Daya tarik Bali dengan kekuatan potensi alam dan tradisinya tak hanya menghipnotis wisatawan lokal dan mancanegara. Pesatnya industri pariwisata juga berhasil menderek pertumbuhan pasar properti di sejumlah wilayah di pulau ini. Sejumlah proyek residensial, meliputi rumah, apartemen, dan kondominium pun tampaknya tak pernah sepi peminat. Bahkan riset internasional properti Knight Frank, menyebutkan bahwa Bali dan Jakarta tercatat sebagai kawasan dengan pertumbuhan harga jual beli properti mewah yang paling pesat di dunia.
Pesatnya harga properti di Bali juga untuk disebabkan terus meningkatnya harga lahan di Pulau Dewata. Harga tanah di wilayah ini yang semakin meninggi karena didukung dengan perkembangan sederet infrastrukturnya, seperti yang tampak di kawasan selatan antara lain adalah proyek tol di atas laut yang menghubungkan Pelabuhan Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua dan pengembangan bandar udara Ngurah Rai di Denpasar.
Pertumbuhan harga lahan di beberapa wilayah pun ikut meningkatkan minat investor untuk membeli lahan di wilayah ini. Dari catatan Real Estate Indonesia, kenaikan harga tanah di Bali bisa mencapai 400% per tahun. Beberapa kawasan seperti di Kuta dan Seminyak harga tanahnya pun ada yang telah melampui Rp 20 juta per meter persegi.
Tingginya pertumbuhan harga lahan tak hanya menarik peminat dari orang lokal atau warga Indonesia saja.Sejumlah investor asing dari Hong Kong, Singapura, dan Malaysia juga banyak yang melirik potensi lahan di kawasan ini. Sebagian besar dari investor tersebut kemudian mengembangkan lahan yang dibelinya untuk dijadikan proyek komersial, seperti resort, kafe, restaurant, juga vila.
Pasar properti di Pulau Dewata juga menjadi surga untuk pasar apartemen. Banyak kalangan yang membeli unit-unit apartemen di Bali sebagai aset investasi karena dapat disewakan atau dijual dengan meraih keuntungan yang cukup signifikan. Beberapa kawasan yang merupakan lokasi strategis bagi pertumbuhan proyek apartemen banyak yang ditemui di Legian, Seminyak, juga Kuta.
Selain unit apartemen, jenis properti lain yang menawarkan nilai investasi yang menggiurkan adalah kondominium hotel (kondotel). Sebagian besar pembeli kondotel dapat meraup profit dengan keuntungan tingkat rental guarantee condotel di sekitar 8-12% setahun. Bahkan beberapa pengembang ada yang berani untuk menawarkan garansi yang lebih tinggi bagi calon pembeli kondotel. Pertumbuhan kondotel terlihat hampir menyebar di sejumlah kawasan, mulai dari Kuta, Seminyak, Legian, Tabanan, Uluwatu, Pecatu, Nusa Dua, Ubud, dan Jimbaran. Dari hasil survei lembaga riset dan konsultan properti, PT Wilson Propertindo (Knight Frank), memproyeksikan pasokan kondotel bakal bertambah sebanyak 1.700 unit sampai akhir tahun 2013.