Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
(Skripsi)
Oleh:
BETARI ARIEFIA SARI KINASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
ABSTRACT
By:
Oleh:
Oleh:
Betari Ariefia Sari Kinasih
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
1 RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 12 Februari 1997, sebagai anak pertama
dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Eko Harnowo, S.S., M. Si. dan Ibu Yulis
Banten.
Jenjang pendidikan penulis berawal dari Taman Kanak-kanak Islam (TKI) Al-
Hasanah Ciledug pada tahun 2001, Sekolah Dasar Islam (SDI) Al-Azhar 8
Jakarta Barat pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 78
dari organisasi Forum Studi Islam (FSI) Ibnu Sina di bidang Dana Usaha (Danus)
pada tahun 2016-2017. Penulis juga pernah menjabat sebagai Asisten Dosen
3 SANWACANA
Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi penulis dengan judul “Hubungan Kadar Kreatinin dan Ureum Serum pada
dukungan dan doa dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung;
ini;
Lampung atas ilmu, waktu, dan bimbingan yang telah diberikan selama
proses perkuliahan;
9. Bapak Eko Harnowo, S.S., M.Si., dan Ibu Yulis Muchlisoh atas doa,
10. Adik tercinta (Almarhumah) Mutiara Putri Haniefa atas doa, dukungan,
menempatkanmu di surga-Nya;
11. Geng Arbenta (Ulfiah, Alfia, Luthfi, Widy, Divian, Dhea, dan Balqis)
12. Team Botak (Geng Arbenta, Arinda, Karimah, dan Nenek Sonia) saudara
13. Teman-teman SD, SMP, dan SMA (Nabgel, Icha, Dinsuk, Asih, Suzan,
Hilli, Firsta, Vicia, Ainun, Ijal, Samantha, Windy, Keizia, Kinan, dan
Anin) walaupun jarak terpisahkan oleh Selat Sunda, tapi doa, dukungan,
14. Keluarga Besar Asisten Dosen Patologi Anatomi (Kak Mutia, Fauziah,
Almira, Anis, Isma, Mona, Dhea, dan Samuel) atas dukungan dan
15. DPA 14 Pleura (Alif, Byli, Chanief, Fikri, Cindy, Hasna, Hana, Adel,
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
pembaca. Aamiin.
Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Metode Pengukuran Kadar Ureum ............................................................................... 13
2. Nilai Rujukan Kadar Ureum ......................................................................................... 14
3. Nilai Rujukan Kadar Kreatinin Serum .......................................................................... 16
4. Definisi Operasional ..................................................................................................... 32
5. Karakteristik Subjek Penelitian ..................................................................................... 38
6. Analisis Univariat ......................................................................................................... 40
7. Uji Normalitas Data ...................................................................................................... 41
8. Uji Normalitas Data Log Nilai Kreatinin dan Ureum ................................................... 41
9. Uji Korelasi Spearman .................................................................................................. 42
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Potongan Korona Ginjal .................................................................................... 8
2. Nefron Ginjal .................................................................................................. 10
3. Proses Dasar dalam Ginjal .............................................................................. 11
4. Kerangka Teori................................................................................................ 27
5. Kerangka Konsep ............................................................................................ 28
6. Alur Penelitian ................................................................................................ 34
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Karakteristik Subjek Umur ............................................................................. 53
2. Karakteristik Nilai Kreatinin ........................................................................... 53
3. Karakteristik Nilai Ureum ............................................................................... 54
4. Karakteristik Jenis Preeklampsia .................................................................... 55
5. Uji Normalitas Kreatinin dan Ureum .............................................................. 55
6. Uji Normalitas Log Kreatinin dan Ureum ...................................................... 56
7. Uji Korelasi Spearman .................................................................................... 57
8. Data Penelitian ................................................................................................ 57
1
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam urin selama 24 jam atau 30 mg/dL (1+ pada dipstick) dalam sampel
Preeklampsia ringan bila tekanan darah sistolik antara 140-160 mmHg dan
berat tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik > 110
mmHg, proteinuria (> 5 g/L/24 jam) atau positif 3 atau 4 pada pemeriksaan
kuantitatif, dan bisa disertai tanda seperti oliguria (urin ≤ 400 mL/24jam),
(Prawirohardjo, 2016).
merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
pada tahun 2013 terdapat 481 ibu yang mengalami preeklampsia, sedangkan
3
pada tahun 2014 terdapat 337 ibu dengan preeklampsia. Meskipun terjadi
berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh karena di
(LDH), kadar kreatinin darah, kadar ureum darah, kadar protein darah, dan
Ureum merupakan produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang
Kreatinin adalah hasil pemecahan kreatin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh
(Tambunan, 2015).
