Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Analisis Bauran Pemasaran Dalam Membeli Ayam Goreng Di Lalapan Kalpataru Dan Cak Yono Tlo PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM MEMBELI AYAM

GORENG DI LALAPAN KALPATARU DAN CAK YONO TLOGOMAS


MALANG

Riska Melly1, Bambang Ali Nugroho2 dan Budi Hartono2


1
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

ABSTRACT

The research was conducted in Lalapan Kalpataru and Cak Yono


Tlogomas Malang on February 25 until March 25, 2013. This research aims to
analyze the characteristics of consumers and the marketing mix affection in
buying fried chicken in Lalapan Kalpataru and Cak Yono Tlogomas Malang. The
method used in the research is a survey by accidental sampling by the number of
respondents respectively as 50 peoples. Data were analyzed using factor analysis
and multiple linear regression. The results showed that, based on the
characteristics of respondents by age 20 -24 years (88% and 92%), male sex (76%
and 80%), work as a student (86% and 92%) with the frequency of purchase as
many as 3 -6 times a month (66% and 64%), income <Rp 500,000.00 (80% and
90%) and loved the chicken breast pieces (60% and 56%). Conclusions of this
research are the factors that consumers consider in buying fried chicken in
Lalapan Kalpataru is a taste of the product, the price according to the quality and
the place is clean. Factors that consumers consider in buying fried chicken in the
Cak Yono Tlogomas is reasonably priced, the size of the product and suggestions
friends/family. Suggestions from this study is the shop owner Lalapan Kalpataru
should served parking area, and the owner Cak Yono Tlogomas should to increase
the cleanliness of the place.

Keywords: fried chicken, marketing mix, consumer characteristics

PENDAHULUAN pebisnis kuliner khususnya penjual


ayam goreng lalapan untuk menjadi
Latar Belakang penguasa pasar.
Daging ayam merupakan Protein merupakan komponen
salah satu produk peternakan yang kimia terpenting yang ada di dalam
banyak dikonsumsi oleh masyarakat daging untuk proses pertumbuhan,
di Kota Malang. Kota Malang perkembangan, dan pemeliharaan
merupakan kota pelajar. Populasi kesehatan. Nilai protein yang tinggi
Kota Malang semakin padat dengan pada daging disebabkan adanya asam
adanya mahasiswa dari berbagai amino esensial yang lengkap. Protein
daerah yang datang untuk mencari daging ayam mencapai 18,20 gram
ilmu di kota ini. Mahasiswa lebih per 100 gram daging ayam (Rendle
menggemari makanan dengan harga and Keeley, 2010).
yang murah, porsi banyak dan enak, Kotler (2000)
yang tentunya disesuaikan dengan mengklasifikasikan bahwa alat-alat
kondisi uang sakunya, sehingga pemasaran ke dalam empat
menyebabkan persaingan antar kelompok yang dikenal dengan P

