Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi
Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi
Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi
Tony Salurante
Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta
email: tony.salurante@sttsetia.ac.id
ABSTRACT: Christian Worldview is an approach that sees Christianity as a whole and interrelated one
another. Worldview which how a person looks at the world where it to be a center of human worldview
affects all human culture, behavior, and belief. Worldview is fundamentals but is not easy to understand.
This research describes a relationship that has implications for the way the church takes mission. The
changing world of modernity caused the Christian worldview becomes an anti-thesis of the secular
worldview and other religions. This problem becomes a conflict of various ideas and believes that
influences and conquers one another. One side of the church is between influences, on the other hand the
church is called to reveal His truth. These problematics has arisen been since the Middle Ages when the
philosopher who pioneered the teachings of humanism, reinaisance and enlightenment. The objective of
this research is to introduce Christian philosophical concepts as a way how the church sees the various
views of life of others. So that the church can distinguish wisely and know the values that influence other
worldviews. Through this research will stimulate the church to realizes his calling as a church more
effectively. By utilizing a philosophical-systematic approach, it produces answers to the questions of this
study. A Christian worldview approach encourages the church to state the truth in every aspect of life and
provides an important perspective for the church in the modern age to become an instrument of God's
mission.
Kata Kunci: Worldview, Christian Worldview, Church’s Calling, God’s Mission, Church’s Mission
ABSTRAK: Wawasan Dunia Kristen merupakan sebuah pendekatan yang melihat kekristenan sebagai
suatu kesatuan utuh yang saling terkait. Wawasan dunia merupakan cara pandangan seseorang melihat
dunia dimana pusat dari wawasan dunia itulah yang mempengaruhi seluruh budaya manusia. Hal
fundamental ini tidak mudah dipahami namun ia mengendalikan cara hidup manusia. Penelitian ini
menjelaskan relasi yang memiliki implikasi kepada cara gereja bermisi. Di tengah dunia modern yang
semakin berubah membuktikan bagaimana wawasan dunia Kristen menjadi anti tesis dari wawasan dunia
sekular dan agama lain. Masalah ini menjadi sebuah konflik dari berbagai ide dan kepercayaan yang saling
mempengaruhi. Satu sisi gereja berada di antara pengaruh-pengaruh, di sisi lain gereja terpanggil untuk
menyatakan kebenaran-Nya. Masalah besar ini muncul sejak abad pertengahan dimana para filusuf yang
mempelopori ajaran-ajaran humanism, reinaisance dan pencerahan. Tujuan dari penelitian ini adalah
memperkenalkan konsep filosofis Kristen sebagai cara pandangan gereja menilai berbagai pandangan hidup
orang lain. Sehingga gereja dapat membedakan dan mengetahui nilai-nilai yang mempengaruhi wawasan
dunia lain. Dengan cara memanfaatkan pendekatan filosof-sistematis maka menghasilkan jawaban dari
pertanyaan dari penelitian ini. Pendekatan dengan Wawasan Dunia Kristen mendorong gereja untuk
menyatakan kebenaran di setiap aspek kehidupan dan memberikan perspektif yang penting bagi gereja di
abad modern sekarang untuk menjadi alat misi Tuhan.
Kata Kunci: Wawasan Dunia, Wawasan Dunia Kristen, Panggilan Gereja, Misi Allah, Misi Gereja
Article History: Submitted: 03 Oktober 2020 Revised: 11 Januari 2021 Accepted: 27 Januari 2021
T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 17
saja. Gereja sejatinya memiliki karakter Allah. Misi gereja yang memahami wawasan dunia Kristen akan
yang setia kepada ajaran Alkitab yang komprehensif. kokoh dan misinya lebih efektif dan luas.