5
penelitian ini yaitu bagaimana korelasi rasio ureum dan kreatinin serum
Lampung?
Lampung.
1. Bagi peneliti
2.1 Ginjal
2.1.1 Anatomi
sisi kanan dan sisi kiri columna vertebralis setinggi T12 sampai
vertebra L3. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal
kiri karena besarnya lobus hepar dekstra jadi menekan ke bawah ginjal
kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula adrenal atau
ureter yang lebar, yakni pelvis renalis terjadi karena persatuan dua
puncak pyramis renalis yang disebut papilla renalis (Moore dan Agur,
2002).
L1 dan L2. Arteri renalis dekstra yang lebih panjang, melintas dorsal
Saraf-saraf untuk ginjal berasal dari pleksus renalis dan terdiri dari
1.1.2 Fisiologi
terjadi ketika darah melewati kapiler dari glomerulus. Dari proses ini,
filtrat glomerular kira-kira 180 liter/ hari. Dari volume ini, 99%
85-90% air yang ada dalam ultrafiltrat, 80% dari natrium; sebagaian
(Baradero, 2008).
1.2 Ureum
Ureum merupakan produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang
(Edmund, 2010).
kemudian diukur. Ada metode yang menggunakan dua enzim, yaitu enzim
(Riswanto, 2010):
antikoagulan natrium citrate dan natrium fluoride, hal ini disebabkan karena
citrate dan fluoride menghambat urease. Ureum urin dapat dengan mudah
Peningkatan ureum dalam darah disebut azotemia. Kondisi gagal ginjal yang
ditandai dengan kadar ureum plasma sangat tinggi dikenal dengan istilah
Peningkatan ureum dikelompokkan menjadi pra renal, renal, dan pasca renal.
Azotemia pra renal adalah keadaan kadar ureum yang disebabkan oleh
syok, perdarahan, dehidrasi, dan faktor lain (Myres, 2012). Peningkatan kadar
ureum darah juga terjadi pada keadaan demam, diet tinggi protein, terapi
protein. Penurunan fungsi ginjal juga meningkatkan kadar urea plasma karena
ekskresi urea dalam urin menurun. Hal ini dapat terjadi pada gagal ginjal akut
lainnya. Azotemia pasca renal ditemukan pada obstruksi aliran urin akibat
batu ginjal, tumor vesika urinaria, hiperplasia prostat, dan pada infeksi traktus
protein dan penyakit hati yang berat. Pada kehamilan juga terjadi penurunan
2.3 Kreatinin
Kreatinin adalah hasil pemecahan kreatin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh
Kreatinin merupakan zat yang ideal untuk mengukur fungsi ginjal karena
hasil metabolisme tubuh yang diproduksi secara konstan, difiltrasi oleh ginjal,
massa otot dan berat badan. Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang
setiap hari lebih bergantung pada masa otot dari pada aktivitas otot atau
tingkat metabolisme protein hal ini menyebabkan nilai kreatinin pada pria
lebih tinggi karena jumlah massa otot pria lebih besar dibandingkan jumlah
kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat akan membentuk senyawa
16
2012).
Wanita dewasa Plasma atau serum 0,6-1,1 mg/dL (53-97 0,5-0,8 mg/dL (40-
µmol/L) 66 µmol/L)
Anak Plasma atau serum 0,3-0,7 mg/ dL (27- 0-0,6 mg/dL (0-52
62 µmol/L) µmol/L)
600-1800 mg/hari
Wanita dewasa Urin 24 jam (5,3-15,9 mmol/hari)
(Sumber: Edmund, 2010)
kreatinin. (Stain, 2010). Penurunan kadar kratinin juga dapat terjadi pada
gagal jantung kongestif, syok, dan dehidrasi, pada keadaan tersebut terjadi
2.4.1 Definisi
(Cunningham, 2013).
1.4.2 Klasifikasi
1. Primigravida, primipaternitas
2. Hiperplasentosis
karena ibu yang hamil pada usia yang terlalu muda dari segi
2007).
6. Obesitas
2.5 Preeklampsia
2.5.1 Definisi
300 mg protein dalam urin selama 24 jam atau 30 mg/dL (1+ pada
2.5.2 Epidemiologi
2011).
2.5.3 Klasifikasi
(Prawirohardjo, 2016)
22
1. Preeklampsia ringan
aktivasi endotel.
edema generalisata.
