Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Provided by Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH :
NOFATIN
NIM : F1261151002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

Nofatin, Sulistyarini, Sri Buwono


Program Studi Pendidikan IPS FKIP UNTAN Pontianak
Email: nofatin30@gmail.com

Abstract
The aim of this study was to find out how much influence the used of social media at
seven grades of students learning outcomes in social sciences in SMP N 9 Pontianak.
There were five indicators such as allocation time for used of social media, the
reasons used of social media, the positive impact of social media, the negative impact
of social media and types of social media. For indicators of time allocation of the use
of social media obtained with an average of 3,78 categorized into very good
classification, the reason of used of social media has an average of 3,45 categorized
into good classification, positive impact social media has an average of 3,37
categorized into good classification, negative impacts of social media has an average
of 3,49 categorized into good classification and for types of social media have an
average of 3,5 categorized into good classification and supported by interviews.
Based on the technique and data analysis, it was obtained with the same regression
namely Y = 19,169 + 0,595X. T test results show that thitung> ttabel (1,620> 0,2042).
While the coefficient of determination R2 0,039 means the percentage contribution of
the influence of the use of social media with learning outcomes of 0,39% while 0,61%
is influenced by other factors that have.

Keywords: Use of Social Media, Student Learning Outcomes, Social Studies

PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi adalah sebuah akan menunjang peningkatan dan
fenomena alam nyata yang tidak bisa pengembangan dalam proses pembelajaran
dihindari, serta sudah menjadi kebutuhan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
primer bagi masyarakat modern. Teknologi Daryanto (2012:6) “menyatakan bahwa
informasi dalam era modernisasi dan proses pembelajaran merupakan proses
globalisasi mengambil peranan yang sangat komunikasi dan berlangsung dalam suatu
penting dalam berbagai bidang, satu sistem maka media pembelajaran menempati
diantaranya dalam bidang pendidikan. Sistem posisi penting sebagai salah satu komponen
pembelajaran atau pengajaran dalam dunia sistem pembelajaran”.
pendidikan semakin hari mengalami inovasi Tanpa media pembelajaran, komunikasi
atau perubahan, dengan tujuan untuk tidak akan terjadi dan proses pembelajaran
memajukan pendidikan tersebut agar sumber sebagai proses komunikasi juga tidak akan
daya manusia di Indonesia mampu bersaing bisa berlangsung secara optimal.
dan mampu menghadapi perubahan- Menggunakan media pembelajaran juga
perubahan yang terjadi dimasa mendatang. dapat menunjang kegiatan proses
Suatu keberhasilan program pendidikan pembelajaran. Dilingkungan sekolah, media
tidak lepas dari adanya pengaruh oleh pembelajaran tidak hanya menggunakan
berbagai faktor, satu diantaranya yaitu visual dan audio-visual saja, melainkan
tersedianya sarana dan prasarana yang media internet juga dapat mempermudah
memadai. Sarana dan prasrana yang memadai siswa dan guru berkomunikasi secara luas

