Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah Dalam Pembibitan Papaya: Faryska Nur Ichsan, Djoko Purnomo Dan Linajanti Darsono

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah … Ichsan et al.

PENGGUNAAN SARI UMBI BAWANG MERAH DALAM PEMBIBITAN PAPAYA

Faryska Nur Ichsan1), Djoko Purnomo2) dan Linajanti Darsono2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS
2)
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS
Email: faryskanur_ichsan@yahoo.com

Abstract
Community awareness in healthy life is increasing by consuming nutritious food through such as fruit.
So it is necessary for increasing the availability of fruit either by cultivation expansion or technology
development. The production life of papaya crop approximately three years only, so that replanting
takes relatively fast. But there is some limitations mainly the availability of suitable seedling (age and
uniformity). For improving the availability of suitable papaya seedling can be used gibberellin as
growth regulator substance. But gibberellin in pure analysis limitations are expensive, not always
available, and high technology in application. The aim of the research was to test of shallot juice (1
kg of shallot bulbs destroyed by juicer) as gibberellin substitute for improving papaya seedling. The
experiment was conducted at terrace house, consist of percentage and speed of germination and
growth of seedling observation after seed soaked 2 hours in shallot juice several concentration
treatment. Test of the germination percentage and speed conducted for 10 seeds on pastur paper in
petridish (11.5 diameter) as germination media. The experiment for growth seedling was arranged in
randomized completely design which the treatments are: seed soaked in water, soaked in 5, 10, 15,
dan 20 ml l-1 shallot juice concentration, and soaked in gibberellin 10 ppm. Each of the experiment
unit consist of 8 seedlings which planted on trypot (composite of plastic pots by size 5.5x5.5 cm at
surface, 5.5 cm height, and 2,5x2,5 cm at the base, each of traypot consist of 32 pots). So in each of
tray pot there are 8 experimental units, each of experimental unit repliclated 3 times. Traypot and
petridish at terrace house shaded by woven plastic 65%, by size 2.5x1.5x2.0 m (length, width, and
height). Yield of the research showed that shallot juice potential as gibberellin replacement in papaya
nursery. Response of papaya seed (percentage and speed of germination) and seedling (length of root,
stem diameter, number of leafs, leaf area, and weight of biomass) to 15 ml l-1 shallot juice equal with
gibberellin 10 ppm.

Keywords: Bed-Shallot, Bulb Juice, Papaya-Seedling


tanam, bibit, dan sarana produksi, serta
PENDAHULUAN
produksi. Ketersediaan bahan tanam sangat
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan diperlukan selain untuk perluasan tanam juga
komoditas buah tropika utama, sangat karena masa produktif tanaman papaya hanya
bermanfaat bagi kesehatan. Karena kondisi sekitar tiga tahun, sehingga peremajaan terus
lingkungan yang memadai, maka Indonesia diperlukan. Oleh karena itu bibit pepaya
termasuk lima besar negara produsen utama diperlukan dalam jumlah besar dengan waktu
buah papaya. Papaya sebagai komoditas yang relatif pendek. Bibit yang tumbuh
hortikultura memiliki berbagai keunggulan, serempak, cepat, dan sehat diperlukan dalam
seperti cepat berproduksi, berbuah sepanjang pertanaman papaya. Sampai saat ini bibit
tahun, dan tidak memerlukan lahan umur muda banyak digunakan, selain
penanaman luas, sehingga dapat ditanam di berakibat pada kualitas dan ketidak seragaman
pekarangan. Papaya bermanfaat bagi daya tanaman di lapangan juga tidak
tahan tubuh didaerah tropis, karena kandungan menguntungkan sebagai bidang usaha
vitamin, mineral, dan serat, tidak berasa penyediaan bibit (harga jual rendah).
masam. Oleh karena itu papaya dapat Secara morfologi biji pepaya belapis kulit
dikonsumsi oleh manusia semua usia tidak (keputihan, lunak, dan agak bening) disebut
mempengaruhi kemasaman lambung sarcotesta. Pada sarcotesta terdapat senyawa
(Sobir, 2010). Manfaat besar mengakibatkan fenolik yang menghambat perkecambahan
permintaan buah papaya makin tinggi benih (Chow dan Lin 1991), namun sarkotesta
sehingga terbuka luas peluang usaha. Peluang berfungsi menunda proses deteriorasi
usaha pepaya sejak dari penyediaan biji bahan (Sari 2005). Agar biji papaya cepat

