284 668 1 PB
284 668 1 PB
284 668 1 PB
Naskah Masuk: 23 Desember 2021 Naskah Revisi: 19 Maret 2022 Naskah Diterima: 16 April 2022
ABSTRACT
Population growth, tourism activities and fast development in the Karimunjawa Islands have created adverse impact on
the quality of the coastal and marine environment. Coastal and marine areas are very vulnerable to environmental
changes, so it requires proper management. The purpose of this study is to analyze the development plan for coastal and
marine areas in the Karimunjawa Islands, Jepara Regency. This study uses a qualitative approach while secondary data
are collected from books, journal articles, regulations, and relevant online news. Obtained data is analyzed qualitatively
using an interactive model. The results show that the management or utilization of resources in the Karimunjawa Is-
lands still encounters a number of crucial problems. The development of coastal and marine areas in the Karimunjawa
Islands must comply with the regulations as well as consider ecological, economic, and social aspects as a basic of sus-
tainable development concept. Since various activities carried out by the local community or tourists also give negative
impact on the environment, related action plans need to be formulated and executed well by stakeholders.
Keywords: coastal and marine areas, development, karimunjawa, planning,
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk, aktivitas pariwisata, dan pengembangan pembangunan di Kepulauan Karimunjawa me-
nimbulkan ancaman yang membahayakan kualitas lingkungan pesisir dan laut. Hal itu dikarenakan kawasan pesisir
dan laut sangat rentan terhadap perubahan lingkungan sehingga diperlukan pengelolaan sumber daya secara tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan pengembangan kawasan pesisir dan laut di Kepu-
lauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data
sekunder yang diperoleh dari buku, artikel jurnal, peraturan perundang-undangan, berita online yang relevan dengan
masalah penelitian. Data dianalisis secara kualitatif menggunakan model interaktif. Hasil studi menunjukkan bahwa
pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya di Kepulauan Karimunjawa masih ditemukannya sejumlah permasalahan
yang krusial. Pengembangan kawasan pesisir dan laut di Kepulauan Karimunjawa harus berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku sekaligus memperhatikan aspek pembangunan secara berkelanjutan dalam rangka
mencapai tujuan ekologi, ekonomi, dan sosial. Perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan terjadinya dampak negatif
dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh penduduk lokal ataupun wisatawan
Kata kunci: kawasan laut dan pesisir, pengembangan, perencanaan, karimunjawa
47
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
48
Jurnal Litbang Vol. 18 No. 1 Bulan Juni 2022 Hal 47-60
49
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
antara ekosistem darat dengan laut yang di- didukung untuk pengelolaan lingkungan pesisir
pengaruhi oleh perubahan di darat sekaligus dan laut secara terpadu. Konsep tata ruang laut
laut. Wilayah pesisir merupakan salah satu lo- telah ditinjau secara menyeluruh pada lokakar-
kasi yang paling disukai untuk urbanisasi dan ya internasional yang disponsori oleh UNESCO
menampung sebagian besar kegiatan dan infra- pada tahun 2006. Perencanaan ini membawa
struktur pariwisata. Menurut Beni dkk. (2021), pendekatan untuk mengarahkan dan mengelola
kepariwisataan ditujukan untuk mendorong kegiatan manusia dengan ciri khas lingkungan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan citra laut, mulai dari perencanaan umum lingkungan
maupun daya saing daerah, mengukuhkan jati laut, darat, kota, kabupaten hingga pengem-
diri serta rasa cinta tanah air. Wilayah pesisir bangan rencana induk negara bagian dan taman
pada hakikatnya memiliki sumber daya alam nasional. MSP dapat dipandang sebagai cara
yang signifikan serta nilai finansial yang besar melindungi sumber daya laut, menyelesaikan
(Economou et al., 2020). Intensitas pemanfa- konflik penggunaan atau pemanfaatan, mening-
atan serta fakta bahwa wilayah pesisir adalah katkan koordinasi, serta mempersiapkan
ekosistem yang rentan menimbulkan persepsi penggunaan laut di masa mendatang.
