Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat

ISSN 2548-7868 (print), 2548-7558 (online)


Availabel at https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI/
DOI: https://doi.org/10.46445/ejti.v5i1.328

Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi

Tony Salurante
Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta
email: tony.salurante@sttsetia.ac.id

ABSTRACT: Christian Worldview is an approach that sees Christianity as a whole and interrelated one
another. Worldview which how a person looks at the world where it to be a center of human worldview
affects all human culture, behavior, and belief. Worldview is fundamentals but is not easy to understand.
This research describes a relationship that has implications for the way the church takes mission. The
changing world of modernity caused the Christian worldview becomes an anti-thesis of the secular
worldview and other religions. This problem becomes a conflict of various ideas and believes that
influences and conquers one another. One side of the church is between influences, on the other hand the
church is called to reveal His truth. These problematics has arisen been since the Middle Ages when the
philosopher who pioneered the teachings of humanism, reinaisance and enlightenment. The objective of
this research is to introduce Christian philosophical concepts as a way how the church sees the various
views of life of others. So that the church can distinguish wisely and know the values that influence other
worldviews. Through this research will stimulate the church to realizes his calling as a church more
effectively. By utilizing a philosophical-systematic approach, it produces answers to the questions of this
study. A Christian worldview approach encourages the church to state the truth in every aspect of life and
provides an important perspective for the church in the modern age to become an instrument of God's
mission.

Kata Kunci: Worldview, Christian Worldview, Church’s Calling, God’s Mission, Church’s Mission

ABSTRAK: Wawasan Dunia Kristen merupakan sebuah pendekatan yang melihat kekristenan sebagai
suatu kesatuan utuh yang saling terkait. Wawasan dunia merupakan cara pandangan seseorang melihat
dunia dimana pusat dari wawasan dunia itulah yang mempengaruhi seluruh budaya manusia. Hal
fundamental ini tidak mudah dipahami namun ia mengendalikan cara hidup manusia. Penelitian ini
menjelaskan relasi yang memiliki implikasi kepada cara gereja bermisi. Di tengah dunia modern yang
semakin berubah membuktikan bagaimana wawasan dunia Kristen menjadi anti tesis dari wawasan dunia
sekular dan agama lain. Masalah ini menjadi sebuah konflik dari berbagai ide dan kepercayaan yang saling
mempengaruhi. Satu sisi gereja berada di antara pengaruh-pengaruh, di sisi lain gereja terpanggil untuk
menyatakan kebenaran-Nya. Masalah besar ini muncul sejak abad pertengahan dimana para filusuf yang
mempelopori ajaran-ajaran humanism, reinaisance dan pencerahan. Tujuan dari penelitian ini adalah
memperkenalkan konsep filosofis Kristen sebagai cara pandangan gereja menilai berbagai pandangan hidup
orang lain. Sehingga gereja dapat membedakan dan mengetahui nilai-nilai yang mempengaruhi wawasan
dunia lain. Dengan cara memanfaatkan pendekatan filosof-sistematis maka menghasilkan jawaban dari
pertanyaan dari penelitian ini. Pendekatan dengan Wawasan Dunia Kristen mendorong gereja untuk
menyatakan kebenaran di setiap aspek kehidupan dan memberikan perspektif yang penting bagi gereja di
abad modern sekarang untuk menjadi alat misi Tuhan.

Kata Kunci: Wawasan Dunia, Wawasan Dunia Kristen, Panggilan Gereja, Misi Allah, Misi Gereja

Article History: Submitted: 03 Oktober 2020 Revised: 11 Januari 2021 Accepted: 27 Januari 2021

PENDAHULUAN nusia memahami wawasan dunianya sendiri. Wa-


Setiap manusia memiliki wawasan dunia-nya wasan dunia (worldview) adalah susunan keyakinan
sendiri. Wawasan dunia adalah visi serta cara hidup tentang dunia yang membentuk seluruh pemikiran
manusia yang fundamental. Namun tidak setiap ma- manusia yang mampu mempengaruhi kebiasaan