Bosch menjelaskan pemahaman bermisi pada dasar-
nya bukan sekedar memenangkan jiwa namun juga HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha menghadirkan nilai-nilai kebenaran. Gereja
yang hanya menekankan satu pemahaman misi cen- Sekilas tentang Kekristenan sebagai Wawasan
derung tidak kontekstual dan efektif. Triastanti dkk Dunia
(2020, p. 15) mengungkapkan bahwa bila misi dila- Perkembangan konsep kekristenan sebagai
kukan tanpa berkontekstual dengan budaya setempat wawasan dunia dalam kekristenan mulai mengalami
akan mengalami banyak persoalan dalam menyata- perhatian lebih jauh dalam kurun waktu 1 abad
kan kebenaran Injil. Misi gereja sebagai tugas orang terakhir. Tidak dapat disebutkan literatur atau bukti
percaya juga perlu mengekspresikan nilai-nilai kera- yang kuat teolog siapa yang pertama mengadopsi
jaan Allah yang terkandung didalamnya. Misi gereja bahasa Jerman ini. Namun memasuki abad ke 20 telah
adalah esensi dilihat dari sudut pandangan Allah un- memberi dorongan kekristenan untuk meresponi
tuk memanggil orang-orang untuk menunjukkan jati berbagai pandangan-pandangan filsuf liberal yang
diri. Membentuk wawasan dunia Kristen yang mem- mulai menawarkan sesuatu yang berbeda dan ber-
pengaruhi setiap budaya akan mendorong terciptanya bahaya bagi ajaran-ajaran gereja. Wawasan dunia
kehidupan baru yang membawa shalom. Pertanyaan Kristen menjadi sebuah konsep yang penting untuk
utama dalam artikel ini adalah bagaimana Gereja dirumuskan dalam rangka menjawab pandangan-
modern memahami wawasan dunia Kristen sebagai pandangan yang cenderung berten-tangan dengan
konsep yang alkitabiah dan komprehensif untuk pemahaman dari Alkitab. Situasi ini telah disadari
memperlengkapi gereja dalam memenuhi panggilan- gereja sedini mungkin, kekristenan menghadapi
nya di dunia dengan efektif? bahaya serius karena dua sistem kehidupan yaitu
modernitas membangun pandangannya sendiri
METODE (Kuyper, 2013, p. 3).
Artikel ini menggunakan studi literatur inter- Situasi yang berkembang dan budaya yang
disipliner dengan menggunakan pendekatan filosofis berubah mendorong James Orr bersumbangsih pe-
sistematika. Metode filosofi sebagai pendekatan mikiran untuk menjawab perubahan pada zamannya.
untuk menyingkapkan pandangan filosofis secara Tepatnya untuk memberikan respons terhadap
rasional dan kritis tentang pertanyaan-pertanyaan ke- pandangan pasca-pencerahan yang telah mendomina-
hidupan yang paling penting untuk memperoleh si negara-negara di barat. Bukunya berjudul The
pengetahuan dan kebijaksanaan tentangnya. Dalam Christian View of God and the World terbit pada
konteks ini pendekatan filsafat membantu untuk me- tahun 1894. Pertama-tama disampaikan dalam Kerr
lihat bentuk wawasan dunia yang benar dan dibenar- Lecture 1891.
kan secara rasional (Moreland & Craig, 2017, p. 15). Pada tahun 1886 Joan Kerr menyumbangkan
Kemudian pendekatan sistematika bagi kaum Evan- 3.000 poundsterling untuk Sinode Skotlandia United
gelikal merupakan studi tentang apa yang diajarkan Presbyterian untuk mendukung serangkaian ceramah
Alkitab tentang tema tertentu (Smith, 2016, p. 139). tentang sejarah Kristen, etika, doktrin, dan pandangan
Wawasan dunia Kristen bukanlah sebuah ajaran dunia. James Orr diberikan tugas sebagai pengajar
namun sebuah konsep yang terdiri dari keseluruhan dan buku berjudul The Christian View of God and the
ajaran-ajaran dalam firman Tuhan yang saling terkait World diterbitkan sebagai transkrip dari seri kuliah.