56 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 2, Oktober 2015. Hal. 56-61
Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah … Ichsan et al.

berkecambah (biji tidak mengalami menggunakan cawan petri (diameter 11,5 cm)
deteriorasi), sehingga bibit cepat tersedia dan yang didalamnya terdapat kertas pastur
tumbuh serempak dapat diusahakan (buram) sebagai alas biji dan penjaga
menggunakan zat pengatur tumbuh. Zat kelembaban. Biji papaya diambil dari bagian
pengatur tumbuh yang menginduksi tengah buah telah masak (warna merah hampir
perkecambahan adalah giberelin merata) (Kamil 1979), setelah sarkotesta
(Fosket 1994), terutama pematahan dormansi dihilangkan (dipilin bercampur abu dapur)
biji (Salisbury and Ross, 1992; Taiz and kemudinan dibilas dengan air, setelah itu
Zieger, 1998). dikeringkan selama 2 hari di bawah sinar
Untuk kalangan petani, giberelin yang matahari. Biji saat akan ditanam (uji daya
tersedia (sintetis) relatif sulit diperoleh, mahal, kecambah maupun pertumbuhan) direndam
dan perlu ketelitian tinggi dalam penggunaan. dalam larutan perlakuan selama 2 hari hingga
Bagi petani bermodal terbatas perlu alternatif semua biji tenggelam.
pengganti giberelin yang mudah didapat dan Sebagai media pembibitan adalah traypot
selalu tersedia. Bawang merah diduga (gabungan pot plastik berisi tanah, ukuran
memiliki kandungan auksin (Ependi 2009), setiap pot, di permukaan 5,5 x 5,5 cm, tinggi
auksin dan giberelin (anonim 2009). 5,5 cm, dan dasar pot 2,5 x 2,5 cm, setiap
Kandungan giberelin bawang merah diuji traypot terdiri atas 32 pot). Dengan demikian
melalui penelitian Setyowati (2004) yang setiap traypot terdapat 8 satuan percobaan,
menunjukkan bahwa sari umbi bawang merah setiap satuan percobaan diulang 3 kali. Tanah
mampu memacu pertumbuhan panjang akar, media pembibitan dari jenis tanah regosol
panjang tunas, dan jumlah tunas pada stek yang telah diayak (diameter ayakan 2 mm) dan
mawar. Demikian pula Sekta (2005), dari dicampur pupuk kandang sapi yang telah
penelitian pada stek cabe memperoleh bahwa, terdekomposisi (bentuk asli kotoran beserta
penggunaan sari larutan bawang merah bahan lain tidak tampak lagi), perbandingan
memberikan pengaruh nyata tehadap panjang 2:1. Pot dalam traypot diisi tanah hingga
tunas, jumlah daun, tingkat kehijauan daun, penuh (rata di permukaan) dengan kepadatan
dan berat kering tunas. Ekstrak bawang merah sedang. Larutan bawang merah berasal dari
digunakan oleh Muswita (2011) untuk 1 kg umbi dimasukkan dalam juicer. Cairan
meningkatkan persentase setek hidup dan hasil pengoperasian juicer (jus bawang merah)
jumlah akar gaharu masing-masing dengan kemudian diencerkan sesuai perlakuan.
konsentrasi 1,0 dan 0,5%. Penelitian ini Konsentrasi jus bawang merah berdasar
bertujuan memperoleh jawaban 1) apakah jus penelitian pendahuluan berupa uji daya
umbi bawang merah dapat berperan dalam kecambah 15 biji pepaya dalam larutan dari 2
perkecambahan dan pertumbuhan bibit hingga 100%. Hasil penelitian di atas
papaya serupa giberelin, 2) berapa konsentrasi memperoleh bahwa biji pada jus bawang
jus umbi bawang merah diperlukan dalam merah konsentrasi 2 dan 4%, daya kecambah
perkecambahan dan pertumbuhan bibit mencapai 80-86,67%. Oleh karena itu
papaya. Penelitian diharapkan memperoleh konsentrasi jus bawang merah dalam
jawaban sehingga bermanfaat dalam penelitian ini berkisar 0,5 hingga 2,0%.
peningkatan teknologi pembibitan papaya. Rancangan penelitian adalah rancangan
acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal,
METODE PENELITIAN satu faktor dengan perlakuan air, jus bawang
Penelitian dengan metode percobaan merah konsentrasi 5, 10, 15, dan 20 ml l-1,
dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan serta giberelin 10 ppm. Setiap perlakuan
Oktober 2013 bertempat di lokasi dengan (satuan percobaan) terdiri atas 8 bibit yang
posisi geografi 7°30’8725” LS dan ditanam diatas traypot. Traypot dan cawan
110 36’0967” BT, tinggi tempat 455 m dpl dan
° petri diletakkan dibawah atap teras rumah
di laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi dengan naungan paranet 65% berukuran 2,5 x
Tanaman. Biji papaya adalah hasil buah dari 1,5 x 2,0 m (panjang, lebar, dan tinggi).
tanaman papaya kultivar Boyolali berasal dari Analisis untuk daya dan kecepatan
varietas Thailand yang sudah beradaptasi. Uji berkecambah secara deskriptif, sedangkan
daya dan kecepatan berkecambah (terhadap 10 untuk pertumbuhan bibit menggunakan
biji, masing-masing diulang 3 kali) analisis ragam, jika perbedaan nyata terjadi
diteruskan dengan uji Duncan 0,95, juga uji

