Delfitriani, OPTIMASI PENGGANTIAN SUBSTRAT DAN EKSPOS UDARA
Delfitriani, OPTIMASI PENGGANTIAN SUBSTRAT DAN EKSPOS UDARA
Delfitriani, OPTIMASI PENGGANTIAN SUBSTRAT DAN EKSPOS UDARA
Sri Rejeki Retna Pertiwi, Noli Novidahlia, dan Mustika Rani Asakami
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Ilmu Pangan Halal Universitas Djuanda Bogor,
Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720.
Korespondensi: Sri Rejeki Retna Pertiwi, E-mail: sri.rejeki.pertiwi@unida.ac.id
(Diterima Dewan Redaksi: 11-07-2015)
(Dipublikasi Dewan Redaksi: 02-10-2015)
ABSTRACT
Supply of food can affect the growth of microbes. Food supply can be renewed by replacing
the substrate treatment. In the first study, increasing weight of water-kefir grains and pH
value changes of water-kefir fermented at various frequencies of substrate replacement were
observed. Kefir grains were fermented in 5% sugar solution with various frequencies of
substrate replacement (every day, 2, 3, 4, 5 days) for 20 days. Frequency of substrate
replacement significantly affected the weight of water-kefir grains and pH value. Optimum
condition for increasing weight of water-kefir grains was found on every day substrate
replacement. In the following study, increasing weight of water-kefir grains, pH value, total
bacteria, and total yeast were observed on water-kefir fermented with 2 treatment types of air
exposure (close and open container) and everyday substrate replacement. Air exposure
treatment did not significantly affect on weight of water-kefir grains but significantly affect on
pH value, total bacteria, and total yeast. Total baceria and total yeast were higher in close
container treatment.
Keywords: air exposure, substrate replacement, water-kefir.
ABSTRAK
Suplai makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Suplai makanan dapat
diperbaharui dengan perlakuan penggantian substrat. Pada penelitian awal diamati
pertambahan bobot biji kefir-air dan perubahan nilai pH kefir-air yang difermentasikan pada
berbagai frekuensi penggantian substrat. Biji kefir-air difermentasikan pada media larutan
gula 5% dengan perlakuan frekuensi penggantian substrat (setiap 1, 2, 3, 4, 5 hari) selama 20
hari. Frekuensi penggantian substrat berpengaruh terhadap pertambahan bobot biji kefir-air
dan nilai pH. Pertambahan bobot biji kefir-air maksimal dicapai pada perlakuan penggantian
substrat setiap hari. Pada penelitian berikutnya diamati pertambahan bobot biji kefir-air, nilai
pH, tatal bakteri, dan total khamir pada kefir-air yang difermentasikan pada 2 perlakuan
ekspos udara (wadah tertutup dan terbuka) dan substrat diganti setiap hari. Perlakuan ekspos
udara tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot biji kefir-air tetapi berpengaruh
nyata terhadap nilai pH, total baketri, dan jumlah khamir. Total bakteri dan total khamir lebih
tinggi dijumpai pada perlakuan wadah tertutup.
Kata kunci: ekspos udara, kefir-air, penggantian substrat.
Pertiwi SRR et.al. 2015. Optimasi Penggantian Substrat dan Ekspos Udara pada Produksi
Kefir Air. Jurnal Agroindustri Halal 1(2): 102-106.
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 1 Nomor 2, Oktober 2015 | 103
kefir-air 10 gram ditumbuhkan di dalam 250 penelitian tahap pertama ditabulasikan dan
ml substrat larutan gula 5% dan kismis 2 dianalisis menggunakan Anova untuk
gram. Tiap taraf perlakuan dilakukan mengetahui pengaruh perlakuan terhadap
ulangan 2 kali. Pengamatan meliputi perparame-ter yang diuji sehingga diperoleh
pertambahan bobot biji kefir-air dan nilai p. Jika nilai p<0.05 maka perlakuan
perubahan pH, dilakukan pada saat berpenga-ruh nyata terhadap parameter yang
penggantian larutan gula dan kismis. Dari 5 diuji dan dilanjutkan dengan uji Duncan
taraf perlakuan, dapat diketahui frekuensi untuk mengetahui perbedaan antar taraf
penggantian substrat yang optimum, yaitu perlakuan. Data penelitian tahap kedua
yang dapat menghasilkan pertambahan dianalisis menggunakan uji-t untuk
bobot biji kefir-air maksimum. mengetahui apakah terdapat perbedaan
Penelitian dilanjutkan dengan analisis antara fermentasi dalam wadah terbuka dan
pengaruh ekspos udara (fermentasi dalam wadah tertutup.
wadah tertutup dan wadah terbuka) terhadap
pertumbuhan kefir-air dengan frekuensi HASIL DAN PEMBAHASAN
penggantian substrat optimum hasil
Pengaruh Frekuensi Penggantian
penelitian sebelumnya. Pengamatan
Substrat terhadap Pertambahan Bobot
dilakukan terhadap pertambahan bobot biji
Biji Kefir-Air dan pH
kefir-air, pH kefir-air, dan uji mikrobiologi
meliputi perhitungan total bakteri dan total Mikroba memerlukan substrat
khamir baik pada biji kefir-air maupun pada sebagai makanan untuk pertumbuhannya.
minuman kefir-air. Selama proses fermentasi, terjadi
pertumbuhan mikroba dan juga dihasilkan
Analisis bobot biji kefir-air dilakukan zat hasil metabolism atau metabolit sehingga
dengan menggunakan neraca analitik. kondisi media menjadi berubah dan dapat
Analisis pH dengan menggunakan pH meter berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba.
(Apriyantono dkk, 1985). Uji mikrobiologi Penggantian substrat dapat memberikan
yang dilakukan adalah metode perhitungan ketersediaan makanan dalam jumlah cukup
total bakteri dan total khamir (Fardiaz, secara kontinyu dan kondisi media kembali
1989). ideal untuk pertumbuhan mikroba.
Data peningkatan bobot biji kefir-air
dan pH kefir air yang diperoleh pada
Tabel 1. Pertambahan bobot biji kefir-air dan pH pada tiap frekuensi penggantian substrat
Penggantian substrat setiap hari substrat setiap 2, 3, 4, dan 5 hari (Tabel 1).
menghasilkan pertambahan bobot biji kefir- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
air paling tinggi dibandingkan penggantian frekuensi penggantian berpengaruh nyata
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 1 Nomor 2, Oktober 2015 | 105