dan memiliki relasi yang kuat. Tesis artikel ini adalah Kuliah Orr mencakup topik-topik seperti pandangan
dunia Kristen umum, alternatif untuk Kristen,
T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 19
sebagai pandangan yang mencakup semua tentang nia. Sire menyebut hal tersebut sebagai “fundamental
kedaulatan Tuhan, sebuah 'wawasan dunia' (sebuah orientation of the heart” yang berfungsi menjadi
konsep yang dia pinjam dari James Orr) yang mem- fondasi dimana "kita hidup dan bergerak dan
bentuk sikap orang percaya terhadap dunia dan yang memiliki keberadaan kita (Sire, 2015, p. 20).
memberinya pandangan Kristen yang khas tentang Wawasan dunia Biblikal dimulai dengan
semua bidang: baik intelektual, budaya, politik, atau pengakuan bahwa sebelum kejauhan, seluruh ciptaan
ilmiah. adalah baik karena Allah itu baik. Kejadian 1 menjadi
Pemikiran ini, tentu saja, telah memberikan bagian penting bahwa yang pencipta seluruh isi dunia
kerangka kerja bagi banyak keterlibatan orang adalah Allah, Allah dalam Akitab telah menciptakan
Kristen evangelikal dengan masalah budaya dan seisi dunia yang berinkarnasi menjadi Kristus yang
politik setiap zaman. Dua teolog tersebut berusaha adalah Tuhan. Sumber satu-satunya kebaikan di dunia
meyakinkan bagaimana intelektual Injil sebuah an- ini, karena Ia adalah yang awal dan realitas utama
tithesis dari modernism dengan akal budi. Usaha yang ditentukan oleh sifat dan karakter Allah (Sire,
untuk membentuk wawasan dunia sebagai sebuah 2015, p. 75). Narasi penciptaan dalam kitab kejadian
intelektual juga harus dilakukan dengan hati-hati, jika mengajarkan fondasi utama bagi kehidupan manusia
tidak akan menjadi sebuah kerja keras intelektual untuk apa manusia dicipta (bdk. Mzm 19 dan Rm. 8).
tidak pernah dengan sendirinya menghasilkan gereja Manusia harus memahami dirinya sendiri dalam 2
yang sehat. Kadang-kadang, pada kenyataannya, fase: sebelum kejatuhan dan sesudah kejatuhan. Allah
mengejar pembelajaran telah menjadi cara untuk adalah pencipta merupakan oknum yang sama dalam
melarikan diri dari klaim Injil atau persyaratan hukum Injil Yohanes 1. Konsep ini menjadi sebuah penga-
Allah (Noll, 1994, p. 43). Noll sebenarnya tidak kuan yang penting bahwa Allah telah ada sebelum
sepenuhnya mengkritik cara-cara para teolog yang dunia dijadikan dan Ia transeden, telah berinkarnasi
mebela ajaran kekristenan, ia sedang mengingatkan (Rm. 1:3-4) dan mati menebus manusia. Teisme
bahwa tugas ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan historis dalam kekristen memiliki sifat tritarian.
kecerdasan gereja selama di dunia. Kebenaran menegaskan implikasi utama bahwa Allah
Dengan memperhatikan ide Wolter akan Anak dan Roh Kudus bersama dengan Allah Bapa
menjadikan kritik tersebut diterima dengan tepat. memiliki eksistensi yang sama. Goheen dan Barto-
Manusia memiliki keyakinan dasar yang membentuk lomew menegaskan bahwa wawasan dunia Kristen
konsep dan gambaran tentang kehidupan masa depan yang sejati dimulai dari pemahaman Trinitarian
yang mampu mempengaruhi tindakan dan karakter- bahwa hanya ada satu Allah dalam 3 oknum yang
nya sampai pada taraf tertentu, manusia yang tidak pusatnya ada dalam Yesus (Goheen & Bartolomew,
memahami konsep wawasan dunianya cenderung 2008, p. 23). Konsep ini bukanlah ajaran tentang tiga
mudah terpengaruh dengan perubahan dan tidak kon- Allah (triteisme), Monarkisme, Sabelianisme, Aria-
sisten. (Wolters, 2005, p. 5). Konsisten pada setiap nisme. Ada tiga karakter dalam Misi penyelamatan
ajaran dalam Alkitab menjadi dasar terbentuknya Allah yang perlu diamati setiap manusia bahwa ke-
wawasan dunia Kristen adalah kunci dari wawasan selamatan bersifat progresif, keselamatan adalah
kehidupan yang alkitabiah. Pemahaman ini mempe- pemulihan, keselamatan itu komprehensif (Goheen &
ngaruhi cara membaca setiap orang percaya dalam Bartolomew, 2008, pp. 51–53).