umum. Ruang ini harus selalu menjadi sasaran Li & Jay (2020) menyatakan bahwa MSP
perencanaan sekaligus upaya perlindungan menjadi alat yang populer bagi negara-negara
khusus secara berkala (Papageorgiou, 2016). pesisir untuk mengurangi konflik antar para
pengguna maupun konflik lingkungan guna
Pengelolaan Zona Pesisir Terpadu
mencapai pertumbuhan biru dan pembangunan
Pengelolaan Zona Pesisir Terpadu di- berkelanjutan. Perencanaan Tata Ruang Laut
perkenalkan dengan tujuan mengatasi banyak adalah respon global yang semakin meningkat
tantangan yang berkenaan dengan zona pesisir terhadap masalah lingkungan dan persaingan
dengan mempertimbangkan ekosistem, keane- di antara pengguna untuk ruang laut (Diggon et
karagaman aktivitas, pemanfaatan, serta dam- al., 2019). Sebuah laporan resmi mendefinisi-
paknya terhadap bagian laut. Integrated Coastal kan MSP sebagai proses untuk menganalisis
Management meliputi: rencana strategis, dan mengalokasikan bagian-bagian dari ruang
rencana zonasi, ataupun rencana aksi. Penge- laut tiga dimensi untuk penggunaan tertentu,
lolaan Zona Pesisir Terpadu merupakan tugas untuk mencapai tujuan ekologi, ekonomi, dan
yang sangat sulit untuk ditangani sekaligus di- sosial yang biasanya ditentukan melalui proses
laksanakan (Papageorgiou, 2016). Sementara politik (Tejo et al., 2016). Perencanaan tata ru-
itu Marine Spatial Planning (MSP) atau ang laut adalah suatu proses yang bertujuan
Perencanaan Tata Ruang Laut terus-menerus untuk mengatur penggunaan ruang laut serta
mendapatkan landasan sebagai sarana dan interaksi antar penggunaan manusia untuk
proses untuk mengatasi persaingan yang mewujudkan kebutuhan sosial sekaligus hasil
berkembang di antara aktivitas laut serta keru- ekonomi secara terbuka dan terencana.
sakan konstan yang disebabkan oleh aktivitas Morzaria-Luna et al. (2020) mendefinisi-
ini terhadap ekosistem pesisir maupun laut. kan perencanaan tata ruang pesisir dan laut
sebagai sebuah proses mengidentifikasi area
Perencanaan Tata Ruang Laut
yang paling cocok untuk berbagai jenis kegiatan
Perencanaan tata ruang laut merupakan dalam rangka mengurangi konflik antar
inti dari rencana, mengidentifikasi area yang pengguna dan juga memfasilitasi penggunaan
sangat berharga dan rentan, baik dari sudut yang kompatibel, mengurangi dampak ling-
pandang ekologi maupun manusia. Selanjutnya, kungan, melestarikan layanan ekosistem untuk
perencanaan Tata Ruang Laut telah menjadi mencapai tujuan ekonomi, lingkungan, kea-
salah satu pendekatan yang paling banyak manan, maupun kemasyarakatan. Rencana tata
50
Jurnal Litbang Vol. 18 No. 1 Bulan Juni 2022 Hal 47-60
ruang laut mencakup wilayah geografis yang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
luas dengan beragam entitas ekologi, berbagai Sementara partisipatif menyangkut upaya un-
aktivitas manusia, dan tekanan terkait tuk mereduksi konflik antar pemanfaat.
(Hammar et al., 2010). Rencana tata ruang Kompleksitas manajemen dan tema ling-
pesisir dan laut berfungsi sebagai alat pengelo- kungan yang dibahas dalam setiap proses MSP
laan berbasis ekosistem, di mana aktivitas dibuktikan dalam analisis MSP di seluruh dunia
manusia dialokasikan dalam ruang dan waktu serta telah menarik perhatian banyak peneliti
untuk memenuhi tujuan ekologi, ekonomi, serta yang mengevaluasi kekuatan maupun kelemah-
sosial (Morzaria et al., 2020). Tujuan ekologi an fase implementasi. Implementasi MSP saat
yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah ini terus berkembang secara global, sehingga
untuk melindungi ekosistem laut. Sementara menjadikan pentingnya penilaian terhadap tan-
tujuan ekonomi menyangkut kesejahteraan tangan yang sedang berlangsung dan pelajaran
masyarakat dan tujuan sosial berkenaan yang dipetik dari kasus yang ada (Tejo et al.,
dengan hubungan yang terjalin antar masyara- 2016). Perencanaan tata ruang laut dijadikan
kat, pemerintah maupun pihak terkait. sebagai acuan dalam pengelolaan wilayah
Rencana tata ruang laut juga dapat ber- pesisir dan laut secara terpadu guna memini-
manfaat bagi sektor pariwisata dengan mem- malkan dampak negatif dari berbagai aktivitas
berikan pengaturan tata ruang agar ruang yang dilakukan oleh masyarakat maupun
pesisir dan laut tidak terbebani oleh fasilitas pengunjung, terutama kegiatan pariwisata.