1
tidak terbatas waktu, jarak dan ruang serta KKM. Dilihat dari hasil belajar yaitu berupa
digunakan untuk mencari berbagai ilmu penilaian harian mata pelajaran IPS, setiap
secara langsung dan terbaru. kelas masih ada beberapa yang tidak
Sebagai wadah komunikasi dan sumber mencapai KKM yang sudah ditentukan oleh
informasi yang mudah diakses media internet SMP N 9 Pontianak yaitu 76.Untuk itu
memfasilitasi dengan satu diantaranya adalah dengan adanya media sosial, sangat berperan
media sosial. Dimana media sosial adalah penting dalam bidang pendidikan yaitu
sarana atau tempat berinteraksi manusia, sebagai media pembelajaran karena dapat
yang saling bertukar pikiran dari jarak yang melatih siswa untuk kreatif dan mandiri
jauh selain itu dapat mengkses informasi dari dalam belajarnya untuk mencari informasi,
berbagai belahan dunia. Hadirnya media materi pelajaran. Menurut Ahira (2011),
sosial dikalangan umum yaitu bertujuan “penggunaan media sosial adalah sebagai
mempermudah pekerjaan orang disegala media belajar yang sangat membantu
bidang. Tentunya dibidang pendidikan, akademik dalam belajarnya sehingga dapat
peranan media sosial di bidang pendidikan meningkatkan hasil belajar”.
sangat penting karena banyak sekali berbagai Mengetahui maraknya penggunaan media
ilmu. Menurut Bosman & Zagenzcyk (2011) sosial disemua kalangan termasuk dikalangan
“social media has properties connect, share siswa belakangan ini. Permasalahan ini juga
and collaborate (connect, share and terjadi di SMP N 9 Pontianak dimana sekolah
collaborate)”. sifat media sosial yang seperti ini, beberapa guru menggunakan media sosial
ini memberikan beberapa keuntungan antara sebagai media pembelajaran dalam proses
lain menambah kuantitas komunikasi antara pembelajaran satu diantaranya guru IPS.
guru dan siswa, membuka peluang berdiskusi Tujuan mereka menggunakan media sosial
dan berkolaborasi dalam menyelesaikan untuk mencari materi-materi yang
tugas, dan meningkatkan partisipasi serta berhubungan dengan sejarah, sosiologi,
keterlibatan dalam proses pembelajaran serta geografi, ekonomi dan lain-lain, serta
membuat siswa menjadi mandiri dalam menambah materi yang tidak ada dibuku
belajarnya dan lebih kreatif. paket yang cenderung ringkas dalam
Berdasarkan grand empiris yang penjelasannya, serta untuk berdiskusi
dilakukan Jarot Wahyudi (2017:8) kelompok antar siswa ataupun guru pada saat
bahwasanya terdapat pengaruh antara jarak jauh. Melalui browsing seperti
variabel penggunaan media internet terhadap wikipedia, jurnal atau web, instagram dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran berdiskusi antar kelompok mereka banyak
ekonomi kelas XII IIS SMA N 2 Pontianak. menggunakan facebook, whatsapp.
Hasil belajar merupakan hasil yang di capai Tetapi banyak siswa yang menyimpang
peserta didik ketika mengikuti pembelajaran dalam mengakses media sosial secara diam-
di sekolah dan mengerjakan tugas yang diam pada saat proses pembelajaran atau pun
diberikan guru yang ditunjukkan dengan nilai saat berdiskusi kelompok dari jarak jauh
atau angka sesuai ketuntasan minimum yang mereka bukan fokus untuk berdiskusi
di tetapkan oleh sekolah. Hasil belajar melainkan melakukan hal lain seperti
merupakan hal terpenting dalam proses bercanda, atau acuh tak acuh dalam diskusi
pembelajaran. Jihad dan Haris ( 2013:15) kelompok tersebut sehingga mereka tidak
“hasil belajar adalah perubahan tingkah laku konsetrasi dalam diskusi tersebut. Namun
siswa secara nyata setelah dilakukan proses peneliti juga menemukan penggunaan akun
belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan media dikalangan siswa hanya untuk
pengajaran”. Berbeda dengan halnya yang menunjukkan eksistensitas dan
terjadi di SMP N 9 Pontianak. mengekspresikan diri mereka berbagai segala
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan tentang dirinya kepada banyak orang
hasil belajar IPS siswa kelas VIII pada Tahun terutama kepada teman-temannya atau
Pelajaran 2018/2019 masih dibawah rata-rata sekedar mengikuti trend dilingkungannya.