1
dari pemasaran, yaitu : product, bagi yang mengkonsumsinya
price, place, dan promotion. Bauran (Rasyaf, 2007).
pemasaran berpengaruh terhadap Kandungan gizi yang cukup
keputusan pembelian konsumen. lengkap yang dimiliki oleh daging
Menurut Schiffman dan Kanuk ayam menyebabkan masyarakat lebih
(2004), keputusan pembelian adalah menyukai daging ayam untuk
pemilihan dari dua atau lebih dikonsumsi. Harga daging ayam
alternatif pilihan keputusan relatif lebih terjangkau bila
pembelian. dibandingkan dengan harga daging
yang berasal dari ternak lainnya.
Rumusan Masalah Daging juga mengandung kolesterol,
Bagaimana karakteristik walaupun dalam jumlah yang relatif
konsumen dalam membeli ayam lebih rendah dibandingkan dengan
goreng di Lalapan Kalpataru dan Cak bagian jeroan maupun otak.
Yono Tlogomas Malang? Kolesterol memegang peranan
Apakah faktor-faktor yang penting dalam fungsi organ tubuh.
dipertimbangkan konsumen terkait Kolesterol juga berguna dalam
produk, harga, tempat dan promosi menyusun jaringan otak, serat syaraf,
dalam membeli ayam goreng di hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.
Lalapan Kalpataru dan Cak Yono Daging ayam juga merupakan
Tlogomas Malang? sumber vitamin dan mineral yang
sangat baik. Daging ayam
Tujuan Penelitian merupakan sumber mineral seperti
Menganalisis karakteristik kalsium, fosfor, dan zat besi serta
konsumen dalam membeli ayam vitamin B kompleks tetapi rendah
goreng di Lalapan Kalpataru dan Cak vitamin C (Harris dan Karmas,
Yono Tlogomas Malang. 2000).
Menganalisis faktor-faktor Kotler (2000)
yang dipertimbangkan konsumen mengklasifikasikan alat-alat
terkait produk, harga, tempat dan pemasaran ke dalam empat
promosi dalam membeli ayam kelompok yang dikenal dengan P
goreng di Lalapan Kalpataru dan Cak dari pemasaran, yaitu : product,
Yono Tlogomas Malang. price, place, dan promotion.
Pemasaran biasanya dihadapkan
TINJAUAN PUSTAKA pada masalah produk, harga,
Ayam dibagi menjadi 2 tipe distribusi dan promosi yaitu berapa
yaitu ayam petelur dan ayam dan bagaimana bauran tersebut
pedaging. Ayam petelur adalah ayam ditetapkan, hal ini agar tujuan yang
yang dimanfaatkan untuk diambil diinginkan dapat tercapai dengan
telurnya sedangkan ayam pedaging baik.
adalah ayam yang dimanfaatkan Bauran pemasaran adalah
untuk diambil dagingnya. Salah satu suatu strategi yang digunakan dalam
jenis ayam yang sering digunakan bidang pemasaran untuk
sebagai ayam pedaging adalah jenis menciptakan pertukaran dalam
ayam broiler. Daging secara umum mencapai tujuan perusahaan yaitu
didefinisikan sebagai semua jaringan untuk memperoleh laba dan akan
hewan yang dikonsumsi namun tidak meningkatkan volume penjualan
menimbulkan gangguan kesehatan produknya, sehingga produk

2
perusahaan tersebut akan meningkat perilaku alternatif, dan memilih salah
apabila konsumen memutuskan satu diantaranya. Hasil dari proses
untuk membeli produk tersebut pengintegrasian ini adalah suatu
(Rusydi, 2005). pilihan yang disajikan secara kognitif
Kotler dan Amstrong (1997) sebagai keinginan berperilaku.
menyebutkan produk adalah segala Menurut Kotler (2000),
sesuatu yang dapat ditawarkan untuk proses pengambilan keputusan
memuaskan suatu kebutuhan dan pembelian yang akan dilakukan oleh
keinginan. Produk adalah suatu sifat konsumen ada beberapa tahap, antara
yang komplek baik dapat diraba lain: pengenalan masalah, pencarian
maupun tidak dapat diraba, termasuk informasi, evaluasi alternatif,
bungkus, warna, prestise perusahaan keputusan pembelian dan perilaku
dan pengecer yang diterima oleh setelah pembelian.
pembeli untuk memuaskan keinginan
atau kebutuhannya. METODE PENELITIAN
Harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya Lokasi dan Waktu Penelitian
(termasuk barang dan jasa) yang Penelitian dilakukan di
ditukarkan supaya memperoleh hak Lalapan Kalpataru dan Cak Yono
kepemilikan atau penggunaan suatu Tlogomas Malang pada tanggal 25
barang atau jasa (Tjiptono, 2000). Pebruari sampai 25 Maret 2013.
Harga adalah jumlah uang yang Penetapan lokasi dilakukan dengan
dibutuhkan untuk mendapatkan sengaja purposive, yaitu lokasi
sejumlah kombinasi dari barang dipilih berdasarkan pertimbangan-
beserta pelayanannya (Swastha, pertimbangan tertentu. Pertimbangan
2002). pemilihan lokasi penelitian tersebut
Lupiyoadi (2001) antara lain:
menyatakan bahwa lokasi adalah 1. Pembeli adalah konsumen
tempat dimana perusahaan harus menengah ke bawah.
bermarkas melalui operasi. 2. Lokasi strategis (mudah
Promosi pada hakekatnya dijangkau baik dengan
adalah suatu komunikasi penjualan, kendaraan motor maupun
artinya adanya aktifitas pemasaran mobil), jarak lokasi dengan
untuk menyebarluaskan informasi, kampus relatif dekat (lokasi
mempengaruhi, membujuk atau Lalapan Kalpataru berjarak ± 2
mengingatkan pasar sasaran atas km dari Universitas Brawijaya
perusahaan dan produknya agar dan Politeknik Negeri Malang,
bersedia menerima, memberi dan sedangkan lokasi Warung Cak
loyal pada produk yang ditawarkan Yono Tlogomas ± 1 km dari
oleh perusahaan yang bersangkutan Universitas Muhammadiyah
(Tjiptono, 2000). Malang).
Menurut Peter dan Olson 3. Menu utama yang ditawarkan
(2000) mengemukakan bahwa inti adalah ayam goreng.
dari pengambilan keputusan
konsumen adalah proses Populasi dan Penentuan Sampel
pengintegrasian yang Populasi dalam penelitian
mengkombinasikan pengetahuan adalah konsumen ayam goreng di
untuk mengevaluasi dua atau lebih Lalapan Kalpataru dan Cak Yono

