 2599-0527

Medical Journal of Lampung University


Volume 10, Nomor 2, Desember 2021

Daftar Isi

Penatalaksanaan Arthritis Gout pada Perempuan Usia 59 Tahun dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga
Indah Anita Dewi,Reni Zuraida................................................................................................................1-8

Pengaruh Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria Sp) Sebagai Biofilter terhadap GambaranH istopatologi
Trakea Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley yang Diberi Paparan Asap
Rokok
Nabil Abdurrahman, Rizki Hanriko, Rodiani .......................................................................................... 9-15

Laporan Kasus: Burst Abdomen Paska Operasi Laparatomi Kista Ovarium 2 Bulan Lalu (Di RS Luar)
Rezita Rahma Reza, Nurul Islamy....................................................................................................... 16-21

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018
Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana,Nurul Islamy................................................. 22-27

enatalaksanaan Kasus Skizoafektif Tipe Depresi pada Ny. SH Usia 44 Tahun dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga
Nadya Marshalita, Cahyaningsih Fibri Rokhmani ............................................................................... 28-38

Efek Pemberian Minyak Buah Merah pada Penurunan Parasitemia pada Mencit yang Diinfeksi dengan
Plasmodium berghei
Elma Sandya Putri, Jhons Fatriyadi Suwandi, Hanna Mutiara, Asep Sukohar ................................... 39-44

Penatalaksanaan Holistik Pasien Skabies Pada Anak Dengan Hygiene Kurang Baik Di Puskesmas
Hanura Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga
Muhammad Muizzulatif, Dian Isti Angraini ....................................................................................... 43-52

Penatalaksanaan Holistik Wanita Pralansia Dengan Diabetes Mellitus Tipe II Tidak Terkontrol Melalui
Pendekatan Dokter Keluarga
Shafa Inayatullah, Tutik Ernawati ...................................................................................................... 53-60

Majority | Volume 10|Nomor 2|Desember 2021| v


Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana, Nurul Islamy| Faktor-faktor yangmempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prolaps Organ Panggul


di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018
Fiana Deswita1, Ratna Dewi Puspita Sari2, Ety Apriliana3,Nurul Islamy2
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
3
Bagian Mikrobiologi Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Prolaps organ panggul (POP) merupakan kondisi yang mempengaruhi kualitas hidup wanita. Prolaps organ panggul dapat
berupa prolaps uteri, sistokel dan rektokel. POP terjadi akibat kelemahan dari otot, ligamentum maupun fascia penyangga
organ panggul. Kondisi ini dapat dipengaruhi faktor seperti usia, paritas, menopause, indeks massa tubuh dan pekerjaan. Pada
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor tersebut pada kejadia POP. Penelitian berupa observasional analitik
dengan pendekata cross sectional, menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien poli Ginekologi RSUD H. Abdul
Moeloek pada periode 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2018 dengan teknik total sampling. Selanjutnya dilakukan analisis
univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Angka kejadian POP pada periode 1 Januari 2014 -31 Desember 2018 di
RSUD H. Abdul Moeloek sebanyak 33 kasus. Faktor yang memiliki hubungan dengan urutan risiko tertinggi yaitu paritas
(p=0.000; OR 7.959), usia (p=0.002; OR 7.250), menopause (p=0.014; OR 5.019), indeks massa tubuh (p=0.036; OR 3.297) dan
jenis pekerjaan (p=0.036; OR 3.297). Seluruh faktor yang diteliti yaitu paritas, usia, menopause, indeks massa tubuh dan jenis
pekerjaan berhubungan dengan kejadian prolaps organ panggul pada pasien di RSUD H. Abdul Moeloek, Provinsi Lampung
periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2018.

