Penerapan Sistem ERP Di PT. Nestle Indonesia
Penerapan Sistem ERP Di PT. Nestle Indonesia
Penerapan Sistem ERP Di PT. Nestle Indonesia
Santrinita.Trh.Jumame
Herman karamoy
Agus T Poputra
santrinitayumame@yahoo.co.id
ABSTRACT
The objective of this is to test empirically and analyze whether commitment factor of all
organizational component, perfection of administration system, enough human resources, transparent
reward and firm punishment have an effect on budgeting of regional revenue and expenditure based on
performance.
The population on this research are the chiefs of work unit of regional public service and the chief
of planning division of work unit of regional public service in government of Kota Sorong regency that
amount to 70 person, where all of them become the sample. To test hypothesis of commitment influence
,of all organization component. the perfection of administration system, sufficient human resources,
transparent reward, and firm punishment have effect on budgeting of regional revenue and expenditure
(APBD) based on performance simultaneously and partially used F test and t test.
The result of this research proves that the commitment of all organization component, the
perfection of administration system, sufficient human resources, transparent reward and firm punishment
have an effect on significant budgeting of regional revenue and expenditure (APBD) based on
performance simultaneously, but the one the end partially the perfection of administration system,
sufficient human resources ,transparent reward the biggest influence to budgeting of regional revenue
and expenditure (APBD) based on performance is the perfection of administration system.
Keywords : Commitment of all organization component, The perfection of administration system,
sufficient human resources, Transparan reward, and Firm punishment.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam penyusunan Anggaran Berbasis kinerja yang diterbitkan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) tahun 2005 dinyatakan: tuntutan pentingnya pelaksanaan penyusunan anggaran
berbasis kinerja, ternyata membawa konsekuensi yang harus disiapkan beberapa faktor- faktor
keberhasilan implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja, yaitu sebagai berikut.
1. Gaya kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi
2. Penyempurnaan sistem administrasi secara terus menerus
3. Sumber daya yang cukup
4. Penghargaan (reward)yang jelas dan
5. sanksi(punishment)yang tegas
Dengan adanya ke (5) faktor-faktor keberhasilan implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja
(ABK) ini dapat berpengaruh positif terhadap penyusunan APBD Berbasis Kinerja di Pemerintah Kota
Sorong. Sehingga pada gaya kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi,
penyempurnaan sistem administrasi secara terus-menerus, sumber daya yang cukup, reward dan
punishment, menjadi indicator pencapaian pengukuran kinerja yang dapat mencapai tujuan untuk
meningkatkan efektivitas penggunaannya sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
Penyusunan anggaran berbasis kinerja bertujuan untuk dapat meningkatkan efisiensi
pengalokasian sumber daya dan efektivitas penggunaannya sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah daerah sehingga dengan adanya anggaran berbasis kinerja tersebut diharapkan
anggaran dapat digunakan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat
mendukung peningkatan transparansi dan akuntabilitas manajemen sektor publik. Selain itu, anggaran
102
berbasis kinerja memfokuskan pemanfaatan anggaran untuk perbaikan kinerja organisasi yang
berpedoman pada prinsip value for money.
Pemerintah Kota Sorong telah menyesuaikan struktur APBD secara bertahap sesuai dengan
peraturan yang berlaku terutama pergeseran sistem anggaran tradisional ke sistem berbasis kinerja sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah. Pada tahun 2003 dan sebelumnya
penyusunan APBD Kota Sorong menggunakan sistem MAKUDA (line item dan incremental) yang
disusun secara lebih sederhana. Tahun 2008 penyusunan APBD Kota Sorong menyesuaikan dengan
sistem Anggaran Berbasis Kinerja.
103
mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka
mencapai tujuan bernegara.
104
III. Hipotesis
H1 : Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi merupakan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap penyusunan APBD berbasis kinerja.
H2 : Penyempurnaan sistem administrasi merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penyusunan APBD berbasis kinerja.
H3 : Sumber daya yang cukup merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan APBD
berbasis kinerja.
H4 : Reward(penghargaan) merupakan factor-faktor yang mempengaruhi penyusunan APBD berbasis
kinerja.
H5 : Punishment (hukum/sanksi) merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan
APBD berbasis kinerja.