memperlengkapi filosofi dan budaya Kristen yang Lebih lanjut Goheen dan Bartolomew me-
sesuai dengan konteks. Secara normatif maka wawa- negaskan 4 peristiwa penting (dari 2 perisitwa yang
san dunia Kristen menyediakan perspektif tentang telah dijelaskan dalam paragraf ini) yang menjadi
bagaimana dunia ini sekaligus menjadi petunjuk yang presuposisi yang membentuk wawasan dunia Kristen:
mengarahkan manusia bertindak di tengah-tengah du- Raja memilih Israel, Kedatangan Sang Raja, Pembe-
T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 21
konteks orang percaya masing-masing dalam bingkai meluas dalam satu sistem kehidupan, dan Calvinisme
wawasan dunia Kristen (Goheen & Bartolomew, tidak menghabiskan segenap energinya dalam kon-
2008, p. 5). Dengan demikian wawasan dunia Kristen struksi dogmatis belaka, namun menciptakan dan
yang dipercaya oleh gereja bukan hanya tentang membangun sebuah konstruksi wawasan dunia
struktur intelektual dan rasional belaka yang mengisi (Kuyper, 2013, p. 205). Kristus menjadi pusat dari
pemahaman, namun bekerja untuk mempengaruhi wawasan dunia Kristen yang diperlukan oleh wawa-
setiap aspek dalam budaya, pendidikan tutur kata dan san dunia lain disekitar kita dengan demikian nampak
pikiran manusia bahkan ekonomi. tugas utama gereja untuk menyatakan nilai-nilai yang
Memahami pandangan dunia bukanlah tugas menyatu dalam konsep wawasan dunia Kristen ke-
yang mudah dan menjelaskan pandangan dunia ter- pada orang di sekitar kehidupan dimana gereja berada
tentu merupakan tantangan besar karena keragaman saat ini.
luas yang ada dalam setiap pandangan dunia. Salah Setiap orang percaya telah dipanggil keluar
satunya karena beresiko menjadi definitif atau pres- dan dipersatukan dalam persekutuan dengan Kristus.
kriptif. Namun, secara heuristik menetapkan para- Gereja memiliki panggilan untuk menjadi utusan
meter pandangan dunia berfungsi untuk menerangi Allah di tengah bumi. Fungsi dan tugasnya mem-
dan membatasi keyakinan, nilai, prinsip, dan bahkan punyai hubungan yang erat dengan rencana kese-
perilaku tertentu. Melakukan hal itu juga dapat lamatan Allah bagi dunia yang telah tercemar dengan
membantu dalam era pasca-Kristen, postmodern, atau dosa. Kondisi ini bukan saja mengakibatkan rusaknya
bahkan pasca-sekuler di mana kepercayaan agama hubungan manusia dengan Allah tetapi seluruh per-
dan sekuler dari berbagai jenis memegang kendali di buatan yang dilakukan manusia adalah jahat. Antro-
ranah publik (Valk, 2012, p. 161). Penjelasan singkat polog-teolog Paul Hiebert memaknai wawasan dunia
dari beberapa teolog reformed-evangelikal menjadi sebagai sebagai sebuah kosnsep dasar dari sistem
penting, melaluinya dapat menunjukkan bagaimana kognitif, afektif, dan evaluatif yang dibuat sekelom-
konseptual filosofis biblikal yang mempunyai antitesi pok orang tentang sifat sesuatu, dan yang mereka gu-
dengan wawasan dunia lain yang juga terus berkem- nakan untuk mengatur hidup mereka (Hiebert, 2008,
bang sampai zaman ini. Thompson mengatakan bah- p. 15). Wawasan dunia menjadi sebuah kerangka
wa pandangan dari kaum Reformed merupakan cara kerja konseptual yang sudah menjadi sebuah budaya
membangun iman Kristen yang berlawanan dengan atau "gambar atau peta realitas" dari kerangka kon-
iman karena dibangun di atas fondasi asing (Thom- septual maka terjadi penggabungan, baik secara im-
son, 2012, p. 191), tidak berlebihan jika Gereja plisit maupun disadari.