Kata kunci: Faktor, indeks massa tubuh, paritas, pekerjaan, menopause, prolaps organ panggul, usia

Factors Related With Pelvic Organ Prolapse


In Regional Public Hospital Dr. H. Abdul Moeloek
Lampung Province January, 1st 2014 – December, 31st 2018 Period
Abstract
Pelvic organ prolapse (POP) is a condition that affects a woman's quality of life. Pelvic organ prolapse can include uterine
prolapse, cystocele and rectocele. POP occurs due to weakness of the muscles, ligaments and fascia that support the pelvic
organs. This condition can be influenced by factors such as age, parity, menopause, body mass index and occupation. This study
aims to determine the relationship of these factors to the incidence of POP. The study is an observational analytic with cross
sectional approach, using secondary data from the medical records of gynecological patients at H. Abdul Moeloek Hospital in
the period 1 January 2014 to 31 December 2018 with a total sampling technique. Then univariate and bivariate analyzes were
performed using the chi-square test. The incidence of POP in the period of 1 January 2014 to 31 December 2018 in the H. Abdul
Moeloek Hospital was 33 cases. Factors that had a relationship with the highest risk sequence are parity (p = 0.000; OR 7,959),
age (p = 0.002; OR 7,250), menopause (p = 0.014; OR 5.019), body mass index (p = 0.036; OR 3.297) and type of work (p = 0.036;
OR 3.297).All factors studied is parity, age, menopause, body mass index and type of work were associated with the incidence
of pelvic organ prolapse in patients at H. Abdul Moeloek Hospital, Lampung Province January 2014 to 31 December 2018

Keywords: Age, body mass index, factors, menopause, parity, pelvic organ prolapse, work

Korespondensi: Fiana Deswita, alamat Bandar Lampung, HP 081377768582, e-mail despalitafiana@gmail.com

Pendahuluan pembengkakan pada introitus vagina dan ketika


Prolaps organ panggul (POP) adalah turun diperiksa dapat ditemukan sistokel, rektokel
atau menonjolnya dinding vagina ke dalam liang atau enterokel.1 Prolaps organ panggul
vagina atau sampai dengan keluar introitus merupakan kondisi yang mempengaruhi kualitas
vagina, yang diikuti oleh organ-organ panggul hidup wanita. Kasus prolap organ panggul akan
(uterus, kandung kemih, usus atau rektum). meningkat jumlahnya karena usia harapan hidup
Gejala yang biasa muncul adalah tekanan kuat wanita juga meningkat. Sebuah studi di Amerika
pada vagina, low back pain, serta terdapat Serikat mengenai prolaps uteri, 14,2 % dari

Majority | Volume 10 | Nomor 2 | Desember 2021| 22


Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana, Nurul Islamy| Faktor-faktor yangmempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018