3
Tlogomas Malang. Pengambilan PEMBAHASAN
sampel dilakukan secara accidental
sampling, dengan jumplah responden Sejarah Singkat Warung Makan
penelitian sebanyak 50 responden di Lalapan Kalpataru
Lalapan Kalpataru dan 50 responden Warung makan Lalapan
di Warung Cak Yono Tlogomas. Kalpataru didirikan sejak tahun 2000
oleh Bapak Slamet Hariadi.
Analisis Data Lokasinya di barat perempatan
Data yang diperoleh selama Kalpataru, jika dari arah Galeri
penelitian dianalisis menggunakan Smartphone Soekarno Hatta ada
analisis faktor dan analisis regresi disebelah kanan jalan tepat di Jalan
linier berganda. Kalpataru no. 7 Malang.
Menu makanan yang paling
Analisis Faktor disukai oleh responden penelitian
Analisis faktor dilakukan adalah nasi + ayam goring + sambal
untuk pengurangan data atau lalapan. Mereka memilih menu ini
meringkas sejumlah variabel agar karena ingin mengkonsumsi daging
menjadi lebih kecil. Pengurangan ini ayam kampung. Minuman yang
dilakukan dengan melihat paling disukai adalah es teh,
interdependensi (keterkaitan) alasannya untuk menghilangkan rasa
beberapa variabel yang dapat pedas dan haus.
dijadikan satu, yang biasa disebut
Sejarah Singkat Warung Makan
faktor (Wahyudian, Sumarwan dan
Cak Yono Tlogomas
Hartoyo, 2003). Secara ringkas
Warung makan Cak Yono
ditambahkan oleh Widiasih (2000),
Tlogomas didirikan pada tahun 2004
bahwa analisis faktor adalah
oleh Bapak Sentot Cahyono warga
prosedur yang digunakan untuk
asli Desa Pataan Kecamatan
meringkas data. Hasil analisis faktor
Sambeng RT 004/RW 002
tersebut dimaksudkan untuk
Lamongan. Lokasi warung makan ini
mengetahui nilai dari masing-masing
cukup strategis untuk dijangkau,
bauran pemasaran yang
karena terletak tepat di pinggir jalan
dipertimbangkan konsumen untuk
raya dekat dengan Terminal
membeli ayam goreng.
Landungsari dan Universitas
Muhammadiyah Malang, tepat di
Analisis Regresi Linier Berganda Jalan Raya Tlogomas nomor 3
Analisis regresi linier
Malang.
berganda digunakan untuk
mengetahui apakah variabel produk,
Karakteristik Responden
harga, tempat dan promosi secara
Karakteristik responden yang
bersama-sama maupun secara parsial
diteliti adalah umur, jenis kelamin,
berpengaruh terhadap keputusan
pekerjaan, pendidikan, frekuensi
pembelian ayam goreng di Lalapan
pembelian per bulan,
Kalpataru dan Cak Yono Tlogomas.
pendapatan/uang saku per bulan dan
bentuk potongan ayam yang disukai.