maupun kegiatan pariwisata, tetapi memiliki Wilayah pesisir dan laut adalah rumah bagi ak-
ruang bagi sektor ekonomi untuk tumbuh dan tivitas dan fasilitas manusia yang jumlahnya
berkembang. Hal yang tidak kalah penting da- terus mengalami peningkatan. Seringkali terjadi
lam penataan ruang laut adalah menata ruang kontroversi wilayah ini mengenai dampak ling-
laut untuk berbagai pengunaan guna kungan dan kompatibilitas dengan aktivitas
menghindari beragam konflik penggunaan ser- manusia lainnya.
ta menjamin kelestarian sumber daya.
Karakteristik penataan ruang laut meli- METODE PENELITIAN
puti berbasis ekosistem, integrasi, area atau Penelitian ini menggunakan pendekatan
wilayah, adaptif, dan partisipatif. Foley et al. kualitatif. Penggunaan metode tersebut ber-
(2010) menyatakan bahwa berbasis ekosistem dasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk
berarti melindungi keanekaragaman hayati menganalisis perencanaan pengembangan ka-
sekaligus keberlanjutan ekosistem dalam rang- wasan pesisir dan laut di Kepulauan Karimunja-
ka menghindari berbagai aktivitas yang bisa wa, Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan
memberikan tekanan berat terhadap ekosistem. data yang digunakan dalam penelitian adalah
Dua aspek fundamental dari pendekatan ber- dokumentasi yang diperoleh dari buku, artikel
basis ekosistem terhadap MSP adalah penghar- jurnal, peraturan perundang-undangan, berita
gaan terhadap struktur dan fungsi ekosistem, online yang relevan dengan masalah penelitian.
serta partisipasi pemangku kepentingan yang Neuman (2015) mengemukakan bahwa data
kuat. Integrasi menitikberatkan pada hubungan pada penelitian kualitatif dapat berupa foto,
yang saling ketergantungan antara aktivitas peta, wawancara terbuka, observasi, dokumen-
satu dengan aktivitas lainnya ataupun antara tasi maupun sumber data lainnya. Kemudian
ruang satu dengan ruang lainnya. Area atau data yang dikumpulkan dan ditelaah, dianalisis
wilayah memusatkan pada aspek pengaturan menggunakan model interaktif yang dikem-
secara spasial. Prinsip tersebut bisa mengatur bangkan oleh Miles, Huberman, & Saldana
apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di- (2014), yaitu: reduksi data, penyajian data, ser-
lakukan dalam area tertentu. Adaptif ditujukan ta penarikan kesimpulan atau verifikasi.
51
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
52
Jurnal Litbang Vol. 18 No. 1 Bulan Juni 2022 Hal 47-60
53
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
eksisting yang telah dilakukan oleh pemerintah berbagai permasalahan ataupun dampak
maupun para stakeholder adalah pembangunan negatif dari berbagai aktivitas. Persoalan yang
infrastruktur jalan dan saluran pembuangan air muncul dalam pengelolaan sumber daya pesisir
di sebagian titik jalan wisata Kepulauan Kari- dan laut di Kepulauan Karimunjawa perlu
munjawa. Selain itu, sarana dan prasarana yang adanya intervensi dari berbagai pihak, seperti:
berkembang di wilayah ini, yakni tempat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Ling-
penginapan atau homestay, hotel, dan rumah kungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Pe-
makan. Sejumlah upaya pelestarian lingkungan nataan Ruang, Dinas Kelautan dan Perikanan,
yang telah dilakukan oleh pemerintah, terma- Balai Nasional Taman Karimunjawa, serta
suk: menjalankan program taman bawah laut pihak terkait lainnya. Apabila dikaitkan dengan
dengan dilakukannya transplantasi terumbu konsep Perencanaan Tata Ruang Laut, perma-
karang, membangun pusat daur ulang, serta salahan degradasi lingkungan dan kerusakan
memberikan edukasi kepada masyarakat untuk ekosistem terumbu karang yang terjadi di
peduli sampah. Sementara itu, rencana yang Kepulauan Karimunjawa perlu menjadi priori-
akan dilakukan oleh pemerintah maupun stake- tas untuk ditangani agar mencapai tujuan
holder terkait pengembangan wisata Kepulauan ekologi. Morzaria-Luna et al. (2020) menya-
Karimunjawa dan pelestarian lingkungan, anta- takan bahwa rencana tata ruang pesisir perlu
ra lain: mengalihkan alur pelayaran dengan menitikberatkan pada aktivitas manusia yang
tujuan untuk meminimalkan kerusakan terum- dialokasikan pada ruang dan waktu untuk me-
bu karang, menyiapkan rencana pemasaran menuhi tujuan ekologi, ekonomi, maupun so-
pariwisata secara terintegrasi, membuka rute sial.