16 Volume 5, Nomor 1, Januari 2021


manusia secara sadar maupun tidak (Naugle, 2010, p. juga sekarang Aku mengutus kamu.” Allah tidak
17). Wawasan dunia meru-pakan bentuk dasar dari pernah mengutus orang percaya ke air yang tenang.
sistem keyakinan yang terdiri nilai-nilai atau ide-ide Selama Gereja di dunia ia akan selalu berada pada
yang mempengaruhi cara berpikir sampai tindakan masa peperangan dengan ilah zaman. Zaman ini men-
manusia (Wolters, 2005, p. 2). Sekalipun istilah dorong Gereja untuk terus menganalisa setiap wa-
wawasan dunia dalam dunia filosofi memiliki arti wasan dunia disekitarnya. Konteks pluralisme akan
yang luas. Para teolog Injili yang memperkenalkan membawa pada konflik wawasan dunia yang tidak
pendekatan ini seperti James Orr, Abraham Kuyper terhindari. Sekalipun dalam pendekatan ini tidak se-
dan Herman Dooyeweerd menyakini bahwa wawasan penuhnya dapat memberikan jalan keluar tentang
dunia bisa dipahami sebagai sebuah konseptual yang pendekatan misi dalam dunia pluralis zaman seka-
tidak bertentangan dengan iman Kristen. rang, melaluinya membawa aktualisasi misi gereja
Di tengah konteks dunia yang global dan lebih efektif (Sire, 2015, p. 159.). Objantoro mencoba
pluralis seperti Indonesia maka benturan berbagai memberi usulan terkait dengn gagasan bagi masalah
wawasan dunia yang saling bertolak belakang tidak pemahaman pluralisme bagi kekristenan di Indonesia
terhindarkan. Nash menggambarkan situasi seperti ini (Objantoro, 2018, pp. 1–9). Namun pluralisme bisa
sebagai pertemuan yang akan membawa kepada juga dilihat sebagai bukan masalah melainkan ke-
konflik (Nash, 2000, p. 13). Ketika konflik tersebut sempatan bagi gereja menyatakan kebenaran. Usaha
terjadi maka wawasan dunia yang kuatlah yang dapat memahami kekristenan sebagai konsep wawasan du-
menaklukkan pikiran seseorang. Ini satu faktor yang nia menjadi begitu signifikan bagi gereja yang hidup
menyebabkan ada orang-orang mudah berubah yang di tengah keberagaman.
tidak konsisten dalam kehidupannya. Dengan menya- Ketika wawasan dunia seseorang tidak kuat
dari dunia ini penuh dengan berbagai wawasan dunia (jelas) maka mereka akan dipengaruhi secara oleh
Sire meyakinkan bahwa kekristenan bukan sekedar berbagai wawsan dunia dalain yang lebih kuat (do-
ajaran dogma namun juga suatu keutuhan dari ber- minan) di sekitarnya. Abraham Kuyper pernah ber-
bagai presaposisi yang harus dipegang oleh setiap kata: “Tidak ada satu inci dalam ruang kehidupan
orang percaya dan itulah konsep dasar yang akan manusia di mana Kristus yang berdaulat atasnya tidak
mempengaruhi cara kita hidup (Sire, 2015, pp. 70- berseru: “itu milik-Ku!” (Bratt, 1998, p. 488). Gereja
95.). Ini semua yang dimaksud dengan melihat teistik akan selalu berada diberbagai konteks yang tidak
Kristen sebagai suatu wawasan dunia. Artinya wawa- mungkin untuk menghindari konflik namun gereja
san dunia Kristen percaya akan keberadaan satu Allah harus menjadi terang dan garam dunia (Mat. 5:14-16).
yang maha kuasa dan berpribadi (Nash, 2000, p. 47). Itulah sebabnya konsep wawasan dunia Kristen me-
Segala usaha untuk membuat kita hidup berdam- miliki implikasi terhadap misi gereja yang relevan.
pingan dengan sesama ciptaan lain akan menghadapi Dengan cara seperti itu orang Kristen berpartisipasi
masalah. Penyebabnya karena tidak semua wawasan dalam menghidupkan kebenaran Kitab Suci, terlibat
dunia dari kepercayaan lain memiliki konsep yang dalam narasi alkitabiah, menjadi saksi, membentuk
semuanya sama. Konsekuensinya, Gereja masih terus komunitas, ini merupakan cara strategis yang de-
berhadapan dengan berbagai filosofi yang terpenga- ngannya wawasan dunia Kristen secara bertahap dija-
ruh ajaran-ajaran dari renaisans, pencerahan maupun lin ke dalam struktur kehidupan (Setran, 2018, p. 61).
naturalisme-humanisme. Dalam konteks yang penuh Akan tetapi pemahaman Misi di Indonesia
tantangan gereja modern diutus untuk menyatakan banyak dipengaruh zaman kolonialisme, bermisi sa-
kebenaran Allah dalam sebuah konsep yang utuh. ngat identik dengan penaklukan wilayah dan pengin-
Sebagaimana Yesus berkata dalam Yohanes jilan saja. Akibatnya panggilan gereja erat kaitannya
20:21 “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian memenangkan jiwa dan pengutusan orang tertentu

T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 17
saja. Gereja sejatinya memiliki karakter Allah. Misi gereja yang memahami wawasan dunia Kristen akan
yang setia kepada ajaran Alkitab yang komprehensif. kokoh dan misinya lebih efektif dan luas.
Bosch menjelaskan pemahaman bermisi pada dasar-
nya bukan sekedar memenangkan jiwa namun juga HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha menghadirkan nilai-nilai kebenaran. Gereja
yang hanya menekankan satu pemahaman misi cen- Sekilas tentang Kekristenan sebagai Wawasan
derung tidak kontekstual dan efektif. Triastanti dkk Dunia
(2020, p. 15) mengungkapkan bahwa bila misi dila- Perkembangan konsep kekristenan sebagai
kukan tanpa berkontekstual dengan budaya setempat wawasan dunia dalam kekristenan mulai mengalami
akan mengalami banyak persoalan dalam menyata- perhatian lebih jauh dalam kurun waktu 1 abad
kan kebenaran Injil. Misi gereja sebagai tugas orang terakhir. Tidak dapat disebutkan literatur atau bukti
percaya juga perlu mengekspresikan nilai-nilai kera- yang kuat teolog siapa yang pertama mengadopsi
jaan Allah yang terkandung didalamnya. Misi gereja bahasa Jerman ini. Namun memasuki abad ke 20 telah
adalah esensi dilihat dari sudut pandangan Allah un- memberi dorongan kekristenan untuk meresponi
tuk memanggil orang-orang untuk menunjukkan jati berbagai pandangan-pandangan filsuf liberal yang
diri. Membentuk wawasan dunia Kristen yang mem- mulai menawarkan sesuatu yang berbeda dan ber-
pengaruhi setiap budaya akan mendorong terciptanya bahaya bagi ajaran-ajaran gereja. Wawasan dunia
kehidupan baru yang membawa shalom. Pertanyaan Kristen menjadi sebuah konsep yang penting untuk
utama dalam artikel ini adalah bagaimana Gereja dirumuskan dalam rangka menjawab pandangan-
modern memahami wawasan dunia Kristen sebagai pandangan yang cenderung berten-tangan dengan
konsep yang alkitabiah dan komprehensif untuk pemahaman dari Alkitab. Situasi ini telah disadari
memperlengkapi gereja dalam memenuhi panggilan- gereja sedini mungkin, kekristenan menghadapi
nya di dunia dengan efektif? bahaya serius karena dua sistem kehidupan yaitu
modernitas membangun pandangannya sendiri
METODE (Kuyper, 2013, p. 3).
Artikel ini menggunakan studi literatur inter- Situasi yang berkembang dan budaya yang
disipliner dengan menggunakan pendekatan filosofis berubah mendorong James Orr bersumbangsih pe-
sistematika. Metode filosofi sebagai pendekatan mikiran untuk menjawab perubahan pada zamannya.
untuk menyingkapkan pandangan filosofis secara Tepatnya untuk memberikan respons terhadap
rasional dan kritis tentang pertanyaan-pertanyaan ke- pandangan pasca-pencerahan yang telah mendomina-
hidupan yang paling penting untuk memperoleh si negara-negara di barat. Bukunya berjudul The
pengetahuan dan kebijaksanaan tentangnya. Dalam Christian View of God and the World terbit pada
konteks ini pendekatan filsafat membantu untuk me- tahun 1894. Pertama-tama disampaikan dalam Kerr
lihat bentuk wawasan dunia yang benar dan dibenar- Lecture 1891.
kan secara rasional (Moreland & Craig, 2017, p. 15). Pada tahun 1886 Joan Kerr menyumbangkan
Kemudian pendekatan sistematika bagi kaum Evan- 3.000 poundsterling untuk Sinode Skotlandia United
gelikal merupakan studi tentang apa yang diajarkan Presbyterian untuk mendukung serangkaian ceramah
Alkitab tentang tema tertentu (Smith, 2016, p. 139). tentang sejarah Kristen, etika, doktrin, dan pandangan
Wawasan dunia Kristen bukanlah sebuah ajaran dunia. James Orr diberikan tugas sebagai pengajar
namun sebuah konsep yang terdiri dari keseluruhan dan buku berjudul The Christian View of God and the
ajaran-ajaran dalam firman Tuhan yang saling terkait World diterbitkan sebagai transkrip dari seri kuliah.
dan memiliki relasi yang kuat. Tesis artikel ini adalah Kuliah Orr mencakup topik-topik seperti pandangan
dunia Kristen umum, alternatif untuk Kristen,