2
Hal ini juga bisa berdampak buruk bagi Jadi dapat disimpulkan media sosial
hasil belajar meraka jika mereka sering adalah sebuah media online atau fasilitator
menyita waktu mereka untuk mengakses yang menghubungkan antar pengguna satu ke
media sosial. Hal ini juga sejalan dengan yang lain dari jarak yang jauh. Dimana
Lange (2007), yang berpendapat bahwa didalamnya terdapat bebagai macam aplikasi
Social networking can have a pretty bad sehingga berguna untuk memudahkan orang
impact on students, such as in the world of dalam pekerjaannya diberbagai bidang serta
education, namely learning time becomes mereka dapat dengan bebas
less and the learning outcomes decrease. Jadi mengekspresikan diri mereka. Sehingga tidak
dapat disimpulkan jika kita menggunakan bisa dipungkuri media sosial juga dapat
media sosial yang berlebihan pastinya dijadikan pada eksistensi pengguna untuk
mempunyai dampak buruk bagi memudahkan dalam belajar yang dibantu
penggunanya. Berdasarkan uraian latar oleh berbagai applikasi yang ada di media
belakang diatas peneliti tertarik untuk sosial sepeti situs web yang berfungsi untuk
mencari tahu pengaruh penggunaan media mencari materi yang lebih luas sebagai forum
sosial terhadap hasil belajar pada mata online untuk berdiskusi antar teman dalam
pembelajaran IPS. mengerjakan atau sarana interaksi social
Menurut Van Dijk ( dalam Nasrullah bagi siswa dalam pergaulan, pertemanan,
2015: 11) menyatakan bahwa media sosial berbagi informasi, bertukar fikir dari siswa ke
adalah platform media yang memfokuskan siswa lainnya untuk berhubungan langsung
pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi secara jarak jauh dengan teman dengan
mereka dalam beraktifitas maupun menggunakan teknologi yaitu handphone
berkolaborasi. Karena itu media social yang sangat mudah dan teratur.
dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:7)
online yang menguatkan hubungan antar belajar merupakan tindakan dan perilaku
pengguna sekaligus sebuah ikatan sosial. siswa yang kompleks. Sebagai tindakan,
Menurut Nasrullah (2015: 13) media sosial maka belajar hanya dialami oleh siswa
adalah medium di internet yang sendiri siswa adalah penentu terjadinya atau
memungkinkan pengguna tidak terajdinya proses belajar. Menurut
merepresentasikan dirinya maupun Slameto (2015: 2) belajar adalah suatu proses
berinteraksi, bekerja sama, berbagi, yang dilakukan seseorang untuk memproleh
berkomunikasi dengan pengguna lain suatu perubahan tingkah laku yang baru
membentuk ikatan sosial secara virtual. secara keseluruhan sebagai hasil
Menurut Nurainiyah (2018: 221) pengalamannya sendiri dalam interaksi
mendefinisikan media sosial sebagai sebuah dengan lingkungannya. Menurut Sudjana
kelompok aplikasi berbasis internet yang (2017: 2) belajar adalah sebagai proses
membangun diatas dasar ideologi dan mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan
teknologi Web, dan yang memungkinkan yakni, tujuan pengajaran (intruksional),
penciptaan dan pertukaran user-generated pengalaman (proses) belajar-mengajar, dan
content. Menurut Yulita (2014: 4) Jejaring hasil belajar.
sosial atau sering disebut media sosial adalah Sedangkan menurut Rochman Novia 2013
struktur sosial yang terdiri dari elemen- mengemukakan 5 unsur yang mempengaruhi
elemen individual atau organisasi. Jejaring kegiatan belajar siswa di sekolah, yaitu:
ini menunjukan jalan dimana mereka 1. Unsur Tujuan, berkaitan dengan tujuan
berhubungan karena kesamaan sosialitas, siswa dan guru dalam melakukan proses
mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari pembelajaran.
sampai dengan keluarga. Dan menurut Syam 2. Pribadi siswa, berkaitan dengan aspek
(2016 : 9) media sosial adalah konten online internal atau pribadi siswa itu sendiri,
yang dibuat dengan teknologi penerbitan yakni fisik dan psikologis siswa.
yang sangat mudah diakses dan teratur.