baru penerbangan menuju dan dari Kepulauan Perencanaan Tata Ruang Laut di Kepu-
Karimunjawa, serta menambah transportasi lauan Karimunjawa diatur melalui Peraturan
laut. Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 13 Tahun
Ekosafitri, Rustiadi, & Yulianda (2017) 2018. Peraturan tersebut merupakan turunan
menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
tersedia untuk menunjang aktivitas pariwisata Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
selain tempat penginapan dan hotel adalah dua Kecil yang saat ini telah diubah dengan Undang
pelabuhan penyeberangan serta satu bandara. -Undang Nomor 1 Tahun 2014. Dengan diter-
Pengembangan kawasan ini juga didukung bitkannya peraturan tersebut, pengelolaan ru-
dengan perbaikan infrastruktur jalan untuk ang laut dan pesisir di Kepulauan Karimunjawa
memudahkan setiap orang menuju tempat akan berjalan lebih baik. Peraturan mengenai
wisata. Ketersediaan sarana dan prasarana Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
dapat dijadikan sebagai salah satu syarat yang Pulau Kecil ditujukan untuk mengatasi pening-
harus dipenuhi dalam pengembangan kawasan katan tekanan pada ekosistem dan sumber
pesisir dan laut maupun pelestarian ling- daya pantai maupun pulau-pulau kecil seiring
kungan. Kepulauan Karimunjawa merupakan dengan meningkatnya jumlah penduduk,
salah satu wilayah dengan tingkat perkem- meningkatnya aktivitas di wilayah ini, serta
bangan wilayah yang cukup tinggi berdasarkan bertambahnya pengunjung.
ketersediaan sarana dan prasarana (Ekosafitri, Arah dan strategi pengembangan kawa-
Rustiadi, & Yulianda, 2017). Di lain sisi, san pesisir dan laut di Kepulauan Karimunjawa
tumpukan sampah dan keterbatasan air bersih diperlukan untuk mencapai output atau out-
di wilayah ini diatasi dengan mendirikan tem- come yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
pat daur ulang serta pembangunan embung. Output kebijakan pkelestarian lingkungan guna
Kepulauan Karimunjawa sebagai kawa- menjaga kesinambungan sumber daya yang ada
san dengan sumber daya potensial memiliki di kawasan ini.
54
Jurnal Litbang Vol. 18 No. 1 Bulan Juni 2022 Hal 47-60
55
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
Penanganan berbagai permasalahan yang ekologi belum bisa dicapai sepenuhnya. Hal ini
terjadi di Kepulauan Karimunjawa tidak dapat dikarenakan pengelolaan dan pemanfaatan
dilakukan secara parsial. Perencanaan secara sumber daya di wilayah ini masih ditemukan-
terpadu perlu dilakukan oleh pemerintah untuk nya kerusakan ekosistem terumbu karang,
mencapai hasil yang diharapkan. Pengem- tumpukan sampah, serta penggunaan lahan
bangan kawasan pesisir dan laut di Kepulauan yang tidak sesuai dengan kemampuan la-
Karimunjawa harus berpedoman pada pera- hannya. Faktor inilah yang dapat menjadi celah
turan perundang-undangan sekaligus memper- dilakukannya perencanaan tata ruang pesisir
hatikan aspek pembangunan berkelanjutan. dan laut agar pengembangan suatu wilayah bisa
Badan Taman Nasional Karimunjawa telah mencapai tujuan ekologi, sosial maupun
menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga, ekonomi.