4
20 – 24 24% Laki-laki (38
tahun (44 orang)
6% 2%4% orang) 76%
25 – 29
tahun (3 Perempuan
orang) (12 orang)
88% 30 – 34
tahun (1 Gambar 5. Jenis Kelamin Responden
orang) di Lalapan Kalpataru
35 – 39
tahun (2
orang)
20% Laki-laki
(40 orang)
Gambar 3. Umur Responden di 80% Perempuan
Lalapan Kalpataru (10 orang)

Gambar 6. Jenis Kelamin Responden


20 – 24 di Warung Cak Yono
4% 4%0% tahun (46 Tlogomas
orang)
Sebagian besar konsumen
25 – 29
tahun (2 ayam goreng di Lalapan Kalpataru
92%
orang) dan Cak Yono Tlogomas Malang
adalah laki-laki, yaitu sebanyak 76%
30 – 34
tahun (2
dan 80%, hal ini disebabkan karena
orang) laki-laki lebih cenderung suka
berkumpul sambil makan-makan di
Gambar 4. Umur Responden di tempat yang nyaman untuk
Warung Cak Yono Tlogomas berkumpul dengan teman-temannya.
Menurut Haliana (2009), pola
Karakteristik responden pikir antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan umur, dapat dilihat adalah berbeda, pada umumnya laki-
bahwa sebagian besar konsumen laki lebih suka keluar dan berkumpul
ayam goreng di Lalapan Kalpataru dengan teman-temannya. Laki-laki
dan Cak Yono Tlogomas Malang mempunyai kecenderungan untuk
berumur 20 – 24 tahun dengan mengkonsumsi makanan dengan
jumlah masing-masing 88% dan porsi yang lebih besar jika
92%, hal ini dikarenakan letak kedua dibandingkan dengan perempuan, hal
warung tersebut berada di kawasan ini terkait dengan perbedaan biologis
pendidikan, sehingga sebagian besar di antara keduanya.
konsumennya adalah mahasiswa.
Ditambahkan oleh Hermanianto dan
Andayani (2002) bahwa pilihan
konsumen terhadap apa yang
diinginkannya sangat dipengaruhi
oleh aktivitas, teman-teman dan
pengetahuan konsumen.

5
4% Mahasiswa 2%2%
10% SMP (1
(43 orang) orang)
Swasta (5 SMA (1
86% orang) 96% orang)
PNS (2 S1 (48
orang) orang)
Gambar 7. Pekerjaan Responden di Gambar 10. Pendidikan Responden
Lalapan Kalpataru di Warung Cak Yono
Tlogomas

0%
8% Mahasiswa Karakteristik responden di
(46 orang) Lalapan Kalpataru dan Cak Yono
92% Tlogomas Malang berdasarkan
Swasta (4
orang) pendidikan didominasi oleh
responden dengan pendidikan S1,
Gambar 8. Pekerjaan Responden di masing-masing sebesar 88% dan
Warung Cak Yono Tlogomas 96%, terkait kedua warung berada di
kawasan pendidikan.
Karakteristik responden di Ditambahkan oleh
Lalapan Kalpataru dan Cak Yono Nurmansyah (2006), tingkat
Tlogomas Malang berdasarkan pendidikan berpengaruh terhadap
pekerjaan, sebanyak 86% dan 92% pola konsumsi seseorang yang
adalah mahasiswa, hal ini terkait disebabkan oleh pola pikir dan
dengan letak dari masing-masing pengalamannya. Seseorang yang
warung yang berada di kawasan mempunyai pengetahuan dan tingkat
pendidikan. Sesuai dengan pendapat pendidikan yang lebih tinggi
Kotler dan Amstrong (1997) bahwa cenderung akan memilih pangan
pekerjaan atau profesi berpengaruh yang lebih baik kualitasnya dari pada
langsung dengan pendapatan, yang berpendidikan rendah. Selain
sehingga pekerjaan seseorang dapat melihat dari sisi kualitas pangan
berpengaruh terhadap barang dan yang dikonsumsinya, konsumen
jasa yang akan dibeli oleh individu dengan pendidikan yang lebih tinggi
tersebut. juga akan melihat lebih jauh terhadap
keburukan dan resiko dalam
6% SMP (3 mengkonsumsi pangan, serta
6%
orang) cenderung berperilaku lebih kritis
SMA (3
dalam pembelian dan pemilihan
orang) suatu produk.
88%
S1 (44
orang)