2. Preeklampsia berat
24 jam.
kualitatif
f) Nyeri epigastrium
h) Hemolisis mikroangiopatik
aminotransferase
l) Sindrom HELLP
2.5.4 Tatalaksana
indikasi
kehamilan 37 minggu.
mortalitas perinatal
6.5.4 Komplikasi
(Prawirohardjo, 2016).
aferen ginjal dan perubahan bentuk endotel glomerulus. Filtrasi yang semakin
2013).
dan viskositas darah (Lydakis, 2001). Terjadi kelainan endotel vaskular pada
Hipertensi
Kronik Eklampsia Hipertensi
gestasional
Hipertensi kronik dengan
Preeklampsia:
superimposed preeklampsia
a. Preeklampsia
ringan
b. Preeklampsia
berat
variabel dependen dari penelitian ini adalah kadar ureum dan kreatinin
serum.
Preeklampsia
Preeklampsia ringan
Preeklampsia berat
2.8 Hipotesis
Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
bebas dan terikat dalam satu waktu yang bersamaan. Dalam penelitian ini
preeklampsia ringan dan preeklampsia berat, serta nilai kadar kreatinin dan
lainnya.
Provinsi Lampung.
dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Abdul Moeloek
3.3.2 Sampel
penelitian korelatif:
n1 = n2 = [ ]2
Keterangan:
n : Banyaknya sampel
Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,42 = 0,58
P1 – P2 = 0,2
Q1 = 1 – 0,62 = 0,38
Q = 1 – 0,52 = 0,48
30
n1 = n2 = [ ]2
=[ ]2
=[ ]2
=[ ]2
= [8,638]2 = 74,6
= 75
1. Kriteria Inklusi
Lampung
2. Kriteria Eksklusi
1. Alat tulis
2. Rekam medik
sekunder. Data sekunder berupa data yang diambil dari dokumen atau
keperluan analisis.
distribusi.
kemudian dicetak.
1. Analisa Univariat
jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-
rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini
variabel.
2. Analisa Bivariat
variabel terikat.
3. Uji Korelasi
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas
apakah normal atau tidak. Uji normalitas data berupa uji Kolmogorov-
dalam koefisien korelasi Spearman (r) dan dapat dihitung nilai p-nya.
Korelasi mutlak akan memberikan nilai r=1, korelasi baik nilai r>0,8,
Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
3395/UN26.18/PP.05.02.00/2018
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak terdapat korelasi secara statistik antara rasio ureum dan kreatinin
Provinsi Lampung.
2. Tidak terdapat korelasi secara statistik antara rasio ureum dan kreatinin
Provinsi Lampung.
5.2 Saran
Adapun saran dari peneliti untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih dan
secara kohort.
Chalid MT, Patellongi I, Yusuf I. 2011. Preeclampsia onset dini dan onset
lambat; perbedaan patomekanisme berdasarkan studi klinis dan
angiogenesis. JST kesehatan. Volume 1(3). hlm 232-42.
Fox S. 2013. Early and Late Onset Preeclampsia: 2 Different Entities. Medscape
Medical News.
Gaedeke. 2000. Renal Function Test. Laboratory and Diagnostic Test Handbook.
New York: Ad. hlm 706-15.
Gowda S, et al. (2010). Markers of Renal Function Tests. N Am J Med Sci; hlm
170-3.
50
Maynard, S. E., dan Thadhani, R. 2009. Pregnancy and The Kidney. J Am Soc
Nephrol 20 , hlm 14-22.
Mintarsih, S. 2008. Berat Badan dan Nutrisi Pada Wanita Hamil [skripsi].
Surakarta.
Paulsen, F., dan Waschke, J. 2012. Ginjal dan Kelenjar Anak Ginjal. Dalam:
Sobotta Atlas Anatomi Manusia Jilid 2 Edisi 23. Jakarta: EGC.hlm 160-73.
Pojianto dan John Wantania. 2012. Faktor Risiko Sosial pada Penderita
Preeklampsia. Dalam: Medika Jurnal Kedokteran Indonesia, hlm 110.
POGI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Edisi 1.
POGI: Jakarta.
Reynolds, C., Mabie,WC., and Sibai, BM. 2003. Hypertensive State of Pregnancy.
Dalam: Decherney AH, Nathan L, Current obstetrics and Gynecology, 9th
ed., McGraw-Hill, USA. hlm 338-45.
Sherwood, L. 2014. Sistem Urinaria. Dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem
Edisi 8. Jakarta: EGC.hlm 537-77.
Stain M. 2010. Renal Disease. Canada: Citizenship and Immigration; hlm. 1-76.
Tambunan, Benny Wijaya. 2015. Korelasi Rasio Ureum Kreatinin dan Derajat
Preeklamsia [Tesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
52
Toussaint N. 2012. Screening for Early Chronic Kidney Disease. Australia: The
CARI Guidelines. hlm 30-55.
Weanen. 2002. New Marker for Kidney Disease. Clinical Chemistry 3rd Ed. USA:
Elsevier; hlm 1375-89.
WHO. 2014. Maternal Mortality. WHO.