3
3. Bahan pelajaran, meupakan bahan ajar bebas terhadap variabel terikatnya serta
yang digunakan oleh guru atau yang akan besarnya arah hubungan yang terjadi.
dipelajari oleh siswa Sehingga penelitian korelasi dalam penelitian
4. Perlakuan guru, cara mengajar serta ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
kepribadian guru tentu saja berpengaruh penggunaan media sosial terhadap hasil
terhadap proses belajar serta kondisi belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII
mental siswa. SMP N 9 Pontianak.
5. Fasilitas, berhubungan dengan sarana dan Teknik pengambilan sampel
prasarana penunjang pembelajaran seperti menggunakan Simple Random Sampling,
media pembelajaran yang menggunakan yaitu dikatakan simple (sederhana). Rumus
jejaring sosial sehingga membuat yang digunakan dalam penelitian ini yakni
hambatan kepada siswa untuk rumus dari Taro Yamane atau Slovin (Umar,
berkonsentrasi dalam proses 𝑁
2014 : 78): Rumus : 𝑛 =
𝑁. 𝑑 2 +1
pembelajarannya.
Keterangan
N = jumlah sampel
Serta menurut Kung keat (2016) found
N = jumlah populasi seluruhnya = 190
that Facebook could distract students,
𝑑 2 = presisi (di tetapkan 10% dengan tingkat
especially when the learning tasks are
kepercayaan 95%
deemed less important. A similar sentiment
Dengan rumus tersebut diperoleh jumlah
was shared by Junco (2012). The popularity
sampel sebanyak 66 orang.
of social media usage among students for
Teknik pengumpulan data yaitu dengan
academic activities and its relation to
komunikasi tidak langsung,wawancara dan
negative implications on academic
teknik studi documenter. Sedangkan pada
performance implies that a vacuum exists in
alat pengumpulan data dengan angket, dan
current knowledge about how social media is
lembar dokumentasi. Dasar pertimbangan
perceived and used by students and
valid atau tidaknya butir angket penelitian
academics.
sebagai berikut. (a) Jika r hitung > r tabel
maka butir angket dinyatakan valid. (b) Jika r
METODE PENELITIAN
hitung < r tabel maka butir angket dinyatakan
Menurut Sugiyono (2018:2) mengatakan
tidak valid.
metode penelitian bahwa dasarnya
Berikut ini adalah uji validitas pertama
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
instrumen penelitian nagket yang peneliti uji
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
cobakan kepada populasi yang bukan sampel
Menurut Sugiyono (2018:7) penelitian
berjumlah 30 orang. Dengan membandingkan
kuantitatif dinamakan metode tradisional
nilai r hitung dan r tabel pada tiap angket.Uji
karena sudah cukup lama digunakan sehingga
reliabilitas dilakukan untuk perhitungan
mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
mengukur seberapa besar dan koefisien dan
Metode ini disebut sebagai metode kuantitatif
stabilitas dari pengukuran yang dapat
karena data penelitian berupa angka-angka
digunakan sehingga memberikan hasil yang
dan analisis menggunakan statistik. Dalam
efisien dalam pengukurannya. Uji Reliabilitas
penelitian ini menggunakan penelitian
dalam penelitian ini menggunakan program
kuantitatif deskriptif dengan pendekatan
SPSS 20 dengan cara mengukur reliabilitas
korelasional.
dengan uji statistic Alpha Cronbach’s 0,853,
Menurut Abdullah (2015:222)
jika nilai alpha ≥ 0,7 sehingga indikator
mengatakan bahwa penelitian korelasional
tersebut dinyatakan reliable.
adalah penelitian yang dirancang untuk
menentukan tingkat hubungan variabel-
Tabel 1. Reliability Statistics
variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
Melalui pendekatan ini peneliti dapat Cronbach’s N of
mengetahui berapa besar kontribusi variabel Alpha Iteam
,853 20