Gambar 9. Pendidikan Responden di


Lalapan Kalpataru

6
4% 0% ≤ 2 kali (15 < Rp 500.000 (40
orang) 6% orang)
30%
3 – 6 kali 12% 2%
66% (33 orang) Rp 500.000 – Rp
1.000.000 (6
7 – 10 kali
orang)
(2 orang) 80%
Rp 1.000.000 –
Gambar 11. Frekuensi Pembelian Rp 1.500.000 (1
Responden di Lalapan orang)
Kalpataru ≥ Rp 1.500.000
(3 orang)

0% 0% 12%
≤ 2 kali (6 Gambar 13. Penghasilan/Uang Saku
24%
orang) Responden di Lalapan
64% Kalpataru
3 – 6 kali
(32 orang)

Gambar 12. Frekuensi Pembelian < Rp


0% 500.000
Responden di Warung Cak 10% 0%
Yono Tlogomas (45 orang)

Mayoritas responden
90%
melakukan pembelian ayam goreng Rp 500.000
di Lalapan Kalpataru dan Cak Yono – Rp
Tlogomas sebanyak 3-6 kali/bulan, 1.000.000
masing-masing sebesar 66% dan (5 orang)
64%, hal ini dapat dikatakan bahwa
konsumen membeli ayam goreng di Gambar 14. Penghasilan/Uang Saku
masing-masing warung tersebut Responden di Warung Cak
hampir sekali dalam setiap Yono Tlogomas
minggunya. Ditambahkan oleh
Haliana (2009) bahwa perbedaan Mayoritas responden baik di
frekuensi pembelian dapat Lalapan Kalpataru dan Cak Yono
disebabkan karena nafsu makan Tlogomas berpenghasilan/uang saku
seseorang, pendapatan/uang saku, sebesar kurang dari Rp 500.000,00
kepuasan atau rasa bosan. Frekuensi per bulan, yaitu sebanyak 80% dan
pembelian menunjukkan loyalitas 90%, hal ini dikarenakan mayoritas
atau kesetiaan terhadap suatu produk responden adalah mahasiswa yang
untuk melakukan pembelian ulang. mendapatkan penghasilan/uang saku
dari orang tuanya setiap bulan.
Penghasilan pada umumnya diterima
dalam bentuk uang. Jumlah
penghasilan akan menggambarkan
daya beli seseorang, yang
selanjutnya akan mempengaruhi pola

7
konsumsinya (Wahyudian, Hasil Analisis Faktor
Sumarwan dan Hartoyo, 2003).

14% Sayap (7
orang)
26%
Dada (30
60% orang)
Paha (13
orang)

Gambar 15. Potongan Ayam yang


Paling Disukai Responden di
Lalapan Kalpataru
Tabel 1. Analisis Faktor di Lalapan
Kalpataru

16% Sayap (8
orang)
28%
Dada (28
56% orang)
Paha (14
orang)

Gambar 16. Potongan Ayam yang


Paling Disukai oleh
Responden di Warung Cak
Yono Tlogomas
Konsumen ayam goreng di
Lalapan Kalpataru dan Cak Yono Tabel 2. Analisis Faktor di Warung
Tlogomas Malang menunjukkan Cak Yono Tlogomas
mayoritas konsumennya menyukai
potongan ayam berupa dada, dengan
jumlah masing-masing 60% dan Faktor Produk
56%, hal ini dikarenakan karena Konsumen akan memberikan
daging di bagian dada lebih tebal jika penilaian tentang ayam goreng
dibandingkan dengan bagian sayap terkait kualitasnya, baik dari segi
dan paha. Hal ini diperkuat oleh rasa, kemasan, ukuran, tekstur
pendapat Hermanianto dan Andayani maupun pilihan.
(2002), bahwa pada umumnya Konsumen membeli ayam
individu akan lebih memilih sesuatu goreng di Lalapan Kalpataru karena
yang pasti dalam membeli suatu rasa produk yang khas, yaitu sambal
produk, baik kualitas maupun pedas dan bumbu ayam goreng
kuantitasnya. mempunyai rasa yang khas. Ini
disebabkan karena ayam yang
digunakan adalah ayam kampung,
sehingga memiliki aroma serta rasa

