JURNAL Vol.6 NO.2, September 2012-5 Nurhidayatai
JURNAL Vol.6 NO.2, September 2012-5 Nurhidayatai
JURNAL Vol.6 NO.2, September 2012-5 Nurhidayatai
Nur Hidayati
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
e-mail : inunghidayati@yahoo.com
ABSTRACT
Acacia mangium has been planted on large scale of industrial forest plantation in Indonesia, especially in
Sumatera and Kalimantan islands. It has been reported that large area of mangium plantations have been
infected rot root disease caused by Ganoderma sp. To date, there was no information of mangium which resist
to Ganoderma sp. The study had by carried out with two aims : (1) isolate a compound with antifungal
properties, the antifungal was identified as p-Methoxybenzylidene p-aminophenol in the category of phenolic
compounds. from the roots of healthy mangium, and (2) determine the concentration of antifungal compound
from roots of healthy mangium.
The roots of healthy mangium from the first generation seedling seed orchard in Wonogiri, Central Java, were
used. Mangium roots which had had their external and internal parts separated were macerated in a solvent of n-
hexane and methanol. Methods of the isolation of the antifungal compound were thin-layer chromatography
(TLC), column chromatography and thin layer preparative chromatography. The antifungal was identified as p-
Methoxybenzylidene p-aminophenol in the category of phenolic compounds. Determination of the concentration
of the antifungal compound was done by a TLC densitometer on six different families of trees.
The results revealed that the antifungal compound was successfully isolated in its from methanol extract from
the interior of the root. Results of identification with the TLC densitometer method showed that among the six
families of trees, number 44 had the highest concentration at 40,52% w/w and number 67 showed the lowest
concentration at 19,88% w/w.
Key words: Acacia mangium, antifungal compound, Ganoderma sp., p-Methoxybenzylidene p-aminophenol
ABSTRAK
Acacia mangium Willd. (mangium) adalah salah satu tanaman utama dalam program pembangunan Hutan
Tanaman Industri (HTI). Saat ini Ganoderma sp. dilaporkan banyak menyerang pertanaman HTI mangium
terutama di Sumatera dan Kalimantan. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengisolasi senyawa yang bersifat
antifungal dari akar Acacia mangium sehat yang mempunyai aktivitas terhadap Ganoderma sp. Hasil
identifikasi dengan GC-MS menunjukkan senyawa tersebut termasuk dalam golongan senyawa fenolik, p-
Methoxybenzylidene p-aminophenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengetahui kadar
senyawa antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol dari akar mangium sehat yang mempunyai aktivitas
terhadap Ganoderma sp.
Penelitian ini menggunakan materi berupa akar mangium sehat dari kebun benih mangium generasi pertama di
Wonogiri Jawa Tengah. Akar mangium yang telah dipisahkan antara bagian luar dan bagian dalam dimaserasi
dengan pelarut n-heksana dan metanol. Isolasi senyawa antifungal menggunakan metode kromatografi lapis
tipis, kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis preparatif. Penetapan kadar senyawa antifungal dilakukan
dengan KLT - densitometer terhadap enam nomor famili pohon yang berbeda.
Senyawa antifungal diisolasi dari ekstrak metanol akar mangium sebelah dalam, yang pada penelitian
sebelumnya menunjukkan aktivitas tertinggi pada jamur Fusarium sp. dan Ganoderma sp. Hasil dari penetapan
kadar dengan metode KLT densitometer mengindikasikan bahwa kadar tertinggi ditunjukkan oleh nomor famili
pohon 44 (40,52% b/b) dan kadar terendah ditunjukkan oleh nomor famili pohon 67 (19,88% b/b).
Kata Kunci : Acacia mangium, senyawa antifungal, Ganoderma sp., p-Methoxybenzylidene p-aminophenol
Tanggal diterima : 24 Mei 2012; Direvisi : 25 Mei 2012; Disetujui terbit : 5 Agustus 2012 117
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
118
Isolasi Dan Penetapan Kadar Senyawa Antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol Dari Akar Acacia Mangium
Nur Hidayati
119
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
a
b d. Pemisahan dengan kromatografi kolom
(fraksinasi)
120
Isolasi Dan Penetapan Kadar Senyawa Antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol Dari Akar Acacia Mangium
Nur Hidayati
c
Gambar 2. (a) Tanaman mangium yang mati karena
penyakit busuk akar
(b) Ganoderma sp. pada pangkal batang
tanaman mangium mati
(c) Isolat Ganoderma sp.