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 2, Oktober 2015. Hal. 56-61 57
Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah … Ichsan et al.

korelasi. Pengamatan terdiri atas daya direndam air). Pengaruh jus bawang merah
kecambah (kecambah umur 21 hari), tampak setelah mencapai konsentrasi 10-20 ml
kecepatan kecambah (kecambah umur 14 l-1 yang meningkatkan daya kecambah antara
hari), panjang akar, diameter batang, tinggi 10 hingga 20%. Namun peran jus bawang
bibit, karakter daun (jumlah dan luas), dan merah optimum adalah pada konsentrasi 15 ml
biomassa (karakter pertumbuhan diamati saat l-1 (daya kecambah mencapai 90%). Meskipun
akhir penelitian, umur 48 minggu). daya kecambah lebih rendah daripada biji
yang direndam dalam giberelin 10 ppm
HASIL DAN PEMBAHASAN (mencapai 100%), penggunaan jus bawang
merah untuk meningkatkan daya kecambah
Perkecambahan biji
Daya kecambah (DK) dan kecepatan telah tercapai, terutama konsentrasi 15%
berkecambah (KB) adalah tolok ukur mutu biji (gambar 1). Kecepatan berkecambah
sebagai bahan tanam. Kedua hal tersebut berkorelasi negatif dengan daya berkecambah
menunjukkan potensi biji untuk tumbuh (r ═ 0,9), dapat dinyatakan bahwa biji semakin
sebagai individu baru, cepat, dan tumbuh cepat berkecambah (hari yang diperlukan oleh
serempak di pertanaman. Semakin cepat biji biji berkecambah semakin singkat) semakin
berkecambah, semakin cepat tersedia sebagai besar daya kecambah. Giberelin embrio biji
bahan tanam. Pada umumnya kecepatan yang berkecambah diperlukan untuk sintesis
berkecambah ditentukan berdasarkan suatu α-amilase di lapisan aleuron dalam proses
hari saat 60-70% biji sudah berkecambah. Jus hidrolisis pati dalam endosperm
bawang merah konsentrasi 15 dan 20 ml l-1 (Taiz and Zieger 2010).
mengakibatkan biji berkecambah sebesar 60% Pertumbuhan bibit
sekitar 13-14 hari. Ini lebih cepat 3-6 hari Saat biji berkecambah tumbuh akar,
daripada biji yang sebelumnya direndam kemudian batang, dan daun. Panjang akar
dalam akuades atau jus bawang merah merupakan parameter pertumbuhan awal
konsentrasi 5 dan 10 ml l-1. Kecepatan ini karena aktivitas pertumbuhan biji. Akar
sama dengan biji yang direndam dalam tumbuh memanjang dalam mempersiapkan
giberelin konsentrasi 10 ppm (gambar 1). Ini penyediaan air dan hara (Sitompul dan
