Strategi Pengembangan Desa-Desa Pesisir Di Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Strategi Pengembangan Desa-Desa Pesisir Di Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Strategi Pengembangan Desa-Desa Pesisir Di Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Joko Christanto
joko_yogya@yahoo.com
Abstract
Intisari
1
sebagian besar desanya terletak di kawasan
PENDAHULUAN pesisir. ada 8 desa yang termasuk kedalam
Indonesia merupakan negara kepulauan wilayah pesisir yaitu Desa Lakara, Desa Ulu
terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau Lakara, Desa Lalowua, Desa Koeono, Desa
besar dan kecil dengan panjang garis pantai Amondo, Desa Watumbohoti, Desa Mondoe dan
81.000 km dan luas laut 3,1 juta km² yang terdiri Desa Parasi, sedangkan pada 2 desa yang lain
dari 0,3 juta km² perairan teritorial dan 1,8 juta yaitu Desa Waturapa dan Desa Wawowonua
km² perairan nusantara atau 62% luas bukan desa pesisir. Karena Kecamatan Palangga
teritorialnya. Dengan persentase luas perairan Selatan merupakan kecamatan baru, maka
yang besar tersebut, memberi konsekuensi pada pembangunan wilayahnya masih sangat
luasnya wilayah pesisir dan lautan. terbelakang, sehingga itu kehidupan
Desa pesisir memiliki karakteristik yang masyarakatnya masih sangat memperihatinkan
berbeda dengan desa di wilayah lain, desa dan SDM di daerah tersebut masih rendah.
pesisir berada di perbatasan antara daratan dan Tingkat pendidikan di Kecamatan
lautan. Desa pesisir memiliki akses langsung Palangga Selatan masih tergolong rendah, yaitu
pada ekosistem pantai, mangrove, padang pendidikan terakhir masyarakatnya mayoritas
lamun, serta ekosistem terumbu karang. hanya mencapai tingkat SMP, hal ini disebabkan
Kondisi geografis-ekologis karena faktor geografis daerahnya yang terletak
mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi di dipinggiran pantai dan menjadikan tingkat
dalamnya. Kegiatan ekonomi di desa pesisir pendidikan masyarakat di kecamatan tersebut
dicirikan oleh aktivitas pemanfaatan sumberdaya menjadi rendah. Dari segi ekonomi,
dan jasa lingkungan pesisir. Aktivitas ekonomi matapencaharian mayoritas masyarakat desa-
mencakup perikanan, perdagangan, wisata desa pesisir ini adalah nelayan dan petani,
bahari, dan transportasi. namun dalam pengelolaan hasilnya dan
Desa Pesisir merupakan salah satu pemasarannya, masyarakat desa pesisir masih
bagian wilayah pesisir yang sangat terbelakang, memakai sistem tengkulak, yaitu sistem dimana
oleh karena itu desa-desa pesisir sangat hasil dari melaut tidak langsung dipasarkan
potensial menjadi kantong-kantong melainkan diserahkan kepada pengumpul hasil,
kemiskinan.Karena kesulitan mengatasi masalah sehingga menyebabkan hasil melaut yang
kemiskinan diwilayah pesisir, maka menjadikan diperoleh masyarakat menjadi rendah.
wilayah pesisir menjadi wilayah yang rawan Strategi penangkapan ikan yang
dibidang sosial ekonomi. dilakukan masih sangat tradisional, masyarakat
Kecamatan Palangga Selatan adalah di desa – desa pesisir ini masih menggunakan
kecamatan yang terletak di Kabupaten Konawe alat-alat tradisional untuk menangkap ikan,
Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas seperti menggunakan pancing, jala, jaring dan
daratan 110,21 Km² , batas wilayah Kecamatan bagan, sehingga hasil melaut yang diperoleh
Palangga Selatan, disebelah Utara berbatasan hanya sedikit dan tidak maksimal. Selain
dengan Kecamatan Palangga, sebelah Timur bermatapencaharian sebagai nelayan,
berbatasan dengan Kecamatan Laeya, sebelah masyarakat Kecamatan Palangga Selatan juga
Selatan berbatasan dengan Selat Tiworo dan bermatapencaharian di sektor pertanian dan
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan peternakan.