18 Volume 5, Nomor 1, Januari 2021


eksistensi keberadaan dan dosa Tuhan, dan inkarnasi dengan wawasan dunia Kristen. Wawasan dunia
Kristus. Kuliah ini bersifat percakapan (dialog) yang Kristen dapat memberikan pandangan yang konkret
bisa dimengerti bahkan yang paling berat sekalipun karena dasar dari pewahyuan Allah yang Ia sendiri
teologi. Orr adalah salah satu teolog terkemuka buka-kan dan berikan. Ia telah berkontribusi bagi teo-
Inggris dan memiliki pikiran yang inovatif yang log berikutnya untuk mendalami topik ini. Hal itu
menghasilkan sejumlah karya yang luar biasa. sebagaimana terlihat dari pemikiran Kuyper seza-
Gagasan “worldview” yang umum diguna- mannya.
kan dalam dunia filsafat agama terkait dengan istilah Konsep pemikiran tersebut menjadi lebih
dalam bahasa Jerman yaitu Weltanschauung atau luas dan mendapat perhatian setelah karya Abraham
weltansicht (“worldview”). Dilihat dari sejarahnya, Kuyper berjudul Lectures on Calvinism diterbitkan.
kata ini telah ada dalam abad ke-17 dan digunakan Sekalipun saat itu ia yang terinspirasi oleh Calvin
beberapa filusuf maupun teolog dalam kaitannya yaitu “sistem kehidupan”. Dalam pandangannya ia
dengan filsafat agama. Kata ini memiliki makna menekankan tiga hal penting yaitu hubungan manusia
sebagai suatu pandangan yang paling luas dari dengan Tuhan, manusia dan kepada dunia. Hubungan
seseorang dimana pikiran dapat mengambil sesuatu manusia dengan Tuhan adalah langsung kepada
dalam usaha untuk memahami keseluruhan secara Allah, demikian relasi dengan sesama didasari de-
bersamaan dari beberapa titik poin tententu seperti ngan pengakuan semua memiliki derajat yang sama.
filososi dan teologi (Orr, 1939, p. 35). Orr seba- Namun manusia di seluruh dunia telah berada dalam
gaimana dijelaskan Naugle menyakinkan bahwa kutukan dimana kehidupan dunia harus dihormati
iman Kristen merupakan sebuah wawasan dunia bagi dalam kemerdekaan-Nya. Dengannya manusia dalam
manusia yang paling komprehensif dalam melihat ide setiap domain, menemukan harta karun dan mengem-
dan gagasan dunia yang melaluinya berbagai budaya bangkan potensi yang tersembunyi oleh Tuhan dalam
manusia tercipta. Manusia perlu untuk membentuk alam dan kehidupan manusia (Kuyper, 1931, p. 31.).
wawasan dunia dalam level teoritis untuk mencari Kuyper melihat sifat manusia secara komprehensif
kesatuan dari pemahaman manusia tentang hidup dalam kedaulatan Allah yang menjadi inisiator per-
secara menyeluruh. Konsekuensinya, serangan-ser- tama dan bekerja senantiasa, Kristus masuk ke dalam
angan yang terjadi dari pemikiran liberal barat persekutuan dengan manusia tanpa perantaraan lain
meneguhkan Orr bahwa kekristenan tidak bisa diha- (Kuyper, 2013, pp. 16–17).
dirkan sebagai narasi yang sepotong-potong (Naugle, Bagi Kuyper pusat dari wawasan dunia
2010, p. 9). Kristen adalah Kerajaan Allah dimana gereja menjadi
Di samping itu, konsep wawasan dunia instrumen Allah dalam rangka mewujudkan wawasan
Kristen dalam sumbangsih pikiran Orr meneguh-kan dunia Allah di tengah dunia ini. Pengertian tersebut
Kristus sebagai pusat dari dunia (Orr, 1939, p. 16) menyiratkan misi gereja yang fundamental (lih. Kis
wawasan dunia Kristen adalah Kristosentris. Melalui- 1:8) untuk menjadi saksi Allah sampai ke ujung bumi.
Nya orang percaya mengerti setiap kejadian mulai Tujuan utama dari narasi alkitabiah jelas bertujuan
dari penciptaan sampai penghakiman merupakan. untuk menghadirkan kerajaan Allah yang akan dan
Realitas manusia ditafsir berdasarkan di dalam Tuhan sudah datang itu secara nyata disetiap kehidupan
berinkarnasi menjadi manusia. Dengan demikian manusia. Pemikiran Kuyper mengenai kekristenan
terbentuklah sebuah peristiwa-peristiwa yang memi- sebagai sistem kehidupan manusia yang utuh sangat
liki kaitan kepada Kristus secara langsung di dunia dipengaruhi oleh pemikiran Calvin. Dengan 'Cal-
sebagai implikasinya. Sekalipun ada wawasan dunia vinisme', Kuyper tidak berarti sistem teologis yang
lain diluar Kristen itu semua adalah potongan-po- dapat direduksi menjadi pengajaran khusus tentang
tongan yang tetap dalam kendali Allah yang berbeda predestinasi atau penebusan; dia melihatnya lebih