berhutang budi kepada para Reformator terkenal Pandangan serupa menjelaskan wawasan du-
karena menyediakan karya-karya komprehensif yang nia sebagai segala sesuatu yang dipahami atau di-
digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan percaya oleh seseorang atau sekelompok orang ten-
Alkitab pandangan dunia (Lanier, 2010, p. 23). tang dunia yang terdiri banyak variasi individu
(Richard E. Trull, 2015, p. 433). Pandangan dunia
Panggilan Gereja yang Berwawasan Dunia dibentuk oleh banyak sistem dalam suatu budaya
Kristen sosial, fisika, biologis, spiritual, dan pribadi. Hiebert
Penjelasan singkat wawasan dunia Kristen menyimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat
menunjukkan kebenaran fundamental bagi kekris- antara aspek moral, kognitif maupun afektif manusia
tenan yang bisa menguatkan panggilan gereja di du- yang dipengaruhi susunan kepercayaannya. Dalam
nia di setiap zaman secara khusus misi gereja. Pema- kerangka seperti itu ia mengidentifikasi 6 fungsi dari
haman ini sudah lama dipikirkan oleh para teolog. wawasan dunia: 1) Menyediakan peta realitas yang
Calvinisme tidak berhenti pada tatanan gereja, tetapi menyusun persepsi tentang realitas dan panduan hi-
T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 23
dipahami dengan arti katanya yaitu diutus. Sempitnya Seterusnya, gereja yang menjadi saksi dalam
pemahaman kata misi telah banyak menuai kritik dari dunia adalah agen misi Allah. Namun konsep tersebut
para teolog setelah zaman kolonialisasi berakhir. tidak boleh direduksi hanya sekedar untuk melakukan
Memberitakan kabar baik (euangelion) dan meng- ekspansi wilayah dan memenangkan jiwa. Menjadi
hadirkan nilai-nilai kerajaan Allah di zaman Yesus saksi pun bukan berarti hanya melakukan verbal ar-
frasa “kabar baik” merujuk kepada pengertian pro- tikulasi tentang Injil, gereja diajak menghidupi nilai-
klamasi publik dari agenda yang tidak biasa, secara nilai dari Injil tersebut (Wolters, 2005, p. 130). Di-
khusus dalam konteks Romawi. Dimana pengertian samping itu, banyak gereja di era post-colonialisme
ini dekat dengan pengumuman kemenangan militer bermisi dengan mendasari ayat-ayat tertentu saja
yang menggembirakan, kelahiran anak Kaisar atau tidak melihat dengan luas agenda yang diberikan
penobatan yang membawa era baru perdamaian Allah kepada Gereja sejak Kitab Kejadian sampai
(Flemming, 2013, pp. 62–63). Menginjili dan menya- Wahyu. Ini salah satu bukti gereja belum meng-kait-
takan kabar baik menjadi misi yang satu dalam kan pemahaman konsep ajaran dalam Alkitab sebagai
wawasan dunia Kristen dan ini merupakan esensi wawasan dunianya. Tuhan telah menciptakan gereja
panggilan orang percaya di semua aspek kehidupan dan menugaskan gereja untuk tujuan-Nya. Sekalipun
dan waktu baik secara global maupun lokal (Salu- panggilan tersebut dijelaskan bagi setiap orang
rante, 2020). percaya di dalam Kitab Suci, namun senantiasa perlu
Lebih lanjut dalam surat kepada jemaat di melakukan kalibrasi ulang dalam prosesnya, wawa-
Roma (lih. Roma 12: 1-2), Paulus menegaskan gereja san dunia Kristen adalah kompas bagi gereja yang
untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi akurat.