Tinanggea, dengan jumlah penduduk 6.273 jiwa. Potensi alam yang dimiliki Kecamatan
Kecamatan Palangga Selatan merupakan Palangga Selatan tidak jauh berbeda dengan
kecamatan baru di Kabupaten Konawe Selatan. potensi alam yang dimiliki oleh wilayah pesisir
Sebelumnya Kecamatan Palangga Selatan lain, seperti bakau, kelapa, rumput laut, dan lain
termasuk kedalam wilayah Kecamatan sebagainya, namun di Kecamatan Palangga
Palangga, namun karena adanya pemekaran Selatan, masyarakatnya mampu menjadikan
wilayah pada tahun 2007, maka Kecamatan SDA tersebut sebagai penghasil tambahan yang
Palangga terbagi menjadi 2 wilayah, yaitu mampu menunjang perekonomian mereka,
Kecamatan Palangga dan Kecamatan Palangga seperti mengelola kelapa menjadi kopra.
Selatan.
Kecamatan Palangga Selatan merupakan
daerah pesisir yang terdiri atas 10 desa dan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik desa-
2
desa pesisir di Kecamatan Palangga Selatan, HASIL DAN PEMBAHASAN
(2) mengetahui potensi dan masalah yang
terdapat di desa-desa pesisir Kecamatan Karakteristik Desa-Desa Pesisir
Palangga Selatan, dan (3) menyusun strategi
Unsur-unsur untuk penyusunan
pengembangan berdasarkan potensi dan
karakteristik desa-desa pesisir di Kecamatan
karakteristik desa-desa pesisir di Kecamatan
Palangga Selatan yang digunakan dalam
Palangga Selatan.
penelitian ini adalah karakteristik wilayah
Berikut adalah peta lokasi daerah
berdasarkan pada letak wilayah tiap desa secara
penelitian Kecamatan Palangga Selatan,
geografis yaitu desa tersebut terletak di pesisir
Kabupaten Konawe Selatan.
pantai atau bukan di pesisir pantai, dan
berdasarkan pada topografi wilayah desanya.
Tabel dan gambar di bawah ini
menunjukan tentang letak desa-desa pesisir di
Kecamatan Palangga Selatan, luas wilayah tiap-
tiap desa, jumlah penduduk dan jumlah kepala
keluarga di tiap desa, serta jumlah dan
persentase keluarga yang bermatapencaharian
sebagai nelayan dan bermatapencaharian sebagai
non nelayan.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder. Data
sekunder diperoleh dari instansi-instansi
pemerintahan yang terkait dan data primer
diperoleh dari penelitian yang di lakukan Gambar 2 : Peta Desa-Desa Pesisir
langsung di lapangan. Data tersebut diperlukan Kecamatan Palangga Selatan
dalam menganalisis desa-desa pesisir di Sumber Peta: RTRW Kabupaten Konawe Selatan
Kecamatan Palangga Selatan sebagai dasar
arahan untuk membuat strategi pengembangan Berdasarkan gambar peta di atas, dapat
wilayah di daerah penelitian dilihat bahwa terdapat 10 desa di Kecamatan
Analisis datanya mengunakan analisis Palangga Selatan, dan dari 10 desa tersebut, ada
deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, 8 desa yang termasuk ke dalam desa pesisir,
analisis normatif dan arahan strategi untuk desa tersebut yaitu Desa Lakara, Desa Ulu
pengembangan desa-desa pesisir di Kecamatan Lakara, Desa Lalowua, Desa Koeono, Desa
Jumlah Persen-
NoPalangga
Nama Desa Selatan
Pddk disusun
Luas
tasemelalui Kekuatan,
Letak
Topografi Amondo, Desa Watumbohoti, Desa Mondoe dan
(Ha) Geografis
Kelemahan,
1 Lakara
Peluang,
(Jiwa)
760
dan
3,41
Ancaman
(%)
3,09 Pesisir
dari suatu
Dataran Desa Parasi, dan 2 desa lainnya todak termasuk
wilayah, atau yang lebih dikenal Pantai sebagai kedalam desa pesisir, karena wilayah desanya
2analisis SWOT.1.034 19,65
Ulu Lakara 17,83 Pesisir Dataran
Pantai tidak berbatasan langsung dengan garis pantai
3 Waturapa 370 4,49 4,07 Pegunungan
Bukan
Pesisir
atau laut.