4
Metode analisis data yang digunakan Dampak positif penggunaan media sosial
dalam penelitian ini adalah: (1) Analisis data yang terdiri dari 66 responden dengan 3 item
dimana melihat variabel mana yang paling pertanyaan diapatkan rata-rata sebesar 3,37
dominan pada penggunaan media sosial dan jika diklasifikan termasuk dalam kategori
di uji pervariabel seperti jenis-jenis baik. 4) Dampak negatif penggunaan media
penggunaan media sosial, alasan penggunaan sosial yang terdiri dari 66 responden dengan
media sosial, alokasi waktu, dampak positif 2 item pertanyaan diapatkan rata-rata sebesar
dan negatif media sosial. (2) Uji T untuk 3,49 jika diklasifikan termasuk dalam
menjawab hipotesis yang sudah di rumuskan kategori baik. 5)Jenis-jenis media sosial yang
membuktikan Ho ditolak dan Ha diterima. (3) terdiri dari 66 responden dengan 6 item
Uji koeffisien regresi linier sederhana dimana pertanyaan diapatkan rata-rata sebesar 3,5
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jika diklasifikan termasuk dalam kategori
penggunaan media sosial (X) terhadap hasil baik. Jadi dapat di simpulkan bahwa
belajar siswa pada mata Pelajaran IPS SMP penggunaan media sosial dari 5 indikator
Negeri 9 Pontianak (Y). tersebut rata-rata memiliki kategori sangat
baik dan baik.
HASIL PENELITIAN DAN Setelah melihat angket yang disebarkan
PEMBAHASAN maka selanjutnya melihat hasil belajar dari
Hasil siswa yang menjadi responden penelitian.
Untuk mendapatkan pengaruh dari Data nilai hasil belajar siswa dapat dilihat
penggunaan media sosial terhadap hasil pada lampiran. Setelah mendapatkan nilai
belajar siswa dapat terlihat dengan cara mata pelajaran IPS dari penilaian harian
merumuskan antara variabel (X) bebas kemudian data tersebut di hitung total nilai
dengan variabel (Y). Untuk mendapatkan dengan cara berikut :jumlah rata − rata =
berapa besar pengaruh dari penggunaan jumlah keseluruhan nilai siswa
media sosial di SMP N 9 Pontianak maka jumlah siswa
peneliti menyebarkan angket berupa 4817
pernyataan mengenai penggunaan media = 73
66
sosial. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
Setelah mendapatkan hasil jawaban rata pelajar sebesar 73 x 100% = 73 persen
angket langkah selanjutnya melakukan dengan KKM 76 yang sudah ditetapkan oleh
pengolahan data. Pengolahan menggunakan SMP N 9 Pontianak jadi 66 siswa yang
analisis kuantitatif deskriptif yaitu penjabaran dijadiakan sampel, nilai rata-rata pelajar
soal angket dan jawaban angket penelitian dikategorikan rendah.
yang terdiri dari 20 item penyataan dan Pengujian normalitas mempunyai tujuan
jawaban dari 66 orang responden. untuk mengetahui apakah dalam sebuah
Dari data angket penggunaan media sosial model regresi baik variabel bebas maupun
yang disebarkan sebanyak 66 responden yang variabel terikat mempunyai distribusi normal
berupa 5 sub indikator dan beberapa item atau tidak. Model regresi yang baik adalah
yaitu : 1) Alokasi Waktu penggunaan media distribusi data variabel terikat adalah normal
sosial yang terdiri dari 66 responden dengan atau mendekati normal. Pengujian normalitas
2 item pertanyaan didapatkan rata-rata dalam penelitian menggunakan uji
sebesar 3,78 jika diklasifikasikan termasuk kolmogorov-smirnov pada program SPSS 20.
dalam kategori sangat baik. 2) Alasan Instrumen dinyatakan normal bila Asmp. Sig.
penggunaan media sosial yang terdiri dari 66 Lebih dari 0,05 adapun hasil dari analisis uji
responden dengan 7 item pertanyaan normalitas instrumen tersebut dapat dilihat
diapatkan rata-rata sebesar 3,45 jika melalui tabel sebagai berikut :
diklasifikan termasuk dalam kategori baik. 3)

5
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
MEDIA HASIL
SOSIAL BELAJAR
N 66 66
Mean 69,8182 60,6818
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3,65812 10,95608
Absolute ,126 ,142
Most Extreme
Positive ,078 ,066
Differences
Negative -,126 -,142
Kolmogorov-Smirnov Z 1,023 1,152
Asymp. Sig. (2-tailed) ,246 ,140

Tabel 3. Hasil perhitungan Regresi Linier Sederhana pada Modal Summary


Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 ,199 ,039 ,024 10,82157

Menurut Priyatno (2018 :100) R Square variabel penggunaan media sosial adalah
(R2 ) atau kuadrat R, yaitu menunjukkan nilai sebesar 19,169.
koefisien determinasi. Angka ini akan diubah Koefisien regresi X sebesar 19,169
ke bentuk persen, yang artinya persentase menyatakan bahwa setiap penambahan 1%
sumbangan pengaruh variabel independen nilai penggunaan media sosial, maka nilai
terhadap variabel dependen. hasil belajar siswa bertambah sebesar 0,595,
Dari data di atas nilai R2 sebesar 0,039 koefisien regresi tersebut bernilai positif,
artinya persentase ketepatan hubungan sehingga dapat di katakan bahwa pengaruh
penggunaan media sosial dengan hasil belajar variabel X terhadap Y adalah positif.
siswa sebesar 0,39 x 100% = 0,39% Semakin tinggi penggunaan media sosial
sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variabel maka hasil belajar siswa juga semakin tinggi.
lainnya. Analisis teknik perhitungan regresi
linier sederhana dengan bantuan program Pembahasan
Statistic and Servise Solution (SPSS) versi Dalam penelitian ini dilakukan
20. Selanjutnya untuk mengetahui berapa wawancara dengan guru IPS SMP N 9
besar pengaruh variabel bebas terhadap Pontianak. Untuk pendukung data dalam
variabel terikat. penelitian ini. Ada pun sebagai berikut. Dari
Dari data ouput diatas, nilai-nilai tersebut kesimpulan wawancara tersebut yaitu beliau
dimasukan kedalam persamaan regresi, yaitu menggunakakan media sosial untuk
sebagai berikut : Y = a + bX Untuk memanfatkan teknologi dengan sebaik
mengetahui nilai koifisien regresi tersebut mungkin sehingga beliau menggunakan
kita dapat lihat dari hasil ouput SPSS yaitu : media sosial sebagai media pembelajaran
Analisis uji regresi sederhana dalam dalam proses pembelajaran berlangsung.
penelitian ini untuk mengetahui penggunaan Jenis-jenis media sosial yang digunakan
media sosial dengan hasil belajar siswa. dalam proses pembelajaran yaitu berupa
Berdasarkan perhitungan tersebut pada tabel wikipedia, blog, dan jurnal sebagai media
coeffisients, pada kolom B pada constanta (a) pembelajaran mereka yang dapat
adalah 19,169 sedang penggunaan media memudahkan mereka mencari materi-materi
sosial (b) adalah 0,595 sehingga persamaan pembelajaran. dengan menggunakan media
regresinya dapat ditulis: Y=a + bX atau sosial sebagai media pembeljaran dengan
19,169 + 0,595X. Persamaan regresi ini dapat harapan siswa lebih aktif, kreatif dan mandiri
diartikan bahwa konstanta sebesar 19,169 dalam pembelajaran. akan tetapi beliau
mengandung arti bahwa nilai konsisten mengatakan tidak semua siswa dapat kita