berubahlah dengan pembaharuan budinya. Gereja Gereja terdiri dari orang-orang yang telah
disepanjang abad dan konteks memiliki mandat yang ditebus Allah (Ti. 2:11-14) dan persekutuan dari
sama untuk senantiasa mampu berubah dan mengu- ciptaan baru dalam Tuhan (2 Kor. 5:17). Gereja
bah. Dengan melihat kekristenan sebagai sebuah dalam bermisi perlu mengerti gambaran besar dari
sistem kehidupan gereja akan mampu mengidenti- Sejarah Keselamatan Allah, dalam konteks ini fokus
fikasi perbedaan dengan cermat berbagai budaya gereja perlu memperhatikan juga melihat “Dari
maupun kebiasaan kelompok lain di dunia sekuler. partikularitas tindakan Tuhan dalam kisah Yesus
Secara langsung posisi seperti tersebut akan membuat hingga kedatangan Kerajaan Tuhan secara universal.”
tugas panggilan gereja lebih efektif, memiliki pema- (Bauckham, 2003, p. 10). Bauckham ingin menjelas-
haman misi yang luas dan komprehensif (Goheen & kan setiap pelayanan yang dilakukan Yesus selalu
Bartolomew, 2008, p. 27.). Dengan tegas Hunter terkait dengan rencana kekal Allah mengutus Kristus.
nyatakan: “Jika Anda (gereja) berpegang pada nilai- Melalui inkarnasinya meneguhkan Kerajaan Allah
nilai yang benar dan jika Anda berpikir secara kristen dengan ajaran-ajaran dan menyatakan kehendak
dengan pandangan dunia Kristen yang memadai, Allah. Melalui kematian-Nya Ia telah mengalahkan
Anda dapat mengubah dunia.” (Hunter, 2010, p. 17). kuasa iblis dan konsekuensi dari kejatuhan manusia
Kehadiran gereja adalah untuk menghadirkan shalom ke dalam dosa, peristiwa ini telah menghadirkan ke-
dan membawa jiwa-jiwa kepada Allah, keduanya me- rajaan Allah di dunia Kerajaan-Nya belum sepenuh-
rupakan tugas penting yang tidak terpisahkan. Misi nya nampak. Namun pada kedatangan-Nya yang
yang mengabaikan penginjil berarti menghilang inti kedua Kerajaan Allah akan hadir dalam kepenuhan-
dari panggilan gereja, namun gereja juga harus me- nya dan kuasa Iblis akan sepenuhnya hilang.
refleksikan inkarnasi kebangkitan Kristus di tengah- Gereja yang telah dibentuk oleh Yesus berada
tengah kehidupannya. dalam masa antara ini. Gereja memiliki peran dalam
perbuatan dan perkataan yang terpanggil untuk me-
DAFTAR RUJUKAN
Anderson, T. J., Clark, W. M., & Naugle, D. K. Hunter, J. D. (2010). To Change The World: The
(2017). An Introduction to Christian Irony, Tragedy, and Possibility of
Worldview: Pursuing God’s Perspective in a Christianity in the Late Modern World.
Pluralistic World. Apollos. Oxford University Press.
Bauckham, R. (2003). Bible and Mission: Christian Kuyper, A. (1931). Lectures on Calvinism.
Witness in a Postmodern World. Baker Eerdmans.