berarti bahwa jus bawang merah konsentrasi Guritno 1995). Jus bawang merah konsentrasi
15 hingga 20 ml l-1 memiliki kandungan 10-20 ml l-1 meningkatkan panjang akar
giberelin setara konsentrasi 10 ppm. (masing-masing dengan panjang 6,7, 8,1, dan
Kemungkinan lain adalah jus bawang merah 7,8 cm). Panjang akar kecambah pada biji
konsentrasi 15 hingga 20 ml l-1 sebagai direndam air dan jus bawang merah
pengaktif giberelin biji papaya endogen. konsentrasi 5 ml l-1 lebih rendah (5,4 dan
Setyowati (2004) melaporkan bahwa 4,5 cm), tertinggi adalah akar kecambah biji
pemberian sari umbi bawang merah mampu yang direndam giberelin 10 ppm, namun tidak
memicu pertumbuhan panjang akar, panjang berbeda nyata dengan biji yang direndan jus
tunas, dan jumlah tunas pada stek mawar. bawang merah 15 ml l-1 (gambar 2). Dengan
Giberelin pada biji mendorong pemanjangan demikian dari kecepatan berkecambah, daya
sel sehingga radikula dapat menembus berkecambah, hingga panjang akar, peranan
endosperm kulit biji (Salisbury and jus bawang merah konsisten pada 15 ml l-1,
Ross 1995), selain itu giberelin berperan yang setara dengan giberelin 10 ppm. Peranan
dalam fase berkecambah dan akhir fase konsentrasi beserta jumlah zat pengatur
dormansi melalui pembentukan enzim α- tumbuh (Omon 2008) atau substansi yang
amilase (Hopkins 1995), dengan istilah lain mengandung zat pengatur tumbuh untuk
giberelin dapat menghilangkan masa dormansi pertumbuhan tanaman, tidak terkecuali sistem
biji (Gardner dkk., 1991). perakaran, sangat penting.
Daya berkecambah biji merupakan Apakah pertumbuhan akar menunjang
kemampuan biji untuk tumbuh dalam jangka pertumbuhan selanjutnya, tampak pada
waktu tertentu. Rentang waktu uji daya diameter batang. Diameter batang sebagai
kecambah biji pepaya ditentukan 21 hari. salah satu tolok ukur pertumbuhan tanaman di
Peran jus bawang merah terhadap daya atas media tanam (Ashari 1995), tampak
kecambah biji pepaya belum tampak saat bahwa diantara biji yang direndam jus bawang
konsentrasi 5% (tidak signifikan dengan biji merah 10 hingga 20 ml l-1 dan giberelin

58 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 2, Oktober 2015. Hal. 56-61
Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah … Ichsan et al.