6
harapkan untuk mendapatkan hasil belajar dan Y terdapat hubungan yang sangat rendah
yang sempurna karena kemampuan setiap yaitu sebesar 199%.
individu siswa yang berbeda-beda. Selanjutnya, koifisien determinasi
Adapun jawaban dari rumusan masalah (Rsquare/R2) adalah 0,039, serta besarnya
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pengaruh variabel X dan Y ditunjukkan
1) Berdasarkan hasil analisis regresi linier dengan nilai (Adjusted R Square) sebesar
sederhana diperoleh hasil bahwa secara 0,024 artinya hasil belajar siswa di SMP N 9
statistik mengenai pengaruh penggunaan Pontianak di pengaruhi oleh penggunaan
media sosial pada hasil belajar siswa di SMP media sosial sebesar 39% sedangkan sisanya
N 9 Pontianak menunjukkan bahwa 61% dipengaruhi oleh variabel lain yang
penggunaannya berpengaruh positif terhadap tidak terdapat dalam penelitian ini. Dari
hasil belajar, yang berarti penggunaan media uraian di atas diketahui bahwa penggunaan
sosial berdampak nyata pada tingginya hasil media sosial memberikan pengaruh rendah
belajar. Jika penggunaan media sosial naik terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP N
maka hasil belajar akan naik begitu pula 9Pontianak dengan persentase yaitu 39%. Hal
sebaliknya. ini diperkuat oleh banyaknya siswa yang
Nilai positif pada variabel ini mendapatkan penilaian harian di bawah
menunjukkan bahwa penggunaan media KKM atau kriteria ketuntasan minimum yang
sosial memiliki hubungan yang searah telah ditetapkan yakni 73.
dengan hasil belajar siswa yaitu semakin
bagus penggunaan media sosial maka KESIMPULAN DAN SARAN
semakin tinggi hasil belajar siswa. 2) Hasil Kesimpulan
belajar merupakan suatu peroleh perilaku Berdasarkan hasil penelitian dan
untuk membantu kecakapan, kebiasaan, pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1)
sikap, penghargaan dalam individu belajar. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
Jadi, hasil belajar adalah kemampuan siswa bahwa penggunaan media sosial ditujukkan
dalam menguasai teori atau materi yang dari 5 indikator yang dapat di kategorikan
ditujukkan dari rata-rata penilaian harian sudah baik seperti Alokasi waktu penggunaan
siswa mata pelajaran IPS kelas VIII SMP N 9 media sosial, Alasan menggunakan media
Pontianak. Hasil belajar tersebut sosial, Dampak positif media sosial, Dampak
dikategorikan tidak tuntas atau masih negatif media sosial, Jenis-jenis media sosial.
dibawah standar yang ditetapkan oleh SMP N 2) Berdasarkan hasil belajar siswa di mata
9 Pontianak yaitu 76. 3) Pengaruh pelajaran IPS yang didapat dari pihak sekolah
penggunaan media sosial terhadap hasil bahwa menunjukkan nilai yang rendah saat
belajar siswa dikategorikan cukup kuat dan melaksanakn penilaian harian yang memiliki
memperoleh hasil yang positif. Kemudian rata-rata 73 dari angka KKM sebesar 76 jadi
untuk mengetahui apakah ada pengaruh dapat di kategorikan bahwa hasil belajar
penggunaan media sosial terhadap hasil siswa di penilaian harian dan penilaian
belajar siswa dilakukan perhitungan melalui tengah semester ganjil masih di bawah KKM.
SPSS v 20. 3) Berdasarkan hasil pembahasan bahwa
Adapun pengaruh penggunaan media dapat dikategorikan hasil penelitian peneliti
sosial terhadap hasil belajar siswa yaitu memiliki pengaruh yang signifikan yaitu nilai
R2/Rsquare = 39% berada pada pada rentang t hitung > t tabel (1,620>0,2042) maka Ho di
0,20-0,399 dimana menunjukkan pengaruh tolak dan Ha di terima. dengan taraf
penggunaan media sosial terhadap hasil signifikan 5% sehingga Ho ditolak dan Ha
belajar siswa tergolong rendah. Hasil uji diterima. Besarnya pengaruh penggunaan
besarnya pengaruh ditunjukkan dari media sosial terhadap hasil belajar siswa
perhitungan Model Summary dengan R (nilai 0,039 artinya persentase pengaruh
korelasi) = 0,199 artinya antara variabel X penggunaan media sosial dengan hasil belajar
siswa adalah 0,039 x100%= 39% dan sisanya