Academic. Kuyper, A. (2013). Ceramah-ceramah Mengenai
Beale, G. K. (2004). The temple and the Chruch’s Calvinisme (2nd ed.). Momentum.
Mission: A Biblical Theology of the Dwelling Lanier, D. N. (2010). Twenty-Somethings In The
Place of God. InterVarsity. Church: The Impact Of A Biblical Worldview
Bratt, J. D. (1998). Abraham Kuyper: A Centennial Study. Asbury Theological Seminary.
Reader (J. D. Bratt, Ed.). Eerdmans. Maleachi, M. A., & Yohanes, H. (2020). Kehadiran
Flemming, D. (2013). Recovering The Full Mission Tuhan di Tengah Umat-Nya: Dari Penciptaan
of God: A Biblical Perspective On Being, ke Penciptaan yang Baru. Verita: Jurnal
Doing and Telling. IVP Academic. Teologi Dan Pelayanan, 19(1), 11–24.
Goheen, M. W., & Bartolomew, C. B. (2008). Living https://doi.org/10.36421/veritas.v19i1.361
at the Crossroads: An Introduction to Moreland, J. P., & Craig, W. L. (2017). Philosophical
Christian Worldview. Baker Academic. Foundations for a Christian Worldview (2nd
Hiebert, P. G. (2008). Transforming Worldviews: An editio). IVP Academic.
Anthropological Understanding of How Nash, R. H. (2000). Konflik Wawasan Dunia.
People Change. Baker Academic. Momentum.
T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 25
Naugle, D. K. (2010). Worldview: The History of Journal of Spiritual Formation and Soul
Concept. Eerdmans. Care, 11(1), 53–73.
Noll, M. A. (1994). The Scandal of the Evangelical https://doi.org/10.1177/1939790917753171
Mind. Eerdmans. Sire, J. W. (2015). Naming the Elephant: Worldview
Objantoro, E. (2018). Religious Pluralism and as a Concept. IVP Academic.
Christian Responses. Evangelikal: Jurnal Smith, K. G. (2016). Writing & Research: A Guide
Teologi Injili Dan Pembinaan Warga for Theological Students. Langham Global
Jemaat, 2(1), 1–9. Library.
https://doi.org/10.46445/ejti.v2i1.94 Sumarto, Y. (2019). Tinjauan Teologis Tentang
Orr, J. (1939). Christian View of God and the World. Ibadah Bagi Pelaksanaan Misi Allah. Jurnal
Christian Classics Ethereal Library. Jaffray, 17(1), 57–72.
Packer, J. I., & Parrett, G. A. (2013). Return to https://doi.org/10.25278/jj.v17i1.312
Catechesis: Lessons from the Great Thomson, A. (2012). Worldview: Some Unanswered
Tradition. In Renewing the Evangelicall Questions. Journal of Education and
Mission (pp. 111–133). Eerdmans. Christian Belief, 16(2), 179–194.
Richard E. Trull, J. (2015). Discerning worldviews: https://doi.org/10.1177/20569971120160020
Pedagogical models for conceptualizing 4
worldview distances. Missiology: An Triastanti, D., Ndiy, F. P., & Harming, H. (2020).
International Review, 43(4), 429–441. Strategi Misi Lintas Budaya Berdasarkan
https://doi.org/10.1177/0091829615595830 Kisah Para Rasul 1:8. Jurnal Teologi
Salurante, T. (2020). Berteologi Global dan Bermisi Kontekstual Indonesia, 1(1), 15.
dalam Konteks: Sebuah Usulan Valk, J. (2012). Christianity through a Worldview
Kontekstualisasi Kekristenan Masa Kini. Lens. Journal of Adult Theological
Ephigraphe, 4(2), 225–235. Education, 9(2), 158–174.
Setran, D. (2018). From Worldview to Way of Life: Wolters, A. M. (2005). Creation Regained: Biblical
Forming Student Dispositions toward Human Basics for a Reformational Worldview.
Flourishing in Christian Higher Education. Eerdmans.