antara lain: Universitas Diponegoro, Dinas
Kelautan dan Perikanan, serta Wildlife Conser- KESIMPULAN DAN SARAN
vation Society. Namun demikian, kerja sama Kesimpulan
tersebut belum berjalan baik karena tidak
adanya otoritas ataupun tanggung jawab. Selain Permasalahan yang masih ditemukan
itu, kerja sama yang sudah dilakukan oleh berkaitan pengelolaan Kepulauan Karimunjawa
pemerintah daerah, Badan Nasional Taman Ka- antara lain kerawanan bencana, kerusakan
rimunjawa, masyarakat, dan stakeholder terkait ekosistem terumbu karang, alih fungsi lahan,
belum mencapai hasil yang optimal disebabkan peningkatan jumlah penduduk dan pengunjung,
adanya perbedaan visi, misi, maupun program. minimnya upaya pengolahan sampah, keterse-
Oleh karena itu perlu adanya koordinasi lintas diaan air bersih hingga terbatasnya sarana
sektoral mulai dari perencanaan, pelaksanaan transportasi. Hal tersebit menunjukkan belum
hingga pengawasan. optimalnya kebijakan atau program yang telah
Pemerintah daerah memiliki peran pen- dijalankan oleh pemerintah maupun stakehold-
ting dalam pengembangan kawasan pesisir dan er terkait. Sejumlah upaya yang telah dilakukan,
laut sebagaimana tercantum dalam Undang- antara lain: membangun infrastruktur jalan,
Undang Nomor 1 Tahun 2014 maupun Undang- tempat penginapan, rumah makan, saluran
Undang Nomor 23 Tahun 2014. Peraturan ini pembuangan air, dan pusat daur ulang,
menyatakan bahwa pemerintah daerah me- mengedukasi masyarakat untuk peduli ter-
miliki kewenangan untuk mengelola sumber hadap sampah, dan melakukan transplantasi
daya alam di laut, baik dalam pengaturan ad- terumbu karang melalui program taman bawah
ministratif dan tata ruang, pengelolaan laut. Adapun rencana pengembangan wisata
kekayaan laut maupun memelihara keamanan maupun pelestarian lingkungan adalah me-
di laut. Selain itu, pada pengelolaan kawasan ngalihkan rute pelayaran kapal, menambah
pesisir dan laut, masyarakat berkewajiban un- transportasi laut, membuka rute penerbangan
tuk melindungi dan memelihara kelestarian baru dari dan ke Kepulauan Karimunjawa, serta
alam, melaksanakan berbagai program mempromosikan wisata Kepulauan Karimunja-
sekaligus memantau pelaksanaan rencana yang wa secara terintegrasi.
ditetapkan dalam peraturan perundang- Sejumlah permasalahan yang ditemukan
undangan. dalam pengelolaan mengindikasikan bahwa
Pengembangan kawasan pesisir dan laut pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di
diarahkan untuk mencapai tujuan ekologi, Kepulauan Karimunjawa belum dilakukan
ekonomi, dan sosial (Morzaria et al., 2020). secara terpadu. Pengembangan kawasan pesisir
Berkaitan dengan konteks ini, pengembangan dan laut di Kepulauan Karimunjawa seharusnya
Kepulauan Karimunjawa dapat mencapai melibatkan masyarakat, pemerintah, pengelola
tujuan ekonomi dan sosial. Sementara tujuan kawasan maupun segenap unsur lainnya
56
Jurnal Litbang Vol. 18 No. 1 Bulan Juni 2022 Hal 47-60
dengan memperhatikan penataan ruang, daya Economou, A., Kotsev, I., Peev, P. I., & Kathijotes.
dukung fisik, sosial maupun ekologis, serta (2020). Coastal and marine spatial plan-
pemanfaatan sumber daya alam secara berke- ning in Europe: Case studies for Greece
lanjutan, maupun peraturan perundang- and Bulgaria. Regional Studies in Marine
undangan yang diberlakukan. Dengan demi- Science, 38, 1-8. http://
kian, pengembangan Kepulauan Karimunjawa dx.doi.org/10.1016/j.rsma.2020.101353.