16.000 wanita mengalami prolaps uteri. Sekitar merupakan kasus campuran antara prolaps
lebih dari 50% penderita prolaps uteri terjadi uterus disertai sistokel atau sistorektokel.1-2
pada wanita yang sudah lebih dari sekali Kejadian ini tidak banyak terungkap,
melahirkan (multipara).2 diperkirakan karena masyarakat Indonesia
Prolaps organ panggul dapat muncul memang tidak akan berobat jika belum merasa
karena otot, ligamentum dan fascia (anyaman sakit, dan sering sekali datang dalam keadaan
jaringan ikat) yang menyangga organ-organ sudah parah.5
tersebut pada posisi yang benar menjadi lemah. Saat ini di Indonesia, belum banyak
Penyebab utama dari POP adalah kerusakan penelitian yang menghubungkan berbagai faktor
saraf, ligamen, dan otot yang menyangga organ resiko tersebut dengan kejadian prolaps organ
panggul. Kondisi-kondisi tersebut dapat panggul. Dengan demikian, penulis tertarik
disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan untuk melakukan penelitian tentang faktor
menopause.3 Beberapa faktor resiko lain yang faktor yang mempengaruhi prolaps organ
diteliti hubungannya dengan prolaps organ panggul di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi
panggul meliputi status menopause, indeks Lampung.
massa tubuh (IMT), ras, genetika, kelainan
jaringan ikat, merokok dan peningkatan tekanan Metode
intraabdominal kronis yang disebabkan oleh Desain penelitian yang akan digunakan
pekerjaan atau penyakit tertentu.4 Derajat dalam penelitian ini adalah penelitian
prolaps uteri menurut Baden-Walker dapat observasional analitik dengan pendekatan cross
dilihat pada tabel 1.4 sectional.Penelitian dilakukan di RSUD DR. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung selama bulan
Tabel 1. Derajat prolaps uteri Februari hingga April 2019. Populasi penelitian
Derajat Keadaan Prolaps adalah semua pasien dengan prolapse organ
0 Posisi normal untuk tiap lokasi panggul yang dating ke Poli Ginekologi periode 1
1 Penurunan sampai dengan Januari 2014 – 31 Desember 2019. Sampel
setengah jarak (halfway) diambil menggunakan Teknik total sampling
2 Turun sampai dengan himen
dimana kriteria inklusi dari subjek adalah usia >
3 Turun setengah jarak (halfway)
18 tahun, pernah melahirkan dan tercatat dalam
melewati himen
4 Penurunan maksimum untuk tiap rekam medik. Kriteria eksklusi yaitu persalinan
lokasi section caesaria, dan pasien yang telah
dilakukan histerektomi.
Berdasarkan International Urogynecology Metode pengumpulan data dilakukan
Journal tahun 2013, kejadian prolaps organ dengan mengumpulkan data sekunder yang
panggul memiliki prevalensi sebesar 3-6% diperoleh dari status rekam medik bagian
berdasarkan kebidanan RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi
gejala dan 50% berdasarkan pemeriksaan Lampung selama bulan Februari hingga April
vagina. Terdapat 200.000 operasi prolaps 2019.Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi
organ panggul yang dilakukan setiap tahun di Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
negara maju seperti Amerika Serikat Universitas Lampung dengan Nomor
dengan indikasi rekurensi atau operasi ulang 674/UN26.18/PP.05.02.00/2019.
sebesar 30%. Setiap tahun terdapat 47-67 kasus
prolaps organ panggul. Kejadian prolaps organ Hasil
panggul di Indonesia belum banyak ditemukan Pada data mengenai kasus prolaps,
datanya, menunjukkan bahwa kejadian ini tidak ditemukan 33 kasus prolaps organ panggul
banyak terungkap. Di Indonesia, penelitian yang berupa prolaps organ panggul (POP) dengan 2
dilakukan di rumah sakit Sanglah Bali dari kasus POP derajat 1, 14 kasus POP derajat 2, 11
Januari 2014 hingga Desember 2015 kasus POP derajat 3, dan 6 kasus POP derajat 4.
mendapatkan 43 kasus baru prolaps organ Karakteristik pasien dapat dilihat pada tabel 2.
panggul. Dari angka tersebut, 36 kasus

Majority | Volume 10 | Nomor 2 | Desember 2021| 23


Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana, Nurul Islamy| Faktor-faktor yangmempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018