10 ppm tidak berbeda nyata (0,31-0,34 cm). dilakukan di lahan yang relatif terbatas
Angka tersebut lebih besar daripada tanaman sehingga karakter daun (luas) dinyatakan
berasal dari biji yang direndam air dan jus secara individual. Luas daun bibit papaya
bawang merah 5 ml l-1 (0,3 cm) (gambar 2). meningkat pada tanaman yang berasal dari biji
Melalui uji korelasi pajang akar bergubungan yang direndam jus bawang merah 15 dan 20
erat dengan diameter batang (korelasi positif, ml l-1, serta ginerelin 10 ppm (pada tiga
r ═ 0,83), berarti panjang akar berperan dalam perlakuan tersebut tidak berbeda nyata)
pertumbuhan tanaman muda. Absorpsi air dan (gambar 3). Luas daun menentukan sebagian
unsur hara dilanjutkan proses fotosintesis besar laju fotosintesis per tanaman, oleh
menghasilkan asimilat yang saat perumbuhan karena itu melalui parameter tersebut
sebagian besar terakumulasi dalam organ informasi tentang fotosintesis tanaman dapat
tanaman selain sebagai substrat respirasi. Oleh diperoleh (Sitompul dan Guritno 1995).
karena itu diamerter batang selalu berkaitan Korelasi positif antara jumlah dan luas daun
dengan panjang akar (Mardani 2008). relatif tinggi (r ═ 0,75). Namun, dengan
Daun sebagai organ fotosintesis tumbuh jumlah daun pada bibit papaya berasal dari biji
dari tunas pada buku di batang. Daun yang yang direndam dalam jus bawang merah 15
berkisar 6 hingga 9 helai dan berkorelasi dan 20 ml l-1 yang relatif lebih sedikit,
positif dengan diameter batang (r ═ 0,64) sedangkan luas daun tidak berbeda nyata,
berarti gangguan yang berarti pada berarti secara individual daun bibit tersebut
pertumbuhan tidak terjadi. Jumlah daun relatif lebih luas dari pada bibit berasal dari
diantara tanaman yang berasal dari biji yang biji direndam giberelin 10 ppm.
direndam air dan jus bawang merah hampir Efektifitas daun dalam mengabsorpsi
sama (berkisar 6 hingga 7 helai), hanya cahaya sehingga laju fotosintesis tinggi
tanaman yang berasal dari biji direndam terekspresikan dalam biomassa. Uji korelasi
giberelin 10 ppm, mencapai jumlah daun menunjukkan bahwa luas daun berhubungan
sekitar 9 helai (gambar 3). Fakta menunjukkan sangat erat (r ═ 0,97) dengan biomassa.
bahwa diameter batang sekitar 0,3 cm pada Konsentrasi jus bawang merah 15 dan
semua perlakuan, namun jumlah daun lebih 20 ml l-1, berpengaruh sangat nyata
banyak pada tanaman berasal dari biji meningkatkan biomassa bibit papaya
direndam giberelin 10 ppm. Ini (biomassa 0,90 – 0,10 g tanaman-1).
mengindikasikan bahwa tanaman dari biji Peningkatan biomassa juga terjadi pada bibit
direndam giberelin 10 ppm memiliki buku berasal dari biji direndam giberelin 10 ppm
lebih banyak karena tinggi tanaman hampir (tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 15 ml
sama (data tidak tercantum). Buku lebih l-1) (gambar 4). Daun bibit yang berasal dari
banyak padahal tinggi tanaman hampir sama, biji direndam pada tanaman jus bawang merah
berarti ruas lebih pendek. Peristiwa ini 15 dan 20 ml l-1 lebih luas daripada biji
kemungkinan sama dengan yang terjadi pada direndam giberelin 10 ppm, tetapi biomassa
tanaman tebu saat suhu rendah di musim lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa
dingin (Taiz and Zieger 2006). efektifitas fotosintesis bibit yang berasal dari
Kuantitas cahaya dapat ditangkap jus bawang merah 15 dan 20 ml l-1 lebih
kemudian diabsorpsi daun tergantung cahaya rendah. Daun lebih luas tetapi efektifitas
dan karakter daun. Salah satu karakter sebagai fotosintesis lebih rendah berarti absorpsi
indikator jumlah cahaya dapat ditangkap cahaya dibawah optimum. Namun dapat
adalah luas permukaan daun yang bila diduga bahwa hal ini (efektifitas fotosintesis
tanaman merupakan populasi dinyatakan bibit yang berasal dari sari larutan bawang
dengan indeks luas daun (ILD), yakni merah 15 dan 20 ml l-1 lebih rendah) bukan
perbandingan luas semua daun pada tajuk merupakan kendala yang berarti untuk
tanaman dibanding dengan luas lahan tempat pertumbuhan selanjutnya.
tanaman tumbuh. Pembibitan tanaman