7
di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak DAFTAR RUJUKAN
terdapat dalam penelitian ini. 4) Penggunaan Abdullah.(2015).Metode Penelitian
media sosial sebagai media pembelajaran Kuantitatif. Sleman Yogyakarta:
pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N Aswaja Pressindo.
9 Pontianak belum terlalu optimal sehingga Ahira.(2011).Pengaruh Internet terhadap
pada hasil belajar juga belum optimal. Ini Prestasi Belajar Siswa. Diambil dari
juga dikarenakan beberapa faktor lain juga. http://anneahira.com. Diakses tanggal
18 April 2017
Saran Bosman.( 2011).Creative Approaches to
Dari hasil penelitian yang di dapat oleh Applying Social Media in the
peneliti, yaitu terbukti ada pengaruh Classroom, in White, B, King, I., and
penggunaan media sosial terhadap hasil Tsang P. Social Media Tools and
belajar siswa. Maka peneliti memberikan Platforms in Learning Enviroments.
saran sebagai berikut : 1) Seharusnya sekolah New York : Springer.
meningkatkan prasarana yang lebih Damyati & Mudjiyono.(2013).Belajar dan
menunjang guna dapat menggunakan media Pembelajaran.Jakarta: Reneka Cipta
internet (media sosial) dalam kegiatan Daryanto.(2012). Media Pembelajaran.
belajar, seperti jaringan internet (wifi) gratis Bandung: Satu Nusa.
dengan kualitas terbaik dan dapat digunakan Kung.(2017). Social Media Their Use in
sesuai kebutuhan siswa. 2) Seharusnya guru Learning: A Comperative Analysis
lebih mengawasi muridnya agar tidak ada Between Australia and Malaysia From
yang menyimpang dengan membuka web the learners’ Perspectives.
yang lainnya serta lebih optimal lagi dalam Australasian Journal of Educational
penggunaan media sosial dalam Technology, 33 (1) halaman 3
pengajarannya. 3) Seharunya orang tua lebih Lange.(2007).Publicy Private and Privately
mengawasi penggunaan media sosial pada Public: Social Networking on
saat belajar dirumah, sehingga saat anak Youtube.(Jurnal of Computer-Mediated
membuka media sosial selain untuk mencari Commounication, 13 (1))
materi bisa mengingatkan atau melarang. Sudjana.(2017).Penilaian Hasil Proses
4)Seharunya siswa lebih bisa mengatur waktu Belajar Mengajar. Bandung: PT.
dalam menggunakan media sosial dan Remaja Rosdakarya.
menggunakannya untuk membuka situs Sugiyono.(2018).Metode Penelitian
media sosial yang lain yang tidak ada Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
hubungannya dengan pembelajaran Kualitatif Dan R&D.Bandung:
melainkan untuk mencari materi pelajaran Alfabert.
yang mungkin tidak ada di buku. Umar.(2014).Metode Penelitian untuk Skripsi
dan Tesis.Jakarta: RAJAWALI.

You might also like