8
yang khas. Konsumen di warung Cak berapa jumlah yang akan dibeli
Yono Tlogomas membeli ayam berdasarkan harga tersebut.
goreng karena ukurannya yang pas
dengan kondisi konsumen. Faktor Tempat
Perbedaan ini disebabkan karena Hasil analisis menunjukkan
lokasi warung Cak Yono Tlogomas bahwa faktor tempat tidak
dekat dengan kampus Universitas mempengaruhi konsumen dalam
Muhammadiyah Malang yang mana membeli ayam goreng di warung
sebagian besar konsumen adalah Cak Yono Tlogomas, tetapi
mahasiswa. mempengaruhi konsumen dalam
Nilai utama yang diharapkan membeli ayam goreng di Lalapan
oleh pelanggan dari pemasok adalah Kalpataru. Variabel yang
mutu produk dan jasa yang tinggi. mempengaruhi konsumen dalam
Pernyataan tersebut dapat dinyatakan membeli ayam goreng di Lalapan
bahwa mutu/kualitas produk dapat Kalpataru adalah tempat yang bersih.
mempengaruhi konsumen dalam Lokasi yang strategis
memutuskan untuk memperoleh membuat konsumen lebih mudah
produk tersebut (Kotler, 2006). dalam menjangkau dan juga
keamanan yang terjamin. Lokasi
Faktor Harga memegang peranan yang penting
Konsumen di Lalapan dalam melakukan usaha, karena
Kalpataru sebagian besar membeli berkaitan dengan dekatnya lokasi
ayam goreng karena harga yang usaha dengan pusat keramaian,
ditawarkan sesuai dengan kualitas mudah dijangkau (aksesbilitas),
ayam goreng yang diberikan. Harga aman, bersih dan tersedianya tempat
ayam goreng di Lalapan Kalpataru parkir yang luas, pada umumnya
lebih mahal jika dibandingkan lebih disukai konsumen (Lupiyoadi,
dengan di warug Cak Yono 2001).
Tlogomas, hal ini dikarenakan ayam
yang digunakan di Lalapan Kalpataru Faktor Promosi
merupakan ayam kampung. Di Hasil analsis menunjukkan
warung Cak Yono Tlogomas bahwa faktor promosi berupa saran
menggunakan ayam ras (pedaging), teman atau keluarga mempengaruhi
sehingga harganya pun lebih murah konsumen dalam membeli ayam
jika dibandingkan dengan produk goreng di warung Cak Yono
yang dijual di Lalapan Kalpataru dan Tlogomas. Faktor promosi tidak
lebih terjangkau oleh konsumen, mempengaruhi konsumen dalam
terkait sebagian besar konsumen di membeli ayam goreng di Lalapan
warung Cak Yono Tlogomas adalah Kalpataru, karena produk ini sudah
mahasiswa. terkenal lebih lama daripada Cak
Menurut Kotler (2006) harga Yono, sehingga masyarakat sudah
telah menjadi faktor penting yang mengenal akan produk yang
mempengaruhi pilihan pembeli, oleh dijualnya.
karena itu harga dapat Promosi akan mempengaruhi
mempengaruhi konsumen dalam sikap dan perilaku konsumen untuk
memutuskan apakah akan membeli membeli ayam goreng di warung
produk tersebut atau tidak, dan Cak Yono Tlogomas. Proses ini

9
dapat dilakukan melalui periklanan,
brosur maupun radio.
Promosi pada hakekatnya
adalah suatu komunikasi penjualan,
artinya adanya aktifitas pemasaran
untuk menyebarluaskan informasi,
mempengaruhi, membujuk atau
mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, memberi dan
loyal pada produk yang ditawarkan
oleh perusahaan yang bersangkutan
(Tjiptono, 2000).

Hasil Analisis Regresi Linier


Berganda Tabel 4. Analisis Regresi Linier
Berganda di Warung Cak
Yono Tlogomas

Hasil regresi linear berganda


menunjukkan bahwa variabel ukuran
produk, harga terjangkau dan saran
teman/keluarga mempengaruhi
konsumen terhadap keputusan
pembelian ayam goreng di Warung
Cak Yono Tlogomas.