Setelah dilakukan Analisa univariat untuk kelompok peneliti yang sama menentukan
mengetahui karakteristik pasien, selanjutnya bahwa jumlah matriks aktif metallopeptidase-13
data dilakukan analisis bivariat menggunakan uji (MMP13) yaitu sebuah kolagenase kunci yang
chi-square dimana pada seluruh data bertanggung jawab untuk degradasi kolagen
berdistribusi normal dan memenuhi syarat uji fibrilar yang berkaitan dengan menurunnya
chi-square. Hasil Analisa bivariat dapat terlihat estradiol. Temuan-temuan ini menyediakan salah
pada tabel 3. satu mekanisme di mana estrogen dapat
mempertahankan integritas jaringan ikat
Tabel 2. Karakteristik pasien POP panggul.6 Penuaan merupakan proses komplek
Kategori Jumlah Persentase yang berkaitan pada insidensi POP, dengan
Usia meningkatkanya usia, jaringan fascia menjadi
>35-45 tahun 9 27,3% lebih kaku dan berisiko untuk terjadi ruptur.
>45 tahun 24 72,7%
Fascia dari lantai pelvis akan melemah sejalan
Paritas
dengan waktu.7
Multipara 13 39,4%
Grandemultipara 20 60,6% Pada penelitian ini terdapat sejumlah 18
IMT pasien dengan prolaps organ panggul derajat 3-
IMT 18-25 kg/m
2
13 39,4% 4, dengan 2 orang berusia 35-45 tahun dan 16
IMT >25 kg/m
2
20 60,6% pasien berusia lebih dari 45 tahun yang
Pekerjaan mengalami prolaps organ panggul. Sedangkan
Ringan-sedang 13 39,4% pada pasien dengan prolaps organ panggul
Berat 20 60,6% derajat 1-2 terdapat 15 pasien dengan usia 35-45
Status tahun sebanyak 7 orang dan usia >45 tahun
Menopause sebanyak 8 orang (p= 0,002; OR 7,250). Hal ini
Belum 9 27,3% menunjukkan bahwa kasus prolaps organ
Sudah 24 72,7%
panggul lebih sering ditemui pada usia dewasa
tua sampai lanjut usia. Usia merupakan faktor
yang tidak dapat dimodifikasi pada kejadian
Tabel 3. Hubungan Faktor terhadap Derajat POP
POP.Hal ini sama seperti pada studi yang
Faktor p OR
dilakukan Rumah Sakir Dr. Soetomo dimana
Usia 0.022 7.000
Paritas 0.003 10.000 pasien yang berusia dewasa tua hingga lansia
IMT 0.027 5.250 berisiko mengalami POP dengan peningkatan
Pekerjaan 0.027 5.250 risiko sebanyak 40% setiap dekade usia. Pada
Status pasien yang lebih muda yang mengalami POP
0.022 7.000
menopause dapat berkaitan dengan faktor risiko lainnya.
Penelitian serupa lainnya di RS Sanglah,
Pembahasan Denpasar terdapat 52 pasien yang mengalami
Prolaps organ panggul terjadi ketika POP pada usia diatas 40 tahun.8-9
jaringan pendukung vagina dan rahim melemah, Hal yang berkaitan lainnya berupa peran
mengakibatkan turunnya organ panggul melalui hormon estrogen. Masalah terkait lainnya adalah
saluran keluar vagina. Reseptor estrogen telah peran hormon estrogen. Reseptor estrogen telah
diidentifikasi dalam semua komponen struktural diidentifikasi melalui inti jaringan ikat dan sel-sel
utama yang memberikan dukungan kepada otot polos dari vesika uriria, uretra, mukosa
organ panggul, termasuk ligamen uterosakral, vagina, stroma otot levator ani, dan arcus
vagina dan komplek jaringan pendukungnya, dan tendineus dan ligamen uterosakral. Kandungan
otot dasar panggul. Total kandungan kolagen dan kolagen dari dasar panggul juga bergantung pada
rasio isoform kolagen spesifik terutama hormon estrogen. Dalam analisis biokimiawi
diperhitungkan untuk sifat biomekanis dari jaringan dasar panggul, telah ditunjukkan bahwa
jaringan ikat panggul. Dalam studi tindak lanjut ada penurunan kandungan kolagen total ketika
in vitro, dengan menggunakan kultur sel primer konsentrasi estrogen berkurang. Selain itu, ada
yang berasal dari jaringan ikat paravaginal, penurunan kandungan kolagen dalam jaringan

Majority | Volume 10 | Nomor 2 | Desember 2021| 24


Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana, Nurul Islamy| Faktor-faktor yangmempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018