IV METODE PENELITIAN
4.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan kerja perangkat daerah Kota Sorong terdiri
dari 70 responden yang dibagi masing-masing kepada seluruh SKPD sebagai responden dengan alasan
karena mereka dianggap orang yang ikut terlibat dalam penyusunan anggaran pada satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) pemerintah kota sorong yang menjadi objek penelitian ini.
Nilai t hitung
Variabel t hitung t tabel Signifikansi Keputusan
Kepemimpina 2.290 2,00 ,025 H0 ditolak
&Komitmen (X1)
Penyempurnaan
sistem 0,769 2,00 ,445 H0 Diterima
Administrasi
(X2)
Sumber daya 0,827 2,00 ,411 H0 Diterima
yang cukup (X3)
Penghargaan
yang jelas (X4) 1,313 2,00 ,194 H0 Diterima
Sanksi yang tegas
(X5) 4,486 2,00 ,000 H0 Ditolak
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2015 (data diolah)
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Std.Error of Durbin
Square The Estimate Watson
106
dimana tingkat signifikan lebih kecil dari pada 0,05 (0,411 > 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari pada
nilai t tabel (0,202 < 1,780).
Pengaruh faktor penghargaan (reward) yang jelas terhadap APBD berbasis kinerja adalah positif
dan tidak signifikan. Pengaruh positif terlihat dari koefisien regresi penghargaan (reward) yang jelas
sebesar 0,202 dan tidak signifikan dimana tingkat signifikan lebih besar dari pada 0,05 (0,194 >0,05) dan
nilai t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel (1,313 < 1.780) .
Pengaruh sanksi yang tegas terhadap penyusunan APBD berbasis kinerja adalah positif dan tidak
signifikan. Pengaruh positif terlihat dari koefisien regresisanksi yang tegas sebesar 0,782 dan tidak
signifikan dimana tingkat signifikan lebih kecil dari pada 0,05(0,000< 0,05) dan nilai t hitung lebih besar
dari pada nilai t tabel (4,486 > 1,780).
6.2 Saran
Pemerintah kota sorong perlu melaksanakan sosialisasi tentang penyusunan anggaran berbasis
kinerja untuk meningkatkan pemahaman SDM serta perlu menerapkan sistem pemberian penghargaan
atas pencapaian kinerja dalam pelaksanaan anggaran dan penetapan kinerja sebagai motivasi untuk
meningkatkan prestasi kerja, serta sanksi yang tegas atas ketidaktaatan dalam menjalankan
tanggungjawab pekerjaan untuk meningkatan prestasi kerja. Selain itu yang paling penting adalah setiap
SKPD harus memiliki data kuantitatif untuk memperoleh informasi tentang berbagai program yang
menghasilkan output dan outcome yang diharapkan serta mengimplementasikan sistem aplikasi yang
terintegrasi antara perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sehingga proses monitoring dan evaluasi
menjadi baik dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmoko,Hindri, 2006, Pengaruh Penganggaran Berbasis Kinerja terhadap Efektivitas Pengendalian,
Jurnal Akuntansi Pemerintah,Vol 2 No 2,Jogja karta.
BPKP, 2000, Pengukuran Kinerja: Suatu Tinjauan Pada Instansi Pemerintah,Jakarta BPKP, 2005,
Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Revisi),Jakarta
Bastian, Indra.2001.Akuntansi Sektor Publik Indonesia.BPFE. Yogyakarta
Anggarini, Yunita dan B. Hendra Puranto. 2010. Anggaran Berbasis Kinerja. Penyusunan APBD Secara
Komprehensif. UPP STIM YKPN. Yogyakarta
Ditjen Perbendaharaan Departemen Keuangan R.I,2008,Modul Pengelolaan Keuangan Negara.Jakarta
Erlinadan Mutyani.Sri.2007.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansid an Manajemen.hal. 53.
USUpress,Medan Indriantoro dan Supomo,1999.Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen, Edisi Pertama,BPFE Yogyakarta.
Ikhsan, Arfandan Ghozali.Imam,2006,Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi Dan Manajemen,
PT.Madju MedanCipta,Medan.
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, 2006, Manajemen Yang Beorientasi
Peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah,Jakarta
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
Lubis,Ade Fatma.et.al.2007.Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk Penyusunan
Skripsi dan tesis.USUpress, Medan
107