KESIMPULAN
1. Karakteristik konsumen:
Sebagian besar konsumen ayam
goreng di Lalapan Kalpataru dan
Cak Yono Tlogomas Malang
berumur 20 -24 tahun sebesar
Tabel 3. Analisis Regresi Linier 88% dan 92%, berjenis kelamin
Berganda di Lalapan laki-laki sebesar 76% dan 80%,
Kalpataru pekerjaan sebagai mahasiswa
sebesar 86% dan 92% dengan
Hasil regresi linear berganda frekuensi pembelian sebanyak 3-6
menunjukkan bahwa variabel rasa kali dalam sebulan sebesar 66%
produk, harga sesuai kualitas dan dan 64%, berpenghasilan/uang
tempat bersih mempengaruhi saku sebesar < Rp 500.000,00
konsumen terhadap keputusan per bulan sebesar 80% dan 90%
pembelian ayam goreng di Lalapan dan menyukai bentuk potongan
Kalpataru. dada ayam sebesar 60% dan 56%.
2. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam
membeli ayam goreng di Lalapan

10
Kalpataru adalah rasa produk, Kotler, P. dan Amstrong. 1997.
harga sesuai kualitas dan tempat Prinsip-prinsip Pemasaran.
bersih. Edisi ketiga. Jilid I. Erlangga.
3. Faktor-faktor yang Jakarta.
dipertimbangkan konsumen dalam
membeli ayam goreng di warung Kotler, P. 2000. Marketing
Cak Yono Tlogomas adalah harga Management. The Millenium
terjangkau, ukuran produk dan Edition. Prentice Hall
saran teman/keluarga. International Inc. USA.

. 2006. Manajeman
SARAN Pemasaran. PT. Prenhallindo.
Pemilik warung Lalapan Jakarta.
Kalpataru sebaiknya menyediakan
area parkir demi kenyamanan dan Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen
keamanan kendaraan konsumen, Pemasaran Jasa Teori dan
sedangkan pemilik warung Cak Praktek. Rinerka Cipta.
Yono Tlogomas sebaiknya agar lebih Jakarta.
meningkatkan kebersihan tempat.
Nurmasyah, A. 2006. Analisis
Perilaku Konsumen Dalam
DAFTAR PUSTAKA Keputusan Pembelian Kartu
IM3 di Bandar Lampung.
Haliana, N. 2009. Analisis Faktor- SKRIPSI. Departemen
Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Fakultas Ekonomi
Konsumen Dalam dan Manajemen. Institut
Pengambilan Keputusan Pertanian Bogor. Bogor.
Pembelian Produk Mie Instant
Merk Indomie. Jurnal Peter, P. J. dan Jerry C. Olson. 2000.
Manajemen dan Bisnis. Perilaku Konsumen dan
Universitas Gunadarma. Strategi Pemasaran. Erlangga.
Jakarta. Vol. 4 Hal. 5. Jakarta.
Harris, R. S. dan E. Karmas. 2000. Rasyaf, M. 2007. Beternak Ayam
Evaluasi Gizi Pada Pedaging. Penebar
Pengolahan Bahan Pangan. Swadaya. Jakarta.
Bandung : ITB Press.
Rendle, R. C. and Keeley, G., 2010.
Hermanianto, J dan Andayani. 2002. Chemistry In The Meat
Studi Perilaku Konsumen Dan Industry. With Editing By
Identifikasi Parameter Bakso Heather Wansbroug. V-
Sapi Berdasarkan Preferensi Animal products-A-Meat.
Konsumen Di Wilayah Jakarta. New York.
Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan. Vol. XIII. Hal 1-10. Rusydi, A. 2005. Pengaruh
Pelaksanaan Bauran Pemasaran
Terhadap Proses Keputusan
Pembelian Konsumen pada

11
Jamu di Banda Aceh. Jurnal
Sistem Teknik Industri. Vol. 6
No. 3. Universitas
Malikussaleh. Aceh.

Schiffman, L.G. and Kanuk, L. L.


2004. Consumer Behaviour.
8th Edition. Prentice Hall. New
Jersey.

Swastha, B. 2002. Azaz-azaz


Marketing. Liberty.
Yogyakarta.

Tjiptono, F. 2000. Strategi


Pemasaran. Andi Offset.
Yogyakarta.

Wahyudian, Sumarwan, U. dan


Hartoyo. 2003. Analisis
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsumsi Kopi
dan Analisis Pemetaan
Beberapa Merk Kopi dan
Implementasinya pada
Pemasaran Kopi. MMA-IPB.
Bogor.

Widiasih. 2000. Analisis Faktor-


Faktor Perilaku Konsumen
Dalam Pengambilan Keputusan
Pemakaian Jasa Warnet di
Denpasar Bali. SKRIPSI.
Universitas Sumatera Utara.
Medan.

12

You might also like