genitourinari wanita dengan prolaps genital bila Semua pasien POP dalam penelitian ini
dibandingkan dengan wanita tanpa prolaps, hanya memiliki persalinan pervaginam. Paritas
terlepas dari keadaan menopause.10 meningkatkan risiko POP dan persalinan normal
Pada penelitian ini, pasien POP yang adalah faktor risiko utama untuk POP. Risikonya
sudah mengalami menopause sebanyak 24 orang adalah 8,4 kali pada wanita yang memiliki dua
(72,7%), dengan 2 orang mengalami POP derajat, persalinan pervaginam dan 10,9 untuk mereka
16 orang yang mengalami POP derajat 3-4 yang memiliki empat persalinan per vaginam.
dengan (p=0,022; OR 7,000). Selama menopause, Selama fase kehamilan dan pasca-persalinan,
level estrogen dalam sirkulasi akan turun ke level terjadi proses remodeling jaringan ikat yang
terendah. Level estrogen yang rendah ini akan melibatkan sintesis dan degradasi kolagen dan
meningkatkan jumlah kolagen tipe III dan akan elastin. Proses ini juga terjadi di dasar panggul
menurunkan rasio kolagen tipe I/III.2 Kolagen selama kehamilan, persalinan, dan postpartum.
yang disintesis selama menopause adalah Selain itu, selama persalinan dan persalinan
kolagen imatur, yang lebih rentan terhadap pervaginam, mungkin ada trauma langsung pada
protease endogenik, sehingga memengaruhi saraf, otot, atau jaringan penghubung. Otot-otot
kekuatan dan daya tahan jaringan ikat. Levator ani sebagian dapat berfungsi kembali
Perubahan ini akan memengaruhi jaringan dan dapat juga kehilangan tonusnya sehingga
subepitelial, ligamen uterosakral, dan ligamen dapat menyebabkan hiatus genital terbuka, dan
kardinal, yang kemudian akan mengarah ke menyebabkan prolapsus organ panggul viseral.9
POP.11 Persentase wanita menopause yang Pada faktor indeks massa tubuh,
memiliki POP pada Kusuma et al (2017) tinggi didapatkan keterkaitan IMT >25 kg/m2 dengan
(90,7%) dibandingkan dengan wanita yang belum POP derajat 1-2 sebanyak 6 orang dan 14 orang
mengalami menopause. Temuan ini melengkapi POP derajat 3-4 (p=0,027; OR 5,250). Mekanisme
studi lain yang menemukan bahwa 85,87% terjadinya POP yang paling mungkin di antara
wanita dengan POP telah mengalami pasien gemuk adalah peningkatan tekanan
menopause. Hal yang serupa terjadi pada Swift intraabdomen yang menyebabkan melemahnya
et al (2005) dan Hove et al (2009), perbandingan otot-otot dasar panggul dan fascia. Indeks massa
POP pada pasien yang belum mengalami tubuh (IMT) yang lebih tinggi sebagai variabel
menopause dibandingkan sudah mengalami kategori adalah faktor risiko yang signifikan
menopause (n=1964, OR 0,60) dan (n=649, OR untuk POP primer. Obesitas diduga
1,3) dimana POP lebih sering terjadi pada pasien menyebabkan peningkatan tekanan
yang sudah menopause.12-13 intraabdomen, yang kemudian mentransfer
Faktor risiko lain yang berkaitan yaitu ketegangan ke struktur dasar panggul.7
faktor obstetrik yaitu paritas. Pada studi ini Pada penelitian Kusuma et al (2017),
didapatkan pasien dengan grandemultipara 20 ditemukan bahwa persentase tertinggi pada
orang, dengan 5 orang mengalami POP derajat 1- wanita yang memiliki BMI 26-29,9 kg/m2
2 dan 15 orang dengan POP derajat 3-4 (p=0,003; (44,19%), diikuti oleh wanita dengan BMI ≤ 25
OR 10,000). Pada Masenga, Shayo & Rasch kg/m2 (39,53%) dan ≥ 30 kg / m2 (16,28%)
(2018) hubungan yang kuat antara peningkatan masing-masing.9 Studi epidemiologi
paritas dan POP, di mana wanita yang menunjukkan bahwa BMI yang sama atau lebih
melahirkan 5 kali atau lebih, memiliki 6 kali besar dari 30 kg/m2 meningkatkan risiko POP
peningkatan risiko POP derajat II-IV dan 10 kali sebanyak 40-75%. Berdasarkan survei
peningkatan risiko POP parah. Hal ini Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional
mencerminkan bahwa peregangan yang terhadap 1.961 wanita di AS (dengan 58 kasus
berlebihan, robek, dan pengiriman multipel POP), Nygaard dan rekan melaporkan tingkat
merupakan faktor obstetri utama untuk prevalensi tertimbang untuk POP yang
mengembangkan POP.14 Studi yang dilakukan dilaporkan sendiri adalah 1,7 (95% CI: 0,6, 2,9)
Kusuma et al (2017), lebih dari setengah pasien pada wanita dengan BMI <25 kg/m2, 3,4 (CI: 95%:
dengan POP (55,81%) pernah menjalani empat 1,2, 2,5) pada wanita dengan BMI 25,0-29,9
atau lebih persalinan.9 kg/m2, dan 3,6 (CI 95%: 2,0, 5,2) pada wanita