T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 19
sebagai pandangan yang mencakup semua tentang nia. Sire menyebut hal tersebut sebagai “fundamental
kedaulatan Tuhan, sebuah 'wawasan dunia' (sebuah orientation of the heart” yang berfungsi menjadi
konsep yang dia pinjam dari James Orr) yang mem- fondasi dimana "kita hidup dan bergerak dan
bentuk sikap orang percaya terhadap dunia dan yang memiliki keberadaan kita (Sire, 2015, p. 20).
memberinya pandangan Kristen yang khas tentang Wawasan dunia Biblikal dimulai dengan
semua bidang: baik intelektual, budaya, politik, atau pengakuan bahwa sebelum kejauhan, seluruh ciptaan
ilmiah. adalah baik karena Allah itu baik. Kejadian 1 menjadi
Pemikiran ini, tentu saja, telah memberikan bagian penting bahwa yang pencipta seluruh isi dunia
kerangka kerja bagi banyak keterlibatan orang adalah Allah, Allah dalam Akitab telah menciptakan
Kristen evangelikal dengan masalah budaya dan seisi dunia yang berinkarnasi menjadi Kristus yang
politik setiap zaman. Dua teolog tersebut berusaha adalah Tuhan. Sumber satu-satunya kebaikan di dunia
meyakinkan bagaimana intelektual Injil sebuah an- ini, karena Ia adalah yang awal dan realitas utama
tithesis dari modernism dengan akal budi. Usaha yang ditentukan oleh sifat dan karakter Allah (Sire,
untuk membentuk wawasan dunia sebagai sebuah 2015, p. 75). Narasi penciptaan dalam kitab kejadian
intelektual juga harus dilakukan dengan hati-hati, jika mengajarkan fondasi utama bagi kehidupan manusia
tidak akan menjadi sebuah kerja keras intelektual untuk apa manusia dicipta (bdk. Mzm 19 dan Rm. 8).
tidak pernah dengan sendirinya menghasilkan gereja Manusia harus memahami dirinya sendiri dalam 2
yang sehat. Kadang-kadang, pada kenyataannya, fase: sebelum kejatuhan dan sesudah kejatuhan. Allah
mengejar pembelajaran telah menjadi cara untuk adalah pencipta merupakan oknum yang sama dalam
melarikan diri dari klaim Injil atau persyaratan hukum Injil Yohanes 1. Konsep ini menjadi sebuah penga-
Allah (Noll, 1994, p. 43). Noll sebenarnya tidak kuan yang penting bahwa Allah telah ada sebelum
sepenuhnya mengkritik cara-cara para teolog yang dunia dijadikan dan Ia transeden, telah berinkarnasi
mebela ajaran kekristenan, ia sedang mengingatkan (Rm. 1:3-4) dan mati menebus manusia. Teisme
bahwa tugas ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan historis dalam kekristen memiliki sifat tritarian.
kecerdasan gereja selama di dunia. Kebenaran menegaskan implikasi utama bahwa Allah
Dengan memperhatikan ide Wolter akan Anak dan Roh Kudus bersama dengan Allah Bapa
menjadikan kritik tersebut diterima dengan tepat. memiliki eksistensi yang sama. Goheen dan Barto-
Manusia memiliki keyakinan dasar yang membentuk lomew menegaskan bahwa wawasan dunia Kristen
konsep dan gambaran tentang kehidupan masa depan yang sejati dimulai dari pemahaman Trinitarian
yang mampu mempengaruhi tindakan dan karakter- bahwa hanya ada satu Allah dalam 3 oknum yang
nya sampai pada taraf tertentu, manusia yang tidak pusatnya ada dalam Yesus (Goheen & Bartolomew,
memahami konsep wawasan dunianya cenderung 2008, p. 23). Konsep ini bukanlah ajaran tentang tiga
mudah terpengaruh dengan perubahan dan tidak kon- Allah (triteisme), Monarkisme, Sabelianisme, Aria-
sisten. (Wolters, 2005, p. 5). Konsisten pada setiap nisme. Ada tiga karakter dalam Misi penyelamatan
ajaran dalam Alkitab menjadi dasar terbentuknya Allah yang perlu diamati setiap manusia bahwa ke-
wawasan dunia Kristen adalah kunci dari wawasan selamatan bersifat progresif, keselamatan adalah
kehidupan yang alkitabiah. Pemahaman ini mempe- pemulihan, keselamatan itu komprehensif (Goheen &
ngaruhi cara membaca setiap orang percaya dalam Bartolomew, 2008, pp. 51–53).
memperlengkapi filosofi dan budaya Kristen yang Lebih lanjut Goheen dan Bartolomew me-
sesuai dengan konteks. Secara normatif maka wawa- negaskan 4 peristiwa penting (dari 2 perisitwa yang
san dunia Kristen menyediakan perspektif tentang telah dijelaskan dalam paragraf ini) yang menjadi
bagaimana dunia ini sekaligus menjadi petunjuk yang presuposisi yang membentuk wawasan dunia Kristen:
mengarahkan manusia bertindak di tengah-tengah du- Raja memilih Israel, Kedatangan Sang Raja, Pembe-