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 2, Oktober 2015. Hal. 56-61 59
Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah … Ichsan et al.

Gambar 1. Kecepatan berkecambah (pada 14 Gambar 2. Panjang akar dan diameter batang
hari) dan daya berkecambah (pada
21 hari)

Gambar 3. Jumlah dan luas daun Gambar 4. Bobot biomassa

Muswita. 2011. Pengaruh konsentrasi


KESIMPULAN bawang merah (Alium cepa l.) Terhadap
Jus bawang merah potensial digunakan pertumbuhan setek gaharu (Aquilaria
sebagai pengganti zat pengatur tumbuh malaccencis OKEN) . Skripsi. Program
giberelin dalam pembibitan papaya. Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Tanggapan bibit papaya terhadap jus bawang Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
merah konsentrasi 15 ml l-1 setara dengan Universitas Jambi Kampus Pinang
giberelin 10 ppm, terjadi pada perkecambahan Masak, Mendalo Darat, Jambi
(daya dan kecepatan berkecambah) dan Omon, R. M, dkk 2002. Pembiakkan vegetatif
pertumbuhan bibit (panjang akar, diameter dengan stek batang untuk jenis shorea of
batang, jumlah daun, luas daun, dan bobot plyndra pada media air. Balai Penelitian
biomassa) Kehutanan Samarinda.
DAFTAR PUSTAKA Salisbury, F.B., C.W. Ross. 1992. Plant
Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Physiology. Wadsworth Pub. Co. 4th ed.
UI-Press. Jakarta. Belmont. California.

Fosket, D.E. 1994. Plant Growth and Setyowati T., 2004. Pengaruh ekstrak bawang
Development. A Molecular Approach. merah (Allium cepa l) dan ekstrak
Academic Press. New York. bawang putih (Allium sativum l) terhadap
pertumbuhan stek bunga mawar (Rosa
Gardner, P.F., R.B. Pearce, and R.L. Mitchell. sinensis l). JIPTUMMPP. Kota Batu.
1991. Fisiologi Tanaman. Universitas
Indonesia Press. Jakarta. 460 h. Sitompul, S. M. dan B. Guritno.1995. Analisis
Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada
Hopkins, W. G. 1995. Introduction to Plant University Press. Yogyakarta.
Physiology. New York: John Wiley and
Sons, Inc. Sobir. 2010. Sukses Bertanam Pepaya
Unnggul Kualitas Supermarket.
Agromedia. Jakarta

60 Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 2, Oktober 2015. Hal. 56-61
Penggunaan Sari Umbi Bawang Merah … Ichsan et al.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Taiz, L. dan E. Zeiger. 2010. Plant Physiology
Organik. Kanisius. Yogyakarta. 219 hal. online. 4th ed. Created by Sinauer
Associates Inc.
Taiz, L. dan E. Zeiger. 2006. Plant
Physiology. The Benyamin/Cunmings
Pub.Co. California.

Caraka Tani – Journal of Sustainable Agriculture, Vol. 30 No. 2, Oktober 2015. Hal. 56-61 61

You might also like