Majority | Volume 10 | Nomor 2 | Desember 2021| 25


Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana, Nurul Islamy| Faktor-faktor yangmempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018

dengan BMI ≥30 kg m2.15 Pada penelitian yang massa tubuh dan jenis pekerjaan berhubungan
dilakukan Kudish (2011), dari 12.650 subjek dengan kejadian prolaps organ panggul pada
didapatkan IMT (>25 kg/m2, <30 kg/m2) pada pasien di RSUD H. Abdul Moeloek, Provinsi
kulit putih yang mengalami POP yaitu OR, 1.64; Lampung periode 1 Januari 2014 - 31 Desember
95% CI, 1.34Y2.02 dan pada Hispanik yaitu OR, 2018.
2.87; 95% CI, 1.03-2.02.16
Serupa dengan Indeks Massa Tubuh Daftar Pustaka
(IMT) yang berkaitan dengan peningkatan 1. Ermawati, Syafrianto, Bachtiar H. Hubungan
tekanan intraabdomen yang menyebabkan Antara Usia, Paritas, dan Indeks Massa
prolaps organ panggul. Pekerjaan juga Tubuh dengan Kejadian Prolaps Organ
merupakan faktor risiko terjadinya prolaps uteri. Panggul berdasarkan Skor Pelvic Organ
Pada penelitian ini, jenis pekerjaan dikategorikan Prolapse Quantification. OBGIN EMAS.
berdasarkan berat ringannya aktivitas sehingga 2014; 5(3):2014
dibagi menjadi 2 kategori meliputi kategori 0 jika 2. Rizkar M. Prolap uteri. Dalam, Buku Ajar
pasien memiliki pekerjaan yang tergolong Uroginekologi Indonesia, Junizaf SantosoBI
aktvitas ringan-sedang, dan kategori 1 jika pasien (editor). Himpunan Uroginekologi Indonesia
memiliki pekerjaan yang tergolong aktvitas Bagian Obstetri Ginekologi FKUI, 2011; 29-
berat. Aktivitas ringan seperti pekerjaan rumah 37
tangga atau wiraswasta dan pekerjaan berat 3. Jelovsek JE, Maher C, Barber MD. Pelvic
seperti petani atau pedagang yang memanggul organ prolapse. Lancet J. 2007; 27(1):369-
dagangannya. Pekerjaan juga dikaitkan dengan 83.
POP, dibandingkan dengan kontrol yang 4. Kim CM, Jeon MJ, Chung DJ, Kim SK, Kim JW,
disesuaikan dengan usia dengan POP derajat 0 Bai SW. Risk factors of pelvic organ
dan I, pekerjaan dengan ≥ derajat II POP adalah prolapse.International Journal of
9,6 kali (95% CI 1,3, 70,3) lebih mungkin Gynecology & Obstetrics. 2007; 98(3):248-
melaporkan pekerjaan pekerjaan berat.17 Hal ini 51
tampak pada penelitian ini dimana didapatkan 5. Ilmiyah AA. Hubungan Jenis Persalinan,
pasien yang mengalami POP derajat 3-4 Pekerjaan, Paritas terhadap Prolaps Uteri
sebanyak 14 orang, dan POP derajat 1-2 pada Ibu Menopause di RSUD Ibnu Sina
sebanyak 6 orang (p=0,027; OR 5,250).Dalam Gresik Tahun 2010-2012. [Skripsi]. Surabaya:
lebih dari 1000 wanita menghadiri rutin Universitas Airlangga; 2012.
perawatan ginekologis, buruh/pekerja pabrik 6. Alperin M, Burnett L, Lukacz E, Sciences R,
lebih cenderung menunjukkan POP di luar Jolla L. The mysteries of menopause and
selaput dara saat pemeriksaan dibandingkan urogynecologic health: clinical and scientific
kategori pekerjaan lain. Perempuan yang bertani gaps. Menopause. 2019; 26(1): 103–111.
dan perempuan yang terlibat dalam 7. Arulkumaran S, Attilakos G, Balen A, Bennet
perdagangan memiliki peningkatan risiko POP P, Blagden S, Bourne T, Brennand J.
derajat II-IV. Temuan ini mencerminkan bahwa Dewhurst’s Textbook of Obstetrics and
perempuan yang terlibat dalam pekerjaan Gynaecology. (K. D. Edmonds, Ed.) (8th ed.).
seperti itu sering membawa benda berat dalam Wiley-Blackwell; 2012.
kaitannya dengan kegiatan kerja mereka. 8. Prabowo RP, Hardianto G, Nizomy IR.
Kemungkinan besar karena efek pekerjaan Correlation between Risk Factors and Pelvic
melebihi pengaruh pekerjaan berat.14 Organ Prolapse in Gynecology Outpatient
Clinic, Dr. Soetomo Hospital Surabaya, 2007
Simpulan – 2011. Majalah Obstetri & Ginekologi.
Terdapat 33 kasus prolaps organ panggul 2017; 21(2):61-66.
yang tercatat di Poli Kebidanan RSUD DR. H. 9. Kusuma IGYS, Putra IGM, Megadhana IW,
Abdul Moeloek selama periode 1 Januari 2014 Sanjaya NH, Manuaba IF. Characteristic of
hingga 31 Desember 2018. Seluruh faktor yang patients with pelvic organ prolapse in
diteliti yaitu paritas, usia, menopause, indeks obstetric and gynecologic outpatient clinic