Tabel. 1 8,13 Pantai
4 Lalowua 322 8,96 Pesisir Dataran
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, LetakPantai Geografis
5 Koeono dan Tofografi
484 10,09Menurut
9,16 Desa di
Pesisir Dataran
Pantai
6
Kecamatan
Amondo
Palangga
835
Selatan
10,02
Tahun 2013
9,09 Pesisir Dataran
Pantai
7 Watumbo- 554 12,66 11,49 Pesisir Dataran
hoti Pantai
8 Parasi 633 16,29 14,78 Pesisir Dataran
Pantai
9 Mondoe 372 8,56 7,77 Pesisir Dataran
Pantai 3
10 Wawowo - 909 16,08 14,59 Bukan Pegunungan
nua Pesisir
Pantai
Bedasarkan Tabel 2 di atas, 8 desa yang
merupakan desa pesisir, matapencaharian
masyarakatnya adalah sebagai nelayan,
sedangkan 2 desa lainnya yang bukan
merupakan desa pesisir, matapencaharian
masyarakatnya berupa nonnelayan.
Sumber : Buku Potensi Desa Kecamatan Palangga Selatan
Tahun 2013 Desa-desa pesisir diidentifikasikan
menjadi 3 karakteristik, yaitu (1) desa pesisir
yang mayoritas wilayah desanya berupa dataran
rendah, yaitu Desa Lakara, dan Desa Amondo
dengan Sumberdaya Alam laut yang berupa
rumput laut, ikan, rajungan, dan hasil laut
lainnya, (2) desa yang mayoritas wilayah
desanya berupa dataran tinggi atau pegunungan,
yaitu Desa Wawowonua, Desa Waturapa, dan
Desa Mondoe dengan Sumberdaya Alamnya
yang dimanfaatkan untuk tambang batu gunung
dan tambang nikel, (3) desa pesisir yang wilayah
desanya hampir seimbang antara luas dataran
rendah dan luas dataran tinggi atau pegunungan,
yaitu Desa Ulu lakara, Desa Lalowua, Desa
Koeono, Desa Watumbohoti, dan Desa Parasi
dengan Sumberdaya Alamnya yang seimbang
Dari Tabel 1 di atas, dapat diketahui antara SDA laut dan SDA gunung, sehingga
bahwa jumlah penduduk terbesar terdapat di masyarakatnya ada yang bermatapencaharian
Desa Ulu Lakara sebesar 1.034 atau 17,83 %, sebagai penambang dan ada juga yang sebagai
dan jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa nelayan
Waturapa yaitu sebesar 370 Jiwa atau 4,07 %,
kemudian luas wilayah desa terbesar terdapat di
Desa Ulu Lakara dengan luas wilayahnya
sebesar 19,65 Ha, dan luas desa terkecil yaitu
Desa Lakara, dengan luas wilayahnya sebesar
3,41 Ha.
Tabel. 2
Jumlah Keluarga Nelayan Pada Setiap Desa Pesisir
di Kecamatan Palangga Selatan.