20 Volume 5, Nomor 1, Januari 2021


ritaan Kabar Baik tentang Raja dan kedatangan sang (Anderson et al., 2017, pp. 30–32). Dengan kata lain
Raja yang kedua kali. Kristus yang adalah Allah seseorang yang mampu memahami wawasan dunia
memiliki jabatan sebagai Raja yang berkuasa di bumi dengan baik akan memiliki pandangan filosofis hidup
dan di surga. Dimana pemerintahan-Nya kekal sela- yang kuat yang mampu menggerakan setiap aspek
manya. Tidak berbeda, Nash menekankan elemen- kehidupannya.
elemen seperti: Allah, realitas, pengetahuan, mora- Kedua, secara teologis konsep wawasan
litas dan umat manusia. Namun jika meneliti lebih dunia Kristen adalah salah satu cara menghindari
jauh perbedaan ini tidaklah tampak pada inti be- bentuk-bentuk ekstrem reduksionisme sikap keperca-
ritanya hanya dari permukaan saja (Nash, 2000, pp. yaan atas ekstrem ajaran tertentu. Sikap tersebut
47–74). Gereja perlu menyadari dimana keberadaan- menjadi ciri ketidakmampuan sebagian gereja dalam
nya saat ini yang sedang ada pada masa kedatangan- memahami kebenaran firman Tuhan sebagai narasi
Nya yang kedua. sejarah keselamatan Allah maupun pemahaman yang
Gereja memiliki peran signifikan dalam misi tidak kristosentris. Gagasan ini menempatkan dok-
dimana gereja terpanggil untuk berpartisipasi dalam trin-doktrin iman Kristen di dalam sebuah konteks
pekerjaan penciptaan Tuhan yang sedang berlang- kosmis yang baru dan menghidupkan ajaran-ajaran
sung, menjadi rekan sekerja Allah dalam menggenapi tersebut dalam setiap konteks. sehingga ruang ling-
tujuan dari Allah menciptakan dunia dan (Wolters, kupnya yang komprehensif, maknanya yang lebih
2005, p. 44). Gereja dan setiap orang percaya mene- mendalam, dan kekuatan spiritual dibebaskan
rima tugas tersebut untuk menggenapi rencana Allah, (Naugle, 2010, p. 421).
dalam proses ciptaan baru. itulah penting gereja me- Sumber kebenaran dalam Alkitab perlu di-
mahami ajaran Alkitab sebagai susunan wawasan lihat secara menyeluruh daripada sekedar menekan-
dunianya. kan ajaran-ajaran tertentu saja. Dengan begitu, gereja
Gereja harus mampu memiliki alasan menga- akan melihat gambaran besar dan koneksi dari karya
pa penting melihat dengan jernih bagaimana manfaat penciptaan sampai janji kedatangan kedua Kristus
wawasan dunia Kristen sebagai suatu konseptual sebagai peristiwa yang memiliki keterkaitan. Ketiga
yang komprehensif dari ajaran dalam Alkitab di sudut berkaitan dengan spiritualitas, wawasan dunia Kris-
pandang filosofis, teologis dan spiritual. Pertama, ten memperluas pemahaman tentang Allah dan
kehidupan gereja saat ini dikelilingi dengan berbagai Trinitas yang peran, natur dan eksistensinya memben-
wawasan dunia yang bersembrangan dengan wawa- tuk prinsip-prinsip alam semesta yang memberi ja-
san dunia Kristen. Kekristenan sebagai sebuah sistem waban dari semua pertanyaan manusia dan menya-
kehidupan yang utuh dan konsisten memiliki jawaban tukan (Naugle, 2010, p. 422).
secara filosofis yang perlu diwartakan dalam bentuk Menjadikan wawasan dunia Kristen sebagai
yang sesuai dengan zaman ini. Wawasan dunia sebuah konsep yang kokoh terdiri dari ajaran-ajaran
Kristen memiliki memiliki kualitas terbaik secara iman Kristen merupakan sebuah prinsip penting
intelektual, empiris dan eksistensialisme (Naugle, dalam menghadapi zaman yang selalu berubah.
2010, pp. 418–420). Faktor tersebut menjadi dasar Dimana kebudayaan tersebut akan menguji setiap
gereja melihat dan menunjukkan bias yang dimiliki apologetika gereja. Lewis dan Stott dikutip Anderson
wawasan dunia lain. Bias konfirmasi artinya kemam- dkk (2017, p. 86) berusaha menguraikan apa yang
puan pemikiran selektif di mana seseorang cenderung selalu dipercaya oleh semua orang Kristen dimana
memperhatikan, mencari nilai-nilai yang menegaskan pun daripada mempromosikan doktrin dan preferensi
keyakinannya, mengabaikannya, atau memutuskan ti- pandangan kakunya sendiri, hal yang tidak boleh di-
dak mencari, atau meremehkan relevansi dari apa abaikan bagi gereja adalah usaha untuk terus menerus
yang bertentangan dengan keyakinan seseorang mengidentifikasi nilai-nilai Kerajaan Allah disetiap

T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 21
konteks orang percaya masing-masing dalam bingkai meluas dalam satu sistem kehidupan, dan Calvinisme
wawasan dunia Kristen (Goheen & Bartolomew, tidak menghabiskan segenap energinya dalam kon-
2008, p. 5). Dengan demikian wawasan dunia Kristen struksi dogmatis belaka, namun menciptakan dan
yang dipercaya oleh gereja bukan hanya tentang membangun sebuah konstruksi wawasan dunia
struktur intelektual dan rasional belaka yang mengisi (Kuyper, 2013, p. 205). Kristus menjadi pusat dari
pemahaman, namun bekerja untuk mempengaruhi wawasan dunia Kristen yang diperlukan oleh wawa-
setiap aspek dalam budaya, pendidikan tutur kata dan san dunia lain disekitar kita dengan demikian nampak
pikiran manusia bahkan ekonomi. tugas utama gereja untuk menyatakan nilai-nilai yang
Memahami pandangan dunia bukanlah tugas menyatu dalam konsep wawasan dunia Kristen ke-
yang mudah dan menjelaskan pandangan dunia ter- pada orang di sekitar kehidupan dimana gereja berada
tentu merupakan tantangan besar karena keragaman saat ini.
luas yang ada dalam setiap pandangan dunia. Salah Setiap orang percaya telah dipanggil keluar
satunya karena beresiko menjadi definitif atau pres- dan dipersatukan dalam persekutuan dengan Kristus.
kriptif. Namun, secara heuristik menetapkan para- Gereja memiliki panggilan untuk menjadi utusan
meter pandangan dunia berfungsi untuk menerangi Allah di tengah bumi. Fungsi dan tugasnya mem-
dan membatasi keyakinan, nilai, prinsip, dan bahkan punyai hubungan yang erat dengan rencana kese-
perilaku tertentu. Melakukan hal itu juga dapat lamatan Allah bagi dunia yang telah tercemar dengan
membantu dalam era pasca-Kristen, postmodern, atau dosa. Kondisi ini bukan saja mengakibatkan rusaknya
bahkan pasca-sekuler di mana kepercayaan agama hubungan manusia dengan Allah tetapi seluruh per-
dan sekuler dari berbagai jenis memegang kendali di buatan yang dilakukan manusia adalah jahat. Antro-
ranah publik (Valk, 2012, p. 161). Penjelasan singkat polog-teolog Paul Hiebert memaknai wawasan dunia
dari beberapa teolog reformed-evangelikal menjadi sebagai sebagai sebuah kosnsep dasar dari sistem
penting, melaluinya dapat menunjukkan bagaimana kognitif, afektif, dan evaluatif yang dibuat sekelom-
konseptual filosofis biblikal yang mempunyai antitesi pok orang tentang sifat sesuatu, dan yang mereka gu-
dengan wawasan dunia lain yang juga terus berkem- nakan untuk mengatur hidup mereka (Hiebert, 2008,
bang sampai zaman ini. Thompson mengatakan bah- p. 15). Wawasan dunia menjadi sebuah kerangka
wa pandangan dari kaum Reformed merupakan cara kerja konseptual yang sudah menjadi sebuah budaya
membangun iman Kristen yang berlawanan dengan atau "gambar atau peta realitas" dari kerangka kon-
iman karena dibangun di atas fondasi asing (Thom- septual maka terjadi penggabungan, baik secara im-
son, 2012, p. 191), tidak berlebihan jika Gereja plisit maupun disadari.
berhutang budi kepada para Reformator terkenal Pandangan serupa menjelaskan wawasan du-
karena menyediakan karya-karya komprehensif yang nia sebagai segala sesuatu yang dipahami atau di-
digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan percaya oleh seseorang atau sekelompok orang ten-
Alkitab pandangan dunia (Lanier, 2010, p. 23). tang dunia yang terdiri banyak variasi individu
(Richard E. Trull, 2015, p. 433). Pandangan dunia
Panggilan Gereja yang Berwawasan Dunia dibentuk oleh banyak sistem dalam suatu budaya
Kristen sosial, fisika, biologis, spiritual, dan pribadi. Hiebert
Penjelasan singkat wawasan dunia Kristen menyimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat
menunjukkan kebenaran fundamental bagi kekris- antara aspek moral, kognitif maupun afektif manusia
tenan yang bisa menguatkan panggilan gereja di du- yang dipengaruhi susunan kepercayaannya. Dalam
nia di setiap zaman secara khusus misi gereja. Pema- kerangka seperti itu ia mengidentifikasi 6 fungsi dari
haman ini sudah lama dipikirkan oleh para teolog. wawasan dunia: 1) Menyediakan peta realitas yang
Calvinisme tidak berhenti pada tatanan gereja, tetapi menyusun persepsi tentang realitas dan panduan hi-