Majority | Volume 10 | Nomor 2 | Desember 2021| 26


Fiana Deswita, Ratna Dewi Puspita Sari, Ety Apriliana, Nurul Islamy| Faktor-faktor yangmempengaruhi Prolaps Organ Panggul di RSUD DR. H. Abdoel
Moeloek Provinsi Lampung Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018

in Sanglah Hospital , Bali , Indonesia from


January 2014 to December 2015. Bali Med J.
2017; 6(1), 76–81.
10. Tinelli A, Malvasi A, Rahimi S, Negro R,
Vergara D, Martignago R dkk. Age-related
pelvic floor modifications and prolapse risk
factors in postmenopausal women. The
Journal OfThe North American Menopause
Society. 2010; 17(1): 204–212.
11. Vergeldt TFM, Weemhoff M, Inthout J,
Kluivers KB. Risk factors for pelvic organ
prolapse and its recurrence : a systematic
review. Int Urogynecol J. 2015; (26): 1559–
1573.
12. Swift S, Woodman P, Boyle AO, Kahn M,
Valley M, Bland D, Schaffer J. Pelvic Organ
Support Study ( POSST ): The distribution ,
clinical definition , and epidemiologic
condition of pelvic organ support defects.
American Journal of Obstetrics and
Gynecology. 2005; (192): 795–806.
13. Hove MCPS, Pool-goudzwaard AL, Vierhout,
ME. Prediction model and prognostic index
to estimate clinically relevant pelvic organ
prolapse in a general female population. Int
Urogynecol J. 2009; (20): 1013–1021.
14. Masenga GG, Shayo BC, Rasch V. Prevalence
and risk factors for pelvic organ prolapse in
Kilimanjaro , Tanzania : A population based
study in Tanzanian rural community. PLoS
ONE. 2018; 1–13.
15. Giri A, Hartmann KE, Hellwege JN, Edwards
DRV, Edwards TL. Obesity and pelvic organ
prolapse: a systematic review and meta-
analysis of observational studies. American
Journal of Obstetrics and Gynecology. 2017;
1–39.
16. Kudish BI, Iglesia CB, Gutman RE, Sokol AI,
Rodgers AK, Gass ÞM, Barbara V. Risk
Factors for Prolapse Development in White,
Black, and Hispanics Women. Female Pelvic
Medicine & Reconstructive Surgery. 2011;
17(2): 80–90.
17. Nygaard IE, Shaw JM. Physical Activity And
The Pelvic Floor. Am J Obstet Gynecol. 2016;
214(2): 164–171.

Majority | Volume 10 | Nomor 2 | Desember 2021| 27

You might also like