121
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
a
Senyawa 2
Senyawa 1
Gambar 3. (a) Gas Kromatogram dari Spektra GC-MS senyawa antifungal; (b) Spektra massa senyawa 1; (c) Spektra
massa senyawa
122
Isolasi Dan Penetapan Kadar Senyawa Antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol Dari Akar Acacia Mangium
Nur Hidayati
123
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
Rf
1,0
0,5
0,3
3
0,20
0,13
0,06
0,00
FI FII FIII
124
Isolasi Dan Penetapan Kadar Senyawa Antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol Dari Akar Acacia Mangium
Nur Hidayati
Gambar 4. Kromatografi lapis tipis masing-masing fraksi akar tanaman mangium sebelah dalam {fase diam silika gel
GF 254 dan fase gerak n-heksana : etil asetat (18 : 3 mL) + 0,5 mL asam asetat glasial}
Keterangan : FI : Fraksi 1 - 7
FII : Fraksi 8 - 9
FIII : Fraksi 10 -12
125
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
250000
200000
Luas Area
150000
100000
50000
0
0.0 8.0 16.0 24.0 32.0 40.0 48.0
Kadar
b. Senyawa antifungal dari enam nomor hasil sebagai berikut: adalah nomor famili
famili pohon yang berbeda.
44 memiliki kadar tertinggi yaitu 40,524%
Penetapan kadar senyawa (b/b) kemudian nomor famili 67 memiliki
antifungal dalam ekstrak mangium dengan kadar terendah yaitu 19,878% (b/b)
tiga kali ulangan menunjukkan rata-rata (Tabel 1).
126
Isolasi Dan Penetapan Kadar Senyawa Antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol Dari Akar Acacia Mangium
Nur Hidayati
Tabel 1. Penetapan kadar isolat senyawa antifungal dari enam nomor famili pohon
Gambar 7. Hasil KLT densitometer penetapan kadar 6 nomor famili pohon dengan 3 ulangan
Penyakit akar menular melalui kontak pertahanan tanaman semakin toleran pula
akar antara tanaman yang sakit dengan tanaman tersebut terhadap infeksi oleh
tanaman yang masih sehat. Kemungkinan patogen tertentu. Dari hasil penelitian ini
yang menyebabkan tanaman dapat bertahan tanaman mangium dengan nomer famili 44
terhadap serangan Ganoderma sp. adalah mempunyai kadar senyawa tertinggi yaitu
belum adanya kontak dengan akar tanaman 40,52% (b/b) ini artinya kemungkinan
sakit (sumber inokulum) atau pengaruh dari tanaman dengan nomer famili 44 lebih
dalam tanamannya itu sendiri. Salah satu toleran terhadap jamur Ganoderma penyebab
pengaruh dari dalam tanaman adalah adanya penyakit busuk akar di kebun benih generasi
kandungan senyawa tertentu yang berfungsi pertama mangium Wonogiri, Jawa Tengah
sebagai sistem pertahanan sebelum adanya dibandingkan dengan tanaman dengan nomer
infeksi oleh patogen. Semakin tinggi nilai famili 14, 37, 115, 139 dan 67 (Tabel 1.).
kadar senyawa yang berfungsi sebagai sistem
127
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
c. Penetapan presisi senyawa antifungal deviasi dengan rata- rata luas area hasil KLT
densitometer dikalikan dengan 100%. Hasil
Penilaian presisi suatu metode
penetapan presisi senyawa antifungal
analisis dinyatakan dalam nilai Coefficient of
disajikan pada Tabel 2.
Variation (CV). Nilai ini dapat dihitung
dengan membandingkan antara standar
Tabel 2. Penetapan presisi senyawa antifungal
128
Isolasi Dan Penetapan Kadar Senyawa Antifungal p-Methoxybenzylidene p-aminophenol Dari Akar Acacia Mangium
Nur Hidayati
129
Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan
Vol 6 No. 2, September 2012, 117 - 130
130