22 Volume 5, Nomor 1, Januari 2021


dup; 2) Menyampaikan keamanan emosional; 3) Dalam konteks tersebut mereka membawa
Memvalidasi norma-norma budaya yang dalam; 4) persembahan kepada Allah ke dalam Bait Suci. Ke-
Mengintegrasikan individu kedalam budaya; 5) Me- datangan Kristus ke dunia juga memproklamirkan
mantau perubahan budaya; 6) Memberikan jaminan sebagai sesuatu yang lebih besar dari Bait Allah (Mat.
psikologis bahwa dunia ini seperti yang dirasakan 12:6) yang menjadi persembahan sekaligus menerima
(Hiebert, 2008, pp. 29–30). Ketika orang percaya sembah dari umat-Nya. Injil Yohanes 1:4 tertulis
memiliki bangunan wawasan dunia yang kokoh dan “Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara
utuh akan banyak mengubah dan berguna bagi ke- kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
hidupan sehari-hari dalam menghadapi berbagai tan- kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
tangan di dalamnya. Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Gereja semakin memiliki tantangan yang Frasa “diam diantara kita” bermakna sama dengan
berat di zaman post-truth. Budaya yang kata “tabernakel” dengan demikian asosiasi keha-
mengelilinginya dari ranah sosial, intelektual, pendi- diran Allah dalam inkarnasi Kristus dengan kehadiran
dikan, sastra, musik, estetika, rumah tangga, rekreasi, Allah di dalam tabernakel sangatlah eksplisit
dan di semua lapisan kehidupan komunitas lainnya, (Maleachi & Yohanes, 2020, pp. 16–17). Di samping
sekarang secara sadar masuk pada pasca-kristen dan hal tersebut Injil Yohanes juga mencatat bahwa
menjadi anti-Kristen. Pandangan dunia Kristen dan Kristus mengidentifikasikan dirinya sebagai Bait
sistem nilai hampir menghilang dari sekolah dan Suci (Yoh. 2:19-21).
universitas, dan dari kehidupan rumah tangga juga Sebuah kalimat pernah disampaikan seorang
(Packer & Parrett, 2013, p. 115). Packer dan Parrett misionaris bernama Francis Asisi sebagaimana diku-
mengajak gereja modern kembali memelihara kate- tip Flemming: “Preach the gospel at all times, and if
kisasi sebagai warisan yang bernilai dari masa terbaik necessary use words.” (Flemming, 2013, p. 11). Frasa
gereja sebagai cara yang bisa menguatkan wawasan “preach” tidak diartikan berkhotbah setiap saat yang
dunia Kristen kepada jemaat. Tidak menekankan oleh orang-orang percaya. Karena tidak memungkin-
ajaran-ajaran dogmatis yang pragmatis dan bias. kan berkhotbah setiap saat. Namun mengabarkan
Beale melihat ajaran tentang Bait Allah da- kabar baik dilakukan setiap saat dengan sikap, tin-
lam Perjanjian Lama dengan kaitannya kepada misi dakan dan perbuatan (lih. 2 Tim. 4:2). Kalimat terse-
Allah, “Perjanjian Baru merujuk kepada Kristus but bukan sekedar nasehat bagaimana gereja harus
dengan tepat sebagai Bait Suci karena Dia adalah bertindak di tengah-tengah konteksnya, namun se-
awal dari ciptaan baru. Kebangkitan-Nya adalah buah konsep transformatif yang perlu diperhatikan
tindakan besar pertama dari ciptaan baru.” (Beale, gereja saat ini. Proklamasi Kerajaan Allah yang
2004, p. 170). Menjadi orang percaya berarti menjadi disampaikan Yesus selama pelayanannya merupakan
Bait suci bagi Allah di tengah dunia. Dalam Per- dasar transformasi misi bangsa Israel dan bagi gereja
janjian Lama kehadiran Allah ditandai dengan Tabut disepanjang masa. Kuasa Kerajaan Allah telah di-
Allah yang kemudian berada di dalam sebuah Bait berikan kepada manusia sekalipun Pemerintahan
Suci. Sekalipun Bait Suci merupakan tempat me- Allah belum sepenuhnya hadir di tengah dunia.
nyembah bangsa Israel dan orang pagan (2 Taw. 6: Firman Tuhan sejak dari kitab Kejadian
32-33), Bait Suci ini menjadi titik pusat dari ibadah, sampai Wahyu berisi tentang karya misi Allah bagi
persekutuan dan identitas mereka. Ibadah menjadi dunia. Gambaran besar dari karya tersebut penting
bagian misi gereja yang esensial dalam prosesnya masuk dalam bingkai wawasan dunia Kristen yang
sehingga terbentuklah komunitas misi gereja yang mempengaruhi cara gereja memahami panggilannya.
misioner (Sumarto, 2019, pp. 62–68). Dalam bingkai ini maka panggilan gereja indentik
dengan Misi Allah. Misi di zaman modern selalu

T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 23
dipahami dengan arti katanya yaitu diutus. Sempitnya Seterusnya, gereja yang menjadi saksi dalam
pemahaman kata misi telah banyak menuai kritik dari dunia adalah agen misi Allah. Namun konsep tersebut
para teolog setelah zaman kolonialisasi berakhir. tidak boleh direduksi hanya sekedar untuk melakukan
Memberitakan kabar baik (euangelion) dan meng- ekspansi wilayah dan memenangkan jiwa. Menjadi
hadirkan nilai-nilai kerajaan Allah di zaman Yesus saksi pun bukan berarti hanya melakukan verbal ar-
frasa “kabar baik” merujuk kepada pengertian pro- tikulasi tentang Injil, gereja diajak menghidupi nilai-
klamasi publik dari agenda yang tidak biasa, secara nilai dari Injil tersebut (Wolters, 2005, p. 130). Di-
khusus dalam konteks Romawi. Dimana pengertian samping itu, banyak gereja di era post-colonialisme
ini dekat dengan pengumuman kemenangan militer bermisi dengan mendasari ayat-ayat tertentu saja
yang menggembirakan, kelahiran anak Kaisar atau tidak melihat dengan luas agenda yang diberikan
penobatan yang membawa era baru perdamaian Allah kepada Gereja sejak Kitab Kejadian sampai
(Flemming, 2013, pp. 62–63). Menginjili dan menya- Wahyu. Ini salah satu bukti gereja belum meng-kait-
takan kabar baik menjadi misi yang satu dalam kan pemahaman konsep ajaran dalam Alkitab sebagai
wawasan dunia Kristen dan ini merupakan esensi wawasan dunianya. Tuhan telah menciptakan gereja
panggilan orang percaya di semua aspek kehidupan dan menugaskan gereja untuk tujuan-Nya. Sekalipun
dan waktu baik secara global maupun lokal (Salu- panggilan tersebut dijelaskan bagi setiap orang
rante, 2020). percaya di dalam Kitab Suci, namun senantiasa perlu
Lebih lanjut dalam surat kepada jemaat di melakukan kalibrasi ulang dalam prosesnya, wawa-
Roma (lih. Roma 12: 1-2), Paulus menegaskan gereja san dunia Kristen adalah kompas bagi gereja yang
untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi akurat.
berubahlah dengan pembaharuan budinya. Gereja Gereja terdiri dari orang-orang yang telah
disepanjang abad dan konteks memiliki mandat yang ditebus Allah (Ti. 2:11-14) dan persekutuan dari
sama untuk senantiasa mampu berubah dan mengu- ciptaan baru dalam Tuhan (2 Kor. 5:17). Gereja
bah. Dengan melihat kekristenan sebagai sebuah dalam bermisi perlu mengerti gambaran besar dari
sistem kehidupan gereja akan mampu mengidenti- Sejarah Keselamatan Allah, dalam konteks ini fokus
fikasi perbedaan dengan cermat berbagai budaya gereja perlu memperhatikan juga melihat “Dari
maupun kebiasaan kelompok lain di dunia sekuler. partikularitas tindakan Tuhan dalam kisah Yesus
Secara langsung posisi seperti tersebut akan membuat hingga kedatangan Kerajaan Tuhan secara universal.”
tugas panggilan gereja lebih efektif, memiliki pema- (Bauckham, 2003, p. 10). Bauckham ingin menjelas-
haman misi yang luas dan komprehensif (Goheen & kan setiap pelayanan yang dilakukan Yesus selalu
Bartolomew, 2008, p. 27.). Dengan tegas Hunter terkait dengan rencana kekal Allah mengutus Kristus.
nyatakan: “Jika Anda (gereja) berpegang pada nilai- Melalui inkarnasinya meneguhkan Kerajaan Allah
nilai yang benar dan jika Anda berpikir secara kristen dengan ajaran-ajaran dan menyatakan kehendak
dengan pandangan dunia Kristen yang memadai, Allah. Melalui kematian-Nya Ia telah mengalahkan
Anda dapat mengubah dunia.” (Hunter, 2010, p. 17). kuasa iblis dan konsekuensi dari kejatuhan manusia
Kehadiran gereja adalah untuk menghadirkan shalom ke dalam dosa, peristiwa ini telah menghadirkan ke-
dan membawa jiwa-jiwa kepada Allah, keduanya me- rajaan Allah di dunia Kerajaan-Nya belum sepenuh-
rupakan tugas penting yang tidak terpisahkan. Misi nya nampak. Namun pada kedatangan-Nya yang
yang mengabaikan penginjil berarti menghilang inti kedua Kerajaan Allah akan hadir dalam kepenuhan-
dari panggilan gereja, namun gereja juga harus me- nya dan kuasa Iblis akan sepenuhnya hilang.
refleksikan inkarnasi kebangkitan Kristus di tengah- Gereja yang telah dibentuk oleh Yesus berada
tengah kehidupannya. dalam masa antara ini. Gereja memiliki peran dalam
perbuatan dan perkataan yang terpanggil untuk me-

24 Volume 5, Nomor 1, Januari 2021


nyatakan kuasa Kebangkitan Kristus yang di dalam- gereja, maka gereja akan berdiri di satu sudut pan-
nya ada janji keselamatan untuk manusia dan seluruh dang yang juga penting sehingga berpengaruh kepada
ciptaan-Nya (Kis. 4:12). Lebih daripada itu, segala panggilan dan tugasnya saat ini.
sesuatu yang dikerjakan gereja memiliki dampak Dalam artikel ini memiliki banyak kekurang-
secara langsung dan konsekuensi kekekalan dimasa an yang perlu terus dikembangkan sebagai usaha
yang akan datang. Dengan demikian perspektif berkontribusi dalam kekristenan di Indonesia artikel
kekekalan adalah orientasi yang selalu ada dalam aksi ini menunjukkan bahwa di setiap zaman gereja perlu
dan konsep misi gereja. terus menerus memikirkan bagaimana memahami
panggilannya, sehingga konteks yang berubah akan
KESIMPULAN mendorong gereja tetap berada pada esensinya. Setiap
Misi gereja tidak boleh diidentikkan dengan gereja terlibat dalam rencana keselamatan Allah.
hanya mengutus dan menginjili dalam pengertian Dalam zaman modern yang penuh dengan ajaran-
sempit saja, Misi gereja adalah keterlibatan semua ajaran sekuler ajaran Alkitab perlu memperkuat ka-
orang percaya dalam panggilannya masing-masing rena wawasan dunia Kristen bukanlah malah se-
untuk mewujudkan shalom di setiap area kehidupan baliknya. Maka dengan mendorong gereja memahami
yang memiliki kaitan dari mulai penciptaan sampai wawasan dunia Kristennya gereja dapat melihat
kedatangan-Nya yang kedua. Tujuannya hanya satu dengan jelas panggilan misinya lebih kontekstual dan
yaitu untuk memuliakan nama Tuhan. Dengan me- signifikan.
mahami kekristenan merupakan wawasan dunia bagi

DAFTAR RUJUKAN
Anderson, T. J., Clark, W. M., & Naugle, D. K. Hunter, J. D. (2010). To Change The World: The
(2017). An Introduction to Christian Irony, Tragedy, and Possibility of
Worldview: Pursuing God’s Perspective in a Christianity in the Late Modern World.
Pluralistic World. Apollos. Oxford University Press.
Bauckham, R. (2003). Bible and Mission: Christian Kuyper, A. (1931). Lectures on Calvinism.
Witness in a Postmodern World. Baker Eerdmans.
Academic. Kuyper, A. (2013). Ceramah-ceramah Mengenai
Beale, G. K. (2004). The temple and the Chruch’s Calvinisme (2nd ed.). Momentum.
Mission: A Biblical Theology of the Dwelling Lanier, D. N. (2010). Twenty-Somethings In The
Place of God. InterVarsity. Church: The Impact Of A Biblical Worldview
Bratt, J. D. (1998). Abraham Kuyper: A Centennial Study. Asbury Theological Seminary.
Reader (J. D. Bratt, Ed.). Eerdmans. Maleachi, M. A., & Yohanes, H. (2020). Kehadiran
Flemming, D. (2013). Recovering The Full Mission Tuhan di Tengah Umat-Nya: Dari Penciptaan
of God: A Biblical Perspective On Being, ke Penciptaan yang Baru. Verita: Jurnal
Doing and Telling. IVP Academic. Teologi Dan Pelayanan, 19(1), 11–24.
Goheen, M. W., & Bartolomew, C. B. (2008). Living https://doi.org/10.36421/veritas.v19i1.361
at the Crossroads: An Introduction to Moreland, J. P., & Craig, W. L. (2017). Philosophical
Christian Worldview. Baker Academic. Foundations for a Christian Worldview (2nd
Hiebert, P. G. (2008). Transforming Worldviews: An editio). IVP Academic.
Anthropological Understanding of How Nash, R. H. (2000). Konflik Wawasan Dunia.
People Change. Baker Academic. Momentum.

T. Salurante, Wawasan Dunia Kristen Sebagai Penunjuk Arah Gereja Modern Bermisi 25
Naugle, D. K. (2010). Worldview: The History of Journal of Spiritual Formation and Soul
Concept. Eerdmans. Care, 11(1), 53–73.
Noll, M. A. (1994). The Scandal of the Evangelical https://doi.org/10.1177/1939790917753171
Mind. Eerdmans. Sire, J. W. (2015). Naming the Elephant: Worldview
Objantoro, E. (2018). Religious Pluralism and as a Concept. IVP Academic.
Christian Responses. Evangelikal: Jurnal Smith, K. G. (2016). Writing & Research: A Guide
Teologi Injili Dan Pembinaan Warga for Theological Students. Langham Global
Jemaat, 2(1), 1–9. Library.
https://doi.org/10.46445/ejti.v2i1.94 Sumarto, Y. (2019). Tinjauan Teologis Tentang
Orr, J. (1939). Christian View of God and the World. Ibadah Bagi Pelaksanaan Misi Allah. Jurnal
Christian Classics Ethereal Library. Jaffray, 17(1), 57–72.
Packer, J. I., & Parrett, G. A. (2013). Return to https://doi.org/10.25278/jj.v17i1.312
Catechesis: Lessons from the Great Thomson, A. (2012). Worldview: Some Unanswered
Tradition. In Renewing the Evangelicall Questions. Journal of Education and
Mission (pp. 111–133). Eerdmans. Christian Belief, 16(2), 179–194.
Richard E. Trull, J. (2015). Discerning worldviews: https://doi.org/10.1177/20569971120160020
Pedagogical models for conceptualizing 4
worldview distances. Missiology: An Triastanti, D., Ndiy, F. P., & Harming, H. (2020).
International Review, 43(4), 429–441. Strategi Misi Lintas Budaya Berdasarkan
https://doi.org/10.1177/0091829615595830 Kisah Para Rasul 1:8. Jurnal Teologi
Salurante, T. (2020). Berteologi Global dan Bermisi Kontekstual Indonesia, 1(1), 15.
dalam Konteks: Sebuah Usulan Valk, J. (2012). Christianity through a Worldview
Kontekstualisasi Kekristenan Masa Kini. Lens. Journal of Adult Theological
Ephigraphe, 4(2), 225–235. Education, 9(2), 158–174.
Setran, D. (2018). From Worldview to Way of Life: Wolters, A. M. (2005). Creation Regained: Biblical
Forming Student Dispositions toward Human Basics for a Reformational Worldview.
Flourishing in Christian Higher Education. Eerdmans.

26 Volume 5, Nomor 1, Januari 2021

You might also like