dapat mencapai tujuan ekologi, ekonomi dan Ekosafitri, K., Rustiadi, E., & Yulianda, F. (2017).
sosial. Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai
Saran Utara Jawa Tengah Berdasarkan Infra-
struktur Daerah: Studi Kasus Kabupaten
Kebijakan atau upaya yang dijalankan
Jepara. Journal of Regional and Rural De-
oleh pemerintah maupun stakeholder terkait
velopment Planning, 1(2), 145-157.
harus mempertimbangkan Kepulauan Kari- https://doi.org/10.29244/
munjawa sebagai kawasan konservasi. Setiap jp2wd.2017.1.2.145-157.
stakeholder perlu dilibatkan dalam
perencanaan, pelaksanaan sekaligus peman- Foley, M. M., Halpern, B. S., Micheli, F., Armsby,
tauan terhadap pengelolaan kawasan pesisir M. H., Caldwell, M. R., Crain, C. M., Prahler,
dan laut di Kepulauan Karimunjawa. E., Rohr, N., Sivas, D., Beck, M. W., Carr, M.
H., Crowder, L. B., Duffy, E., Hacker, S. D.,
DAFTAR PUSTAKA McLeod, K. L., Palumbi, S. R., Peterson, C.
H., Regan, H. M., & Steneck, R. S. (2010).
Badan Pusat Statistik. (2020). Kecamatan Kari- Guiding Ecological Principles for Marine
munjawa Dalam Angka 2020. https:// Spatial Planning. Marine Policy, 34(5),
jeparakab.bps.go.id/ 955-966. https://doi.org/10.1016/
publication/2020/09/28/
j.marpol.2010.02.001.
1a3db6b434d33bffb0a11996/
kecamatan-karimunjawa-dalam-angka- Hammar, L., Molander, S., Palsson, J., Crona, J.S.,
2020.html. Carneiro, G., Johansson, T., Hume, D., Ka-
Beni, S., Manggu, B., Sadewo, Y. D., & Aquino, T. gesten, G., Matsson, D., Tornqvist, O., Zil-
(2021). Revitalisasi Cagar Budaya untuk len, L., Matsson, M., Bergstorm, U., Perry,
Pengembangan Pariwisata di Kawasan D., Caldow, C., & Andersen, J.H. (2020).
van Dering Serukam. Jurnal Litbang Pati: Cumulative Impact Assessment for Eco-
Media Informasi Penelitian, Pengem- system-Based Marine Spatial Planning.
bangan dan IPTEK, 17(1), 61-72. https:// Science of the Total Environment, 734, 1-
doi.org/10.33658/jl.v17i1.199. 14. https://doi.org/10.1016/
Diggon, S., Butler, C., Heidt, A., Bones, J., Jones, j.scitotenv.2020.139024.
R., & Outhet, C. (2019). The Marine Plan Li, S., & Jay, S. (2020). Transboundary Marine
Partnership: Indigenous Community- Spatial Planning Across Europe: Trends
Based Marine Spatial Planning. Marine and Priorities in Nearly Two Decades of
Policy, 103510, 1-12. https:// Project Work. Marine Policy, 118, 1-10.
doi.org/10.1016/j.marpol.2019.04.014.
https://doi.org/10.1016/
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten j.marpol.2020.104012.
Jepara. (2019). Jumlah Kunjungan
Wisatawan Tahun 2019. http:// Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J.
disparbud.jepara.go.id/wp-content/ (2014). Qualitative Data Analysis: A Meth-
uploads/sites/72/2020/01/Statistik- ods Sourcebook. Eds. 3. USA: Sage Publica-
2019.pdf. tions, Inc.
57
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
58
Jurnal Litbang Vol. 18 No. 1 Bulan Juni 2022 Hal 47-60
BIODATA PENULIS
Nanditya Putri Destyananda, lahir pada tanggal
25 Desember 1996 di Kabupaten Jombang.
Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik dari Uni-
versitas Airlangga. Saat ini melanjutkan studi
pada Program Studi Magister Kebijakan Publik,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universi-
tas Airlangga.
59
Perencanaan pengembangan kawasan pesisir …. Destyananda, Suaedi, & Setijaningrum
60