Jumlah
Jumlah Persen- Keterangan
Nama Kepala
No KK tase Matapencaharian
Desa Keluarga
(KK) Nelayan (%) Utama
1 Lakara 153 75 49 Nelayan
2 Ulu Lakara 216 35 16,2 Nelayan
3 Waturapa 77 0 0 Non Nelayan
Gambar 3 : Gambaran Kondisi Kegiatan Nelayan
4 Lalowua 67 2 2,98 Nelayan
Di Desa Lakara
5 Koeono 101 5 4,95 Nelayan
Kecamatan Palangga Selatan
6 Amondo 183 94 51,36 Nelayan Sumber : Hasil Foto Saat Penelitian Langsung di
7 Watumbo- 125 3 2,4 Nelayan Lapangan
hoti
8 Parasi 127 35 27,55 Nelayan
9 Mondoe 78 1 1,28 Nelayan
10 Wawowo- 204 0 0 Non Nelayan
nua
Sumber : Buku Potensi Desa Kecamatan Palangga Selatan
Tahun 2013
Potensi dan Masalah Yang Ada di Desa-Desa Pesisir KecamatanPalangga Selatan
4
Tabel. 3
Seperti halnya desa pesisir yang lain Persentase Pendapat Masyarakat Tentang Potensi
yang mempunyai keanekaragaman potensi serta Pariwisata di Kecamatan Palangga Selatan
memiliki berbagai macam masalah yang ada, Desa
Pariwisata
Memiliki
desa-desa pesisir di Kecamatan Palangga Memiliki Memiliki
Lingkungan Banyak
Sarana dan
Prasarana
Kehidupan
Masyarakat dan
Warga
Mendukun
Selatan juga memiliki keanekaragaman potensi Alam Yang Potensi
Layak Untuk Wisata
Yang
Memadai
Suasana
Pedesaan
g Untuk
Kegiatan
dan berbagai masalah yang terdapat di Menjadi Yang Dapat
Objek Dinikmati
Untuk
Kegiatan
mendukung
untuk Kegiatan
Wisata
Desa
wilayahnya. Potensi-potensi serta masalah- 0
Wisata
1 2
Pariwisata
3
Wisata Desa
4 5
masalah yang di miliki oleh desa-desa pesisir di Sangat
Tidak 6% 10 % 10 % 4% 1%
Kecamatan Palangga Selatan disusun Setuju
Tidak
berdasarkan data sekunder dan primer yang Setuju
Setuju
28 %
58 %
36 %
50 %
20 %
51 %
15 %
64 %
15 %
64 %
tersedia, serta sesuai dengan kondisi saat Sangat
Setuju 8% 4% 19 % 17 % 20 %
melakukan penelitian langsung di desa-desa Total 100 % 100 % 100 %
Pariwisata
100 % 100 %
Tabel. 4
Gambar 4 : Persentase Pendapat Masyarakat Jenis Pertambangan yang terdapat di
di Kecamatan Palangga Selatan Kecamatan Palangga Selatan
Terkait Tentang Potensi yang terdapat
di wilayahnya BAHAN GALIAN
No Nama Desa
Batu Batu Batu
Sumber: Hasil Analisis kuesioner 2014 Kali Gunung Kapur Nikel
Lakara
1 - - - -
Berdasarkan pada Gambar 4 di atas, Ulu Lakara
2 - - - -
menunjukan bahwa dari 100 orang responden
Waturapa
yang merupakan masyarakat di Kecamatan 3 Ada Ada Ada Ada
Palangga Selatan, terdapat 36% masyarakat 4
Lalowua
- Ada - -
yang berpendapat bahwa potensi sosial Koeono
5 - - - -
ekonomi, serta 30% masyarakat berpendapat
Amondo
bahwa potensi flora dan fauna, kemudian 20% 6 Ada Ada Ada
masyarakat berpendapat bahwa potensi fisik, 7
Watumbohoti
- Ada Ada -
kemudian 12% masyarakat berpendapat bahwa Parasi
8 - Ada - -
potensi sarana dan prasarana, dan2 %
Mondoe
masyarakat berpendapat bahwa potensi budaya 9 - Ada - -
dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan 10
Wawowonua
- Ada - Ada
masyarakat. Sumber: Hasil Analisis kuesioner 2014
Tabel 4 di atas dapat menjelaskan bahwa terdapat di Desa Waturapa dan Desa Amondo,
Bahan Galian yang berupa Batu Kali hanya Batu Kapur terdapat di Desa Waturapa, Desa
5
Amondo dan Desa Watumbohoti, Nikel terdapat masyarakat, kantor desa dan kondisi jalan di
di Desa Waturapa dan Desa Wawowonua, dan beberapa desa di Kecamatan Palangga Selatan
Bahan Galian Batu Gunung terdapat hampir di
semua Desa di Kecamatan Palangga Selatan,
kecuali di Desa Lakara, Desa Ulu Lakara dan
Desa Koeono. Jenis Masalah Yang Muncul
3%
Masalah Fisik
17%
Masalah Sosial
28% Ekonomi
Masalah Sarana
dan Prasarana
6
Pada Gambar 10 menunjukan bahwa
terdapat 53% masyarakat yang berpendapat
bahwa masalah yang terdapat di daerah mereka
ada kaitannya dengan keadaan fisik wilayah dan
ketersediaan potensi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA